Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH NITRIT OKSIDA TERHADAP STROKE ISKEMIK

Perceptor:
dr. Roezwir Azhary, SpS

Oleh:
Fetiara Nur Annisa Erfa 1218011054
Restiko Maleo Fibullah 1218011127
Ria Janita Riduan 1218011128
Rivandi Arief Harista 1218011131
Kevin Tagor Pintor 1118011066

KEPANITERAAN KLINIK SARAF


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017

1
eNOS uncoupling

Endothelial nitric oxide synthase (eNOS) uncoupling adalah mekanisme yang


dapat mennyebabkan difungsi endotelial. Pada beberapa studi dilaporkan bahwa
pada beberapa penyakit seperti atherosklerosis dean diabetes, fungsi eNOS
diubah, dan diproduksi lebih banyak O2- dibandingkan NO. Pengubahan ini
merujuk pada eNOS uncoupling dan berhubungan dengan peningkatan
monomerisasi enzim. Terdapat tiga jalur yang diketahui pada mekanisme eNOS
uncoulpling:
1. Oksidasi tetrahidrobioterin (BH4)
2. Deplesi L-arginin
3. Akumulasi metilarginin
Ketika sel endotelial bertemu dengan peroksinitrat (ONOO-), produk NO,
dan O2-, reduksi aktvitas eNOS berkaitan dengan pemecahan eNOS dimer. Pada
sisi lain, BH4 diindentifikasi sebagai kofaktor kritikal untuk produksi NO. Dua
molekul BH4 berikatan pada masing-masing eNOS dimer dan memfasilitasi
tranfer elektro untuk oksidasi L-arginin. Ketika BH4 terbatas, dengan mengurangi
sintesis atau meningkatkan oksida, eNOS menjadi uncoupled, dan O2 terproduksi.
Telah didemontrasikan juga bahwa BH4 melindungi eNOS dimerisasi dan
meningkatan fungsi endotial. Adapun ketersediaan BH4 penting pada fungsi
endotel normal.

2
Gambar 1. Mekanisme regulasi eNOS oleh BH4.
Pada kondisi optimal, enzim eNOS bersifat homodimer dimana aliran
elektron dihasilkan dari NADPH yang ditransfer melalui flavins FAD dan FMN
menuju daerah oksigenase monomer lainnya (gray shading). BH4 berikatan erat
dengan grup heme (Fe) pada sisi aktif dan juga berinteraksi dengan residu masing-
masing monomer, berkontribusi pada formasi dimer eNOS. NO dihasilkan oleh
oksidasi guanadino nitrogen dari L-arginin menggunakan molekul oksigen.
Sedangkan pada kondisi defisiensi BH4, aliran elektron dari flavin ke L-
arginin menjadi uncoupled dari oksidasi L-arginin, menghasilkan formasi O2- dari
oksigen molekular.
Sehingga keseimbangan antara NO dan produksi superoksida (02-)
dipengaruhi oleh kadar BH4. BH4 disintesis melalui jalur de novo dan mekanisme
pertahanan. Pada jalur de novo, sintesis formasi BH4 melibatkan guanosin
trifosfat (GTP) siklohidrolase I (GTPCH I) yang mengkatalisis formasi BH4 dari
GTP melalui rangkaian reaksi enzimatik. Jalur alternatif dari sintesis BH4
diketahui dimana 7,8-dihidrobiopterin (BH2) direduksi menjadi BH4 melalui
dihidrofolat reduktase (DHFR), mekanisme ini disebut mekanisme pertahanan.

3
Gambar 2. Biosintesis dan metabolisme BH4.
BH4 disintesis secara de novo dari GTP oleh enzim GTPCH1, sintase 6-
provoyl-tetrahydrobiopterin (PTPS), dan reduktase sepiapterin (SR). BH4
diterima untuk oksidasi oleh reactive oxygen species (ROS) seperti ONOO-,
membentuk BH2 dan pecahan biopterin. Sintesis BH4 juga mungkin melalui
mekanisme pertahanan dari sintesis pterin, SR, yang dimetabolisasi menjadi BH2
oleh SR dan dari sana menjadi BH4 oleh dihidrofolate reduktase (DHFR) ketika
kadar BH2 suprafisiologis. Regenerasi BH4 dari BH2 juga difasilitasi oleh DHFR,
kaitannya dengan fungsi BH4 sebagai kofaktor untuk asam amino hydroxylase
aromatik, tapi jalur ini tindak ikut andil pada regulasi BH4 vaskular. Metabolit
neopterin stabil dibentuk dari produk GTPCH, BH2.

Anda mungkin juga menyukai