LP CA Nasofaring
LP CA Nasofaring
CA NASOFARING (KNF)
Kanker nasofaring adalah kanker yang berasal dari sel epitel nasofaring
di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut yang
tumbuh dari jaringan epitel yang meliputi jaringan limfoit dengan
predileksi di fosa rossenmuller pada nasofaring yang merupakan daerah
transisional dimana epitel kuboid berubah menjadi skuamusa dan atap
nasofaring (Bruner & Suddarth, 2002).
2.3 Perencanaan
Diagnosa 1: Nyeri akut
2.3.1 Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC
(lihat daftar rujukan)
Tingkat kenyamanan: tingkat persepsi positif terhadap kemudahan
fisik dan psikologis.
Pengendalian nyeri: Tindakan individu untuk mengendalikan nyeri.
Tingkat nyeri: keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan.
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC (lihat daftar
rujukan)
Mandiri:
Manajemen nyeri: meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada
tingkat kenyamanan yang dapat diterima pasien dan kaji
karakteristik nyeri.
Kolaborasi:
Pemberian analgesik: menggunakan agen-agen farmakologi untuk
mengurangi atau menghilangkan nyeri.
Manajemen medikasi: memfasilitasi penggunaan obat resep atau
obat bebas secara aman dan efektif.
Diagnosa 2: Gangguan persepsi sensori
2.3.1 Tujuan dan Kriteria hasil (outcomes criteria): berdasarkan NOC
(lihat daftar rujukan)
Tujuan:
2.3.1.1 Orientasi kognitif: mampu mengidentifikasi orang,
tempaat dan waktu secara akurat
2.3.1.2 Komunikasi reseptif: resepsi diri dan interpretaasi pesan
verbal dan nonverbal
2.3.1.3 Distorsi kendali piker diri: pembatasan diri terhadap
gangguan persepsi
2.3.1.4 Perilaku kompensasi pendengaran: tindakan pribadi untuk
memantau dan mengkompensasi kehilangan pendengraan
2.3.1.5 Status neurologis: kemampuan saraf cranial untuk
mengenali impuls sensorik dan motorik
2.3.1.6 Fungsi motorik pendengaran: tingkat penginderaan suara
Kriteri hasil:
Menunjukan status neurologis fungsi motorik sensorik/ kranilan
dan menunjukan orientasi kognitif
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional: berdasarkan NIC (lihat daftar
rujukan)
2.3.2.1 Stimulasi kognitif
R: meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap
sekitar melalui stimulus terencana
2.3.2.2 Peningkatan komunikasi
R: membantu pembelajaran dan penerimaan metode
alternative untuk menjalani hidup
2.3.2.3 Manajmene waham
R: meningkatkan kenyamanan, keamanan dan orientasi
realitas pasien mengalami kepercayaan yang kuat dan
salah yang tidak sesuai dengan realitas
2.3.2.4 Manajemen halusinasi
R: meningkatkan keamanan, kenyamanan dan orientasi
realitas pasien ynag mengalami halusinasi
2.3.2.5 Pemantauan neurologis
R: mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk
mencegah atau meminimalkan komplikasi neurologis
2.3.2.6 Orientasi realitas
R: promosi kesadaran pasien terhdap identitas pribadi,
waktu dan lingkungaan
III. Daftar Pustaka
Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. Buku Ajar Ilmu Kesehatan :
Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI; 2001
http://dokumen.tips/documents/patofisiologi-karsinoma-nasofaring.html
diakse melalui internet tanggal 4 desember 2016
Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahren. Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosis NANDA, intervensi NIC, kriteria hasil NOC. Edisi 9.
Jakarta: EGC, 2011.
Masjoer, Arif. 2006. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aeusculapius.
Nanda NIC-NOC. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis nanda dan nic-noc jilid 2. Jakarta : ECG
Rosernberg, Smith Kelly. 2012. Nanda Diagnosis Keperawatan.
Wilkinson, Judith M. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan:
Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC Edisi 9.
Jakarta : EGC.
Banjarmasin, Oktober 2017
(........................................................) (......................................................)