(Audit Internal)
Disusun oleh :
Ridah Alawiah Rahman
A31114315
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
1| P a g e
RMK BAB IV
Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan dapat menjadi sarana yang baik untuk menganalisis karyawan
dan system, namun bias juga menjadi sebuah pencarian yang tidak beraturan. Auditor
internal harus memastikan bahwa waktu dan upaya yang dihabiskan untuk survey
pendahuluan bisa produktif.
2. mendokumentasikan
3. bertemu klien
4. mendapatkan informasi
5. mengamati
7. melaporkan
2| P a g e
Pendokumentasian
Daftar pengingat
Daftar isi
Pengurangan biaya
Catatan kesan
Kuesioner
2. Bertemu Klien
Internal auditor dalam melakukan wawancara harus memiliki keahlian yang cukup
agar orang yang diwawancara memiliki rasa nyaman, mau memberikan informasi, mau
bekerjasama sehingga penugasan keseluruhan audit bisa berhasil. Sebaliknya, tehnik
tanya jawab yang tidak baik menciptakan sikap permusuhan, menyebabkan orang
menahan informasi/memberi informasi yang salah dan kemungkinan menyebabkan
kegagalan audit.
Survei pendahuluan akan berlangsung lancar dan sistematis jika auditor internal
memiliki pandangan yang jelas mengenai apa yang ingin dicapai. Dalam kebanyakan
audit, informasi penting dapat diklasifikasikan kedalam empat fungsi dasar manajemen:
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan control.
4. Pengamatan (observing)
3| P a g e
Menilai gaya manajemen dan aspek perilaku manusia
Mengevaluasi resiko
Mengidentifikasi semua resiko yang ada akan sulit khususnya karena resiko
sering muncul seiring dengan perubahan praktik bisnis. Namun banyak resiko-resiko
umum yang telah didefinisikan dalam buku standar akuntansi, auditing dan
manajemen.
4| P a g e
Menentukan control untuk meminimalkan resiko
Ketika auditor telah mengenali resiko mereka harus mencari control yang
dirancang untuk menghadapinya. Kontrol yang tidak memadai atau tidak efektif harus
didiskusikan dengan manajer. Jika manajer tidak bisa diyakinkan untuk melakukan
perbaikan maka auditor harus membuat program pengujian purposive-bukan
pengujian berdasarkan sampel untuk mendukung bukti dan signifikansi risiko.
5. Pengamatan Fisik
Hal-hal yang abstrak sulit dipahami dan digambarkan. Auditor harus keluar sendiri
dan melihat sendiri fasilitas, tata letak fisik, proses, aliran bahan baku dan dokumen.
Pengamatan pribadi menggambarkan apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya.
Apakah pekerjaan datang ke anda tepat waktu, dan apakah kualitasnya bagus?
Apakah tindakan perbaikan sudah diambil untuk masalah-masalah.
Bagaimana kondisi peralatan
Apakah alur kerja dan dokumen dokumen cukup wajar dan efisien.
Pada operasi yang kompleks, mungkin auditor perlu melakukan tahap selanjutnya
yang sering disebut penelusuran.Selama penelusuran, auditor mungkin menelaah
beberapa aktivitas kerja dari awal sampai akhir, dan menyiapkan bagan alir.
Penelusuran membantu auditor menilai ketaatan dengan kebijakan dan prosedur serta
menentukan apakah control memang berfungsi. Langkah ini tidak akan mengungkapkan
seberapa baik transaksi diproses, hal ini membutuhkan pengujian substantive.
5| P a g e
6. Menyiapkan Flowchart
Dengan menyampaikan Flow chart suatu proses dapat dipotret dan dapat
memberikan gambaran system dan merupakan sarana untuk menganalisa operasi yang
kompleks - analisa yang tidak selalu bisa dicapai dengan narasi yang rinci. Pembuatan
flow chart sudah dipelajari pada kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
7. Pelaporan
Survei yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan sejumlah informasi yang
bermanfaat. Data yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi hal-hal penting dan masalah
yang ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan.
Hasil survey ini perlu dibuatkan laporan dengan fokus pada kecukupan control bukan
efektivitas kontrol dan menunjukkan dasar keputusan untuk terus melakukan audit.
Estimasi biaya yang wajar adalah berkisar 10 hingga 20 persen dari total anggaran untuk
proyek audit.
6| P a g e
RMK BAB V
Program Audit
1. Definisi
Program audit internal merupakan pedoman bagi auditor dan merupakan satu
kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu.
Langkah-langkah audit dirancang untuk mengumpulkan bahan bukti audit dan untuk
memungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi,
keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang akan diperiksa. Program tersebut berisi arahan-
arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan-tujuan
audit dalam ruang lingkup penugasan audit.
2. Manfaat
Program audit yang disusun dengan baik seharusnya bisa memberikan manfaat
antara lain.
Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit
Menjadi dasar penugasan auditor
Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit
Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan
dengan apa yang direncanakan
Membantu melatih staf-staf yang belum berpengalaman dalam tahap-tahap
pelaksanaan audit
Memberi ringkasan catatan pekerjaan yang dilakukan
Membantu auditor pada audit selanjutnya untuk mengenal lebih dekat jenis-jenis
pekerjaan audit yang diilakukan dan waktu yang dibutuhkan
Mengurangi waktu supervise
Titik awal bagi penilai fungsi audit internal untuk mengevaluasi upaya audit yang
telah dilakukan
Kapan Menyiapkan Program Audit.
7| P a g e
3. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit.
4. Komunikasi dengan orang-orang yang perlu mengetahui audit yang akan dilakukan.
5. Pelaksanaan, jika layak,survei lapangan untuk mengenal lebih dekat aktivitas dan
kontrol yang akan diaudit,untuk mengindentifikasi hal-hal yang akan ditekankan
dalam audit,dan untuk mengundang komentar dan saran dari klien.
6. Penulisan program audit
7. Penentuan bagaimana, kapan,dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan.
8. Perolehan pengesahan rencana kerja audit.
8| P a g e
tepat,dan pada kualitas yang tepat. Setiap tujuan ini dicapai melalui prosedur-
prosedur atau teknik-teknik. Misalnya, salah satu prosedur yang digunakan untuk
memastikan dibelinya barang yang tepat adalah digunakannya pesanan pembelian
dari departemen pemesan yang menjelaskan dengan tepat barang yang akan dibeli.
Auditor internal tidak mampu mengevaluasi sebuah operasi jika mereka tidak
sepenuhnya memahamihal yang diharapkan untuk dicapai dari operasi tersebut yaitu
tujuan-tujuannya.Oleh karena itu, semua program audit harus mengindentifikasi
tujuan operasi yang pencapaiannya akan dievaluasi oleh auditor.
9| P a g e
Pelepasan aktiva. Dalam audit kontrol atas aktiva-aktiva yang dilepas, auditor
umumnya tidak bisa menentukan sendiri apakah pelepasan aktiva telah dilakukan
dengan layak.Hanya dengan menelaah persetujuan tertulis yang diberikan orang
yang bertanggung jawab atas pelepasan tersebut, sesuai dengan prosedur
yangditetapkan atau menentukan apakah pelepasan mengikuti prosedur yang
ditetapkanakan memenuhi tujuan audit.
Kontribusi Medis Karyawan. Salah satu tujuan audit bisa berupa penentuan validitas
pengurangan gaji karyawan untuk kontribusi opsi asuransi kesehatan. Apakah
kontribusi karyawan bisa menutupi biaya opsi merupakan pertanyaan yang bagus,
tetapi tidak relevan dengan tujuan audit. Prosedur audit untuk menentukan apakah
pengurangan gaji didukung formulir otorisasi tertulis merupakan prosedur yang cepat
dan relevan.
Perlindungan lingkungan dan alat tanda bahaya. Seorang auditor internal ingin
menentukan apakah alat tersebut dipasang dan beroperasi dengan layak. Prosedur
audit yang mungkin menarik, tetapi tidak relevan, adalah memeriksa dokumen
spesifikasi alat tanda bahaya dari arsistek,memeriksa faktur pembayaran alat
tersebut, atau melakukan tanya jawab dengan pegawai keamanan pabrik. Satu-
satunya prosedur yang akan memberikan keyakinan tentang pemasangan dan
operasi alat tersebut adalah pengamatan penempatan alat dan melakukan uji
langsung.
Persediaan. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah persediaan dalam jumlah
yang signifikasi telah disajikan dengan benar. Beberapa prosedur audit mungkin
relevan tetapi tidak efektif, seperti mendapatkan pernyataan dari manajemen,atau
membuat bagan alir siklus persediaan,atau melakukan wawancara dengan
karyawan. Prosedur yangefektif adalah melakukan atau menelaah persediaan fisik
dan mendapatkanpenilaian dari ahli.
Pembelian tanah. Tujuan auditnya adalah untuk memverifikasi kepemilikan legal atas
tanah yang akan di beli. Pemeriksaan atas akta kepemilikan merupakan prosedur
yang menarik tetapi tidak menyeluruh karena dokumen-dokumen tersebut mungkin
sudah di ganti.Cara yang lebih meyakinkan untuk menentukan kepemilikan sah tanah
tersebut adalah dengan memeriksa catatan terbaru atas tanah di kantor pengadilan
lokal.
Aktivitas nonprofit. Banyak tujuan audit yang bisa diterapkan untuk audit atas
organisasi nonprofit. Audit berorientasi manajemen akan menentukan apakah
aktivitas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.Jadi prosedur tepat untuk hal ini
adalah menentukan misi organisasi,standar apa yang telah ditetapkan untuk
10| P a g e
mengukurkinerja guna pencapaian misi tersebut, dan seberapa jauh standar telah
dicapai.
Utang. Misalkan sedang dilakukan audit untuk kemungkinan kelebihan pembayaran
utang. Berdasarkan sistem yang ada, pembayaran dilakukan berdasarkan
perbandingan dokemen pembelian, penerimaan, dan penagihan. Kadang-kadang
terjadi pembayaran persial. Membandingkan catatan setiap pembayaran akan
menyulitkan. Lebih produktif untuk menghindari kelebihan pembayaran. Akhirnya,
prosedur yang tepat adalah mengambil sampel dan membandingkan jumlah yang
dibayar dengan batas pesanan pembelian. Memeriksa mulai dari pesanan
pembelian, laporan penerimaan, atau faktur bukanlah prosedur audit yang
menyeluruh.
Gaji. Misalkan tujuan audit adalah memverifikasi pembebanan biaya gaji ke akun-
akun tertentu. Banyak prosedur audit yang bisa diterapkan dalam audit gaji, tetapi
tidak relevan dengan tujuan yang ditetapkan. Misalnya, tidaklah relevan untuk
merekonsiliasi total biaya gaji dengan pembebanannya memeriksa kartu waktu kerja
untuk melihat apakah ada persetujuan supervisor, atau membandingkan
pembebanan biaya gaji dengan jam standar.
Penetapan harga.Untuk menentukan apakah terjadi ketidaktepatan dalam variasi
tingkat keuntungan yang diterapkan pada produk di antara masing- masing
pelanggan,prosedur yang tepat untuk itu adalah menentukjan bahwa semua harga
ditetapkan dengan objektif dan diikuti.Analisis biaya tidak akan efektif dalam kasus
ini.
Produksi. Tujuan auditnya adalah untuk membantu manajemen dalam mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi proses produksi. Prosedur yang tepat untuk tujuan ini adalah
membandingkan biaya aktual dengan biaya standard.
Pembelian. Tujuan auditnya adalah untuk menentukan apakah suatu organisasi
kelebihan membeli bahan mentah. Mencari apakah ada standar yang ditetapkan
untuk kualitas, kuantitas, dan sumber bahan mentah tidak akan menjawab kelebihan
bahan mentah. Yang harus diperhatikan untuk kasus ini adalah menentukan apakah
anggaran produksi, pesanan kerja, tingkat persediaan standar, dan jumlah pesanan
ekonomis telah dikaitkan dan digunakan untuk menentukan jumlah yang akan dibeli.
Analisis akun surplus juga dapat membantu.
Kualitas. Jika seorang auditor ingin mengetahui apakah dan mengapa terjadi
penolakan atas produk yang dijual,prosedur audit yang tepat adalah mengevaluasi
sejauh mana departemen penjualan telah mengomunikasikan pengembalian produk
ke departemen produksi.Analisis akun barang sisa dan akumulasinya juga dapat
membantu. Mencari data volume penjualan atau peringkat kredit pelanggan jelas
11| P a g e
tidak relevan. Tujuan audit yang bisa di terapkan untuk kasus ini adalah
mengevaluasi kelayakan standar kontrol mutu.
Aktiva yang disewakan. Dalam audit atas organisasi yang memiliki, merawat, dan
mengoperasikan aktiva yang disewakan, tujuan auditnya adalah menentukan
kelayakan beban perawatan. Prosedur audit yang tepat adalah menelusuri jurnal-
jurnal tertentu dalam akun beban pemeliharaan ke pesanan kerja yang berkaitan.
Penelitian dan pengembangan. Proyek penelitian dan pengembangan harus
direncanakan seperti halnya proyek-proyek lainnya. Rencana tersebut hendaknya
mencakup standar pengukuran kinerja.Tanpa standar yang tepat dan dapat di
kuantifikasi, manajemen tidak memiliki tolak ukur untuk mengukur hasil-hasil
penelitian dan pengembangan.
Penjualan. Salah satu tujuan audit untuk penjualan adalah menentukan apakah
komisi penjualan terlalu besar. Prosedur terbaik untuk menentukan akurasi beban
komisi tercatat untuk setiap tenaga penjualan adalah dengan menghitung ulang
sampel kondisi penjualan. Prosedur-prosedur lainnya seperti menghitung rasio
komisi, menggunakan prosedur analitis, atau menilai keseluruhan kewajarannya,
akan tidak bermanfaat untuk tujuan audit tersebut.
Pendapatan pajak untuk pemerintah. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah
para pembayar pajak sudah tepat dalam melaporkan pajak penjualan mereka. Dari
berbagai pilihan yang tersedia bagi auditor internal, prosedur yang paling mungkin
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pemeriksaan langsung ke beberapa
pembayaran pajak. Prosedur lain yang bisa dilakukan adalah menguji perhitungan
beberapa restitusi pajak penjualan.
12| P a g e
auditor internal hanya memiliki satu alasan: metode dan prosedur mereka sudah
dilakukan dengan profesional dan telah dipertimbangkan untuk mengidentifikasi dan
mengetahui risiko-risiko perusahaan. Dan inilah salah satu fungsi program audit internal
yang profesional: untuk menunjukkan bahwa program tersebut efektif hanya
menekannkan pada hal-hal yang signifikan; dan untuk memberikan bukti bahwa risiko
dan kontrol yang signifikan telah diidentifikasi dan di evaluasi.
a. Program audit Pembelian
tujuan-tujuan manajemen operasi pembelian yang paling umum berlaku adalah
mendapatkan barang atau jasa yang tepat:
1. Dengan harga yang tepat
2. Dengan waktu yang tepat
3. Dengan kuantitas yang tepat
4. Dari pemasok yang tepat
Risiko-risiko administratif yang bisa ditemukan dalam survey pendahuluan adalah:
Bagan organisasi departemen pembelian tidak disiapkan. (bisa mengakibatkan
kebingungan dalam hal siapa yang bertanggung jawab untuk membeli barang
atau jasa tertentu)
Kurangnya arahan yang mencakup wewenang dan tanggung jawab departemen
pembelian. (organisasi-organisasi lainnya[unit-unit lini] bisa dibebani wewenang
untuk berhubungan langsung dengan pemasok)
Kurangnya petunjuk operasi departemen pembelian. (karyawan bisa bertindak
sesuai keinginannya, tidak berdasarkan cara yang konsisten dan disetujui).
Tidak ada prosedur yang mengatur wewenang untuk menandatangani
penerimaan barang dan jasa. (pesanan bisa dikeluarkan untuk kepentingan
sendiri atau untuk membeli barang yang salah atau jumlah yang tidak tepat).
13| P a g e
Dalam beberapa kondisi, auditor internal mungkin ingin melakukan audit
kompherensif atas suatu operasi. Mungkin audit pertama kali untuk operasi
membutuhkan audit untuk semua aktivitas, baik yang berisiko tinggi ataupun tidak.
Atau auditor mungkin ingin mendokumentasikan keseluruhan sistem untuk
menenntukan kesesuaiannya dengan ketentuan kontrol akuntansi internal dari
U.S.Foreign Corrupt Practices Act 1977 atau aturan lainnya yang telah ditetapkan.
Program audit sesuai kondisi mungkin masih yang terbaik, tetapi fokusnya adalah
pada kontrol karena risiko tidak menjadi dsar utama untuk menentukan luas dan
pendekatan audit.
14| P a g e