PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
MahasiswadariFakultasKeguruandanIlmuPendidikanperludibekalidenganmatakuliahEvaluasiPe
mbelajaran. Hal itudiberikansupayamenjadibekalmahasiswaketikaterjunlangsungkelapangan.
Evaluasipembelajarandibutuhkanuntukmengevaluasidarikegiatanbelajarmengajar yang di
berikanselamaproses belajar.
B. RumusanMasalah
1. ApapengertiandariTesPilihanGanda ?
2. BagaimanakarakteristikdariTesPilihanGanda ?
3. ApasajakelebihandankelemahandariTesPilihanGanda ?
4. Bagaimanaprinsip-prinsippenyusunantespilihanGanda ?
5. BagaimanapenulisanaitemtesPilihanGanda ?
6. BagaimanapemberianskordalamtesPilihanGanda
C. Tujuan
1. MengetahuipengertiandaritesPilihanGanda.
2. MengenalidanmemahamikarakteristiktesPilihanGanda.
3. MengetahuidanmengenalikelebihansertakekurangantesPilihanGanda.
4. MengetahuiprinsipdaripenyusunantesPilihanGanda.
5. MengetahuipenulisanaitemtesPilihanGanda.
6. MengetahuicarapemberianskorpadatesPilihanGanda.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian
Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternatif yang lebih
dari dua. Alternatif jawaban kebanyakan berkisar antara 4 (empat) dan 5 (lima). Nitko (2007)
menjelaskan tujuan dasar dari tugas penilaian, soal pilihan ganda adalah untuk mengidentifikasi
siswa yang telah mencapai tingkat (atau diperlukan) pengetahuan (keterampilan, kemampuan,
atau kinerja) cukup dari target pembelajaran yang dinilai. Pilihan ganda terdiri atas dua bagian,
yaitu :
1) Bagian pertama disebut stem yang dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Stem
menurut Nitko (2007) adalah bagian dari soal yang mengajukan pertanyaan, menetapkan tugas
yang harus dilakukan siswa, atau menyatakan masalah yang harus dipecahkan siswa. Dengan
menulis stem sehingga siswa mengerti apa tugas yang dilakukan atau pertanyaan apa yang
dijawab.
2) Bagian kedua disebut options atau alternatif jawaban. Nitko (2007) menjelaskan alternatif
harus selalu diatur dengan cara yang benar (logis, numerik, abjad, dll). Urutan kronologis di
mana peristiwa terjadi dan ukuran benda (besar, menengah, kecil) adalah contoh dari perintah
logis. Jika tidak ada urutan logis atau numerik di antara mereka, alternatif harus diatur dalam
urutan abjad. Alasannya pertama adalah bahwa tidak membangun pola yang dapat menjadi
petunjuk jawaban untuk siswa yang tidak tahu jawaban. Kedua, mengikuti aturan ini dapat
menghemat waktu siswa.
2) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi, artinya semua pilihan
jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal,
penulisannya harus setara dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.
3) Setiap soal harus memiliki satu jawaban yang benar atau paling benar, artinya satu soal hanya
mempunyai satu kunci jawaban, bila terdapat beberapa jawaban yang benar, kunci jawaban
adalah jawaban yang paling benar.
2. Prinsip yang menyangkut konstruksi.
1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas, artinya kemampuan/materi yang hendak
diukur atau ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda
dengan maksud soal dan hanya mengandung satu permasalahan untuk setiap nomor. Bahasa
yang dipergunakan harus komunikatif sehingga mudah dimengerti oleh siswa.
2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pemyataan yang diperlukan saja,
artinya rumusan atau pemyataan yang sebetulnya tidak diperlukan tidak perlu dicantumkan.
3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar, artinya pada pokok soal jangan
sampai terdapat kata, frase atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban
yang benar.
4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda, artinya pada pokok
soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk
mencegah terjadinya kesalahan penafsiran siswa terhadap arti pemyataan yang dimaksud.
5) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi, artinya semua pilihan
jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan pada pokok soal,
penulisannya harus setara dan semua pilihan harus berfungsi.
6) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama, artinya adanya kecenderungan siswa
memilih jawaban yang paling panjang, karena seringkali jawaban yang yang lebih panjang lebih
lengkap dan merupakan kunci jawaban.
7) Pilihan jawaban tidak boleh mengandung pernyataan . Semua pilihan jawaban di atas benar
atau Semua pilihan jawaban di atas salah.
8) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasar-kan urutan
besar kecilnya nilai angka atau kronologis waktunya. Pengurutan angka dilakukan dari nilai
angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya, dan pengurutan waktu
berdasarkan kronologis waktunya. Pengurutan ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam
melihat pilihan jawaban.
9) Gambar, grafik, tabel diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi, artinya apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat
dimengerti oleh siswa. Apabila soal tersebut dapat dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel
diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal berarti gambar, grafik, tabel diagram dan
sejenisnya tersebut tidak berfungsi.
10) Butir soal jangan tergantung pada jawaban butir soal sebelumnya, ketergantungan pada soal
sebelumnya menyebabkan siswa yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat
menjawab benar soal berikutnya.
1) Setiap butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2) Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat (daerah tertentu), bila soal tersebut akan
digunakan untuk beberapa daerah atau nasional.
3) Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian, letakkan kata atau ftase tersebut pada pokok soal.
Tipesoalpilihangandamemilikikarakteristiksebagaiberikut.
b. MemilikijumlahalternatifjawabanlebihdariSatu
c. Alternatifjawabanantara 2 hingga 5
Adapunjenis-jenissoalpilihangandasebagaiberikut.
1. PilihanGandaAnalisisBubunganAntar-halatausebabakibat
Pilihangandahubunganantar-halatausebabakibatterdiridariduapernyataan.
Keduapernyataantersebutdihubungkanoleh kata SEBAB. Padabentuksoalpilihangandaantar-
halatausebabakibatini, siswadituntutuntukmengidentifikasihubungansebab-
akibatantarapernyataanpertama (yang merupakanakibat) danpernyataankedua (yang
merupakansebab). Keduapernyataanitudapatbenar, salah, ataudapatjugapernyataan yang
satubenar, yang lain salah. Apabilakeduapernyataanitubenar, yang
perludiperhatikanialahapakahkeduapernyataanitumempunyaihubungansebab-akibat.
2. PilihanGandaAnalisisKasus
Padatesbentukpilihangandaanalisiskasuspesertatesdihadapkanpadasuatukasus.
Kasusinidisajikandalambentukcerita, peristiwa, dansejenisnya.
Kepadapesertatesdiajukanbeberapapertanyaan.
Setiappertanyaandibuatdalambentukmelengkapipilihan.
3. PilihanGandaKompleksatauPilihanGandaAsosiasi
Bentukpilihangandakompleksataupilihangandaasosiasihampirsamadenganbentukpilihangandabia
sa, hanyasajacaramenjawabnyalebihkompleks. Dalampilihangandabiasahanyaadasatujawaban
yang paling benaratautepat, tetapipadapilihangandaasosiasijawaban yang benardapatlebihdarisatu,
mungkin 2,3,atau4.
Jadidalampilihangandaasosiasidiperbolehkanmenuliskankeempatalternatifpilihansebagaijawaban
yang benar.
Sedangkan menurut Nitko (2007) merinci beberapa kelebihan dari tes pilihan ganda ini,
yakni sebagai berikut:
1) Format pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis keragaman target
pembelajaran dibandingkan format soal pilihan jawaban lainnya.
2) Soal pilihan ganda tidak memerlukan siswa untuk menulis dan menguraikan jawaban
mereka dan sehingga mengurangi kesempatan untuk siswa berkemampuan kurang untuk
menipu jawaban mereka.
3) Tes pilihan ganda fokus pada membaca dan berpikir. Tes tidak menuntut siswa untuk
menggunakan proses menulis dalam kondisi pemeriksaan.
4) Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk menebak jawaban yang benar untuk soal
pilihan ganda daripada soal benar-salah atau soal mencocokkan.
5) Pilihan untuk pengecoh siswa mungkin memberikan kita diagnosis pengetahuan yang
dalam tentang siswa yang mengalami kesulitan. Namun, untuk pengecoh untuk membuatnya
harus berhati-hati sehingga pengecoh menarik siswa yang biasa membuat kesalahan atau yang
biasa memiliki kesalahpahaman.
Lebih rincinya tes pilihan ganda ini memiliki kelebihan sebagai berikut :
Nitko (2007) menjelaskan beberapa kelemahan dari soal pilihan ganda, yaitu sebagai berikut :
1) Siswa harus memilih diantara daftar pilihan yang telah ditetapkan, bukan menciptakan atau
mengekspresikan ide-ide atau solusi mereka sendiri.
2) Kelemahan dalam penulisan tes pilihan ganda akan menjadikan soal dangkal, sepele, dan
terbatas pada pengetahuan yang faktual.
3) Karena biasanya hanya satu pilihan dari soal yang sebagai kunci yang benar, siswa yang
pintar menjadi dihukum untuk tidak memilih jawaban yang benar. Siswa yang pintar dapat
mendeteksi cacat dalam soal pilihan ganda karena ambiguitas dari kata-kata, sudut pandang yang
berbeda, atau pengetahuan mata pelajaran tambahan, sedangkan siswa lain tidak mungkin
mendeteksinya.
4) Soal pilihan ganda cenderung berdasarkan pada pengetahuan standar, adakan, atau
disahkan. Masalah siswa memecahkan pada soal pilihan ganda cenderung sangat terstruktur
dan tertutup (telah memiliki satu jawaban yang benar). Ini memberikan kesan bahwa semua
masalah dalam bidang mata pelajaran memiliki satu jawaban yang benar, yang dapat mendorong
siswa untuk menempatkan kepercayaan yang berlebihan pada kebenaran figur otoritas atau
mungkin menggambarkan suatu subyek yang memiliki basis pengetahuan yang tetap dan
terbatas. Selanjutnya, sehingga guru menggunakan tes pilihan ganda yang gagal untuk
menggunakan soal yang terkait dengan bahan penafsiran yang realistis, hasil tes ini tidak
memiliki konteks dunia nyata. Hal ini disebut sebagai pengetahuan yang tidak kontekstual.
Akibatnya, tes tidak dapat menilai apakah siswa dapat menggunakan apa yang telah mereka
pelajari dalam kondisi yang berarti dan nyata.
Lebih lanjut kelemahan tes pilihan ganda ini dapat dirinci sebagai berikut:
1) Sukar dikonstruksi, khususnya mencari alternatif jawaban yang homogen
3) Kurang cocok untuk mengukur hasil belajar yang menyeluruh atau total
4) Testwise mempunyai pengaruh pada hasil tes peserta karena faktor kebiasaan
6) Tidak dapat mengukur hasil belajar yang komplesk, baik dari segi domain maupun dari
segi tingkat kesulitan, khususnya domain afeksi dan motorik
7) Tidak dapat mengukur hasil belajar yang mengintegrasikan berbagai konsep atau ide dari
berbagai sumber ke dalam satu pikiran utama
StandarKompetensi:
Melakukanpercobaaanpertumbuhandanperkembanganpadatumbuhan.
KompetensiDasar:
- Merencanakanpercobaanpengaruhfaktorluarterhadappertumbuhantumbuhan
- Melaksanakanpercobaanpengaruhfaktorluarterhadappertumbuhantumbuhan
- Mengkomunikasikanhasilpercobaanpengaruhfaktorluarterhadappertumbuhantumbuhan
Indikator
Kognitif
Menunjukkanhasilpercobaanpengaruhfaktorluarterhadappertumbuhantumbuhanberdasark
anlembarkegiatan yang telahdisusun
Menjelaskanpengaruhfaktorluarterhadappertumbuhantanaman
Psikomotorik
Terampilmelakukanpercobaanpengaruhfaktorluarterhadappertumbuhantumbuhan
Afektif
Karakter
a. 1,2,3,4,5
b. 2,3,4,5,1
c. 4,3,5,2,1
d. 2,3,5,4,1
e. 5,2,1,3,4
3. Pembentukan xylem primer dan floem primer pada akar terjadi pada.
a. Zona pembelahan
b. Zona pemanjangan
c. Zona pematangan
d. Zona pertumbuhan
e. Zona ujung akar
4. Berikut ini yang merupakan jaringan penyusun kayu tumbuhan adalah.
a. Cambium vaskuler
b. Floem primer
c. Floem sekunder
d. Xylem primer
e. Xylem sekunder
5. Berikut ini beberapa jaringan tumbuhan yang terbentuk selama pertumbuhannya.
1) Xylem primer
2) Xylem sekunder
3) Floem primer
4) Floem sekunder
5) Kambium vaskuler
6) Kambium gabus
7) Gabus
Yang merupakanjaringanpembentukkulitkayuadalah.
a. 1,2,3
b. 1,2,5
c. 3,4,5
d. 2,4,7
e. 4,6,7
6. Pertumbuhan sekunder ditandai dengan
a. meningkatnya jumlah sel
b. Membeloknya ujung akar kearah bawah
c. Munculnya tunas lateral
d. Bertambahnya ukuran keliling batang
e. Terbentuk calon buah
7. Manakah dari berikut ini yang lokasinya sangat dekat dengan bagian tengah dari batang
berkayu ?
a. Cambium vaskuler
b. Floem primer
c. Floem sekunder
d. Xylem primer
e. Xylem sekunder
8. Hormone yang mempengaruhi pertumbuhan organ batang adalah
a. Rizokalin
b. Filokalin
c. Antokalin
d. Kaulokalin
e. Asam traumalin
9. Macam hormone yang dikenal sebagai hormone penuaan adalah
a. Auksin
b. Sitokinin
c. Giberelin
d. Etilena
e. Kalin
10. Pada musim gugur, peningkatan jumlah. Dan penurunan jumlah . Pada buah dan
tangkai daun menyebabkan kedua organ tumbuhan tersebut rontok.
a. Etilena; auksin
b. Giberelin; asam absisat
c. Sitokinin; asam absisat
d. Auksin; etilena
e. Giberelin; auksin
Skor : x100%
Tes pilihan ganda adalah butir soal atau tugas yang jawabannya dipilih dari alternatif yang lebih
dari dua.Pilihan ganda terdiri atas dua bagian, yaitu stem dan options. Prinsip pembuatan soal
pilihan berganda ada 3 yakni, prinsip yang menyangkut materi, prinsip yang menyangkut
konstruksi, prinsip yang menyangkut Bahasa. Kelebihandan kelemahan soal pilihan berganda
sebagai berikut :
Kelebihan :
1) Dapat mengukur semua tujuan pembelajaran/kompetensi khususnya domain kognisi, dari
yang paling sederhana sampai yang paling kompleks
2) Dapat menggunakan tes yang relatif banyak yang mewakili bahan ajar yang lebih luas
3) Penskoran hasil kerja peserta tes dapat dikerjakan secara objektif
4) Penskoran hasil kerja peserta tes dapat dikerjakan oleh mesin atau orang lain secara
objektif, karena sudah ada kunci jawaban
Daftar Pustaka
Nitko, Anthony. (2007). Educational Assessment of Studies. New Jersey : Pearsom Education
Inc.