Anda di halaman 1dari 10

Lampiran I Surat Keputusan Direktur

RS Budi Sehat Purworejo


Nomor : .../..../.../.../.../....
Tanggal : 01 Januari 2017
Tentang :Panduan Pemberian Informasi
Hak dan Kewajiban Pasien

PANDUAN PEMBERIAN INFORMASI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

BAB I
DEFINISI

A.Pengertian
1.Pengertian Hak Pasien
Hak pasien adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan
legalitas.

2. Pengertian Kewajiban/tanggung jawab pasien


Tanggung jawab adalah kesadaran diri manusia tehadap semua tingkah
laku dan perbuatan yang di sengaja ataupun tidak sengaja.

B.Tujuan
Sebagai proses pemberian informasi kepada pasien agar pasien memahami
hak dan kewajibanya sebagai pasien dan bertindak berdasarkan haknya serta
memahami tanggung jawab mereka dalam proses asuhan pengobatan//perawatan
dengan bukti tertulis.

C.UNDANG-UNDANG HAK DAN KEWAJIBAN/TANGGUNG JAWAB PASIEN


PASAL 32 N0.44/2009 :
SETIAP PASIEN MEMPUNYAI HAK :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
c. Memperoleh layanan yang manusiawi,adil,jujur, dan tanpa diskriminasi.
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar profesi dan standar prosedur operasional.
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga terhindar dari
kerugian fisik dan materi.
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang di dapatkan.
g. Memilh dokter serta perawatan sesuai dengan keinginanya dan
peraturan yang berlaku di Rumah sakit.
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit.
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk
data-data medisnya.
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang di lakukan
serta perkiraan biaya pengobatan.
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan di
lakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang di deritanya.
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang di anutnya
selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya.
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah sakit
terhadap dirinya.
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang di anutnya.
q. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar.
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan eletronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

PASAL 52 UU NO 29 /2004 :
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak :
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis
sebagaimana di maksud dalam Pasal 45 ayat (3) ;
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain;
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;
4. Menolak tindakan medis ; dan
5. Mendapatkan isi rekam medis.

PASAL 53 UU NO 29/2004 :
Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban:
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; dan
memberikan imbalan jasa atas pelayan yang di terima.
D. INFORMED CONSENT
Kata consent berasal dari bahasa latin, consentio yang artinya
persetujuan ijin, menyetujui; atau pengertian yang lebih luas adalah memberi izin
atau wewenang kepada kepada seseorang untuk melakukan suatu informed consent
( IC ), dengan demikian suatu pernyataan setuju atau izin oleh pasien secara sadar,
bebas dan rasional setelah memperoleh informasi yang di pahaminya dari tenaga
kesehatan/ dokter tentang penyakitnya.Harus diingat bahwa yang terpenting adalah
pemahaman oleh pasien.
Pengertian lain yaitu Informed Consent adalah persetujuan yang di
berikan oleh pasien ( orang tua/ wali/ suami/ istri/ orang yang berhak mewakilinya)
kepada tenaga kesehatan/ dokter untuk di lakukan suatu tindakan medis yang
bertujuan untuk kesembuhan penyakit yang di deritanya. Informed Consent bearti
pernyataan kesediaan atau penolakan setelah mendapat informasi secukupnya.
Jay katz mengemukakan falsafah dasar informed consent yaitu pada
hakikatnya suatu keputusan pemberian pengobatan atas pasien harus terjadi secara
kolaboratif ( kerja sama ) antara tenaga kesehatan/ dokter dan pasien serta bukan
semata-mata keputusan sepihak.Dengan demikian,informed consent mengandung 2
unsur utama, yakni sukarela ( voluntarines ) dan memahami ( understanding ).

Ada 2 bentuk informed consent yaitu :


1. Tersirat atau di anggap telah di berikan (Implied Consent)
a) Keadaan normal.
b) Keadaan darurat.
2. Dinyatakan (expressed consent)
a) Lisan (oral).
b) Tulisan (writen).

Implied consent adalah persetujuan yang di berikan pasien secara


tersirat , tanpa pernyataan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap dokter dari sikap
dan tindakan pasien. Umumnya tindakan dokter di sini adalah tindakan yang bisa di
lakukan atau sudah di ketahui umum.
Implied consent bentuk lain adalah bila pasien dalam keadaan gawat
darutat ( emergency ) sedamg dokter memerlukan tindakan segera, sementara
pasien dalam keadaan tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya pun
tidak di tempat maka dokter dapat melakukan tindakan medis terbaik menurut dokter
( Permenkes No.585 tahun 1989, Pasal 11 ). Jenis persetujuan ini disebut sebagai
Presumed Consent, artinya bila pasien dalam keadaan sadar, di anggap akan
menyetujui tindakan yang akan di lakukan dokter.
Exressed Consent adalah persetujuan yang dinyatakan secara lisan
atau tulisan, bila yang akan di lakukan lebh dari prosedur pemeriksaan dan tindakan
yang biasa. Dalam keadaan demikian sebaiknya kepada pasien disampaikan terlebih
dahulu tindakan apa yang akan di lakukan supaya tidak sampai terjadi salah
pengertian.
1.Informasi
Dalam Permenkes no.585 tahun 1989 tentang informed consent
dinyatakan bahwa dokter harus menyampaikan informasi atau penjelasan kepada
pasien/ keluarga di minta atau tidak di minta, jadi informasi harus di sampaikan.
Informasi tersebut meliputi informasi mengenai apa ( what ) yang perlu di smapaikan,
kapan ( when ), siapa yang harus di sampaikan ( who ), dan informasi yang mana
( which ) yang perlu di sampaikan.
2.Persetujuan
The Medical Denfence Union dalam bukunya Medicolegal in
Clinical Pratice, menyatakan bahwa ada 5 syarat yang harus di penuhi untuk sahnya
Informed Consent yaitu:
a) Diberikan secara bebas.
b) Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian.
c) Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan sehingga pasien dapat
memahami tindakan itu perlu dilakukan.
d) Mengenai sesuatu hal yang khas.
e) Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama.

3.Penolakan

Seperti dikemukakan pada bagian awal, tidak selamanya atau


keluarga setuju dengan tindakan medic yang akan di lakukan dokter. Dalam situasi
demikian kalangan dokter maupun kalangan kesehatan lainnya haris memahami
bahwa pasien atau keluarga mempunyai hak menolak usul tindakan yang akan di
lakukan. Ini disebut sebagai Informed refusal.
Tidak ada hak dokter yang dapat memaksa pasien mengikuti
anjuran, walaupun dokter menganggap penolakan bisa berakibat gawat atau
kematian pada pasien.
Bila dokter gagal dalam meyakinkan pasien pada alternatif
tindakan yang diperlukan, maka untuk keamanan di kemudian hari, sebaiknya dokter
atau rumah sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat penolakan
terhadap anjuran tindakan yang di perlukan.

BAB II

TATA LAKSANA

1.Ucapkan salam Selamat Pagi Bapak/ibu, Maaf Pak/Bu, Perkenalkan


( Nama, Perawat, Ruang ) yang berdinas pada hari ini akan menjelaskan
dan memberi informasi Hak dan Kewajiban Pasien.
2.Perkenalkan diri dan jelaskan tugas serta peran petugas ( Dokter, Perawat,
Bidan dan Pemberi Informasi.

3.pastikan identitas pasien Maaf sebelumnya, ini dengan keluarga pasien


atas nama siapa? Setelah keluarga menjawab Oo benar ibu kami jelaskan
kembali ya identitas pasien ( Nama,Umur, Alamat ).

4.Ciptakan suasana nyaman ( Ruangan stasiun perawat dan Ruang


Pemberian Infomasi ).

5.Petugas memberikan lembar informasi tertulis tentang Hak dan Kewajiban


Pasien yang sudah tersedia Maaf Bapak/Ibu, ini ada lembaran informasi
tentang hak dan Tanggung jawab/kewajiban, silahkan di baca dan di
mengerti terlebih dahulu.

6.Bila tidak ada yang di tanyakan kembali, pasien atau keluarga


menandatangani lembar formulir informasi hak dan tanggung jawab pasien
yang sudah di jelaskan.

7.Ucapkan salam Terima Kasih.

BAB III

RUANG LINGKUP

1. Pasien
2. Keluarga
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Gawat Darurat
5. Direktur Rumah Sakit Budi Sehat
6. Staf Pelayanan Pasien ( CSO )
7. Manager Pelayanan Medis
8. Kepala Bidang Keperawatan
BAB IV

DOKUMENTASI

A. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT JALAN / INAP


( sesuai pasal 32 UU No.44 tahun 2009 )

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di


Rumah Sakit.
2. Memperoleh informasi tentang Hak dan Kewajiban pasien.
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang di dapatkan.
7. Memilih dokter serta kelas perawatan sesuai dengan keinginanya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin praktek ( SIP ) baik di dalam maupun di luar
Rumah sdakit.
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya.
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis,alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang di lakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan di
lakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang di deritanya.
12. Di dampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya.
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di Rumah sakit.
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang di anutnya.
17. Menggugat dan/ atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar.
18. Mengeluhkan pelayanan Ruamah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B .KEWAJIBAN PASIEN

1. Mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit.


2. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung jawab.
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung, dan tenaga kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja di Rumah sakit.
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap, dan akurat mengenai penyakit
yang dideritanya.
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang di milikinya.
6. Mematuhi nasihat dan petunjuk dari dokter atau dokter gigi.
7. Mematuhi rencana terapi dan segala instruksi oeh tenaga kesehatan di
Rumah Sakit dan di setujui oleh pasien yang bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
8. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang di rekomendasikan oleh tenaga kesehatan dan / atau
tidak mematuhi petunjuk yang di berikan oleh tenaga kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatanya.
9. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang di terima.
10. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah di sepakati/perjanjian yang
telah di buatnya.
BAB V

PENUTUP

Rumah Sakit menyediakan pernyataan tertulis tentang


pemberian informasi Hak dan Kewajiban pasien. Sistem pelaksanaan pemberian
informasi Hak dan Kewajiban pasien di sediakan dalam format baku dan dijelaskan
pada semua pasien dan keluarga oleh petugas. Format yang sudah di pahami oleh
pasien dan keluarga telah di tandatangani dan di masukan dalam rekam medis
pasien rawat inap.

Direktur,

dr. Putri Sayekti M, M.P.H.

DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia. 2009. Undang-undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.

Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai