Anda di halaman 1dari 4

PERITONITIS

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

A. Pengertian Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum (lapisan serosa yang menutupi rongga
abdomen dan organ-organ abdomen di dalamnya). Peritonitis dapat disebabkan
oleh kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi dan penyulitnya misalnya
perforasi apendisitis, perforasi tukak lambung, perforasi tifus abdominalis. Ileus
obstruktif dan perdarahan oleh karena perforasi organ berongga karena trauma
abdomen.
B. Tujuan Sebagai pedoman petugas di dalam menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaan Peritonitis
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 003 Tahun 2015 tentang
Pemberian Layanan Klinis.
D. Referensi Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
E. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesis meliputi keluhan utama, riwayat penyakit
langkah/ sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat
Prosedur sosial.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang diperlukan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan.
4. Jika terdapat indikasi, petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosis dan/atau diagnosis banding berdasarkan
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang:
a. Keluhan
Nyeri hebat pada abdomen yang dirasakan terus-menerus selama
beberapa jam, dapat hanya di satu tempat ataupun tersebar di
seluruh abdomen. Intensitas nyeri semakin kuat saat penderita
bergerak seperti jalan, bernafas, batuk, atau mengejan.
Bila telah terjadi peritonitis bakterial, suhu badan penderita akan
naik dan terjadi takikardia, hipotensi dan penderita tampak letargik
dan syok.
Mual dan muntah timbul akibat adanya kelainan patologis organ
visera atau akibat iritasiperitoneum.
1
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
PERITONITIS

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

Kesulitan bernafas disebabkan oleh adanya cairan dalam abdomen,


yang dapat mendorong diafragma.
Faktor risiko
b. Pemeriksaan fisik
Pasien tampak letargik dan kesakitan
Dapat ditemukan adanya demam
Distensi abdomen disertai nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen
Adanya defans muskular
Hipertimpani pada perkusi abdomen
Pekak hati dapat menghilang akibat udara bebas di bawah diafragma
Bising usus menurun atau menghilang
Rigiditas abdomen atau sering disebut perut papan, terjadi akibat
kontraksi otot dinding abdomen secara volunter sebagai
respon/antisipasi terhadap penekanan pada dinding abdomen ataupun
involunter sebagai respon terhadap iritasi peritoneum.
Pada rectal toucher akan terasa nyeri di semua arah, dengan tonus
muskulus sfingter ani menurun dan ampula rekti berisi udara.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan di layanan primer untuk
menghindari keterlambatan dalam melakukan rujukan
Penegakan Diagnostik (Assessment)
Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis dan
pemeriksaan fisik dari tanda-tanda khas yang ditemukan pada pasien.
Diagnosis Banding: -
Komplikasi
1. Septikemia
2. Syok
Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan Pasien segera dirujuk setelah penegakan diagnosis dan
penatalaksanaan awal seperti berikut:
- Memperbaiki keadaan umum pasien
- Pasien puasa
- Dekompresi saluran cerna dengan pipa nasogastrik atau intestinal
- Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara
2
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
PERITONITIS

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

intravena
- Pemberian antibiotik spektrum luas intravena.
- Tindakan-tindakan menghilangkan nyeri dihindari untuk tidak
menyamarkan gejala
Pemeriksaan penunjang lanjutan
Pemeriksaan lainnya untuk persiapan operasi. Kriteria Rujukan
Rujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis
bedah.
Prognosis
Prognosis untuk peritonitis adalah dubia ad malam.
6. Petugas memberikan edukasi pada pasien dan keluarga mengenai diagnosis,
pengobatan, serta control teratur untuk mencegah komplikasi.
7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit
farmasi.
8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosis,
terapi, dan rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis untuk kemudian
diinput dalam data simpus.
F. Unit Terkait 1. Unit BP Umum

2. Unit BP Lansia

3. Unit Farmasi

4. Unit Gizi

5. Unit Laboratorium
G. Sarana dan 1. Tidak ada sarana prasarana khusus
Prasarana

H. Dokumen Rekam medis


Terkait

3
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)
PERITONITIS

No. Dokumen :

S No. Revisi :0
O Tanggal Terbit :
P
Halaman :

Puskesmas dr.H. MUHAMAD RUSMIN


Kampung Sawah NIP. 19661222 200312 1 002

4
BAB VII Layanan Klinis Yang Berorientasi Pasien (UKP)

Anda mungkin juga menyukai