Diabetes Melitus Gestasional
Diabetes Melitus Gestasional
PENDAHULUAN
kriteria American Diabetes Association dan sekitar 40-60 wanita yang pernah
tahun 2000-2003 DMG lebih banyak didapatkan pada usia diatas 32 tahun
dan lebih dari 50% memiliki riwayat keluarga DM. Pada kelompok DMG
semuanya dapat terkendali dengan diet saja. Sedangkan pada kelompok yang
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
5. Polihidramnion
Riwayat umum
4. Obesitas
2
5. Berat badan ibu waktu lahir > 5 kg
2.3 Patofisiologi
dengan adanya resistensi insulin dan peningkatan respons sel pankreas dan
sejak trimester kedua kehamilan dan keadaan ini terus berlangsung selama
bertambahnya kadar asam lemak bebas yang beredar dalam darah, yang pada
kemudian akan berdifusi ke dalam aliran darah janin melalui plasenta. Ibu
3
tinggi daripada kehamilan normal dan tidak dikompensasi dengan sekresi
pada awal kehamilan. Pada trimester kedua dan ketiga, adanya faktor dari
glukosa, sehingga janin membutuhkan suplai dari ibu. Oleh sebab itu, dalam
kadar glukosa dalam darah.7 Kondisi ini akan membaik segera setelah partus
dan akan kembali ke kondisi awal setelah selesai masa nifas, dimana
populasi normal
4
Salah satu teknik screening yang telah dilakukan di banyak tempat di
Amerika Serikat adalah dengan glucose challenge test yang dilakukan pada
pada kehamilan 24-28 minggu dilakukan 50-g glucose challenge test dengan
batas 130 mg/dL (sensitivitas 90%) atau 140 mg/dL (sensitivitas 80%).
Apabila hasil tes satu jam yang abnormal harus dilanjutkan dengan 100-g
gestasional. Selama tiga hari pasien disuruh diet yang tidak ketat, kemudian
dilakukan pemeriksaan darah puasa yang diambil dari darah vena, serta
Diabetes Data Group (NDDG), dan ada juga yang memakai kriteria dari
apabila ditemukan nilai > 140 mg/dl dianggap DMG dan apabila > 200 mg/dl
5
Tabel 1. Kriteria hasil abnormal setelah pemberian 100 g glukosa dalam 3
jam TTGO pada wanita hamil8
Catatan: Diagnosis diabetes melitu ditegakkan apabila ada dua atau lebih nilai
abnormal
2.5 Penatalaksanaan
dengan modifikasi diet, atau dikenal juga dengan terapi nutrisi. Teknik ini
trimester kedua dan ketiga pada ibu hamil dengan berat badan normal
karbohidrat hingga 40 50% total kalori, protein 20%, dan lemak 30 40%.
Diet ini ditujukan untuk mencegah ketonemia.8 Selain hanya melalui diet,
6
gestasional. Keuntungan dari terapi ini adalah aman, praktis, dan intervensi
yang dilakukan tidak memakan biaya terlalu besar.9 Namun bila aktivitas
menyarankan untuk ibu hamil meraba perut saat berolahraga agar dapat
raganya.3
Sasaran glukosa darah yang ingin dicapai adalah kadar glukosa puasa
terapi nutrisi tidak adekuat. Kontrol glukosa yang tidak adekuat, tidak
tercapainya berat badan yang diharapkan, dan apabila pasien terus menerus
merasa lapar.9 Obat-obatan yang dapat digunakan yaitu Insulin dan Obat
penggunaanya.
cukup signifikan dan aman digunakan saat kehamilan. Kecuali pada dosis
yang sangat tinggi, dipastikan tidak melewati plasenta. Tidak ditemukan efek
7
Untuk penggunaan obat oral, sejauh ini tidak direkomendasikan akan
tetapi para ahli tidak mutlak melarang penggunaan OHO pada ibu hamil di
daerah terpencil dengan fasilitas yang kurang.3 Oho yang dipakai yaitu
Tatalaksana Antepartum
mencegah bayi lahir mati atau asfiksia serta menekan sekecil mungkin
minggu.
8
Tatalaksana Intrapartum
bahu, fraktur tulang, dan injuri pleksus brachialis. Neonatus juga berisiko
gula darah tetap dikontrol agareuglikemia (bila perlu diberikan insulin regular
dalam D5 dengan dosis 0.5 2.0 per jam). Kadar gula darah diperiksa setiap
Tatalaksana Postpartum
Setelah anak dan plasenta lahir, kebutuhan insulin turun tajam oleh
karena plasenta sebagai sumber antagonis insulin sudah lepas. Kadar gula
darah diperiksa setiap 6 jam dan bila > 150 mg/dl diberikan insulin regular.
dengan riwayat DMG, karena akan berisiko untuk terkena DMG pada
kontrasepsi hormonal.8
2.6 Komplikasi
9
seksio sessaria, trauma persalinan akbat ayi besar. Pada bayi dapat ditemukan
neonatal. Terdapat pula komlikasi jangka panjang yaitu pada anak dapat
terjadi gangguan toleransi glukosa, diabetes dan obesitas, sedangkan pada ibu
10
BAB III
KESIMPULAN
faktor dapat mengakbatkan ibu hamil beresiko tinggi menderita DMG seperti,
diagnosis MDG dengan tes toleransi glukosa oral 3 jam dengan beban 100g
glukosa. Penatalaksanaan MDG lini pertama adalah dengan dit nutrisi, apabila
tidak didapatkan hasil yang optimal dapat diberikan insulin, agar gula darah ibu
11