Anda di halaman 1dari 14

I.

DEFINISI LARUTAN
FI III : 32
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, kecuali dinyatakan lain,
sebagai pelarut digunakan air suling.
FI IV : 15
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Misal : terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang
saling bercampur.
RPS 18th : 1521
Larutan adalah campuran homogen yang dibuat dengan melarutkan zat padat, zat cair, atau
gas dalam cairan lainnya dan mewakili kelompok sediaan dimana molekul-molekul terlarut
atau bahan terlarutnya terdispersi dalam sejumlah pelarut tersebut.
Parrot : 139
Larutan adalah sistem yang homogen secara kimia dan fisika dari dua atau lebih bahan
tambahan.
DOM Martin : 483
Larutan adalah suatu proses termodinamika stabil yang terdiri dari dua atau lebih
komponen. Komponen itu dapat berupa gas, cairan atau padatan.
Scovilles : 125
Larutan adalah campuran molekul-molekul dari dua zat atau lebih untuk membentuk larutan
jernih
Prescription : 163
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari kurang lebih dua komponen.
Ansel : 85
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut,
biasanya dilarutkan dalam air.
Kesimpulan
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut yang berupa
padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat
terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarutuntuk membentuk cairan jernih.

II. LARUTAN SEBAGAI SISTEM TERMODINAMIKA STABIL


DOM Martin : 483
Untuk mencapai pelarut dan zat terlarut menjadi larutan, seharusnya disertai dengan
penurunan energi bebas sistem. Fungsi energi bebeas pada tekanan dan temperatur konstan
ditandai dengan simbol G, lalu untuk pelaruit yang melarutkan zat terlarut, G harus
negatif. Kemampuan dari sistem untuk melakukan kerja dikurangi selama pembentukan
larutan. Perubahan energi bebas untuk bahan proses diberikan dengan persamaan :
G = H - TS
Dimana : H = Perubahan entalpi (panas), yang merupakan ukuran energi termal yang
tersimpan
T = Temperatur absolute
S = Perubahan entropi.
Entropi merupakan ukuran ketidakteraturan dan dihubungkan pada jumlah konfigurasi yang
mungkin dan peraturan struktur dalam sebuah sistem
Dapat dilihat dari persamaan diatas bahwa G adalah negatif. Dimana bentuk larutan adalah
termodinamik, dalam 4 situasi berikut ini :
H S
- +
- - H > T S
0 +
+ + T S > H

Proses pencampuran gas, contohnya N dan O, adalah spontan dan irreversible. Hal ini
berarti bahwa proses ini disertai dengan penurunan energi bebas. Interaksi-interaksi dalam
sistem tidak berubah dan H dari pencampuran sama dengan 0. Dengan demikian kekuatan
membawa dari proses ini adalah peningkatan entropi dari gas selama pencampuran.
Dalam laruutan cair, H dari larutan secara umum tidak sama dengan 0. Energi bebas
kelarutan tergantung pada kesetimbangan antara entalpi (energi interaksi) dan entropi
(energi struktur dan organisasi). Larutan eksotermik adalah larutan dimana larutan H (H
pelarut + H terlarut) adalah 0. Larutan endotermik menunjukkan H = 0 dan disini juga
kekuatan membawa adalah perubahan entropi. Persamaan energi bebas juga menunjukkan
efek temperatur dan kelarutan.
Kelarutan adalah proses persamaan dan kriteria proses untuk mencapai dan menjaga titik
ekuilibrium yang m,ana perubahan energi bebas dari proses menjadi 0. Pada titik jenuh, H
= TS. Diskuasi sebelumnya penting untuk siswa karena dalam diskusi sederhana tentang
fenomena kelarutan, proses tersebut seringkali diperlakukan dalam bagian inteakasi dan
perubahan ikatan fiskokimia dimana dipilih maupun tidak dipilih untuk komponen-
komponennya disolusi tertentu, dengan hasil dimana aspek struktur (eutrop) murni menjadi
terlihat. Efek terapi yang penting dalam larutan berair, dimana terdiri dari sebagian bentuk
sediaan cair menjadi meningkatkan sebagaimana relevan dari pengertian dasar
termodinamik ke fenomena kelarutan.
Physical Pharmacy : 1157
Beberapa tipe aglomerasi sebagai flokulasi dan agregasi yang diambil sebagai ukuran dalam
kecenderungan sistem untuk mencapai keadaan termodinamika lebih stabil. Peningkatan
kerja (W) atau energi bebas permukaan F menyebabkan pemecahan dari padatan ini.
Partikel yang lebih kecil dan akibatnya meningkatkan daerah total permukaan A yang
diberikan oleh :
F = SL. A (1)
dimana SL adalah tegangan antar muka antara medium cair dan partikel padat dan A
adalah perubahan total luas permukaan. Dalam mencapai keadaan yang stabil, sistem
cenderung mengurangi energi bebas permukaan, dimana keseimbangan dicapai ketika F =
0. Kondisi ini dapat dicapai , sebagaimana yang tampak pada persamaan (1), dengan
mengurangi tegangan antar muka atau dapat dicapai dengan mengurangi luas permukaan.

III. KELARUTAN
FI III : xxx
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20 0 dan
kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume
zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut. Pernyataan kelarutan yang tidak disertai
angka adalah kelarutan pada suhu kamar, kacuali dinyatakan lain zat jika dilarutkan boleh
menunjukkan sedikit kotoran mekanik, seperti bagian kertas saring, serat, butiran debu. Jika
suatu zat tidak diketahui dengan pasti kelarutannya, dapat ditunjukkan dengan istilah
sebagai berikut :
Jumlah bagian pelarut diperlukan untuk melarutkan 1
Istilah Kelarutan
bagian zat
Sangat mudah larut Kurang dari 1
Mudah larut 1 10
Larut 10 30
Agak sukar larut 30 100
Sukar larut 100 1000
Sangat sukar larut 1000 10000
Praktis tidak larut Lebih dari 10000
Ansel : 185
Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu yang menunjukkan kosentrasi
maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dari pelarut tersebut. Bila suatu pelarut
pada suhu tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya pelarutnya, larutan ini
disebut larutan jenuh. Agar supaya diperhatikan berbagai kemungkinan kelarutan di antara 2
(dua) macam bahan kimia yang menentukan jumlah masing-masing yang diperlukan untuk
membuat larutan jenuh, disebutkan 2 (dua) contoh sediaan resmi larutan jenuh dalam air.
Yaitu larutan topikal kalsium hidroksida, USP dan kalsium oral kalium iodida kelarutan
suatu zat dalam pelarut tertentu dapat diketahui dengan membuat larutan jenuh dari zat itu
pada suhu yang spesifik dan penentuan jumlah zat yang larut dalam sejumlah berat tertentu
dari larutan dengan cara analisis kimia. Dengan perhitungan sederhana, dapat ditentukan
jumlah pelarut yang dibutuhkan untuk melarutkan sejumlah zat terlarut.
Parrot : 139
Kelarutan dari substansi yang berada dalam temperatur yang diberikan didefinisikan sebagai
konsentrasi zat terlarut melarut, dimana berada dalam kesetimbangan dengan fase zat
terlarut. Dalam larutan, saturasi yang berhubungan dengan zat terlarut padat yang tidak
larut, kecepatan molekul atau ion meninggalkan permukaan kristal equivalent dengan
kecepatan melarutnya molekulnya atau ion dan kembali ke bagian kristal padat. Pada
temperatur yang diberikan, kelarutan atau kosentrasi pelarut dalam larutan adalah konstan,
tetapi dilihat dari keadaan atau situasi dinamis, molekul atau ion yang sama dari pelarut,
keberadaannya tidak selalu ada secara terus menerus pada tingkat kelarutan.
Kesimpulan
Kelarutan adalah kemampuan suatu zat terlarut untuk melarut pada pelarut yang sesuai,
yaitu /pada suhu 200 dan menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian
volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut dimana pelarut tersebut berada
dalam kesetimbangan dengan fase zat terlarut

IV. MEKANISME KELARUTAN


RPS 18th : 220
1. Solvasi dan hidrasi
Jika garam ionik dilarutkan, misalnya dalam air, terjadi pemisahan dari kation dan anion.
Garam yang mengikuti orientasi molekul pelarut. Orientasi molekul pelarut disekitar ion
dalam larutan. Prosesnya disebut solvasi (hidrasi jika terlarut dalam air), ini hanya
mungkin terjadi jika pelarutnya sangat polar. Bagaimanapun dipol-dipol ditarik dan
ditahan oleh ion-ion larutan. Pelarut juga harus memiliki kemampuan untuk menjaga
agar ion-ion bermuatan yang tersolvasi tetap terpisah, dengan energi minimal.
2. Cairan polar seperti air dapat menunjukkan aksi pelarut oleh kemampuannya
memutuskan ikatan kovalen dalam zat terlarut dan kemudian terjadi ionisasi zat terlarut.
Ion-ion yang dihasilkan dari reaksi pendahuluan dengan pemutusan ikatan kovalen
selanjutnya dipertahankan dalam larutan dengan mekanisme yang sama dengan garam-
garam ionik. Contoh Hidrogen klorida dilarutkan dalam air
HCl + H2O H3O+ + Cl-
3. Mekanisme lain dari cairan polar sebagai pelarut adalah termasuk saat pelarut dan zat
terlarut mampu bergabung dengan membentuk ikatan hidrogen. Sebagai contoh
kelarutan alkohol dengan berat molekul rendah dalam air, digambarkan kemampuan dari
molekul alkohol menjadi kompleks air-alkohol.
H R H R

HOHOHOHO

Sebagai peningkatan dari berat molekul alcohol, terjadi pula semakin kurangnya tingkat
kepolaran dan kurang mampu bersaing dengan molekul air dalam menempati kisi-kisi
seperti pengaturan bentuk melalui ikatan hydrogen adalah alcohol yang berberat molekul
tinggi. Untuk itu kurang larut atau tidak larut dalam air. Ketika jumlah atom karbon
dalam sebuah alcohol normal mencapai 5, kelarutannya dalam air dikurangi secara
material.
4. Kelarutan eter, aldehid, keton, asam-asam anhidrat dalam air dan dalam pelarut polar
lainnya , juga sebagian besar dapat terjadi karena pembentukan kompleks asosiasi antara
zat terlarut dan pelarut dengan adanya ikatan hidrogen. Molekul eter, aldehid dan keton
tidak seperti alcohol tidak berasosiasi karena kehadiran dari atom hydrogen yang mampu
membentuk ikatan hydrogen yang khas. Meskipun demikian, substansi yang lebih atau
kurang polar karena kehadiran atom C yang sangat elektronegatif, dapat berasosiasi
dengan air melalui pembentukan ikatan hydrogen aseton sebagai contoh larut dalam air
dalam semua kemungkinan secara mendasar karena asosiasi dengan tipe :
H

(CH3)2CO + H2O (CH3)2CO .H O


5. Aksi pelarut dari cairan non polar melibatkan suatu makanisme yang berbeda-beda
karena tidak mampu membentuk dipol yang menyebabkan tarik menarik antara ion-ion
dari garam ionik atau memutuskan ikatan kovalen untuk menghasilkan senyawa ionik
atau membentuyk kompleks asosiasi dengan zat terlarut , cairan nonpolar tidak mampu
melarutkan senyawa polar . Pada umumnya hanya dapat melarutkan bahan-bahan non
polar lainnya yang ikatan antar molekulnya lemah. Biasanya hanya melibatkan gaya
dipol terinduksi.

V. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LARUTAN


Keuntungan
DOM Martin : 502
Larutan sebagai campuran homogen terdistribusi secara merata dalam sediaan
pengobatan.
Dosisnya dapat lebih mudah divariasikan dengan sediaan.
Beberapa obat mengiritasi mukosa lambung ketika diberikan dalam bentuk tablet/kapsul.
Iritasi ini dapat dikurangi jika obat diberikan dalam larutan karena faktor pengenceran.
Aksi obat yang cepat dapat terjadi karena obat diabsorpsi lebih cepat ketika diberikan
dalam bentuk larutan.
Keuntungan lain dari larutan dapat lebih mudah diberikan pengaroma, pemanis dan
pewarna.
Keuntungan utamanya untuk pemberian pengobatan bagi anak-anak atau pasien yang
tidak dapat menelan tablet atau kapsul.
Obat yang ditujukan untuk penggunaan luar dapat lebih mudah dan merata dioleskan
jika dicampur dalam larutan.
Ada juga beberapa obat yang pembuatannya baik dalam larutan karena karakteristik fisik
alamnya.
Scovilles : 125
Bagian setara untuk pengobatan terjamin karena larutan bersifat homogen.
Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran rumah tangga yang umum.
Larutan memungkinkan aksi yang cepat karena obat tidak membutuhkan waktu untuk
melarut lebih dulu setelah pemberian
Kilauan jernih larutan menghasilkan penampkan yang menarik.
Parrot : 170
Larutan lebih homogen dan lebih mudah ditelan oleh beberapa pasien dibandingkan
dengan bentuk sediaan padat.
Sediaan obet padat memiliki kecepatan disolusi yang lambat, sedang larutan aksinya
lebih cepat sebagai obat terlarut dan siap diabsorpsi setelah diberikan.
DOP Cooper : 67
Absorpsinya tidak terhambat meskipun larutan berada dalam usus (berbeda dengan
bentuk sediaan padat dan suspensi).
Keseragaman dosisnya pasti (berbeda dengan suspensi dan emulsi dimana dosis yang
tidak seragam mungkin terjadi jika pasien tidak mengocok botolnya dengan baik).
Larutan mempunyai bahan yang aman untuk digunakan seperti KI dan bromida yang
menyebabkan irirtasi lambung jika dalam bentuk kering seperti serbuk dan tablet.
Penampakan larutan yang menarik dalam wadah botol yang mengkilap memiliki
manfaat efek psikologis.

Kerugian
DOM Martin : 502
Massa dan sifat alir larutan adalah dua kerugian utama dari larutan.
Kapsul/tablet kurang memakan tempat dan lebih mudah dibawa dibanding larutan.
Beberapa obat karena bau dan rasanya yang buruk sangat sulit dibuat dalam larutan yang
cocok.
Tidak stabil dalam air.
Scovilles : 125
Rasa obat lebih terasa dalam larutan
Jumlah pelarut dan cair/kentalnya (fluiditas) larutan memberikan bentuk pengobatan
yang kurang praktis dibawa dibandingkan dengan sediaan kering atau pekat, seperti
serbuk atau tablet.
Ada kemungkinan peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi paling cepat
dalam larutan.
Parrot : 170
Lebih besar kemungkinannya untuk mengalami degradasi dan berinteraksi antara unsur-
unsurnya dibanding dengan sediaan padat.
Mempunyai rasa obat yang tidak menyenangkan dimana larutan oral sulit untuk diberi
pengaroma.
DOP Cooper : 67
Kurang stabil dibandingkan dengan bentuk sediaan padat karena perubahan yang
merusak lebih mudah terjadi dalam larutan.
Rasa yang tidak enak sulit untuk ditutupi.
Terlalu besar/sulit dibawa-bawa.
Membutuhkan sendok untuk menakarnya.
Kerusakan yang tidak disengaja dari wadah mengakibatkan isinya tidak lengkap dan
berkurang.
VI. PEMBAGIAN LARUTAN
RPS 18th : 1521
1. Larutan yang mengandung air
Air
Komposisi utama dalam banyak bentuk sediaan adalah air yang telah dijelaskan.
Digunakan sebagai bahan dan sebagai pelarut untuk zat tambahan yang diinginkan
atau bahan kimia obat.
Air aromatik
Air aromatik diketahui juga sebagai air yang berkhasiat obat yang jernih dan jenuh
dari minyak menguap atau bahan aromatik lain atau bahan yang mudah menguap.
Asam encer
Asam anorganik secara resmi dan asam organik yang pasti. Meskipun sedikit yang
bermanfaat sebagai bahan terapeutik, tetapi sangat penting dalam bidang kimia dan
produksi farmasetik.
Larutan
Adalah bentuk sediaan cair yang berisi satu atau lebih bahan kimia terlarut dalam
pelarut air.
Douches
Adalah larutan yang mengandung air digunakan secara langsung pada bagian atau ke
dalam rongga tubuh. Fungsi sebagai pembersih atau bahan antiseptik.
Gargle
Adalah larutan yang mengandung air digunakan untuk perawatan faring dan
nasofaring dengan melawan udara dari paru-paru selanjutnya gargle tertahan di
tenggorokan.
Enema
Adalah bentuk injeksi pada rektal untuk mengosongkan perut, mempengaruhi sistem
umum absorpsi atau memberikan efek lokal pada bagian yang sakit.
Mouthwash
Adalah larutan yang mengandung air yang paling banyak digunakan untuk
menghilangkan bau busuk, penyegar atau efek antiseptik atau mengontrol plak.
Juice
Juice dibuat dari sari buah segar. Mengandung banyak air dan digunakan dalam
pembuatan sirup yang bekerja sebagai bahan pembawa.
Larutan pencuci hidung
Biasanya dibuat untuk mengeluarkan isi dari hidung dalam bentuk tetes atau
semprot.
Larutan otic
Larutan ini kadang-kadang dibutuhkan untuk pembuatan sediaan yang berhubungan
dengan telinga.
Larutan irigasi
Larutan ini digunakan untuk mencuci atau membersihkan bekas perban operasi, luka
atau mengelap tubuh.
2. Larutan yang mengandung air dan rasanya manis
Sirup
Adalah larutan pekat yang mengandung gula dalam air atau cairan lainnya.
Madu
Adalah bentuk cairan yang pekat, mirip dengan sirup, sebagai pengganti sirup,
digunakan sebagai pembawa.
Mucilago
Secara umum mucilago pekat, kental, cairan adhesi yang dibuat dengan
mendispersikan gom dalam air atau dengan ekstraksi dengan prinsip mucilago dari
bahan tumbuhan dengan air.
Jelly
Adalah bagian dari jeli yang berstruktur lengket, berisi air dengan kadar yang tinggi.
3. Larutan yang tidak mengandung air (RPS 18th : 1182)
Kolodion
Adalah sediaan cair yang berisi piroxilin dalam campuran etil eter dan alkohol.
Elixir
Adalah hidroalkoholik yang manis, jernih, berbau enak yang dimaksudkan untuk
penggunaan oral.
Gliserin
Campuran dari bahan obat yang didalamnya terdapat tidak kurang dari 50% gliserin.
Linimen
Adalah larutan atau campuran dari berbagai macam bahan dalam minyak, larutan
alkohol dari sabun atau emulsi.
Inhalasi dan inhalan
Inhalasi adalah obat atau larutan obat yang digunakan melalui hidung atau jalur
pernapasan oral untuk efek lokal atau sistemik.
Inhalan meliputi obat-obat atau kombinasi obat yang karena sifat tekanan uap yang
tinggi dapat dibawa oleh udara menuju ke saluran hidung dimana obat tersebut
memiliki efek.
Oleovitamin
Adalah minyak dari hati ikan yang diencerkan dengan minyak nabati yang dapat
dimakan atau larutan dari vitamin yang terkandung atau terkonsentrasi dalam minyak
ikan (biasanya vitamin A dan D).
Spirit
Umumnya dikenal sebagai pengaroma larutan yang mengandung alkohol atau
hidroalkohol dari bahan yang mudah menguap.
Obat tetes untuk gigi
Sediaan yang digunakan untuk meringankan sakit gigi untuk sementara dengan
menggunakan kapas kecil dan dimasukkan ke dalam lubang gigi.
DOM Martin : 482 (Berdasarkan sifat Fisikokimia)
Larutan mikromolekuler
Larutan ini seluruhnya terdiri dari unit-unit mikro, yang mana dapat berupa molekul atau
ion, seperti air, alkohol, ion Na, klorida, sukrosa, gliserin, dll. Kelas ini juga termasuk
larutan yang mana komponennya dimer, trimer atau bentuk ion berpasangan. Kriteria
utama yang membedakan larutan mikromolekuler dari kelas lain adalah ukuran dari zat-
zat terlarut dan pelarutnya. Secara umum ukurannya berkisar 1 10 .
Larutan micellar
Unit-unit zat terlarut ini terdiri dari agregat (misel) dari molekul atau ion zat terlarut.
Sifat nyata dari larutan ini seperti kejernihan dan kekentalannya menyerupai larutan
mikromolekuler tetapi nilai pengukuran sifat fisikanya seperti tekanan uap, tekanan
osmotik, konduktan dan yang lainnya menunjukkan ciri yang berbeda dari nilai untuk
larutan mikromolekuler. Misel dalam sistem ini didefinisikan sebagai agregat
polimolekuler atau polion yang dapat menjangkau ukuran partikel daerah koloid. Jadi
larutan miselar menunjukkan sebagai larutan dari kumpulan koloid. Pentingnya misel
dalam farmasi terletak pada daya larutnya dan dalam kemiripan pada berbagai sistem
biologi.
Larutan makromolekuler
Sistem ini dimana zat terlarutnya terdispersi secara molekuler seperti dalam larutan
mikromolekuler tapi berbeda dalam satu aspek penting. Ukuran dan berat molekul dari
makromolekuler sangat besar dan dengan sistem memiliki sifat yang unit. Larutan
akasia, CMC, albumin, DNA dan PVP adalah contoh dari kelas ini.
DOM Martin : 483 (Berdasarkan jumlah zat terlarut dalam larutan)
Larutan encer
Larutan yang mengandung sejumlah kecil zat terlarut A dalam larutan.
Larutan pekat
Mengandung sejumlah besar bahan dalam larutan.
Larutan jenuh
Sejumlah zat A yang tepat larut pada batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar.
Larutan lewat jenuh
Sejumlah zat A yang melebihi batas kelarutannya dalam air pada suhu kamar. Larutan ini
tidak stabiltapi dengan pengadukan, larutan ini dapat menjadi larutan jenuh yang stabil.
DOP Cooper : 67 (Berdasarkan tempat penggunaannya)
1. Diminum secara oral
Mixtura
Sediaan yang biasa digunakan untuk keadaan gawat seperti gangguan pencernaan,
konstipasi.
Elixir
Larutan alkoholik atau hidroalkoholik, mempunyai bau yang enak digunakan secara
oral.
Linctus
Sediaan yang berupa larutan yang pembawanya adalah sirup, digunakan untuk
mencegah masuk angin.
Sirup
Sediaan cair yang menggunakan 65 bagian sukrosa dalam larutan metil paraben
0,25%.
Draught
Sediaan cair yang diambil dalam bentuk dosis tunggal dengan volume biasanya 50
ml.
Pediatric drops
Sediaan cair yang berupa obat tetes untuk anak-anak.
2. Digunakan pada mulut dan tenggorokan
Mouthwash
Sediaan yang digunakan untuk membersihkan dan memberi bau yang harum pada
mulut.
Gargle
Sediaan yang digunakan untuk mencegah infeksi tenggorokan, kebanyakan
mempunyai efek deodoran serta bakterisid seperti fenol dan timol.
Throat paint
Sediaan yang digunakan untuk infeksi mulut dan tenggorokan.
Throat spray
Sediaan yang mengandung antibiotik yang digunakan untuk keadaan seperti
faringitis.
3. Dimasukkan ke dalam rongga tubuh
Douche
Larutan obat yang digunakan untuk mencuci rongga tubuh dengan cara dimasukkan
ke dalam lubang tubuh.
Enema
Bentuk injeksi rektal untuk mengosongkan perut, mempengaruhi sistem umum
absorpsi atau memberikan efek lokal pada bagian yang sakit.
Ear drops
Larutan yang digunakan pada telinga dengan cara meneteskan larutan tersebut pada
telinga.
Nasal drops
Larutan berupa tetesan yang digunakan pada hidung.
FI IV : 71
Irigationes (irigasi)
Adalah larutan steril yang digunakan untuk mencuci atau membersihkan luka terbuka
atau rongga-rongga tubuh. Pemakaiannya secara topikal, tidak boleh digunakan secara
parenteral.
Larutan oral
Adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau lebih zat
dengan atau tanpa bahwan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau
campuran kosolven-air
Larutan topikal
Adalah larutan yang biasanya mengandung air tetapi seringkali mengandung pelarut
lain, seperti etanol dan poliol, untuk penggunanan topikal pada kulit atau dalam hal
larutan lidokain oral topikal untuk penggunaan pada permukaan mukosa mulut
Larutan otik
Adalah larutan yang mengandung air atau gliserin atau pelarut lain dan bahan
pendispersi, untuk penggunaan dalam telinga luar.
Larutan optalmik
Adalah larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas
sedemikian rupa sehingga sesuai digunakan pada mata
Spirit
Adalah larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dari zat mudah menguap
umumnya merupakan larutan tunggal atau campuran bahan
Tingtur
Adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol, dibuat dari bahan tumbuhan atau
senyawa kimia.

VII. ATURAN PENGGUNAAN LARUTAN


RPS 18th : 221
1. Karena besarnya peranan bahan-bahan organik, dalam bidang pengobatan kimia, tentu
saja yang paling umum berguna dengan berdasar pada kimia organik yang dihadirkan
disini adalah bentuk larutan. Fenomena larutan biasanya melibatkan beberapa variabel
dan mungkin ada pengecualian dari aturan umum.
2. Satu aturan umum yang paling tepat dalam kebanyakan bagian adalah semakin besar
persamaan struktur antara zat pelarut dan zat terlarut, maka semakin besar
kelarutannya.
3. Bahan-bahan organik yang mengandung gugus polar mampu membentuk ikatan
hidrogen dengan air, asalkan berat molekul dari bahan itu tidak terlalu besar. Ini
digambarkan dengan mudah di gugus polar OH, CHO, COH, CHOH, CH2OH,
COOH, NO2, CO, NH2 dan CO3H cenderung meningkatkan kelarutan bahan organik.
Gugus polar atau gugus non polar sepeerti beberapa radikal hidrokarbon, mengurangi
pelarutan larutan. Semakin besar jumlah atom karbon dalam atom radikal hidrokarbon,
maka akan semakin menurunkan kelarutan.
4. Polimer-polimer dan campuran dari bahan dengan berat molekul yang tinggi umumnya
kurang larut atau sangat tidak larut.
5. Bahan-bahan dengan titik lebur yang tinggi akan mengakibatkan penurunan kelarutan
untuk bahan-bahan organik.
6. Bentuk cis dari isomer lebih larut dari pada bentuk trans.
7. Solvasi yang merupakan bukti dari gaya tarik menarik antara zat terlarut dan pelarut
akan meningkatkan kelarutan.
8. Asam, khususnya asam kuat biasanya menghasilkan garam-garam yang larut air ketika
bereaksi dengan nitrogen yang mengandung bahan organik.

VIII. KOMPOSISI LARUTAN


DOP Cooper : 68
1. Pembawa
Pembawa merupakan media bagi bahan-bahan obat untuk terlarut dan terdispersi. Untuk
obat oral cair, pembawa dapar berupa :-
Air aromatik
Air aromatik sering digunakan terutama karena nilai aromanya meski sangat kecil
aksi terapidan aksi preservatifnya. Air aromatik disiapkan dengan mengencerkan
suatu konsentrasi pada suatu sediaan.
Air
Dalam suatu formula, air yang digunakan dapat berupa air yang dapat diminum, air
yang sudah dimasak / dididihkan atau air suling.
Pembawa mengandung zat aktif.
2. zat aktif
Kadang-kadang suatu pembawa dengan aktivitas terapeutik jelah dituliskan, hal penting
yaitu infuse, komponen gention, yaitu komponen pahit yang merangsang nafsu makan.
3. ajuvan
Penstabil kimia
Hanya antioksidan dan zat-zat pereduksi yang sering digunakan. Campuran-
campuran dari ferro sulfat 0 1 %, vitamin C yang diindikasikan bagi orang dewasa
dan anak-anak untuk mencegah oksidasi dari ferro menjadi ferri, karena garam-
garam ferri relatif tidak efektif pada formula hemoglobin.
Pewarna
Tidak ada pewarna special yang dapat ditambahkan, tapi banyak campuran-
campuran yang terkandung zat aktif yang berwarna.
Pengaroma
Zat pengaroma atau perasa yang sering digunakan dalam campuran termasuk :
a. Air aromatik
b. Sirup dan / atau gliserol
c. Ekstrak cair liquorice
d. Spirit lemon
e. Spirit jeruk dan spirit campuran jeruk
Pengawet
Ekstrak nabati encer dan zat pengaroma merupakan tempat yang paling baik bagii
pertumbuhan bakteri dan fungi dan pengawet / antioksidan sering diperlukan dalam
campuran. Ada 2 campuran yang sering digunakan :
a. Kloroform 0,25 % v/v
b. Asam Benzoat 0,1 % b/v
Encyclopedia of Pharmaceutical Technology : 54
1. Pemanis
Pemanis tidak tergantikan untuk bentuk sediaan cair. Pemanis sering digunakan untuk
menutupi rasa pahit dari bahan obat. Zat manis merupakan bagian yang besar dari
bentuk padat, pada kebanyakan bentuk sediaan cair. Pemanis yang paling umum
digunakan yaitu sukrosa, sorbitol, manitol, glukosa cair, madu, molas, sakarin dan
aspartame.
2. Pengaroma
Pengaroma farmasetik mempunyai peranan yang besar dari sediaan cair dimaksudkan
untuk penggunaan oral karena dapat menutupi rasa yang tidak diinginkan dari bahan
obat.
3. Pewarna
Meskipun pengunaan pewarna dalam obat tidak memberi keuntungan terapeutik
langsung, namun efek psikologisnya telah diakui sejak dahulu. Bentuk dari produk
cairan jernih sangat tergantung pada warna dan kejernihan dari larutan. Banyak pasien
yang bergantung pada warna untuk mengenali obat resep dan dosis yang tepat.
DOM Martin : 68
1. Cairan pembawa
Pembawa adalah media yang terdiri dari bahan obat yang dilarutkan atau didispersikan
untuk cairan obat terbagi atas : air, air aromatik
2. Bahan obat
3. Ajuvan/bahan tambahan :
Penstabil warna
Sebagai antioksidan misalnya campuran ferrosulfat yang mengandung 0-1% asam
askorbat untuk mencegah oksidasi.
Pewarna
Tidak ada bahan khusus pewarna yang ditambahkan tetapi beberapa mikstura
mengandung pewarna obat/bahan obat
Pengaroma
Pengaroma yang digunakan dalam mikstura meliputi :
a. Air aromatik air anise adalah partikel yang popular
b. Sirup dan atau gliserol untuk pemanis bagi preparat untuk anak-anak
c. Ekstrak liquor cair untuk penyamaran rasa dari bahan-bahan garam, seperti
garam ammonium dan alkali iodide dalam campuran obat batuk
d. Orange sirup dan senyawa orange spirit untuk menyamarkan logam dan rasa
atsari garam-garam besi dalam campuran untuk sediaan anak-anak
Pengawet
Ada dua senyawa yang paling sering digunakan yaitu :
I. Kloroform (0,25%b/v)
Ini ditambahkan dalam bentuk kloroform ganda dean merupakan pengawet yang
baik untuk produk yang nmengandung ekstrak minyak sayur/tumbuhan
II. Asam benzoat (0,1%b/v)
Efektif dalam preparat asam pH 5 ke bawah, tetapi tidak dalam larutan netral atau
basa
IX. PEMILIHAN PENGAROMA
Aroma merupakan suatu gabungan dari sensasi rasa, sentuhan, bau, visualisasi dan suara, dan
semua hal tersebut merupakan suatu kombinasi dari aksi fisikokimia dan aksi- aksi psikologi
yang memberi suatu persepsi dari suatu substansi.
Formulasi telah dicari dan didapatkan bahwa masalah penutupan rasa yang kurang
menyenangkan dapat dipecahkan dengan penggunaan campuran dari pengaroma khusus. Bagi
farmasis, telah tersedia pengaroma-pengaroma mengikuti formulasi pada USP dan NF
diantaranya :
USP XVII NF XIII
Elixir aromatik Sirup akasia
Sirup cherry Aromatik
Sirup asam sitrat Sirup eriodictyon
Sirup coklat Elixir alkohol tinggi
Sirup glicyzzhiza Elixir iso-alkoholik
Sirup orange Elixir alkohol rendah
Sirup raspberry Sirup tolu balsam
Sirup wild cherry Tinctur tolu balsam

Kategori Obat Pengaroma yang dipilih


Antibiotik Cherry, maple, nenas, orange, rasberry, pisang-nenas,
pisang-vanila, butterscotch-maple, kelapa-custard,
strawberry-vanila, lemon-custard, cherry-custard, buah
cinnamom.
Antihistamin Apricot, black currant, cherry, cinnamom, custard,
anggur, madu, lime, logambury, peach-orange, peach-
rum, raspberry, root beer, wild cherry.
Barbiturat Pisangnenas, pisangvanila, blackcurrant, cinnamom-
peppermint, grenadine-strawberry,
Lime, orange, peach orange, root beer.
Dekongestan & ekspektoran Anise, apricot, black currant, butterscotch, cherry,
kelapa-custard, custard-mint-strawberry, grenadine-
peach, starwberry, lemon, gooseberry, loganberry, maple,
orange, orange-lemon, ketumbar, orange-peach, nanas,
raspberry, tangenine.
Larutan Elektrolit Cherry, anggur, lemon-lime, raspberry, wild cherry sirup.
Blackcurrant, grenadine-strawberry, lime, post wine,
Geriatrik Sherry wine, root beer, wild strawberry.
X. ATURAN PENOMORAN REGISTRASI DAN BETS
PENOMORAN REGISTRASI
PENOMORAN BETS
Nomor bets adsalah kombinasi pembeda apa saja dari paraf, angka atau symbol, dimana dari
nomor itu sejarah lengkap dari pabrik, proses pembuatan, pengemasan, penyimpanan dan
distribusi obat dari suatu batch produk obat.
1. Produk Buatan
Digit I menunjukkan bahan produksi yang dimodifikasi, sebagai berikut :
Untuk 1990 = 0, 1991 = 1, dan dst.
Digit II & III menunjukkan kode produk
Misalnya 01 untuk tablet Ponstan, 02 untuk tablet Paracetamol, dll.
Digit IV, V & VI menunjukkan urutan produksi
Misalnya 001, 002, 003, ., 999. Setelah angka terakhir ini tercapai, kembali lagi ke 001, dst.
2. Produk jadi
Mencantumkan digit II VI dari nomor batch ditambah depannya dengan
Digit I menunjukkan tahun pengemasan
Misalnya tahun 1990 = A, tahun 1991 = B, dst.
Digit II & III menunjukkan kode produk jadi
Misalnya A 12155

Anda mungkin juga menyukai