FGD 2 Perbaikan
FGD 2 Perbaikan
SISTEMATIKA PEMAPARAN
1 Pendahuluan 2
Arahan Kebijakan
2
SISTEMATIKA
1
10/7/2017
4
Dalam melakukan penataan bangunan dan lingkungan perlu disusun Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan yang merupakan panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan
Adanya arahan dalam Draft RDTR di Kota Pangkalan Baru yang menjadikan Kawasan Kelurahan Dul untuk
di RTBL-kan
Isu Kawasan
Pengembalian Citra Kabupaten Bangka Tengah di sekitar
Kawasan Kelurahan Dul yang merupakan Perbatasan
dengan Kota Pangkalpinang
PENDAHULUAN
2
10/7/2017
Maksud Tujuan
PENDAHULUAN
SASARAN
6
Sasaran
PENDAHULUAN
3
10/7/2017
TUJUAN FGD
PENDAHULUAN
SKEMA METODOLOGI
4
10/7/2017
ARAHAN KEBIJAKAN
5
10/7/2017
ARAHAN KEBIJAKAN
6
10/7/2017
13
LINGKUP WILAYAH
DELINEASI
Batas Wilayah
Batas Utara : Simpang Gg. 14
Anda
Batas Selatan : Sol Marina
Bangka Hotel
Satu lapis bangunan dari
jalan soekarno-hatta
DELINEASI WILAYAH
7
10/7/2017
16
KONDISI FISIK
8
10/7/2017
17
KONDISI FISIK
18
KONDISI FISIK
9
10/7/2017
19
KONDISI FISIK
20
KONDISI FISIK
10
10/7/2017
21
KONDISI FISIK
22
Jl. Soekarno-Hatta Jl. Pulau Pelepas Gg. Anda
Permen No. 19 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
1. Jalan Kolektor Primer 1,2,3 2. Jalan Lokal Sekunder
a) Badan Jalan 18 meter a) Badan Jalan 7,5 meter
b) Median direndahkan 1,5 meter dan 1,8 meter b) Tanpa median
c) Median ditinggikan 2 meter c) Lebar Trotoar min 1 meter
d) Lebar Trotoar min 1 meter d) Saluran Tepi min 0,5 meter
e) Saluran Tepi min 1 meter
3. Jalan Lingkungan
a) Badan Jalan 6,5 meter
b) Tanpa median
c) Lebar Trotoar min 1 meter
d) Saluran Tepi min 0,5 meter
JARINGAN JALAN
11
10/7/2017
ATURAN KKOP
Kawasan di bawah
permukaan transisi Kawasan di bawah
permukaan transisi
23
Kawasan di
Bawah permukaan
horizontal dalam
KKOP
ATURAN RTH
24
Jalur Hijau Median Jalan
12
10/7/2017
25
KONDISI BANGUNAN
13
10/7/2017
KONDISI BANGUNAN
LINGKUP KAWASAN
14
10/7/2017
LINGKUP KAWASAN
LINGKUP KAWASAN
15
10/7/2017
Bukit Kejora
LINGKUP KAWASAN
4. Perancangan sistem sirkulasi dan penyediaan parkir yang meliputi peningkatan kelas jalan, penyediaan jalur pedestrian yang
dibatasi jalur hijau dan dilengkapi dengan aksesibilitas penyandang cacat yang terkoneksi dengan fasilitas lain seperti jembatan
penyeberangan orang, penyediaan halte, sehingga tidak terjadi cross activity antara pergerakan manusia dengan kendaraan,
serta penyediaan lahan parkir pada masing-masing bangunan dan penyediaan parkir bersama pada suatu lahan konsolidasi.
5. Perancangan tata kualitas lingkungan yang meliputi penataan wajah lingkungan dengan media bangunan yang berpotensi untuk
menjadi landmark dan zona khusus yang mampu dan menjadikan kawasan berkarakter dan mampu meningkatkan citra kawasan
sebagai bagian dari fasilitas penunjang orientasi kawasan, termasuk sistem penanda dan pengarah jalan yang memberikan
kemudahan pengguna kawasan dalam berorientasi yang salah satu nya adalah elemen nodes persimpangan dan koridor jalan
(paths).
6. Perancangan sistem sarana, prasarana dan utilitas kawasan yang meliputi pembangunan drainase dengan sistem tertutup,
penyediaan air bersih, penanganan air kotor pada koridor jalan, sistem jaringan listrik dan telepon kawasan, sistem persampahan
koridor, perencanaan jalur evakuasi bencana dan sistem proteksi kebakaran untuk kawasan.
LINGKUP KAWASAN
16
10/7/2017
Visi Kawasan
SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA REGIONAL SKALA PROVINSI YANG
STRATEGIS, INDAH, RAMAH LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
34
Misi Kawasan
1. Membentuk struktur dan pola tata guna lahan pada koridor yang merespon trend eksisting beserta perubahannya dan aspek pengendalian zonning
regulation.
2. Meningkatkan kualitas perancangan tata bangunan meliputi perancangan bangunan yang berorientasi terhadap jaringan jalan dan bangunan khusus
yang berada di kaveling sudut persimpangan (node) dengan bentuk dan ukuran kaveling yang sama sehingga membentuk keserasian dan
keseragamana kawasan yang meliputi ketinggian bangunan, perpetakan kaveling kawasan, jarak antar bangunan, sky line kawasan tipologi tata letak
bangunan.
3. Perancangan ruang terbuka hijau yang meliputi jalur hijau yang merupakan elemen pembentuk lansekap jalan, dan ruang terbuka hijau bersama yang
bersifat sosial dan ekonomi, ruang tebuka hijau persimpangan dan ruang terbuka hijau sebagai gerbang kota.
4. Perancangan sistem sirkulasi dan penyediaan parkir yang meliputi peningkatan kelas jalan, penyediaan jalur pedestrian yang dibatasi jalur hijau dan
dilengkapi dengan aksesibilitas penyandang cacat yang terkoneksi dengan fasilitas lain seperti jembatan penyeberangan orang, penyediaan halte,
sehingga tidak terjadi cross activity antara pergerakan manusia dengan kendaraan, serta penyediaan lahan parkir pada masing-masing bangunan dan
penyediaan parkir bersama pada suatu lahan konsolidasi.
5. Perancangan tata kualitas lingkungan yang meliputi penataan wajah lingkungan dengan media bangunan yang berpotensi untuk menjadi landmark dan
zona khusus yang mampu dan menjadikan kawasan berkarakter dan mampu meningkatkan citra kawasan sebagai bagian dari fasilitas penunjang
orientasi kawasan, termasuk sistem penanda dan pengarah jalan yang memberikan kemudahan pengguna kawasan dalam berorientasi yang salah satu
nya adalah elemen nodes persimpangan dan koridor jalan (paths).
6. Perancangan sistem sarana, prasarana dan utilitas kawasan yang meliputi pembangunan drainase dengan sistem tertutup, penyediaan air bersih,
Hotel Aston
penanganan air kotor pada koridor jalan, sistem jaringan listrik dan telepon kawasan, sistem persampahan koridor, perencanaan jalur evakuasi bencana
dan sistem proteksi kebakaran untuk kawasan.
17
10/7/2017
TEMA SEGMEN
ZONA INTI
PENUNJANG
KAWASAN:
Diarahkan
sebagai Kawasan 35
Campuran
dengan tata
ZONA INTI massa bangunan
KAWASAN: yang
Diarahkan serasi dan
sebagai Kawasan seragam dengan
Perdagangan ruang
dan Jasa yang terbuka hijau
merupakan zona dan jalur hijau
inti kawasan sebagai
yang pengikat menuju
berfungsi Zona Inti
landmark dan Kawasan
orientasi
kawasanHotel Aston
ZONA 1
ZONA INTI
PENUNJANG
KAWASAN:
Diarahkan sebagai
Kawasan Campuran 36
Hotel Aston
18
10/7/2017
ZONA 2
37
Keterangan:
19
10/7/2017
Hotel Aston
Hotel Aston
20
10/7/2017
Hotel Aston
21
10/7/2017
43
Linier Grid
Pengelompokan dan Konfigurasi Blok
Konfigurasi dan pengelompokan disini dititikberatkan pada susunan komposisi objek dengan
membentuk gugusan tertentu. Jika perubahan bentuk berkembang dengan perubahan dimensi,
pengurangan atau penambahan, maka setiap unsur perubahan dapat terjadi pada beberapa susunan
bentuk pada blok.
1. Pengelompokan dan konfigurasi blok dengan bentuk grid dapat diterapkan pada fungsi
pertahanan dan keamanan, fungsi sarana pelayanan umum, perkantoran dan perdagangan jasa.
2. Pengelompokan dan konfigurasi blok dengan bentuk linier dapat diterapkan pada fungsi
Hotel Aston
perumahan dan perdagangan jasa
44
22
10/7/2017
Masjid
Sosok Masa dan Ekspresi Arsitektur (Peribadatan)
Fungsi bangunan peribadatan memang sudah seharusnya sangat mengekspresikan sebuah hasil karya
dengan bentuk mengikuti fungsi, ekspresi bentuk dan ornamentasi khas islam untuk masjid seperti kubah
dan tulisan-tulisan arab yang menjadi ornamentasi dan ekspresi tegas dalam bangunan.
23
10/7/2017
47
Sosok Masa dan Ekspresi Arsitektur (TRANSPORTASI SERTA PERTAHANAN DAN KEAMANAN)
Fasilitas pemerintahan adalah salah satu bangunan dengan fungsi pelayanan umum, sehingga harus
mengekspresikan sebuah tipologi bangunan dengan teknik olah bentuk, gubahan massa dan ornamentasi
yang mencirikan arsitektur lokal. Fungsi cerminan sebuah hasil karya arsitektur yang tersirat dalam
bangunan berupa gubahan massa dan ornamentasi arsitektur lokal adalah salah satu bentuk pelestarian
budaya arsitektur lokal dan mengekspesikan keberadaannya terhadap khalayak masyarakat dan
diharapkan dapat berkelanjutan kepada generasi-generasi selanjutnya.
24
10/7/2017
49
Bangunan Sudut
Orientasi Bangunan
Orientasi masa bangunan diarahkan ke jalan kedua jalan tersebut. Sedangkan untuk bangunan
yang terletak pada sudut jalan, baik itu pertigaan atau perempatan jalan arah orientasi
bangunan dihadapkan pada open space yang terbentuk dari pertemuan jalan atau dengan
mengarah ke sudut persimpangan jalan tersebut yang berfungsi sebagai vocal point atau point
of interest.
50
Material Eksterior
Penggunaan material exterior agar mempertimbangkan dari ketahanan terhadap pengaruh
iklim (panas dan hujan), umur dan ketahanan bahan,bahaya kebakaran, dan memudahkan
pemeliharaan dan kalaupun memungkinkan disarankan menggunakan Green Material.
25
10/7/2017
26
10/7/2017
54
27
10/7/2017
55
Penataan Jalur Hijau yang akan diterapkan adalah Berupa Softscape (Tanaman Penutup) dan
Tanaman Perdu Rendah dan Tinggi yang berfungsi sebagai BUFFER, Peneduh dan bentuk
pengamanan terhadap pejalan kaki
28
10/7/2017
57
58
29
10/7/2017
30
10/7/2017
61
62
31
10/7/2017
63
64
1. Tata karakter bangunan/lingkungan (built-in signage and directional system), yaitu pengolahan elemen-eleman
fisik bangunan / lingkungan untuk mengarahkan atau memberi tanda pengenal suatu
lingkungan/bangunan,sehingga pengguna dapat mengenali karakter lingkungan yang dikunjungi atau dilaluinya
sehingga memudahkan pengguna kawasan untuk berorientasi dan bersirkulasi.
2. Tata penanda identitas bangunan, yaitu pengolahan elemen-eleman fisik bangunan/lingkungan untuk
mempertegas identitas atau penamaan suatu bangunan sehingga pengguna dapat mengenali bangunan yang
menjadi tujuannya.
3. Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal (supporting activities), yaitu pengolahan secara terintegrasi
seluruh aktivitas informal sebagai pendukung dari aktivitas formal yang diwadahi dalam ruang/bangunan, untuk
menghidupkan interaksi sosial dari para pemakainya.
32
10/7/2017
65
Perancangan elemen fisik dan nonfisik guna membentuk lingkungan yang informatif sehingga memudahkan pemakai
untuk berorientasi dan bersirkulasi. Pengaturan ini terdiri atas:
1. Sistem tata informasi (directory signage system), yaitu pengolahan elemen fisik di lingkungan untuk menjelaskan
berbagai informasi/petunjuk mengenai tempat tersebut, sehingga memudahkan pemakai mengenali lokasi dirinya
terhadap lingkungannya.
2. Sistem tata rambu pengarah (directional signage system), yaitu pengolahan elemen fisik di lingkungan untuk
mengarahkan pemakai bersirkulasi dan berorientasi baik menuju maupun dari bangunan atau pun area
tujuannya.
66
Konsep Orientasi Lingkungan
Perancangan elemen fisik dan nonfisik guna membentuk lingkungan yang informatif sehingga memudahkan pemakai
untuk berorientasi dan bersirkulasi. Pengaturan ini terdiri atas:
1. Sistem tata informasi (directory signage system), yaitu pengolahan elemen fisik di lingkungan untuk menjelaskan
berbagai informasi/petunjuk mengenai tempat tersebut, sehingga memudahkan pemakai mengenali lokasi dirinya
terhadap lingkungannya.
2. Sistem tata rambu pengarah (directional signage system), yaitu pengolahan elemen fisik di lingkungan untuk
mengarahkan pemakai bersirkulasi dan berorientasi baik menuju maupun dari bangunan atau pun area
tujuannya.
33
10/7/2017
67
Perancangan elemen fisik dan nonfisik guna membentuk lingkungan berskala manusia sebagai pemakainya, pada suatu
ruang publik berupa ruas jalan yang akan memperkuat karakter suatu blok perancangan yang lebih besar. Pengaturan
ini terdiri atas:
1. Wajah penampang jalan dan bangunan;
2. Perabot jalan (street furniture);
3. Jalur dan ruang bagi pejalan kaki (pedestrian);
4. Tata hijau pada penampang jalan;
5. Elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang jalan;
6. Elemen papan reklame komersial pada penampang jalan.
Konsep sistem ruang terbuka dan tata hijau di wilayah perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Jalur Hijau Koridor Jalan.
Jalur Hijau pada Koridor jalan adalah elemen pembentuk pada lansekap jalan yang berupa jalur hijau jalan yang memanjang
sesuai dengan geometri jalan yang berfungsi sebagai :
pembatas antara jalur kendaraan dan jalur pedestrian.
Peneduh tempat pejalan kaki
Buffer/penyaring polusi udara akibat motorisasi
2. Ruang terbuka fungsi sosial dan Ekonomi.
Ruang terbuka fungsi sosial dan Ekonomi adalah ruang-ruang terbuka seperti lapangan olahraga, komersial area, tempat
bermain anak, dan lain-lain.
Ruang terbuka atau taman dapat digunakan masyarakat untuk bersosialisasi seperti pada halaman depan kapling dari bangunan
atau innercourt.
34
10/7/2017
69
Sistem yang direncanakan adalah optimalisasi sistem penyediaan air bersih yang ada yaitu penambahan jaringan pipa
distribusi.
Penempatan pipa distribusi dengan sistem ditanam di dalam tanah memanfaatkan bagian lahan di bawah jalur pedestrian
dengan pemanfaatan lahan selebar 50 cm 70 cm. Penanaman pipa dilakukan dengan ketentuan jarak dari ujung atas pipa
dengan permukaan tanah minimal 25 cm. Jaringan air bersih di Kawasan perencanaan menggunakan sarana perpipaan,
hydrant fire, dan sumur artesis. Pelayanan air bersih dengan perpipaan ini dilakukan melalui jaringan pipa transmisi, pipa
distribusi dan pipa tersier.Dimana diameter untuk pipa transmisi 200 250 mm, diameter untuk pipa distribusi yang terdiri
dari pipa primer 100 150 mm dan pipa sekunder 75 100 mm, serta pipa tersier 50 mm. Jaringan pipa ini diselenggarakan
oleh PDAM dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPAB) di Kelurahan Dul dan Beluluk dengan kapasitas
1500 L/detik dan penempatan hydrant fire
70
35
10/7/2017
71
72
36
10/7/2017
73
Jaringan Listrik dan Gas merupakan bagian dari utilitas kawasan yang ditanam dalam tanah
74
Peningkatan tingkat penggunaan jaringan telpon di seluruh wilayah perencanaan, bagi daerah-daerah yang masih belum bisa terlayani oleh
telpon kabel, diupayakan pengembangan telpon nirkabel / seluler dengan membangun sarana dan prasarana jaringan nirkabel/seluler.
1. Pengembangan prasarana nirkabel seperti menara BTS hendaknya tidak dibangun didaerah-daerah green field
2. Bagi daerah-daerah yang sulit untuk penyediaan lahan bagi peruntukkan menara BTS hendaknya dilakukan dengan menggunakan menara
bersama.
3. Bagi daerah yang pada peletakkan menara BTS dapat dilakukan di Gedung-gedung bertingkat seperti pada kawasan perdagangan dan jasa.
4. Istalasi jaringan direncanakan sistem inbow dengan harapan estetika wajah kawasan tidak terganggu oleh sistem jaringan kabel yang
terlihat dan menjadi sampah visualisasi kota.
37
10/7/2017
DOKUMENTASI
Dokumentasi Pengukuran
76
Hotel Aston
Dokumentasi di Titik 1 Dokumentasi di Titik 2
KONSEP RTBL
38
10/7/2017
39