Hubungannya)
Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kerangka (skeleton). Osteologi berasal
dari kata os yang (latin) dan osteon (Yunani) yang berarti tulang. Tulang merupakan
bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai tumbuh dan berkembang sejak
masa embrional. Sistim pertulangan merupakan salah satu hasil perkembangan dari sel-
sel mesoderm.
Pola bangunan tubuh suatu individu ditentukan oleh kerangka yang disusun dari puluhan
atau ratusan tulang. Tulang-tulang tersebut membentuk suatu susunan atau kelompok
tulang yang disebut dengan kerangka. Tulang-tulang kerangka disebut juga skeleton
(Yunani = kering) dalam melaksanakan fungsinya dilengkapi dengan tulang rawan
(cartilago) dan ligamenta (pita pengikat). Kerangka pada ternak termasuk dalam
endoskeleton.
Kerangka dari berbagai jenis hewan memiliki jumlah ruas yang tidak sama misalnya :
kuda = 205 ruas tulang
manusia = 206 ruas tulang
sapi = 191 - 193 ruas tulang
ayam = tidak lebih dari 160 ruas tulang
Perbedaan jumlah ruas tulang pada berbagai jenis hewan ini karena adanya penyesuaian
pola dasar dari jenis-jenis hewan tersebut yang diserasikan dengan perkembangan
phylogeniknya. Namun pada umumnya berbegai jenis hewan tersebut mempunyai dasar
macam tulang yang sama. Beberapa contoh dapat dikemukakan seperti daftar berikut :
Macam tulang Hewan Jumlah ruas
Vertebrae cervicalis kuda 7
Vertebrae cervicalis sapi 7
Vertebrae cervicalis babi 7
Vertebrae cervicalis anjing 7
Vertebrae cervicalis ayam 13 -14
Vertebrae thoracalis kuda 18 - 19
Vertebrae thoracalis sapi 13
Vertebrae thoracalis babi 14 - 15
Vertebrae thoracalis anjing 13
Vertebrae thoracalis ayam 7
Perbedaan jumlah ruas tulang selain karena perbedaan jenis hewan juga dipengaruhi oleh
faktor umur. Pertambahan umur tidak selalu diikuti dengan bertambahnya tulang, tetapi
dapat pula sebaliknya, yaitu jumlahnya menjadi berkurang karena beberapa ruas tulang
tumbuh menyatu (synostosis).
Dengan mempelajari osteologi ini kita dapat menyusun kembali (merekonstruksi) tulang-
tulang menjadi suatu kerangka sebagaimana mestinya.
STRUKTUR TULANG
Secara makroskopis struktur tulang dapat dipelajari dengan baik apabila dilakukan
pembelahan memanjang (longitudinal) pada tulang panjang sehingga terlihat dua bagian
tulang yang mudah dibedakan :
1. Substantia compacta merupakan dinding tulang yang tebal, keras, padat
(kompak). Pada umumnya menempati bagian diaphyse tulang. Pada tulang
panjang, daerah ini memiliki rongga yang disebut cavum medullare sebagai
tempat sumsum tulang (medulla osseum).
2. Substantia spongiosa merupakan bagian yang berstruktur seperti bunga karang
(berkisi-kisi). Pada umumnya terletak dibagian epiphyse dari tulang panjang.
Struktur menyerupai bunga karang yang tersusun oleh lempengan-lempengan
(trabeculae) yang tidak teratur dan berhubungan satu sama lain membentuk
anyaman. Struktur semacam ini sangat kuat dan tidak mudah patah, karena
disesuaikan dengan kebutuhan mekanis untuk menanggulangi tekanan dan tarikan
terhadap tulang tersebut dalam menjalankan fungsinya sebagai alat penunjang
atau alat gerak. Disamping itu penyusunan struktur semacam ini juga
melaksanakan prinsip efisiensi dalam penggunaan bahan-bahan tulang. Rongga-
rongga antar kisi juga berisi sumsum tulang, sehingga disebut ruang-ruang
sumsum (cellulae medullare/marrow space). Pada tulang pendek struktur
semacam ini menempati keseluruhan bagian tengah dari tulang tersebut.
Pada tulang pipih, substansia compacta terdiri dari dua lapis yang dipisahkan oleh
substansia spongiosa. Kedua lapis substansia kompakta masing-masing disebut lamina
externa yang diluar dan lamina interna/tabula vitrea yang didalam. Susunan tulang
semacam ini disebut diploe dan banyak didapatkan pada tulang-tulang tengkorak.
Permukaan tulang disebelah luar dilapisi oleh jaringan ikat padat tak teratur (irregular)
merupakan suatu membran yang disebut periosteum, sedang permukaan dalamnya
dilapisi jaringan yang sama disebut endosteum. Pada keadaan tertentu jaringan pembalut
tulang ini dapat membentuk jaringan tulang baru. Terdapat perbedaan antara fungsi
periosteum dengan endosteum yaitu fungsi periosteum adalah :
sebagai alat penyokong pembuluh darah dan syaraf yang masuk ke tulang
sebagai tempat melekatnya tendo atau ligamenta
sebagai alat pertumbuhan dan penyembuhan tulang
Didalam rongga-rongga tulang berisi sumsum tulang (medulla osseum) yang berfungsi
juga sebagai pembuat sel-sela darah. Pada individu dewasa dikenal dua macam medulla
osseum yaitu sumsum merah medulla osseum rubra yang benar-benar berfungsi sebagai
pembuat sel darah merah dan sumsum kuning (medulla osseum flava) yang merupakan
jaringan lemak. Pada masa embryonal sampai dengan neo-natal di dalam tulang hanya
terdapat medula osseum rubra saja. Semakin meingkatnya umur pada beberapa tempat
medulla osseum rubra akan diganti oleh medulla osseum flava sehingga medulla osseum
rubra hanya terdapat pada ossa vertebrae, os sternum, os costae dan ossa cranium.
PENULANGAN (OSTEOGENESIS)
Telah diketahui bahwa tulang berasal dari perkembangan mesoderm yang terdiri dari sel-
sel mesencym. Bila akan membentuk tulang, sel mesencym akan mengalami deferiansi
menjadi sel bakal tulang (osteoblast) yang selanjutnya akan menjadi sel tulang (osteosit).
Proses pembentukan tulang disebut ossifikasi (osteogenesis).
Ada dua macam osteogenesis yaitu :
1. Osteogenesis intramembranosa (osteogenesis desmalis = osteogenesis primer)
yaitu suatu proses penulangan secara langsung. Osteoblast yang tumbuh menjadi
osteosit akan mempengaruhi zat-zat disekitarnya (matriks) yang mula-mula cair
akan menjadi kental, kemudian membentuk osteoid. Osteoid akan mengeras
karena proses pengapuran (cakification), sehingga akan mengurung osteosit.
Disinilah mulai terbentuk pulau tulang pertama, dan tempat proses ini disebut titik
penulangan (punctum ossification). Contoh tulang yang pembentukannya melalui
proses ini pada umumnya terjadi pada tulang pipih misalnya os frontalis, os
parietalis.
2. Osteogenesis intracartilaginosa (osteogenesis endochondralis = osteogenesis
sekunder) yaitu suatu proses penulangan tidak langsung, selalu didahului dengan
terbentuknya tulang rawan (cartilago) dan prosesnya lebih kompleks. Jaringan
mesencym mula-mula membentuk tulang rawan hyalin yang sekaligus merupakan
pola tulang yang akan dibentuk. Pertumbuhan sampai menjadi tulang berlangsung
melalui tahap berikut :
pertumbuhan sel-sel tulang rawan : sel-sel mesencym menjadi sel calon tulang
rawan (chondroblast) kemudian melanjut menjadi sel tulang rawan (chondrocyte)
perbanyakan dan pembesaran chondrocyte yang berderat-deret menurut poros
panjang tulang.
pengapuran matriks tulang rawan
pergantian tulang rawan yang mengapur dengan tulang secara proses penulangan
langsung.
Proses ini umumnya dimulai dari kedua ujung bakal tulang (bakal epiphyse),
sedang ditenha batang tulang yang juga merupakan pusat penulangan prosesnya
berlangsung secara primer. dengan demikian tulang yang proses pembentukannya
secara tidak langsung sekurang-kurangnya memiliki tiga punctum ossifikasi.
PENULANGAN (OSTEOGENESIS)
Bila dianalisis secara kimiawi, tulang tersusun atas bahan organik dan anorganik dengan
perbandingan 1 : 2. Formula yang demikian menyebabkan tulang memiliki kelenturan
yang sangat terbatas, dialik kekerasan yang menjadi kekuatan tulang. Bila tulang
dipanaskan dengan temperatur tinggi, maka bahan organiknya akan luruh tanpa merubah
bentuknya, sehingga tulang menjadi amat rapuh dan lebih ringan dari berat semula.
Bahan organik tulang terdiri dari ossein (protein), yang apabila direbus akan
menghasilkan gelatin. Sebaliknya, bila tulang tersebut dihilangkan bahan organiknya
dengan cara decalsifikasi (misalnya dimasukkan ke dalam larutan asam kuat), maka ia
akan kehilangan sifat kerasnya tanpa merubah bentuknya, sehingga konsistensinya
menjadi lentur dan liat.
Berat jenis tulang adalah 1,9. Warna tulang segar adalah putih kekuningan, dan apabila
direbus akan menjadi putih bersih.
Komposisi tulang adalah :
Gellatin 33,3 % (organik)
Calcium Phosphat 57,35 %
Calcium Carbonat 3,85 %
Magnesium Phosphat 2,05 %
Natrium Carbonate & Chloride 3,45 %
Ingin tulang kuat sampai tua? Tentu saja bisa! Yang Anda harus lakukan hanyalah
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat
penting yang dibutuhkan tulang. Terkandung di makanan apa saja zat-zat tersebut?
Yuk, simak infonya disini! Diri sendiri adalah sekutu yang paling baik saat membangun
dan membuat tubuh kuat, dengan tulang sehat. Apa yang Anda makan memiliki peranan
penting dalam pembentukan tulang sehat. Khususnya dengan mengkonsumsi sejumlah
kalsium yang sesuai yaitu sekitar 1000 mg untuk orang dewasa berumur 19-50 tahun dan
vitamin D sekitar 200 IU untuk dewasa berumur 19-50 tahun. Magnesium dan vitamin K
juga sangat penting untuk kesehatan tulang. Berikut 10 sumber penting makanan yang
bisa memperkuat tulang: 1. Nutrisi Tulang: Kalsium Kalsium dapat membantu dalam
memperkuat pembentukan tulang, membuat tulang jadi padat dan tulang tetap sehat
seiring kita bertambah usia. Kalsium adalah mineral yang penting dalam hidup,
sayangnya saat ini banyak orang yang tidak memenuhi dosis kalsium harian. 2. Sumber
Kalsium: Yogurt Yogurt adalah sumber yang paling baik untuk kalsium. Banyak produk
yang mengandung sekitar 40 % dari kalsium harian yang dibutuhkan tubuh yaitu sekitar
8- oz penyajian ( 1 oz= 28.349 gram). Sebaiknya konsumsi yogurt yang low fat dan fat
free, apalagi yogurt memiliki nilai plus yaitu rasanya enak dan termasuk makanan serba
guna. Konsumsi yogurt sebagai sarapan pagi, snack, atau buatlah sebagai dessert yang
sehat seperti Fruit Salad dengan saus yogurt madu. 3. Sumber Kalsium: Cheddar Cheese
Dengan mengurangi sekitar 1.5 oz kadar lemak, cheddar cheese dapat memenuhi sekitar
30 % dari kebutuhan harian kita akan kalsium. Tambahkan keju ini di dalam sandwich,
salad, atau nikmati sebagai snack dengan crackers. 4. Sumber Kalsium: Susu Bukanlah
hal yang mengenjutkan, susu adalah salah satu sumber kalsium yang terbaik. Sekitar 8. oz
susu mengandung sekitar 1 / 3 dari kebutuhan harian. Banyak merk susu yang
mengandung vitamin K, nutrisi lain yang penting bagi kesehatan tulang. Jika Anda bukan
penyuka susu atau tidak dapat berkompromi dengan laktosa, cobalah beralih ke susu
kedelai atau susu yang tidak mengandung laktosa. 5. Sumber Kalsium: Tahu Sumber
kalsium diluar susu adalah tahu. Hanya 1 /2 potong dari tahu mengandung kalsium
sekitar 20 % dari rekomendasi kalsium harian. Namun tidak semua tofu mengandung
kalsium yang baik, jadi ada baiknya perhatikan label kemasan untuk melihat apakah tahu
tersebut mengandung sumber kalsium yang baik atau tidak. Selain itu tofu juga
merupakan sumber protein yang baik dan merupakan pelengkap dalam gorengan. 6.
Nutrisi Utama: Vitamin D VitaminD selalu memainkan peranan penting dalam
membangun dan melindungi tulang Anda. Vitamin D membantu daya serap kalsium, dan
sejumlah studi memperlihatkan seseorang yang memiliki kandungan vitamin D rendah
memiliki tingkat kepadatan tulang yang rendah. Mereka juga memiliki kecenderungan
akan tulang rapuh seiring bertambahnya umur. Vitamin D secara alami bisa diperoleh di
dalam makanan tertentu saja (misal minyak ikan cod), tetapi Anda juga dapat
memperolehnya dari sinar matahari, dan banyak makanan yang sudah diperkuat dengan
nutrisi penting ini. 7. Sumber Vitamin D: Salmon Salmon adalah salah satu sumber alami
terbaik dari vitamin D. Sekitar 3.5 oz masalan salmon mengandung sekitar 90 % dari
kebutuhan harian kita akan vitamin D. Selain itu salmon juga merupakan sumber yang
baik akan protein dan lemak omega-3 yang baik untuk hantung. Cobalah untuk
mengkonsumsi setidaknya satu hidangan salmon setiap minggu. 8. Sumber Vitamin D:
Sereal Beberapa sereal yang siap dikonsumsi sudah diberi tambahan vitamin D. Cobalah
cek lebel dan cari produk yang memiliki setidaknya 10 % dari nilai harian nutrisi penting
ini. 9. Mineral Penting: Magnesium Magnesium memiliki banyak fungsi bagi tubuh, dan
salah satunya adalah untuk membuat tulang tetap kuat (50 % dari tubuh magnesium
ditemukan dalam tulang). Memakan berbagai makanan dapat membantu untuk menjamin
magnesium masuk ke tubuh secara cukup. Wanita diatas 30 tahun harus memenuhi
sekitar 320 mg magnesium setiap hari, sedangkan pria sekitar 400-420 mg. Jumlah
tersebut mudah didapatkan dengan mengkonsumsi, kacang-kacangan seperti almond,
kacang kedelai, gandum, dan sayuran yang berwarna gelap seperti bayam. 10. Nutrisi
Penting: Vitamin K Vitamin K berperan banyak dalam berbagai fungsi tubuh, tetapi
penelitian ilmiah telah menghubungkan nutrisi penting ini dengan kesehatan tulang. Studi
yang berlangsung saat ini mengindikasi bahwa vitamin K dapat mencegah penyerapan
kembali dan masuknya makanan secara cukup, dimana hal ini penting untuk mencegah
kerapuhan tulang. Vitamin K dapat diperoleh dengan banyak mengkonsumsi sayur-
sayuran hijau.