Anda di halaman 1dari 2

Ektoparasitisida adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan berbagai kelainan

yang disebabkan ektoparasit contohnya skabies dan pedikulosis. Pengendalian ektoparasit


dilakukan dengan pemberian parasitidal, sanitasi, memahami bahan aktif dan sifat farmakologi
obat, client education. Ektoparasit dikategorikan berdasarkan site of action yaitu lokasi investasi
menentukan pemilihan jenis bahan aktif dan aplikasinya terbagi atas 3 grup parasit yang
bermigrasi saat larva yang melalui tubuh inang, Parasit yang menembus dan hidup dalam
lapis kulit superficial, Parasit yang hidup pada lapis lebih dalam kulit melalui gigitan.
Aplikasi ektoparasitisida bisa melalui dipping, spray, dusting, backrubbers, pour on,
ear tag. Mekanisme kerja antiektoparasit adalah
1. Mempengaruhi SSP (foramidine, fipronil)
2. Mempengaruhi SSO ( phyretrin, phyretroid, hidrokarbon organoklorin, organofosfat,
karbamat, endektosida makrolida)
3. Mempengaruhi produksi energi di mitokondria ( Rotenone)
4. Mempengaruhi pertumbuhan parasit
Golongan obat anti ektoparasit diantaranya
1. Organofosfat
Umum digunakan sebagai insektisida, acarisida, helmintisida dengan merk cumphaous,
cythioate, diazinon, malathion. Mekanisme nya dengan menghambat AChE
menyebabkan menumpuknya asetilkolin pada sinaps kemudian overstimulasi dan
paralisis yang bersifar irreversible. Golongan obat margin of safety rendah dan tidak
digunakan pada hewan muda, buntingm sakit, persia, simental, brahman, greyhound
karena efek toksiknya muskarnik dan nikotinik.
2. Karbamat
Umum digunakan adalag carbamyl dan prpoxur. Mekanisme kerja slowly reversible
AchE inhibitor, dan menghambat aktifnya AchE aktif ketika ikatan dengan karbamat di
hidrolisis. Toksisitas seperti organofosfat.
3. Insect Growth Regulator
Methoprene, fenoxycab, cyromazine. Mekanismenya menghambat hormon pertumbuhan
dan juvenile sehingga stadium larva tidak berkembang dan menghambat maturasi pupa.
Toksisitas rendah pada mamalia.
4. Insect Development inhibitor
Diflubenzuron, Iufenuron. Mekanismenya menghambat perkembangan eksoskeleton.
Lunefron akan terdeposit di lemak, termakan oleh pinjal, dan di turunkan pada telur
menyebabkan telur gagal menetas. Margin of safety tinggi.
5. Endektosida makrolida
Ivermectin, milbemycin umum diberikan pada anjing dan kucing tidak untk anjing ras
colie. Selamectin mekanosme nya topikal, sistemik via darah kemudian kelenjar sebaceus
bioaviabilitas topikal dan parasit intestinal pada kucing lebiih besar daripada anjing
efektif mencegah cacaing jantung dan endoparasit serta aman pada hewan muda.
6. Hidrokarbon klorin
Lindanen methoxychlor. Lindane diberikan dengan spray untuk caplak kuda.
Methoxychlor umum pada terapi pinjal,caplak, kutu. Mekanismenya modulasi canel Na
atau potensiasi neurotransmisi GABAergic
7. Formamidine
Amitraz untuk demodekosis pada anjing, kutu caplak tungau pada sapi. Mekanisme
mempengaruhi enzim monoamin oksidase dan metabolisme neurotransmister amin. Efek
toksik menimbulkan sedasi. Yohimbin sebagai antidota xylazin.
8. Imidacloprid
Mekanisme kerja berikatan dengan reseptor asetilkolin invertebreae menyebabkan blok
transmisis syaraf. Efektif untuk pinjal bukan caplak. Pemberian topikal dan
kontraindikasi pada hewan bunting.
9. Fipronil
Phenylpyrazole. Dengan mekanisme berikatan dengan reseptor GABA dan memblok
transmisi syaraf SSP insekta. Terdepo dalam kelenjar lemak. Kontraindikasi pada hewan
bunting, anjing <10mg kucing <12mg
10. Botanical Coumpound
Pyretrin, phyretroid untuk pinjal,kutu, caplak. Mekanismenya memperpanjang
pembukaan canel Na menyebabkan tremor. Meningkatkan inhibitor GABA. Rotenon
disintesis dari akar tuba dengan mekanisme menghambat respirasi parasit. Mudah terurai
di lingkungan. D-limonene dan linalool atau minya sitrus. Aksi cepat tanpa residu aman
dan tidak toksik
11. Biologis
Bakteri Bacilllus thurigirnsis menghambat lalat dan nyamuk, jamur beauveria bassiana.
Toksinya membunuh kutu.

Golongan lain obat antiektoparasit adalah turunan pipetrin, hidrokarbon terklorinasi, senyawa
sulfur, dan turunan lain.
1. Turunan pipetrin memiliki kandungan aktif dari bunga pyretrum. Insektisida yang selektif
untuk arthropoda. Sangat efektif jika dikombinasikan dengan piperonil butoksida.
2. Sinerin mekanisme nya menghambat enzim hidrolitik yang merespon metabolisme obat
ini.
3. Piretrin. Mekanisme menjadi hepatotoksik detelah di hidrolisis oleh enzim pencernaan
insektisida.
4. Permetrin. Mekanisme menyebabkan eksitatori neurotransmiter dan menghambat GABA.
Toksik pada kucing
5. Lindan. Merangsang kejang dan keamtian syaraf parasit.
6. Senyawa sulfur diubah menjadi asam pentationat yang toksik sehingga umum digunakan
dalam bahan sabun
7. Malation umum digunakan pada kulit kepala. Senyawa diserap oleh kreatin rambut dan
memiliki efek abadi. Umum digunakan unruk ktuan pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai