Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO

PRE EKLAMSIA BERAT

Oleh:

dr. Rosnaini

Pendamping

dr. Lobiana Nadeak

dr. Ratna Meryanti YAP

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

2016
Borang Portofolio
Nama Peserta : dr. Rosnaini

Nama Wahana: RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Topik : PRE EKLAMSIA BERAT

Tanggal Kasus : 20 Januari 2016

Nama Pasien : Ny.R

Tanggal Presentasi : Pendamping :dr. Lobiana Nadeak


dr. Ratna Meryanti YAP
Tempat Presentasi : RSUD H.Abdul Manan Simatupang Kisaran

Objektif Presentasi : Penatalaksanaan PRE EKLAMSIA BERAT

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi : Mulas-mulas sejak 4 jam SMRS. (Pasien dirujuk oleh bidan dengan G1P0A0 hamil
aterm, PEB)

Tujuan : Menegakkan diagnosis penyakit PRE EKLAMSIA BERAT

Bahan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit


Bahasan :
Cara Diskusi Presentasi dan Diskusi Email Pos
Membahas:

Data Pasien Nama : Ny.R


Nama Ruangan : Poliklinik Kandungan Telp : - Masuk RS :20 Januari
2016
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 1


Pasien mengaku hamil 9 bulan kurang 1 minggu. Hari pertama haid terakhir adalah tanggal 28
Maret 2015. Menurut pasien perkiraan tanggal melahirkan adalah Desember 2015. Sejak 4 jam SMRS
pasien merasa mulas, yang semakin lama menjadi semakin sering. Pasien juga merasa ingin meneran.
Keluar air, lendir-darah dari kemaluan disangkal. Pasien sempat ke bidan , dikatakan tekanan darah
tinggi (160/110) sehingga perlu dirujuk ke RS. Saat itu pasien mengeluhkan sesak napas. Nyeri kepala,
pandangan kabur, nyeri ulu hati, mual, muntah, dan kejang disangkal.

Pasien mulai memeriksakan kehamilannya sejak usia kehamilan 3 bulan ke dokter kandungan
dan bidan. Pasien kontrol teratur setiap bulan. Sejak usia kehamilan 4 bulan, pasien sering mengalami
keputihan warna putih yang disertai keluhan gatal. Keputihan berbau atau berbusa disangkal. Keluhan
demam, nyeri BAK, atau gigi bolong disangkal. Tiga minggu SMRS saat kontrol ke bidan diketahui
tekanan darah pasien tinggi, mencapai 180/100. Pasien tidak diberi obat, hanya dikatakan harus
melahirkan dengan cara operasi. Dua minggu SMRS dari hasil pemeriksaan dengan USG dikatakan
janin dalam kandungan pasien kecil, dengan perkiraan berat badan 2400 g. Muncul keluhan bengkak
pada kaki, tangan, serta wajah pasien.

2. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Riwayat TB paru (-), Diabetes Melitus (-), Hipertensi (-)
3. Riwayat Pengobatan : Pasien Belum Pernah Berobat
4. Riwayat Keluarga : Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan sama
5. Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Fisik : Tidak diketahui tetangga sekitar ada yang
mempunyai riwayat penyakit yang sama.

Daftar Pustaka :

1. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, dkk, editor. Williams
Obstetrics. Ed 23. [e-book]. New York: McGraw-Hill, 2010.
2. Bailis A, Witter FR. Hypertensive disorders of pregnancy. Di dalam Fortner KB, Szymanski
LM, Fox HE, Wallach EE, editor. Johns Hopkins manual of gynecology and obstetrics. Ed
3. Baltimore: Lippincott William & Wilkins, 2007. hal.181-90.
3. Phil D. Risk Factors for Preeclampsia. N Engl J Med. 2001; 344(12): 925-6.
4. HladunewichM, Karumanchi SA, Lafayette R. Pathophysiology of the clinical
manifestations ofPreeclampsia. Clin J Am Soc Nephrol.2007;2:543-9.

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 2


Hasil Pembelajaran:
1. Penegakan diagnosis pada PRE EKLAMSIA BERAT

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio


1.Subjektif :
Pasien mengaku hamil 9 bulan kurang 1 minggu. Hari pertama haid terakhir adalah tanggal 28
Maret 2015. Menurut pasien perkiraan tanggal melahirkan adalah Desember 2015. Sejak 4 jam SMRS
pasien merasa mulas, yang semakin lama menjadi semakin sering. Pasien juga merasa ingin meneran.
Keluar air, lendir-darah dari kemaluan disangkal. Pasien sempat ke bidan , dikatakan tekanan darah
tinggi (160/110) sehingga perlu dirujuk ke RS. Saat itu pasien mengeluhkan sesak napas. Nyeri kepala,
pandangan kabur, nyeri ulu hati, mual, muntah, dan kejang disangkal.

2.Objektif :
Kesadaran : Kompos Mentis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Tanda vital : Tekanan darah : 170/110 mmHg
Frekuensi nadi : 92 x/menit, isi cukup, reguler
Frekuensi napas : 22 x/menit, reguler
Suhu : 36,5oC
Status Generalis
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Jantung : Bunyi jantung I II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : membuncit, < usia kehamilan

Ekstremitas : Akral hangat, edema tungkai bawah +/+, CRT < 2

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 3


Status Obstetri

Pemeriksaan luar : TFU 24 cm, punggung kiri, 1/5, TBJ 2015 g, DJJ 142 x/menit, his

4x/10/45

Pemeriksaan dalam

Inspeksi : Vulva membuka, tampak selaput ketuban saat his


Inspekulo : tidak dilakukan
VT : Pembukaan lengkap, kepala H-IV, ketuban (+)

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaa Hasil Nilai Rujukan Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


n

Darah Tepi Lengkap Urinalisis

Hb 12,1 12-14 g/dL Warna Kuning Kuning muda


tua tua

Ht 36 40-48% Kejernihan Jernih Jernih

Leukosit 17500 5000-10000/uL Sel epitel + -

Trombosit 283000 150000- Leukosit 3-4 1-3 /LPB


400000/uL

MCV 81 82-92 fl Eritrosit 2-3 1-3 /LPB

MCH 26 27-31 pg Silinder - -

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 4


MCHC 32 32-36 g/dL Kristal - -

Kimia Darah Bakteri - -

Ureum 29 10-50 mg/dL Berat jenis 1.025 1.001-1.010

Kreatinin 0,7 0,5-1,5 mg/dL pH 5,5 4,5-8

Asam urat 5,0 2,6-6,0 mg/dL Protein +++ -

SGOT 20 10-35 U/L Glukosa - -

SGPT 14 10-36 U/L Keton - -

Albumin 2,7 3,4-4,6 g/dL Darah /Hb - -

GDS 101 70-140 mg/dL Bilirubin - -

Natrium 140 135-147 meq/l Urobilinogen 0,2 0,10-1,60

Kalium 3,9 3,5-5,5 meq/l Nitrit - -

Klorida 111 100-106 meq/l Leukosit - -


esterase

LDH 460 200-480 U/L

Diagnosa : PRE EKLAMSIA BERAT

Penatalaksanaan
Rencana awal partus per vaginam. Jika tekanan belum terkontrol ekstraksi forceps
Motivasi KB
MgSO4 bolus 4 g iv, dilanjutkan maintenance 1 g/jam (jika syarat terpenuhi)
Amlodipin 4x10 mg
Vitamin C 2x400 mg iv
NAC 3x600 mg po

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 5


Elevasi kepala 30o
Cairan 80 cc/jam balans seimbang

Assesment :
Preeklampsia adalah sindroma spesifik dalam kehamilan yang ditandai dengan hipertensi
dan proteinuria setelah kehamilan 20 minggu.Diagnosis preeklamsia ditegakkan jika tekanan darah
140/90 mmHg dan proteinuria kuantitatif >300 mg/24 jam atau kualitatif +1 atau lebih pada dipstick.

Preeklamsia merupakan suatu penyakit dengan 2 tahap. Menurut Redman dkk (2009), tahap 1
diakibatkan kesalahan remodeling trofoblas endovaskular (kesalahan plasentasi) yang kemudian
menyebabkan tahap 2 (stres oksidatif plasenta). Tahap 2 rentan terhadap modifikasi oleh kondisi
maternal, termasuk penyakit ginjal, diabetes, obesitas, atau pengaruh herediter
Preeklampsia adalah sindroma spesifik dalam kehamilan yang ditandai dengan hipertensi dan
proteinuria setelah kehamilan 20 minggu.Diagnosis preeklamsia ditegakkan jika tekanan darah 140/90
mmHg dan proteinuria kuantitatif >300 mg/24 jam atau kualitatif +1 atau lebih pada dipstick.Diagnosis
preeklamsia diperkuat dengan adanya tanda dan gejala sebagai berikut:1

1. Tekanan darah 160/110 mmHg


2. Proteinuria 2,0 g/24 jam atau 2 + dipstik
3. Kreatinin serum >1,2 mg/dl kecuali bila diketahui nilai sebelumnyatelah meningkat
4. Trombosit <100.000/mm3
5. Hemolisis mikroangiopati (meningkatnya LDH)
6. Meningkatnya SGOT atau SGPT
7. Sakit kepala menetap atau gangguan serebral atau visual lainnya
8. Nyeri epigastrik menetap

Derajat keparahan preeklampsia dinilai dari frekuensi dan intesitas dari gejala-gejala yang
abnormal. Berdasarkan derajat keparahannya, preeklamsia dapat dikategorikan menjadi preeklamsi
ringan dan berat.

Tabel 1.Perbedaan Preeklampsia Ringan dan Berat1


PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 6
Abnormalitas Ringan Berat

Tekanan darah diastolic <100 mmHg 110 mmHg

Proteinuria +1 +2

Sakit kepala - +

Gangguan visual - +

Nyeri abdomen atas - +

Oliguria - +

Kejang (eklampsia) - +

Kreatinin serum Normal Meningkat

Trombositopenia - +

Peningkatan enzim hati Minimal Nyata

Restriksi pertumbuhan janin - +

Edema paru - +

Plan :
Diagnosis : PRE EKLAMPSIA BERAT

Penatalaksanaan :
Rencana awal partus per vaginam. Jika tekanan belum terkontrol ekstraksi forceps
Motivasi KB
MgSO4 bolus 4 g iv, dilanjutkan maintenance 1 g/jam (jika syarat terpenuhi)
Amlodipin 4x10 mg
Vitamin C 2x400 mg iv
NAC 3x600 mg po

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 7


Elevasi kepala 30o
Cairan 80 cc/jam balans seimbang

Pendidikan:
a.Menjelaskan Kepada Keluarga Pasien tentang Penyakit Pasien,tindakan yang akan dilakukan
dan Prognosanya .
b.Memotivasi Pasien untuk mau melakukan Gaya Hidup Sehat

Konsultasi:
Segera Konsul Kebagian Kandungan untuk dilakukan pengobatan dan tindakan lebih lanjut.

PROGRAM INTERNSIP DOTER INDONESIA 8

Anda mungkin juga menyukai