Setiap defek pada kulit (kehilangan kulit/ epitel kulit) harus ditangani sesuai
dengan komponen yang hilang, penyebab yang mendasari, lokasi anatomis,
estetika, gangguan fungsi yang berhubungan, dan ketersediaan jaringan donor
dan resipien. Kesesuaian donor dan resipien dapat dinilai dari warna kulit,
tekstur, ketebalan, dan kerapatan tumbuhnya rambut. Kesehatan pasien secara
umum juga perlu diperhatikan.
Pemindahan
jaringan bebas
Pemindahan
jaringan jauh
Pemindahan
jaringan lokal
Skin Graft
Penutupan luka
langsung
Penutupan luka
sekunder
28
7 Definisi
Skin Graft
Jenis 1. Split Thickness Skin Graft (STSG), yaitu skin graft yang
terdiri atas epidermis dan sebagian dermis, dibagi lagi
menjadi:
Thick : Epidermis + bagian lapisan dermis
Medium : Epidermis + bagian lapisan dermis
Thin: Epidermis + bagian lapisan dermis
2. Full Thickness Skin Graft (FTSG), yaitu skin graft yang
terdiri atas epidermis dan seluruh bagian tebal dermis
3. Composite graft, yaitu skin graft yang terdiri atas
epidermis, dermis, dan lemak subkutan
29
Full Thickness Keuntungan:
Skin Graft Kecenderungan untuk terjadi kontraksi lebih kecil
Kecenderungan untuk berubah warna lebih kecil
Kecenderungan permukaan kulit mengkilat lebih kecil
Secara estetik lebih baik dari split thickness skin graft
Kerugian:
Kemungkinan take lebih kecil dibandingkan STSG
Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas
Donor harus dijahit atau sebagian ditutup oleh STSG bila
luka donor agak luas sehingga tidak dapat ditutup primer
Donor terbatas pada tempat-tempat tertentu seperti
inguinal, supraklavikular, retroaurikular.
Asal Skin Graft 1. Autograft: Graft berasal dari individu yang sama
2. Homograft: berasal dari individu lain yang sama spesiesnya
3. Heterograft (xenograft): berasal dari mahluk lain yang
berbeda spesies
GS
30
Teknik STSG a. Pengambilan: dapat menggunakan pisau/ skalpel (pisau
Hambey, pisau no.22 atau no.10), drum dermatome, air
driven dermatome, electricity driven dermatome
b. Penggunaan meshed graft: meningkatkan luas daerah yang
dicakup sementara meminimalkan luas jaringan yang
diambil, dapat dilakukan pada permukaan ireguler,
mengurangi kemungkinan hematom atau seroma, dapat
mengurangi ukuran luka akibat adanya kontraksi luka
sekunder, dan lebih baik secara estetika (lihat gambar 13)
c. Perawatan daerah donor: dapat digunakan occlusive
dressings, semiocclusive dressings, semiopen dressings,
atau open dressings, dengan masing-masing
konsekuensinya. Biasanya dibuka setelah 2-3 minggu
d. Perawatan daerah resipien: penutup yang tidak menempel,
cukup lembab, dan memberikan tekanan yang merata.
Penutup dibiarkan selama 5 hari pertama, sedangkan kasa
lemak (tulle) atau penutup yang tidak menempel bisa
dipertahankan lebih lama agar tidak menggeser graftnya.
GS
Gambar 13. Kiri: Pengambilan kulit untuk split thickness skin graft. Tengah:
Penggunaan mesh. Kanan: Pemasangan kulit pada resipien.
31
8 Definisi
Flap
32
- Musculocutaneous
- Osteocutaneous
- Osteomusculocutaneous
- Omentum
Flap Musculo-
cutaneous Indikasi:
1. Diperlukan massa yang besar
2. Menghilangkan ruang rugi dan infeksi
3. Mengembalikan fungsi motorik
Keuntungan:
1. Massa yang cukup besar untuk menutupi defek
2. Dapat menyesuaikan dengan luka tidak beraturan.
3. Vaskularisasi baik
4. Dapat mengikutkan tulang pada transfer
5. Dapat mentransfer saraf motorik dan saraf sensorik
Kerugian:
Mengorbankan sebagian atau seluruh fungsi otot tersebut.
33
GS
GS
GS
34
9 Definisi
Bedah Mikro
Instrumen A. Pembesaran
1. Mikroskop: pembesaran 6-40x
2. Lup: pembesaran 2,5-3,5x
B. Instrumen Bedah Mikro: biasanya kecil dan halus,
terpisah dari instrument biasa dengan perawatan khusus
agar tidak cepat rusak
C. Benang Jahit: biasa digunakan benang yang tidak diserap
dengan ukuran sangat kecil sehingga dapat digunakan
untuk menjahit rambut kepala sekalipun.
1. Terbuat dari Nilon atau polipropilen monofilamen
2. Ukuran 8-0: pembuluh darah dan saraf lengan atau
pergelangan
3. Ukuran 9-0 atau 10-0: pembuluh darah atau saraf jari
4. Ukuran 11-0: pembuluh darah jari distal dan pada anak
D. Obat-obatan dan larutan
1. NaCl atau ringer laktat ditambah heparin 100 U/mL,
dijaga hangat, untuk irigasi tepi pembuluh darah agar
tidak terjadi trombosis
2. Lidocaine 2% untuk mengurangi vasospasme
3. Papaverin untuk melawan efek vasospasme, di mana
papaverin bila bertemu heparin akan mengendap
35
Persiapan A. Persiapan Operator
Bedah Mikro 1. Jangan stres; pekerjaan lain diwakilkan, dan sebagainya
2. Jangan melakukan olahraga terutama olahraga berat 2-3
hari sebelum operasi
3. Buat skenario operasi detail per jam
4. Ergonomi harus baik: tangan dan kaki ditopang dengan
baik, badan lurus, sesuaikan meja dan mikroskop, hal ini
penting untuk kerja berjam-jam
B. Persiapan Pembuluh Darah
1. Potong pembuluh darah secukupnya untuk mengurangi
tegangan anastomosis, akan tetapi jangan berlebihan
karena dapat menyebabkan vasospasme
2. Buang lapisan periadventisia pada ujung pembuluh
darah
3. Periksa kecukupan aliran dengan cara melepaskan klem
sesaat
4. Periksa lumen akan adanya debris atau kerusakan
intima, kemudian semprot dengan larutan NaCl atau RL
5. Dilatasi pembuluh darah hanya menggunakan dilator
pembuluh darah
Teknik A. Umum
Anastomosis 1. Jarum harus memasuki pembuluh darah pada sudut
Mikrovaskular yang sesuai pada tepi luka, dengan jarak sedikit lebih
dari ketebalan dinding pembuluh darah
2. Endotel tidak boleh terkena instrumen tajam, hanya
boleh dikenai oleh dilator pembuluh darah
3. Jarum harus menembus seluruh ketebalan dinding
pembuluh darah
4. Gunakan tiga ikatan untuk setiap simpul
5. Selalu visualisasi lumen dengan cara menyemprot
menggunakan larutan NaCl atau RL
6. Setelah selesai, lepaskan klem distal terlebih dahulu
untuk melihat aliran balik, setelah diperbaiki, klem
proksimal dapat dibuka
7. Bila tidak ada kebocoran yang besar, biarkan pembuluh
darah yang teranastomosis selama 10 menit dengan
dilembabkan menggunakan spons basah, setelah itu
dapat diperiksa patensinya
36
B. Anastomosis tepi ke tepi
1. Teknik setengah-setengah (halving technique)
a. Umum digunakan
b. Dua jahitan kunci ditempatkan dengan jarak 160-180o,
pembuluh darah disambung setengah bagian atas,
kemudian dibalik dan setengah bagian lainnya
disambung
2. Teknik segitiga (triangulation technique)
a. Tiga jahitan kunci ditempatkan pada jarak masing-
o
masing 120
b. Retraksi jahitan sisi posterior dan sisi belakang dengan
bantuan asisten dapat mencegah terjadinya backwalling
3. Teknik bawah ke atas (back wall up technique)
a. Bermanfaat pada daerah sempit atau lubang yang dalam
di mana pembuluh darah tidak dapat dibalik
b. Jahitan pertama ditempatkan pada dinding bawah,
kemudian jahitan berikutnya berurutan ke arah atas
GS
37
GS
38