TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Buli-buli bekerja sebagi penampung urine. Organ ini berbentuk seperti buah
pir. Letaknya di dalam panggul besar, dibelakang simfisis pubis (Pearce, 2009).
2.1.2 Pelvis
Pelvis adalah cincin tulang di bagian bawah tubuh. Terdiri dari tiga
bagian (ilium, iskium dan pubis) dan empat tulang (dua tulang inominata atau
oleh pertemuan tiga tulang pubis membentuk bagian depan, ilium bagian atas,
2.1.2.1 Pubis
Tulang kemaluan (pubis) terdiri atas sebuah badan dan dua ramus.
2.1.3 Femur
Femur (tulang paha) adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulang itu
bersendi dengan asetabulum dalam formasi persendian panggul dan dari sini ia
menjulur medial ke lutut dan membuat sendi dengan tibia. Tulangnya berupa
tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung (Pearce, 2009).
Ruptur buli disebut juga trauma buli-buli atau trauma vesika urinaria
dalam rongga pelvis terlindung oleh tulang pelvis sehingga jarang mengalami
cedera. Rudapaksa kandung kemih terbanyak karena kecelakan lalu lintas atau
(Sjamsuhidajat, 1998).
fraktur tulang pelvis pada dinding depan kandung kemih yang penuh. Cedera
pada abdomen bawah sewaktu kandung kemih penuh menyebabkan ruptur buli
2.1.5 Fraktur
suatu fraktur lengkap atau tidak lengkap ditentukan oleh kekuatan, sudut dan
tenaga, keadaan tulang, serta jaringan lunak di sekitar tulang (Helmi, 2011).
sebagai fraktur terbuka, fraktur tertutup dan fraktur dengan komplikasi. Fraktur
tertutup adalah fraktur dimana kulit tidak ditembus oleh fragmen tulang,
terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia luar melalui
luka pada kulit dan jaringan lunak, dapat terbentuk dari dalam maupun luar.
seperti malunion, delayed union, nounion dan infeksi tulang (Bucholz, 2006).
Tulang sakrum, ilium dan pubis yang membentuk tulang pelvis, yang
merupakan cincin tulang stabil dan menyatu pada orang dewasa. Fraktur pelvis
fraktur akibat trauma langsung, puntiran atau pukulan pada bagian depan yang
berada dalam posisi fleksi ketika kecelakaan lalu lintas (Mansjoer, 2000).
kecelakaan lalu lintas. Trauma lainnya adalah jatuh dari ketinggian, kecelakaan
2.3 Patofisiologi
Kurang lebih 90% trauma tumpul buli-buli adalah akibat fraktur felvis.
Robeknya buli-buli karena fraktur pelvis bisa juga terjadi akibat fragmen
tulang pelvis merobek dindingnya (Gambar B). Dalam keadaan penuh terisi
urine, buli-buli mudah robek sekali jika mendapatkan tekanan dari luar berupa
benturan pada perut sebelah bawah. Buli-buli akan robek pada bagian fundus
(Purnomo, 2009).
metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka atau tertutup. Baik fraktur terbuka
atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat menimbulkan gangguan
rasa nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang sehingga akan terjadi
terganggu, disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak yang
luar(Sjamsuhidajat, 1998).
tidak jarang penderita datang dalam keadaan anemik bahkan sampai shok. Pada
abdomen bagian bawah tampak jelas atau hematom dan terdapat nyeri tekan
memberi tanda cairan intra abdomen dan rangsangan peritonial. Lesi ekstra
peritonial memberikan gejala dan tanda infitrat urine dirongga peritonial yang
mungkin pasien tidak dapat buang air kecil. Gambaran klinis yang lain
tergantung pada etiologi trauma, bagian buli-buli yang mengalami cedera yaitu
yang terjadi akibat trauma. Dalam hal ini mungkin didapatkan tanda fraktur
1) Look : pada fraktur femur terbuka terlihat adanya luka terbuka pada paha
dengan deformitas yang jelas. Kaji seberapa luas kerusakan jaringan lunak
yang terlibat. Kaji apakah pada luka terbuka ada fragmen tulang yang keluar
syok hipovolemik. Pada fase awal trauma kecelakaan lalu lintas darat yang
pembengkakan, dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma
dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini dapat terjadi setelah
3) Move : daerah tungkai yang patah tidak boleh digerakan, karena akan
adalah:
- Pemeriksaan rontgen
- Kreatinin
(Sjamsuhidajat, 1998).
2009).
gerak yang diduga patah untuk mengurangi pergerakan antar fragmen tulang
jaringan lebih lanjut. Pada patah tulang terbuka perlu tindakan dibridemen dan
adalah:
tulang yang solid seperti pen, kawat, skrup dan plat. Reduction interna
bersamaan.
tubuh. Ada 2 pemasangan traksi yaitu : skin traksi dan skeletal traksi.
2.7.1 Ceftriaxone
aktivitas bakterisid yang luas dengan cara menghambat sintesis dinding sel,
dan mempunyai masa kerja yang lebih panjang dari golongan sefalosporin lain.
infeksi saluran pernafasan bawah, infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang
2.7.3 Ranitidin
menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2. Obat ini
sehingga sekresi asam lambung dan pepsin sangat dikurangi (Tjay, 2007).
(Tatro, 2003).
2.7.4 Gentamisin
dan stafilokok yang resisten terhadap penisilin dan metisilin (MRSA). Maka
(McEvoy, 2011).
2.7.5 Metronidazol
semua protozoa patogen anaerob lain seperti Trichomonas dan Giardia. Obat
ini juga aktif terhadap semua cicci dan basil anaerob gram positif dan negatif,
2.7.6 Parasetamol
sehingga terjadi pengeluaran panas yang disertai banyak keringat (Tjay, 2007).
0,5-1 g, 2-3x/hari. Efek samping asam traneksamat adalah mual, muntah, diare,
2.7.8 Plasbumin
kehilangan darah dalam tubuh, luka bakar, kadar protein rendah karena operasi
atau gagal hati, dan sebagai obat tambahan dalam operasi (Hardjosaputra,
2008).
darah. Albumin berperan dalam transportasi obat-obatan yang tidak larut dalam
air (Marzuki, 2003). Albumin juga berfungsi dalam pengikatan obat. Kadar
2.7.9 Novalgin
hebat yang berhubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, post operasi nyeri akut
dan kronik. Dosisnya 2-5 ml iv/im dalam dosis tunggal (Hardjosaputra, 2008).