PEMBAHASAN
3) Plasma Darah
Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan,
merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel
darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media
transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ.
Plasma darah adalah bagian darah yang cair. Plasma darah tersusun dari
91,5% air dan 8,5% zat-zat terlarut. Dalam plasma darah terlarut molekul-
molekul dan berbagai ion, yang meliputi glukosa sebagai sumber utama
energi untuk sel-sel tubuh dan asam-asam amino. Ion-ion yang banyak
terdapat dalam plasma darah adalah natrium (Na+) dan klor (Cl-). Ion-ion
dan molekul tersebut akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi
untuk membentuk peredaran zat-zat lainnya. Kira-kira 7% plasma darah
terdiri dari molekul-molekul protein, yaitu serum albumin 4%; serum
globulin 2,7%; dan fibrinogen 0,3%. Serum adalah cairan darah yang
tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan darah
). Albumin adalah protein plasma yang terbanyak ,tetapi ukurannya
paling kecil. Albumin disintesis di hati dan bertanggung jawab untuk
tekanan osmotik koloid darah. Globulin membentuk sekitar 30% protein
plasma. Ada dua globulin yaitu : alfa dan beta globulin dan gamma
globulin. Fibrinogen disintesis di hati dan merupakan komponen asensial
dalam mekanisme pembekuan darah.
Protein plasma juga berperan sebagai antibodi. Antibodi
merupakan protein yang dapat mengenali dan mengikat antigen tertentu.
Sedangkan antigen merupakan molekul (protein) asing yang memacu
pembentukan antibodi. Antibodi terebntuk jika ada antigen yang masuk
ke dalam tubuh. Antibodi ini berasal dari globulin dalam sel-sel plasma.
Antibodi bekerja melalui dua cara yang berbeda untuk mempertahankan
tubuh terhadap penyebab penyakit, yaitu dengan menyerang langsung
penyebab penyakit tersebut, atau dengan mengaktifkan sistem
komplemen yang kemudian akan merusak penyebab penyakit tersebut.
Antibodi dapat melemahkan penyebab penyakit dengan cara sebagai
berikut:
1. Aglutinasi: terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur
besar berupa antigen pada permukaannya, misalnya bekteri atau sel
darah merah.
2. Presipitasi : terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang
larut, misalnya racun tetanus dengan sehingga berubah menjadi tidak
larut dan akan mengendap
3. Netralisasi: Antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-
tempat yang toksik dari agen penyebab penyakit
4. Lisis : beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat
kadamg-kadang mampu langsung menyerang membran sel agen
penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel-sel tersebut rusak.
Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran
albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma
darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut
di dalamnya.
DAFTAR PUSTAKA