Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
com/site/thomchrists/dunia-gaib-mahluk-halus/jin-Daratan
Dibandingkan jin air dan jin udara, bangsa jin daratan adalah yang paling banyak variasi wujudnya
dan paling bervariasi tingkat kesaktiannya. Secara umum variasi wujudnya terbagi dalam 3 jenis,
yaitu berwujud seperti manusia, berwujud seperti binatang darat, dan sebagian kecil lainnya
berwujud seperti burung dan hewan terbang, masing-masing dengan rupa dan ukuran yang
bermacam-macam. Diluar ketiga jenis wujud itu ada juga yang wujudnya aneh, tidak seperti bentuk
wujud mahluk hidup pada umumnya, seperti berbentuk segumpal asap, berbentuk tali tambang,
berbentuk kain selendang, dsb.
Dari sifat energinya, sebagian bangsa jin tergolong sebagai mahluk halus berenergi positif, sebagian
lainnya berenergi negatif, dan penggolongan berdasarkan watak dan kepribadiannya, yaitu golongan
hitam atau golongan putih, dan yang sulit dibaca jalan pikirannya, berlaku untuk mereka (baca :
Penggolongan Mahluk Halus). Selain yang bergolongan putih, jin daratan juga banyak yang dari
golongan hitam, sehingga manusia harus berhati-hati bila "berteman" atau berhubungan dengan
mereka.
Walaupun secara rata-rata kesaktian jin daratan sangat bervariasi, ada yang rendah sekali, ada yang
tinggi sekali, tetapi secara per individu, dibandingkan jenis bangsa jin lainnya, jin daratan adalah
yang paling tinggi kekuatannya, ada yang bisa sampai ribuan atau bahkan puluhan ribu kali lipat
kesaktiannya Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Tetapi jin-jin sakti tersebut tidak banyak diketahui oleh
manusia, karena biasanya semakin tinggi kesaktiannya, dimensi gaibnya juga semakin tinggi,
semakin sulit dilihat. Dan walaupun tubuh gaib mereka memancarkan energi yang besar dan tajam,
tetapi energinya juga halus, lebih sulit dirasakan / dideteksi keberadaannya. Yang sering dilihat dan
diketahui oleh manusia umum biasanya hanyalah jin-jin yang berdimensi dan berkesaktian rendah
saja.
Jin daratan ada yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas dan sebagiannya membentuk
kerajaan jin daratan. Di pulau Jawa ada banyak sekali kerajaan jin daratan. Lokasi kerajaannya bisa di
mana saja. Bisa di kota, di desa, di rumah, di sumur atau di pekarangan rumah orang, di hutan atau
pun di gunung. Kesaktian mereka bervariasi, ada yang biasa saja, ada juga yang berkesaktian tinggi.
Di pulau-pulau lain juga ada kerajaan jin daratan, tetapi tidak banyak seperti di pulau Jawa.
Di dalam berkomunitas, ada bangsa jin yang berkomunitas sebatas perkumpulan pertemanan /
kekeluargaan, tetapi ada juga yang berbentuk komunitas yang mempunyai sosok pemimpin sebagai
penguasa. Selain itu ada juga komunitas khusus yang berbentuk kerajaan jin, yang sosok
pemimpinnya diakui sebagai raja.
Dalam kesempatan ini Penulis ingin meluruskan suatu pandangan yang beredar di masyarakat, yaitu
tentang suatu pandangan yang menganggap bahwa raja jin pasti sakti, dan kalau seseorang bisa
berhubungan, atau mempunyai khodam raja jin, dianggap ilmu dan khodamnya itu pasti hebat dan
sakti. Sebenarnya tidaklah selalu benar demikian.
Ada banyak komunitas bangsa jin yang mempunyai sosok pemimpin, mempunyai anggota /
bawahan, dan mempunyai bangunan gaib, oleh manusia sering disebut sebagai kerajaan gaib. Tetapi
sesungguhnya tidak semua komunitas seperti itu sungguh-sungguh adalah kerajaan jin. Mungkin
hanya kelompok / gerombolan bangsa jin saja. Begitu juga di dunia manusia, tidak semua komunitas
yang ada pemimpinnya, ada anggota / bawahan dan mempunyai bangunan besar disebut sebagai
sebuah kerajaan. Mungkin sebenarnya hanyalah segerombolan penyamun saja yang mempunyai
anggota dan mempunyai bangunan sebagai markas mereka.
Jadi dalam pandangan masyarakat sudah ada salah kaprah, menyamaratakan semua bentuk
komunitas halus yang ada pemimpinnya, ada anggota / bawahan / prajurit, dan ada markasnya,
disamaratakan artinya sebagai kerajaan jin, dan pemimpinnya disebut raja jin.
Kerajaan jin adalah suatu bentuk khusus komunitas gaib yang di dalamnya terkandung unsur
peradaban, yaitu ada hierarki kepemimpinan seperti halnya di kerajaan manusia dan ada tata aturan
yang mengikat semua mahluk halus yang menjadi anggotanya. Di dalam kerajaan jin ada sosok halus
yang menjadi raja, prajurit, kepala prajurit (senopati / panglima) dan ada rakyatnya. Rakyat di dalam
sebuah kerajaan jin tidak selalu semuanya adalah bangsa jin, ada juga mahluk halus lain selain jin,
seperti sukma manusia, kuntilanak, peri, dhanyang, dsb.
Kerajaan bangsa jin dibentuk oleh tokoh-tokoh bangsa jin yang mempunyai intelektualitas seperti
manusia. Mereka mengenal tata aturan dan tata krama seperti manusia. Tokoh-tokoh bangsa jin itu
dan sosok jin yang menjadi rajanya tidak semuanya sakti, bahkan ada yang kesaktiannya lebih
rendah daripada kuntilanak yang di alam gaib termasuk mahluk halus yang kekuatannya paling
rendah. Walaupun kesaktian mereka rendah, setelah mereka bertemu dengan sosok-sosok jin lain
yang juga berintelektualitas sama, mereka membentuk suatu komunitas yang lebih daripada sekedar
perkumpulan biasa, yaitu membentuk kerajaan jin yang di dalamnya ada tata aturan dan hierarki
kepemimpinan. Sesudahnya di hari-hari selanjutnya biasanya ada datang sosok-sosok gaib lain untuk
bergabung di komunitas itu dan menempatkan dirinya sebagai prajurit atau rakyat.
Jadi tidak semua raja jin adalah sosok halus yang sakti. Malah yang menjadi prajurit / senopati, dsb,
ada yang lebih sakti daripada rajanya, tetapi mereka menempatkan diri mereka di bawah
kepemimpinan raja mereka. Begitu juga terjadi di dunia manusia, yang menjadi raja belum tentu
adalah manusia yang paling sakti. Mungkin ada prajurit, senopati, panglima, menteri, penasehat raja
/ spiritualis, dsb, yang sebenarnya lebih sakti daripada raja mereka, tetapi mereka menempatkan
dirinya di bawah kepemimpinan raja mereka.
Selain komunitas bangsa jin yang sungguh-sungguh berbentuk kerajaan seperti di atas, yang di
dalamnya ada tata aturan dan hierarki kepemimpinan, ada banyak bentuk komunitas / perkumpulan
/ gerombolan bangsa jin yang oleh manusia sering juga disebut sebagai kerajaan jin, dan
pemimpinnya disebut raja jin, walaupun sebenarnya sosok gaib penguasanya bukanlah raja jin dan
komunitasnya itu bukan kerajaan jin.
Kelebihan sebuah kerajaan jin dibandingkan komunitas lain bangsa jin yang tidak berbentuk kerajaan
adalah sosok raja jin, prajurit atau kepala prajurit, atau rakyatnya, sudah terbiasa hidup sebagai
mahluk yang mengenal tata aturan, tidak liar, mau menempatkan dirinya di dalam tata aturan.
Mereka tidak mengagung-agungkan kesaktiannya untuk berkuasa. Sedangkan komunitas gaib lain
yang walaupun juga mempunyai pemimpin dan penguasa, tetapi bukan kerajaan jin, biasanya
mengandalkan kesaktiannya untuk berkuasa dan untuk merekrut anggota. Jenis komunitas inilah
yang biasanya liar dan membuat ulah, dan di dalamnya sering terjadi perebutan kekuasaan.
Di luar komunitas bangsa jin, baik yang berbentuk perkumpulan biasa ataupun yang berbentuk
kerajaan, ada sosok-sosok bangsa jin yang hidup sendiri, tidak berkomunitas. Bahkan banyak di
antara mereka adalah jin yang berkesaktian tinggi. Tetapi mereka hidup sendiri, tidak tampak
berkomunitas, dan tidak merekrut anggota.
Jadi tidak benar bila dikatakan raja jin pasti sakti, dan juga tidak benar kalau seseorang
berhubungan, atau mempunyai khodam raja jin, dianggap ilmu dan khodamnya itu pasti hebat dan
sakti. Lebih baik kalau kita mempunyai satu saja khodam jin, yang sakti dan mengenal budi pekerti
dan berintelektualitas tinggi, daripada mempunyai banyak khodam gaib, walaupun itu adalah raja jin
yang mempunyai banyak prajurit. Semakin banyak khodam kita, juga semakin banyak tuntutannya,
dan kalau kita tidak bisa mengatur dan mengendalikan mereka semua, bisa saja kemudian mereka
membuat ulah, apalagi kalau ada anggotanya yang liar. Satu khodam jin yang sakti, dia juga bisa
seketika mendatangkan jin lain sebagai bawahannya, bahkan bisa menjadikan raja-raja jin di
lingkungannya sebagai bawahannya, jika diperlukan. Baca juga tulisan berjudul Kesaktian Mahluk
Halus.
Komunitas mahluk halus yang mempunyai bangunan gaib seperti bangunan di dunia manusia
biasanya adalah yang sosok wujudnya seperti manusia. Jenis halus lain yang sosok wujudnya tidak
seperti manusia, walaupun ada raja dan ratunya, punya prajurit dan rakyat, biasanya tidak
mempunyai bangunan gaib seperti bangunan di dunia manusia. Tidak ada bangunan gaibnya yang
bisa diidentifikasi sebagai bangunan kerajaan gaib.
Contohnya adalah komunitas ular gaib. Biasanya tidak resmi berbentuk kerajaan gaib. Bangunan
gaibnya mirip bangunan ular nyata di dunia manusia yang menjadi tempat mereka bersarang. Ada
raja dan ratunya dan mempunyai rakyat, tetapi tidak resmi siapa yang menjadi prajurit. Rakyatnya /
anggotanya bisa sampai ribuan. Ada yang kekuatannya rendah, tapi lebih banyak lagi yang
kekuatannya tinggi sampai ribuan KRK. Yang paling tinggi kekuatannya biasanya yang sosok
wujudnya mirip ular sanca.
Dan sama dengan ular nyata di dunia manusia, ular gaib perilakunya mirip. Sehari-harinya mereka
menyebar mencari tempat bersarang dan bertelur. Ada juga yang bersarangnya itu mereka masuk ke
badan manusia.
Dan karena mereka posisinya juga di bawah, sama seperti ular sungguhan, sering manusia tidak tahu
bahwa ada ular gaib yang mereka sudah injak / lindas. Biasanya kemudian orangnya akan kesambet
ular gaib. Ada yang cuma sakit saja, ada juga yang sampai menemui kematian.
Ada yang sosok wujudnya seperti ular kobra. Galak dan suka mematuk.
Ular gaib lainnya yang bukan seperti ular kobra lebih sering melilit kaki / tangan / badan manusia
yang kesambet.
Jenis lain yang sering membuat orang kesambet adalah bangsa jin perempuan berpakaian putih
panjang sampai ke tanah mirip kuntilanak. Manusia sering tidak tahu bahwa mereka sudah
menabrak salah satu jin perempuan itu yang sedang menyeberang jalan.
Bangsa jin daratan bisa hidup dimana saja di daratan, bisa di pohon, di batu, di rumah atau di
pekarangan rumah orang, di sumur, di sawah, di hutan, di bukit, di gunung, dsb. Bila tinggal di
pohon, ada yang tinggal di bagian luar pohon, di dahan-dahan dan di antara daun-daun atau di
bawah pohon, ada juga yang tinggal di dalam pohon (di dalam batang utama pohon). Ada yang hidup
sendiri, ada juga yang berkomunitas. Komunitas bangsa jin daratan ada yang berupa komunitas biasa
saja (sekelompok jin yang hidup bersama dan bersosialisasi), bisa juga berupa kerajaan jin.
Ada banyak komunitas bangsa jin yang tinggal di bagian dalam batang pohon. Mereka membentuk
suatu bangunan gaib di dalam batang pohonnya. Biasanya mereka tidak berhubungan langsung
dengan kehidupan manusia, tidak berinteraksi langsung dengan manusia karena mereka mempunyai
kehidupan sendiri. Keberadaan mereka bisa ditandai, karena biasanya pohon tempat tinggal mereka
mempunyai lubang coakan di bagian bawahnya dan lubang itu menyentuh tanah. Itu adalah pintu
masuk ke dalam kediaman mereka. Karena pohonnya terus bertambah tinggi, lubang itu akan terus
melebar memanjang ke atas, tetapi ujung bagian bawah lubangnya akan selalu menyentuh tanah.
Keberadaan energi mereka membantu energi kehidupan pohon itu, sehingga pohon itu akan tetap
hidup walaupun sudah berusia tua.
Komunitas bangsa jin yang tinggal di bagian dalam pohon, selama keberadaan mereka tidak secara
nyata mengganggu kehidupan kita, sebaiknya tidak perlu diusir. Mereka tidak berhubungan langsung
dengan kehidupan kita, dan juga tidak apa-apa bila kita memotong ranting atau dahan pohon itu
selama batang utamanya tidak dipotong / ditebang. Mereka juga tidak akan menyerang kita bila
pohon itu roboh tertiup angin.
Bila kita ingin mengusir komunitas bangsa jin yang tinggal di bagian dalam pohon mudah saja, tidak
perlu bantuan orang pinter. Cukup dikerok saja tanah di bagian bawah lubang pintu masuk mereka
(kira-kira dalamnya satu jengkal tangan atau lebih), sehingga lubang itu tidak lagi menyentuh tanah.
Biasanya mereka akan pindah mencari pohon lain, karena tidak lagi merasa nyaman. Dan mereka
juga tidak akan menyerang kita, karena kita tidak mengusik langsung kehidupan atau pohon mereka.
Sebulan kemudian biasanya mereka sudah pindah dari pohon itu. Tetapi bila kita kemudian akan
menebang pohon itu, perlu diperhatikan dahulu adanya kehidupan mahluk halus lain di bagian luar
pohon itu.
Contoh lubang coakan di bagian bawah pohon jambu air yang tanah di bawah bagian lubangnya
sudah dibuang, sehingga lubangnya tidak lagi menyentuh tanah.
Kehidupan bangsa jin yang tinggal di bagian luar pohon, di dahan-dahan dan di antara daun-daun
atau tinggal di bawah pohon, sangat dekat bersentuhan dengan kehidupan manusia dan kadangkala
berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dengan manusia. Pengaruh energi keberadaan
mereka juga berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia. Ada yang pengaruh energi mereka
memberikan suasana teduh dan wingit, ada juga yang membawakan suasana panas dan angker.
Bila ada gangguan mahluk halus yang berasal dari sebuah pohon, biasanya berasal dari kehidupan
mahluk halus di bagian luar pohon, karena kehidupan mereka sangat dekat / berdampingan dengan
kehidupan manusia dan kadang juga berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dengan
kehidupan manusia. Biasanya mereka akan marah dan menyerang kita bila kita memotong ranting
atau dahan pohon itu, apalagi bila batang utamanya dipotong / ditebang. Mereka juga bisa marah,
jengkel dan menyerang siapa saja bila pohon itu roboh, padahal pohonnya roboh sendiri tertiup
angin. Dan bila kita ingin mengusir mereka dan akan menebang pohon itu mungkin diperlukan
adanya bantuan orang pinter atau bantuan kekuatan benda-benda bertuah.
Bila kita mempunyai sebuah pusaka keris atau tombak yang sudah diketahui sakti dan ampuh untuk
mengusir mahluk halus, bisa kita manfaatkan untuk mengusir para mahluk halus di pohon
tersebut (mungkin perlu ditanyakan dulu kesanggupannya mengusir semua mahluk halus itu,
misalnya dengan cara menayuh seperti dalam tulisan : Ilmu Tayuh / Menayuh Keris). Kemudian kita
mengsugestikan, atau berkata kepada keris itu bahwa kita meminta kesaktiannya untuk mengusir
para mahluk halus itu. Lalu keris itu bagian sisi tajamnya kita pukulkan tiga kali ke batang pohon itu
untuk mengusir mereka (lebih baik mereka dipindahkan ke tempat lain yang jauh dari permukiman
manusia, supaya tidak bubar begitu saja supaya nantinya tidak mengganggu manusia lainnya). Tetapi
kemudian mungkin diperlukan bantuan orang yang bisa melihat gaib atau orang pinter untuk
memastikan bahwa para mahluk halus di pohon itu benar sudah pergi semua dan tidak akan
mengganggu lagi.
Bangsa jin daratan adalah jenis mahluk halus yang paling banyak berinteraksi dengan manusia.
Bangsa jin daratan adalah jenis mahluk halus yang paling sering menjadi khodam cincin / jimat,
khodam pendamping atau khodam ilmu. Seringkali ada di antara mereka yang mengikut manusia,
menempel atau masuk dan tinggal bersemayam di dalam tubuh manusia, menjadikan tubuh
manusia sebagai rumahnya (ketempelan / ketempatan mahluk halus) atau menjadi pendamping
manusia, atau menjadi khodam ilmu. Sebagian mau bersahabat dengan manusia, bisa dimintai
tolong atau diajak berkomunikasi. Sebagiannya juga mau "diagamakan".
Kebanyakan bangsa jin daratan yang hidup di permukiman manusia telah familiar dengan kehadiran
manusia di lingkungannya. Tetapi bangsa jin yang terbiasa hidup di tempat yang sepi dan jauh dari
kehidupan manusia, seperti di hutan atau di gunung, seringkali tidak suka dengan keberadaan
manusia di lingkungannya. Bila ada manusia yang oleh mereka tidak diinginkan keberadaannya,
apalagi perilaku manusia tersebut dianggap 'mengganggu' atau si manusia dianggap sudah
melakukan 'kesalahan', seringkali mereka 'menegur' atau 'menghukum' manusia tersebut dalam
bentuk misalnya membuat manusia tersebut sakit, atau salah melihat jalan dan disesatkan tak bisa
pulang, salah melihat jalan dan masuk ke jurang, atau bahkan 'diculik' masuk ke alam gaib, hilang
bersama dengan raganya.
Sebaiknya kita selalu berhati-hati bila berada di tempat yang jauh dari pemukiman manusia, jangan
bercanda bersenda gurau atau berbicara tidak sopan, mengobrol dan tertawa terbahak-bahak,
apalagi berteriak-teriak, yang bisa mengganggu ketenangan suasana alam setempat. Biasanya
bangsa jin yang tinggal di pegunungan jauh lebih sakti daripada yang tinggal di dataran rendah dan
banyak di antara mereka yang kesaktiannya jauh lebih tinggi daripada Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Manusia yang dikenai 'hukuman' oleh bangsa jin gunung sulit disembuhkan dan yang sudah diculik
sulit dikembalikan. Upaya yang biasanya dilakukan adalah memberikan 'syarat' atau sesaji untuk
'merayu' jin gunung tersebut supaya mau melepaskan si manusia dari hukumannya.
Banyak gunung di Jawa, yang berhutan, tidak gundul, di bagian sekitar puncaknya dihuni oleh
mahluk-mahluk halus yang sakti sekali, yang bahkan kesaktiannya bisa sampai ratusan atau ribuan
kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Tetapi kebanyakan keberadaan mereka tidak terasakan /
terdeteksi oleh manusia, karena dimensi mereka halus sekali, juga karena mereka memiliki
kemampuan halimunan, yaitu menyelimuti dirinya sedemikian rupa sehingga tidak terlihat oleh
manusia ataupun oleh mahluk halus lain.
Contohnya, Gunung Gede di Jawa Barat ada dihuni 3 buto raksasa yang masing-masing kesaktiannya
sekitar 1000 kali kesaktian Ibu Ratu Kidul. Bangsa buto ini bukanlah jenis bangsa jin. Mereka adalah
jenis tersendiri. Tetapi kita perlu tahu keberadaan mereka disana untuk kehati-hatian bila kita
sedang berada disana. Di gunung itu ada banyak mahluk halus sakti, tetapi kesaktiannya tidak ada
yang melebihi ketiga buto tersebut.
Gunung Lawu.
Ada beberapa tingkatan kekuasaan gaib di gunung Lawu yang masing-masing hidup di dalam
komunitasnya sendiri-sendiri.
Penguasa tertinggi di gunung Lawu adalah keluarga bangsa jin yang berwujud kuda sembrani, yaitu
kuda berbulu putih kebiruan, bersayap, dan bertanduk lurus lancip di kepalanya, dan keluarga
bangsa jin berwujud burung sebesar rumah (tinggi badan + 6 meter). Mereka tinggal di bagian
puncak gunung Lawu.
Masing-masing mereka berkekuatan sampai 1000 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Masing-
masing berkomunitas dengan sejenisnya / keluarganya saja. Mereka tidak bersikap sebagai penguasa
wilayah. Selama keberadaan mereka tidak diusik mereka juga tidak akan bereaksi negatif.
Penguasa lapis kedua gunung Lawu adalah sesosok bangsa jin bertubuh besar dan gempal,
bertelanjang dada dan berkepala botak, hidup sendiri dengan tingkat kesaktian sekitar 300 kalinya
kesaktian Ibu Ratu Kidul. Sosok jin inilah yang menunjukkan sikap sebagai penguasa gunung Lawu,
berkuasa atas semua mahluk halus di bawah kekuasaannya. Semua mahluk halus di gunung Lawu
menghormati keberadaannya, karena ia juga menjadi pengayom mereka dan manusia yang tinggal di
sekitar gunung Lawu. Tetapi selama ini ia tidak menonjolkan kekuasaannya (tidak meminta
penghormatan secara khusus), dan tidak dikenal oleh masyarakat setempat, karena dimensinya yang
tinggi yang menyebabkannya tidak terlihat oleh manusia walaupun mampu melihat gaib. Selama
suasana di gunung Lawu aman damai itu sudah cukup baginya. Ia juga menghormati mahluk halus
lain di gunung Lawu yang lebih sakti darinya, karena juga menjadi tempatnya meminta bantuan jika
suatu saat ada gangguan.
Penguasa lapis ketiga gunung Lawu adalah beberapa komunitas mahluk halus di bagian lereng dan
kaki gunung Lawu. Salah satunya adalah komunitas gaib yang dipimpin oleh bangsa jin bersosok
seperti manusia laki-laki tinggi besar yang bergelar Kyai Jalak yang menjadi legenda di gunung Lawu.
Keberadaan semua komunitas mahluk halus itu bersifat menjaga kesakralan dan ketentraman
kehidupan di gunung Lawu. Mereka juga menghormati mahluk halus lain di gunung Lawu yang lebih
sakti dari mereka, karena juga menjadi tempat mereka meminta bantuan jika suatu saat ada
gangguan.
Gunung Merapi.
Sosok mahluk halus yang dianggap menjadi penguasa di gunung Merapi adalah sesosok bangsa jin
berwujud seorang kakek-kakek berjubah putih yang biasa dipanggil Eyang Sapu Jagat. Kesaktiannya
setingkat dengan Ibu Ratu Kidul. Sosok halus itu menjadi penguasa dan pengayom komunitas bangsa
halus yang ada di gunung Merapi. Mereka tidak punya kekuatan dan kekuasaan untuk
mengendalikan gunung Merapi atau untuk mencegahnya dari meletus, tetapi hanya bisa
menyampaikan peringatan saja kepada para penduduk jika gunung itu akan meletus.
Di bagian lereng gunung Merapi yang mengarah ke Kaliurang tinggal sesosok jin berwujud ular naga
besar berwarna hitam yang hidup sendiri, biasa disebut Kyai Antaboga. Wujudnya seperti ular naga
dalam legenda bangsa Eropa (berkaki 4, berbadan besar dan berperut gendut seperti kerbau dan
bisa duduk tegak seperti anjing, berbeda dengan ular naga legenda Cina yang bentuk tubuhnya
panjang seperti ular). Kekuatannya sekitar 20 kalinya kesaktian gaib Ibu Ratu Kidul. Walaupun naga
ini lebih sakti dari para bangsa halus yang berdiam di gunung Merapi, tetapi ia tidak bersikap sebagai
penguasa.
Sering sekali gunung Merapi meletus atau "batuk-batuk", kadangkala juga terjadi gempa bumi.
Seringkali kejadian-kejadian itu bukanlah kejadian alami biasa, karena penyebabnya adalah
perbuatan mahluk-mahluk halus lain yang berada diluar kekuasaan Eyang Sapu Jagat untuk
menangkalnya. Ketika itu terjadi, seringkali sekawanan besar kerbau banaspati yang tinggal di bagian
kawah gunung berlarian turun seperti segerombolan kerbau liar ganas, menyatu dengan uap panas /
awan panas (wedus gembel), berlarian liar menerjang apa saja yang ada di hadapan mereka dan
membinasakan banyak kehidupan di sekitar lereng gunung di sepanjang jalur yang mereka lalui.
Sebenarnya ada segitiga kekuasaan gaib yang melingkupi Yogyakarta dan sekitarnya, yaitu kerajaan
Ibu Kanjeng Ratu Kidul di selatan, dan di utara Yogya adalah Eyang Sapu Jagat sebagai penguasa
gunung Merapi dan Eyang Krama di gunung Merbabu. Tetapi selama ini hanya gunung Merapi saja
yang diakui, sedangkan gunung Merbabu tidak diakui, sehingga kehidupan spiritual dan supranatural
yang terkait dengan keraton Yogyakarta seringkali menjadi timpang dan terganggu. Padahal segitiga
kekuasaan gaib itulah yang selama ini sudah mengangkat pamor keraton Yogya dari dulu sampai
sekarang, sehingga walaupun raja-rajanya lemah karisma wibawanya, tetapi tetap dihormati oleh
rakyatnya, dan sampai sekarang keraton Yogya juga dihormati oleh pemerintah Indonesia
Para penguasa segitiga kekuasaan gaib itu saling mengenal dan menjalin pertemanan satu dengan
lainnya, tetapi Eyang Krama dari gunung Merbabu sekarang sudah tidak lagi berada di tempatnya
semula, sudah pindah menetap di tempat lain, yang ketiadaan kehadirannya itu lambat laun akan
semakin menampakkan aslinya karisma keraton Yogya yang sudah memudar, sesuai aslinya
kondisinya, sama seperti keraton Solo.
Gunung Slamet.
Penguasa gaib gunung Slamet adalah sekelompok mahluk gaib 5 sosok bangsa jin golongan putih.
Sosoknya masing-masing seperti manusia tinggi besar bertelanjang dada dan berkepala botak.
Masing-masing kekuatan gaibnya kira-kira 30 kalinya Ibu Ratu Kidul. Mereka membawahi semua
mahluk halus di gunung Slamet.
Di bagian lereng dan kaki gunung Slamet ada banyak terdapat bangunan gaib, berupa petilasan atau
rumah peristirahatan yang dihuni oleh sukma manusia penguasa-penguasa tanah Jawa jaman dulu
dari Jawa Tengah dan Yogya beserta keluarga mereka (terutama dari jaman kerajaan Mataram dan
yang masih ada kaitannya dengan kerajaan Mataram).
Kota Jakarta juga banyak berpenghuni mahluk halus sakti, dan jauh lebih sakti daripada Ibu Ratu
Kidul. Sebagian dari mereka memancarkan suatu hawa aura, positif ataupun negatif, yang
berpengaruh terhadap kehidupan manusia di sekitar lokasi keberadaan mereka.
Di setasiun Gambir ada 3 serangkai bangsa jin yang dulu menjadi bahurekso kota Jakarta.
Pemimpinnya bersosok menusia berjubah putih dan biasa disebut Eyang Jayakarta. Yang 2 lainnya
bersosok manusia tinggi besar berkepala botak dan bertelanjang dada. Masing-masing mereka
berkekuatan lebih tinggi daripada Ibu Ratu Kidul, tetapi sekarang mereka sudah tidak tinggal disitu
lagi, sudah pindah ke tempat lain.
Sama dengan di daerah-daerah lain, biasanya di setiap kelurahan di Jakarta juga ada sesosok bangsa
jin yang menjadi bahurekso di wilayahnya masing-masing. Jadi jika suatu saat anda mengalami
adanya serangan / gangguan gaib, sebaiknya anda meminta tolong kepada jin yang mbahurekso di
tempat tinggal anda masing-masing. Sebelumnya dicari dulu posisi keberadaan jin si mbahurekso.
Kalau sudah ketemu nantinya komunikasinya bisa dengan cara tayuhan, bisa juga langsung kontak
rasa / batin kalau sudah nyambung (mencari posisinya dan berkomunikasi dengannya bisa juga
dengan cara tayuhan, baca : Ilmu Tayuh Keris).
Persis di sisi Tugu Monas berdiri, ada berdiri satu sosok jin seperti manusia raksasa tinggi besar,
berpakaian putih seperti pendekar dengan bagian dada terbuka dan memakai ikat kepala putih
(seperti Wiro Sableng). Tinggi tubuhnya + 50 meter, tangan bersedekap berdiri menghadap ke arah
timur-selatan (tenggara) Jakarta. Kekuatan gaibnya lebih dari 100 kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu
Kidul. Dengan ukuran tubuh sebesar itu dan pancaran energi yang besar, seharusnya keberadaannya
dapat terlihat / terdeteksi dari jarak yang cukup jauh. Tetapi dimensinya sangat halus, pancaran
energinya besar dan tajam tetapi juga halus sekali, sehingga keberadaannya sampai saat ini tidak
diketahui orang, termasuk oleh orang-orang 'sakti' yang sering muncul di TV dalam acara 'dunia
gaib'.
Di daerah Buncit - Mampang Prapatan arah ke Blok M, di bawah tanah ada 3 ekor naga tapa, yang 2
berwujud ular naga hitam (satu besar satu lagi lebih kecil), satunya lagi berwujud seperti ular belut
putih (belut bule). Karena keberadaan bangunan rumah, gedung dan jalanan di atasnya yang seolah-
olah menekan mereka, tubuh mereka memancarkan aura yang tidak baik untuk kesehatan,
menyebabkan orang mudah sakit fisik dan stress atau 'sakit pikiran'. Masing-masing naga tersebut
panjang tubuhnya + 5 km.
Di Gunung Srandil, Cilacap, Jawa Tengah, sebuah bukit yang banyak didatangi orang untuk tujuan
wisata atau untuk tujuan ritual gaib dan spiritual, juga banyak berpenghuni sosok gaib berkekuatan
tinggi. Salah satunya berwujud seekor ular naga hitam yang kerap bergerak berjalan mengelilingi
bukit itu atau diam di atasnya. Naga tersebut panjang tubuhnya + 5 km. Kekuatan gaibnya kira-kira
20 kali lipat kesaktian gaib Ibu Ratu Kidul. Tetapi naga hitam itu bukan penguasa utama para mahluk
halus di gunung Srandil. Penguasa utama Gunung Srandil adalah sesosok jin bertubuh seperti
manusia laki-laki tegap kekar dengan tinggi tubuh + 3 m yang berdiam di bagian atas bukit Srandil
dengan kekuatan gaib kira-kira 60 kalinya kesaktian Ibu Ratu Kidul.
Di Jawa Timur ada mahluk gaib seekor naga besar mirip seperti naga cina berwarna hitam pekat,
berkaki 4, bersungut, tidak bersayap, tidak bertanduk dan tidak bermahkota. Tubuhnya melingkari
sebuah gunung, panjang badannya + 30 km, kekuatannya + 300 kalinya kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul.
Termasuk jenis naga tapa. Sebaiknya tidak Penulis sebutkan posisi keberadaannya, karena bila
merasa terusik ia dapat merusak keseimbangan alam dan dapat membinasakan banyak kehidupan di
pulau Jawa.
Di Jawa Tengah ada juga sesosok gaib yang disebut Naga Baru Klinting, mirip seperti naga cina
berwarna hitam pekat, bersungut, tidak bertanduk dan tidak bermahkota. Panjang badannya 5 km,
300 KRK. Termasuk jenis naga tapa. Sebaiknya juga tidak disebutkan posisi keberadaannya, karena
bila merasa terusik ia dapat merusak keseimbangan alam dan dapat membinasakan banyak
kehidupan di pulau Jawa.
Bangsa jin yang tertinggi kekuatannya di bumi, golongan putih maupun hitam, adalah sekitar 30.000
kali lipatnya kesaktiannya Ibu Ratu Kidul (30.000 KRK). Sosok wujudnya kebanyakan seperti manusia
laki-laki kekar bertelanjang dada dan berkepala botak dengan tinggi tubuh rata-rata sekitar 30
meter. Beberapa di antaranya, baik yang golongan putih maupun hitam, berdiam di pulau Jawa,
tetapi posisi-posisi keberadaan mereka tidak perlu disebutkan supaya tidak menimbulkan sesuatu
yang negatif, cukup untuk menjadi bahan pengetahuan dan kewaspadaan kita saja.
Di sebelah timur candi Borobudur, kurang lebih 5 km dari candi tersebut, ada sinar gaib berwarna
putih kehijauan berdiameter + 1 inci, memancar dari pusat bumi ke langit. Sebuah mercusuar gaib.
Jin Air.
Kebanyakan (secara rata-rata) jin air lebih rendah kekuatannya dibandingkan jin daratan, tetapi
lebih 'galak' dan lebih 'ganas'. Mereka menyukai suasana yang sepi dan tidak menghendaki
mahluk lain memasuki lingkungannya. Seringkali mahluk daratan (manusia dan mahluk halus lain)
yang datang / masuk ke lingkungan kediaman mereka dianggap sebagai gangguan. Manusia
sebagai 'mahluk daratan' harus lebih berhati-hati bila berada di lingkungan air.
Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus bergolongan putih. Tetapi
walaupun bergolongan putih, mereka termasuk sebagai golongan mahluk halus yang harus
diwaspadai, karena perangai mereka lebih "galak" dan "ganas" dibandingkan mahluk daratan dan
bisa setiap saat menyerang mahluk daratan yang masuk ke lingkungan kediaman mereka.
Ada juga dari mereka yang bergolongan hitam, tetapi jumlahnya tidak banyak. Yang bergolongan
hitam kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat angker di pinggiran air yang sewaktu-waktu
bisa membuat manusia tewas / celaka, atau menjadi penghuni tempat-tempat orang "ngalap
berkah" yang sifatnya menyesatkan manusia dan sering membawa sukma manusia yang sudah
meninggal ke tempat kediaman mereka untuk diperbudak (menjadi tumbal pesugihan).
Selain berbentuk seperti hewan air, kebanyakan dari mereka berwujud seperti manusia yang
sebagiannya membentuk kerajaan jin air. Kerajaan jin air kebanyakan berada di dasar laut.
Kerajaan jin air yang menjadi tempat orang ngalap berkah kebanyakan berada di tepi pantai,
sedangkan tempat pesugihan yang berupa komunitas biasa (yang bukan berbentuk kerajaan)
biasanya berada di tepian sungai / danau.
Di laut juga banyak tinggal gaib-gaib laut yang sakti, bahkan lebih sakti daripada mahluk gaib yang
menjadi penguasa / raja wilayah, tetapi seringkali mereka tidak menjadi penguasa wilayah.
Mereka hidup sendiri. Selama keberadaan mereka tidak diganggu, mereka tidak akan mengganggu
mahluk yang lain.
Di laut utara Pekalongan ada kerajaan gaib yang dipimpin oleh Ibu Ratu Dewi Lanjar, adik Ibu
Kanjeng Ratu Kidul. Pusat kerajaannya + 10 km sebelah utara Pekalongan. Wilayah kekuasaannya
hanya di sekitar Pekalongan - Tegal. Ibu Ratu Dewi Lanjar sendiri adalah sukma manusia, bukan
bangsa jin, tetapi prajurit dan rakyatnya, selain dari jenis sukma manusia, banyak yang berasal
dari bangsa jin.
Di Selat Sunda, antara Merak dan Bakauheni, ada seekor ular naga gaib berwarna hijau terang
keemasan. Di bawah sinar bulan purnama, barangkali ada manusia yang 'beruntung' pernah
melihatnya menampakkan diri berenang-renang di permukaan laut.
Di dekat daerah itu agak ke selatan sedikit, ada kerajaan jin air yang perwujudan para mahluk
gaibnya, ratu, tentara dan rakyatnya, seperti manusia dan dipimpin oleh seorang ratu jin cantik.
Tetapi mereka hanya berkomunitas saja, tidak menjadi penguasa wilayah.
Sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa dikuasai oleh kerajaan gaib Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Posisi kerajaan gaibnya + 10 km sebelah selatan Pantai Parang Tritis, Yogyakarta.
Di sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa juga banyak terdapat tempat-tempat orang
"ngalap berkah" yang penunggunya seringkali membawa sukma manusia "pengikut" mereka
sebagai tumbal mereka. Sekalipun wilayah itu ada di bawah kekuasaan Ibu Ratu Kidul, tetapi
selama mereka tidak melakukan perbuatan yang menentangnya, mereka dibiarkan berkomunitas.
Di pantai utara Jawa juga banyak tempat-tempat orang ngalap berkah, tetapi tidak sebanyak di
pantai selatan Jawa.
Di laut selatan pulau Bali juga ada kerajaan jin laut yang rajanya bersosok seperti manusia laki-laki
tinggi besar, berkepala botak, berkulit coklat gelap, dan lebih sakti daripada Ibu Kanjeng Ratu
Kidul. Raja ini memiliki hubungan pertemanan dengan Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Di Selat Bali, di laut antara pulau Jawa dan pulau Bali, ada garis gaib berwarna putih yang dibuat
oleh Mpu Bharada, untuk memisahkan wilayah gaib pulau Jawa dan wilayah gaib pulau Bali.
Ada sepasang naga hitam gaib yang selalu bergerak berenang mengelilingi pulau Jawa. Berpatroli,
menjaga keteraturan alam di sekitar pulau Jawa.
Di laut utara Jawa, ada sekelompok bangsa jin air golongan hitam yang sering jadi-jadian, misalnya
memberi penampakan seperti kapal nelayan kosong tak berpenghuni (kapal hantu) atau
segerombolan ikan banyak yang berenang-renang beriringan di permukaan air. Berhati-hatilah.
Bila kita terpancing mendekatinya, kita dapat menjadi korbannya.
Selain yang tinggal di laut, bangsa jin air juga banyak yang tinggal di sungai, danau, atau empang.
Misalnya, sungai Ciliwung ada dihuni sesosok mahluk gaib seekor naga tapa berwarna hijau terang
keemasan. Panjang tubuhnya + 5 km. Bagian ekornya ada di sekitar Manggarai dan kepalanya
mengarah ke laut. Naga ini memancarkan aura yang baik untuk kerejekian perdagangan.
Selain di laut, ada banyak kehidupan gaib di sungai-sungai, empang dan danau. Para pelakunya
adalah sukma manusia, dhanyang air dan bangsa jin air, yang menyatu membentuk kehidupan
dan perilaku yang mirip seperti kehidupan manusia, membentuk dunia "merkayangan". Ada yang
menangkap ikan, ada yang menjadi tukang perahu yang mendayung perahu, dsb. Sebagiannya
membentuk kerajaan jin air.
Selain jin air, ada juga bangsa siluman yang tinggal di air, yang berwujud buaya putih atau buaya
buntung.
Selain itu juga banyak mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti hewan air, misalnya
berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Tetapi mereka tidak termasuk
bangsa jin, tetapi adalah yang biasa disebut dhanyang air.
Dhanyang air adalah mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti manusia, tetapi banyak
juga yang seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura,
dsb. Banyak di antara mereka yang memiliki mustika di kepalanya atau di dalam perutnya. Mereka
bukan bangsa jin. Mereka jenis tersendiri. Biasanya mereka berwatak baik, tidak jahat terhadap
manusia, tetapi bila manusia mengganggu mereka, mereka juga bisa marah. Tetapi jika kita mau
bersikap sopan kepada mereka, mereka juga mau membantu kita. Misalnya kita akan memancing
atau menangkap ikan, sebelumnya dengan sopan kita mengucapkan salam dan permisi minta
diijinkan memancing atau menangkap ikan dan kita memberi sesaji berupa telor ayam mentah
atau telor ayam goreng mata sapi, yang dilemparkan ke dalam air, mudah-mudahan mereka mau
membantu supaya ikan hasil tangkapan kita banyak.
Jin Udara.
Secara individu, bangsa jin daratan adalah yang paling tinggi kekuatannya, ada yang bisa sampai
ribuan atau bahkan puluhan ribu kali kesaktiannya Ibu Kanjeng Ratu Kidul, tetapi kesaktian jin
daratan sangat bervariasi, ada yang rendah sekali, ada yang tinggi sekali. Dan secara rata-rata
bangsa jin udara lebih tinggi kekuatannya dibandingkan kekuatan rata-rata bangsa jin daratan.
Dari sisi perilakunya bangsa jin udara lebih "kalem", dan keberadaan mereka relatif lebih "aman"
bagi manusia dibandingkan jin air.
Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus bergolongan putih.
Sama seperti jin daratan dan jin air, jin udara juga banyak yang membentuk komunitas atau
bahkan kerajaan, yang dalam cerita dongeng sering disebut "kerajaan langit", 'kerajaan
awan' atau 'kerajaan atas angin'.
Keberadaan komunitas jin udara berpengaruh sekali terhadap kondisi cuaca di bumi. Mereka suka
sekali membentuk sekumpulan awan, sehingga tempat tinggal mereka menjadi lebih teduh dan
tenang. Kecuali yang berbentuk kerajaan, komunitas mereka sering berpindah tempat, sehingga
kondisi cuaca di bumi juga ikut berubah-ubah. Di posisi langit yang berawan tebal atau mendung,
bisa dipastikan bahwa disitu banyak berkumpul jin udara. Terjadinya hujan biasanya bersifat
alami, bangsa jin udara hanya mengumpulkan awan saja supaya lingkungan mereka terasa teduh,
tidak gersang, tetapi sesudahnya bisa juga menjadi hujan.
Kebanyakan jin udara bergolongan putih dan suka sekali mandi sinar bulan purnama. Pada saat
malam bulan purnama, mereka akan menyingkirkan awan yang menutupi sinarnya, sehingga
mereka bisa bebas mandi cahaya bulan purnama, biasanya dilakukan pada pk. 21.00 s/d. pk.
24.00.
Wujud jin udara kebanyakan adalah seperti dalam film "Harry Potter", yaitu berkerudung dan
berjubah hitam, tubuh dan wajahnya gelap tidak kelihatan, dan tidak berkaki. Banyak juga yang
jubahnya lebar seperti sayap kelelawar. Ada juga yang wujudnya seperti segulungan angin dan
sekumpulan dari mereka itu dapat berubah menjadi pusaran angin besar (tornado).
Selain itu ada banyak jin udara yang membentuk kerajaan jin udara, umumnya adalah yang
sosoknya seperti manusia. Di atas kota Jakarta ada banyak kerajaan jin udara, sehingga
keberadaan mereka dan keberadaan komunitas mahluk halus jin udara lain di sekitarnya
membuat cuaca di kota Jakarta seringkali tidak menentu.
Ada juga jin udara yang sosoknya seperti binatang di bumi, kebanyakan wujudnya bersayap,
misalnya ular bersayap, ular naga bersayap, harimau bersayap, kuda bersayap, burung-burung
seperti garuda atau rajawali besar, dsb, yang kebanyakan tinggal di sekitar komunitas kerajaan jin
udara.
Salah satu contoh jin udara yang berwujud ular bersayap adalah 2 jenis ular gaib yang panjangnya
+ 50 cm, kepalanya seperti naga, bersayap di bagian insangnya (seperti ikan terbang) dan memiliki
sirip di sepanjang punggungnya seperti ikan lele. Ke 2 jenis ular ini bisa dikatakan setengah
mahluk halus dan setengah mahluk nyata. Dalam artian, ke 2 jenis ular ini sebenarnya adalah jenis
mahluk halus, tetapi mereka dapat dengan seketika berubah wujud menjadi ular sungguhan
seperti di dunia manusia.
Dalam kondisi gaibnya ular-ular ini dapat dengan seketika melesat cepat sekali, berbunyi keras
dan terlihat menyala seperti petir / kilat. Dan ketika berubah menjadi ular sungguhan, ular-ular ini
dapat bergerak cepat seperti meteor-meteor kecil di langit dan tampak sinar energinya berwarna
putih kebiru-biruan. Ke 2 jenis ular ini memiliki bisa yang kekuatannya jauh lebih kuat
dibandingkan bisa ular-ular di bumi.
Ular-ular tersebut di atas, jenis yang pertama tubuhnya berwarna hitam, biasa disebut ular
gundala. Ular ini memiliki bisa yang sangat mematikan, jauh sangat mematikan dibandingkan bisa
ular kobra. Jenis ular inilah yang sering digunakan sebagai senjata oleh Batara Indra untuk
ditangkap dan dilontarkan kepada lawan-lawannya. Batara Indra adalah Dewa berwatak keras,
yang diserahi tanggung jawab urusan keamanan kahyangan.
Jenis ular yang kedua tubuhnya berwarna coklat, biasa disebut ular gundala seta. Ular ini memiliki
bisa yang berlawanan sifat dengan bisa ular gundala, yaitu menawarkan racun. Kekuatannya
sebagai penawar racun sangat kuat dan bahkan dapat menawarkan racun ular gundala yang
sangat mematikan itu. Dulu para Dewa sering memanfaatkan bisa jenis ular ini untuk
menyembuhkan seseorang yang sedang sakit keras.
Ada satu ular gundala seta yang pernah tertangkap oleh tangan Ki Ageng Sela ketika kaget ada
petir di siang bolong menyambar di dekatnya ketika ia sedang berada di sawah. Ki Ageng Sela
memang terkenal sebagai orang sakti yang dapat bergerak cepat sekali. Di dalam genggaman
tangannya, petir itu tiba-tiba berubah menjadi seekor ular coklat. Secara refleks ular itu
dibantingnya hingga menancap di lumpur sawah. Untunglah bagian kepala ular itu tidak sampai
hancur, sehingga setelah dipelajari selanjutnya, setelah bisa ular itu dikristalkan, diketahuilah
bahwa bisa ular itu bersifat penawar racun dan dapat menawarkan racun segala jenis racun
binatang berbisa, termasuk juga menawarkan racun dari keris dan tombak.
Jenis ular gundala seta ini dalam bentuk gaibnya sering menyambar ke bumi sebagai petir. Bila
menyambar pohon, batang pohon itu akan pecah dan tumbang, tetapi di bagian pohon yang
tersambar petir itu tidak ada tanda-tanda gosong kehitaman seperti layaknya pohon yang
tersambar petir biasa. Ular itu sendiri kemudian akan berubah wujud menjadi sebuah batu yang
besarnya kira-kira sekepalan tangan bayi. Bentuknya seperti gigi taring (salah satu sisinya
meruncing). Biasanya batu itu menancap atau tergeletak di dekat pohon yang tersambar petir
tersebut. Batu itulah yang sering disebut mustika untu bledheg (gigi petir). Kegunaannya adalah
sebagai penawar racun dan obat berbagai macam penyakit (seperti batu ajaib dukun cilik Ponari).
Tetapi mungkin kekuatannya sebagai penawar racun tidak sebaik bisa ular aslinya yang
dikristalkan.
Ada sosok lain jin udara yang berwujud seekor naga besar bersayap dan berkaki empat, seperti
naga Cina, yang panjangnya + 5 km dari ujung ekor sampai kepala. Warnanya merah gelap
mengkilap keemasan. Kekuatan gaibnya kira-kira 20 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Kami
menyebutnya 'Naga Langit'.
Naga ini terbang berkeliling ke seluruh penjuru bumi. Naga inilah yang sering memberi tanda di
langit berupa segaris panjang awan putih, atau bentuk awan lain, di atas lokasi di bumi yang akan
terjadi gempa bumi besar atau bencana alam besar lain.
Pasangan dari Naga Langit ini adalah seekor naga gaib di bumi yang wujudnya mirip dengan Naga
Langit, tetapi tidak bersayap. Kami menyebutnya "Naga Bumi" atau 'Naga Gini'. Naga Gini
biasanya posisinya + 200 meter di bawah tanah. Naga Langit dan Naga Gini selalu bergerak
beriringan, satu di atas, satu di bawah, melintasi daratan dan lautan. Kemanapun arah mereka
pergi, selalu pulau Jawa sebagai posisi awal.
Ada juga sekawanan jin udara berwujud 5 ekor burung besar berwarna coklat. Bila hinggap di
tanah, pemimpinnya, yang paling besar badannya, tingginya + 12 meter. Kesaktiannya masing-
masing kira-kira 20 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul. Mereka selalu terbang beriringan di atas
pulau Jawa, bolak-balik dari ujung barat sampai ke ujung timur pulau Jawa, berpatroli.
Bangsa Buto
Kebanyakan wujud bangsa buto berupa raksasa tinggi besar dengan rambut keriting gimbal awut-
awutan, berhidung bulat dan besar, dan bertaring melengkung (seperti wujud buto dalam
pewayangan). Tingginya bisa mencapai 30 meter. Namun ada juga buto yang wujudnya seperti
raksasa kerdil (seperti patung dwarapala), tinggi badannya hanya sekitar 2 meter.
Bangsa buto ada yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas, ada juga yang
membentuk kerajaan buto. Umumnya komunitas bangsa buto hanya berisi bangsa buto, tidak ada
anggotanya yang dari jenis mahluk halus lain.
Banyak mahluk halus yang wujudnya raksasa tinggi besar, tetapi tidak semua mahluk halus
bertubuh raksasa adalah buto. Kebanyakan mereka adalah dari golongan bangsa jin. Bangsa buto
adalah jenis tersendiri.
Dari sisi perwatakannya, bangsa buto adalah termasuk mahluk yang berintelijensi rendah dan
lebih banyak menggunakan insting / naluri dan emosinya dalam bertindak. Kebanyakan dari
mereka bertindak adigang - adigung atau petentengan, sok sakti, sok kuasa. Ibaratnya, mereka
akan lebih dulu bertindak, urusan lain belakangan. Dengan sesama Buto, mereka memiliki tata
aturan, tetapi tidak peduli aturan terhadap mahluk halus lain yang kesaktiannya lebih rendah.
Mereka, tanpa banyak pertimbangan atau peringatan, akan menghajar siapa saja yang dianggap
mengganggu atau menghalangi jalan mereka.
Bangsa Buto termasuk jenis gaib berdimensi tinggi. Sulit untuk dilihat dengan mata, termasuk oleh
orang- orang yang mampu melihat gaib. Bahkan para mahluk halus sendiri pun jarang ada yang
bisa melihat Buto. Para Dewa sulit untuk dilihat, bangsa buto lebih sulit lagi untuk dilihat.
Biasanya mereka-lah yang menunjukkan dirinya kepada manusia, barulah manusia dapat melihat
mereka.
Walaupun bangsa buto sulit sekali untuk dilihat, biasanya keberadaan energinya dapat dirasakan.
Para mahluk halus, walaupun tidak dapat melihat Buto, akan secepatnya menyingkir
menyelamatkan diri bila merasakan adanya buto dari kehadiran energinya, karena energinya
sangat kuat bertekanan dan penuh dengan sifat kekerasan adigang-adigung sok kuasa.
Secara energinya, bangsa buto termasuk jenis gaib yang berenergi negatif terhadap manusia, juga
terhadap mahluk halus lain. Bila kita dapat merasakan keberadaan energinya, kita akan
merasakan bahwa energi bangsa buto terasa padat bertekanan, berbeda dengan energi mahluk
halus lain, apalagi dibandingkan energi bangsa dewa yang halus sekali tak terasa. Secara
keseluruhan kehadiran energi bangsa buto bisa dirasakan sampai jarak 100 meter, tetapi tekanan
energinya akan terasa dalam radius 50 meter.
Dari sisi kekuatan dan kesaktiannya, bangsa buto memiliki kemampuan untuk melipat-gandakan
kekuatannya sampai menjadi 5 kali lipat keadaan normalnya, dan total kekuatan yang mereka
miliki bisa mencapai 600 sampai 1000 kali lipat kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul atau 3 kali lipat
kekuatan triwikrama rata-rata Dewa. Tidak banyak mahluk halus yang mampu menandingi
mereka. Dewa-dewa pun tak berdaya jika mereka datang menyerang kahyangan. Tetapi para
Pandawa, yang merupakan sukma manusia, memiliki kekuatan yang bahkan melebihi kekuatan
Buto.
Tokoh bangsa buto yang terkenal adalah Prabu Rahwana, yang kisahnya ada dalam pewayangan
dalam cerita Ramayana. Pada akhir cerita dikisahkan Rahwana tewas di tangan Prabu Rama.
Tetapi itu hanyalah cerita. Yang sesungguhnya terjadi adalah Rahwana memang kalah oleh Prabu
Rama, tetapi dia tidak mati. Dia hanya terluka berat hingga sekarat, dilemahkan dan sampai
sekarang 'dipenjara' dengan dihimpit / ditindih sebuah bukit energi yang membuatnya tak
berdaya.
- Sepasang Buto dengan 1 anaknya, di dekat daerah Halim-Lubang Buaya, Jakarta, Mei 2011.
Dalam tulisan bangsa halus lain-lain disini digunakan untuk menceritakan jenis-jenis mahluk halus
yang secara penggolongan jenisnya tidak termasuk jenis-jenis yang sudah dituliskan dalam
halaman sebelumnya. Masing-masing mahluk halus disini merupakan jenis-jenis tersendiri. Selain
yang sudah dituliskan disini, masih banyak jenis mahluk halus lain yang ada, tetapi kami tidak tahu
namanya.
Mahluk Jadi-Jadian
Mahluk jadi-jadian yang sering merubah wujudnya menyerupai manusia atau mahluk lain dengan
maksud menipu, bukanlah jenis mahluk halus tersendiri, bukan juga siluman. Bangsa siluman asal-
usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin kutukan, atau mungkin
karena kekuatan ilmunya, kemudian berubah wujudnya atau sifat energinya menjadi mirip seperti
bangsa jin (baca: Bangsa Siluman).
Mahluk jadi-jadian biasanya adalah bangsa jin kelas rendah, bangsa jin yang beraura psikologis
abu-abu, yang suka menipu, mengganggu atau menakut-nakuti manusia. Mereka juga suka
menirukan perilaku manusia. Mereka beraksi di tempat-tempat tertentu yang kerap didatangi
oleh manusia.
Ada yang beraksi di tempat-tempat tertentu yang pernah terjadi kecelakaan, memberi
penampakan di mata manusia seolah-olah mereka adalah para manusia yang pernah menjadi
korban kecelakaan disitu.
Ada yang memberi penampakan seperti kendaraan bus (bus hantu) atau kapal laut kosong (kapal
hantu).
Ada yang beraksi di bangunan / gedung yang sedang sepi, menakuti-nakuti manusia yang ada di
dalamnya.
Banyak juga yang beraksi di makam-makam atau tempat-tempat keramat yang biasa didatangi
oleh manusia untuk ngelmu gaib atau ngalap berkah (meminta berkah), beraksi seolah-olah
mereka adalah manusia yang dahulu dimakamkan disitu. Bila manusia datang ke tempat itu
dengan membawa sesaji, mereka mau mewujudkan keinginan si manusia bila sesajinya itu sesuai.
Biasanya bangsa jin ini sengaja menakut-nakuti atau menipu manusia dengan cara menirukan
sosok- sosok tertentu dari manusia yang sudah meninggal, termasuk perilakunya. Mereka juga
kerap menirukan sosok mahluk halus lain, seperti kuntilanak, pocong, si muka rata atau mahluk
halus lain yang sering disebut oleh manusia. Ada juga yang merasuk ke dalam tubuh seseorang
dan mengaku-aku sebagai orang tertentu. Bahkan banyak juga yang dengan sengaja menipu
manusia dengan tujuan bercinta dengannya untuk memenuhi hasrat birahinya.
Mahluk jadi-jadian ini bisa juga sejenis gondoruwo yang menyamar menjadi seseorang / suami
seseorang dan kemudian bercinta dengan istrinya. Atau bisa juga sejenis kuntilanak yang
menyamar menjadi manusia perempuan cantik yang menggoda seorang laki-laki untuk bercinta
dengannya.
Pocong
Sukma manusia yang telah meninggal biasa disebut arwah. Biasanya penampakkannya sama
dengan si manusia semasa masih hidup, tetapi ada juga yang kemudian berubah menjadi sebangsa
siluman (baca : Bangsa Siluman), dan ada juga yang kemudian berpenampakan sebagai pocong.
Pocong adalah mahluk halus sukma / roh / arwah orang yang sudah meninggal yang berwujud
manusia berselimut kain kafan, yang proses pemakamannya tidak sempurna. Mereka hidup
seperti roh manusia pada umumnya. Mereka tersiksa dengan wujudnya itu dan 'minder' terhadap
sukma dan mahluk halus lain. Biasanya pocong laki-laki akan berkumpul dengan sesama pocong
yang lain atau tinggal di dalam komunitas bersama kuntilanak, sedangkan yang perempuan akan
hidup sendirian.
Fenomena pocong terjadi karena proses pemakaman yang tidak sempurna. Dikatakan tidak
sempurna karena masih ada tali pocong yang masih mengikat jenazah, atau walaupun tali-tali
pocong tersebut sudah terlepas, sudah tidak mengikat, tetapi posisinya masih melingkar. Secara
kegaiban, kondisi tali pocong itulah yang menyebabkan sukma orang tersebut "terikat" dan
"terpaksa" berpakaian kain kafan. Sedangkan bila proses pemakamannya sempurna, biasanya
sukma orang tersebut akan berpakaian sama dengan pakaian terakhir yang dipakaikan kepadanya
atau sama dengan pakaian yang biasa dipakainya sehari-hari semasa hidupnya.
Fenomena pocong adalah salah satu bentuk kegaiban alam gaib. Setinggi apapun ilmu seseorang
semasa hidupnya, tetap saja fenomena itu dapat terjadi kepada dirinya. Begitu juga terjadi pada
jenglot atau batara karang. Semasa hidupnya ilmu orangnya tinggi sekali sampai-sampai setelah
meninggal pun jasadnya tidak hancur / membusuk, malah kemudian bisa dijadikan jimat kebal.
Mungkin juga semasa hidupnya orang tersebut bisa merogoh sukma, tapi faktanya, sesudah mati
rohnya tidak bisa keluar dari raganya. Aneh kan?
Fenomena pocong tidak ada kaitannya dengan amal baik ataupun kejahatan. Juga sesakti apapun
orangnya, tetap saja itu bisa terjadi kepada dirinya. Walaupun cerita tentang pocong seringkali
dipertentangkan, karena terkait dengan sensitivitas agama, dan walaupun ditutup-tutupi, tetap
saja itu terjadi. Banyak orang bisa memberikan kesaksian melihat pocong, dan dirinya sendiri pun
nantinya bisa juga menjadi pocong, karena itu adalah fenomena alam yang memang ada dan
berada di luar kekuasaan manusia. Justru disitu terkandung nasehat supaya manusia yang masih
hidup memakamkan dengan benar jasad seseorang yang sudah meninggal, sebagai perbuatan baik
terakhir kepada orang itu. Jadi, dalam proses pemakaman sebaiknya jangan dilakukan terburu-
buru, apalagi dengan alasan kondisi cuaca tidak bagus, atau takut kemalaman, atau kasihan kalau
tidak cepat-cepat dikubur, dsb. Segala sesuatunya harus dilakukan dengan benar dan harus
dijadikan kebiasaan untuk melakukan sesuatu dengan benar, jangan melakukan sesuatu hanya
sebatas formalitas saja. Dan kejadian pocong itu juga bisa terjadi pada semua manusia yang
sekarang masih hidup bila nantinya meninggal.
Untuk menyempurnakan bentuk wujud dan penampilan pocong supaya bisa menjadi sama dengan
sukma / arwah lainnya hanya bisa dilakukan dengan cara menggali kembali makamnya dan
diperbaiki posisi tali pocongnya. Merubah bentuk wujudnya secara gaib hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang yang sudah memiliki kegaiban roh.
Bangsa Merkayangan (?) adalah suatu jenis mahluk halus tersendiri. Sosok dan wajahnya mirip
dengan manusia. Mereka bekerja dan beraktivitas seperti layaknya manusia. Dunianya mirip
sekali dengan dunia manusia. Ada gedung-gedung, jalan raya dan kendaraan yang hilir-mudik,
pasar dan orang berjual-beli, sawah dan petaninya, melakukan jual beli dengan uang seperti di
dunia manusia. Ada yang kaya, bahkan juga ada yang miskin. Ada juga yang untuk kebutuhannya
sehari-hari kerap mencuri beras dan bahan makanan mentah milik manusia.
Kehidupan gaib jenis ini persis seperti kehidupan manusia, seolah-olah manusia dan mereka
memiliki kehidupan yang paralel. Hanya saja di dunia mereka tidak ada rumah ibadah dan sinar
matahari seperti di dunia manusia. Umumnya mereka tinggal di batu-batu yang keras. Walaupun
mereka tinggal di batu-batu, tetapi dunia kehidupan mereka luas seperti kehidupan manusia.
Merkayangan Cilacap.
Foto di samping kiri adalah contoh sebuah lokasi yang di dalamnya, di bagian latar belakangnya,
ada kehidupan gaib dunia bangsa merkayangan. Pada malam hari, dengan cara melihat gaib, bisa
dilihat adanya bangunan-bangunan gaib perkantoran dan gedung-gedung tinggi yang besar dan
indah, memancarkan cahaya berkilauan (padahal di dunia nyatanya disitu tidak ada gedung).
Disitu juga ada pelabuhan dan kapal-kapal besarnya seperti kapal PELNI.
Kebanyakan dunia merkayangan yang diceritakan oleh manusia adalah dunia merkayangan yang
di dalamnya ada kehidupan yang sudah maju, ada gedung-gedung tinggi, jalan raya, pesawat
terbang, dsb, seperti contoh di atas. Sebagian orang malah ada yang menganggap itu markas UFO
/ alien. Sebenarnya tidaklah selalu demikian.
Pengertian dunia merkayangan adalah suatu kehidupan di alam halus yang anggota
masyarakatnya hidup dalam kehidupan yang mirip seperti di dunia manusia. Anggota
masyarakatnya bisa dari berbagai jenis mahluk halus. Secara keseluruhan kehidupan mereka itu
disebut dunia merkayangan, yaitu kehidupan mahluk halus di alam halus yang mirip dengan
kehidupan manusia di dunia manusia.
Dunia merkayangan ada dimana-mana, bukan hanya di darat, tetapi juga di laut, di sungai-sungai,
empang dan danau, dan gambaran kehidupannya tidak selalu seperti kehidupan berperadaban
maju, lebih banyak yang kehidupannya sederhana. Selain yang khusus dari jenis merkayangan,
para pelaku di dalam kehidupan bangsa merkayangan ada yang dari jenis sukma manusia,
dhanyang air dan bangsa jin air, yang menyatu membentuk kehidupan dan perilaku yang mirip
seperti kehidupan manusia, membentuk dunia halus merkayangan. Misalnya kehidupan
merkayangan di sungai-sungai dan di dekat perkampungan manusia, ada yang anggotanya hidup
dengan menangkap ikan, ada yang mendayung perahu, ada yang bertani, berkebun, dsb.
Bidadari adalah sebangsa mahluk halus yang wujudnya mirip seperti manusia perempuan, yang
hidup sebagai rakyat dan menjadi pelayan para Dewa. Mereka berpakaian seperti penari Jawa,
memakai kain dan selendang. Dalam waktu-waktu tertentu, biasanya pada malam bulan
purnama, mereka diijinkan untuk turun ke bumi, pergi ke tempat-tempat yang mereka ingin
datangi.
Ada beberapa bidadari, yang karena diperistri oleh Dewa, kemudian diangkat derajatnya menjadi
Dewi. Mereka mendapatkan penghormatan khusus, diakui sebagai dewi, diubah secara fisik
menjadi dewi, diberi kekuatan dan kesaktian setingkat dewa, dan bertempat tinggal bersama
dewa di kahyangan. Ada juga bidadari yang menikah dengan manusia dan kemudian tinggal di
dunia manusia.
Bangsa Peri
Peri adalah sebangsa mahluk halus yang wujudnya mirip manusia perempuan, tetapi ukuran
tubuhnya bermacam-macam, ada yang kecil seperti boneka, biasanya bersayap bening transparan
dan bersinar warna-warni. Bila kemunculannya terlihat oleh manusia, biasanya yang terlihat
hanyalah sinar dari sayapnya yang berwarna-warni mengepak-ngepak seperti sayap kupu-kupu.
Ada juga yang tinggi seperti manusia, biasanya tidak bersayap. Bangsa peri biasanya tidak hidup
sendirian, tetapi mempunyai kelompok sendiri-sendiri sesuai dengan jenis dan ukuran tubuhnya
masing-masing.
Peri yang bertubuh kecil, biasanya tidak jahat dan tidak suka mengganggu. Mereka hidup seperti
bidadari, yaitu menjadi pelayan mahluk halus yang menjadi penguasa di tempat tinggalnya.
Mereka memiliki pertemanan dan kesetiaan yang tinggi terhadap teman-temannya dalam
kelompoknya. Bila ada yang diganggu atau ditangkap oleh mahluk lain, biasanya teman-temannya
yang lain akan berusaha menolongnya dengan berbagai cara, atau meminta bantuan kepada
mahluk halus yang mereka layani.
Biasanya kesaktian mereka rendah. Hidup di bawah tanah yang kering, tidak basah, atau di bagian
bawah pohon. Ada juga yang tinggal di bawah tanah di lumbung (di rumah manusia).
Peri yang bertubuh tinggi seperti manusia sosoknya bermacam-macam. Ada yang seperti manusia
perempuan, ada yang seperti kuntilanak, ada yang cantik seperti bidadari, ada juga yang wajahnya
menakutkan. Wataknya pun bermacam-macam. Ada yang baik, ada juga yang jahat dan suka
mengganggu manusia. Dibanding kuntilanak, kesaktiannya ada yang lebih rendah, ada juga yang
lebih tinggi.
Tetapi ternyata di alam halus ada banyak bangsa jin yang sosok wujudnya persis sekali mirip peri,
seperti peri kecil bersayap warna-warni. Biasanya mereka hidup dalam komunitas yang sejenis.
Walaupun wujud fisiknya mirip peri, tetapi kekuatan mereka tinggi, bisa sampai 800 - 900 KRK.
Ada beberapa orang pembaca situs ini yang tidak sengaja kedatangan bangsa jin mirip peri ini
yang datang mengikut kepadanya.
Bangsa Dhanyang
Istilah dhanyang pada umumnya pengertiannya adalah mahluk halus yang menjadi penjaga /
penguasa (mbahureksa) di suatu lokasi / daerah atau yang menjadi penunggu suatu tempat /
lokasi tertentu. Mereka bisa dari jenis apa saja, kebanyakan adalah bangsa jin.
Dhanyang adalah sejenis mahluk halus yang menjadi penghuni suatu lokasi di darat atau di air.
Mereka bukan bangsa jin. Mereka dari jenis tersendiri.
Dhanyang darat, berwujud seperti manusia, tetapi ada juga sedikit yang sosoknya seperti ular
besar. Umumnya berwatak baik, tetapi jika merasa terganggu, mereka juga bisa marah. Biasanya
mereka tinggal di gunung atau hutan yang jauh dari kehidupan manusia, atau tinggal di tempat-
tempat yang dulunya menjadi tempat tinggal manusia berspiritualitas tinggi, atau di situs-situs
yang beraura energi mistis. Sebagian lagi tinggal di makam-makam yang dikeramatkan manusia
atau di tempat-tempat manusia biasa datang untuk "ngalap berkah". Mereka sering "menolong"
manusia yang datang ke tempat tinggalnya untuk 'ngalap berkah'.
Dhanyang air adalah mahluk halus penghuni air yang berwujud, selain seperti manusia, banyak
yang wujudnya seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-
kura, dsb. Yang wujudnya seperti hewan itu banyak di antaranya yang memiliki mustika di
kepalanya atau di dalam perutnya. Mereka tinggal di air, seperti sungai, mata air, situ dan danau.
Biasanya mereka berwatak baik, tidak jahat terhadap manusia, tetapi bila manusia mengganggu
mereka, atau melakukan perbuatan yang tidak pantas, mereka juga bisa marah. Tetapi jika kita
mau bersikap sopan kepada mereka, mereka juga mau membantu kita. Misalnya kita akan
memancing atau menangkap ikan, sebelumnya dengan sopan kita mengucapkan salam dan
permisi minta diijinkan memancing atau menangkap ikan dan kita memberi sesaji berupa telor
ayam mentah atau telor goreng mata sapi yang dilemparkan ke dalam air, mudah-mudahan
mereka mau membantu supaya ikan hasil tangkapan kita banyak.
Sebagian dhanyang yang tinggal di tempat-tempat yang manusia biasa mencari berkah, seperti
untuk pesugihan atau kesaktian, berwatak jelek, golongan hitam / abu-abu, yang nantinya akan
menjadikan si manusia sebagai tumbalnya atau membawa arwah manusia ke tempat tinggalnya
untuk dijadikan tawanan atau budak.
Banaspati
Banaspati adalah sebangsa mahluk halus yang wujudnya bisa seperti bola api atau api obor
berjalan, bisa seperti manusia api, atau kerbau api (banaspati gunung Merapi). Rata-rata kekuatan
gaibnya sekitar 20 kalinya mustika merah delima.
Banaspati identik dengan api dan panas. Bila ada tanda-tanda kehadiran banaspati, sebaiknya
manusia segera menghindar, jangan malah datang mendekati untuk melihat / mencaritahu lebih
dekat. Mereka tidak suka keberadaannya diketahui oleh manusia, sehingga bila bertemu manusia,
mereka akan menyerang atau membunuh. Mereka ganas dan tidak mengenal kompromi ataupun
sesaji.
Manusia Kate
Mahluk halus berwujud Manusia Kate / Kerdil komunitasnya terdapat di beberapa daerah / hutan
yang jauh dari kediaman manusia. Tubuh mereka pendek / kate (mirip dongeng kurcaci).
Kehidupannya mirip kehidupan manusia, cenderung mirip seperti kehidupan primitif dengan
peralatan sangat sederhana, seperti manusia yang hidup di pedalaman.
Biasanya mereka bersikap baik kepada manusia yang sudah mereka kenal. Tetapi kepada manusia
yang belum dikenalnya, bila bertemu, kalau mereka tidak sempat bersembunyi, mereka akan
bersikap galak dan menyerang, bahkan bisa membunuh. Terjadi demikian karena kecerdasan
mereka rendah dan mudah panik, sehingga untuk menyelamatkan dirinya, bila tidak dapat
bersembunyi, mereka akan menyerang.
Manusia Kate suka sekali, sambil tetap bersembunyi, memperhatikan atau 'memata-matai'
manusia yang lewat di dekat kediaman mereka. Kadang karena terlalu asyik memperhatikan,
keberadaan mereka bisa terlihat oleh manusia, atau tanpa sadar mereka membuat gerakan-
gerakan di dedaunan / semak-semak tempat mereka sembunyi, sehingga akhirnya mereka terlihat
oleh manusia. Jika ketahuan, mereka akan langsung berlari ke 'kampung'-nya.
Sebenarnya mereka ramah dan baik hati, hanya saja keberadaan mereka tidak mau diketahui oleh
manusia, dan bila merasa panik dan tidak dapat bersembunyi, mereka akan menyerang. Bila ada
seseorang sendirian berada di dekat kediaman mereka, dan mereka mengetahui orang tersebut
sedang menderita sakit atau terluka, biasanya mereka akan keluar dari persembunyiannya untuk
menolong orang itu. Bila sudah saling mengenal, mereka ramah sekali. Apapun yang kita minta
biasanya akan mereka turuti.
Manusia Kate ini sebenarnya adalah mahluk halus. Tetapi mereka tidak bisa mengontrol emosi
dan energi mereka, sehingga sering terlihat oleh manusia. Bila sedang merasa santai dan merasa
aman, mereka akan terlihat sebagai manusia dan kakinya pun meninggalkan jejak tapak kaki di
tanah.
Manusia Kate ini sejenis dengan bangsa kurcaci di Eropa yang sering kita dengar cerita
dongengnya.
Ratu Binatang
Ada banyak mahluk halus yang merupakan ratu dari binatang, sehingga dimana mereka tinggal
akan banyak binatang yang serupa dengannya ikut bersarang. Bila dia berpindah tempat tinggal,
maka binatang-binatang itupun akan ikut berpindah sarang.
Ratu Walet adalah sesosok mahluk halus berwujud seperti burung rajawali berwarna coklat gelap
dengan tinggi badan 2 meter. Secara alami mereka tinggal di goa-goa di gunung kapur atau
gunung karang yang gelap dan sedikit cahaya. Di tempatnya tinggal pasti banyak burung walet
bersarang. Bila dia pindah tempat tinggal, maka burung-burung walet itupun akan ikut berpindah
sarang.
Adakalanya dia mau tinggal di dalam sebuah bangunan yang sengaja dibuat gelap oleh pemiliknya
untuk dijadikan rumah walet. Dengan keberadaan ratu walet disitu, maka banyak burung walet
akan ikut tinggal bersarang disitu, sehingga bangunan tersebut menjadi penuh dengan burung
walet yang bersarang.
Bagi yang mengerti gaib, mereka dapat mengundang Ratu Walet ini dengan sesaji bakaran
menyan jawa dan sejumlah ikan laut kecil yang masih segar. Karena Ratu Walet tidak mudah
untuk merasa betah dan mau tinggal di suatu tempat, kadangkala ritual ini harus dilakukan
beberapa kali.
Ada juga Ratu Ular yang biasanya sosoknya seperti ular sanca besar. Sebagian dari mereka di
sarangnya mempunyai telur dan sebagian telur-telur itu sudah menetas dan menjadi anak-anak
ular gaib tersebut. Biasanya anak-anak ular itu akan tinggal bersama dengan induknya.
Ada sebagian jenis ular gaib ini yang menjadikan tubuh manusia sebagai sarangnya dan sebagai
tempatnya bertelur.
Ada Ratu Belalang berwarna hijau muda yang tingginya 3 meter dan panjangnya 6 meter.
Ada juga rajanya harimau. Jika sosok gaib ini berteman dengan seseorang dan mendampinginya
keluar masuk hutan, maka sosok ini akan melindungi orang tersebut supaya terhindar dari sosok-
sosok halus yang mengganggu dan supaya terhindar dari serangan / gigitan hewan buas / liar.
Khodam
Istilah khodam diartikan sebagai mahluk halus tertentu yang bisa dimintai bantuannya atau
diharapkan kegaiban / tuahnya oleh manusia, atau mahluk halus yang menjadi sumber kekuatan
gaib dari sebuah jimat, pusaka atau ilmu gaib (prewangan). Mereka bisa dari jenis mahluk halus
apa saja, kebanyakan adalah bangsa jin.
Khodam Ilmu dan khodam pendamping, bisa mahluk gaib jenis apa saja, biasanya bangsa jin.
Khodam keris jawa (keris tua buatan empu keris jaman dulu) dan benda-benda pusaka lain buatan
empu keris jawa jaman dulu, khodamnya adalah mahluk halus sebangsa wahyu keris, yang
komunitasnya tinggal di atas gunung Himalaya, dekat Kahyangan, kediaman para dewa.
Khodam Mustika (yang asli alam), biasanya bukan bangsa jin, hanya sedikit yang khodamnya
bangsa jin. Jenis mustika biasanya khodamnya adalah jenis tersendiri. Mustika yang sejenis
biasanya khodamnya juga dari jenis yang sama. Mustika lain yang berbeda, khodamnya juga dari
jenis yang berbeda.
Khodam mustika wesi kuning jenisnya sama, wujudnya juga sama, seperti manusia laki-laki kekar
bertelanjang dada dan berkepala botak.
Khodam mustika merah delima jenisnya sama, tetapi wujudnya tidak selalu sama, bisa seperti
bapak-bapak berjubah, ibu-ibu berkemben, ksatria laki-laki atau perempuan, bisa juga seperti
anak-anak.
Khodam mustika wesi kuning berbeda jenis dengan khodam mustika batu merah delima.
Khodam mustika keong buntet, burung perkutut majapahit dan burung perkutut jawa berbulu
putih kebanyakan adalah bangsa jin dari golongan putih.
Begitu juga terjadi di dunia manusia, misalnya manusia mengelompokkan jenis binatang berdasarkan
anatomi tubuhnya, misalnya singa, harimau, phanter, macan tutul, macan kumbang, dsb,
dikelompokkan sebagai jenis "kucing besar", walaupun perwatakan mereka sama sekali tidak mirip
dengan kucing. Yang wataknya bisa dikategorikan mirip dengan kucing mungkin hanya hewan-hewan
seperti cheetah, kucing hutan dan kucing gunung.
Berdasarkan hemat penulis, seringkali sikap berpikir dan generalisasi pengelompokkan mahluk halus
berdasarkan sosok wujudnya, selain tidak selalu tepat, juga dapat menjadi kendala yang jika terjadi
masalah dengan suatu mahluk halus tertentu menyebabkan penanganannya menjadi sulit, bahkan
keliru.
Ada beberapa kriteria dasar pengertian yang Penulis gunakan dalam menilai mahluk halus untuk
membedakan jenis-jenisnya, karakternya dan tentang pengaruh keberadaannya masing-masing
terhadap manusia. Diperlukan suatu kemampuan kebatinan - spiritual khusus untuk dapat
melakukan pembedaan ini ketika kita menemukan sesosok mahluk halus tertentu, sehingga mungkin
apa yang Penulis tuliskan disini akan berbeda sekali dengan pengertian orang-orang lain pada
umumnya.
Penulis membuat penggolongan besar mahluk halus bukan sekedar berdasarkan penampakkan
sosok wujudnya saja seperti yang sudah diungkapkan dalam tulisan : Hakekat Wujud dan Watak
Mahluk Halus, tetapi juga berdasarkan pandangan dari sisi asal-usulnya, sifat energinya, sifat
pengaruh energinya dan 'rasa' energinya, dan penilaian atas karakter dan perwatakannya yang
merupakan bagian yang mendasar dari sisi kepribadian suatu mahluk halus yang akan membedakan
antara suatu mahluk halus dengan mahluk halus lainnya, walaupun sosok wujudnya mirip.
Untuk belajar mendeteksi keberadaan mahluk halus, mencaritahu sifat perwatakannya, tujuan dan
pengaruh keberadaannya, dapat dibaca dalam tulisan : Olah Rasa dan Kebatinan dan Ilmu Tayuh /
Menayuh Keris.
Berdasarkan kriteria penilaian di atas, terhadap masing-masing jenis mahluk halus dilakukan
penggolongan yang akan membedakannya antara satu jenis dengan jenis lainnya, sehingga jenis
kuntilanak, gondoruwo, peri, sukma / arwah, dsb, akan berbeda dengan jenis bangsa jin dan berbeda
juga dengan jenis bangsa buto. Sehingga walaupun sosok wujud penampakan bangsa jin banyak
yang mirip dengan sosok dan wujud mahluk halus lain, tetapi rasa dan sifat energinya berbeda,
kekuatan dan karakternya juga berbeda, sehingga bisa diketahui bahwa walaupun sosok
penampakannya sama, tapi sebenarnya mereka tidak sama, berbeda jenisnya.
Semua penggolongan itu menggunakan kriteria dasar yang kita sendiri akan bisa juga
mempelajarinya dan kriterianya didasarkan juga dari sisi pengaruhnya masing-masing terhadap
manusia.
Yang termasuk dalam kategori pertama, yaitu makhluk halus yang aslinya adalah roh / sukma
manusia, adalah arwah manusia, roh manusia yang moksa, roh sedulur papat, roh manusia yang
merogoh sukma, pocong, dan bangsa siluman.
Bangsa siluman disini asal-usulnya adalah sukma manusia, yang karena sesuatu sebab, mungkin juga
karena kutukan, setelah kematiannya kemudian wujud sukmanya berubah menjadi sosok lain yang
tidak sama lagi dengan sosoknya dulu ketika masih hidup, atau mungkin karena kekuatan ilmunya,
kemudian sifat energinya berubah menjadi seperti bangsa jin, yang tidak lagi sama dengan sifat
energi sukma manusia pada umumnya (baca : Bangsa Siluman).
Yang termasuk dalam kategori kedua, yaitu makhluk halus yang asli tercipta sebagai makhluk halus,
adalah jenis-jenis mahluk halus lain yang sejak awal memang sudah tercipta sebagai mahluk halus,
yang aslinya tidak berasal dari manusia yang dulu pernah hidup, seperti bangsa kuntilanak,
gondoruwo, jin, buto, bidadari, dsb.
Pembedaan asal-usul sesosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah
sebenarnya merupakan jenis mahluk halus yang lain adalah pembedaan yang bersifat sangat
mendasar dan penting (sekaligus juga sensitif), karena terkait dengan rahasia kehidupan manusia
yang sudah meninggal dan rahasia kehidupan manusia di alam roh.
Banyak tabir rahasia yang tidak terungkap mengenai kehidupan manusia sesudah kematiannya.
Sekalipun sebenarnya banyak manusia yang bisa mengetahuinya, namun seringkali justru manusia
sendiri yang menutup-nutupinya, ditambah lagi adanya pandangan yang dengan sengaja
membelokkan pemahaman manusia dan menjadikannya tabu untuk dibicarakan, menyebabkan
rahasia ini menjadi semakin tersamar, yang kemudian justru memunculkan banyak cerita mitos dan
tahayul, pengkultusan dan syirik, yang tidak jelas kebenarannya. Padahal sebenarnya inilah hakiki
dari semua kepercayaan kepada Tuhan.
Kesalah-pemahaman dan salah penafsiran tentang rahasia itu telah banyak menyebabkan manusia
yang telah berada di alam roh merasa bingung mendapati kondisi yang tidak pernah terbayangkan
semasa hidupnya dan sama sekali berbeda dari apa yang pernah diketahuinya. Adanya kekeliruan
pemahaman dan salah penafsiran telah membelokkan manusia dari pemahaman yang benar,
padahal nantinya semua manusia juga akan membuktikan sendiri kebenarannya, karena semua
manusia juga nantinya akan berpindah ke alam roh, yang juga menyebabkan manusia yang masih
hidup, sekalipun tekun beribadah dan merasa beriman, tidak akan pernah siap menerima
kematiannya dan tidak tahu nantinya akan kemana.
Secara spiritual sesosok mahluk halus sukma manusia / arwah bisa ditelusuri hubungannya dengan
seseorang (perihal garis keturunan seseorang dengan leluhurnya), sedangkan mahluk halus dari jenis
lain secara umum tidak ada kaitan keturunan dengan manusia.
Dalam tulisan Kesaktian Mahluk Halus Penulis sudah menuliskan sifat energi mahluk halus yang
membedakan roh / sukma manusia dengan jenis mahluk halus lain. Dari perbedaan sifat energinya
itu akan menjadi semakin jelas apakah sesosok halus yang ditemui oleh manusia sebenarnya adalah
bangsa jin, kuntilanak, dsb, walaupun mengaku-aku atau menampakkan diri sebagai sosok sukma
manusia tertentu yang sudah meninggal. Mengenai kehidupan manusia yang sudah berada di alam
roh, Penulis sudah menuliskannya dalam tulisan berjudul Roh Manusia / Sukma / Arwah.
Upaya penggolongan-penggolongan yang lain di bawah ini akan semakin memperjelas perbedaan
asal-usul suatu sosok mahluk halus apakah aslinya berasal dari sukma manusia ataukah sebenarnya
merupakan jenis mahluk halus lain yang aslinya bukan sukma manusia.
Penggolongan mahluk halus berdasarkan rasa energinya ini dimaksudkan untuk kita mendeteksi
keberadaan mereka dari keberadaan energi mereka, dengan cara merabanya dengan tangan atau
mendeteksi menggunakan kepekaan rasa batin, dan juga untuk merasakan hawa / suasana yang
ditimbulkan oleh adanya mereka, misalnya suasana teduh atau panas, angker atau wingit, damai
atau menakutkan, dsb.
Dalam cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan merasakan kehadiran energinya ini
akan lebih baik bila kita sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau
benturan energi yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa
pada tangan kita atau dengan menggunakan kepekaan rasa batin dapat dibaca di tulisan berjudul
: Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus, selain sukma manusia, seperti jin atau gondoruwo, keberadaan energinya lebih
terasa, lebih besar, tebal dan padat, diibaratkan seperti rasa ketika kita menggerakkan tangan di
dalam air, lebih padat terasa. Hawanya ada yang terasa hangat, ada yang panas menyengat, ada juga
yang dingin seperti uap es.
Makhluk halus yang merupakan roh / sukma manusia, keberadaan energinya, bila diraba dengan
tangan, energinya sangat halus, hampir tidak terasa. Bisa diibaratkan kita menggenggam atau
menangkap asap dengan tangan kosong, halus, hampir tak terasa. Bila terasa biasanya hanya seperti
gerakan angin saja. Hawanya biasanya terasa hangat, tetapi ada juga yang dingin.
Bangsa siluman yang asal-usulnya adalah sukma manusia, bila yang berubah hanya wujudnya saja,
maka sifat energinya masih sama dengan sukma manusia yang lain. Bila yang berubah adalah sifat
energinya, maka bila keberadaan energinya kita rasakan dengan telapak tangan, maka rasanya tidak
lagi seperti asap atau gerakan angin seperti umumnya sukma manusia, tetapi sama seperti bila kita
merasakan keberadaan energi jin atau dedemit, yaitu lebih padat, lebih terasa, ibaratnya seperti
menggerakkan tangan di dalam air.
Kita perlu mengenal sifat dan rasa energi masing-masing jenis mahluk halus. Masing-masing jenis
mahluk halus memancarkan suatu rasa energi tertentu sesuai sifat energinya dan sesuai
perwatakannya masing-masing. Misalnya, jenis kuntilanak atau gondoruwo memancarkan rasa
energi sendiri-sendiri dan mempunyai kekuatan dan kepadatan energi sendiri-sendiri yang berbeda
dengan jenis mahluk halus lainnya. Sehingga kalau ada bangsa jin yang sosoknya serupa dengan
kuntilanak atau gondoruwo, kita akan bisa mengenali dengan rasa bahwa itu sebenarnya adalah
bangsa jin, bukan kuntilanak atau gondoruwo, karena rasa energinya berbeda.
Semua kuntilanak atau gondoruwo kekuatannya dan sifat energinya sama sesuai jenisnya masing-
masing. Jika ada sesosok halus lain, walaupun sosok wujudnya mirip, tetapi jika kepadatan energi
dan kekuatannya berbeda, maka bisa dipastikan bahwa itu sebenarnya bukanlah jenis kuntilanak
atau gondoruwo, walaupun sosoknya mirip.
Roh / sukma manusia biasanya energinya halus, tetapi tajam, sehingga kalau ada jenis bangsa jin,
atau kuntilanak atau dhanyang yang menyamar sebagai sukma seseorang yang sudah meninggal,
kita akan bisa mengetahui bahwa itu adalah tipuan, karena energi mereka lebih padat / tebal tidak
seperti energi sukma manusia.
Dalam melihat gaib mungkin akan lebih baik kalau kita bisa meminta sosok halusnya untuk duduk
atau berdiri di hadapan kita atau di samping kita untuk berkomunikasi, sehingga akan lebih jelas
tampilan sosoknya dan lebih terasa hawa energinya, bukan hanya berupa gambaran sosoknya saja.
Energi suatu roh halus apakah terasa hangat, panas atau dingin, biasanya melambangkan juga
perwatakannya.
Secara umum, hawa energi mahluk halus akan terasa hangat pada tangan kita.
Bila hawanya terasa panas, ini menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan
kewibawaan, sebagiannya juga emosional dan mudah marah. Sebaiknya kita berhati-hati bila berada
di lingkungan gaib yang berhawa panas.
Bila hawanya terasa sejuk, ini menggambarkan perwatakannya yang bisa menahan diri, tidak mudah
marah.
Bila hawanya terasa dingin seperti uap es, ini menggambarkan sosok gaibnya tidak mengedepankan
emosinya, banyak yang lebih mengedepankan naluri / instingnya.
Hawa panas di atas tidak selalu menggambarkan perwatakan sosok gaib yang galak / ganas, tetapi
lebih menggambarkan perwatakannya yang keras dan menonjolkan kewibawaan, tetapi sebagiannya
memang juga emosional dan mudah marah.
Hawa dingin di atas juga bukan berarti menggambarkan perwatakan sosok gaib yang kalem / teduh,
tetapi lebih menggambarkan perwatakannya yang tidak mengedepankan emosi, banyak yang lebih
mengedepankan naluri / instingnya.
Banyak sosok gaib yang hawa energinya dingin seperti uap es, tetapi jauh lebih galak dan ganas dan
jauh lebih berbahaya daripada yang hawanya panas. Contohnya adalah sosok-sosok gaib yang
seperti macan kumbang (macan hitam), yang seperti ular, dan yang seperti ular naga jawa (berbadan
dan berkepala seperti naga, tetapi tidak berkaki). Sosok-sosok itu biasanya jauh lebih ganas dan
berbahaya daripada yang hawanya panas. Biasanya juga tidak emosional. Dari rasa / hawa energinya
tidak terasa kondisi psikologisnya karena lebih mengedepankan naluri / instingnya yang sewaktu-
waktu dapat menyerang tanpa ada sebab / alasan yang jelas.
Jadi dalam rangka mengenal kepribadian sesosok mahluk halus, selain hawanya, kita juga harus tahu
dengan tepat sosok wujudnya, karena sosok wujudnya itu juga menggambarkan bentuk
kepribadiannya.
Dari rasa energinya kita juga bisa membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah arwah
manusia ataukah roh lain seperti jin, dsb. Tetapi ini hanyalah patokan awal, tidak bisa dijadikan
patokan mutlak, karena ada juga mahluk halus lain yang rasa energinya halus mirip seperti sukma
manusia.
Masing-masing jenis mahluk halus mempunyai sifat dan kepadatan energi sendiri-sendiri. Misalnya
roh sukma manusia keberadaan energinya terasa halus seperti hembusan angin saja. Jenis
kuntilanak juga terasa halus, tetapi energinya lebih terasa dibanding sukma manusia. Keberadaan
energi jenis gondoruwo lebih padat terasa daripada jenis kuntilanak dan menimbulkan rasa yang
tidak baik untuk kesehatan manusia, seperti rasa udara / cuaca yang menyebabkan sakit panas
dalam, nggreges-nggreges, dan keberadaannya di sekitar tempat tinggal manusia dapat
menyebabkan manusia menjadi mudah sakit-sakitan, terutama anak-anak dan bayi.
Rasa keberadaan energi mahluk halus jenis buto mirip seperti rasa keberadaan energi gondoruwo,
tetapi kadarnya jauh lebih padat dan bertekanan. Para mahluk halus, sekalipun tidak dapat melihat
wujudnya yang buto setelah mereka merasakan adanya kehadiran buto dari rasa energinya, mereka
akan segera menyingkir menyelamatkan diri, karena energinya sangat kuat dan terasa penuh dengan
sifat adigang-adigung sok kuasa penuh hawa kekerasan.
Rasa keberadaan energi bangsa jin sangat bervariasi, lebih banyak dipengaruhi oleh perwatakannya
yang keras atau lembut dan tingkat kesaktiannya. Yang perwatakannya keras / emosional
keberadaan energinya akan lebih terasa daripada yang perwatakannya kalem / lembut. Semakin
tinggi kesaktiannya pancaran energinya lebih besar dan lebih kuat, tetapi energinya itu semakin
halus dan semakin sulit dirasakan (semakin sulit dideteksi). Semakin tinggi kesaktiannya
penampakan wujudnya juga semakin sulit dilihat (dimensi gaibnya semakin tinggi), sehingga secara
umum bangsa jin yang kesaktiannya tinggi sulit sekali sosok wujudnya terlihat oleh manusia, bahkan
keberadaannya terdeteksi saja tidak, sehingga jarang sekali ada manusia yang bisa melihat mereka,
tetapi banyak orang yang sok tahu dan memunculkan dogma dan pengkultusan yang tidak benar,
yang tidak sesuai kesejatiannya.
Mahluk halus bangsa dewa sangat sulit dirasakan kehadiran energinya, sangat halus, dan sangat sulit
dilihat, bahkan para mahluk halus sendiri pun banyak yang tidak bisa melihat bangsa dewa, bahkan
tidak menyadari keberadaan para dewa, walaupun ada dewa hadir di dekat mereka.
Secara alami aura energi masing-masing mahluk halus akan terpancar pada jarak tertentu sesuai
kekuatan energinya. Pancaran energi ini akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding
takut, tetapi bagi yang pernah olah rasa atau melatih kebatinan tertentu pancaran energi mahluk
halus dapat dirasakan berupa rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa
merinding.
Rasa merinding itu juga bisa dibedakan. Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin biasanya
rasa merindingnya terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan ada juga yang sampai
menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari adanya sesosok sukma
manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam menusuk.
Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh
manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka dengan
sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu. Kalau tidak begitu
maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding, mungkin terasakan saja tidak.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar, tetapi
pancaran energinya semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (juga semakin sulit
dilihat) dan keberadaan sosok itu juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan
mahluk halus yang kesaktiannya tinggi akan sangat sulit dideteksi keberadaannya oleh manusia.
Kadangkala sesama mahluk halus pun tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di
atasnya, tetapi masih bisa merasakan kehadiran energinya, sehingga bila mereka merasakan
kehadiran energinya, maka mereka akan berhati-hati dan menyingkir.
Cara merasakan keberadaan sesosok mahluk halus dengan merasakan kehadiran energinya ini dapat
dilakukan dengan merasakan getaran / setruman energinya di telapak tangan kita, akan lebih baik
bila kita sebelumnya menyalurkan energi kita ke tangan, sehingga sentuhan atau benturan energi
yang terjadi akan lebih dapat dirasakan. Untuk belajar mempertajam kepekaan rasa pada tangan kita
dapat dibaca di : Olah Rasa dan Kebatinan.
Selain belajar mempertajam kepekaan rasa di tangan kita, tulisan di atas juga memberikan tuntunan
untuk kita belajar mempertajam kepekaan rasa batin, sehingga walaupun keberadaan sesosok
mahluk halus tidak terasakan kehadiran energinya, dan tidak dapat dilihat dengan kemampuan
melihat gaib, tetapi kita bisa mendeteksi keberadaannya dengan adanya rasa berat di dada pada
jarak yang lebih jauh sebelum muncul rasa merinding.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat
keberadaannya masing-masing yang sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan mahluk
halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa / aura
energinya itu apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau
tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifat wataknya menonjolkan kesaktian dan kegagahan, apakah
sifat energinya baik atau tidak untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi mahluk halus itu berbeda, rasa energinya berbeda antara sukma
manusia, bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, dan juga berbeda rasanya bila energi itu
berasal dari adanya mustika dan pusaka di alam gaib bila ada keberadaannya di dekat kita, sehingga
tanpa melihat sosok wujudnya, dari pengenalan rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa
yang ada di suatu tempat. Rasa energi itu akan terasa ketika kita datang / berada di suatu tempat
sebagai rasa gaib dari suasana alam di tempat tersebut, sesudah itu barulah digunakan kemampuan
melihat gaib untuk menegaskan sosok wujudnya seperti apa.
Para mahluk halus dapat membuat suatu bentukan energi, yang dapat dijadikan perisai energi
pagaran diri untuk perlindungan dan bertahan dari serangan mahluk halus lain, atau menyalurkan
energinya untuk menyerang, atau untuk merubah penampilan wujudnya, atau untuk banyak tujuan
yang lain.
Kemampuan para mahluk halus dalam membuat bentukan energi itu akan membedakan jenisnya
bahwa mereka bukanlah roh manusia, karena roh manusia tidak dapat melakukan itu.
Secara umum dipahami bahwa sifat fisik mahluk halus adalah bersifat energi. Perbedaan sifat fisik
energi ini akan membedakan antara mahluk halus yang adalah sukma manusia dengan mahluk halus
lain yang bukan sukma manusia, walaupun menampakkan suatu sosok yang serupa. Sudah dituliskan
dalam tulisan Hakekat Wujud dan Watak Mahluk Halus bahwa sosok wujud mahluk halus tidaklah
menggambarkan kesaktiannya. Kesaktian mahluk halus harus secara khusus diukur masing-masing
kekuatan energinya berikut perbedaan sifat dan kemampuan energi mahluk halus yang itu akan
membedakan apakah sesosok mahluk halus adalah sukma manusia atau bukan, selengkapnya dapat
dibaca di : Kesaktian Mahluk Halus.
Selain yang sengaja disalurkan keluar tubuh, aura energi dari keberadaan sesosok mahluk halus juga
akan terpancar dalam jarak tertentu yang akan dirasakan oleh manusia sebagai bersifat baik atau
tidak baik, bersifat positif atau negatif, menyebabkan rasa tertekan di dada, atau menimbulkan rasa
merinding. Jika si mahluk halus dengan sengaja membuat merinding manusia, bila asalnya dari jenis
sukma manusia, maka rasa merindingnya hanya akan terasa tajam saja, tetapi jika asalnya dari jenis
mahluk halus lain, selain merindingnya terasa tajam, juga akan memberikan rasa berat di dada
(karena adanya tekanan energi mereka).
Adalah golongan mahluk halus yang energinya selaras dengan energi tubuh dan psikologis manusia.
Jika manusia hidup berdekatan dengan mereka, manusia tidak akan mengalami gangguan kesehatan
tubuh ataupun psikologis. Kedekatan manusia dengan mahluk halus tersebut mungkin malah dapat
dirasakan menambah energi dan semangat hidup manusia. Tetapi walaupun begitu, bila mahluk
halus tersebut "menempel" di tubuh manusia, biasanya si manusia akan merasakan sakit pegal-pegal
di tubuhnya atau merasakan pusing ringan, karena tidak tahan dengan keberadaan energinya.
Jadi selama mahluk halus tersebut tidak menempel di tubuh manusia, manusia dan sang mahluk
halus dapat hidup berdampingan.
Adalah golongan mahluk halus yang energinya tidak selaras dengan energi tubuh dan psikologis
manusia (energinya bersifat negatif bagi manusia).
Walaupun hanya berdekatan dengannya, manusia dapat mengalami gangguan kesehatan tubuh
ataupun psikologis, pengaruh energinya bisa menjadikan manusia mudah sakit-sakitan, atau
memunculkan banyak sakit-penyakit atau menjadikan mudah marah dan bertengkar. Apalagi bila
mahluk halus tersebut menempel atau berdiam di tubuh manusia, biasanya akan menjadikan si
manusia mengalami sakit cukup berat atau mengalami sakit kepala berat.
Jadi manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat hidup berdampingan, apalagi kalau mahluk
halus tersebut sampai menempel / bersemayam di dalam tubuh manusia.
Sebagai contoh, sudah biasa bila sebuah rumah atau di sekitarnya ada berpenghuni mahluk halus.
Bila para mahluk halus tersebut energinya bersifat positif, maka manusia yang berdiam di rumah itu
akan baik-baik saja. Bahkan mungkin ada mahluk halus yang pancaran energinya menjadikan
manusia bersemangat dalam bekerja, menjadikan orang senang untuk datang berkunjung (dan
menambah jumlah pengunjung warung / toko), mendatangkan suasana teduh, ceria, tenteram, dsb.
Dalam batasan ini dianggap bahwa pengaruh energi keberadaan mereka itu bersifat positif bagi
manusia dan manusia tidak perlu merasa takut atau terganggu dengan keberadaan mereka. Dan
juga tidak perlu sampai mendatangkan orang pinter untuk melakukan pembersihan gaib, karena
justru nantinya malah bisa merubah keseimbangan alam yang ada, atau dikemudian hari malah
mengundang datangnya mahluk halus lain, yang mungkin ada yang bersifat negatif, untuk tinggal
disitu.
Tetapi bila di antara para mahluk halus tersebut ada yang berenergi negatif, walaupun mahluk
tersebut tidak berniat dan tidak berbuat mengganggu ataupun menyerang, pancaran energi dari
keberadaannya dapat berpengaruh negatif bagi manusia di rumah itu.
Contohnya adalah mahluk halus jenis dedemit gondoruwo, jenis bangsa jin yang sosoknya hitam
tinggi besar, dan yang sosoknya putih, berwajah menyeramkan, matanya mendelik keluar dan kuku-
kukunya panjang. Pengaruh negatif energinya terhadap manusia adalah menjadikan manusia sakit
atau mudah sakit-sakitan, dari sakit kulit, masuk angin, pegal-pegal, mulas-mencret, sakit kepala
sampai kanker atau yang penyakit lain yang sampai menyebabkan kematian, atau bisa menyebabkan
keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, atau jika ada jenis bangsa jin yang energinya
berhawa panas akan menyebabkan manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di
rumah, malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb.
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sakit-penyakit kulit, sakit perut mulas-mencret,
meriang, kepala pusing, kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan ginjal,
liver, keguguran dan kematian anak di dalam kandungan, dsb, tidak semuanya awalnya semata-mata
bersifat medis, dan kondisi manusia mudah marah dan bertengkar, tidak betah tinggal di rumah,
malas bekerja, orang malas datang berkunjung, warung / toko sepi pengunjung, dsb, tidak semuanya
bersifat psikologis asli manusia, karena asal-muasal penyebab terjadinya bisa juga adalah akibat dari
pengaruh energi keberadaan sesosok mahluk halus, bisa sebagai efek dari keberadaan mahluk halus
berenergi negatif di sekitar tempat tinggal si manusia, atau kepemilikan jimat dan benda gaib yang
tidak baik isi gaibnya.
Bila seseorang telah beberapa kali mengalami kejadian keguguran kehamilan, atau bayi meninggal di
dalam kandungan, atau sering sakit-sakitan (terutama anak-anak), selain orangnya memeriksakan
dirinya secara medis, perlu juga diperiksa kemungkinan adanya keberadaan mahluk halus berenergi
negatif di lingkungan tempatnya tinggal.
Sakit manusia yang disebabkan oleh adanya mahluk halus di dalam tubuh manusia (ketempelan /
kesambet / disantet), selain dapat diketahui dengan cara penglihatan gaib, juga dapat diketahui bila
diraba / dipijat / diurut pada bagian yang sakit akan terasa ada hawa yang berbeda, atau ada rasa
setruman listrik tipis, yang berbeda dengan bagian tubuhnya yang lain (bila tangan yang meraba
cukup peka). Untuk melatih / belajar cara mendeteksinya silakan dibaca tulisan berjudul : Olah Rasa
dan Kebatinan. Contoh pengaruh perbuatan atau keberadaan sesosok mahluk halus terhadap
manusia bisa dibaca di : Pengaruh Gaib thd Manusia.
Penggolongan mahluk halus dari pengaruh energinya terhadap manusia, berpengaruh positif
ataukah negatif, dapat dijadikan patokan untuk melakukan pembersihan gaib, yang dibersihkan
hanyalah yang bersifat negatif saja terhadap manusia (baca : Pembersihan Gaib).
Pengertian tentang mahluk halus berenergi negatif di atas termasuk juga khodam jimat / benda gaib
/ pusaka dan khodam ilmu / pendamping yang berenergi negatif dan yang energinya berhawa panas.
Atau juga yang semula normal, tetapi karena ada sugesti dari si manusia untuk kewibawaan /
penundukkan, atau sugesti untuk keselamatan / penjagaan gaib yang sifatnya menyerang / agresif,
maka kemudian khodam-khodamnya juga akan terpengaruh mengikuti isi sugestinya menjadi galak
dan berhawa panas, yang akibatnya dapat merusak suasana nyaman dalam pergaulan / hubungan
sosial, membuat pembeli enggan datang, membuat orangnya dijauhi, atau mengganggu jalan
kerejekian dan hubungan kerja. Apalagi kalau orangnya juga sok berwibawa, perilakunya tidak
bersahabat, atau menjadi temperamental mudah emosi.
Contoh lainnya yang energinya bersifat negatif terhadap kesehatan manusia adalah jenis halus
sukma manusia yang tinggal bersemayam di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badannya
atau di dalam kepalanya (ketempatan mahluk halus). Jika sukma manusia itu berdiam di dalam
kepala, biasanya akan sering membuat kepala pusing, dan jika tinggal di dalam badan bisa membuat
banyak organ dalam tubuh manusia yang ditempatinya rusak berat karena kebebanan energinya.
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam
ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, perabotan, atau
tinggal di rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih atau
hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat
memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok jenis ini yang tinggal
bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami
gangguan kejiwaan.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu juga sebagian besar berintelijensi rendah yang sering dalam
usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam di dalam tubuh manusia. Akibatnya,
selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan dan pikirannya, juga banyak yang sampai
mengalami gangguan jiwa (gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan fenomenanya dalam halaman
berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak
berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam ilmu / pendamping, atau khodam
benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu energinya dengan
energi si manusia.
Tetapi jika jenis itu datang sendiri kepada manusia atau datang sendiri masuk menjadi "isi" benda
gaib kita, kemungkinan besar ia masih dalam kondisi aslinya yang memancarkan energi negatif,
sehingga si manusia tetap beresiko mendapatkan pengaruh negatif energinya terhadap kesehatan
dan psikologisnya dan beresiko suatu saat khodam tersebut masuk bersemayam di dalam tubuhnya.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Dalam kondisi aslinya memang sosok jin hitam besar itu berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan
mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron ke bendanya. Tetapi jika anda sudah
mempunyai benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut,
sebaiknya dicoba dulu bendanya / khodamnya diwiridkan amalan gaib yang sesuai dengan tuah yang
anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan badan, pengasihan, penglaris
dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet). Mudah-mudahan sesudah tersugesti
mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi
negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi mereka menjadi lebih baik sehingga tidak akan
memberatkan dalam proses kematian manusia.
Tips lain. Jika anda mempunyai benda berkhodam semisal batu akik yang isinya bangsa jin berbulu
hitam tinggi besar tersebut, jika benda itu bertuah biasanya tuah utamanya adalah untuk kekuatan
badan, dengan isi khodam jenis itu biasanya batu anda itu, jika dipakai, tuahnya kuat dan terasa,
bagus sebagai jimat, jadi mungkin bisa dipertimbangkan untuk tidak diusir.
Cobalah dengan cara sambat persuasif atau dengan cara-cara tayuhan seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris khodam batunya itu diperintahkan supaya merubah energinya
menjadi positif dan selalu positif, supaya tidak lagi berenergi negatif dan tidak perlu lagi anda usir
dengan jafaron.
Dengan cara-cara itu usahakan supaya khodamnya benar-benar berubah menjadi berenergi positif
dan selalu dipantau apakah benar kondisinya selalu positif dan ditayuh juga apakah jika batunya
dioleskan minyak jafaron khodamnya itu masih akan pergi. Kalau masih berenergi negatif maka
khodamnya akan pergi jika batunya dioleskan minyak jafaron, tetapi jika sudah benar-benar berubah
menjadi positif dan selalu positif, khodamnya tidak akan pergi oleh minyak jafaron. Coba juga anda
rasakan apakah rasa energi negatifnya atau rasa mengganggu ketika memakai cincin itu masih ada
terasa.
Lebih baik lagi kalau dengan cara-cara persuasif itu anda bisa juga mengsugesti khodam jin berbulu
hitam itu untuk merubah wujudnya secara permanen menjadi bersosok seperti manusia, sehingga
intelijensinya pun akan menjadi lebih baik, karena ia akan menjiwai kondisi wujudnya yang sudah
seperti manusia, tidak lagi seperti sebelumnya yang seperti orang utan. Sampaikan juga jika nanti ia
mempunyai pasangan dan anak, pasangan dan anaknya itu pun supaya berubah wujud juga menjadi
seperti manusia.
Jin berbulu hitam itu aslinya memang berenergi negatif, entah dia baik ataukah jahat.
Kita bisa memerintahkannya untuk memperbaiki kondisi energinya menjadi positif, tapi itu tidak
langgeng, sewaktu-waktu bisa kembali lagi negatif seperti aslinya.
Lebih baik kalau dia, pasangannya dan anak-anaknya kita perintahkan merubah wujud menjadi
seperti manusia.
Sesudah berubah kemudian disuruh juga supaya mereka merubah energinya supaya positif sesuai
dengan wujudnya dan psikologisnya yang sudah seperti manusia. Dengan begitu perubahannya akan
bersifat langgeng.
Sebaiknya berubahnya energinya menjadi positif sampai benar-benar mereka tidak terpengaruh lagi
oleh minyak jafaron, karena kalau masih terpengaruh minyak jafaron berarti energi positifnya tidak
100% positif, masih ada negatifnya.
Kalau benar kondisinya sudah positif dan selalu positif, maka khodamnya itu tidak perlu lagi anda
usir dengan minyak jafaron. Batunya dioleskan dengan minyak jafaron pun sekarang khodamnya
tidak akan pergi, bahkan minyak jafaron itu sekarang bisa menjadi sesajinya.
Masukan-masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut
sebagai khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah
ketempatan jenis halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai
khodam ilmu / pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan pembersihan gaib.
Cara merubah negatif menjadi positif di atas bisa juga dilakukan terhadap khodam pendamping jenis
itu, tetapi Penulis tidak merekomendasikan itu. Untuk khodam pendamping sebaiknya anda memiliki
yang intelijensinya lebih baik daripada jenis itu.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap
mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dibersihkan / diusir / akan pergi jika kita
mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan mahluk
tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah terkena
asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya silakan dibaca dalam tulisan
berjudul Pembersihan Gaib 2.
Penggolongan positif dan negatif dalam tulisan ini adalah berdasarkan pengaruh energi dari sesosok
mahluk halus terhadap manusia. Tetapi ada orang lain yang menyebutkan suatu mahluk halus
bersifat positif atau negatif dari sifat mahluk halusnya apakah bertendensi menyerang manusia
ataukah tidak. Perbedaan dalam menggolongkan sifat mahluk halus ini, yang berbeda dasar
pengertiannya walaupun menggunakan istilah yang sama positif dan negatif, cukuplah untuk
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita.
Penggolongan ini didasarkan pada sifat perwatakan masing-masing mahluk halus dan pengaruhnya
terhadap manusia (juga pengaruhnya terhadap mahluk halus lain).
1. Golongan Putih.
Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak berkecenderungan jahat terhadap
manusia. Bukan berarti mereka tidak berbahaya dan tidak akan mencelakakan / menyerang
manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak bertendensi menyerang /
menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati dan waspada, karena dapat
saja suatu saat mereka menyerang / menyakiti manusia, tetapi selama tidak ada perbuatan manusia
yang salah, manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
2. Golongan Hitam.
Adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Sifat jahatnya ini bisa dalam bentuk perbuatannya yang sengaja menyakiti dan membuat manusia
sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja membunuh manusia, bisa juga perbuatannya yang
sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi, manusia harus berhati-hati dan waspada, karena
dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan atau menyesatkan manusia, walaupun tidak ada
perbuatan si manusia yang menyalahi mereka. Manusia dan mahluk halus tersebut tidak dapat
hidup berdampingan.
3. Golongan Abu-Abu.
Di tengah-tengah antara golongan hitam dan putih, ada mahluk halus yang aura kejiwaannya
berwarna abu-abu. Biasanya mereka adalah mahluk halus kelas rendah yang terpengaruh oleh yang
golongan hitam. Biasanya mereka suka usil, menakut-nakuti, mengganggu dan mencelakakan
manusia, dan suka dengan sengaja bersikap merendahkan manusia dan menipu / menyesatkan
manusia. Manusia dan mereka tidak dapat hidup berdampingan.
Ada golongan mahluk halus yang secara perwatakannya tidak digolongkan sebagai putih, hitam, atau
abu-abu, tetapi harus diwaspadai dan dihindari.
Jenis-jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum,
sehingga keberadaan mereka bisa mendatangkan bahaya bagi manusia, sehingga harus diwaspadai.
Contohnya adalah mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya dan lebih sering menggunakan
insting atau nalurinya dalam bertindak, seperti yang sosoknya berwujud ular, gondoruwo, banaspati
dan buto. Jenis-jenis ini bisa menyerang tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau merasa
terancam.
Juga ada jenis bangsa jin yang sosoknya tinggi besar dan berbulu hitam di seluruh tubuhnya seperti
gondoruwo. Jenis ini tidak mempunyai sikap berpikir seperti manusia, intelijensinya rendah, lebih
banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya. Dalam usahanya mencari tempat tinggal
banyak mahluk halus jenis ini menjadikan tubuh manusia sebagai tempatnya tinggal yang sering
sekali akibatnya menjadikan si manusia mengalami kelainan atau gangguan jiwa (gila).
Ada juga sosok-sosok halus tertentu yang harus diwaspadai karena perilakunya yang tidak
bersahabat terhadap manusia (juga tidak bersahabat terhadap mahluk halus lain).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang
tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan yang tinggal / bersemayam di
dalam tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di dalam kepalanya.
Mengenai perbuatan-perbuatan mahluk halus dan efek perbuatan mereka terhadap manusia sudah
Penulis tuliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Kecenderungan jahat atau tidaknya sesosok mahluk halus tidak perlu ditunggu sampai benar mereka
berbuat jahat, karena dapat dilihat dari aura kejiwaannya. Bila aura kejiwaannya berwarna putih
bersih berarti dia berwatak baik, tidak berkecenderungan jahat, sebaliknya bila aura kejiwaannya
berwarna hitam seperti asap knalpot bus / truk, berarti sifat dasar wataknya jahat.
Pengertian tentang mahluk halus golongan hitam di atas tidak terbatas pada kondisi dan sifat-sifat
asli mahluk halusnya yang golongan hitam. Dalam pengertian ini, semua jenis mahluk halus, selain
yang berasal dari jenis sukma manusia (arwah / pocong / siluman) juga akan berubah menjadi
golongan hitam / abu-abu jika mereka mengeluarkan rasa jahat / marah atau sering melakukan
perbuatan jahat. Contohnya adalah mahluk halus gol.putih yang sering diperintahkan untuk
menyakiti seseorang (khodam teluh / santet) atau jika kita kesambet. Dalam keadaan itu mereka
akan berubah menjadi golongan hitam / abu-abu.
Sebenarnya banyak sekali fenomena perbuatan gaib yang tidak semuanya bisa kita sebutkan satu
per satu kejadiannya, baik yang dilakukan oleh gol.putih maupun gol.hitam, atau abu-abu, entah
perbuatannya ditujukan langsung kepada manusia ataupun menggunakan manusia sebagai
perantaraan perbuatan mereka, entah si manusia menyadarinya ataukah tidak. Jika kita mengetahui
/ menyadarinya, maka kita harus berwaspada terhadap tujuan dari perbuatan gaibnya itu dan efek
resikonya, jangan sampai perbuatannya itu dilandasi oleh tujuan yang negatif / jahat dan efeknya
merugikan kita.
Penulis mengelompokkan mahluk halus dari sisi perwatakan mereka bukan hanya gol.putih dan
hitam / abu-abu saja, tetapi ada juga yang tidak digolongkan sebagai hitam atau putih, tetapi adalah
golongan mahluk halus yang harus diwaspadai.
Yang dari gol.putih bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik dan bukan juga
berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah bahwa mereka
sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataukah tidak, tidak berkecenderungan jahat
terhadap manusia, sedangkan yang gol.hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat /
jahil / iseng terhadap manusia, banyak efek / potensi negatifnya bagi manusia. Juga ada
pengelompokan golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena memang perbuatan mereka
seringkali sebelumnya tidak terduga dan bisa merugikan / mencelakakan manusia.
Jadi terhadap suatu perbuatan mahluk halus atau keberadaannya, bila kita mengetahui /
menyadarinya, entah golongan putih ataukah dari golongan yang lain, kita tetap harus waspada,
terutama adalah pada potensi efek pengaruh dan resikonya terhadap kita.
Selain yang dari perwatakannya digolongkan putih, hitam atau abu-abu, ada mahluk halus yang dari
sisi perwatakannya tidak digolongkan putih atau hitam, tetapi harus diwaspadai dan dihindari. Jenis-
jenis ini dinilai dari sifat karakternya yang berbeda dari jenis mahluk halus lainnya yang umum,
keberadaan mereka berpotensi negatif bagi manusia, bisa mendatangkan bahaya sehingga harus
diwaspadai dan dihindari.
Misalnya mahluk halus yang sosoknya berwujud ular, atau jenis gondoruwo, banaspati dan buto.
Jenis-jenis itu sulit dibaca jalan pikirannya, dan lebih sering menggunakan insting atau naluri dalam
bertindak. Jenis-jenis itu bisa menyerang setiap saat tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau kaget atau
merasa terancam.
Banyak bangsa jin yang sosok wujudnya ular. Ada yang besar, ada juga yang kecil. Ini berarti sosok
mahluk tersebut menggambarkan watak ular yang sulit ditebak jalan pikirannya, dan lebih banyak
menggunakan insting / naluri dalam bertindak, bisa menyerang tanpa sebab yang jelas. Dan sudah
pasti berintelijensi rendah. Jika menyerang manusia, mereka tidak memperhitungkan akibat
perbuatannya pada manusia itu, apakah akan menjadikannya sakit atau mati. Sebagian mahluk halus
berwujud ular ini ada yang suka bertempat tinggal / bersemayam / membuat sarang di dalam badan
manusia.
Aura kejiwaan sosok-sosok ular tersebut kebanyakan berwarna putih, artinya secara psikologis
mereka tidak berkecenderungan berlaku jahat kepada manusia maupun kepada mahluk halus lain.
Tetapi karena mereka lebih sering menggunakan insting atau nalurinya dalam bertindak, jenis ini
harus diwaspadai, karena mereka bisa menyerang kapan saja tanpa alasan yang jelas, apalagi kalau
kaget atau merasa terancam. Artinya, pada saat mereka menyerang itu mereka tidak bermaksud
berbuat jahat, hanya nalurinya saja yang membuat mereka melakukan itu. Karena itu jika mereka
ada di sekitar kita, maka keberadaannya harus diwaspadai dan harus dihindari.
Mahluk halus bersosok ular ini sering sekali menyerang manusia, membuat sakit manusia
(kesambet), karena tanpa sadarnya si manusia sudah menendang / menginjak si ular yang posisinya
memang di bawah seperti ular sungguhan di dunia manusia.
Ada juga jenis mahluk halus yang sebenarnya menurut pikirannya sendiri tidak bermaksud jahat
terhadap manusia, tetapi perilakunya begitu, dan aura perwatakannya memang juga abu-abu,
misalnya jenis Palasik, Wewe Gombel, Banaspati, dsb (baca : Bangsa Dedemit dan Bangsa Halus
Lain-lain).
Ada sejenis bangsa jin yang sosoknya berbulu hitam tinggi besar yang sering sekali menjadi khodam
ilmu / pendamping seseorang, atau menjadi penghuni benda-benda gaib dan jimat, atau tinggal di
perabotan dan rumah manusia. Penulis tidak menggolongkan jenis ini sebagai bergolongan putih
atau hitam, tetapi sosok halus jenis ini berenergi negatif yang pengaruh energinya itu dapat
memunculkan sakit-penyakit di tubuh manusia, apalagi jika ada sosok gaib jenis ini yang tinggal
bersemayam di dalam tubuh manusia yang dapat menyebabkan si manusia sampai mengalami
kelainan / gangguan kejiwaan.
Jenis bangsa jin hitam tinggi besar itu harus diwaspadai, karena sebagian besar berintelijensi rendah,
seperti orang utan, yang sering dalam usahanya mencari tempat tinggal mereka masuk bersemayam
di tubuh manusia. Akibatnya, selain si manusia dapat mengalami gangguan kesehatan, juga banyak
yang sampai mengalami gangguan jiwa (idiot dan gila). Tentang ini Penulis sudah menuliskan
fenomenanya dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Keberadaan mahluk halus jenis tersebut di dalam tubuh atau di dekat manusia mungkin tidak
berpengaruh negatif untuk yang sengaja dipasang sebagai khodam pendamping atau khodam ilmu,
atau khodam benda gaib, karena mahluk halus itu sebelumnya sudah menyelaraskan dahulu
energinya dengan energi si manusia.
Walaupun sosok jin hitam tinggi besar itu sudah tinggal dan menjadi khodam benda gaib maupun
khodam pendamping, karena intelijensinya yang rendah, tetap saja ada resiko bahwa sosok halus itu
suatu saat akan masuk bersemayam di dalam tubuh manusia, atau si manusia mendapatkan
pengaruh negatif energinya terhadap kesehatannya.
Jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan berbulu di seluruh tubuhnya (mirip gondoruwo) itu
sering menjadi penyebab manusia ketindihan yang akhirnya bisa sampai menyebabkan si manusia
mengalami gangguan jiwa.
Sosok jin hitam besar tersebut tidak dikategorikan putih atau hitam, tetapi dikategorikan sebagai
jenis mahluk halus yang harus diwaspadai, karena mereka tidak mempunyai sikap berpikir dan
perwatakan seperti manusia, intelijensinya rendah, perilakunya seperti orang utan atau gorilla, lebih
banyak bertindak berdasarkan insting dan perasaannya daripada pikirannya.
Umumnya jenis mahluk halus tersebut membutuhkan sesuatu sebagai tempat tinggalnya, bisa di
pohon, di rumah seseorang, batu kali, patung, batu akik, atau di tempat-tempat lain yang bahkan
mahluk halus lain tidak mau tinggal di dalamnya. Ada juga yang merasa cocok untuk masuk dan
tinggal di dalam tubuh manusia yang proses awalnya adalah apa yang biasa disebut ketindihan yang
akhirmya menjadikan si manusia sampai mengalami gangguan jiwa.
Jika sosok jin hitam itu menjadi khodam ilmu / pendamping manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam bagi si manusia, tetapi sebagian besar nantinya akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Jika sosok jin hitam itu tinggal bersemayam di dalam badan manusia, keberadaannya itu dapat
menjadi khodam kekuatan bagi si manusia, tetapi nantinya pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian si manusia.
Sosok halus hitam besar itu adalah dari jenis bangsa jin yang dalam kategori Penulis termasuk
mahluk halus yang kelasnya rendah dan daya pikirnya rendah. Sosok itu sendiri sebenarnya tidak
bermaksud mengganggu, tetapi kelas berpikirnya rendah, sehingga tidak bisa membedakan mana
tempat yang layak dan mana yang tidak untuk menjadi tempat tinggalnya. Tetapi ada beberapa
(sedikit) dari mereka yang kelihatannya tidak berbahaya dan tidak suka masuk ke dalam tubuh
manusia, sebagiannya tinggal di dalam benda-benda seperti batu akik (yang khodamnya alami,
bukan isian), sehingga perilakunya sama dengan yang golongan putih. Uraiannya tentang pengaruh
perbuatan mahluk halus tersebut sudah dituliskan dalam halaman berjudul Pengaruh Gaib thd
Manusia.
Dalam kondisi aslinya sosok jin hitam besar itu memang berenergi negatif. Jenis itu bisa dengan
mudah diusir hanya dengan mengoleskan minyak jafaron saja pada bendanya. Tetapi jika anda
mempunyai benda-benda gaib yang khodamnya adalah bangsa jin hitam tinggi besar tersebut,
sebaiknya dicoba dulu diberikan sesajinya misik putih dan bendanya diwiridkan amalan gaib yang
sesuai dengan tuah yang anda inginkan, misalnya diwiridkan amalan gaib untuk tuah kekuatan,
kewibawaan, penglaris dagangan, dsb (amalan gaibnya bisa dicari di internet). Mudah-mudahan
sesudah menerima sesajinya dan tersugesti mengikuti isi amalan gaibnya sosok hitam itu akan
berubah karakter energinya, tidak lagi berenergi negatif seperti aslinya dan nantinya intelijensi
mereka menjadi lebih baik lagi dan diharapkan tidak akan memberatkan dalam proses kematian.
Masukan di atas adalah untuk orang-orang yang memiliki sosok jin hitam besar tersebut sebagai
khodam benda gaibnya, bukan untuk orang-orang yang di dalam badannya sudah ketempatan jenis
halus tersebut dan bukan untuk orang-orang yang memiliki jenis halus itu sebagai khodam ilmu /
pendamping. Untuk orang-orang itu sebaiknya mereka melakukan pembersihan gaib.
Untuk yang di badannya sudah ketempatan mahluk halus tersebut sebaiknya segera membersihkan
dirinya dengan menggunakan minyak jafaron, sebaiknya jangan cuma mengoleskan minyaknya saja,
lebih baik mandi saja dengan campuran minyak jafaron supaya dengan cara mandi itu juga akan
membersihkan semua sisa energi negatif jin itu dari badannya.
Sosok jin hitam tinggi besar itu dan sosok-sosok halus lain yang berenergi negatif, jika dianggap
mengganggu, atau ingin diusir, keberadaannya dapat dengan mudah dibersihkan / diusir / akan pergi
jika kita mengoleskan minyak jafaron pada benda-benda kita atau ke tubuh kita jika kita ketempatan
mahluk tersebut, atau kita mandi dengan campuran minyak jafaron. Mereka juga akan pergi setelah
terkena asap bakaran minyak jafaron. Tatacara pembersihannya sudah dituliskan dalam halaman
berjudul Pembersihan Gaib 2.
Selain itu ada juga golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak baik, yaitu mahluk halus yang
bersikap tidak bersahabat terhadap manusia maupun terhadap mahluk halus lain. Biasanya mereka
hidup sendiri atau tinggal di dalam komunitas yang perwatakannya sejenis. Mereka tidak menyukai
keberadaan mahluk lain di lingkungan keberadaannya. Biasanya mereka memancarkan aura energi
yang membuat mahluk lain tidak nyaman berada di dekatnya. Biasanya mereka sangat menonjolkan
kekuasaannya, kekuatannya dan akan menyerang siapa saja yang dianggap mengganggu dan
"menghukum" siapa saja yang dianggap melakukan "kesalahan" di lingkungan mereka.
Bila jenis mahluk ini berdiam di dalam sebuah rumah, toko, bangunan atau di suatu lokasi tanah
tertentu, maka rumah, bangunan dan lokasi itu akan terasa tidak nyaman, orang akan merasa takut
untuk datang, apalagi untuk tinggal di situ, warung dan toko akan dijauhi orang. Mereka akan
mengusir mahluk halus lain yang tidak sehaluan dan akan membuat berbagai macam gangguan
kepada manusia, atau membuat manusia celaka atau sakit, bahkan meninggal, supaya manusia tidak
tinggal disitu. Beberapa dari jenis mahluk halus ini akan merasa cocok mendampingi manusia yang
menonjolkan kekuatan, sok gagah, sok sakti, sok jagoan dan akan mengusir keberadaan khodam
pendamping manusia lain yang ditemuinya. Mereka juga akan memancarkan aura yang membuat si
manusia ditakuti dan menjadi tidak disukai oleh manusia lain.
Jenis-jenis mahluk halus yang perwatakannya negatif seperti tertulis di atas umumnya aura
kejiwaannya hitam atau abu-abu. Beberapa dari mereka (tidak semuanya) berasal dari jenis bangsa
jin, kuntilanak, peri yang tubuhnya tinggi seperti manusia, banaspati dan buto.
Selain yang tinggal di darat, ada banyak jenis itu yang merupakan jenis jin air. Jenis jin air ini tidak
menyukai kehadiran mahluk daratan, baik manusia maupun mahluk halus. Mereka bisa
mencelakakan siapa saja yang masuk ke lingkungan mereka. Karena itu kita, manusia, yang adalah
mahluk daratan, sebaiknya selalu berhati-hati ketika berada di lingkungan air, terutama di
lingkungan air yang tempatnya sepi dan jarang didatangi manusia (baca juga : Bangsa Jin Air dan Jin
Udara).
Jenis halus lain yang harus diwaspadai adalah mahluk halus dari jenis sukma / arwah manusia yang
tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma / arwah yang
tinggal bersemayam di tubuh manusia yang masih hidup, di dalam badan atau di kepala manusia.
Ada jenis halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai, yaitu yang tinggal menghuni di
dalam benda-benda gaib tertentu, seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan
keberadaan mereka di dalam benda-benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal,
menjadikan benda-benda itu sebagai rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang
memberikan tuah bagi manusia pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang
menjadi milik kita, maka sebaiknya kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita
melakukan kesalahan yang bisa menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan
"menegur" atau "menghukum" kita.
Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang harus diwaspadai karena wataknya yang jelek
yang suka bersemayam di dalam tubuh manusia yang masih hidup, bersemayam di dalam badan
atau di kepala manusia, yang selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan banyak
bisikan gaib dan penglihatan gaib fiktif / ilusi / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian
gaib lain yang negatif.
Yang di atas itu adalah yang biasa dilakukan oleh orang-orang awam dalam menilai sesosok mahluk
halus, tetapi tidak sepantasnya orang-orang berilmu (dan yang mengaku mengerti gaib) melakukan
itu dalam menilai sesosok mahluk halus. Seharusnya mereka bisa melakukan pembedaan dengan
cara yang lebih baik lagi, bukan dengan cara awam seperti itu, karena dengan cara itu orang akan
mudah tertipu, apalagi kalau mahluk halusnya sengaja menipu mengelabui manusia dengan
menampakkan perwujudan dan perilaku yang kelihatan baik.
Penulis ada mengelompokkan mahluk halus dalam golongan putih dan golongan hitam dari sisi
perwatakannya.
Penekanan penggolongan putih dan hitam ini ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk
halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi tidak
semuanya mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari
golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia.
Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya
menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu
mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam yang dituliskan di bawah ini sebagian
terkait dengan pandangan orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang
golongan putih dan hitam ini sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya
mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama, karena seringkali yang nyata terjadi di dunia
tidak semuanya tertulis dalam agama.
Mahluk halus golongan putih adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya tidak
berkecenderungan jahat terhadap manusia. Bukan berarti tidak jahat atau tidak berbahaya dan tidak
akan menyerang / mencelakakan manusia, tetapi tidak berkecenderungan bersikap jahat dan tidak
bertendensi mengganggu / menyakiti manusia. Walaupun begitu, manusia tetap harus berhati-hati
dan waspada, karena dapat saja suatu saat mereka menyerang / mencelakakan manusia, terutama
jika manusia "dianggap" melakukan kesalahan kepada mereka. Tetapi selama tidak ada perbuatan
manusia yang menyalahi mereka, tidak ada perbuatan manusia yang "dianggap" menyalahi mereka,
manusia dan mahluk halus tersebut dapat hidup berdampingan.
Mahluk halus yang dari golongan putih ini bukan berarti mereka adalah dari golongan yang pasti baik
dan bukan juga berarti tidak akan mencelakakan / merugikan manusia, tetapi penekanannya adalah
bahwa mereka sehari-harinya, baik berada di sekitar manusia ataupun tidak, tidak
berkecenderungan jahat terhadap manusia.
Mahluk halus golongan hitam adalah golongan mahluk halus yang perwatakannya
berkecenderungan jahat terhadap manusia. Sifat jahatnya itu bisa dalam bentuk perbuatannya yang
sengaja menyakiti dan membuat manusia sakit, membuat manusia celaka, bahkan sengaja
membunuh manusia, bisa juga perbuatannya yang sengaja menipu / menyesatkan manusia. Jadi,
manusia harus berhati-hati dan waspada, karena dapat saja mereka mengganggu, mencelakakan
atau menyesatkan, walaupun tidak ada perbuatan si manusia yang menyalahi mereka.
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu sehari-harinya sudah berpikiran jahat / jahil terhadap
manusia, banyak efek negatifnya bagi manusia. Manusia dan jenis halus tersebut tidak boleh hidup
berdampingan.
Mahluk halus, baik golongan putih maupun hitam, dari sisi pengaruhnya terhadap manusia ada 2
macam posisi keberadaannya.
Yang pertama adalah mahluk halus yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia.
Mahluk halus, golongan putih maupun hitam, apapun jenisnya, yang kesaktiannya tinggi, biasanya
hidup sendiri, tidak berkomunitas. Kalau berkomunitas, biasanya mereka berkomunitas dengan yang
sejenisnya saja dan kekuatannya setingkat. Yang kesaktiannya tinggi itu, walaupun kelihatannya
hidup sendiri, sebenarnya mereka juga berkomunitas, hanya saja sesuai tingkat kesaktian mereka
yang tinggi, dalam berkomunitas mereka tidak tinggal berdekatan, satu dengan lainnya bisa berjarak
puluhan, bahkan ratusan kilometer jauhnya, sehingga akan tampak bahwa mereka hidup sendiri.
Baik mereka hidup sendiri atau pun berkomunitas, selain yang berkesaktian rendah, banyak di
antara mereka adalah mahluk halus yang berkesaktian tinggi. Mereka tidak tampak berinteraksi
langsung dengan manusia. Jenis ini biasanya pengaruhnya tidak disadari oleh manusia karena
interaksinya dengan manusia tidak kelihatan langsung dan tidak terasa. Seringkali keberadaannya
saja tidak diketahui oleh manusia, karena semakin tinggi kekuatannya, akan juga semakin sulit untuk
dilihat. Walaupun pancaran energinya besar, tetapi energinya juga semakin halus dan semakin sulit
dideteksi keberadaannya.
Biasanya semua mahluk halus memancarkan suatu aura energi yang melingkupi area yang menjadi
wilayah kekuasaannya. Yang kesaktiannya tinggi (yang sampai ratusan atau bahkan ribuan kalinya
kesaktiannya Ibu Ratu Kidul) pancaran hawa energinya bisa melingkupi jarak yang sangat jauh, bisa
puluhan atau bahkan ratusan kilometer jauhnya. Sekalipun mereka hidup sendiri dan tampak tidak
berinteraksi langsung dengan manusia atau pun dengan mahluk halus lain, tetapi sebenarnya
mereka itulah yang pengaruhnya paling kuat dalam mempengaruhi psikologis para mahluk halus lain
dan manusia.
Secara fisiknya para mahluk halus adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari tempat
keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang sesuai dengan kondisi psikologis
dan sifat perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa energi mereka
sangat kuat, pengaruhnya mencakup jarak yang jauh sampai beratus-ratus kilometer jauhnya, yang
bukan hanya akan mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi mahluk halus lain di dalam
wilayah cakupan pancaran energinya. Hanya orang-orang yang tinggi tingkat kepekaan batinnya dan
tinggi spiritualitasnya saja yang bisa mendeteksi hawa pengaruh mereka. Berbeda dengan jenis
sukma manusia yang walaupun berkesaktian tinggi, tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa
meter saja yang pancaran aura energinya itu menggambarkan hawa kekuatan kebatinan, kanuragan
atau spiritualnya.
Yang kedua adalah mahluk halus yang mudah diidentifikasikan berinteraksi langsung dengan
manusia dalam bentuk khodam ilmu, khodam pendamping, khodam jimat dan pusaka atau mahluk
halus lain yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia, atau yang tinggal di tempat-tempat / lokasi
yang ada interaksi langsung dengan manusia. Pengaruh perbuatan mereka lebih mudah untuk
diketahui, dan atas terjadinya suatu perbuatan gaib / kejadian gaib lebih bisa diidentifikasi sosok
halus pelakunya, karena ada interaksi antara mereka dengan manusia secara langsung maupun tidak
langsung.
Dengan demikian pengaruh dari mahluk halus golongan putih atau hitam yang berpengaruh
terhadap manusia bersifat kombinasi, yaitu kekuatan pancaran gaib dari mahluk halus yang hidup
sendiri, yang tidak tampak berinteraksi langsung dengan manusia, ditambah pengaruh dari yang
tampak ada interaksi dengan manusia. Dengan demikian, sekalipun manusia tidak secara langsung
berinteraksi dengan mahluk halus, manusia tetap berpotensi terpengaruh psikologisnya secara
positif atau pun negatif oleh pancaran gaib mahluk halus yang hidup sendiri.
Mahluk halus golongan putih, yang tampaknya hidup sendiri, yang tingkat kekuatan gaibnya tinggi,
dari tempat keberadaannya memancarkan hawa aura positif yang mempengaruhi psikologis manusia
dan mahluk halus lain. Manusia dan mahluk halus lain, yang eling dan menjaga kelurusan dan
kesucian hati dan pikiran, baik beragama ataupun tidak, akan terpengaruh menjadi semakin baik
kesadaran moralitas dan budi pekertinya.
Sedangkan mahluk halus golongan putih yang kekuatan gaibnya rendah, selain yang hidup sendiri di
dalam batu atau benda lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup di lingkungan
manusia, sebagian lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan jimat. Sebagian
dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa. Sebagiannya lagi datang
karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang mempraktekkan ilmu gaib dan
yang "ngalap berkah". Pengaruh keberadaan mereka biasanya tidak menyesatkan manusia, malah
ada yang tinggal di sekitar tempat tinggal manusia dengan sengaja membantu kehidupan manusia
tanpa diketahui dan tanpa meminta imbalan.
Mahluk halus golongan hitam, yang hidup sendiri, yang kekuatan gaibnya tinggi, melakukan
penyesatan tidak dengan mempengaruhi satu per satu individu, tetapi melakukannya secara masal,
yaitu dengan memancarkan hawa aura jahat yang mempengaruhi psikologis manusia dan mahluk
halus lain di dalam area pengaruhnya yang radiusnya bisa sampai beratus-ratus kilometer. Manusia
dan mahluk halus lain, beragama ataupun tidak, yang tidak eling dan tidak menjaga kelurusan dan
kesucian hati dan pikirannya akan menjadi terpengaruh, sehingga menjadi berhati dan berpikiran
jahat atau menjadi berperilaku menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan.
Mereka cukup cerdas dalam usahanya menyesatkan. Biasanya cara kerja mereka sangat halus.
Mereka menyerang sisi psikologis yang lemah pada manusia dan mahluk halus lain. Pada manusia
yang menganggap suci dan sakral urusan iman dan agama, mereka akan membelokkannya, sehingga
pemahaman kerohanian manusia menjadi menyimpang dan memunculkan sifat-sifat ke-Aku-an yang
kuat, yang menyimpang dari ajaran ketuhanan yang benar, menyimpang dari budi pekerti dan kasih.
Pada manusia yang suka bersenang-senang dan mengumbar keduniawiannya, mereka akan
menambah kuat kecenderungan sifat-sifat itu, sehingga korbannya akan semakin menyimpang dari
budi pekerti dan kesusilaan.
Sedangkan para mahluk halus golongan hitam dan abu-abu yang kesaktiannya rendah, selain yang
hidup sendiri di dalam batu atau benda gaib lain, biasanya hidup berkomunitas, sebagiannya hidup
di lingkungan manusia, sebagiannya lagi datang menjadi pendamping atau menjadi khodam ilmu dan
jimat (isian). Sebagian dari mereka datang kepada manusia yang tekun bersemadi atau berdoa.
Sebagiannya lagi datang karena adanya sesaji, terutama sesaji dari orang-orang yang sedang
mempraktekkan ilmu gaib dan yang "ngalap berkah". Keberadaan mereka, selain akan sengaja
menyesatkan manusia, juga akan dengan sengaja mengganggu, menyakiti atau mencelakakan
manusia.
Mahluk halus dari golongan abu-abu, yang suka usil, mengganggu atau mencelakakan manusia, atau
yang seringkali menakut-nakuti dan menipu dengan merubah wujudnya (jadi-jadian) menyerupai
mahluk halus lain, seperti menirukan wujud kuntilanak atau si muka rata, atau banaspati, atau
menyerupai sesosok manusia yang sudah meninggal, biasanya adalah mahluk halus kelas rendah dan
menengah, yang terpengaruh oleh yang golongan hitam. Selain terpengaruh secara psikologis,
mereka juga berada di bawah ancaman kekuatan mahluk halus golongan hitam yang lebih tinggi
kekuatannya.
Mahluk halus yang perwatakannya termasuk dalam golongan hitam dan abu-abu, keberadaannya
akan cenderung menyesatkan atau mencelakakan manusia. Dari sudut pandang pengaruhnya
terhadap manusia, mahluk halus dari golongan hitam dan abu-abu kami anggap sama dan sejenis,
jadi akan kami samakan penyebutannya sebagai golongan hitam.
Mahluk halus golongan hitam menyesatkan manusia dengan cara mengajarkan berbagai
pengetahuan dan keilmuan (melalui ilham yang mengalir dalam pikiran manusia), menyebabkan
manusia merasa hebat, sakti, merasa lebih tahu dan akhirnya akan menjadi sombong, atau dengan
mengajarkan kebijaksanaan dan ilmu agama dan mewujudkan banyak keinginan si manusia,
menyebabkan si manusia merasa dekat dengan Tuhan, karena merasa doa-doanya dikabulkan Tuhan
dan kata-katanya manjur selalu terjadi, merasa suci dan benar sendiri, merasa pantas menjadi tokoh
panutan atau bahkan merasa menjadi wakil / perantara Tuhan di bumi, hatinya akan dipengaruhi
menjadi sok suci dan benar, tetapi penuh dengan kebencian dan permusuhan dan akan juga
menyebarkan kebencian dan permusuhan, dan pikirannya akan penuh dengan ide-ide jahat untuk
mengumbar kebencian dan permusuhan itu (apalagi jika orangnya menjadi seorang pemimpin,
tokoh masyarakat atau tokoh agama).
Penyesatan itu awalnya tidak terasa dan sifatnya biasa-biasa saja, tetapi perlahan-lahan si manusia
akan diarahkan menjadi merasa hebat, kuat, sakti, dsb, yang ujung-ujungnya menyebabkan manusia
berperilaku tidak berbudi, atau mengarahkan si manusia menjadi merasa benar dan beriman lebih
daripada manusia yang lain, merasa dekat dengan Tuhan karena doa-doa dan kata-katanya manjur
selalu terjadi, merasa layak menjadi tokoh panutan atau merasa menjadi wakil Tuhan di dunia,
mempertuhankan agama, kemudian meningkat menjadi mempertuhankan dirinya sendiri yang akan
menganggap pendapat keagamaan dan ajarannya sebagai kebenaran mutlak dan akan
memaksakannya kepada orang lain. Ke-Aku-an manusia akan ditinggikan, sehingga masing-masing
manusia akan merasa "lebih" daripada orang lain dan akan menganggap orang-orang yang tidak
sejalan dengannya sebagai "rendah" dan sesat.
Penyesatan juga bisa dalam bentuknya menambah kuat kegemaran bersenang-senang dan
mengumbar nafsu duniawi, nafsu syahwat, keserakahan, ketamakan, kesombongan, berhati licik dan
penipu, kebencian, iri dan dengki, kebengisan, kekejian, kejahatan dan perilaku merusak, dan
perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan, dan akan selalu mencari
pembenaran atas perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
Mahluk halus golongan hitam sering mengikut kepada orang-orang yang rajin berdoa / zikir / wirid,
termasuk kepada orang-orang yang sering mengamalkan amalan doa atau amalan ilmu, apalagi
orang-orang yang kuat berdoanya karena kondisi yang terpaksa. Keberadaannya akan bersifat
menyesatkan, membuat doa-doa dan kata-katanya ampuh selalu terwujud, banyak mendapat
keberuntungan, membuat orangnya merasa benar jalan agama dan ibadahnya, tetapi pelan-pelan
dan halus orangnya akan disimpangkan menjadi jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya
orangnya akan memuliakan dirinya sendiri (kata-katanya manis memuliakan Tuhan dan perbuatan-
perbuatannya selalu mengatas-namakan Tuhan tetapi sebenarnya ia hanya memuliakan dirinya
sendiri, mencitrakan dirinya sendiri sebagai mahluk Tuhan yang mulia).
Jika orangnya sampai terpengaruh, maka pelan-pelan nantinya hatinya akan menyimpang, merasa
dekat dengan Tuhan tapi sebenarnya hatinya jauh dari Tuhan, merasa benar sendiri dan akhirnya
akan memuliakan dirinya sendiri (menganggap dirinya mulia). Jadi sekalipun orangnya kuat
agamanya dan rajin ibadahnya, dan mulutnya manis selalu memuji Tuhan, tapi hatinya akan
dipenuhi pemujaan akan kemuliaan dirinya sendiri, kemunafikan, rasa kebencian dan permusuhan,
pikirannya akan dipenuhi dengan pikiran-pikiran jahat dan kelicikan (dan tipu muslihat), dan
dipenuhi hasrat mengumbar kebencian dan permusuhan kepada orang-orang yang tidak sejalan,
sehingga tanpa disadarinya ia juga terpengaruh ikut menjadi hitam.
Dalam cerita lama kerohanian / agama atau cerita dunia spiritual, mahluk halus golongan hitam
secara spiritual sering dilambangkan dengan perwujudan naga, sebagai gambaran mahluk halus yang
kuat dan berbahaya bagi manusia, yang sejak dulu sudah "memangsa" manusia, menyimpangkan
manusia dari jalan kebenaran dan menjerumuskan manusia ke dalam kegelapan dan kesesatan.
Di kalangan keilmuan kebatinan dan spiritual khodam mahluk halus golongan hitam dianggap
"berat", dalam arti orang-orang yang berkhodam golongan hitam, atau mempunyai jimat yang
berkhodam golongan hitam, sedikit atau banyak biasanya orangnya akan terpengaruh, berat baginya
untuk tetap mampu menjaga ketulusan dan kelurusan hatinya.
Orang-orang yang bergelut dalam laku kebatinan dan spiritual ketuhanan, yang mampu
membedakan mahluk halus yang berpengaruh baik (putih) dan yang berpengaruh jahat (hitam),
akan menolak khodam golongan hitam, karena jenis khodam itu dianggap "berat", membuat mereka
semakin berat untuk tetap lurus menjaga hati dan spirtualitas ketuhanan mereka.
Tetapi orang-orang golongan hitam, yang bergelut dalam dunia kejahatan, yang mengagung-
agungkan kekuatan / kesaktian, yang mengagung-agungkan keilmuannya dan khodamnya, dan
orang-orang yang haus kekuasaan / kekayaan / keduniawian justru banyak mencari yang golongan
hitam, bahkan banyak yang dengan sengaja memuja mereka dalam ritual-ritual pemujaan mereka.
Mahluk halus dan khodam golongan hitam mudah ditemui di situs-situs pemujaan berhala (pemuja
setan), di situs-situs atau di tempat-tempat orang ngalap berkah, di makam-makam yang
dikeramatkan orang, bahkan di rumah-rumah ibadah yang dimuliakan dan yang orang sering datang
untuk meminta berkah. Mahluk halus dan khodam golongan hitam terasa sangat ampuh melebihi
yang dari golongan putih, mampu mewujudkan apapun keinginan manusia dan doa-doa mereka
selalu terkabul, sehingga mereka akan menganggapnya baik dan mereka akan memuja dan
memuliakan yang golongan hitam, atau mereka akan memuliakan tempat tersebut sebagai tempat
yang bagus untuk meminta berkah. Bahkan dari berkah yang diterima banyak orang yang
menganggap mereka sebagai kepanjangan tangan Tuhan.
Khodam yang dari golongan hitam biasanya kerjanya / tuahnya lebih ampuh daripada yang golongan
putih. Tetapi dibalik itu ada maksud lain dari khodamnya itu, yaitu supaya si manusia menjadi
semakin yakin dengan keampuhan khodamnya (dan yakin dengan kemuliaan dirinya sendiri),
menjadikannya semakin bergantung kepada khodamnya itu (kegaibannya), dan pelan-pelan dan
halus ia akan disimpangkan dari jalan yang lurus, menyimpang dari budi pekerti dan kesusilaan dan
menyimpang dari jalan ketuhanan yang benar.
Karena itu sebaiknya kita berhati-hati, harus bisa kita membedakan mana yang hitam dan mana yang
putih, jangan hanya menginginkan tuah dan keampuhannya saja. Jangan sampai nantinya tanpa
disadari kita juga ikut-ikutan menjadi golongan hitam. Dan jangan kita mengikuti anjuran
mendatangkan berkah Tuhan dengan cara-cara yang sekilas kelihatannya agamis, tetapi sebenarnya
itu adalah ajakan untuk "ngalap berkah", untuk mendatangkan berkah duniawi, bukan berkat yang
dari Tuhan. Itu adalah penyesatan halus dari setan dan iblis yang akan menyimpangkan kita dari
jalan ketuhanan yang benar, terutama yang anjurannya berasal dari orang-orang yang di
belakangnya berkhodam (diikuti sesosok mahluk halus) golongan hitam.
Tidak semua orang mampu mengenal dan membedakan mahluk halus golongan putih dan golongan
hitam dan karakteristik perwatakannya dan tidak semua orang mampu membedakan secara nyata
pengaruh mereka terhadap psikologis dan perilaku perbuatan manusia. Tentang mahluk halus yang
menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya menjadi cerita saja dalam
dunia agama / kerohanian. Tidak banyak orang yang mampu mengimplementasikan
pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan orang dalam
beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan hitam ini sebaiknya dibuktikan
sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan dogma agama saja,
karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis dalam kitab suci agama dan kitab
suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.
Seseorang yang menjalani / menguasai ilmu berkhodam, seringkali tidak mengetahui bahwa
keilmuannya adalah menggunakan jasa mahluk halus (khodam / prewangan), karena
sepengetahuannya ilmunya adalah ilmu gaib kebatinan atau ilmu berdasarkan keagamaan.
Karenanya seseorang yang mempelajari / diajarkan / diturunkan suatu ilmu gaib seringkali tidak
menyadari adanya penggunaan jasa mahluk halus ini, karena dipikirnya ia hanya mengamalkan saja
ilmunya, atau laku tirakat dan puasanya, sesuai persyaratan ilmunya.
Seseorang yang menurunkan suatu ilmu berkhodam seringkali juga tidak menyatakan bahwa
keilmuannya adalah menggunakan jasa suatu mahluk halus, atau seandainya pun ia mengetahui dan
sudah menyatakan bahwa keilmuannya itu berkhodam, seringkali ia tidak dapat membedakan
apakah khodam gaibnya itu dari golongan putih ataukah golongan hitam, sehingga dengan demikian
ia juga bisa menjerumuskan orang lain.
Jika seseorang yang ilmunya berkhodam tidak mampu membedakan khodam golongan putih dan
hitam, apalagi orang-orang yang belajar kepadanya. Dan jika ia menurunkan suatu keilmuan
berkhodam kepada orang lain, ia juga tidak akan bisa membedakan apakah ilmu dan khodam yang
diturunkannya itu dari jenis golongan putih ataukah hitam. Kebanyakan orang memang tidak
memperhatikan apakah khodamnya itu dari golongan putih atau hitam, karena sesuai tujuannya
berilmu, yang dipentingkannya hanyalah keampuhan ilmu dan khodamnya saja.
Seorang guru mungkin tidak bermaksud mencelakakan atau menjerumuskan muridnya atau orang
lain yang belajar kepadanya dengan memberinya khodam golongan hitam. Mungkin itu terjadi
karena ketidak-tahuannya saja.
Seseorang yang akan mempelajari suatu ilmu gaib, atau sudah menyadari bahwa keilmuannya
adalah jenis ilmu berkhodam, sebaiknya bisa mengetahui jenis khodamnya, harus bisa membedakan
mana yang golongan putih dan mana yang golongan hitam, jangan menerima khodam dari golongan
hitam, karena dalam kehidupannya khodamnya itu akan cenderung menyesatkan dan pasti akan
menyulitkannya dalam proses kematian.
Selain yang merupakan khodam ilmu dan khodam dari leluhur, atau khodam dari benda-benda gaib,
khodam pendamping yang datang kepada seseorang seringkali datang sendiri, tidak dengan sengaja
didatangkan, tidak sengaja diundang dan seringkali tidak disadari keberadaannya. Banyak mahluk
halus yang datang sendiri kepada seseorang yang tekun beribadah dan rajin berdoa / wirid. Biasanya
seseorang yang tekun bersemadi, meditasi, zikir dan wirid, tubuhnya akan mengeluarkan energi
tertentu dan pikirannya akan memancarkan gelombang tertentu. Pancaran energi tubuh dan
gelombang pikiran inilah yang seringkali mengundang datangnya mahluk halus kepada seseorang,
walaupun kedatangannya itu tidak sengaja diundang.
Mahluk halus sering datang kepada manusia, walaupun seringkali tidak disadari, apalagi kepada
orang-orang yang sering khusyuk berdoa, wiridan, dsb, yang dalam keadaan itu tubuh dan pikirannya
mengeluarkan gelombang energi tertentu yang dapat mengundang datangnya sesosok mahluk halus
yang kemudian akan mendampinginya menjadi khodamnya, bisa juga masuk ke dalam badan /
kepalanya.
Jika itu dari golongan yang baik, mungkin kita bisa lebih merasa lega, tidak perlu terlalu was-was.
Tapi jika itu adalah dari golongan yang tidak baik, seharusnya kita berwaspada dan melakukan
pembersihan gaib, kalau bisa. Jenis golongan hitam dan sukma manusia jahat akan cenderung
menyesatkan manusia, apalagi jika si manusia kerap memuliakan dirinya sendiri sebagai mahluk
Tuhan yang mulia, atau ia kuat mengejar keduniawian.
Untuk belajar mencaritahu apakah sesosok gaib adalah dari jenis golongan putih ataukah hitam bisa
diketahui salah satunya dengan cara yang serupa dengan menayuh keris seperti dicontohkan dalam
tulisan berjudul Ilmu Tayuh Keris. Di dalam tayuhan mahluk halus golongan hitam biasanya akan
mengakui bahwa dirinya adalah golongan hitam, tetapi jenis sukma manusia jahat biasanya tidak
akan mengakui, malah akan menyesatkan tayuhan kita.
Atau dengan latihan olah rasa seperti dalam tulisan berjudul Olah Rasa dan Kebatinan.
Mahluk halus golongan hitam belum tentu energinya negatif. Yang golongan putih belum tentu
energinya positif.
Mahluk halus golongan hitam pada rasa energinya kita akan bisa merasakan adanya hawa jahat,
kebencian dan kelicikan (tipu muslihat). Tetapi pada jenis sukma manusia jahat biasanya kita tidak
bisa merasakan itu pada energinya. Kita akan lebih banyak berpegang pada ketajaman insting dan
naluri untuk bisa mendeteksi apakah mereka sebenarnya termasuk jenis yang jahat.
Dalam kita latihan olah rasa sebaiknya jangan hanya kita tujukan pada keinginan untuk bisa
merasakan / melihat sosok-sosok gaib mahluk halus / khodam saja, tapi dimatangkan untuk bisa juga
mendeteksi rasa energi dan watak mahluk halusnya.
Misalnya dari rasa energinya kita perkirakan sifat energinya, apakah mengandung hawa kekerasan,
kekuatan, kegagahan, keteduhan, keceriaan, dsb, sehingga juga akan bisa dikira-kira tuahnya,
apakah untuk kewibawaan, kekuatan, kekerasan dan penjagaan gaib, ataukah untuk pengasihan,
kerejekian, penglarisan, kesepuhan, dsb,
Dari rasa energinya juga bisa diperkirakan apakah energinya itu bersifat positif bagi manusia ataukah
negatif (apakah selaras dengan energi tubuh manusia, ataukah malah bisa mengganggu kesehatan /
pikiran).
Nantinya kita juga akan bisa membedakan rasa energi dan perwatakan mahluk halus / khodam
golongan putih dengan yang dari golongan hitam. Pada mahluk halus yang golongan hitam kita akan
bisa merasakan adanya hawa jahat, kebencian dan kelicikan (tipu muslihat jahat).
Mahluk halus golongan putih tidak bergaul / berkomunitas dengan yang dari golongan hitam,
sehingga jika seseorang mendapatkan khodam pendamping baru dari jenis golongan hitam, maka
akan bisa dipastikan bahwa semua jenis khodam golongan putih yang sebelumnya sudah dimilikinya,
yang seharusnya menyatukan diri dan mendampinginya, kemudian akan pergi semua, tidak akan
mau lagi menyatukan diri dan mendampinginya, bukan hanya khodam keris jawa, tapi juga khodam
batu akik dan mustika dan khodam ilmu / pendamping. Bahkan bisa jadi semua benda gaib yang
dipakainya atau yang dibawanya, seperti cincin batu akik dan mustika, juga akan menjadi kosong isi
gaibnya (khodamnya pergi). Penyebabnya adalah selain karena mahluk halus dari golongan putih
tidak mau berdekatan / bergaul / campur dengan yang dari golongan hitam, juga karena mahluk
halus yang dari golongan hitam itu mengambil alih semua peranan dari khodam yang lain (multi
fungsi), sehingga ia akan menjadi satu-satunya tempat bergantung si manusia. Dan mungkin juga
semua benda-benda gaib yang sudah kosong isinya itu kemudian akan diisi oleh khodam lain yang
juga golongan hitam, sehingga keampuhan keilmuan orang itu akan menjadi terasa semakin baik.
Kalau ada sesosok halus datang bukan untuk menyerang, tetapi untuk mengikut kita, apalagi kalau
sosok halus itu datang karena terpanggil oleh adanya doa-doa atau amalan kita, maka khodam-
khodam pendamping kita biasanya tidak akan melarangnya. Tetapi, kalau yang datang itu ternyata
adalah dari golongan hitam, maka khodam-khodam kita yang golongan putih kemudian akan
mundur semua dan pergi, karena mereka tidak mau bersama-sama / berdekatan dengan yang
golongan hitam. Karena itu kalau kita sudah mempunyai khodam pendamping, golongan putih,
sebaiknya disugestikan untuk memberikan pagaran gaib positif dan disugestikan mengusir semua
mahluk halus yang dari golongan hitam dan berenergi negatif, apapun tujuannya datang.
Ada juga orang / spiritualis yang khodamnya adalah dari jenis golongan hitam. Biasanya
spiritualisnya itu ampuh ilmunya, dan khodamnya ampuh untuk semua urusan gaib. Tetapi jika
khodamnya itu digunakannya untuk ilmu penarikan gaib, maka bisa dipastikan bahwa semua benda
gaib yang ditariknya, baik mustika maupun pusaka, akan kosong isinya, bendanya akan kosong tidak
berkhodam, karena khodam benda gaib tarikannya itu tidak mau berdekatan dengan khodam orang
tersebut yang dari golongan hitam. Atau bisa jadi semua benda-benda tarikannya itu di dalamnya
menjadi berkhodam golongan hitam juga. Jika orang itu memberikan / menurunkan / mentransfer
suatu ilmu / khodam kepada orang lain, maka kemungkinan besar orang lain itu akan juga
berkhodam golongan hitam (dan terasa ilmunya ampuh).
Mahluk halus golongan hitam dan abu-abu banyak juga yang membangun komunitas di situs dan
makam yang dikeramatkan, di tempat-tempat orang "ngalap berkah", tempat orang datang
menuntut pesugihan (kekayaan, penglarisan, kepangkatan, jabatan, karir, dsb) dan di tempat orang
menuntut ilmu kesaktian (ngelmu gaib). Sebagian anggotanya, bangsa jin atau dhanyang, ada yang
ditugaskan untuk mencari "pengikut baru". Ada di antara mereka yang mengikut kepada orang-
orang yang datang ngalap berkah ke tempat itu (menjadi khodamnya), atau mengikut kepada orang
lain yang tekun berdoa, ada juga yang mengikut manusia dengan menjadi khodam dari benda-benda
gaib. Biasanya orang-orang yang diikutinya akan merasakan dirinya banyak keberuntungan, banyak
keinginannya yang terkabul, atau ilmunya ampuh bertuah, tetapi sesuai status mahluk halus
khodamnya itu yang golongan hitam penghuni tempat ngalap berkah, nantinya si manusia, selain
akan mereka sesatkan, juga akan menjadi tumbalnya, arwahnya nantinya akan dibawa ke tempat
mereka.
Ada juga kasus yang orang datang kepada seorang spiritualis meminta ilmu gaib dan kesaktian,
pengasihan, penglarisan, perbaikan rejeki, kekayaan atau untuk menaikkan wibawa / pangkat / karir,
atau kejayaan duniawi lainnya. Kadangkala ada spiritualis yang khodam ilmunya berasal dari tempat-
tempat orang ngalap berkah / ngelmu gaib. Dengan demikian walaupun orang kliennya itu tidak
datang dan tidak mencari pesugihan ke tempat-tempat pesugihan, hanya datang berkonsultasi saja
kepada seorang spiritualis, tetapi karena khodam sang spiritualis untuk jasa yang dimintanya itu
terkait dengan tempat-tempat ngalap berkah / ngelmu gaib bisa saja orang si klien itu kemudian
akan juga berkhodam golongan hitam yang adalah transfer ilmu / jasa dari spiritualisnya. Biasanya
ilmu / jasa dari spiritualis itu sangat ampuh bertuah menaikkan kemuliaan si klien sesuai jasa yang
dimintanya, menjadikan si klien makmur berkelimpahan dari naiknya karir, pangkat dan jabatan atau
majunya usahanya, dan ilmunya ampuh terasa. Tetapi sesuai asal-usul khodamnya itu yang berasal
dari tempat-tempat ngalap berkah / ngelmu gaib, maka jasa yang dimintanya itu sama saja statusnya
dengan pesugihan, yang nantinya orangnya akan menjadi tumbalnya atau sesudah meninggalnya
arwahnya akan dibawa ke tempat-tempat pesugihan itu.
Seringkali kepemilikan sebuah benda gaib berkhodam atau jimat merupakan suatu kebanggaan bagi
pemiliknya. Begitu juga dengan keberadaan khodam pendamping, walaupun keberadaannya tidak
dengan sengaja diundang. Seseorang juga kadang merasa senang dan bangga, bila ada orang yang
bisa melihat gaib mengatakan bahwa ada sesosok gaib yang mendampinginya, menjaganya, dsb.
Tetapi sebaiknya jangan kita terdorong memiliki banyak khodam dan benda-benda berkhodam,
karena dengan begitu sama saja kita mengumpulkan mahluk halus. Satu hal yang perlu diwaspadai,
sebaiknya diperhatikan, apapun jenis gaibnya, bila khodamnya itu berasal dari golongan hitam,
entah gaibnya itu beragama ataupun tidak, pasti akan menyesatkan jalan pikiran manusia dan
pasti akan menyulitkan proses kematian seseorang.
Selain mahluk halus golongan hitam yang keberadaannya adalah khodam keilmuan gaib kita, mahluk
tersebut bisa juga terpanggil datang karena adanya wiridan amalan / doa kita. Seringkali terjadi pada
orang-orang yang tekun dan khusyuk berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta rejeki atau
kesaktian, apalagi pada orang-orang yang kuat doanya karena kondisi yang terpaksa. Sesudahnya
orang tersebut merasakan omongannya ampuh bertuah, kata-katanya manjur selalu terjadi, atau
rejekinya bukan hanya membaik, tapi meningkat drastis dan selalu ada keberuntungan. Kondisi yang
seperti itu sebaiknya dicermati, apakah semua kesaktian, keberuntungan dan ampuhnya ilmunya itu
berasal dari adanya sesosok khodam golongan hitam.
Kadangkala khodam ilmu dari golongan putih tidak mau menjalankan perintah / keinginan seseorang
untuk melakukan perbuatan yang tidak baik atau perbuatan yang dianggapnya "berlebihan" (karena
sosok halus itu mempunyai kaidah kepantasan sendiri), sehingga orang tersebut merasa ilmu dan
khodamnya tidak ampuh. Kebalikannya dengan khodam ilmu dari golongan hitam, mereka tidak
peduli apakah tugas dan perbuatan mereka itu adalah jahat, baik atau tidak baik. Selama mereka
bisa memuaskan tuannya, bisa melakukan semua perintah tuannya, menjadikan tuannya merasa
ilmunya / khodamnya ampuh, tuannya bergantung pada keampuhan kerja mereka, maka mereka
merasa keberadaan mereka bersama si manusia sangat dibutuhkan dan mereka akan terus
menunjukkan kerja yang lebih.
Melebihi mahluk halus dari golongan putih, yang dari golongan hitam akan menunjukkan unjuk kerja
yang lebih, lebih ampuh tuahnya, bahkan mereka akan tetap bekerja walaupun tidak diperintah.
Banyak mahluk halus golongan hitam, dalam bentuk khodam ilmu / pendamping ataupun jimat
seseorang, seringkali dengan sengaja menyesatkan manusia dengan menciptakan kejadian-kejadian
yang menyebabkan manusia tuannya merasa ilmu / jimatnya atau khodamnya ampuh atau merasa
hidupnya penuh keberuntungan, atau merasa doa-doanya selalu dikabulkan Tuhan. Bahkan ada di
antara mereka yang sengaja mendatangkan uang tunai atau makanan atau benda-benda pusaka dan
jimat secara gaib kepada tuannya, atau sengaja mengalirkan rejeki dari orang lain yang datang.
Banyak juga yang dengan sengaja menciptakan "keberuntungan" dalam kejadian kecelakaan,
tuannya itu selamat, tetapi orang lain yang bersamanya celaka. Itu adalah kejadian-kejadian yang
kejadiannya sebenarnya disengaja (direkayasa) oleh khodamnya itu. Bahkan bila ada orang lain yang
bersikap negatif atau mencemooh si manusia tuannya, banyak di antara mereka yang mencelakakan
atau membunuh orang tersebut, diluar sepengetahuan tuannya. Bahkan bila orang itu bertengkar
dengan istri atau anaknya, kadangkala istri dan anaknya itupun bisa menjadi korban, karena
khodamnya itu menganggap mereka sebagai manusia yang mengganggu / menyalahi tuannya itu.
Fenomena-fenomena di atas banyak terjadi pada orang-orang tertentu yang memiliki keilmuan
tertentu, atau pada orang-orang tertentu yang mengamalkan suatu amalan gaib pribadi atau doa
pribadi, yang kemudian tanpa disadarinya perilakunya mengundang datang sesosok khodam
pendamping dari golongan hitam. Kejadian ini banyak terjadi pada orang-orang yang sangat tekun
mewirid suatu amalan keilmuan atau sangat tekun berdoa memohonkan rejeki, apalagi dalam
kondisi yang terpaksa. Bisa juga terjadi pada jenis jasa spiritualis yang kita mintakan tuahnya untuk
keberuntungan / kekayaan. Pada orang-orang itu, khodam yang dari golongan hitam akan bekerja
"lebih", sehingga terkesan ilmunya ampuh atau orangnya menjadi penuh dengan keberuntungan.
Malahan tanpa diminta pun khodamnya akan bekerja untuk memenuhi kepentingan tuannya,
apalagi kalau sengaja diperintahkan untuk itu. Kejadian-kejadian di atas jarang terjadi pada orang-
orang yang berkhodam golongan putih, karena khodam-khodam golongan putih biasanya memiliki
kaidah kepantasan sendiri atas perilaku dan perbuatannya.
Orang-orang yang memiliki khodam gaib dari golongan hitam, dalam bentuk benda-benda gaib
maupun khodam ilmu dan khodam pendamping, biasanya orang-orang tersebut akan mendapatkan
banyak "keberuntungan". Biasanya khodamnya bersifat multi fungsi, khodamnya akan melakukan
apa saja untuk menyenangkan tuannya, walaupun tidak diminta dan tidak dibacakan amalan
gaibnya. Khodamnya itu akan mendatangkan banyak keberuntungan kepada tuannya, menjadikan
tuannya selalu beruntung, rejeki lancar mengalir, kaya raya, usahanya maju, karirnya tinggi, selalu
mendapatkan apa yang diinginkannya, selalu selamat dalam kecelakaan dan marabahaya,
menjadikan ilmu tuannya ampuh (apalagi jika orangnya menjadi spiritualis atau praktisi ilmu gaib),
dan akan "menghukum" orang-orang yang tidak suka atau menyalahi tuannya.
Tanda-tanda di atas bisa dijadikan petunjuk untuk kita berwaspada. Sekalipun seseorang tidak
memiliki keilmuan tertentu, tidak pernah belajar keilmuan gaib, tetapi ia akan dapat merasakan
bahwa ada "sesuatu" yang ampuh yang selalu menjaga dan melindunginya dan memberinya
keberuntungan.
Orang-orang yang sudah merasakan khodamnya "ampuh" seperti di atas biasanya akan syok atau
marah bila khodamnya itu dikatakan golongan hitam, dan akan merasa berat dan tidak akan rela
kalau harus melepaskan khodamnya atau benda gaibnya itu. Dengan demikian secara psikologis
orang itu sudah masuk terjerumus ke dalam perangkap penyesatan khodamnya itu. Bahkan ada juga
orang yang menganggap khodamnya itu sebagai "pemberian" Tuhan, karena khodamnya itu
bersikap "baik", menjaga dan melindunginya dan selalu memberinya "berkah" dan keberuntungan,
apalagi jika yang diamalkannya adalah doa / amalan bernuansa agama.
Bila mahluk halus merasa sudah membantu manusia, maka si manusia 'harus' memberikan 'sesuatu'
sebagai upahnya (sesaji) karena mereka sudah 'bekerja'. Bila tidak diberikan, maka si manusia akan
mendapatkan beberapa 'teguran', yang bentuknya bisa berupa sakit-penyakit, naas, kesialan, atau
pertengkaran keluarga. Tetapi tuntutan upah yang tidak diterima oleh bangsa jin golongan hitam,
akibatnya bagi manusia lebih menyakitkan.
Teguran dan hukuman yang diterima manusia dari mahluk halus golongan hitam biasanya lebih
berat dan lebih menyakitkan dibandingkan teguran yang diterima manusia dari mahluk halus
golongan putih. Selain yang berupa sakit / penyakit, naas, kesialan, atau pertengkaran keluarga,
pancaran energi negatif teguran mereka, selain mengganggu secara psikologis, juga bisa
menyebabkan sel-sel tubuh manusia yang positif berubah menjadi bersifat negatif dan yang sudah
menjadi negatif akan memakan yang positif dan merubahnya menjadi negatif juga (bisa
mengakibatkan penyakit kanker / tumor, kanker otak, kanker rahim, kista rahim, kerusakan organ
ginjal, liver, jantung, dsb). Banyak juga teguran mereka yang berupa kematian. Bila sosok gaib
tersebut adalah khodam pendamping seseorang, hukuman itu seringkali tidak ditujukan kepada
orang tersebut, tetapi kepada orang-orang terdekatnya, kepada anggota keluarganya yang lain, bisa
orang tua, istri / suami, anak-anak dan anak di dalam kandungan. Mahluk halus golongan hitam tidak
mengenal batasan kepantasan atas perbuatan-perbuatan mereka.
Ini adalah salah satu perbedaan sifat dasar mahluk halus dengan sifat dasar manusia. Manusia dapat
berubah menjadi baik dan berbudi pekerti setelah mengenal agama dan Tuhan (walaupun banyak
juga manusia yang tekun beragama dan beribadah, tetapi perilakunya tidak menunjukkan budi
pekerti dan akhlak yang baik).
Mahluk halus yang sudah "diagamakan", sifat dasarnya akan tetap sama sesuai aslinya. Hanya saja
selama manusia yang meng-agama-kan mereka masih hidup, mereka akan menunjukkan perilaku
rajin beribadah. Tetapi ketika manusia itu sudah meninggal, berarti mereka telah terbebas dari
kungkungan manusia tersebut. Terserah mereka apakah akan tetap menjadi baik ataukah kembali
menjadi jahat (ada juga dari mereka yang menyerang balik dan menyiksa roh / arwah orang tersebut
sesudah meninggalnya sebagai pembalasan dendam).
Bila kita menyebutkan adanya Tuhan yang menjadi penguasa atas seluruh kehidupan, termasuk
berkuasa atas kehidupan mahluk halus, mereka tidak akan percaya, karena sebagai sesama mahluk
gaib mereka akan mencari keberadaan Tuhan yang dikatakan juga bersifat gaib. Tetapi karena si
manusia tidak bisa menunjukkan keberadaan Tuhan, sehingga mereka tidak dapat menemukan
Tuhan, dan kekuasaan Tuhan juga tidak dirasakan dalam sehari-harinya mereka, maka mereka tidak
akan percaya bahwa Tuhan benar ada, kecuali kita bisa menunjukkan keberadaan-Nya supaya
mereka bisa pergi mencari dan menemukanNya, kemudian percaya dan ikut menyembahNya. Dalam
kondisi yang seperti itu agama bagi mahluk halus seringkali hanya menjadi simbol saja dan menjadi
suatu hal yang bersifat pemaksaan (begitu juga sering terjadi di dunia manusia).
Beragama ataupun tidak, yang wataknya berkuasa akan tetap memaksakan kekuasaannya kepada
yang lebih lemah dan menindas. Yang suka berbuat jahat akan tetap berbuat jahat. Yang suka usil
dan mengganggu akan tetap berbuat usil dan mengganggu. Tetapi pengertian keagamaan pada
mahluk halus golongan putih akan dapat menambah kebijaksanaannya.
Mahluk halus dari golongan putih, diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan tetap sama, yaitu
tidak berkecenderungan jahat. Pengenalannya pada agama dapat menambah kebijaksanaannya dan
membuatnya semakin baik, sehingga dapat lebih mengenal budi pekerti dan kesusilaan.
Mahluk halus dari golongan hitam dan abu abu , yang watak dasarnya berkecenderungan jahat,
diagamakan ataupun tidak, sifat dasarnya akan selalu tetap, yaitu berkecenderungan jahat. Mereka
tidak mengenal akhlak yang baik, karena dunia mahluk halus tidak sama dengan dunia manusia.
Yang mereka lakukan hanyalah sebatas menjalankan tata laku ibadahnya saja sesuai yang
diperintahkan kepada mereka tanpa ada perubahan pada budi pekerti mereka. Justru pengetahuan
agama itu seolah-olah menjadikan mereka seperti memiliki "ilmu" baru, memiliki kekuatan baru,
sehingga pada saat mereka ber-'ulah' dan manusia ingin mengusir mereka, mereka tidak lagi
mempan dibacakan ayat-ayat suci, tidak lagi merasa 'panas' mendengar suara adzan, malahan
mereka dapat mengajari manusia bagaimana caranya membaca ayat-ayat suci, dan selain tetap
menyesatkan, mereka juga mentertawakan manusia karena kebodohannya sendiri, karena telah
mengajarkan mereka "ilmu".
Aturan dan hukum di dunia mahluk halus hanya ada di wilayah dan di lingkungan komunitas mahluk
halus yang di dalamnya ada sosok penguasanya. Komunitas itu bisa berupa perkumpulan biasa saja,
bisa juga kerajaan mahluk halus. Di luar itu kondisinya sama saja seperti di dunia manusia di tempat-
tempat dimana tidak ada aturan yang mengikat, dan tidak ada orang yang menjadi penguasa dan
menegakkan hukum. Yang perilakunya baik akan kelihatan baik, yang jelek akan kelihatan jelek.
Dunianya penuh dengan kekerasan, sehingga orang-orangnya juga akan berkarakter keras dan tidak
segan-segan untuk bertindak keras. Kekuatan (senjata dan kesaktian) akan menjadi sesuatu yang
utama harus dimiliki.
Dunia dan kehidupan mahluk halus berbeda dengan dunia dan kehidupan manusia. Para mahluk
halus, selain sukma manusia dan bangsa dewa, tidak mengenal budi pekerti dan akhlak yang baik
seperti di dunia manusia. Kehidupan mereka sangat bergantung pada kekuatan dan kekuasaan.
Mereka bebas berbuat apa saja, karena tidak ada hukum, penguasa dan penegak hukum yang harus
mereka patuhi, kecuali hukum dan aturan yang ditetapkan oleh atasan mereka dan mahluk halus lain
yang lebih berkuasa yang harus mereka patuhi. Berkelahi dan bertarung adu kekuatan dan menindas
yang lemah adalah hal yang biasa bagi mereka. Karena itu yang lemah harus mengalah dan mengikut
kepada yang kuat atau menyingkir supaya tidak menjadi korban.
Nyawa manusia tidak penting bagi mereka. Apapun perbuatan mereka dan akibatnya terhadap
manusia, tidak penting bagi mereka. Semua akibat perbuatan mereka terhadap manusia berupa
sakit / penyakit, keguguran kandungan, bayi meninggal di dalam kandungan, bayi lahir cacat, sakit
jantung, buang-buang air, kanker otak, kanker rahim, gagal ginjal, gagal jantung, kecelakaan, bahkan
kematian, tidak penting bagi mereka. Sama dengan kondisi bahwa manusia juga tidak menganggap
penting nyawa seekor ayam, kambing, cicak, kucing, anjing, dsb, dan membunuhi hewan yang
dianggap mengganggu seperti kecoa, tikus, ular, semut, nyamuk, dsb, adalah hal yang biasa, bukan
sesuatu yang jahat.
Ada manusia yang jahat atau suka iseng, menjepret cicak, mengikat burung, capung, menembaki
burung, menyakiti kucing / anjing, dsb. Begitu juga halnya para mahluk halus, ada yang suka
mengganggu, usil / jahil, menakut-nakuti, mencelakakan atau bahkan membunuh manusia.
Semakin jahat watak mahluk halus, keberadaannya akan menyesatkan dan semakin membahayakan
manusia.
Semakin tinggi kekuatan mahluk halus, semakin fatal akibat perbuatannya bagi manusia.
Manusia cenderung untuk tidak berhati-hati, karena manusia meremehkan pengaruh keberadaan
mereka, atau menjauhi mereka karena dorongan agama, atau karena memaksakan rasionalisasi
sikap berpikir manusia yang tidak mau menghubung-hubungkan semua kejadian di dunia manusia
dengan keberadaan mahluk halus.
Meskipun sekarang ini sudah jaman modern, bukan berarti kejadian supranatural dan para mahluk
halus itu menghilang dengan sendirinya tidak ada lagi. Di negara-negara yang sudah modern pun
selalu saja ada kejadian-kejadian supranatural atau sakit-penyakit yang sumber penyebab awalnya
adalah interaksi / perbuatan mahluk halus, walaupun manusia tidak mengakuinya. Baik kita percaya
ataupun tidak, mereka tetap ada, hanya interaksinya dengan manusia saja yang terasa berkurang.
Mahluk halus jahat dan penyesat selain yang dari jenis bangsa jin atau jenis halus lainnya, ada juga
yang dari jenis sukma manusia (arwah). Sebagian pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah
dituliskan dalam tulisan berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Penggolongan mahluk halus dari sisi perwatakannya ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan
pembersihan gaib (baca juga : Pembersihan Gaib).
Jenis mahluk halus golongan hitam dan abu-abu dan yang berenergi negatif jika ada keberadaannya
bersama manusia dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal
di tempat tinggal manusia, keberadaannya dapat diusir dengan menggunakan minyak jafaron. (Baca
: Pembersihan Gaib 2).
Pembersihan gaib menggunakan minyak jafaron ini hanya efektif digunakan terhadap mahluk halus
golongan hitam dan yang berenergi negatif saja dari jenis gaib selain yang berasal dari sukma
manusia (arwah, pocong, siluman) jika ada di antara mereka yang dirasakan mengganggu.
Dituliskan di atas bahwa mahluk halus golongan hitam pasti akan menyulitkan dalam proses
kematian.
Tapi apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan menyulitkan dalam proses kematian ?
Memang tidak bisa dipastikan apakah yang dari golongan putih pasti tidak akan memberatkan
kematian. Semuanya harus dilihat satu per satu sosok gaibnya untuk dinilai karakternya dan untuk
dinilai apakah nantinya akan ada resiko yang negatif jika berhubungan dengannya.
Tapi secara garis besarnya, yang dari golongan hitam pasti akan memberatkan dalam proses
kematian, bahkan dapat juga memberikan resiko lain baik selama si manusia masih hidup maupun
sesudah meninggalnya.
Penekanan penggolongan putih dan hitam di atas ada pada pembedaan sifat perwatakan mahluk
halusnya apakah dominan bersifat jahat / mencelakakan dan menyesatkan ataukah tidak.
Sekalipun banyak orang bisa melihat gaib, sekaligus juga ahli dalam hal agama, tetapi jarang sekali
ada yang mampu mengenal dan membedakan karakteristik perwatakan mahluk halus apakah dari
golongan putih ataukah hitam dan menilai pengaruh / akibat perbuatan mereka terhadap manusia.
Tentang mahluk halus yang menyesatkan, yang mencelakakan, setan dan iblis, kebanyakan hanya
menjadi cerita saja dalam dunia kerohanian / agama, tetapi tidak banyak orang yang mampu
mengimplementasikan pengetahuannya tentang setan dan iblis dalam dunia nyata.
Cerita mengenai mahluk halus golongan putih dan hitam ini sebagian terkait dengan pandangan
orang dalam beragama. Jika ada perbedaan pendapat mengenai yang golongan putih dan hitam ini
sebaiknya dibuktikan sendiri kebenarannya, jangan hanya mendasarkan pendapat pada dalil dan
dogma agama, karena seringkali yang terjadi secara nyata tidak semuanya tertulis di dalam kitab suci
agama dan kitab suci agama juga tidak menuliskan semuanya itu.
Ada jenis mahluk halus yang disebut iblis yang ceritanya dalam kitab suci dulu sudah menyesatkan
Adam dan Hawa, yaitu yang sosok aslinya seperti ular tanah berwarna hitam dengan panjang tubuh
+ 2 meter. Sosok halus ini beraura hitam dan kelicikannya luar biasa. Sekalipun tingkat kekuatan dan
kesaktiannya rendah, biasanya hanya antara 1 - 5 kalinya kekuatan gaib mustika merah delima,
tetapi ia tidak takut dengan lawan yang kekuatannya lebih tinggi, karena ia bisa menggerakkan
teman-temannya yang juga beraura hitam dan berkesaktian tinggi untuk membantunya. Karena
kekuatannya tidak cukup tinggi, maka kelicikannya adalah senjata utama yang diandalkannya.
Waspadalah bila anda menemukan sosok gaib jenis ini.
Selain yang berwujud ular di atas, ada banyak mahluk halus iblis yang sosoknya seperti manusia,
tubuh dan wajahnya seperti manusia, tetapi memiliki tanduk di kepalanya. Biasanya sosoknya tinggi
besar lebih dari 2 meter. Badannya kekar bertelanjang dada seperti manusia. Badan dan wajahnya
biasanya hitam gelap atau coklat kemerahan. Kesaktiannya ada yang tinggi, ada juga yang rendah.
Jenis bertanduk itu ada yang bertanduk satu seperti tanduk badak, ada yang bertanduk dua seperti
tanduk kerbau. Ada yang tanduknya pendek, ada yang panjang melingkar seperti tanduk kerbau
aduan. Kekuatannya ada yang rendah seperti gondoruwo, ada juga yang menengah dari beberapa
puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa ratus kalinya kekuatan gaib ibu
ratu kidul.
Yang bertanduk dua, yang biasa merasuk membuat kesurupan, atau mencelakakan dan membunuh
manusia biasanya kekuatannya rendah. Tetapi yang bertanduk dua itu, yang biasa menyesatkan
manusia, atau yang biasa memberi jasa pesugihan, biasanya kekuatannya kelas menengah, dari
beberapa puluh kalinya kekuatan gaib mustika merah delima sampai beberapa ratus kalinya
kekuatan gaib ibu ratu kidul.
Mahluk halus berwujud manusia dengan tanduk di kepalanya melambangkan sifat watak yang jahat
dan suka menyesatkan, tetapi tidak cukup licik jika dibandingkan dengan iblis ular hitam di atas, dan
tanduknya itu juga menggambarkan sikap yang suka menyerang mengagungkan kekuatannya. Jenis
bertanduk itu juga suka merasuki manusia, atau mencelakakan dan membunuh manusia.
Menghindarlah segera bila bertemu dengan sosok jenis ini, atau jika anda mengetahui ada
keberadaannya di sekitar tempat tinggal anda, apalagi menjadi khodam ilmu / pendamping anda,
segeralah lakukan usaha pembersihan gaib.
Ada juga sosok-sosok gaib golongan hitam berwarna kemerahan seperti kelelawar bersayap. Jenis
halus ini kekuatannya rendah, biasanya tidak sampai 5 md. Jenis ini sering sekali berperilaku seperti
setan yang memberikan bisikan-bisikan yang menyesatkan.
Jenis-jenis iblis di atas, yang sosoknya seperti manusia, yang bertanduk maupun tidak, banyak yang
menjadi khodam pendamping manusia, biasanya ia memposisikan dirinya di belakang si manusia
atau di belakang agak ke kanan.
Sosok-sosok halus yang disebutkan di atas adalah sosok-sosok mahluk halus yang secara tampilan
fisiknya dapat dengan mudah dibedakan dari mahluk halus lainnya, sehingga manusia yang
menemukannya, yang bisa melihatnya, akan dapat dengan mudah melakukan pembedaan dan dapat
segera melakukan tindakan yang diperlukan.
Selain mereka, masih ada banyak sosok halus lain golongan hitam yang sosoknya tidak semuanya
seperti manusia, tidak semuanya bertanduk, tetapi aura kejiwaannya hitam, dan kekuatannya tinggi.
Ada juga sosok halus lain golongan hitam yang sosok wujudnya seperti manusia, tetapi aura
kejiwaannya hitam. Contohnya adalah bangsa jin laki-laki yang wajahnya tampan rupawan, kulitnya
halus dan bersih dan pakaiannya bagus seperti seorang pangeran, atau bangsa jin perempuan yang
wajahnya cantik dan anggun, kulitnya halus dan bersih dan pakaiannya bagus seperti seorang putri
raja. Perwujudan mereka cantik dan ganteng seperti pangeran dan putri, sikap perilaku dan kata-
katanya manis, tetapi wataknya jahat dan licik. Diperlukan ketajaman insting, kemampuan deteksi
dan spiritualitas yang lebih untuk bisa mengetahui dan untuk bisa mendeteksi sifat jahatnya. Mereka
sering disebut pangeran dan ratu kegelapan. Aura kejiwaannya hitam (sangat hitam) dan
kelicikannya luar biasa, sangat senang menyesatkan manusia, menampilkan perwujudannya yang
bagus seolah-olah mereka adalah utusan Tuhan, tapi tidak segan-segan membunuh manusia jika
orang itu membuatnya kesal.
Selain yang sudah disebutkan di atas ada sosok-sosok lain yang beraura kejiwaan hitam (sangat
hitam), tetapi kekuatannya sangat tinggi, bisa sampai 30.000 kali lipat kesaktiannya Ibu Ratu Kidul
(30.000 KRK). Ini adalah jenis jin iblis yang kekuatan gaibnya paling tinggi di bumi. Kebanyakan
sosoknya seperti manusia laki-laki bertubuh tinggi besar kekar bertelanjang dada dengan tinggi
tubuh rata-rata 30 meter, tidak bertanduk. Jarang sekali ada manusia, bahkan mahluk halus, yang
mampu melihat dan mengetahui keberadaan mereka, kecuali mereka yang mengerti kegaiban dan
berkekuatan / berspiritualitas tinggi. Jenis ini tidak banyak bergerak dan jarang sekali berpindah
tempat, tetapi pancaran aura hitam kejiwaannya yang licik, jahat dan menyesatkan mencakup area
yang luas bisa sampai radius ratusan kilometer jauhnya.
Jika dinilai secara kepangkatan, sosok ular hitam di atas berpangkat setingkat menteri. Sekalipun
kekuatan gaibnya rendah, tetapi dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk menggerakkan mahluk
halus golongan hitam lainnya. Sedangkan sosok-sosok bertanduk di atas berpangkat setingkat
prajurit sampai perwira, dan biasa menjadi "pelaksana tugas lapangan". Ada yang kesaktiannya
rendah, ada juga yang kesaktiannya tinggi. Yang disebut pangeran dan ratu kegelapan di atas adalah
raja dan ratu yang dihormati dan mempunyai kekuasaan untuk menggerakkan mahluk halus
golongan hitam lainnya. Jenis terakhir di atas yang seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada
adalah mahluk halus golongan hitam yang kekuatannya paling tinggi, yang menjadi raja-raja dan
jenderal lapangan, yang menjadi penguasa-penguasa tertinggi di lingkungan mahluk halus golongan
hitam. Semua mahluk halus golongan hitam tunduk kepada mereka.
Secara keseluruhan sosok-sosok halus di atas adalah yang seringkali kita sebut sebagai setan dan
iblis (dan sejatinya adalah iblis), yang sifat perbuatannya, tujuan keberadaannya dan pancaran aura
kejiwaannya sengaja menyesatkan manusia atau mencelakakan. Sekalipun keberadaan mereka
tidak tampak mata manusia, tetapi pancaran aura kejiwaan mereka akan mempengaruhi manusia,
bahkan juga mempengaruhi mahluk halus lain ikut menjadi golongan hitam, sehingga mereka yang
tidak eling lan waspada, yang tidak menjaga kebersihan dan kelurusan hatinya, pikiran dan batinnya,
yang tinggi ke-aku-annya dan yang mempunyai kecenderungan menyimpang dari budi pekerti dan
kesusilaan, akan menjadi terpengaruh.
Secara umum mahluk-mahluk halus golongan hitam yang diceritakan sebelumnya di atas, sekalipun
ada yang bentuk tubuh dan wujudnya biasa saja sama dengan mahluk halus lainnya, tetapi sifat
perwatakannya jahat dan cenderung menyesatkan manusia. Mereka adalah kaki tangan / simpatisan
dari yang disebut iblis. Sekalipun kita tidak bisa melihat gaib, atau bisa melihat gaib tapi tidak bisa
melihat keberadaan mereka, dengan cara peka rasa kita bisa merasakan hawa energi mereka yang
mengandung hawa jahat, penuh kebencian dan kelicikan (tipu muslihat jahat) dan dengan pancaran
hawa aura energinya itu mereka memancarkan / menyebarkan sifat-sifat kelicikan, kemunafikan,
rasa kebencian dan permusuhan yang mempengaruhi psikologis mahluk halus dan manusia untuk
juga berhati penuh kelicikan, kemunafikan, kebencian dan permusuhan. Sebaiknya kita berwaspada,
mereka ada dimana-mana, mungkin juga ada di dekat kita, atau bahkan menjadi khodam kita, jangan
sampai kita terpengaruh penyesatan mereka.
Jenis mahluk halus iblis dan yang dari golongan hitam dan abu-abu jika ada keberadaannya bersama
anda dalam bentuk khodam ilmu / pendamping, khodam jimat dan pusaka, atau tinggal di tempat
tinggal anda atau di sekitarnya, sebaiknya keberadaannya diusir saja, lakukan saja dengan cara yang
mudah, yaitu menggunakan minyak jafaron. (Baca : Pembersihan Gaib 2).
Sosok-sosok halus yang sudah disebutkan sebelumnya di atas, yang sifatnya jahat atau beresiko
merugikan, atau yang sering masuk merasuk ke dalam tubuh manusia, adalah dari jenis bangsa jin,
dhanyang, dedemit atau jenis mahluk halus lainnya.
Selain yang sudah disebutkan di atas ada juga mahluk halus jahat dan penyesat dari jenis sukma
manusia (arwah). Jenis sukma manusia ini lebih sulit untuk digolongkan secara pasti hitam atau putih
seperti jenis mahluk halus lainnya, apalagi oleh orang awam, karena sukma manusia bisa menipu
dan bisa dengan akalnya merubah-ubah sikap dan perilakunya, sama seperti manusia yang masih
hidup.
Selain yang bebas bergentayangan, yang harus diwaspadai adalah juga mahluk halus sukma / arwah
manusia yang tinggal di dalam benda-benda gaib atau benda-benda antik / kuno dan jenis sukma /
arwah yang tinggal bersemayam di tubuh manusia, di dalam badan atau di dalam kepala manusia
yang masih hidup (ketempatan mahluk halus).
Banyak dari mereka yang dulunya tidak berbudi baik dan dari golongan yang jahat masuk
bersemayam di dalam tubuh manusia, menjadikan tubuh manusia yang masih hidup sebagai rumah
mereka, dan mempengaruhi si manusia yang tubuhnya ditempatinya untuk berpikir, berbuat,
berperilaku dan berkepribadian sama seperti yang mereka inginkan, sesuatu yang umumnya tidak
dilakukan oleh sukma orang-orang yang berbudi pekerti baik.
Sebagian lagi hidup sendiri, atau membentuk kelompok-kelompok dari kalangan yang sejenis,
membentuk kekuasaan jahat di alam gaib.
Sebagian lagi dari mereka hidup berkomunitas. Kebanyakan menjadi penghuni tempat-tempat
angker dan wingit yang sewaktu-waktu bisa membuat manusia tewas / celaka. Atau mereka
menghuni tempat-tempat orang "ngalap berkah" dan memaksa mahluk halus dhanyang setempat
untuk tunduk kepada mereka, menjadikan mereka golongan hitam. Dengan cara itu mereka secara
langsung menyesatkan manusia dan sering membawa sukma manusia yang sudah meninggal ke
tempat kediaman mereka untuk diperbudak (dijadikan tumbal).
Selain mereka yang berkekuatan tinggi, ada banyak sukma yang kekuatannya rendah, umumnya
tidak lebih dari 5 md saja, yang kebanyakan dulunya adalah pelaku jahat ilmu gaib dan perdukunan,
yang selanjutnya banyak bersemayam di dalam kepala manusia yang masih hidup. Sekalipun
keberadaan mereka itu dengan sengaja telah menjadikan orangnya merasa bisa melihat gaib dan
merasa mengerti kegaiban, tetapi banyak penglihatan gaibnya yang bersifat fiktif, ilusi dan
halusinasi, yang itu adalah bentuk penyesatan mereka kepada si manusia, yang manusia itu
dijadikannya sarana mereka berpraktek ilmu gaib kembali.
Sebagiannya lagi yang kekuatannya lebih tinggi banyak yang masuk bersemayam di badan manusia
yang masih hidup. Mereka juga dengan sengaja menjadikan orangnya merasa bisa melihat gaib, peka
rasa dan merasa mengerti kegaiban, merasa tubuhnya kuat dan mengandung kegaiban /
"berkaromah" dan kata-katanya manjur selalu terjadi (atau malah menjadi sakit-sakitan karena
tubuhnya tidak tahan kebebanan energi mereka), tetapi banyak kegaibannya yang fiktif, ilusi dan
halusinasi, yang itu adalah bentuk penyesatan mereka kepada si manusia, yang manusia itu
dijadikannya sarana mereka menunjukkan kegaiban dari kesaktian mereka.
Mereka yang tinggal bersemayam di dalam kepala atau di dalam badan manusia yang masih hidup
itu umumnya bersifat menyesatkan, menjadikan orangnya semakin memuliakan dirinya sendiri,
menjadikan orangnya merasa dirinya istimewa dan percaya diri karena memiliki kegaiban, karomah,
atau berilmu gaib. Walaupun orangnya tekun beragama, agamis, merasa beriman, dan mulutnya
selalu menyuarakan nama Tuhan, tetapi hatinya akan semakin jauh dari Tuhan, karena akan
didorong oleh rasa keinginan dan hasrat memegahkan dirinya sendiri, dan menjadikan orang-orang
pengikutnya memuliakan diri mereka, bukan memuliakan Tuhan, bahkan menjadikan perhatian
orang-orang terpusat kepada mereka, bukan kepada Tuhan.
Sebenarnya kasus-kasus penyesatan seperti itu sudah juga terjadi di seluruh dunia yang umumnya
kasusnya jauh lebih parah daripada di Jawa, karena umumnya kasus-kasusnya berhubungan dengan
agama dan sudah memunculkan banyak nabi-nabi palsu dan orang-orang sesat yang dipuja dan
dimuliakan orang, yang sampai sekarang sudah menciptakan banyak pengikut yang berhasil
dipengaruhi untuk memuliakan agama tetapi hatinya malah menjadi jauh dari Tuhan. Sedangkan
mahluk halus dan sukma-sukma jahat lainnya mendorong orang menjadi penyembah berhala dan
mempertuhankan dirinya sendiri.
Sedangkan di Jawa kasus penyesatannya kebanyakan bersifat personal, individu. Tetapi yang bersifat
personal / individu itu menjadi fatal akibatnya jika orangnya adalah seorang pemimpin, tokoh
masyarakat, tokoh agama, atau orang-orang berpengaruh lainnya, karena mereka akan dipengaruhi
menjadi berhati jahat dan menyebarkan kebencian dan permusuhan dan pengaruh penyesatan pada
satu orang saja dari antara mereka akan dapat mempengaruhi banyak orang lain pengikut mereka.
Ada juga mahluk halus sukma manusia (arwah) yang tinggal di dalam benda-benda gaib tertentu,
seperti keris, batu akik, benda-benda antik / kuno, dsb. Tujuan keberadaan mereka di dalam benda-
benda itu adalah karena mereka membutuhkan tempat tinggal, menjadikan benda-benda itu sebagai
rumah mereka yang baru, bukan untuk menjadi khodam yang memberikan tuah bagi manusia
pemilik benda-benda itu. Seandainya ada benda-benda itu yang menjadi milik kita, maka sebaiknya
kita sangat berhati-hati dalam memilikinya, jangan sampai kita melakukan kesalahan yang bisa
menyebabkan sosok sukma di dalam benda-benda itu marah dan "menegur" atau "menghukum"
kita.
Juga mahluk halus sukma manusia (arwah) jahat harus diwaspadai karena wataknya yang jelek yang
suka bersemayam di dalam tubuh manusia, di dalam badan atau kepala manusia yang masih hidup
(ketempatan mahluk halus), yang selain bisa menyesatkan jalan pikiran si manusia, memberikan
banyak gambaran gaib fiktif / halusinasi, juga bisa mendatangkan kejadian-kejadian gaib lain yang
negatif.
Sukma manusia yang seringkali masuk merasuk dan bersemayam di tubuh manusia biasanya adalah
sukma (arwah) dari orang-orang yang dulu memiliki keilmuan gaib / kesaktian, sebagiannya dulu
hidup sebagai tokoh-tokoh sakti dunia kejahatan dan berilmu tinggi. Mereka biasanya berwatak
keras dan menonjolkan kesaktian dan kegagahan, cenderung menonjolkan kesombongan dan
mengandalkan kesaktiannya untuk memaksakan kehendaknya (juga sampai sekarang sesudah
mereka menjadi roh / sukma / arwah).
Sosok halus sukma / arwah yang kekuatannya rendah (1 - 2 md), biasanya akan bersemayam di
bagian kepala manusia, tetapi yang kekuatannya lebih tinggi biasanya akan bersemayam di dalam
badan manusia.
Ketika sesosok sukma (arwah) bersemayam di dalam kepala seseorang, biasanya sosok sukma
tersebut akan aktif memberikan bisikan gaib, penglihatan gaib, dsb, akan menjadikan si manusia
memiliki kemampuan melihat gaib, atau bisa mengetahui sesuatu yang gaib, bahkan ada yang bisa
meramal. Tetapi keberadaan sosok sukma tersebut bisa juga mengacaukan alam pikiran si manusia,
memenuhi pikiran si manusia dengan halusinasi dan penglihatan gaib fiktif yang tidak sesuai dengan
kondisi dan arti kejadian gaib yang sesungguhnya, banyak juga yang membisikkan kata-kata jahat
(fitnah) tentang orang lain, sehingga orangnya juga akan menjadi selalu berpikiran jahat / jelek
kepada orang lain.
Jika ada sesosok sukma (arwah) bersemayam di badan seorang manusia (yang masih hidup),
biasanya sehari-harinya si manusia tersebut juga akan merasakan adanya ide-ide atau bisikan gaib /
ilham dan kadang juga menerima penglihatan gaib yang berasal dari sosok halus di dalam tubuhnya
itu. Biasanya si manusia akan merasa memiliki kepekaan batin, mengerti hal-hal gaib. Tetapi
seringkali semua bisikan gaib itu bersifat menyesatkan walaupun halus tidak terasa, banyak juga
yang membisikkan kata-kata jahat tentang orang lain. Kadangkala juga si manusia akan merasakan
adanya dorongan emosi / amarah yang tidak jelas penyebabnya. Di sisi lain sosok sukma arwah
tersebut bisa menjadi khodam kekuatan bagi si manusia ketika si manusia sedang berkelahi dan akan
membantu memberikan inspirasi jika si manusia menjalani laku keilmuan kegaiban maupun
kanuragan.
Baik sosok sukma / arwah itu tinggal di dalam kepala maupun di dalam badan manusia yang masih
hidup biasanya keberadaannya akan membantu si manusia peka rasa, mengerti dan bisa mendeteksi
kegaiban, bahkan banyak yang menjadikan orangnya memiliki kemampuan gaib tertentu tanpa
sebelumnya pernah mempelajarinya. Tetapi banyak penglihatan gaib si manusia yang sifatnya
halusinasi / ilusi, tidak sungguh-sungguh terjadi. Sekalipun benar terjadi, tetapi arti kegaiban yang
ditangkap oleh si manusia seringkali bukanlah arti kejadian gaib yang sesungguhnya (tipuan). Yang
paling buruk adalah jika si sosok sukma itu berwatak sedemikian jahatnya sehingga ia benar-benar
menyesatkan jalan pikiran si manusia, menjadi setan dan iblis bagi si manusia, yang mempengaruhi
si manusia untuk juga berhati jahat dan berperangai buruk (akibatnya fatal jika orangnya adalah
seorang tokoh pemimpin, tokoh masyarakat atau tokoh agama yang akan dipengaruhi menjadi
berhati jahat dan menyebarkan kebencian dan permusuhan).
Baik yang hidup sendiri maupun yang berkomunitas, banyak dari mereka yang mendorong orang
menjadi sok kuasa, yang dalam kekuasaannya itu orang bertindak sewenang-wenang, menonjolkan
kesombongan dan mempertuhankan dirinya sendiri.
Bisa dipastikan bahwa mereka bukanlah sukma leluhur si manusia, kecuali sukma leluhur yang
berwatak jelek, karena sukma leluhur yang berwatak baik biasanya akan menempatkan dirinya
sebagai sosok pendamping dan pelindung, bukannya masuk merasuk dan bersemayam di dalam
tubuh manusia keturunannya.
Ada juga kasus-kasus yang sesosok halus sukma yang masuk bersemayam di dalam tubuh manusia
memiliki musuh di alam gaib, sehingga ia akan sering bertarung. Pada kasus itu sering sekali si sukma
itu menarik masuk mahluk halus lain di bawah kekuatannya untuk dijadikan tamengnya, bisa jenis
ular gaib, banyak juga yang sampai menarik masuk jenis jin iblis bertanduk dua. Keberadaan mereka
itu semakin memperparah gangguan gaib pada orangnya, pada psikologisnya dan pada fisiknya.
Gangguan gaib yang asalnya dari jenis sukma / arwah yang bersemayam di dalam tubuh manusia
yang masih hidup adalah jenis gangguan gaib yang paling sulit ditangkal. Yang bersemayam di dalam
kepala biasanya kekuatannya rendah, kalau lebih kuat biasanya akan bersemayam di dalam badan.
Sosok sukma manusia tersebut biasanya energinya halus sekali sehingga sulit dideteksi dan sulit
dirasakan keberadaannya, dan penampakannya juga halus sekali sehingga sulit dilihat
keberadaannya, ditambah lagi ada banyak sukma manusia pelakunya yang berkesaktian tinggi yang
kesaktiannya bisa sampai puluhan ribu kali lipat kesaktiannya ibu ratu kidul, jauh sekali di atas
kekuatan bangsa jin terkuat di bumi, apalagi dibandingkan khodam ilmu yang umum, dan untuk
mengusirnya hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kekuatan gaib (tenaga dalam, kekuatan
kebatinan / spiritual, atau khodam) yang lebih tinggi saja.
Secara umum keberadaan sesosok gaib, apapun jenis dan wujudnya, yang bersemayam tinggal di
dalam tubuh manusia (di dalam kepala atau badannya) adalah kegaiban tingkat tinggi, sehingga
jarang ada orang, sekalipun orang itu berilmu tinggi / spiritualis kawakan, yang bisa dengan benar
mendeteksi keberadaannya, apalagi untuk menangkalnya, apalagi yang baru sekedar bisa melihat
gaib. Kebanyakan orang yang berusaha mendeteksi / melihat keberadaan sosok halus itu akan
dikelabui dan disesatkan pengertiannya, sehingga ia akan mengatakan bahwa orang yang
ketempatan mahluk halus itu memiliki khodam pendamping penjaga, berwujud harimau atau
prajurit, seringkali malah dikatakannya bahwa itu adalah khodam leluhurnya.
Bersemayamnya sesosok sukma jahat di dalam tubuh atau di dalam kepala seseorang sulit sekali
untuk diketahui, termasuk oleh orang-orang yang tajam penglihatan gaibnya dan yang sudah
bertahun-tahun berpraktek sebagai paranormal dan spiritualis supranatural, karena selain sukma
tersebut halus sekali energi dan penampakannya, menyamarkan keberadaan dirinya dengan suatu
energi (ilmu halimunan), juga ada yang keberadaannya tertutupi oleh mahluk-mahluk halus lain yang
sengaja ditariknya untuk menutupi dirinya. Apalagi jika sukma tersebut berkekuatan tinggi yang
bahkan mampu menarik mahluk halus jin iblis bertanduk dua untuk menutupi dirinya. Hanya orang-
orang yang sangat tinggi tingkat kepekaan / ketajaman kebatinan - spiritualnya saja yang mampu
mendeteksinya.
Tapi sekarang dari uraian pola perilaku dan fenomena yang sudah diceritakan di atas, tentang
kemampuan seseorang melihat gaib tanpa sebelumnya pernah belajar peka rasa, kita mendapatkan
bahan untuk berwaspada terhadap kemungkinan adanya keberadaan sukma jahat tersebut, atau
jenis mahluk halus lainnya, di dalam tubuh kita. Walaupun indikasi-indikasi kejadian seperti disebut
di atas belum tentu pasti menunjukkan adanya sesosok halus di dalam tubuh manusia, karena harus
diperiksa satu per satu kejadiannya, tetapi seharusnya itu menjadi bahan untuk kita berwaspada.
Sifat-sifat energi mahluk halus akan mengikuti perwatakannya. Sifat energi mahluk halus golongan
putih akan berbeda dengan yang dari golongan hitam. Dengan kepekaan rasa orang akan bisa
membedakan kehadiran sesosok halus dari rasa energinya apakah sosok halus itu dari golongan
putih ataukah dari golongan hitam. Dan dengan kepekaan rasa juga orang akan bisa membedakan
energi sesosok gaib apakah bersifat positif ataukah negatif.
Semua mahluk halus, selain yang dari jenis sukma manusia, fisiknya adalah berupa energi sehingga
perbuatan dan pergerakannya bisa dihalangi atau ditangkal dengan pagaran energi yang lebih kuat.
Mahluk halus golongan hitam dan yang berenergi negatif, karena fisiknya berupa energi maka
pergerakannya akan bisa dihalangi atau ditangkal selain dengan pagaran energi yang lebih kuat, juga
dengan pagaran gaib yang padat berisi energi positif yang berlawanan sifatnya dengan energi sosok
gaib yang negatif / hitam. Karena itu jika kita membuat pagaran energi, usahakan selain membuat
dindingnya keras, ada energi penolakannya, juga dibuat di dalamnya padat dengan energi positif,
sehingga jika ada sesosok halus golongan hitam yang mampu menembus dinding pagaran gaibnya,
diharapkan dia tidak akan mampu terus masuk ke dalamnya, karena padatnya energi positif di dalam
pagaran gaib yang sifatnya berlawanan dengan sifat energinya. Seandainya pun kekuatan gaib sosok
halus itu terlalu tinggi sehingga mampu masuk menembus pagarannya, diharapkan dia tidak akan
betah berlama-lama di dalamnya sehubungan dengan ketidak-nyamanan dari adanya energi positif
yang berlawanan sifat dengan energinya.
Pagaran gaib untuk melawan jenis sukma manusia memang sulit dibuat. Selain karena tingkat
kekuatan mereka bervariasi, ada yang rendah, ada juga yang tinggi sekali, juga karena mereka bisa
dengan akalnya beradaptasi dengan bentuk pagaran gaibnya untuk menerobosnya.
Jika untuk menangkal jenis sukma manusia itu digunakan pagaran gaib, maka pagarannya harus
bersifat absolut / solid.
Sekalipun jenis sukma manusia fisiknya juga berupa energi, tetapi tidak murni bersifat energi seperti
mahluk halus lainnya, tetapi dominan bersifat roh, yaitu roh / sukma (arwah) manusia. Lebih sulit
membuat pagaran energi untuk menahan jenis sukma manusia. Untuk menangkalnya pagarannya
harus bersifat absolut / solid. Tetapi kalau pagaran energi itu dibuat, berarti juga akan dapat
menahan roh manusia yang masih hidup (roh pancer dan sedulur papat).
Pagaran energi bersifat pasif, diam saja, tidak seperti roh atau khodam yang bisa bergerak bertindak
sendiri. Jadi untuk penjagaan gaib terhadap sukma manusia jahat itu lebih baik ditambahkan dengan
sesuatu yang bisa bertindak sendiri ketika sukma tersebut datang, misalnya penjagaan gaib dengan
khodam jimat / pusaka atau khodam pendamping. Paling baik adalah penjagaan oleh roh sedulur
papat kita sendiri kalau sudah kuat, berarti kita sendiri harus belajar "membangun" kekuatan gaib
dan sensitif peka rasa sebagai radar deteksi dini.
Dan untuk mengusir sukma jahat tersebut bukan dengan cara membuat pagaran energi, tetapi harus
dengan langsung menghantamkan energi yang lebih kuat kepada sosok sukma tersebut, bisa berupa
energi dari diri sendiri atau energi dari penggunaan khodam / benda gaib. Atau dengan
membungkusnya / mengisolasinya dengan pagaran absolut yang lebih kuat, kemudian pagaran dan
isinya dibuang jauh.
Jadi mahluk-mahluk halus penyesat, yang menyesatkan manusia, selain sosok-sosok halus dari jenis
bangsa jin atau jenis halus lainnya, ternyata ada juga sosok-sosok halus sukma manusia yang jahat.
Sebagian potensi pengaruh buruk dari keberadaan mereka sudah dituliskan dalam tulisan
berjudul Pengaruh Gaib thd Manusia.
Ini adalah salah satu jenis kegaiban tingkat tinggi yang jarang sekali manusia dapat mendeteksi dan
mengetahuinya, apalagi menangkalnya. Sulit untuk manusia, berilmu tinggi sekalipun, untuk bisa
mendeteksi, menangkal atau mengusir keberadaan sukma manusia jahat tersebut, apalagi bila
sukma jahat tersebut menyamarkan keberadaannya dan kesaktian gaibnya juga ada yang sampai
puluhan ribu kali lipatnya kesaktian Ibu Ratu Kidul, dan keberadaannya hanya dapat diusir dengan
kekuatan gaib yang lebih tinggi saja.
Mungkin tidak kita sadari bahwa ada banyak kasus dalam kehidupan manusia yang sumbernya
adalah pengaruh gaib. Salah satu gangguannya adalah yang bersifat fisik. Umumnya jenis halus
sukma manusia energinya tajam, tidak selaras dengan energi tubuh biologis manusia yang masih
hidup, energinya bersifat negatif bagi manusia. Manusia yang di tubuhnya ketempatan jenis halus
sukma manusia cepat atau lambat biasanya akan mengalami gangguan kesehatan, dari yang
kadarnya ringan sampai yang menyebabkan rusak beratnya organ-organ tubuh bagian dalam, di
kepala atau badannya.
Efek resiko lainnya, jenis halus sukma manusia yang masuk dan bertempat tinggal di dalam badan
manusia yang masih hidup pasti akan menyulitkan proses kematiannya, tetapi yang bertempat
tinggal di dalam kepala sifatnya relatif, tidak semuanya akan menyulitkan kematian orangnya.
Pengaruh gaib lainnya adalah kasus-kasus yang orang mendapatkan bisikan-bisikan gaib atau
kesadarannya ditunggangi oleh gaib sehingga orangnya terdorong untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang rendah, dipenuhi pikiran cabul, suka berzinah, memperkosa, suka marah-marah,
emosi tak terkendali, mengamuk, membunuh, dipenuhi pikiran jahat dan suka memfitnah dan
menghasut, menyebarkan kebencian dan permusuhan, dsb, bahkan ada yang sampai benar-benar
hilang kesadarannya, gila. Masing-masing pengaruh gaib itu terhadap psikologis manusia ada kadar
pengaruhnya sendiri-sendiri dari yang kadarnya ringan sampai yang berat.
Walaupun begitu selayaknya manusia sendiri yang harus dapat menahan diri dari segala macam
pengaruh penyesatan, untuk tidak terpengaruh, untuk tidak dikelabui / disesatkan pikirannya, untuk
tidak berbuat jahat, untuk tetap sadar dan menjaga keluhuran budi dan pekerti, apapun agamanya.
Walaupun di dalam dirinya atau di sekitarnya ada mahluk-mahluk halus jahat dan roh-roh penyesat,
ia tetap harus dapat mengendalikan diri untuk tidak terbawa pengaruhnya.
Memang yang utama adalah pengendalian diri, mengutamakan kesadaran yang tinggi untuk selalu
sadar untuk selalu menggunakan kesadaran yang tinggi untuk kontrol diri. Kita sendiri yang harus
tetap bisa kontrol diri, sehingga jika kita mengalami gejolak emosi, atau ada dorongan-dorongan
berbuat tidak baik atau berbuat yang tidak lazim, atau sekalipun di dalam diri kita atau di sekitar kita
ada pribadi-pribadi lain yang sifatnya menggoda / mengganggu / mempengaruhi / menyesatkan, kita
tetap bisa kontrol diri, tetap sadar.
Saya membaca obrolan bapak dengan para pembaca yang dalam pencariannya untuk menemukan
Tuhan malah banyak mahluk2 yang mengaku Tuhan mendatangi mereka. Saya sangat tertarik
dengan tema itu. Kira2 apakah hanya dengan eling bisa menyelamatkan mereka dari
kesesatan? Lalu bagaimana orang2 bisa membedakan yang Asli dan Palsu?
Ulasan :
Roh-roh jahat dan penyesat ada dimana-mana. Ada yg datang mengikuti / mendampingi manusia,
ada yg masuk tinggal di dalam badan / kepala manusia (ketempatan mahluk halus). Mereka bukan
hanya datang kpd orang2 yg mencari Tuhan, tapi juga datang kpd orang2 yg awam maupun yg
agamis. Hanya saja orang2 agama dan para spiritualis agamis tidak mampu mengenalinya, apalagi
kalau mereka sendiri ternyata tanpa disadarinya sudah juga disesatkan. Lebih banyak itu hanya
menjadi cerita agama saja.
Seringkali sosok penyesat yg datang itu kekuatannya jauh di atas kemampuan kita untuk mendeteksi
dan menangkalnya. Jadi tinggal kita saja yg berusaha bertahan dari pengaruh penyesatannya. Belajar
membangun ketahanan terhadap penyesatan.
Untuk menghindari kita terbawa penyesatannya tidak cukup kita hanya berserah / bersandar pada
Tuhan. Itu hanya dogma saja. Bagaimana melakukannya kita berserah / bersandar pada Tuhan
? Pasrah tanpa berbuat apa-apa ?
Kita sendiri yg harus selalu eling, tajamkan insting dan peka rasa, kuatkan hikmat ketuhanan dan
belajar fokus kpd Tuhan di atas sana.
Kalau hanya mendengarkan bisikan gaib saja, atau mengawang2, tidak fokus kpd sumbernya,
seringkali kita tidak bisa membedakan sumbernya darimana. Karena itu dalam latihan olah rasa dan
melihat gaib ditekankan juga supaya kita bisa fokus, jangan mengawang-awang, dan dalam laku
kebatinan keagamaan / ketuhanan kita belajar fokus kpd Tuhan di atas sana.
Tambahan :
Ada banyak kejadian yang sifatnya terlalu tinggi untuk bisa kita atasi sendiri ataupun dengan
meminta bantuan orang lain. Sebaiknya kita belajar memperkuat benteng kita dan perlindungan kita
dengan menyatukan diri dengan kekuatan yang paling tinggi, yaitu Tuhan, juga dalam hal meminta
pertolongan. Salah satu caranya adalah dengan kita menekuni laku kebatinan ketuhanan seperti
yang sudah dituliskan dalam tulisan berjudul Kebatinan Dalam Keagamaan.
Selain kita tidak perlu berguru kemana-mana untuk keperluan itu, yang juga masih belum tentu bisa
digunakan untuk mengatasinya jika kejadian-kejadian di atas ternyata terjadi juga pada diri kita
sendiri, laku itu juga sejalan dengan jalan kepercayaan kita sendiri, tidak perlu mencari-cari cara yang
lain, ketekunan kita itu juga akan menambah kualitas kepercayaan dan kerohanian kita sendiri.
Selain kita akan menjadi lebih bisa bersugesti langsung kepada Tuhan, untuk berdoa ataupun untuk
meminta pertolongan, juga kekuatan dari sugesti kita itu akan bisa digunakan untuk banyak
keperluan.
Bangsa mahluk halus yang terhitung sebagai golongan putih dan golongan hitam, kondisi fisiknya
kuat atau lemah, sangat dipengaruhi oleh sinar bulan. Mahluk halus golongan putih mengambil
sinar bulan sebagai sumber utama kekuatan energinya, sedangkan mahluk halus golongan hitam
mengambil energi dari bumi.
Pada malam bulan purnama (dari bulan sabit menuju bulan purnama), mahluk halus golongan putih
berada dalam kondisi penuh energi. Secara umum kita bisa merasakan suasana yang segar bila
keluar rumah pada saat malam bulan purnama, karena banyak mahluk halus golongan putih yang
keluar bebas di alam untuk mandi sinar bulan purnama, dan pancaran energi positif mereka akan
menyehatkan kita secara fisik maupun psikologis. Sebaliknya, mahluk halus golongan hitam berada
dalam kondisi lemah kekurangan energi dan mereka berdiam di tempat gelap menghindari sinar
bulan.
Pada malam bulan purnama, apalagi pada malam hari Waisak, aura energi positif sinar bulan sedang
dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini baik sekali untuk kesehatan dan untuk ritual menambah
kekuatan spiritual atau mencari wangsit.
Pada malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan sabit) atau malam mendung dan gelap
tanpa sinar bulan, mahluk halus golongan putih berada dalam kondisi lemah kekurangan energi,
sedangkan mahluk halus golongan hitam berada dalam kondisi penuh energi. Dalam kondisi alam
yang seperti ini para mahluk halus golongan hitam bebas memilih untuk tetap berdiam di tempatnya
berdiam atau keluar bebas di alam. Pancaran aura energi mereka membawa pengaruh negatif
terhadap fisik maupun psikologis manusia.
Pada malam bulan sabit, aura energi kekuatan bumi sedang dalam kondisi puncaknya. Kondisi ini
baik untuk ritual kebatinan dan keilmuan yang menyerap atau menggunakan kekuatan bumi sebagai
sumber kekuatan ilmunya. Tetapi untuk yang sengaja bertirakat untuk tujuan kebatinan, mencari
ilmu atau mencari wangsit, pada malam bulan sabit itu kebanyakan sosok halus yang datang kepada
mereka adalah yang dari golongan hitam dan wangsit / bisikan gaib yang mereka terima kebanyakan
juga berasal dari yang golongan hitam yang kebanyakan palsu dan bersifat menyesatkan. Karena itu
untuk tujuan bertirakat itu paling baik adalah dilakukan pada malam bulan purnama.
Kondisi sinar bulan ini dapat dijadikan suatu petunjuk, tetapi bersifat tidak pasti, hanya sebagai
petunjuk awal saja. Seseorang yang memiliki ilmu gaib berkhodam atau mempunyai khodam
pendamping, ada saat-saat tertentu yang ia merasa ilmunya itu terasa ampuh dan manjur, atau
keinginan-keinginannya banyak terkabul, atau jalan hidupnya terasa ringan banyak keberuntungan.
Bila itu terasa terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan purnama (dari bulan sabit
menuju bulan purnama), mungkin saja khodamnya itu dari jenis golongan putih. Bila itu terasa
terjadi pada hari-hari yang malamnya adalah malam bulan sabit (dari bulan purnama menuju bulan
sabit) atau hari-hari dan malam cuaca mendung tanpa sinar bulan, bisa jadi khodamnya itu adalah
dari jenis golongan hitam.
Kondisi sinar bulan ini tidak berpengaruh terhadap jenis mahluk halus yang berasal dari jenis sukma
manusia (arwah, pocong, siluman), dedemit gondoruwo, kuntilanak, palasik, wewe gombel,
banaspati, jenis buto, jenis bangsa jin yang sosoknya hitam besar dan yang sosok wujudnya ular.
Pada malam dan hari-hari yang malamnya adalah malam bulan sabit (atau dari bulan purnama
menuju bulan sabit) ada banyak gaib-gaib negatif yang berseliweran. Sebaiknya selama hari-hari itu
kita membatasi diri untuk tidak melakukan ritual atau begadang di luar rumah. Juga untuk laku
meditasi menurunkan energi bulan usahakan tidak melakukannya pada saat bulan sabit. Jangan
sampai apapun aktivitas yang anda lakukan pada malam dan hari-hari yang malamnya adalah malam
bulan sabit itu ada sesosok gaib negatif yang mengikuti anda. Gunakan minyak jafaron merah atau
turunkan energi positif untuk menolak datangnya gaib-gaib negatif (tetapi cara ini tidak dapat
digunakan untuk jenis halus sukma manusia).
Ada banyak pertanyaan serupa mengenai perilaku mahluk halus, misalnya banyak orang yang
mengatakan bahwa mahluk halus suka menipu. Jadi kalau kita bertanya atau meminta petunjuk
kepada mereka, maka jawaban mereka adalah bohong dan menipu.
Di sisi lain banyak juga orang berkata bahwa mahluk halus lebih tegas daripada manusia. Kalau
jawabannya ya, akan mereka katakan ya, kalau jawabannya tidak, akan mereka katakan tidak. Jadi
mereka berkata yang sebenarnya, tidak menipu.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, memang tidak akan ada jawaban yang pasti benar, karena
sebenarnya perilaku mahluk halus mirip juga dengan perilaku manusia.
Perilaku mahluk halus sama dengan manusia, ada yang jujur, ada juga yang suka berbohong. Ada
yang polos, lugu dan berintelijensi rendah, ada juga yang cerdik, bijaksana dan berintelijensi tinggi.
Manusia yang suka menyendiri, tidak suka bergaul, biasanya jarang berbohong. Begitu juga mahluk
halus yang hidupnya menyendiri, tidak berkomunitas, biasanya juga tidak suka berbohong.
Manusia yang suka bergaul, berkomunitas, suka berkumpul dan mengobrol dengan teman-
temannya, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong. Begitu juga mahluk halus
yang hidupnya berkomunitas, ada yang suka berbohong, ada juga yang tidak suka berbohong.
Dan seperti juga manusia, manusia yang jujur pun kadangkala juga berbohong. Begitu juga mahluk
halus. Karena itu kita harus pandai-pandai menilai, jangan sampai tertipu.
Tapi kalau dikatakan mahluk halus lebih keras dan tegas daripada manusia, secara umum pandangan
itu bisa dikatakan benar. Kehidupan di alam halus sangat mengutamakan kekuatan dan kesaktian,
maka semua yang hidup di alam halus secara umum lebih keras dan tegas daripada di dunia
manusia. Mereka juga tidak mengenal basa-basi. Jadi apapun yang kita katakan kepada mereka,
yang bisa disamakan dengan harapan atau janji, walaupun maksudnya hanya sekedar basa-basi,
pasti akan dituntut pemenuhannya. Jadi kita harus lebih berhati-hati terhadap perkataan dan
perilaku kita, jangan mengatakan sesuatu yang bisa disamakan sebagai janji / harapan, karena suatu
saat akan dituntut pemenuhannya. Mereka akan "menegur" kita kalau kita tidak memenuhi janji kita
itu.
Misalnya saja pada saat serah terima suatu benda pusaka atau jimat atau ilmu gaib seringkali disertai
pesan untuk merawat, memberi sesaji kembang atau minyak, laku-laku yang harus dijalankan dan
pantangan-pantangan tertentu yang tidak boleh dilanggar. Bila kita tidak mampu menjalaninya atau
merasa berat terbebani dalam jangka panjang, sebaiknya jangan kita sanggupi, jangan meng-iya-kan.
Walaupun kita menyatakan kesanggupan menjalankannya kepada orang yang memberi, tetapi
mahluk gaib benda tersebut atau khodamnya menjadi saksi janji kita, dan janji itu juga berkaitan
dengan dirinya. Bila kita tidak menjalaninya, gaib tersebut dapat menuntut pemenuhan janji kita dan
mungkin juga akan "menghukum" kita dengan caranya sendiri.
Begitu juga halnya dengan roh / sukma / arwah manusia yang sudah hidup di alam halus. Sekalipun
semasa hidupnya seseorang berwatak lembut dan halus, tetapi setelah hidup di alam halus, karena
pengaruh kehidupan di alam halus yang sangat mengedepankan kekerasan, ketegasan dan kekuatan,
mereka juga akan beradaptasi dan akan menjadi lebih galak / keras / tegas, lebih dari watak aslinya
semasa masih hidup.
Ada juga pertanyaan, apakah khodam akik atau keris atau mahluk halus lain yang bergolongan hitam
atau berenergi negatif, ketika ditayuh akan jujur mengakui bahwa dia dari gol. hitam atau berenergi
negatif ?
Jawab : biasanya ya, mereka akan mengakui itu. Tapi kalau itu dari jenis sukma manusia, kalau
wataknya jelek biasanya mereka tidak akan mengakui dan akan cenderung menipu.
Ada juga pertanyaan, apakah sosok iblis yang di tulisan mas tersebut yang berbentuk ular hitam
merupakan sosok IBLIS dari jaman Nabi ADAM...(yang dipanjangkan umurnya sampai Kiamat Tiba?).
Kalau iya kenapa kekuatannya cuma setingkat kanjeng Ratu Kidul ?
Pertanyaan kedua, adakah sosok Jin yang lebih tua umurnya dari IBLIS ? yang masih ada sampai
sekarang ?
Jawab :
Ada banyak iblis ular hitam, bukan hanya satu, hanya saja jarang ketahuan dimana keberadaannya,
karena mereka selalu bergerak berpindah tempat. Selain itu ada banyak mahluk halus jin berwujud
ular, tapi tidak semua orang bisa membedakan ular-ular gaib itu mana yang iblis, mana yang bukan.
Saya belum mengetahui ada mahluk halus, termasuk jin, yg mati dengan sendirinya karena usia tua,
jadi mungkin ada yg umurnya sudah tua sekali, mungkin juga adalah generasi pertama mahluk halus
diciptakan.
Mungkin awalnya semua mahluk diciptakan dalam keadaan yang baik. Tetapi sesudah mereka hidup
sebagai mahluk duniawi, ada yang tetap baik, ada yang menjadi jahat.
Dan generasi pertama mahluk halus diciptakan mungkin bukan iblis, tetapi mereka menjadi iblis,
disebut iblis, sesudah wataknya jahat dan menyesatkan.
Dan penggolongan sebagai iblis atau bukan iblis dilihat dari sifat wataknya yg jahat dan
menyesatkan, bukan semata2 dari tingkat kesaktiannya, sehingga mahluk halus yg sifat wataknya
jahat dan menyesatkan ada yg kekuatannya tinggi, ada juga yg rendah. Yang menentukan adalah
sifat jahatnya, bukan kekuatannya.
Tulisan lebih lanjut untuk belajar mengetahui keberadaan dan pengaruh mahluk halus terhadap
manusia dapat dibaca dalam tulisan Menayuh Keris, Pengaruh Gaib Thd Manusia, dan Interaksi
Mahluk Halus.
from: Ri
Kalau tidak keberatan saya ingin minta bantuan romo untuk keadaan saya,
1. begini romo, belakangan ini kenapa kok saya seperti ada gambaran atau bisikan dalam pikiran
saya untuk menghujat Tuhan... biasanya saya lalu bicara tak karuan supaya bisa menghilangkan
sugesti / pikiran tersebut. padahal dulu saya tidak pernah seperti ini. apakah saya ada ditempeli roh
jahat atau mahluk gaib dalam diri saya yang membuat pikiran / sugesti tersebut...?
2. itu foto ruang kerja saya, tolong dilihat apakah ada mahluk gaibnya romo,?
soalnya beberapa orang pernah melihat seorang wanita berambut panjang dengan gaun putih di
ruang kerja saya.
3. perasaan saya belakangan ini sepertinya saya kurang beruntung dalam hal rejeki. padahal dulu
tidak seperti ini. yah memang tidak selalu mujur, tapi bisa dikatakan belakangan ini saya lebih sial.
apa ada faktor penghambatnya romo,?
sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih atas kesediaan romo membantu saya.
Salam Sejahtera.
Javanese TC.
Badan bapak ketempatan 1 sukma bapak2, 5000 KRK yg menarik masuk 5 jin iblis bertanduk 2.
Sering2 saja pak mandi kembang dan berdoa tulus kpd Tuhan seperti dicontohkan di tulisan saya
berjudul Laku Prihatin dan Tirakat untuk upaya memberkahi jalan hidup bapak.
Di pojokan ruang kerja bapak memang ada jin perempuan, barusan sudah saya pindahkan
terima kasih
10:11 PM Jun 5
Javanese TC.
from: Ri
terima kasih romo, atas kesediaannya membantu saya serta anjuran romo akan coba saya ikuti. saya
sama sekali tidak menyangka kalau sukma dengan kekuatan 5000 KRK bisa ada di tubuh saya, saya
sempat berpikir seandainya saya punya keris atau pusaka lainnya yang mempunyai kekuatan
kebanyakan yaitu antara 50 MD sampai dengan 100 MD berarti saya tetap tidak mampu untuk
mengeluarkan sukma tersebut.
1. mengenai sukma bapak2 yg katanya 5000 KRK itu romo, apakah sukma itu seperti sosok bapak2
seperti orang jawa ataukah bentuk lain romo.?
2. sebab apa sehingga sukma tersebut bisa masuk ke dalam tubuh saya,? apakah karena ada
perbuatan saya sehingga mengundang sukma tersebut mendatangi saya ataukah memeng kebetulan
saja sukma itu menempati badan saya ?
3. mengenai 5 jin iblis bertanduk 2 itu romo, kalau boleh kiranya romo bisa menjelaskan berapa
kekuatan mereka romo.?
4. apakah sedulur papat saya sudah lengkap 4, dan berapa kekuatan pancer serta sedulur papat
saya,?
Salam Sejahtera.
12:30 PM Jun 6
Javanese TC.
Kasus ketempatan mahluk halus sudah banyak terjadi. Saya sudah menuliskannya dalam judul
Pengaruh Gaib Thd Manusia dan Ketempatan Mahluk Halus. Silakan dibaca2.
5 jin iblis bertanduk 2 itu saya tidak mengukur kekuatannya, pastinya masih di bawah bapak2 itu.
Pancer dan sedulur papat bapak kekuatannya masih sama dengan orang lain yg umum.
Untuk melengkapkannya ikuti saja panduannya di tulisan saya berjudul Sedulur Papat Yang Terpisah.
terima kasih
12:31 PM Jun 6
Javanese TC.
from: Ri
sy ingat sekarang, beberapa waktu lalu sy memang mencoba belajar salah satu ilmu yang berasal
dari sumatera,,,, namun sy belajarnya hanya setengah saja tidak sampai tamat dan sungguh di luar
dugaan saya kalau ternyata ilmu pukau tersebut adalah ilmu hitam. sama sekali tidak disangka kalau
akibatnya ada sosok bapak2 yang mengikuti saya dengan kesaktian tinggi disusul oleh jin iblis
tersebut.
saya sempat membaca beberapa pertanyaan artikel di blognya romo, memang ada beberapa kasus
orang yang disusupi mahluk gaib, tapi saya lihat ga ada sukma yang kekuatannya 5000 KRK ditambah
lagi dengan 5 jin iblis bertanduk 2.
palingan ada yang disusupi jin iblis bertanduk 2 tapi hanya 1 saja.
menurut romo bagaimana.? untuk orang yang berkonsultasi dengan romo apa ada yang disusupi
oleh sukma dengan kekuatan seperti yang saya alami,?
maksudnya sy ingin tanya menurut romo apakah kasus saya ini tergolong langka ?
kalau romo tidak keberatan, saya mau minta tolong romo buat dilihat istri dan anak saya nanti foto
terbaru mereka saya kirimkan.
soalnya saya khawatir jangan2 pengaruh gaib tersebut turut mempengaruhi keluarga saya.
Salam Sejahtera.
8:12 PM Jun 6
Javanese TC.
Kalau yg kemasukan banyak jin iblis memang jarang, paling2 hanya 1 atau 2 saja, tidak lebih.
Tapi kalau kemasukan sukma manusia yg lebih dari 5000 KRK banyak.
Mungkin sukma bapak2 itu bukan berasal dari khodam ilmu anda, karena kasus kemasukan seperti
itu ada banyak juga yg terjadi pada orang2 yg tidak pernah belajar keilmuan.
8:14 PM Jun 6
Javanese TC.
from: Ri
mungkin juga romo, cuma sy berpikiran seperti itu karena sy tinggalnya di kawasan timur, dan
sampai sekarang belum pernah ke kawasan indonesia tengah, apalagi indonesia barat, terlebih lagi
wilayah sumatera belum pernah saya datangi.
menurut romo, apa mungkin sukma bapak2 dr sumatera bisa ada di timur romo,?
mohon maaf, kalau saya banyak pertanyaan karena saya masih awam dalam hal ini dan ini juga
untuk memperluas wawasan saya mengenai dunia ghaib.
terima kasih.
9:17 PM Jun 6
Javanese TC.
Mungkin saja yg aslinya dari timur kemudian tinggal di barat, dan sebaliknya.
Juga ada ekspedisi kapal laut kerajaan, kapal dagang atau kapal perang.
Juga di alam gaib ada banyak perpindahan komunitas dan tempat tinggal
9:18 PM Jun 6
Asalammuallaikum w.b.
Salam sejahtera dan terimakasih saya ucapkan buat mas yg telah banyak memberikan saya
pengetahuan dan amalan" khususnya buat saya yg msih awam ini,
saya sangat tertarik sekali tentang apa yg mas tulis yg membuat saya terpacu untuk mengetahui
lebih dalam lagi tentang hal meditasi, sugesti, ghaib, sedulur papat, komunikasi, dsb. apalagi
mendengar cerita" orang tua saya tentang sejarah" sedulur saya yang membuat saya terkagum2 dan
hal ini secara tidak langsung juga menjadi sebuah arahan buat diri pribadi saya,
sudi kiranya mas dapat membantu saya dalam hal ini apakah saya mempunyai kodam pendamping
atau tidak ?
Karena saya suka merasakan suatu ketika dalam hati bicara seperti halnya akan adanya teman yg
datang di tempat tersebut dan nyatanya emang benar, atau pernah saya mencoba dengan awalnya
saya so jadi peramal kepada teman saya dalam artian sedang becanda tentang menerawang
rumahnya yg saya belum tau jdi dalam hal ini saya cuma membayangkan yg hasilnya ada yg benar
dan ada juga yg salah ,
trus kadang kala jika saya berdekatan atau melihat seseorang seperti adanya rasa atau saya suka
merasakan seperti ah sepertinya orang ini orang yg berilmu atau ah sepertinya ini orang lagi sedih
atau lagi ada masalah atau lagi butuh pencerahan atau gak mau di ganggu , apakah hal ini benar atau
ini cuman perasaan saya saja atau halusinasi saya saja yg mengada-ngada ,
apakah ada leluhur atau sedulur saya yg menjaga saya atau tidak ?
karena sejak kecil saya jika saya bermimpi seram selalu ada yg menolong saya yg anehnya keluarga
saya pun seperti itu slalu sama seperti kakek" yg berjubah dan bersorban putih dengan cahaya
terang ,
sedikit bercerita mas dulu juga waktu saya kecil saya pernah terkena aliran listrik atau kesetrum di
rumah waktu saya pingin masukin colokan radio ke listrik waktu itu kebetulan gak ada orang,
keluarga lagi berada di luar, yg jadi aneh nya cerita ini ketika saat saya di ceritakan terkena aliran
listrik tersebut dan posisi tidak ......
Javanese TC. ...... ada yg bisa bantu saya, tiba" saya melihat dengan jelas nya tangan dengan seperti
memakai kemeja tangan panjang yang bercahaya merangkul saya tepatnya seperti memeluk perut
saya yg di tariknya ke belakang sehingga saya tidak lagi terkena aliran listrik dan terjatuh yg lagi"
saya merasakan seperti orang dalam mimpi saya ,
apakah di dalam diri saya bersih tidak ada dalam bahasa mas ketempelan mahluk halus yg negatif
atau tidak ?
karena saya juga pernah melakukan ilmu tayuhan seperti yg mas katakan dalam tulisan mas tapi yg
sering terjadi jawaban yg saya tanyakan itu sama dengan jawaban yg saya inginkan jadi dalam hal ini
mungkin saya belum bisa menetralkan pikiran saya, jadi cukup susah buat saya yg selalu memikirkan
sesuatu . jadi saya cukup sulit untuk fokus mungkin juga saya terlalu fokus pada jawaban yg saya
inginkan jadi butuh waktu lumayan lama untuk saya bisa menetralkan pikiran,
itu juga termasuk dalam halnya bermeditasi atau berpasrah diri kepada sang pencipta, yg hal ini juga
ada sisi positif nya buat saya jika di hadapkan dalam suatu obrolan jadi dalam benak saya itu sering
kali sudah tersusun kata" yg tinggal saya ucapkan yg di pikir" tidak ada habisnya dan sering juga hal
itu yg membuat saya lebih mengerti menjadi lebih mempunyai sifat seperti kesepuhan yg pinginnya
membantu orang dalam segi bukan menggurui tapi lebih ke memberi tahu apa yg saya ketahui yg
lebih tepatnya apa yg ada dalam hati atau pikiran saya ,
karena saya itu orangnya senang berpikir senang mencari mengetahui lebih dalam tentang suatu
kata atau judul yg saya pikirkan jadi lebih ke arti, isi, atau makna,
mungkin cukup sekian mas pesan yg mau saya sampaikan saya harap mas dapat bisa membantu saya
dan membalas isi, atau makna, ......
5:09 PM May 21
Javanese TC. ...... mungkin cukup sekian mas pesan yg mau saya sampaikan saya harap mas dapat
bisa membantu saya dan membalas isi pesan ini ,
assalammuallaikum w.b.
saya do'a kan semoga mas selalu di beri kasih dan rahmatNYA , Amin .
5:09 PM May 21
Javanese TC.
Sosok gaib yg anda ceritakan itu berdiam / bertempat di alam badan anda. Jenisnya sukma manusia.
Ia bisa menjadi khodam anda, bisa menjadi sumber kekuatan gaib anda, bisa juga memberikan
banyak pengetahuan gaib kpd anda, tetapi sebaiknya anda selalu bisa kontrol dan koreksi diri
seandainya saja ada bisikan2, penglihatan atau pengaruh yg sifatnya tidak baik / menipu /
menyesatkan.
Atas :
Bawah :
terima kasih
Apakah sosok iblis yang di tulisan mas tersebut yang berbentuk ular hitam merupakan Sosok IBLIS
dari jaman Nabi ADAM...(yang dipanjangkan umurnya sampai Kiamat Tiba?).
Pertanyaan kedua, adakah sosok Jin yang lebih tua umurnya dari IBLIS ? yang masih ada sampai
sekarang ?..sejak nenek moyang iblis Marijan dan Marijah (versi jawa) masih ada?
saya orang awam dalam hal hal kebatinan, saya pernah ingin melihat mahluk halus sampai pernah
mencoba uji nyali, namun tetap tidak bisa melihat meski banyak orang sekitar saya melihat...(meski
sama sama awam) apakah sedemikian tidak pekanya saya sehingga tidak bisa melihat?
salam
Javanese TC.
Ada banyak iblis ular hitam, bukan hanya satu, hanya saja jarang ketahuan dimana keberadaannya,
karena ia selalu bergerak berpindah tempat. Selain itu ada banyak mahluk halus jin berwujud ular,
tapi tidak semua orang bisa membedakan ular-ular gaib itu mana yg iblis, mana yg bukan.
Saya belum mengetahui ada mahluk halus, termasuk jin, yg mati dengan sendirinya karena usia tua,
jadi mungkin ada yg umurnya sudah tua sekali, mungkin juga adalah generasi pertama mahluk halus
diciptakan. Yg lainnya mungkin adalah keturunan mereka.
Generasi pertama mahluk halus diciptakan mungkin bukan iblis, tetapi mereka menjadi iblis sesudah
wataknya jahat dan menyesatkan.
Dan penggolongan sebagai iblis atau bukan iblis dilihat dari sifat wataknya yg jahat dan
menyesatkan, bukan semata2 dari tingkat kesaktiannya, sehingga mahluk halus yg sifat wataknya
jahat dan menyesatkan ada yg kekuatannya tinggi, ada juga yg rendah.
Saya belum tahu tentang nenek moyang iblis Marijan dan Marijah (versi jawa).
Kalau anda ingin belajar bisa melihat mahluk halus, anda harus membuka kepekaan rasa, jangan
berkeras pada sikap berpikir, karena itu bisa menumpulkan kepekaan rasa.
di artikel bapak berjudul pembersihan ghaib, cara membersihkan ghaib2 yg mengganggu dgn
menggunakan minyak jafaron. minyak jafaron ini berguna untuk mengusir ghaib2 yang berenergi
negatif selain dari sukma manusia seperti siluman, roh jahat dll
saya ingin bertanya kalau ingin mengusir ghaib2 pengganggu dari sukma manusia seperti siluman,
roh jahat atau sukma manusia yg meraga sukma untuk mengganggu kehidupan orang bagaimana
caranya pak dengan menggunakan media minyak jafaron..
mohon penjelasannya
terima kasih
Javanese TC.
Minyak jafaron hanya bisa digunakan mengusir mahluk halus yg berenergi negatif atau gol.hitam.
Untuk mahluk halus lain yg berenergi positif dan jenis sukma manusia menangkalnya harus dgn
energi atau kekuatan gaib yg lebih besar, dgn tenaga dalam, khodam, atau kekuatan kebatinan /
sukma yg kekuatannya lebih besar, atau ditangkal dengan pagaran gaib yg kekuatannya lebih tinggi
daripada mahluk yg menyerang.
thanks
1:22 AM Mar 8
di artikel bapak berjudul pembersihan ghaib, cara membersihkan ghaib2 yg mengganggu dgn
menggunakan minyak jafaron. minyak jafaron ini berguna untuk mengusir ghaib2 yang berenergi
negatif selain dari sukma manusia seperti siluman, roh jahat dll
saya ingin bertanya kalau ingin mengusir ghaib2 pengganggu dari sukma manusia seperti siluman,
roh jahat atau sukma manusia yg meraga sukma untuk mengganggu kehidupan orang bagaimana
caranya pak dengan menggunakan media minyak jafaron..
mohon penjelasannya
terima kasih
Javanese TC.
Minyak jafaron hanya bisa digunakan mengusir mahluk halus yg berenergi negatif atau gol.hitam.
Untuk mahluk halus lain yg berenergi positif dan jenis sukma manusia menangkalnya harus dgn
energi atau kekuatan gaib yg lebih besar, dgn tenaga dalam, khodam, atau kekuatan kebatinan /
sukma yg kekuatannya lebih besar, atau ditangkal dengan pagaran gaib yg kekuatannya lebih tinggi
daripada mahluk yg menyerang.
thanks
1:22 AM Mar 8
Saya kirimkan foto terakhir suami, mohon dilihat tentang kondisi gaib yang ada di badannya.
Salam hormat
FMA
Javanese TC.
Kalau dirasakan masih ada yg ganjil nanti sampaikan saja kpd saya.
Sosok sukma tsb memang masih lebih tinggi kekuatannya daripada mbah Kato.
terima kasih
Javanese TC.
from: FMA
Selamat pagi ,
Terimakasih pak atas jawaban bapak. Dan kami juga bingung ya pak, kenapa sukma tokoh tsb bisa n
tertarik masuk ke badan suami ya ?? sepertinya semakin masuk ke arah kebathinan kok jadi ada-ada
aja ya pak yang begitu ??? hehehe..
Salam hormat
Javanese TC.
He he he Mahluk halus itu kan ada dimana2. Sukma / arwah juga ada dimana2.
tapi yah ... yg namanya ketempelan, kesambet, kerasukan, ketempatan mahluk halus itu kan biasa,
sudah umum terjadi.
Lah dulu anak ibu kan malah sudah ngalami duluan.
terima kasih
Mau tanya
Khodam dalam mustika yang dari golongan hitam, apakah selamanya akan menjadi golongan hitam.
Yang dari golongan putih apakah ada kemungkinan nantinya akan berubah menjadi golongan hitam?
Yang baik dapat berubah menjadi jahat dan yang jahat juga ada kemungkinan berubah menjadi baik.
Javanese TC.
Tapi yg sudah gol.hitam kelihatannya akan sulit untuk mjd putih, krn mereka juga berada di bawah
ancaman atasannya yg lebih tinggi kekuatannya.
Terima kasih
to: Javanese2000
maturnuwun kangmas . . .
Javanese TC.
Sosok ular tanah itu sebenarnya banyak, tapi tersebar, dan agak jarang kita menemuinya, kadang
juga bergerak berpindah tempat.
to: Javanese2000
Pak mhon maaf saya mau tnya apa di diriku ini ada makhluk halus yg jahat padaku, soalnya 2 mlam
terakhir ini saya merasa ada yg narik roh saya, bkan di mimpi tapi waktu dini hari biasanya saya bgun
buang air kecil trus wktu mau tdr lagi wktu merem tp blom tertidur saya merasa raga sperti patung
tidak bisa bergerak trus roh saya berniat brontak tp tidak bisa apa2,, mhon bapak terawang knpa
dgan saya pak,, sblum dan ssdahnya mkasih pak!
Javanese TC.
Kalo gak salah itu ada sosok hitam besar bgs jin gol.hitam yg ingin merasuk ke badan anda.
Apakah ada batu anda yg isinya hitam besar bgs jin gol.hitam ?
Atau minta kpd benda2 anda yg lain yg kekuatannya 20 md keatas, atau ramai2 saja, untuk
membersihkan rumah dan benda2 anda dari yg golongan hitam dan yg tidak baik sifatnya.
7:18 AM Nov 23, 2012
Javanese TC.
to: Javanese2000
Pak, ini foto batu yg berisi jin gol.hitam mhon tolong bapak komunikasi dengan dia kenapa harus
ganggu saya, dan apa yg dia inginkan dari saya,, mhon bapak bersedia menanyakan dia nanti
hasilnya bapak kabar ke saya! Mkasih pak!
Javanese TC.
Dia sih bukan maksudnya mengganggu, malah ingin menyatu dgn anda, tapi karena aslinya dari
gol.hitam nantinya anda akan dikuasainya. Bisa gila.
Diolesi saja dengan minyak jafaron sambil tangan anda dibasahi juga dgn minyak jafaron,
sesudahnya anda mandi juga dgn minyak jafaron.
Javanese TC.
to: Javanese2000
Oya pak apa jadinya kalo batunya saya hancurkan pakai palu, apa nanti jin gol hitam tersebut akan
balas dendam ke saya, atau sebaiknya saya buang saja,,,mhon bimbingan bapak! Maaf merepotkan
pak,, sblm da ssdahnya mkasih pak!
Javanese TC.
romo sekalian menanyakan ini,,, saya pernah dibuatkan temen katanya uang bibit,, apakah bener
romo,, ini bisa untuk itu romo,,,,,,, mohon pencerahannya
Javanese TC.
Uang bibit itu kalo gak salah pengertiannya sama dgn uang induk ya, yg kalau disimpan uangnya bisa
beranak mjd banyak.
Kalo pengertian uang balik kan uang yg kalo dibelanjakan nantinya uangnya akan balik lagi ke
dompet kita ya.
Uangnya bisa menjadi uang bibit atau uang balik itu karena ada khodam yg mengatur.
Dari 5 lembar uang di foto anda, yg ada khodamnya hanya yg lembar 100 rupiah dan 50.000 rupiah.
Uang yg 100 rupiah berpotensi mjd uang balik. Khodamnya bgs jin gol.putih yg sosoknya spt
kuntilanak.
Uang yg 50.000 rupiah berpotensi mjd uang bibit. Khodamnya bgs jin gol.hitam yg sosoknya hitam
besar.
Kedua lembar uang itu berpotensi mjd uang bibit atau uang balik, tetapi apakah benar ampuh sbg
uang bibit atau uang balik ya harus dibuktikan.
Uang bibit atau uang balik termasuk sbg pesugihan, kadarnya saja yg rendah, tidak spt pesugihan yg
dikenal orang yg bisa cepat mendatangkan kekayaan.
Tapi kalau memang diniatkan ingin pesugihan, sebaiknya jangan tanggung2, yg kelas berat sekalian,
karena yg ringan dan yg berat resikonya sama.
Mas,apa kabar??
Javanese TC.
Ada perubahan format website dari penyelenggara websites (googlesites). Saya sempat capek juga
menyusun ulang komentar2 pembaca karena urutannya jadi gak urut. Selain itu komen nya juga
sering gak langsung muncul, jadi terpaksa halamannya harus direload dulu atau buka dulu halaman
yg lain, terus kembali lagi ke halaman yg dituju, baru deh komen nya muncul. Biasanya terjadi kalau
modemnya lambat atau karena ada gangguan sinyal, misalnya kondisi mendung dan hujan.
Sosok halus yg berbadan manusia bertanduk dan yg bertongkat trisula adalah lambang iblis
penyesat.
Sosok halus yg berbadan manusia bertanduk ada banyak di seluruh dunia, termasuk di jawa.
Sosok halus yg berbadan manusia dan membawa tongkat trisula paling banyak ada di timur tengah
dan eropa.
Yg spt manusia kelelawar di jawa juga ada, tapi tidak banyak, sosoknya bersayap seperti kelelawar,
badannya merah. lebih kecil sedikit drpd manusia.
Ada juga sosok halus seperti naga bersayap yg tidak berdaging, tulang semua (naga tengkorak), atau
spt manusia berkerudung, tapi tangan, badan dan mukanya tulang tengkorak semua. Itu sering
disebut sbg mahluk kegelapan, sering membawa kematian. tinggalnya di eropa di bagian yg redup yg
jarang terkena sinar matahari.
Ada juga sosok spt manusia berkerudung hitam, wajahnya gelap tidak kelihatan (mirip jin udara, tapi
bukan di udara, tinggal di darat). Sering disebut iblis pemakan jiwa, ada juga yg menyebut malaikat
pencabut nyawa. Mereka mencabut nyawa manusia dengan menarik rohnya keluar dari dada atau
ubun2.
Ada juga sosok spt itu yg membawa tongkat kayu yg ujungnya spt sabit. Mereka mencabut nyawa
manusia dengan menebaskan sabit itu ke leher manusia.
Dalam kehidupan mahluk halus di alam gaib, kekuatan dan kesaktian adalah sesuatu yang sangat
penting. Hidup mereka banyak didasarkan pada kekuatan yang dimiliki. Di alam kehidupan mahluk
halus, di antara para mahluk halus sering sekali terjadi perebutan wilayah dan tempat tinggal, siapa
yang kuat, dia yang akan menang dan berkuasa. Siapa yang kuat, dia dapat menjadi pemimpin dan
penguasa. Siapa yang lemah, dia harus tunduk kepada yang lebih kuat, atau menyingkir supaya tidak
menjadi korban. Yang lemah akan mencari / mendekati yang lebih kuat untuk menjadi tempatnya
berlindung.
Di dunia manusia, kekuatan dan kesaktian adalah pengertian yang berbeda. Kekuatan
menggambarkan tenaga / kekuatan tubuh manusia dan kesaktian menggambarkan kombinasi
kemampuan manusia yang terkait dengan kekuatan tubuhnya, kemampuan olah gerak, tenaga
dalam, tenaga batin / spiritual dan ilmu gaib / khodam, senjata dan pusaka.
Semasa manusia masih hidup, kesaktian manusia merupakan kombinasi dari kekuatan tubuhnya,
kemampuan olah gerak, tenaga dalam, kebatinan / spiritual dan ilmu gaib / khodam, jimat dan
pusaka, khodam dan kekuatan dewa di dalam tubuh orang yang ketitisan dewa. Tetapi setelah
kematiannya, kekuatannya terutama berasal dari kekuatan sukmanya saja yang berasal dari laku
kebatinan dan spiritual yang telah dicapainya semasa hidupnya (baca : Kesaktian Manusia) dan
kekuatan gaib dari jimat dan pusaka jika memilikinya di alam gaib.
Di dunia mahluk halus, kekuatan dan kesaktian pengertiannya tidak banyak berbeda, karena
semuanya tergantung pada kekuatan energi dan kemampuan untuk menembus benteng pertahanan
lawannya untuk memukul / menghajarnya. Kekuatan dan kesaktian mahluk halus terutama
ditentukan oleh kombinasi besarnya, kepadatan dan ketajaman energinya.
Kekuatan mahluk halus, termasuk sukma manusia, terutama berasal dari kekuatan energinya sendiri,
ditambah kekuatan gaib jimat dan pusaka jika memilikinya. Tetapi kekuatan mereka tidak selalu
sama dengan apa yang tampak pada kondisi normalnya, karena ada mahluk halus tertentu yang
dapat melipatgandakan kekuatannya pada saat bertarung, misalnya bangsa dewa yang dapat
bertriwikrama, melipatgandakan kekuatannya menjadi 3 kali lipat kekuatan normalnya, atau bangsa
buto yang dapat melipatgandakan kekuatannya menjadi 5 kali lipat kekuatan normalnya, sehingga
bagi yang belum mengenal sifat-sifat kekuatan mereka akan kecele, karena kondisi kekuatan mereka
pada saat bertarung akan berbeda jauh sekali dengan yang terlihat dalam kondisi normalnya.
Kondisi di atas bisa dianalogikan sbb. Misalnya saja kita melihat kondisi fisik seseorang secara kasat
mata, dengan mata kita. Dari bentuk dan ukuran tubuhnya kita bisa memperkirakan kekuatannya,
kegesitannya, staminanya, dsb. Itu adalah cara yang umum kita memperkirakan apakah seseorang
itu lebih kuat atau lebih lemah daripada diri kita sendiri, atau untuk tujuan memperbandingkan
seseorang dengan seseorang yang lain.
Jika hanya memandang secara awam saja seperti di atas, kita akan kecele, karena ada orang-orang
tertentu yang ketika sedang berkelahi / bertarung ternyata kekuatannya jauh di atas kondisi
normalnya yang kita kira, misalnya adalah orang-orang yang ikut beladiri karate / pencak silat, orang-
orang yang sudah melatih tenaga dalam, atau orang-orang yang sudah menjalani olah kekuatan
kebatinan, atau orang-orang yang berkhodam.
Dalam kondisi santainya mungkin orang-orang itu akan kelihatan biasa saja sama seperti orang-
orang lainnya. Tetapi ketika sedang berkelahi, maka keseluruhannya barulah kelihatan, kekuatan dan
geraknya tidak sama dengan manusia lainnya yang awam, karena akan juga dilambari dengan
kekuatan dan kemampuan dari latihan beladirinya atau dilambari "kekuatan lain" dalam dirinya.
Dengan demikian apa yang tampak sekilas dari penampakan luarnya tidak selalu sama dengan
keseluruhannya yang sesungguhnya. Diperlukan kemampuan pengetahuan khusus untuk bisa
menilai "isi" dari seseorang tanpa harus kita lebih dulu sudah mengenalnya atau tanpa harus kita
lebih dulu mengetahui apa saja yang sudah dilakukannya.
Para mahluk halus, selain sukma manusia, fisiknya adalah bersifat energi, sehingga secara alami dari
tempat keberadaannya mereka akan memancarkan suatu hawa energi yang sifat-sifatnya sesuai
dengan psikologis dan perwatakannya. Mahluk halus yang kesaktiannya tinggi, pengaruh hawa
energi mereka, yang dirasakan bersifat positif atau negatif, sangat kuat, bukan hanya dapat
mempengaruhi manusia, tetapi juga mempengaruhi banyak mahluk halus lain, dan pengaruhnya bisa
mencakup jarak yang jauh (yang kekuatannya sangat tinggi pengaruh hawa energinya bisa sampai
beratus-ratus kilometer). Berbeda dengan jenis sukma manusia yang walaupun kesaktiannya tinggi,
tetapi pancaran aura energinya hanya beberapa meter saja dan pancaran aura energinya itu
menggambarkan hawa kekuatan kebatinan atau spiritualnya.
Para mahluk halus, selain sukma manusia, dapat membentuk suatu bentukan energi, dapat
membentuk energinya sesuai keperluannya. Artinya para mahluk halus itu dapat membentuk suatu
bentukan energi, dapat dijadikan energi pagaran diri untuk perlindungan dan bertahan dari serangan
mahluk halus lain, atau energinya dipadatkan untuk "ketahanan" tubuhnya, atau menyalurkan
energinya untuk menyerang menusuk / menghantam, atau digunakan untuk merubah penampilan
wujudnya, atau untuk mempengaruhi pikiran manusia, atau untuk tujuan yang lain.
Dengan pagaran dan ketahanan energinya, mahluk halus yang kekuatannya tinggi dapat merasa
aman, karena benteng pagaran energi pelindungnya itu atau kekuatan ketahanan tubuhnya itu tidak
dapat ditembus oleh serangan mahluk halus lain yang kekuatannya lebih rendah, walaupun yang
menyerangnya jumlahnya banyak. Sedangkan yang kekuatannya lebih rendah, walaupun jumlahnya
banyak dan juga dapat membentuk pagaran energi / ketahanan tubuh, pastilah kalah jika dipukul /
dihantam oleh mahluk halus yang kekuatannya lebih tinggi.
Satu mahluk halus yang berkekuatan tinggi, selain pagaran energinya dan ketahanan tubuhnya tidak
dapat ditembus oleh serangan mahluk halus lain yang kekuatannya lebih rendah, dengan kekuatan
energinya ia juga dapat menghajar semua mahluk halus di bawah kekuatannya. Jadi di dunia mahluk
halus kekuatan adalah hal yang utama, sedangkan banyaknya jumlah prajurit, pengikut, rakyat, dsb,
bukanlah sesuatu hal yang penting, tetapi tetap berguna untuk diperintah melakukan tugas tertentu.
Dalam hal kesaktian / kekuatan gaib, sifat energi para mahluk halus yang dapat membentuk pagaran
energi merupakan suatu kelebihan dibandingkan roh sukma manusia yang tidak dapat membentuk
pagaran energi.
Para mahluk halus itu dengan pagaran energi dan ketahanan tubuhnya, mereka tidak terluka oleh
serangan mahluk halus yang kekuatannya lebih rendah. Sedangkan sukma manusia, walaupun
berkesaktian tinggi, tetap dapat terluka oleh serangan mahluk halus yang rendah kekuatannya,
karena tidak memiliki pagaran energi. Tetapi kekuatan gaib sukmanya tetap berguna untuk
menghantam / memukul yang kekuatannya lebih rendah, walaupun dia sendiri mungkin terluka.
Para mahluk halus, dengan energinya itu, mereka juga akan lebih cepat dalam pemulihan lukanya,
dibandingkan sukma manusia.
Sukma manusia pada umumnya tidak dapat membentuk pagaran energi, tetapi Ibu Kanjeng Ratu
Kidul, yang aslinya adalah sukma manusia, dapat membentuk pagaran energi, karena sifat fisik
energi - nya telah berubah menjadi seperti bangsa jin, tidak lagi sama dengan sifat energi sukma
pada umumnya (baca: Bangsa Siluman).
Dari sifat energi kesaktiannya, energi sukma manusia lebih halus tetapi tajam. Sedangkan mahluk
halus lain energinya lebih besar dan lebih padat. Dapat diibaratkan seperti pedang tipis dan golok.
Kesaktian sukma manusia yang ditandai dengan ketajaman energinya digunakan untuk menembus
dan merobek pertahanan mahluk halus lain, menusuk dan melukainya.
Karena tidak dapat membentuk pagaran energi, maka untuk bertahannya sukma manusia akan
menggunakan kekuatan energinya untuk "ketahanan tubuh". Sedangkan para mahluk halus lain,
selain bisa membentuk pagaran energi, mereka juga menggunakan kekuatan energinya untuk
"ketahanan tubuh".
Jika sukma manusia bertarung dengan mahluk halus lain, dan kekuatannya seimbang, masing-masing
dapat menciderai lawannya. Hancur-hancuran. Tetapi mahluk halus lain itu dapat lebih cepat dalam
memulihkan luka-lukanya dibandingkan sukma manusia.
Jika para mahluk halus bertarung, pertarungan itu bisa dilakukan secara fisik, yaitu memukul dan
menendang seperti perkelahian di dunia manusia, bisa juga dengan cara melontarkan /
menghantamkan energinya kepada lawannya untuk memukul jarak jauh atau menusuk lawannya
dengan energinya, bisa juga secara frontal saling menabrakkan / menghantamkan fisik dan energi
mereka dengan lawannya. Dalam perkelahian frontal tersebut mahluk halus yang kekuatannya besar
akan bisa menghajar yang kekuatannya lebih lemah.
Mahluk halus yang sosoknya seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada, yang sosoknya hitam
besar seperti gondoruwo dan yang sosoknya seperti raksasa buto, kebanyakan ketika berkelahi
dengan mahluk halus lain akan cenderung bertarung secara frontal mengadu kekuatan dan
ketahanan tubuhnya. Sedangkan mahluk halus jenis lain tidak semuanya menonjolkan kekuatan dan
ketahanan tubuhnya. Jika bertarung dengan mahluk halus lain mereka lebih banyak mengandalkan
kegesitan, kelincahan gerak dan kekuatan memukul untuk mengalahkan lawannya.
Mereka di alam halus biasanya dapat mengukur kekuatan masing-masing, sehingga yang
kekuatannya lebih rendah akan memilih mundur daripada harus bertarung dan kalah dengan
menanggung banyak luka. Selain diperlukan kemampuan spiritual khusus untuk dapat mengukur
kekuatan sesosok mahluk halus, bila kita mampu menyelami psikologis mereka, maka kita juga akan
dapat seperti mereka, mengukur kekuatan masing-masing mahluk halus.
Untuk menggambarkan tingkatan kekuatan para mahluk halus, selain sukma manusia, dapat dibuat
gambaran sebagai tolok ukur / perbandingan kekuatan / kesaktian masing-masing mahluk halus sbb
:
- Energi kekuatan & perlindungan mustika wesi kuning = 100 kali lipatnya kekuatan kuntilanak atau
50 kali
- Energi kekuatan & perlindungan mustika merah delima (md) = 9 kali lipatnya kekuatan mustika
wesi kuning.
- Energi kekuatan Ibu Kanjeng Ratu Kidul (KRK) seperti api lilin besar ( = 100 kali lipatnya kekuatan
mustika
merah delima).
- Energi kekuatan bangsa dewa utama seperti api obor ( = 300 kali lipatnya kekuatan gaib Ibu Ratu
Kidul).
- Energi kekuatan bangsa buto seperti api obor besar ( = 600 - 1000 kali lipatnya kekuatan gaib ibu
Ratu Kidul).
- Energi kekuatan para mahluk halus lain yang sampai ribuan kali lipatnya kekuatan kesaktian Ibu
Kanjeng Ratu Kidul seperti api unggun besar.
Selain gambaran di atas, masing-masing mahluk halus juga tampak dari pancaran hawa aura
energinya yang bisa digunakan untuk menilai kadar kekuatannya, perwatakannya apakah berwatak
halus ataukah berwatak keras, dan apakah karakternya menonjolkan kekuatan / kegagahan.
Gambaran perbandingan kekuatan gaib di atas adalah untuk menggambarkan kekuatan gaib sesosok
mahluk halus tertentu ketika berhadapan dengan sosok halus yang lain, yang merupakan kombinasi
dari besarnya, kepadatan dan ketajaman energinya, yang secara keseluruhan menggambarkan
tingkat kekuatan / kesaktian sesosok mahluk halus dibandingkan sosok mahluk halus lainnya.
Gambaran masing-masing kekuatan gaib di atas mengindikasikan bahwa mahluk halus dan benda
gaib yang kekuatan gaibnya setingkat atau lebih tinggi daripada wesi kuning atau mustika merah
delima, akan terlalu mudah baginya jika diperintahkan membersihkan / mengusir / menyapu bersih
keberadaan dedemit seperti kuntilanak atau gondoruwo atau mahluk halus lain yang kekuatannya
setingkat dengan itu.
Gambaran di atas juga mengindikasikan bahwa sosok halus atau benda gaib yang kekuatan gaibnya
lebih tinggi di atas kekuatan gaib mustika merah delima akan bisa menembus kekuatan gaib
pertahanan perlindungan kekebalan wesi kuning dan mustika merah delima, bahkan bisa mengusir
pergi khodamnya.
Mustika merah delima mempunyai keistimewaan membuat kebal seseorang, sedangkan keris tidak
membuat kebal pemakainya, tetapi kebanyakan khodam keris lebih tinggi kekuatan gaibnya
sehingga bisa menembus "ketahanan" / kekebalan mustika merah delima dan orangnya akan terluka
oleh tusukan keris. Artinya dengan kekuatan gaibnya yang lebih tinggi, keris itu dapat menembus
mengalahkan pertahanan kekebalan mustika merah delima, bahkan khodam kerisnya bisa juga
mengusir pergi khodam merah delimanya.
Gambaran di atas juga mengindikasikan bahwa khodam pendamping atau sebuah benda gaib
khodamnya akan tertahan atau menjadi kosong isi gaibnya jika dibawa masuk ke dalam sebuah
rumah yang memiliki pagaran gaib absolut yang kekuatan gaib pagarannya lebih tinggi daripada
kekuatan khodamnya. Jika khodam benda gaibnya bersifat mendampingi si manusia pemiliknya,
menjadi khodam pendamping, maka khodam itu akan menunggu sampai pemiliknya keluar lagi dari
balik pagaran gaib itu. Tetapi jika khodamnya tidak bersifat mendampingi pemiliknya, yang biasanya
tetap tinggal di dalam benda gaibnya, misalnya yang fungsinya untuk kekuatan dan kekebalan, maka
kemungkinan besar benda gaib itu kemudian akan hilang kegaibannya, karena setelah khodamnya
tertahan tidak dapat masuk menembus pagaran gaib itu, maka ia akan pergi mencari benda lain
untuk ditinggali dan tidak kembali lagi kepada bendanya yang lama.
Gambaran di atas juga mengindikasikan bahwa ada banyak sosok halus yang memiliki tingkat
kekuatan gaib di atas kesaktian Ibu Ratu Kidul yang Ibu Ratu Kidul sendiri dan seluruh prajuritnya
pun harus menghindarinya, tidak akan berani berspekulasi untuk berhadapan dengan mereka.
Benda-benda jimat dan khodam yang bisa menjadikan seseorang kebal senjata tajam, atau
menjadikannya tahan pukul, adalah penyatuan "ketahanan" tubuh si khodam dengan si manusia.
Selain itu kekuatan khodam itu juga menyatu dengan kekuatan si manusia sehingga ketika orangnya
memukul orang lain, maka pukulannya akan juga mengandung efek kekuatan gaib, karena kekuatan
pukulannya adalah kombinasi dari kekuatannya sendiri ditambah kekuatan khodamnya.
Sebuah jimat kekebalan badan seperti wesi kuning dan mustika merah delima atau batu akik anti
cukur, dsb, akan memberikan tuah ketahanan / kekebalan tubuh kepada manusia pemakainya,
sehingga manusia tersebut akan tahan menerima pukulan dan tidak terluka jika dibacok / ditusuk
dengan senjata tajam, sepanjang kekuatan pukulan dan senjata yang digunakan membacok /
menusuk itu tidak mengandung kekuatan gaib yang lebih tinggi dari kekuatan gaib jimat
kebalnya. Jika pukulan dan senjata penyerangnya mengandung kekuatan gaib yang lebih tinggi
daripada kekuatan gaib jimatnya, maka pertahanan gaib kekebalannya itu akan mampu ditembus
dan orang itu akan terluka.
Khusus untuk tuah kekuatan / kekebalan, biasanya tidak memerlukan khodam dengan kekuatan gaib
yang tinggi, karena cakupan energinya hanya diperlukan untuk area yang sempit saja, yaitu
dipadatkan hanya menjadi sebatas tubuh si manusia pemakainya, seringkali kekuatan gaib setingkat
gondoruwo saja sudah cukup untuk menjadi khodam jimat kekuatan dan kekebalan, dan mungkin
tidak banyak yang menyadari bahwa gondoruwo sering menjadi khodam jimat isian dan khodam
ilmu kekuatan / kekebalan dan banyak kekuatan gaib susuk kekuatan / kekebalan tidak lebih tinggi
dari kekuatan gaib gondoruwo, sehingga akan luntur oleh daun kelor, bambu kuning, dsb. Karena itu
biasanya jimat kebal dan ilmu kebal isian / asma'an akan tidak berdaya ketika berhadapan dengan
senjata pusaka atau ilmu kesaktian yang kekuatan gaibnya tinggi. Yang paling utama diperlukan
untuk khodam kekuatan dan kekebalan adalah sifat perwatakan khodamnya yang harus keras dan
menonjolkan kekuatan dan kegagahan, bukan semata-mata khodam yang sakti.
Biasanya jimat kebal, susuk kebal dan ilmu kebal (yang bukan ilmu kebatinan, apalagi yang isian /
asma'an) cukup ampuh untuk digunakan menghadapi pukulan tangan kosong, senjata tajam atau
senjata api, yang tidak mengandung serangan kekuatan gaib yang tinggi, tetapi tidak berdaya ketika
berhadapan dengan senjata pusaka atau aji-aji kesaktian yang kekuatan gaibnya tinggi. Karena itu
untuk menangkal penyalahgunaan / mengalahkan keilmuan kebal itu tidak dilakukan dengan
menyerangnya dengan senjata tajam atau dengan ilmu pukulan yang kekuatannya tinggi, tetapi
dengan cara melunturkan / memusnahkan kegaiban ilmunya atau mengusir khodam kebalnya yang
biasanya kekuatan gaibnya tidak tinggi. Banyak susuk dan ilmu isian yang sengaja diberikan
pantangan ilmu untuk menangkal penyalahgunaan ilmunya, atau untuk digunakan sewaktu-waktu
jika penggunanya ingin menghilangkan ilmunya.
Berbeda halnya dengan keperluan untuk tuah penjagaan gaib. Tuah untuk penjagaan gaib
membutuhkan khodam dengan kekuatan gaib yang tinggi, karena fungsinya memang untuk
menghadapi mahluk halus lain. Semakin tinggi kekuatan gaibnya dan keras karakternya akan
semakin baik khodam itu menjalankan fungsi penjagaan gaib. Tetapi banyak juga benda-benda gaib
yang fungsinya untuk penjagaan gaib, tetapi kekuatan gaibnya rendah. Walaupun begitu biasanya
kesaktian khodamnya masih cukup untuk menghadapi, menangkal dan mengusir para mahluk halus
setingkat dedemit kuntilanak dan gondoruwo atau mahluk halus dan jin-jin kelas rendah yang sering
mengganggu manusia dewasa dan anak-anak, atau untuk menangkal dan mengusir para mahluk
halus yang sok berkuasa dan bersifat mengganggu di sebuah rumah atau bangunan / lokasi tertentu.
Gambaran perbandingan kekuatan gaib di atas tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kekuatan gaib sukma manusia, karena sifat energi sukma manusia tidak sama dengan sifat energi
mahluk halus lain yang dapat membentuk pagaran energi. Tingkat kekuatan sukma manusia diukur
dengan tingkat kekuatan pagaran energi dan ketahanan tubuh mahluk halus yang dapat ditembus
dan dilukainya.
Dalam pengertian sukma manusia disini termasuk di dalamnya adalah sukma / roh / arwah manusia
yang sudah meninggal, roh / sukma manusia yang moksa (tidak meninggal, tetapi masuk / pindah ke
alam gaib bersama dengan raganya), dan manusia yang diambil / dibawa oleh sesosok mahluk halus
ke alam gaib, sehingga hilang dari dunia manusia.
Kekuatan sukma seseorang terutama adalah berasal dari kekuatan laku kebatinan / spiritual orang
tersebut semasa hidupnya (selain kebatinan / spiritual yang bersifat keilmuan, juga kekuatan dari
penghayatan kebatinan kerohanian dan keagamaan / ketuhanan).
Jika seseorang belum pernah menekuni suatu laku yang efeknya meningkatkan kekuatan sukma
kemungkinan besar kondisi kekuatan sukmanya itu masih rendah, masih sama dengan kekuatan
sukma orang-orang yang umum dan awam yang biasanya tidak lebih tinggi daripada kekuatan gaib
kuntilanak yang di alam gaib termasuk sebagai roh halus yang kekuatan gaibnya paling lemah.
Sukma manusia yang memiliki kekuatan gaib dari kebatinan, akan merasakan energinya berupa
getaran rasa dan tekanan di dada dan selimut tebal energi yang mengisi tubuhnya yang dapat
diwujudkan menjadi ketahanan tubuh atau menjadi kekuatan gaib untuk menyerang mahluk halus
lain dengan cara memukul, menendang, menusukkan energi, dsb, atau memukul jarak jauh, atau
menyerang melalui pancaran energi kekuatan pikiran yang menusuk. Dan kekuatan sukma manusia
tersebut dapat dirasakan oleh mahluk halus lain di sekitarnya sebagai suatu perbawa / wibawa
tersendiri.
Sukma manusia yang memiliki kekuatan gaib dari kekuatan spiritual akan merasakan kekuatan
energinya di kepalanya berupa kekuatan energi yang tajam yang terpancar lewat kekuatan pikiran,
kekuatan energi yang tajam yang dapat untuk menembus pagaran gaib / energi, atau menyerang
menusuk mahluk halus, atau untuk menembus / membuka tabir-tabir kegaiban. Dan aura
spiritualnya akan terlihat sebagai suatu karisma tersendiri yang terpancar di wajah atau sorot
matanya dan pendaran-pendaran energi pikirannya yang kuat dan tajam akan dapat dirasakan oleh
mahluk halus lain di sekitarnya.
Seringkali kekuatan sukma dari kekuatan spiritual tidak dapat disatukan dengan kekuatan tubuh,
hanya menjadi kekuatan di pikiran, tetapi seseorang yang menekuni olah spiritual sebagai kelanjutan
dari olah kebatinannya, maka dia juga akan menguasai kekuatan kebatinan sekaligus kekuatan
spiritual, kekuatan tubuh sekaligus kekuatan pikiran.
Para mahluk halus, selain sukma manusia, dapat membentuk suatu bentukan energi, yang dapat
dijadikan energi pagaran diri / ketahanan tubuh untuk perlindungan dan bertahan dari serangan
mahluk halus lain, atau menyalurkan energinya untuk memukul, menusukkan energi, atau untuk
merubah penampilan wujudnya, atau untuk tujuan yang lain. Bentuk energi ini juga dapat disatukan
dengan energi manusia, untuk menambah kekuatan dan ketahanan tubuh, kekebalan, menambah
wibawa / pengasihan, juga dapat untuk membuat manusia sakit atau meninggal. Bagi manusia yang
dapat berinteraksi dengan mahluk halus, kemampuan mahluk halus untuk membentuk energi ini
seringkali ditujukan terhadap manusia lain dalam bentuk teluh, santet, pelet, guna-guna, juga bisa
untuk tujuan pengobatan gaib, penglaris dagangan, memancarkan kewibawaan / karisma /
pengasihan, dsb.
Bentukan energi itu juga dapat digunakan untuk mempengaruhi pikiran manusia (halusinasi). Ini
seringkali terjadi pada orang-orang yang datang ke makam-makam atau tempat-tempat mistis untuk
'ngalap berkah'. Para mahluk halus itu dapat dengan energinya mempengaruhi pikiran manusia,
sehingga di mata (pikiran) manusia tersebut sang mahluk halus tampak sebagai sosok yang lain,
misalnya seperti sesosok sukma orang tertentu yang telah meninggal. Selama sesajinya sesuai, para
mahluk halus tersebut mau memenuhi keinginan si manusia yang 'ngalap berkah', walaupun
menurut si manusia yang 'ngalap berkah', yang memberikan 'berkah' tersebut adalah sukma / arwah
si manusia yang telah meninggal.
Selain dapat mempengaruhi pikiran manusia (halusinasi), para mahluk halus itu secara energi dapat
merubah wujudnya (jadi-jadian). Jika penampakkan sosok wujudnya berubah, misalnya aslinya
adalah si A, kemudian merubah wujudnya menjadi si B, maka semua orang yang melihatnya akan
melihat sosok itu sebagai si B, sesuai ubahan wujudnya, tetapi bagi yang penglihatan gaibnya tajam,
atau kepekaan batinnya tajam, mereka tetap bisa membedakan sosok ubahannya dengan sosok
aslinya, walaupun samar-samar.
Sukma manusia tidak dapat membentuk pagaran energi dan tidak dapat menggunakan energinya
untuk merubah wujudnya. Jadi sosok manusia yang tampak adalah sosok aslinya. Tetapi sukma
manusia dapat melakukan 'kontak batin' dengan manusia lain untuk memberikan 'penglihatan gaib',
wangsit atau bisikan gaib, atau untuk mempengaruhi jalan pikiran (ilusi / halusinasi) supaya manusia
merasa melihat sosok tertentu lain yang berbeda.
Sukma manusia tidak bisa merubah-ubah bentuk wujud aslinya. Walaupun ada sukma manusia yang
bisa bergonta-ganti pakaian, terutama mereka yang tinggal di dalam suatu komunitas atau kerajaan
gaib, tetapi wujud aslinya sendiri tidak bisa mereka rubah, tidak bisa mereka merubah sosok sukma
mereka menjadi wujud ular, macan, dsb. Tetapi dengan cara kontak batin mereka bisa
mempengaruhi pikiran (ilusi / halusinasi) manusia yang masih hidup, menyebabkan manusia
"merasa" melihat sosok lain yang berbeda.
Ketika ada beberapa orang yang datang, sukma si A itu melakukan kontak batin untuk
mempengaruhi pikiran orang-orang tersebut supaya melihatnya sebagai si B. Mereka yang
terpengaruh oleh halusinasi itu akan melihat si A sebagai si B, tetapi mungkin masih ada orang
lainnya yang masih melihatnya sebagai si A.
Sosok halus yang mereka lihat sebenarnya sama, dan hanya satu, tapi sosok yang mereka lihat bisa
berbeda, yaitu mereka melihat si A sebagai si B, tetapi ada orang lain yang masih bisa melihat sosok
itu sebagai si A. Ini terjadi karena orang-orang yang melihat gaib itu tidak semuanya secara serentak
bisa dipengaruhi pikirannya oleh sukma tersebut, dan besar kecilnya kadar pengaruh halusinasi itu
tidak sama pada setiap orang, karena masing-masing orang juga punya "daya tahan" sendiri-sendiri
terhadap pengaruh gaib.
Selain bisa juga melakukan kontak batin untuk mempengaruhi pikiran manusia, para mahluk halus
selain sukma manusia bisa merubah wujud fisiknya menjadi bentuk lain yang berbeda dari wujud
aslinya.
Misalnya sesosok dhanyang atau jin yang aslinya berwujud seperti manusia, mereka bisa merubah
wujudnya untuk menampakkan dirinya sebagai ular, harimau, dsb. Orang-orang yang bisa
melihatnya, semuanya akan melihat wujudnya sebagai ular atau harimau sesuai ubahan wujudnya.
Jadi jika semua orang melihatnya sebagai satu wujud yang sama, maka itu adalah suatu bentuk
penampakan ubahan wujud, tetapi jika masih ada orang yang melihatnya sebagai sosok yang lain,
maka itu adalah bentuk kontak batin (ilusi).
Sukma manusia tidak bisa merubah-ubah bentuk wujud aslinya, tidak bisa menampakkan diri
sebagai wujud yang berbeda, mungkin hanya pakaiannya saja yang bisa bergonta-ganti. Dengan
demikian semua orang yang melihat penampakannya (atau yang bisa melihat gaib) akan melihat
wujud aslinya, mungkin hanya pakaiannya saja yang bisa berganti.
Keterbatasan sifat energi sukma manusia menyebabkan sukma manusia tidak dapat merubah-rubah
wujud aslinya. Sukma manusia masih bisa membentuk energinya (pancarannya) untuk memberikan
jasa pengasihan, kekebalan, penglaris dagangan, kewibawaan, dsb. tetapi jarak pancarannya tidak
jauh, dan itu akan sangat melelahkannya jika tidak sejalan dengan kepribadian aslinya. Jika ingin
melakukan itu sukma manusia biasanya melakukannya dengan cara kontak batin untuk
mempengaruhi satu per satu pikiran manusia.
manusia itu sendiri seringkali tidak berada di kuburannya, berada di tempat lain. Dengan
keterbatasan sifat energinya tersebut sukma / arwah manusia seringkali tidak dapat memenuhi
keinginan manusia yang 'ngalap berkah'. Yang sering mengabulkan permohonan mereka adalah
mahluk-mahluk halus lain selain sukma manusia, biasanya adalah bangsa jin atau dhanyang yang
tinggal di lokasi tersebut. Apalagi sukma / arwah
Sebenarnya para mahluk halus itu juga mempunyai roh seperti manusia, sedangkan yang sering
dilihat oleh manusia sebagai sosok suatu mahluk halus adalah wujud fisiknya yang bersifat energi.
Roh para mahluk halus adalah wujud aslinya, dan yang bisa mereka ubah-ubah bentuknya adalah
wujud fisik mereka yang bersifat energi, sedangkan wujud roh mereka tidak bisa mereka ubah. Jadi
sekalipun mereka merubah-ubah bentuk wujud fisiknya, dengan penglihatan batinnya manusia
masih bisa melihat wujud asli mereka yang sebenarnya adalah wujud roh mereka.
Jadi para mahluk halus itu dapat merubah-ubah bentuk wujud fisik mereka, tetapi tidak dapat
merubah-ubah bentuk wujud roh mereka. Begitu juga sukma manusia yang sebenarnya adalah roh
manusia, sukma / roh manusia tidak dapat merubah-ubah bentuk wujudnya.
Tidak seperti di dunia manusia, di alam gaib, para mahluk halus tidak dapat membunuh mahluk
halus lainnya. Setinggi-tingginya kesaktian sesosok mahluk halus, yang dapat dilakukannya hanyalah
melukai dan menciderai lawannya sampai "sekarat", tetapi tidak bisa sampai membunuhnya. Yang
ada di dalam kisah-kisah legenda ataupun pewayangan tentang tewasnya suatu tokoh gaib, misalnya
tokoh Rahwana (buto), sebenarnya tidaklah sungguh-sungguh itu terjadi. Itu hanyalah kiasan bahwa
peranannya telah selesai, karena dia sudah dikalahkan, sudah ditundukkan atau sudah
"dipenjarakan".
Kemampuan para mahluk halus untuk membentuk energi dan merubah-ubah bentuk energinya
adalah kelebihan para mahluk halus dibandingkan sukma manusia. Mereka memiliki semua
kemampuan sukma manusia, termasuk kemampuan untuk "kontak batin". Selain sifat energi yang
berbeda, sifat perwatakan masing-masing mahluk halus, yang bisa dipastikan dari aura kejiwaannya,
juga berbeda-beda. Perbedaan sifat energi dan sifat perwatakan ini dapat dijadikan sebagai tolok
ukur untuk membedakan apakah sesosok mahluk halus itu adalah sukma manusia, ataukah bangsa
jin, dedemit, buto, dsb, walaupun penampakannya sama / mirip.
Secara alami energi mahluk halus akan terpancar pada jarak tertentu sesuai kekuatan energinya
masing-masing. Pancaran energi ini akan dirasakan manusia sebagai penyebab rasa merinding takut,
atau pada orang-orang tertentu yang pernah melatih olah rasa atau kebatinan keberadaan energi
mahluk halus tersebut dapat dirasakan sebagai rasa sesak di dada pada jarak yang lebih jauh
sebelum muncul rasa merinding.
Rasa merinding itu bisa dibedakan. Jika rasa itu berasal dari adanya sesosok bangsa jin, kuntilanak,
gondoruwo, dsb, biasanya rasa merindingnya terasa berat dan rasanya seperti "mencengkeram" dan
ada juga yang sampai menyebabkan orang lemas ketakutan. Tetapi jika rasa itu berasal dari adanya
sesosok sukma manusia biasanya rasa merindingnya hanya terasa tajam menusuk, tidak
"mencengkeram".
Secara alami pada umumnya jati diri dan keberadaan mahluk halus tidak ingin diketahui oleh
manusia. Sosok-sosok halus yang menimbulkan rasa merinding itu adalah karena mereka memang
dengan sengaja menunjukkan keberadaannya kepada manusia untuk maksud tertentu, misalnya
menunjukkan bahwa mereka (mahluk halus) sedang datang ke tempat kediaman manusia, atau
menunjukkan bahwa mereka tidak suka dengan kehadiran manusia di tempat tinggal mereka. Kalau
tidak begitu maka keberadaan mereka tidak akan menimbulkan rasa merinding dan keberadaan
mereka juga tidak terasakan.
Biasanya semakin tinggi kekuatan gaib mahluk halus, walaupun pancaran energinya besar dan tajam,
tetapi pancaran energinya itu juga semakin halus dan semakin sulit dirasakan oleh manusia (semakin
sulit dideteksi keberadaan energinya dan juga semakin sulit dilihat) dan keberadaan sosok halus itu
juga tidak menimbulkan rasa merinding, sehingga keberadaan mahluk halus yang kesaktiannya tinggi
itu akan sulit sekali terdeteksi keberadaannya oleh manusia. Kadangkala sesama mahluk halus pun
tidak bisa melihat mahluk halus lain yang kekuatannya jauh di atasnya, tetapi masih bisa merasakan
kehadiran energinya, sehingga ketika mereka merasakan kehadiran energinya, mereka akan berhati-
hati dan menyingkir.
Secara alami semua mahluk halus akan memancarkan suatu hawa / aura energi dari tempat
keberadaannya masing-masing yang sifat-sifatnya sesuai dengan sifat psikologis dan perwatakan
mahluk halusnya. Bila kita sudah cukup peka rasa dan batin, kita akan dapat mengenali dari hawa /
aura energinya apakah sesosok mahluk halus itu bersikap bersahabat atau tidak, sedang marah atau
tidak, sedang sedih atau tidak, apakah sifatnya menonjolkan kekuatan dan kegagahan, apakah sifat
energinya baik untuk manusia, apakah keberadaannya berbahaya untuk kita, dsb.
Dan masing-masing rasa energi itu yang berasal dari keberadaan sesosok sukma manusia akan
berbeda dengan yang berasal dari jenis mahluk halus yang lain. Juga masing-masing jenis mahluk
halus itu yang selain dari jenis sukma manusia rasa energinya akan berbeda. Rasa energi sesosok
bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb, masing-masing akan berbeda-beda, tidak sama, dan
rasa energinya juga berbeda bila energi itu berasal dari keberadaan harta karun gaib atau mustika
dan pusaka di alam gaib, sehingga tanpa harus melihat sosok dan bentuk wujudnya, dari pengenalan
rasa itu kita bisa mengenali sosok halus jenis apa yang ada di dalam sebuah benda gaib atau yang
ada di suatu lokasi.
Rasa energi gaib itu secara umum akan terasa sebagai rasa gaib dari suasana alam di suatu tempat
ketika kita berada di suatu tempat / lokasi, apakah bersifat wingit / angker, panas / dingin / teduh,
dsb. Sesudah itu barulah digunakan kemampuan melihat gaib untuk melihat dan menegaskan sosok
wujud gaibnya seperti apa, apakah disitu ada sesosok bangsa jin, kuntilanak, gondoruwo, buto, dsb,
ataukah disitu ada harta karun gaib atau mustika dan pusaka di alam gaib, karena masing-masing
akan berbeda rasanya, tidak sama. Dengan cara membedakan rasa energi itu kita juga akan dapat
dengan cepat menentukan apakah sesosok halus di hadapan kita adalah benar sesosok sukma
manusia ataukah sebenarnya adalah jenis kuntilanak, gondoruwo, atau bangsa jin, dan kita juga bisa
merasakan apakah keberadaan sosok halus tersebut bersifat berbahaya, sehingga kita bisa
menghindar atau melakukan tindakan preventif lainnya.
--------------
Ada beberapa pertanyaan serupa dari para pembaca mengenai bagaimana cara Penulis mengukur
kekuatan mahluk halus seperti tertulis di atas yang ukuran kekuatan gaib itu dituliskan juga di
halaman-halaman lain.
Pengenalan terhadap kekuatan mahluk halus ini sebenarnya terkandung di dalam usaha belajar
memperhatikan kehidupan mahluk halus dan belajar mengenal kepribadian masing-masing mereka.
Mungkin sama halnya dengan kita memperhatikan kehidupan manusia dan binatang, dengan cara
memperhatikan secara langsung ataupun melalui televisi. Ada banyak pengetahuan yang bisa
didapatkan jika kita mau memperhatikan kehidupan mereka, yang tidak akan didapatkan dengan
hanya puas bisa melihat gaib. Sebagian pengetahuan itu bersifat pengetahuan gaib yang berdimensi
tinggi, yang tidak akan didapatkan hanya dengan sekedar bisa melihat gaib.
1. Mampu berinteraksi langsung (secara energi) untuk merasakan dan mengukur kekuatan gaib
masing- masing mahluk halus.
2. Mampu berinteraksi dan mempertemukan sosok-sosok halus untuk saling diperbandingkan
kekuatannya (bisa juga meminta kesaksian dari mereka sendiri tentang tingkat kekuatan mereka
masing-masing dibanding sosok halus lainnya).
3. Memiliki tingkat kebatinan dan spiritualitas tertentu untuk bisa mengetahui sifat-sifat kesaktian
mahluk halus dan memperbandingkannya satu dengan lainnya (termasuk untuk menilai sifat-sifat
karakternya).
4. Memiliki sosok halus pendamping yang bisa menceritakan kekuatan gaib masing-masing sosok
halus (dan untuk meng-crosscheck pendapat kita dengan pendapatnya).
Masing-masing metode di atas bisa saling dikombinasikan untuk mendapatkan penilaian yang lebih
akurat.
1. Kekuatan gaib kuntilanak untuk mahluk halus yang tingkat kekuatan gaibnya rendah.
2. Kekuatan gaib mustika merah delima (md) untuk mahluk halus yang tingkat kekuatan gaibnya
menengah.
3. Kekuatan gaib Ibu Kanjeng Ratu Kidul (KRK) untuk mahluk halus yang tingkat kekuatan gaibnya
tinggi.
Untuk bisa menggunakan masing-masing ukuran itu kita harus mengenal betul masing-masing
mahluk halusnya dan bisa mengukur kekuatannya. Khusus untuk sosok-sosok halus yang dijadikan
ukuran skala kekuatan, kita harus mengenal betul seluk-beluk mereka dan sifat-sifat kekuatannya,
bukan sekedar bisa melihatnya, apalagi cuma mendengar ceritanya saja.
Sama juga kita menggunakan ukuran cc dan liter untuk air, kita harus mengetahui karakteristik
ukurannya dan cara-cara pengukurannya sehingga kita bisa mengukur isi volume segelas air, segalon
aqua, ataupun setangki air, walaupun bentuk tabung dan ukurannya berbeda-beda.
Mengenai parameter ukuran kekuatan gaib, kita akan bisa mengukur kekuatan gaib kalau kita sudah
terbiasa berinteraksi langsung secara energi dengan mereka. Caranya misalnya berkelahi / bertarung
melawan kuntilanak / gondoruwo dengan tenaga dalam atau kekuatan kebatinan, sehingga kita bisa
mengukur dan membedakan kekuatan mereka masing-masing, dan dalam bertarung itu bukan
dengan menggunakan amalan gaib / khodam yang tidak ada interaksi langsung dengan kekuatan
lawannya.
Sama seperti kalau kita sudah terbiasa menangkap kambing dan kerbau, maka kita akan bisa
membedakan kekuatan kambing dengan kekuatan kerbau, pasti berbeda kekuatannya. Dan
tergantung kekritisan kita, seharusnya kita bisa menilai kekuatan kerbau itu secara rata-rata sekian
..... kalinya kekuatan kambing.
Jadi kemampuan mengukur kekuatan kambing dan kerbau itu bisa dengan mudah dilakukan kalau
kita biasa turun tangan berinteraksi langsung dengan kambing dan kerbau, bukan sekedar bisa
melihat kerbau, atau menundukkan kerbau dengan amalan gaib yang tidak ada interaksi langsung.
Hanya saja kambing dan kerbau itu tidak bisa disamakan dengan mahluk halus yang bersifat energi
dan tak kelihatan mata.
Khusus untuk sosok-sosok halus yang dijadikan ukuran skala kekuatan, kita harus mengenal betul
seluk-beluk mereka dan sifat-sifat kekuatannya, supaya nilai ukuran kita bisa akurat, walaupun
mungkin tetap masih ada selisih keakuratan, mudah-mudahan tidak banyak, karena pengukurannya
memang lebih banyak berupa perkiraan perbandingan yang keakuratannya tidak sama dengan
mengukur memakai alat meteran.
Tambahan :
Untuk mahluk halus dan benda gaib yang kekuatannya dijadikan indikator kekuatan gaib, kita harus
mengenal betul sosok gaibnya dan karakteristik kekuatannya, bukan sekedar tahu tuahnya atau
sekedar pernah melihatnya.
Bagi orang umum memang akan susah untuk mengukur sendiri kekuatan mahluk halus, karena
mungkin kita tidak pernah mengukur kekuatan gaib kuntilanak, gondoruwo, wk, md, ibu ratu kidul,
dewa dan buto, melihatnya pun mungkin belum pernah. Tapi akan lebih mudah kalau kita tanyakan
langsung kepada masing-masing mahluk halusnya.
Misalnya untuk mengukur kekuatan khodam sebuah keris, akan lebih mudah kalau kita tanyakan
langsung kepada kerisnya, misalnya, berapa ukuran kekuatannya jika dibandingkan dengan kekuatan
mustika merah delima (md) atau jika dibandingkan dengan Ibu Kanjeng Ratu Kidul (KRK).
Mudah-mudahan khodam kerisnya tahu sosok yang dimaksud dan bisa mengukur kekuatan md dan
KRK, sehingga bisa mengukur kekuatannya sendiri dibandingkan mereka.
Lebih baik lagi kalau hasil pengukurannya ditanyakan lagi kepada keris yang lainnya, sehingga dari
perbandingan itu kita bisa mengambil kesimpulan yang lebih baik.
Tapi memang hasil pengukurannya tidak bisa 100% akurat, karena hanya bersifat perkiraan saja,
tidak seperti mengukur dengan alat meteran. Mudah-mudahan selisihnya tidak banyak.
Ada juga yang menanyakan tentang mahluk-mahluk gaib yang mempunyai kesaktian, apakah
kesaktiannya itu diperoleh dari olah sukma atau olah batin makhluk gaib tersebut, ataukah kesaktian
itu terjadi dengan sendirinya tanpa latihan ?
Mengenai itu kita harus membedakan sifat kesaktian masing-masing jenis mahluk halus. Ada 2 jenis
mahluk halus, yaitu yang aslinya adalah sukma / arwah manusia dan yang asli mahluk halus.
Mahluk halus yang aslinya adalah sukma manusia umumnya kekuatan gaibnya berasal dari kekuatan
kebatinan dan spiritualnya semasa hidupnya. Seorang manusia awam / umum yang belum pernah
melakukan laku olah kebatinan / spiritual atau laku lain yang efeknya memperkuat sukma, kekuatan
sukmanya (kesatuan roh pancer dan sedulur papatnya) umumnya tidak lebih tinggi daripada
kekuatan gaib kuntilanak (karena itu kekuatan gaib setingkat kuntilanak saja bisa membunuh
manusia). Sesudah orang tersebut menjalani laku kebatinan / spiritual atau laku lain yang efeknya
memperkuat sukma, barulah sukma orang itu terbentuk kekuatannya, dan dari sifat kekuatan
sukmanya itu akan bisa diketahui apakah kekuatannya itu berasal dari laku kebatinan ataukah dari
laku spiritual (baca juga : Kesaktian Manusia).
Mahluk halus lain selain sukma manusia secara fisiknya mereka adalah energi, sehingga kekuatan
kesaktiannya terutama berasal dari kombinasi 3 unsur, yaitu besarnya, kepadatan dan ketajaman
energinya. Sifat dan kekuatan energi ini bersifat alami, bersifat asli sesuai jenis masing-masing
mahluk halus.
Tetapi ada sosok-sosok halus tertentu yang juga melatih diri untuk meningkatkan kekuatannya,
misalnya dari jenis bangsa dewa dan sukma manusia, yang bertapa atau berguru untuk
meningkatkan kesaktiannya, terutama untuk meningkatkan kualitas kepadatan dan ketajaman
energinya. Karena kekuatan / kesaktian mahluk halus berasal dari kombinasi besarnya, kapadatan
dan ketajaman energinya, setelah berhasil ditingkatkan kualitas salah satu unsurnya, misalnya
kepadatan atau ketajaman energinya, tentunya kekuatan gaibnya juga akan bertambah. Di dalam
komunitas bangsa dewa ada juga latihan keprajuritan untuk bangsa dewa setingkatan prajurit.
Mahluk halus lain selain sukma manusia secara fisiknya mereka adalah energi, sehingga kekuatan
gaibnya berasal dari kombinasi besarnya, kapadatan dan ketajaman energinya. Kombinasi dari ketiga
unsur itu merupakan faktor yang menentukan tingkat kekuatan gaib mahluk halus, sehingga kalau
salah satu unsur kekuatannya berhasil ditingkatkan, maka kekuatan gaibnya juga akan meningkat.
Di alam roh teknik berkelahi seperti pencak silat biasanya tidak banyak berguna. Yang lebih berguna
adalah kegesitan / kecepatan gerak untuk menghindar dan menyerang, seperti tokoh wayang gatot
kaca, tetapi ini lebih berguna untuk berhadapan dengan lawan yang kekuatan gaibnya seimbang
atau lawan yang lebih lambat gerakannya.
Misalnya sesosok dewa berkelahi melawan buto. Kekuatan / kesaktian bangsa dewa kalah jauh
dibanding buto. Tetapi gerakan buto agak lambat, sehingga bangsa dewa akan banyak
mengandalkan kegesitan dan kecepatan gerak untuk menyerang dan menghindar. Tetapi karena
kekuatan bangsa dewa masih jauh di bawah buto, maka serangannya tidak banyak berarti, ibaratnya
pukulan dan tendangannya tidak begitu terasa sakit. Tetapi kalau serangan buto ada sekali mengenai
dewa itu, akibatnya fatal. Karena itulah di pewayangan pun diceritakan kalau bangsa buto datang
menyerang kahyangan, bangsa dewa pun tak berdaya, terpaksa mencari bantuan kepada orang lain
yang lebih sakti.
Di alam gaib masing-masing mahluk halus dapat bergerak lambat seperti sedang berjalan, tetapi di
saat yang lain mereka dapat melesat cepat. Namun ada jenis mahluk halus tertentu yang gerakannya
lebih lambat daripada mahluk halus lainnya. Contohnya adalah jenis gondoruwo dan buto atau jenis
bangsa jin berbulu hitam tinggi besar seperti gondoruwo dan bangsa jin yang wujudnya seperti
raksasa. Sehari-harinya, walaupun tujuan mereka jauh, jenis gondoruwo bergerak dengan berjalan
seperti orang utan berjalan tegak dan bangsa buto berjalan seperti raksasa. Mereka juga dapat
melesat cepat, tetapi kecepatan melesat mereka lebih lambat dibandingkan mahluk halus yang lain.
Mahluk halus yang sosoknya seperti manusia laki-laki kekar bertelanjang dada, yang sosoknya hitam
besar seperti gondoruwo dan yang sosoknya seperti raksasa buto, kebanyakan jika berkelahi dengan
mahluk halus lain akan cenderung bertarung secara frontal mengadu kekuatan dan ketahanan
tubuhnya. Sedangkan mahluk halus jenis lain tidak semuanya menonjolkan kekuatan dan ketahanan
tubuhnya. Jika bertarung dengan mahluk halus lain mereka lebih banyak mengandalkan kegesitan,
kelincahan dan kekuatan pukulan untuk men