Anda di halaman 1dari 2

NAMA: NUR HAYATI

NIM : A31114039

RMK 1

Risiko Audit
Risiko audit (audit risk ) merupakan risiko yang terjadi dalam auditor yang tanpa disadari
tidak memodifikasikan pendapatnya sebagaimana mestinya dalam suatu laporan keuangan yang
didalamnya terkandung salah saji material. Jadi dalam risiko audit, seorang auditor dalam
melakukan proses pengauditan, auditor tersebut menerima ketidakpastian. Audit tidak menjamin
bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji material. Dengan demikian dalam perencanaan
pekerjaannya, auditor harus mempertimbangkan risiko audit tersebut.

Ada tiga komponen risiko, yaitu :


1. Risiko bawaan, merupakan kerentanan suatu saldo akun atau transaksi terhadap salah saji
(misstatement) yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak ada pengendalian yang
berhubungan. Risiko salah saji (misstatement) seperti itu lebih besar dalam beberapa asersi
laporan keuangan dan saldo-saldo atau pengelompokan yang berhubungan daripada yang
lainnya.
2. Risiko pengendalian, merupakan risiko bahwa suatu salah saji yang material yang akan
terjadi dalam asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian perusahaan. Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada karena
keterbatasan yang melekat pada pengendalian internal.
3. Risiko deteksi, merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji yang
material dalam suatu perusahaan berdasarkan bahan bukti yang ada.

Ketiga komponen di atas dapat dikombinasikan dalam bentuk formula : AR=IR x CR x DR

Dimana: AR = Risiko Audit


IR = Risiko Bawaan
CR = Risiko Pengendalian
DR mempunyai hubungan yang terbalik dengan IR dan CR. Semakin kecil IR dan CR yang
diyakini oleh seorang auditor, maka akan semakin besar DR yang diterima. Begitupun sebaliknya,
semakin besar IR dan CR yang diyakini, maka akan semakin kecil DR yang diterima.

Proses Pemeriksaan
Beberapa proses dalam pemeriksaan :
1. Perencanaan dan perancangan pendekatan audit :
a. Mengidentifikasi alasan klien untuk diperiksa
b. Melakukan kunjungan ke kantor klien
c. Mengajukan proposal audit kepada klien
d. Mencari informasi tentang kewajiban hokum klien
e. Menentukan materialitas dan risiko audit
f. Mengembangkan rencana dan program audit secara menyeluruh

2. Pengujian atas pengendalian dan pengujian transaksi :


a. Pengujian substantif atas transaksi, merupakan prosedur yang dirancang untuk menguji
kekeliruan dalam bentuk uang/rupiah.
b. Pengujian pengendalian, merupakan prosedur yang dirancang untuk memverifikasi apakah
system pengendalian yang dilaksanakan sesuai dngan apa yang telah ditetapkan
sebelumnya.

3. Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian terinci atas saldo


4. Menyelesaikan Audit
a. Megisi daftar periksa audit
b. Menelaah kewajiban bersyarat
c. Mendapatkan bahan bukti akhir
d. Menelaah peristiwa kemudian
e. Menyiapkan surat manajemen
f. Menerbitkan laporan audit
g. Mengkomunikasikan hasil audit

Anda mungkin juga menyukai