ANTAR
PEMERINTAH PROVINSI DERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DENGAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG
NOMOR: S m l-\ S%
NOMOR: 180 / 20 / 415.4 / 2012
TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM TRANSMIGRASI TAHUN 2012
DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU
Pada hari ini tanggal .?.?fc**h. bulan tahun dua ribu dua betas (A9.- 99 -2012)
masing-masing yang bertanda tangan di bawah ini sebagai berikut:
Bahwa 'PIHAK PJjRTAMA DAN PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut
PARA PIHAK. Masing-masing menjalani jabatannya sebagaimana tersebut di atas,
menerangkan ^arlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:
3. bahwa dalam rangka kerja sama transmigrasi tahun 2012 sebagaimana butir 2, telah
disampaikan surat Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada
Bupati Kepahiang Nomor 1509/-1.894 tanggal 22 November 2011 hal kerjasama
penempatan calon transmigran asal Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 2012
dan kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan pada tanggal 22 Mei 2012 antara
pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten
Kepahiang di Jakarta, pada prinsipnya dapat menerima calon transmigrasi asal DKI
Jakarta.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK bersepakat melakukan Kerja Sama
penyelenggaraan program transmigrasi dengan pola; Transmigrasi Swakarsa Mandiri Tahun
2012 dengan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
2. Tujuan Perjanjian Kerja Sama adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi
Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan bagi masyarakat di
Daerah
Pasal2
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Kerja Sama meliputi:
a. Komunikasi,informasi dan Edukasi (KIE).
b. Survei Potensi Kawasan.
c Penyediaan area, prasarana dan sarana.
d. Penyiapan,pengerahan dan penempatan transmigrasi.
e. Pemberdayaan masyarakat dan kawasan transmigran.
f. Monitoring dan Evaluasi.
Pasal 3
LOKASI PENEMPATAN TRANSMIGRAN
Transmigran yang berasal dari DKI Jakarta ditempatkan di Unit Permukiman Transmigrasi
(UPT) Desa Pagar Agung Kecamatan Bermani IIir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Pasal 4
PELAKSANA
(1) PIHAK PERTAMA menunjuk Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai pelaksana Perjanjian Kerja Sama yang beralamat:
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Jalan Prapatan Nomor 52 Jakarta Pusat
Telepon : 021-384793/021-3861509
Fax : 021-384793/021-3861509
Kontak Person : Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(2) PIHAK KEDUA menunjuk Kepala Dinas Transmigrasi Kabupaten Kepahiang sebagai
Pelaksana Perjanjian Kerja Sama yang beralamat:
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kepahiang
Komplek Perkantoran Pemda Kepahiang Jl. Raya Kelobak
Telepon : 0732-3930026
Fax :0732-3930026
Kontak person : Bidang Transmigrasi
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Hak PIHAK PERTAMA
a. Melakukan peninjauan ke lokasi penetapan transmigran
c. Memperoleh lahan seluas 1,020 Ha (satu koma nol dua puluh)hektar untuk setiap
Kepala Keluarga yang digunakan oleh transmigran
Lahan pekarangan siap olah seluas : 0,020 ha
Lahan Uaha siap olah seluas : 1,00 ha
d. Mendapatkan rumah untuk setiap Kepala Keluarga transmigran dengan spesifikasi yang
telah ditentukan oleh Pemerintah
e. Mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah setiap bidang tanah untuk setiap Kepala
Keluarga
c. Ikut serta dalam proses seleksi akhir sebelum pemberangkatan yang diselenggarakan
oleh PIHAK PERTAMA
i. Melengkapi surat keterangan pindah penduduk dari Dinas Dukcapil setempat bagi
calon transmigran yang akan diberangkatkan.
b. Menerima transmigran yang dikirim oleh PIHAK PERTAMA sejumlah 25 (dua puluh
lima) KK dari Embarkasi ke Debarkasi.
e. Menyediakan lahan seluas 1,02 (satu koma nol dua) hektar untuk setiap Kepala Keluarga
pada tahun pertama penempatan yang digunakan untuk :
Lahan pekarangan siap olah seluas : 0,02 ha
Lahan usaha siap olah seluas : 1,00 ha
f. Melaksanakan pembangunan rumah dan menyiapkan lahan serta prasarana dan sarana
permukiman untuk transmigran.
g. Memproses dan memberikan sertifikat hak milik atas tanah setiap bidang tanah untuk
setiap Kepala Keluarga selambat-lambatnya lima tahun setelah penempatan.
Pasal 6
PERSYARATAN CALON TRANSMIGRAN
Pasal 7
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
(1) Jangka Waktu Perjanjian Kerja Sama ini berlaku sejak ditandatanganlnya oleh PARA PIHAK
sampai dengan berakhirnya masa pembinaan unit permukiman transmigrasi atau
selambat-lambatnya 5 (lima) tahun terhitung sejak penempatan transmigran.
(2) Jangka Waktu Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang atas kesepakatan PARA
PIHAK.
(3) Perpanjangan Jangka Waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didahulu dengan
pengajuan permohonan tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum Perjanjian Kerja Sama ini berakhir sebagaimana
dimaksud pada ayat l(satu) sepanjang memenuhi ketentuan atau syarat-syarat yang telah
ditentukan oleh PARA PIHAK.
Pasal 8
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
(2) Apabila saat beakhirnya perjanjian ini, masih terdapat hak dan kewajiban dalam perjanjian
ini yang belum diselesaikan oleh masing-masing pihak maka ketentan dalam perjanjian
ini tetap berlaku sampai dengan diselesaikannya dengan kewajiban tersebut oleh
masing-masing pihak.
Pasal 9
EVALUASI TRANSMIGRASI
(1) PARA PIHAK dalam hal ini pelaksana perjanjian sebagaimana dimaksud pada Pasal 4
mengadakan Evaluasi mengenai:
(3) Hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada masing-masing
Kepala Daerah melalui SKPD/UKPD yang menangani kerja sama daerah.
Pasal 10
EVALUASI ISI PERJANJIAN
(1) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan kerja sama, masing-masing PIHAK menunjuk
3 (tiga) atau 4 (empat) orang pejabat untuk duduk daiam tim evaluasi bersama.
(2) Tiga orang pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur pelaksana, biro
yang menangani koordinasi transmigrasi dan biro yang menangani kerja sama daerah.
(3) Tim evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dengan susunan :
a. Ketua merangkap anggota (daerah tujuan)
b. Wakil Ketua merangkap anggota (daerah pengirim)
c. Sekretaris merangkap anggota
d. Anggota
(5) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan setiap tahun atau sewa ktu - wa ktu
diperlukan.
(6) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilaporkan kepala masing-masing
Kepala Daerah
Pasal 11
PEMBIYAAN
Biaya untuk pelaksanaan Kerja Sama ini dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai dengan
kewaliban yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang bersumber dari APBN
dan/atau APBD serta sumber lain yang sah.
Pasal 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan diantara PARA PIHAK dalam pelaksanaan isi Perjanjian Kerja
Sama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk
mufakat.
(2) Apabila upaya penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka
atas kesepakatan PARA PIHAK menyerahkan penyelesaiannya kepada Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Dalam Negeri berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Keputusan penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersifat final dan mengikat
PARA PIHAK
Pasal 13
KEADAAN MEMAKSA
Apabila selama berlangsungnya perjanjian ini terjadi hal-hal diluar kemampuan PARA PIHAK
berupa bencana alam ( gempa bumi, tanah longsor, b a n j i r ) , perang, hum hara, pemogokan,
sabotase dan Iain-Iain kejadian yang ditetapkan sebagai bencana oleh pemerintah /
pemerintah daerah yang mengakibatkan isi perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan baik
sebagian maupun seluruhnya, maka akan diselesaikan secara musyawarah oleh PARA PIHAK
demi tercapainya penyelesaian yang sebaik-baiknya.
Pasal 14
PERJANJIAN TAMBAHAN
Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini, akan
diatur kemudian oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian Tambahan (ADDENDUM) yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hah dan tanggal
sebagaimana tersebut di atas, dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing bermaterai
cukup, 1 (satu) eksemplar untuk PIHAK P E R T A M A , 1 (satu) eksemplar untuk PIHAK K E D U A ,
1 ( satu ) eksemplar disampaikan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Repubiik
Indonesia dan 1 ( satu ) eksemplar disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri Repubiik
Indonesia.