Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

1.1. PENGERTIAN SEISMOLOGI


Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Seismologi
berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau
goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut
gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar.
Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana
energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini
dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng pada sesar bumi yang
menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata
sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.

1.2. PERKEMBANGAN SEISMOLOGI


Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam
bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi
atau sumber lain
Pada hakikatnya seismologi lahir sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam
yang berupa gempa bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha untuk mengungkap
tentang mengapa, bagaiman, maupun untuk apa gempa bumi itu terjadi. Seirang dengan
tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi, seperti
mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi, perancangan
alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan, maupun pemanfaatan
informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi. Seismologi telah berkembang tidak hanya
mempelajari tentang gempa bumi semata, tetapi mengkaji tentang gelombang-gelombang
yang di bangkitkan oleh gempa bumi atau gempa buatan da n juga kajian tentang perameter-
parameter yang dapat disimpulkan dari pelajaran gelombang-gelombang tersebut.
Berdasrakan posisi sumber gempa terhadap lokasi seismograf, secara umum gempa bumi
diklarifikasikan, menjadi dua katagori yaitu:
1.2.1 Gempa bumi dekat atau lokal
Gempa lokal adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun
pencatat tidak melebihi dari beberapa ratus kilometer, sehingga kkelengkungan bumi dapat
diabaikan, gempa lokal di manfaatkan untuk mengetahui struktur permukaan bumi termaksut
di dalamnya adalah gempa buatan yabg dilakukan terhadap seismik eksplorasi
1.2.2 Gempa bumi jauh atau teleseimik
Telesesmik adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat lebih
dari 1000 kilometer katagori gempa ini memberikan peranan penting dalam penentuan
struktur bagian dalam bumi, seperti yang di bahas dalam paper ini.

1.3 BEBERAPA ISTILAH DALAM SEISMOLOGI.


Ada beberapa istilah yang seting di gunakan dalam pembahasan seismologi,
diantaranya:
1.2.1. Hiposenter adalah puast gempa di dalam bumi yang biasa juga disebut titik fokus
gempa .
1.2.2. Episenter adalah proyeksi hiposentar kebidang permukaan bumi.
1.2.3. Origin time atau waktu asal adalah waktu saat terjadadinya hiposenter.
1.2.4. Travel time atau waktu tempuh adaah waktu yang dibutuhkan oleh gelombanng
gempa untuk menjalar dari hiposenter ke waktu pencatat trevel time di tentukan dari
waktu tiba (arival time) gelombang seismograf di kurangi dengan original time.
1.2.5. Seismometer, seismograf dan seismogram.
Seismometer adalah alat yang digunakan untuk merespon getaran tanah akibat
gempa bumi. Seismograf adalah gabungan antara seismometer dan alat pereka.
Seismogram hasil rekaman seismograf

1.3 PEMBANGKITA GELOMBANG SEISMK


Gelombang seismik pada dasarnya merupan gelombang elastik yang menjalar
melalui media bumi. Pembangkitan gelombnag seismik dapat di lakukan dengan dua metode,
yaitu:
1.3.1. Metode aktif. Metode aktif biasanya digunakan pada seismik eksplorasi, yaitu dengan
peledakan dinamik, pemukulan dengan palu dan sebagainya.
1.3.2. Metode pasif. Metode pasif memanfaatkan gejala-gejala alam yang sudah
ada, seperti gempa bumi, baik yang diakibatkan letusan gunung berapia maupun
gempa tektonik
Pada saat terjadinya gempa bumi sejumlah energi dilepaskan dari sumber gempa atau titik
fokus. Energi ini akan di pancarkan kesegala arah melalui usikan yang menjalar ke seluruh
bagian bumi dalam medium elastik.

1.4 GEMPA BUMI.


Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan
untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita
walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena
pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan
kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat
terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.
Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter. Gempa
bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala Richter).
Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.

1.5 PENYEBAB TERJADINYA GEMPA.


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi
biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling
parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi
fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam
mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga
dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu
dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang
namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti
Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi
atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari
peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata
nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi.

1.6 JENIS JENIS GEMPA.


Sebenarnya gempa yang terjadi setiap hari namun tidak terasa oleh manusia , hanya
lalat seismograf saja yang bias mencatatnya dan tidak semua gempa dapat mengakibatkan
kerusakan. Ada beberapa macam penyebab terjadinya gempa antara lain:
1.6.1 Keruntuhan dalam gua akibat terjadinya tanah runtuh dalam gua (di dalam
tanah)Maka terjadi getaran di permukaan tanah di sekitar gua tersebut. Gempa
runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi akibat runtuhan tanah
atau batuan
1.6.2 Tumbukan antara meteor dan permukaan bumi pada saat meteor yamg jatuh ke
bumi maka terjadilah tumbukan yang sangat keras antara meteor dan peermukaan
tanah sehingga tanah disekitar meteor itu bergerak
1.6.3 Peristiwa vulkanisme yaitu kegiatan gunung api yang meletus. Pada waktu
terjadinya getaran-getaran tanah disekitar gunung api.
1.6.4 Peritiwa tektonik. Yaitu gerakan lempeng / kerak bumi. Seperti di ketahui bahwa
kullit bumi.
Focus gempa sering juga disebut hyposenter. Kedalaman dari focus ini sangat
menentukan pengaruh getaran trehadap suatu lokasi. Berdasarkan kedalalam focus gempa
ini, maka gempa dapat digolongkan menjadi:
1.6.1. Gempa dangkal yaitu gempa dengan focus 0-70 km.
1.6.2. Gempa menengah yaitu gempa gengan fkus 70-300 km.
1.6.3. Gempa dalam yaitu gempa dengan focus 300-700 km.
Gempa dengan focus dangkal mengakibatkan kerusakan lebih parah disbanding
dengan menengah dan dalam. Sekitar 2/3 energi gempa yang di lepaskan di seluruh dunia
bersumber dari gempa focus dangkal.
1.7 GELOMBANG GEMPA
Pada dasarnya ada dua jenis gelombang yang dilepas pada saat terjadi gempa, yaitu
Gelombang Badan (Body Waves) dan Gelombang Permukaan (Surface Wave). Gelombang
badan ada dua jenis, yaitu Gelombang P (Primer) dan Gelombang S (Secunder). Gelombang
permukaan ada dua jenis, yaitu Gelombang R (Rayleigh) dan Gelombang L (Love).
Gelombang P merambat pada arah longitudinal, dengan cara memampat dan mengembang
searah dengan arah rambatan. Kecepatan perambatan gelombang P antara 1,4 sampai dengan
6,4 km/detik. Gelombang S merambat pada arah transversal. Perambatan dari Gelombang S
ini disertai juga dengan gerakan berputar sehingga dapat lebih membahayakan di bandingkan
Gelombang P. Kecepatan perambatan Gelombang S sekitar 2/3 kali kecepatan Gelombang P.
Karena perbedaan kecepatan rambat dari kedua gelombang ini, maka dari hasil rekaman
Gempa, dapat diperkirakan jarak sumber gempanya berdasarkan selisih waktu tiba antara
kedua gelombang tersebut pada alat seismograf. Gelombang R dan Gelombang L hanya
merambat di permukaan tanah saja. Gelombang R arah gerakannya pada bidang vertikal,
sedangkan Gelombang L bergerak transversal pada bidang horisontal. Adapun jenis jenis
gempa antara lain:
1.7.1 Gelombang Primer.
Gelombang Primer adalah gelombang gempa yang tercepat. Gelombang P ini dapat
merambat melalui media padat dan cair, seperti lapisan batuan, air atau lapisan cair bumi.
Pada saat merambat, gelombang ini akan menekan media batuan yang dilewatinya.
Mekanisme perambatan Gelombang P yang menekan lapisan batuan, identik dengan
mekanisme terjadinya getaran pada jendela kaca saat terjadi suar*a petir yang keras. Jendela
bergetar karena adanya tekanan dari gelombang suara pada kaca jendela. Pada saat terjadi
gempa, pengaruh dari Gelombang P dapat dirasakan berupa getaran.
Gambar 1.1 Perambatan Gelombang Primer.

1.7.2 Gelombang Skunder


Jenis kedua dari Gelombang Badan adalah Gelombang S, yang merupakan gelombang kedua
yang dapat dirasakan pada saat gempa. Gelombang S lebih lambat dari pada Gelombang P,
dan hanya dapat merambat melalui batuan padat. Arah gerakan dari gelombang ini naik-turun
atau bergerak menyamping.
Gambar 1.2 Perambatan Gelombang Skunder
1.7.3 Gelombang permukaan
Jenis pertama dari Gelombang Permukaan disebut Gelombang L. Gelombang ini diberi nama
sesuai dengan nama penemunya yaitu A.E.H. Love seorang ahli matematika dari Inggris yang
mengerjakan model matematika untuk jenis gelombang ini di pada 1911. Gelombang ini
adalah yang tercepat dan menggerakkan tanah dari samping ke samping.
Gambar 1.3. Perambatan Gelombang permukaan.
1.7.4 Gelombang permukaan lainya
Jenis Gelombang Permukaan lainnya adalah Gelombang R. Keberadaan dari
gelombang ini diperkirakan secara matematika oleh W.S. Rayleigh pada 1885. Pada saat
merambat, Gelombang R akan menggulung media yang dilewatinya, dimana gerakan dari
gelombang ini mirip dengan gerakan gelombang air di laut. Karena gerakan yang
menggulung ini, maka lapisan tanah atau batuan akan naik dan turun, dan akan ikut bergerak
searah dengan gerakan gelombang. Kebanyakan goncangan dari gempa berhubungan erat
dengan Gelombang R ini. Pengaruh kerusakan yang diakibatkan oleh Gelombang R dapat
lebih besar dibandingkan gelombang-gelombang gempa lainnya.
Gambar 1.4. Perambatan Gelombang.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1. SEISMOLOGI
Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam
bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi
atau sumber lain.

2. PERKEMBANGAM SEISMOLOGI.
Seirang dengan tinggak peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa
bumi, seperti mekanisme terjadinya gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi,
perancangan alat perekam gempa bumi, diskripsi teoristik melaluai pemodelan, maupun
pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh gempa bumi.

3. BEBERAPA ISTILAH DALAM SEISMOLOGI.


3.1 Hiposenter
3.2 Episenter
3.3 Origin time
3.4 Travel time atau waktu tempuh

4. PEMBANGKITAN GELOMBANG SEISMIC.


4.1 Metode aktif
4.2 Metode pasif.

5. GEMPA BUMI.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan
untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut.

6. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA.


Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan
akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
7. JENIS JENIS GEMPA.
7.1 Keruntuhan dalam gua
7.2 Peritiwa tektonik.
7.3 Peristiwa vulkanisme
7.4 Tumbukan antara meteor dan permukaan.

8. GELOMBANG GEMPA
8.1 Gelombang Primer
8.2 Gelombang Skunder
8.3 Gelombang permukaan
8.4 Gelombang permukaan lainya.

Anda mungkin juga menyukai