Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut bahasa Yunani, pendidikan adalah pedagogik yaitu ilmu
menuntun anak, sedangkan orang Romawi memandang pendidikan sebagai
educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan
potensi anak yang dibawa dan dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat
pendidikan sebagai Erzichung yang setara dengan educare, yaitu
membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi
anak. Dalam bahasa Jawa sendiri, pendidikan berarti panggulawentah
(pengolahan), mengolah, mengubah, kejiwaan, mematangkan perasaan,
pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata
dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran
pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Jadi pendidikan tersebut mempunyai pengertian sebagai proses
pengubahan dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses
perluasan, dan cara mendidik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan pendidikan
yaitu ideologi, sosial ekonomi, budaya psikologi dan perkembangan Ilmu
Pengetahuan Teknologi (IPTEK). Perkembangan IPTEK menuntut untuk
selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah
dengan negara maju. Salah satu upaya tersebut adalah dengan meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan menggunakan media. Penggunaan media

1
2

dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi tingkat belajar mahasiswa.


Sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih baik.
Seperti halnya Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang
merupakan agenda tahunan Universitas Sains Al-Quran (UNSIQ) Jawa
Tengah Di Wonosobo yang dilaksanakan selama satu bulan dengan
pesertanya adalah mahasiswa-mahasiwi baik Reguler maupun Ekstensi
semester delapan dari Universitas Sains Al-Quran (UNSIQ) Jawa tengah Di
Wonosobo.
UNSIQ merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Jawa Tengah
yang memadukan sistem pendidikan pesantren dengan pendidikan modern
mempunyai kewajiban melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
melingkupi tiga faktor utama. Tiga faktor tersebut adalah Pendidikan dan
pengajaran, Penelitian serta Pengabdian. Oleh karena itu, pengabdian
kepada masyarakat diharapkan seimbang dan serasi dengan dua faktor
lainnya yaitu Pendidikan dan Penelitian sebagai wujud pengamalan dari Tri
Dharma perguruan Tinggi.
Dengan adanya Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) ini,
mahasiswa diharapkan mampu mengamalkan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan di bangku kuliah. Berbagai keilmuan yang didapat tersebut
antara lain ilmu tentang pendidikan, seni, agama, sosial budaya, dan lain-
lain yang akan diterapkan di masyarakat untuk membantu memecahkan
masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat meskipun bersifat
pragmatis.
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) pada tahun 2017 ini
mempunyai tema Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Penguatan
Kelembagaan Desa Berbasis Masjid yang dilaksanakan di tiga Kecamatan
di Kabupaten Magelang. Tiga Kecamatan tersebut adalah Kecamatan
Kajoran, Kecamatan Kaliangkrik, dan Kecamatan Bandongan.
3

Adapun sasaran dari Kuliah Pengbdian Masyarakat (KPM) antara lain


sebagai berikut:
1. Terbentuknya Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Penguatan
Kelembagaan Desa Berbasis Masjid di Kabupaten Magelang khususnya
di Kecamatan Kajoran, Kaliangkrik dan Bandongan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kewajiban melaksanakan
pembangunan, baik yang bersifat fisik material maupun mental spiritual.
3. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memecahkan
problematika yang dihadapi.
4. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan masyarakat
serta menyadari pentingnya peranan agama dalam setiap aspek
kehidupan manusia.
5. Membentuk kesadaran tanggungjawab para mahasiswa UNSIQ Jawa
tengah Di Wonosobo untuk memahami masalah-masalah pedesaan
sebagai basis pembangunan maupun pengembangan umat manusia.
6. Kelompok masyarakat tertentu dengan jalinan kerjasama yang baim
antara perguruan tinggi pelaksana dengan lembaga, pengusaha, klub atau
perkumpulan yang dapat mensinerginkan dan memberdayakan
kemampuan masing-masing untuk keuntungan bersama.
Dengan adanya tujuan dan target tersebut diharapakan mahasiswa
yang melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Universitas
Sains Al-Quran (UNSIQ) mampu menjadi bagian dari pemecah masalah-
masalah yang dihadapi masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan suatu permsalahn
yang ada, antara lain:
a. Bagaimakah keadaan atau gambaran umum Desa yang menjadi tempat
KPM berlangsung?
b. Apa sajakah program-program kerja atau kegiatan yang dilakukan di
Desa tersebut?
4

1.3 Tujuan
Adapun tujuan Kuliah Pengabdian Masyarakat adalah untuk
mengamalkan ilmu yang telah dipelajari di kampus untuk diterapkan di
masyarakat serta merealisasikan darma pengabdian pada masyarakat dengan
melibatkan para mahasiswa secara langsung. Dengan adanya kegiatan ini
diharapkan mahasiswa dapat untuk membantu memecahkan masalah-
masalah yang ada di lingkungan masyarakat serta dapat membantu
pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan kader-
kader pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.4 Waktu dan Tempat


Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) diselenggarakan dalam jangka
waktu satu bulan, yang dimulai pada tanggal 1 Maret sampai dengan 30
Maret 2017. Kabupaten yang dituju yaitu Kabupaten Magelang, tepatnya
berada di Desa Ngargosari yang merupakan wilayah Kecamatan Kajoran.

1.5 Langkah Kerja


Sebelum melaksanakan KPM dan penyusunan laporan KPM,
mahasiswa terlebih dahulu melakukan survey tempat yang akan dijadikan
lokasi KPM dengan bimbingan dan koordinasi pada dosen pembimbing
lapangan (DPL) masing-masing. Setelah tempat KPM selesai dilakukan
survey maka mahasiswa pada setiap tim akan memulai melaksanakan KPM
selama satu bulan untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari di kampus
untuk diterapkan di masyarakat dan dapat membantu memecahkan masalah-
masalah yang ada di lingkungan masyarakat serta mencari data-data yang
diperlukan selama menjalani KPM.
Apabila pelaksanaan KPM telah selesai, maka setiap tim diwajibkan
menyusun laporan kegiatan selama KPM dengan bimbingan dari dosen
pembimbing lapangan masing-masing yang telah ditetapkan oleh pihak
kampus. Dalam KPM kali ini metode yang digunakan dalam pelaksanaan
dan penyusunan laporan KPM dapat dilihat dalam diagram sebagai berikut:
5

Proses Pengabdian Keterlibatan


Masyarakat Mahasiswa KPM

Studi Lapangan
Koordinasi
SURVEY Lapangan dengan Dosen
dan Masyarakat Pembimbing
SURVEY Medan Lapangan
Lapangan

Program Kerja

Konsultasi Dosen Penyusunan


Laporan Kuliah
Pembimbing
Pengabdian
Lapangan. Masyarakat

Diagram 1.1 Metode Penulisan Laporan KPM

1. Survey medan lapangan dilakukan oleh setiap tim untuk mengetahui


medan yang akan dituju. Kegiatan ini tidak diwajibkan dilakukan oleh
setiap tim, akan tetapi lebih baik jika bisa dilakukan, karena hal ini
bertujuan untuk mengetahui seperti apa medan yang akan dijadikan
lokasi KPM selama satu bulan.
2. Proses pengabdian masyarakat, dimana mahasiswa mulai melaksanakan
KuliahPengabdian Masyarakat selama satu bulan untuk memenuhi
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
6

3. Keterlibatan Mahasiswa KPM, mahasiswa berperan aktif dalam proses


pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dimana mahasiswa melakukan studi
lapangan dan juga mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbing
lapangan.
4. Survai lapangan dan masyarakat, perlu diadakan agar mahasiswa KPM
mampu mengetahui bagaimana kondisi masyarakat di desa tersebut. Hal
ini dilakukan agar dapat meyusun program yang akan dilaksanakan
selama satu bulan.
5. Program kerja, setelah dilakukannya survey lapangan dam masyarakat,
maka mahasiswa KPM akan membuat program kerja yang akan
dilaksanakan di Desa tertuju selama satu bulan dengan pembagian
program kerja yaitu Program Kerja Unggulan, Program Kerja Inisiatif
dan Program Kerja Partisipatif.
6. Konsultasi dengan dosen pembimbing laporan, dalam pelaksanan
pengabdian masyarakat, mahasiswa KPM perlu berkonsultasi dengan
dosen pembimbing lapangan masing-masing berkaitan dengan masalah-
maalah yang dihadapi di lapangan.
7. Penyusunan laporan KPM, setelah dilaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat, setiap tim akan meyusun laporan KPM dengan data.data
yang telah diperoleh di desa masing-masing, kemudian rancangan
tersebut disusun sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan terjilid
rapi.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI DESA

2.1 Profil Desa dan Penduduk


2.1.1 Letak Geografis
a. Kondisi Geografis Desa Ngargosari
Desa Ngargosari merupakan salah satu desa dari 29
desa dan kelurahan yang berada di Kecamatan Kajoran
Kabupaten Magelang.
Berdasarkan topografi wilayah Desa Ngarrgosari
merupakan wilayah dataran rendah dengan suhu rata-rata
harian adalah 32oC dengan tingkat kesuburan tanahnya yang
cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari luas wilayah
keseluruhan +77 Ha yang sebagian besar tanahnya digunakan
sebagai areal persawahan rakyat yang ditunjang oleh 2
musim yaitu kemarau dan penghujan.
b. Luas Wilayah Desa Ngargosari
Luas wilayah Desa Ngargosari 77 Ha, dengan rincian
sebagai berikut :
Tanah Sawah 51, 15 Ha
Tanah Kering 22, 18 Ha
Penggunaan Fasilitas Umum 3, 89 Ha
Total Luas 77, 22 Ha
Tabel 2.1 Luas Wilayah Desa Ngargosari
Sumber: Data Potensi Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

7
8

Selain itu, Desa Ngargosari juga terbagi atas beberapa


dusun, antara lain :
No Wilayah Dusun
1 Dusun I Kalisari
2 Dusun II Kalipan
3 Dusun III Gedongan
4 Dusun IV Mandi

Tabel Pembagian Dusun Desa Ngargosari


Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

Dari keempat dusun tersebut terdapat beberapa Rukun


Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT), antara lain :
No. RW Jumlah
1. I 2 RT
2. II 2 RT
3. III 3 RT
4. IV 1 RT
Tabel 2.3 Jumlah RW dan RT Desa Ngargosari
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

c. Batas Wilayah Desa Ngargosari


Adapun batas wilayah Desa Ngargosari antara lain :
No Batas Desa Desa
1 Sebelah Utara Desa Ngendrosari
2 Sebelah Selatan Desa Sawangargo
3 Sebelah Timur Desa Sawangargo
4 Sebelah Barat Desa Bumiayu
Desa Krasak

Tabel 2.4 Batas Wilayah Desa Ngargosari


Sumber: Data Potensi Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari
9

2.1.2 Monografi dan Demografi Desa Ngargosari


a. Jumlah Penduduk Desa Ngargosari
1.) Menurut Jumlah

Jumlah Laki-laki 368 orang


Jumlah Perempuan 368 orang
Jumlah Total 736 orang
Jumlah Kepala Keluarga 215 orang
Kepadatan Penduduk 0,0009 orang per Ha
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

2.) Menurut Usia

Usia
Laki-laki Perempuan Jumlah
(th)
04 28 orang 29 orang 57 orang
59 40 orang 35 orang 75 orang
10 - 14 36 orang 36 orang 72 orang
15 - 19 30 orang 23 orang 53 orang
20 - 24 26 orang 26 orang 52 orang
25 - 29 29 orang 34 orang 63 orang
30 - 39 52 orang 40 orang 92 orang
40 - 49 51 orang 59 orang 110 orang
50 - 59 37 orang 35 orang 72 orang
60 39 orang 51 orang 90 orang
Total 368 368 736
Tabel 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari
10

3.) Jumlah Kepala Keluarga Desa Ngargosari

No Jenis Kelamin Jumlah


1. Laki-laki 191 orang
2. Perempuan 22 orang
Total 215 Kepala keluarga
Tabel 2.7 Jumlah Kepala Keluarga Desa Ngargosari
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

4.) Kewarganegaraan

Kewarganegaraan Laki-laki Perempuan


Warga Negara Indonesia 368 orang 368 orang
Warga Negara Asing - Orang - orang
Dwi Kewarganegaraan - orang - orang
Jumlah 368 orang 368 orang

Tabel 2.8 Kewarganegaraan Desa Ngargosari


Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

5.) Etnis

Etnis Laki-laki Perempuan


Batak - Orang - Orang
Jawa 368 orang 368 orang
Sunda - orang - orang
Aceh - Orang - Orang
Lainya - Orang - Orang
Betawi - orang - orang
Lainnya - Orang - Orang
Jumlah 368 orang 368 orang
Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Etnis
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari
11

2.1.3 Keadaan Sosial Ekonomi - Pendidikan Desa Ngargosari


a. Sumber Daya Manusia

Jumlah Laki-laki 368 orang


Jumlah Perempuan 368 orang
Jumlah Total 736 orang
Jumlah Kepala Keluarga 215 orang
Kepadatan Penduduk 0,0009 per ha
Tabel 2.10 Jumlah Sumber Daya Manusia Desa Ngargosari
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

b. Pendidikan
1.) Pendidikan Menurut Tingkatan
Tingkatan pendidikan Jumlah
Penduduk buta aksara dan huruf latin 0 orang
Anak dan penduduk cacat fisik dan mental 8 orang
Usia 3-6 tahun yang masuk TK dan Kelompok 16 orang
Bermain Anak
Sedang SD / sederajat 72 orang
Tamat SD / sederajat 295 orang
Tidak tamat SD / sederajat 40 orang
Sedang SLTP / sederajat 33 orang
Tamat SLTP / sederajat 163 orang
Tidak tamat SLTP / sederajat 0 orang
Sedang SLTA / Sederajat 28 orang
Tamat SLTA / Sederajat 71 orang
Sedang D-1 / Sederajat 0 orang
Tamat D-1/ Sederajat 0 orang
Sedang D-2 / Sederjat 0 orang
Tamat D-2 / Sederajat 0 orang
Sedang D-3 / Sederajat 0 orang
Tamat D-3 / Sederajat 4 orang
12

Sedang S-1 / Sederajat 2 orang


Tamat S-1 / Sederajat 4 orang
Sedang S-1 / Sederajat 0 orang
Tamat S-2 / Sederajat 0 orang
Tamat S-3 / Sederajat 0 orang
Tamat SLB A 0 orang
Tamat SLB B 0 orang
Tamat SLB C 0 orang
Total 746 orang

Tabel 2.11 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Ngargosari


Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

2.) Pendidikan Menurut Wajib Belajar 9 tahun


No. Jumlah Penduduk Usia Jumlah
1. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun 109 orang
2. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang 109 orang
masih sekolah
3. Jumlah penduduk usia 7-15 tahun yang 0 orang
tidak sekolah

Tabel 2.12 Pendidikan Menurut Wajar 9 Tahun Desa Ngargosari


Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

3.) Pendidikan Menurut Rasio Guru dan Murid


No. Klasifikasi Jumlah
1. Jumlah Guru TK dan kelompok bermain 1 orang
2. Jumlah Siswa TK dan kelompok bermain 16 orang
3. Jumlah Guru SD dan sederajat 8 orang
4. Jumlah Siswa SD dan sederajat 72 orang
5. Jumlah Guru SLTP dan sederajat 0 orang
6. Jumlah Siswa SLTP dan sederajat 0 orang
7. Jumlah Guru SLTA / Sederajat 0 orang
8. Jumlah Siswa SLTA / Sederajat 0 orang
13

9. Jumlah Guru SLB 0 orang


10. Jumlah Siswa SLB 0 orang
Tabel 2.13 Pendidikan Menurut Rasio Guru dan Murid
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

4.) Pendidikan Menurut Sarana dan Prasarana


1 Gedung Kampus PTN 0 Buah
2. Gedung Kampus PTS 0 Buah
3. Gedung SMA / Sederajat 0 Buah
4. Gedung SMP / Sederajat 0 Buah
6. Gedung SD / Sederajat 1 Buah
7. Gedung TK 0 Buah
8. Gedung Tempat Bermain Anak 1 Buah
9. Jumlah Lembaga Pendidikan
4 Buah
Agama
10. Jumlah Perpustakaan keliling 0 Buah
11. Perpustakaan Desa / Kelurahan 0 Buah
12. Taman Bacaan 0 Buah
Tabel 2.14 Pendidikan Menurut Sarana dan Prasarana
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

2.1.4 Mata Pencaharian Pokok


Jenis Pekerjaan Jumlah
Petani 2 orang
Buruh Tani 309 orang
Pemilik Usaha Tani 356 orang
Tukang Jahit 4 orang
Pegawai Negeri Sipil 3 orang
Pengrajin Industri Rumah Tangga 1 orang
Pensiunan 2 orang
Karyawan Perusahaan Swasta 2 orang
Pedagang 12 orang
14

Sopir 1 orang
Jumlah Total 692 orang

Tabel 2.15 Mata Pencaharian Pokok Desa Ngargosari


Sumber: Data Potensi Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

a. Pertanian
1.) Kepemilikan Lahan Pertanian
Pemilikan Lahan PertanianTanaman Pangan di
Desa Ngargosari adalah sebagai berikut:
Lahan Jumlah
Jumlah Keluarga yang tidak memiliki lahan 61 Keluarga
pertanian
Memilik lahan antara 0,1 0,2 ha 61 Keluarga
Memilik lahan antara 0,21 0,3 ha 40 Keluarga
Memilik lahan antara 0,31 0,4 ha 19 Keluarga
Memilik lahan antara 0,41 0,5 ha 24 Keluarga
Memilik lahan antara 0,51 0,6 ha 7 Keluarga
Memilik lahan antara 0,61 0,7 ha 1 Keluarga
Memilik lahan antara 0,71 0,8 ha 1 Keluarga
Memilik lahan antara 0,81 0,9 ha 0 Keluarga
Memilik lahan antara 0,91 1,0 ha 1 Keluarga
Memilik lahan antara 1,1 5,0 ha 0 Keluarga
Memiliki labih dari 10 ha 0 Keluarga
Jumlah total keluarga petani 154 Keluarga
Tabel 2.16 Kepemilikan Lahan Desa Ngargosari
Sumber: Data Potensi Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

b. Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas


Dari luas lahan yang ada di Desa Ngargosari hampir
sebagian besar hampir berupa persawahan, ini terlihat bahwa
luas tanaman pangan Desa Ngargosari lebih dari separuh dari
total luas keseluruhan Desa Ngargosari. Dan lahan tersebut
15

kebanyakan digunakan untuk menanam tanaman padi, karena


Desa Ngargosari merupakan salah satu lumbung padi
Kabupaten Magelang. Selain itu, lahan pertanian di Desa
Ngargosari juga digunakan untuk menanam tanaman
singkong.
c. Peternakan
Perkiraan
No Jenis ternak Jumlah Pemilik
jumlah populasi
1 Sapi 1 orang 4 ekor
2 Kerbau 6 orang 16 ekor
3 Ayam Kampung 120 orang 5 ekor
4 Ayam Broiler 1 orang 2 ekor
5 Bebek 9 orang 225 ekor
6 Kambing 5 orang 20 ekor
7 Domba 2 orang 8 ekor
8 Angsa 1 orang 3 ekor
Tabel 2.17 Jenis Populasi Ternak Desa Ngargosari
Sumber: Data Potensi Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

2.1.5 Keadaan Sosial Budaya Desa Ngargosari


Desa Ngargosari merupakan salah satu desa yang masih dan
kuat menjaga tradisi kebudayaan lama dengan cara nguri-nguri
(menghidupkan) kebudayaan dengan menjaga tradisi kesenian.
Adapun jenis kesenian yang ada di Desa Ngargosari antara lain :
No Jenis Kesenian Jumlah
1 Kuda Lumping 1
2 Rebana 1
3 Sadranan 1
Tabel 2.18 Jenis Kesenian Desa Ngargosari
Sumber: Data Potensi Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari
16

2.1.6 Keadaan Keagamaan Desa Ngargosari


a. Agama dan Kependudukan
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 368 orang 368 orang
Kristen 0 orang 0 orang
Katholik 0 orang 0 orang
Hindu 0 orang 0 orang
Budha 0 orang 0 orang
Khonghucu 0 orang 0 orang
368 orang 368 orang

Tabel 2.19 Data Pemeluk Agama Desa Ngargosari


Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari

2.1.7 Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Desa Ngargosari


Adapun susunan struktur pemerintah Desa Ngargosari pada
bulan Maret tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Jenis Pend.
NO Nama Jabatan
kelamin Terahir
1 Nur Santo L SLTA Kades
2 - - Sekdes
3 - - Kasi Pemerintahan
4 - - Kasi Penduduk
5 Junaedi L SD Kasi Pembangunan
6 - - Kaur Keuangan
7 Edy P L SLTA Kasi Kesra
8 Muchlisin L SD Kaur Umum
11 Slamet S L SLTA Kadus Kalisari
12 - - Kadus Kalipan
13 - - Kadus Gedongan I
14 - - Kadus Gedongan II
Tabel 2.20 Data Susunan Pemerintahan Desa Ngargosari
Sumber: Data Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan Desa Ngargosari
17

2.2 Kelompok Sasaran

2.2.1 Ibu-ibu
Ibu-ibu yang berdomisili di Desa Ngargosari ini sebagian
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sebagian bekerja sebagai
buruh sawah, maka dari itu dari mahasiswa KPM berniat
mengajarkan ibu-ibu untuk membuat kreasi dari potensi Desa
Ngargosari yaitu dengan mengolah singkong menjadi makanan
camilan sehari-hari, baik yang dimakan dirumah bersama keluarga
maupun dimakan di sawah bersama ibu-ibu yang lain. Selain itu,
mahasiswa KPM juga mengajarkan ibu-ibu berjanjen untuk
bersholawat dengan nada lagu yang berbeda.

2.2.2 Anak-anak

Anak-anak yang hampir setiap sore mengaji di TPQ akan


mengalami kejenuhan, maka dari itu mahasiswa KPM
mengadakan pengembangan pembelajaran dengan menyertakan
cerita agama bagi anak-anak. Selain anak-anak TPQ, dari
mahasiswa KPM juga berpartisipasi kepada anak-anak PAUD di
Desa Ngargosari dengan mengajarkan pengetahuan yang baru, juga
partisipasi kepada anak-anak SD untuk mengajarkan kaligrafi,
qiroah, tata cara dan bacaan sholat yang benar, serta membiasakan
anak-anak SD untuk merutinitaskan sholat dhuha sebelum jam
pelajaran sekolah dimulai. Pada malam hari, mahasiswa KPM
menerima anak-anak yang ingin melakukan bimbingan belajar.

2.2.3 Perangkat Desa


Perangkat desa mempunyai tugas yang tidak terlepas dari
surat menyurat dan rekapitulasi data, pembuatan proposal
pembangunan, dsb. Oleh karena itu mahasiswa KPM mengadakan
Pelatihan Komputer dan Pelatihan Perhitungan RAB untuk
mempermudah pekerjaan perangkat desa.
18

2.2.4 Bapak Bapak


Lahan halaman rumah yang luas dan terbengkalai menjadi
salah satu sasaran mahasiswa untuk mengajak bapak-bapak di Desa
Ngargosari untuk mengolah lahan halaman rumahnya menjadi
lahan produksi keluarga, dengan penanaman tanaman sayuran
menggunakan polybag dan sebagian lahan lagi digunakan untuk
kolam ikan lele.

2.3 Potensi Desa


Guna menyusun program pembangunan Desa Ngargosari, perlu
diketahui permasalahan dan potensi di wilayah Desa Ngargosari.
Desa Ngargosari mempunyai banyak hasil bumi diantaranya padi,
kelapa, dan singkong, tetapi harga singkong sedang mengalami penurunan
yang menyebabkan petani tersebut merugi. Selain dari sumber daya alam,
fasilitas di Desa Ngargosari juga sudah memadahi, salah satunya pada
fasilitas Pemerintahan Desa Ngargosari, akan tetapi pengetahuan tentang
komputer dirasa kurang. Di bidang agama juga sudah banyak TPQ, mushola
dan masjid, namun santri-santri TPQ kadang mengalami kejenuhan
sehingga diperlukan kegiatan untuk menambah semangat para santri.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Rekapitulasi Kegiatan


Dalam pelaksanaan kegiatan KPM UNSIQ 2017 di Desa Ngargosari
Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, terdapat beberapa agenda
kegiatan yang dijalankan selama 30 hari terhitung dari tanggal 01 Maret
30 Maret 2017. Adapun daftar agenda kegiatan-kegiatan yang dijalankan
tersebut terlampir.

3.2 Uraian Kegiatan


3.2.1 Selapanan Desa
Kegiatan Selapanan merupakan kegiatan yang sudah berjalan
di dalam masyarakat Desa Ngargosari. Kegiatan ini dilakukan oleh
bapak-bapak dan ibu-ibu lingkungan Ngargosari yang bertujuan
untuk menyambung silaturrohmi, yang diadakan satu bulan sekali
setiap hari sabtu pon.
3.2.2 Perawatan Mushola dan Masjid
Perawatan mushola dan masjid merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk memperindah mushola atau masjid yang ada di
desa. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mushola-mushola dan
masjid yang ada menjadi lebih bersih dan terawat.
3.2.3 Selapanan Fatayat Muslimat
Kegiatan selapanan fatayat muslimat ini dilaksanakan setiap
hari selasa wage. Kegiatan ini berisi tentang pengajian mukodimah
dan pembahasan organisasi fatayat muslimat ranting Ngargosari.
3.2.4 Mengunjungi Kantor Desa
Kegiatan peserta KPM dalam mengunjungi kantor desa untuk
membantu perangkat desa dalam melakukan pekerjaan seperti

19
20

menulis surat, melayani masyarakat, memberikan informasi, dan


lain-lain.
3.2.5 Rapat bersama Perangkat Desa
Rapat perangkat desa ini dilakukan di balai desa bersama
semua perangkat desa membahas tentang program kerja KPM di
Desa Ngargosari selama satu bulan.
3.2.6 Mengunjungi Tokoh Masyarakat
Satu hari setelah penerimaan mahasiswa peserta KPM oleh
kepala desa Ngargosari, peserta KPM melakukan kunjungan dan
silahturahmi guna memperkenalkan diri kepada tokoh Agama,
tokoh masyarakat, perangkat desa. Dengan tujuan agar kegiatan
dan program-program yang telah dirancang akan lebih mudah
berjalan.
3.2.7 Pembelajaran di TPQ
Kegiatan pembelajaran di TPQ ini dilakukan di TPQ yang
ada di seluruh desa Ngargosari. Kegiatan ini dilakukan untuk
membantu pembelajaran dikarenakan tenaga pengajar beberapa
masih rangkap dengan TPQ yang lain, disamping itu juga guna
memberikan motivasi kepada santri TPQ agar lebih giat
mempeajari Al-Quran.
3.2.8 Pembelajaran di SD dan PAUD
Pembelajaran ini dilakukan di SD N 1 Ngargosari dan Paud
Ngargosari yang bertujuan untuk membantu tenaga pengajar,
dikarenakan kurangnya tenaga pengajar di SD N 1 Ngargosari dan
Paud Ngargosari sehingga pembelajaran yang berlangsung kurang
maksimal.
3.2.9 Mengikuti Shalawat (Berjanji)
Berjanji ini dilaksanakan setiap malam jumat dan malam
selasa oleh bapak bapak dan malam minggu oleh Ibu- ibu dari
desa Ngargosari. Kegiatan ini dilaksanakan bergiliran antar rumah
warga.
21

3.2.10 Pelatihan Komputer Perangkat Desa


Pelatihan komputer dilakukan untuk menambah pengetahuan
dalam pengoperasian komputer, terutama untuk mempermudah dan
mempercepat pelayanan di kantor desa, diantaranya yaitu
pembuatan surat keterangan dan rekap data. Sedangkan sertifikasi
komputer adalah salah satu syarat untuk menjabat sebagai
perangkat desa, maka dari itu mahasiswa KPM UNSIQ 2017
bekerjasama dengan perangkat desa melakukan pelatihan
komputer.
3.2.11 Sosialisasi Kesehatan BALITA dan POSYANDU bersama ibu-ibu
PKK
Kegiatan Sosialisasi kesehatan BALITA bersama ibu PKK
dan POS YANDU ini dilakukan setelah pada hari pertama bertemu
dengan ketua PKK desa Ngargosari yang kebetulan membahas
tentang kesehatan balita. Sehingga timbul inisiatif mahasiswa KPM
untuk melakukan sosialisasi tentang kesehatan Balita yang
bekerjasama dengan ibu PKK.
3.2.12 Jumat Bersih
Jumat bersih dilaksanakan setiap hari jumat pukul 08.00
WIB untuk bersih-bersih jalan Desa dan Kelurahan.
3.2.13 Tadarus Al-Quran
Dilaksanakan setiap setelah sholat subuh berjamaah di
mushola dan setelah sholat ashar di masjid at-Taqwa Desa
Ngargosari.
3.2.14 Mengadakan Bimbingan Belajar
Kegiatan ini dilaksaakan setiap hari senin-jumat pukul 18.30
WIB 20.00 WIB yang bertempat di POS KPM masing-masing.
3.2.15 Pelatihan Sholat Dhuha dan Sholat Wajib
Pelatihan sholat dhuha dan sholat wajib ini ditujukan kepada
anak-anak SD, mulai dari kelas I sampai kelas VI SD N 1
Ngargosari. Sedangkan pelatihan sholat dilakukan setiap pukul
22

11.00 WIB di kelas masing-masing oleh mahasiswa KPM, serta


pembiasaan sholat dhuha pada pagi hari sebelum pelajaran dimulai
di mushola terdekat.
3.2.16 Pelatihan Sholawat
Pelatihan sholawat ini dilakukan oleh mahasiswa KPM
kepada anak-anak di TPQ masjid dan TPQ Al-Istiqomah serta ibu-
ibu berjanjen, dengan mengajarkan shalawat yang baru serta
pembaruan lagu sholawat sehingga tidak terasa membosankan.
3.2.17 Pembuatan Kolam Ikan Lele dan Penanaman Tanaman di Polybag
Pembuatan kolam ikan lele dan penanaman tanaman di
polybag dimaksudkan untuk memanfaatkan lahan halaman rumah
yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Kolam ikan dan
penanaman tanaman di polybag tersebut diharapkan dapat
menambah nilai produksi di halaman rumah.

3.3 Pembahasan Kegiatan


3.3.1 Perawatan Masjid dan Mushola
Kekuatan :
Kegiatan ini merupakan salah satu agenda kegiatan yang
dilaksanakan oleh peserta KPM UNSIQ 2017 di Desa
Ngargosari yang diharapkan dapat memaksimalkan fungsi
Masjid dan Mushola yang ada.
Kelemahan :
Kurangnya alat yang digunakan untuk perawatan, sehingga
kegiatan ini hanya dilakukan dengan membersihkan mushola,
tanpa melakukan pengecatan ataupun perbaikan fasilitas yang
ada.
Peluang dan Kendala :
Dalam kegiatan ini, kami selaku peserta KPM UNSIQ 2017
mengharapkan warga Dusun Ngargosari dapat lebih menjaga
23

fungsi, keindahan serta kebersihan Masjid dan Mushola yang


ada.
3.3.2 Selapanan Fatayat Muslimat
Kekuatan :
Kegiatan ini didukung dan dihadiri oleh semua anggota NU
Desa Ngargosari, dilakukan seperti pengajian pada umumnya,
dengan proses simakan Al Quran dan dilanjutkan dengan
sesi tanya jawab.
Kelemahan :
Tidak adanya kelemahan dalam kegiatan ini karena sarana dan
prasarana telah tersedia.
Peluang dan Kendala :
Peluang dari acara ini adanya pengajian rutin dan simakan Al
Quran ini dapat semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas
NU Desa Ngargosari pada kususnya dan Kabupaten Magelang
pada umumnya.
3.3.3 Mengunjungi Kantor Desa
Kekuatan :
Kegiatan peserta KPM dalam mengunjungi kantor desa untuk
membantu perangkat desa dalam melakukan pekerjaan seperti
pelatihan komputerisasi oleh perangkat desa, menulis surat,
melayani masyarakat, memberikan informasi, dan sejenisnya.
Kelemahan :
Adanya kekurangan pada perangkat komputer yang dimiliki
oleh kantor desa.
Peluang dan Kendala :
Peluang dari adanya kunjungan ke kantor desa menggali
pekerjaan yang di deadline sehingga bisa membantu
menyelesaikanya.
24

3.3.4 Mengikuti Rapat Bersama Perangkat Desa


Kekuatan :
Rapat perangkat desa ini dilakukan di Balai Desa bersama
semua perangkat desa membahas tentang pengembangan dan
problematika yang ada di desa Ngargosari.
Kelemahan :
Tidak adanya kelemahan yang ada di kegiatan ini, sarana dan
prasarana telah tercukupi, dan dari segi perangkat desa juga
dapat meluangkan waktunya untuk hadir.
Peluang dan Kendala :
Peluang dari acara ini semua perangkat bisa mengusulkan dan
memecahkan permasalahan yang ada di desa, dukuh atau rt/rw
setempat.
3.3.5 Mengunjungi Tokoh Masyarakat
Kekuatan :
Peserta KPM melakukan kunjungan dan silahturahmi guna
memperkenalkan diri kepada tokoh Agama, tokoh Masyarakat,
dan Perangkat Desa. Dengan tujuan agar kegiatan dan
program-program yang telah direncanakan dapat berjalan
dengan baik.
Kelemahan :
Adanya tokoh masyarakat yang tidak ingin berpartisipasi
ataupun dikunjungi oleh mahasiswa KPM.
Peluang dan Kendala :
Peluang dari kunjungan ini selain bersilahturahmi juga untuk
mendapatkan informasi tentang Desa Ngargosari.
3.3.6 Pembelajaran di TPQ
Kekuatan :
Merupakan kegiatan yag dilakukan oleh mahasiswa KPM
UNSIQ 2017 untuk menyalurkan ilmu yang didapat selama
peruliahan di UNSIQ. Dalam pelaksanaanya kegiatan ini
25

sangat efektif dikarenakan mayoritas penduduk Desa


Ngargosari beragama islam.
Kelemahan :
Kurangnya perhatian siswa saat diberi masukan dan tidak
menghiraukan teguran yang diberikan orang yang lebih tua
yang mengakibatkan kegiatan kurang efektif.
Peluang dan Kendala :
Respon positif dari para pengurus madin sangat membantu
dalam pelaksanaan kegiatan. Sedangkan kendala yang dialami
adalah kurangnya jumlah mahasiswa yang menjadi tenaga
pengajar di TPQ yang mengakibatkan kegiatan kurang efektif.
3.3.7 Pembelajaran di SD dan PAUD
Kekuatan :
Pembelajaran di SD dan PAUD merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh peserta KPM UNSIQ 2017 untuk memajukan
pendidikan tidak hanya pada sisi kognitif, namun lebih
terfokus dalam afektif dan psikomotorik. Selain itu juga
pelatihan untuk kandidat FLS2N.
Kelemahan :
Sempitnya waktu, sehingga kegiatan ini hanya terlaksana
kurang dari tiga minggu.
Peluang dan Kendala
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, mahasiswa KPM
UNSIQ 2017 mendapat sambutan baik dari pihak sekolah.
Kendala yang dialami yaitu kurangnya fasilitas yang dimiliki
sekolah sehingga untuk di Play Group kami harus mengadakan
sarana pembelajaran sendiri.
26

3.3.8 Shalawat (Berjanji)


Kekuatan :
Berjanji ini dilaksanakan setiap malam jumat dan malam selasa
oleh bapak bapak dan malam minggu oleh Ibu- ibu dari Desa
Ngargosari. Kegiatan ini dilaksanakan bergiliran antar rumah
warga pada setiap dusun.
Kelemahan :
Hanya bapak-bapak dan ibu-ibu yang mengikuti kegiatan rutin
Shalawat (Berjanji), itupun tidak semuanya hadir. Sedangkan
minat pemuda pemudi dalam mengikuti kegiatan ini sangat
minim sehingga dikhawatirkan kegiatan ini tidak akan ada
yang meneruskan di masa yang akan datang.
Peluang dan Kendala :
Tingginya minat masyarakat muslim Desa Ngargosari dalam
mengikuti kegiatan berjanji rutin mingguan diharapkan dapat
menambah nilai religius. Tidak ada kendala dalam kegiatan ini,
segala kemudahan serta bantuan yang diberikan masyarakat
membuat kegiatan ini berjalan dengan baik.
3.3.9 Pelatihan Komputer Perangkat Desa
Kekuatan :
Pelatihan komputer dilakukan untuk menambah pengetahuan
dalam pengoperasian komputer, terutama untuk mempermudah
dan mempercepat pelayanan di kantor desa antara lain
pembuatan surat keterangan dan rekap data. Sedangkan
sertifikasi komputer adalah salah satu syarat untuk menjabat
sebagai perangkat desa, maka dari itu mahasiswa KPM UNSIQ
2017 bekerjasama dengan perangkat desa melakukan
pelatihan.
Kelemahan :
Kelemahan dari kegiatan ini dari segi SDM yang kurang
partisipatif sehingga kurang efektif.
27

Peluang dan Kendala :


Peluang dari kegiatan ini yaitu dengan adanya pelatihan
komputerisasi perangkat desa, semua perangkat desa bisa
memanfaatkan komputer dan bisa berinovatif dalam pemajuan
Desa dengan berbasis komputer. Kelemahanya tidak
terealisasinya pemberian sertifikasi komputer, dikarenakan
waktu yang tidak memungkinkan.
3.3.10 Sosialisasi Kesehatan BALITA dan POSYANDU Bersama Ibu-ibu
PKK
Keunggulan :
Kegiatan Sosialisasi kesehatan BALITA bersama ibu PKK dan
POS YANDU ini dilakukan setelah pada hari pertama bertemu
dengan ketua PKK desa Ngargosari yang kebetulan membahas
tentang kesehatan balita. Sehingga timbul inisiatif mahasiswa
KPM untuk melakukan sosialisasi tentang kesehatan Balita
yang bekerjasama dengan ibu-ibu PKK.
Kekurangan :
Adanya kesadaran dari para Ibu BALITA yang peka terhadap
kesehatan dan pemberian vitamin kepada anaknya.
Peluang dan kendala :
Kurangnya fasilitas dan pemberian vitaminya hanya sebatas
vitamin C dan pil Vit A, dimana seharusnya ada faksinasi
khusus pada BALITA.
3.3.11 Jumat Bersih
Keunggulan :
Jumat bersih dilaksanakan setiap hari jumat setelah tadarus
Al Quran untuk bersih bersih oleh peserta KPM dan mengajak
pemuda yang mau berpartisipasi di masjid seluruh desa.
28

Kelemahan :
Tidak adanya pemuda yang bergabung, hanya beberapa anak
kecil dan orang tua. Dikewatirkan nantinya tidak ada
kesadaran yang muncul untuk pembersihan masjid.
Kekurangan :
Kekurangan dari kegiatan ini yaitu kurangnya fasilitas
kebersihan sehingga alat-alat kebersihan dibawa sendiri oleh
mahasiswa KPM.
3.3.12 Tadarus Al Quran
Keunggulan :
Dilaksanakan setiap setelah sholat subuh berjamaah oleh
semua anggota KPM yang dikordinir oleh bagian keagamaan.
Kelemahan :
Kurang adanya partisipatif dari warga untuk ikut berpartisipasi
dalam kegiatan tadarus Al-Quran ini.
Peluang dan Hambatan :
Peluangnya bisa memakmurkan masjid dan mushola yang ada
di Desa Ngargosari ini.
3.3.15 Mengadakan Bimbingan Belajar
Keunggulan :
Kegiatan ini dilaksaakan setiap hari Senin sampai dengan hari
jam 18.30 20:00 WIB. Yang bertempat di POS KPM.
Dengan tujuan siswa bisa belajar bersama dan bisa
meningkatkan pengalamanya dalam pembelajaran, penemuan
strategi baru dalam belajar, dan lainnya.
Kelemahan :
Kelemahanya kurangnya kesadaran siswa SD dan orang tua
untuk membimbing anaknya belajar bersama.
29

Peluang dan Kendala :


Peluangnya bisa meningkatkan pemahaman siswa SD, dan
kendalanya yaitu kurangnya fasilitas belajar mengajar,
sehingga alat peraga harus disediakan sendiri oleh mahasiswa
KPM.
3.3.16 Pelatihan Sholat Dhuha dan Sholat Wajib
Keunggulan :
Dapat meningkatkan ketakwaan dan keimanan siswa siswi SD
Negeri Ngargosari dalam menjalankan ibadah sholat Dhuha
dan Sholat Wajib setiap hari.
Kelemahan:
Kelemahannya siswa sulit di atur untuk membuat shaf sholat
serta banyak siswa yang bersendau gurau.
Peluang dan Kendala:
Peluangnya bisa meningkatkan sikap disiplin dan tepat waktu
serta menambah keimanan dan ketakwaan, dan kendalanya
yaitu kurang adanya partisipasi dari pihak guru sehingga siswa
kurang bersemangat.
3.3.17 Pembuatan Kolam Ikan Lele dan Penanaman Tanaman di Polybag
Keunggulan :
Dapat memanfaatkan lahan halaman dan menambah
penghasilan keluarga di bidang perekonomian.
Kelemahan:
Kurangnya kesadaran warga karena sistem yang digunakan
masih tiru-tiru, jika tidak ada hasil yang terlihat warga tidak
ingin mencoba.
Peluang dan Kendala :
Peluang di desa ngargosari yaitu luasnya lahan untuk untuk
pembuatan kolam serta banyaknya tanah yang tersedia, dan
kendalanya yaitu warga tidak mau mencoba hal yang baru.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah salah satu program dari
Universitas Sains Al-Quran (UNSIQ) yang menjadi salah satu syarat untuk
pengambilan Tugas Akhir. Program KPM ini bukan hanya sebagai rutinitas
yang diadakan setiap tahun, akan tetapi merupakan sebuah wadah
penghubung antara mahasiswa dengan masyarakat.
Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi
dan berperan aktif dalam masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan
mampu mengamalkan ilmu yang telah diperoleh di kampus di dalam
masyarakat sesuai dengan jurusan masing-masing untuk membantu
memecahkan masalah yang ada di masyarakat.
Dan berdasarkan program-program kerja yang telah dilaksanakan
tersebut, diharapkan akan berguna baik bagi masyarakat maupun bagi
mahasiswa KPM sendiri.
4.2 Saran
1) Perlu adanya sebuah hubungan yang lebih baik antara institusi UNSIQ
dengan lembaga pemerintahan desa setelah KPM berakhir yang bisa
diwujudkan dalam bentuk konsultasi, asistensi, maupun fasilitasi teknik
bagi program-program yang membutuhkannya, dimana dalam hal ini
bisa dibentuk lembaga khusus pengabdian masyarakat yang permanen
di kampus.
2) Peran Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) harus lebih optimal
terutama dalam hal pendampingan para peserta KPM dikarenakan DPL
merupakan orang yang bisa menjadi fasilitator dan penghubung bagi
peserta KPM dengan pemerintah desa maupun pihak kampus dan
sebaliknya.

30
31

3) Sistem pembagian anggota KPM diharapkan bisa merata dan


menyeluruh terutama yang mempunyai bakat dan keahlian.
4) Sebaiknya waktu pelaksaan KPM lebih diperpanjang lagi, karena waktu
30 hari untuk pelaksanaan program-program kerja KPM tersebut sangat
tidak cukup, terutama untuk memaksimalkan mahasiswa KPM dalam
melaksanakan program-program kerja yang telah dirancang.

Anda mungkin juga menyukai