Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan control
group pre-post test design. Pengambilan sampel berdasarkan jumlah pasien post partus
di puskesmas bululawang ( berjumlah 20 orang)

B. Partisipan
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi eksperimen yaitu ibu post partum dan
ibu menyusui di Puskesmas Bululawang Kabupaten Malang.

C. Prosedur Penelitian
1. Sebanyak 20 wanita post partum dan menyusui yang mengalami kesulitan selama
menyusui.
2. 20 sampel tersebut dibagi menjadi dua kelompok (10 orang sebagai kelompok
eksperimen konsumsi buah pepaya sebanyak 100 gram 3 kali sehari selama 3 hari,
sedangkan 10 orang yang lain sebagai kelompok kontrol dengan konsumsi makanan
seperti biasa)
3. Setelah terpilih sampel dalam penelitian ini peneliti memberikan kuesioner kuantitas
produksi ASI.
4. Selanjutnya peneliti memberikan buah pepaya 100 gram setiap 8 jam pada kelompok
eksperimen dan memberikan menu makanan biasa kepada kelompok kontrol.
5. Setiap responden pada kelompok eksperimen mengkonsumsi buah pepaya. Jenis
pepaya yang digunakan adalah pepaya kuning sebanyak 100 gram setiap 8 jam dalam
sehari selama 3 hari. Setelah itu kembali diberikan kuesioner tentang emesis
gravidarum untuk menilai kejadian emesis gravidarum yang dialami partisipan
sesudah penelitian.
6. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk mengukur kuantitas produksi ASI
selama 7 hari. Pengukuran dilakukan 1x24 jam sebelum perlakuan diberikan dan
berikutnya setelah diberikan perlakuan selama 3 hari berturut- turut.

D. Pengumpulan Data
1. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan control
group pre-post test design.
2. Setelah mengkonsumsi pepaya kuning 100 gram selama 3 hari responden diberikan
kuesioner untuk menilai kuantitas produksi ASI.
3. Setelah itu, hasil intervensi pada kelompok eksperimen akan dibandingkan dengan
kelompok kontrol yang mengkonsumsi menu makanan seperti biasa.
4. Teknik analisis data yang digunakan adalah independent t test dan paired t test.

E. Hasil Penelitian
1. Hasil penelitian dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu perbedaan kuantitas produksi ASI
sebelum dan sesudah pemberian buah pepaya 100 gram pada kelompok kontrol,
perbedaan kuantitas produksi ASI sebelum dan sesudah pada kelompok eksperimen,
perbedaan kuantitas produksi ASI pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Rata-rata setelah pemberian buah pepaya 100 gram pada ibu post partum yang
menyusui didapatkan hasil 30.70 dan meningkat menjadi 34.20 meskipun tidak
signifikan. Dengan menggunakan paired t test didapatkan p value = 0,168 > ( =0,05),
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kuantitas produksi ASI pada ibu post partum
kelompok kontrol yang tidak signifikan.

Variabel N Mean P-Value

Pretest 10 30.70
0.168
Post test 10 34.20

3. Rata-rata kuantitas produksi ASI pada kelompok eksperimen saat dilakukan pretest
adalah 25.60 yang meningkat secara signifikan setela dilakukan posttest dengan hasil
rata-rata 38.70. Dengan menggunakan paired t test didapatkan p value = 0,012 ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kuantitas produksi ASI yang signifikan pada
kelompok eksperimen.

Variabel N Mean P-Value

Pretest 10 25.60
0.012
Post test 10 38.70

4. Rata-rata kuantitas produksi ASI pada kelompok eksperimen di Puskesmas


Bululawang setela diberikan buah pepaya 100 gram sebanyak 3 kali sehari selama 3
hari berturut-turut adalah 30.70, sedangkan rata-rata kuantitas produksi ASI pada
kelompok kontrol di puskesmas bululawang adalah 25.60 g. Berdasarkan nilai uji t
hitung didapatkan p- value sebesar 0,028. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada
perbedaan kuantitas produksi ASI pada ibu post partum yang menyusui antara
kelompok eksperimen dan kontrol.

Kelompok N Mean p-value

Kontrol 10 25,60
0,028
Eksperimen 10 30,70

Diskusi
Perbedaan Emesis Gravidarum sebelum dan sesudah pemberian wedang jahe
pada kelompok kontrol
Rata-rata setelah pemberian buah pepaya 100 gram pada ibu post partum yang
menyusui didapatkan hasil 30.70 dan meningkat menjadi 34.20 meskipun tidak
signifikan. Dengan menggunakan paired t test didapatkan p value = 0,168 > ( =0,05),
ini menunjukkan bahwa ada perbedaan kuantitas produksi ASI pada ibu post partum
kelompok kontrol yang tidak signifikan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Anhari, et al (1994) yang
mengungkapkan zat gizi untuk sintesis ASI diambil dari cadangan ibu atau aringan ibu.
Hal ini juga didukung oleh istiqomah, S dkk dalam jurnalnya yang membuktikan bahwa
pepaya sebagai sala satu buah yang mengandung lactogagum yang meningkatkan
produksi ASI pada ibu menyusui. Buah pepaya uga buah yang memiliki gizi tinggi dan
sangat bermanfaat untuk kesehatan. Buah pepaya yang dapat menstimulasi hormon
oksitosin dan prolaktin seperti alkaloid, polifenol, steroid dan plavonoid yang paling
efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.

Perbedaan Emesis Gravidarum sebelum dan sesudah pemberian air putih dan gula
pada kelompok Eksperimen
Rata-rata kuantitas produksi ASI pada kelompok eksperimen saat dilakukan pretest
adalah 25.60 yang meningkat secara signifikan setela dilakukan posttest dengan hasil
rata-rata 38.70. Dengan menggunakan paired t test didapatkan p value = 0,012 ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kuantitas produksi ASI yang signifikan pada
kelompok eksperimen.
Produksi ASI dapat dilancarkan dengan rangsangan seperti pijat oksitosin, pijat
payudara yang dapat merangsang pengeluaran ASI. Saat konsumsi dan rangsangan
yang diberikan ibu saat ingin menyusui kurang maka jumlah hormon yang dikeluarkan
untuk menstimulasi produksi dan penamabahan kuantitas produksi ASI juga kan kurang
efektif. Pemberian stimulasi hormon akan meningkatkan jumla pengeluaran Asi pada ibu,
begitu juga dengan status nutrisi dan gizi ibu. (istiqomah S, dkk 2015)
Perbedaan kuantitas produksi ASI pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
Rata-rata kuantitas produksi ASI pada kelompok eksperimen di Puskesmas
Bululawang setela diberikan buah pepaya 100 gram sebanyak 3 kali sehari selama 3
hari berturut-turut adalah 30.70, sedangkan rata-rata kuantitas produksi ASI pada
kelompok kontrol di puskesmas bululawang adalah 25.60 g. Berdasarkan nilai uji t hitung
didapatkan p- value sebesar 0,028. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan
kuantitas produksi ASI pada ibu post partum yang menyusui antara kelompok
eksperimen dan kontrol.

Menurut penelitian Istiqomah dkk (2015) mengkonsumsi pepaya memiliki potensi


dalam menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin seperti alkaloid, polifenol, steroid dan
plavonoid yang paling efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.
Reflek prolaktin secara hormonal untuk memproduksi ASI yang dibantu oleh rangsangan
hisapan bayi membantu pengeluaran hormon prolaktin dimana kelenjar ini akan
terangsang untuk pengeluaran ASI.

Hal ini didukung oleh penelitian lingga dan murtiana (2011) yang menyatakan bahwa
buah pepaya memiliki beberapa senyawa yang dapat meningkatkan produksi ASI dan
kulaitas ASI. Peningkatan produksi ASI dipengaruhi oleh adanya polifenol dan steroid
yang mempengaruhi reflek prolaktin yang merangsang alveoli yang bekerja aktif dalam
pembentukan ASI. Sedangkan oksitosin merupakan hormon yang berperan untuk
mendorong sekresi air susu. Selain itu menurut penelitian Agil (1987) dalam murtiana
(2011) menyatakan tanaman yang mengandung lactogagum memiliki kemungkinan
mengandung bahan aktif yang bekerja seperti prolactin releasing hormon, mengandung
bahan aktif yang berkhasiat seperti prolatin dan oksitosin.

Kesimpulan
Kesimpulan dari jurnal tersebut, peneliti menemukan suatu bukti yang menunjukkan
bahwa kuantitas produksi ASI pada iu post partum yang sedang menyusui bayi dengan
mengkonsumsi buah pepaya yang teratur sebanyak 100 gram sebanyak 3 kali sehari
dalam waktu 3 hari berturut-turut saat mampu ditingkatkan. Frekuensi emesis gravidarum
pada kelompok kontrol mengalami peningkatan kuantitas jumlah produksi ASI namun
tidak signifikan. Dapat disimpulkan pada hasil perbandingan pada kelompok kontrol dan
eksperimen didapatkan perbedaan yang signifikan mengenai peningkatan kuantitas
produksi ASI.

Anda mungkin juga menyukai