BAB I
DEFINISI
A.Pengertian
1.Pengertian Hak Pasien
Hak pasien adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan
legalitas.
B.Tujuan
Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien memahami
hak dan kewajibanya sebagai pasien dan bertindak berdasarkan haknya serta
memahami tanggung jawab mereka dalam proses asuhan pengobatan//perawatan
dengan bukti tertulis.
PASAL 52 UU NO 29 /2004 :
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak :
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
sebagaimana di maksud dalam Pasal 45 ayat (3) ;
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
4. Menolak tindakan medis ; dan
5. Mendapatkan isi rekam medis.
PASAL 53 UU NO 29/2004 :
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan
memberikan imbalan jasa atas pelayan yang di terima.
D. INFORMED CONSENT
Kata consent berasal dari bahasa latin, consentio yang artinya
persetujuan ijin, menyetujui; atau pengertian yang lebih luas adalah memberi izin
atau wewenang kepada kepada seseorang untuk melakukan suatu informed consent
( IC ), dengan demikian suatu pernyataan setuju atau izin oleh pasien secara sadar,
bebas dan rasional setelah memperoleh informasi yang di pahaminya dari tenaga
kesehatan/ dokter tentang penyakitnya.Harus diingat bahwa yang terpenting adalah
pemahaman oleh pasien.
Pengertian lain yaitu Informed Consent adalah persetujuan yang di
berikan oleh pasien ( orang tua/ wali/ suami/ istri/ orang yang berhak mewakilinya)
kepada tenaga kesehatan/ dokter untuk di lakukan suatu tindakan medis yang
bertujuan untuk kesembuhan penyakit yang di deritanya. Informed Consent bearti
pernyataan kesediaan atau penolakan setelah mendapat informasi secukupnya.
Jay katz mengemukakan falsafah dasar informed consent yaitu pada
hakikatnya suatu keputusan pemberian pengobatan atas pasien harus terjadi secara
kolaboratif ( kerja sama ) antara tenaga kesehatan/ dokter dan pasien serta bukan
semata-mata keputusan sepihak.Dengan demikian,informed consent mengandung 2
unsur utama, yakni sukarela ( voluntarines ) dan memahami ( understanding ).
3.Penolakan
BAB II
TATA LAKSANA
BAB III
RUANG LINGKUP
1. Pasien
2. Keluarga
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Gawat Darurat
5. Direktur Rumah Sakit Budi Sehat
6. Staf Pelayanan Pasien ( CSO )
7. Manager Pelayanan Medis
8. Kepala Bidang Keperawatan
BAB IV
DOKUMENTASI
B .KEWAJIBAN PASIEN
PENUTUP
Direktur,
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.