Anda di halaman 1dari 37

PERUBAHAN PARADIGMA

DALAM AKREDITASI BARU


kars
VERSI 2012
DASAR HUKUM AKREDITASI
UU RS PASAL 40
1) Dlm upaya peningkatan mutu pelayanan RS
wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal
3 (tiga) tahun sekali
2) Akreditasi RS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan oleh suatu lembaga independen
baik dari dlm maupun dari luar negeri
berdasarkan standar akreditasi yg berlaku.
3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud
pd ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.
1. Lembaga independen sebagai pelaksana
akreditasi di Indonesia adalah : KARS
(komisi akreditasi rumah sakit) dasar
hukum
a. Permenkes R.I. Nomor
417/menkes/PER/II/2011 tentang komisi
akreditasi RS
b. Kepmenkes R.I no 418/MENKES/ SK/II/2011
tentang susunan keanggotaan komisi
akreditasi rumah sakit (KARS) masa bakti
tahun 2011-2014
KARS SEBAGAI LEMBAGA INDEPENDEN
TUGAS KARS

1. Merumuskan kebijakan dan tata laksana akreditasi RS


2. Menyusun Renstra Akreditasi RS
3. Menyusun Peraturan Internal KARS
4. Menyusun standar akreditasi
5. Menetapkan status akreditasi RS
6. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan pembimbingan serta
pengembangan di bidang akreditasi dan mutu pelayanan RS
7. Mengangkat dan memberhentikan surveior
8. Membina kerjasama dg institusi di dlm maupun di luar negeriyang berkaitan
dg bid akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan RS
9. Melakukan sosialisasi dan promosi kegiatan akreditasi
10. Melakukan monitoring dan evaluasi dalam bidang akreditasiRS
11. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan akreditasi RS
UU RS : TUJUAN

Pasal 3
a. mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan Yan Kes
b. memberikan perlindungan thdp keselamatan
pasien, masy, lingkungan RS dan SDM di RS
c. meningkatkan mutu dan mempertahankan
standar pelayanan RS
d. memberikan kepastian hukum kpd pasien,
masy, dan SDM RS
UU RS Pasal 13
(3) Setiap tenaga kesehatan yg bekerja di RS
harus bekerja sesuai dgn
Standar profesi
Standar pelayanan RS
Standar prosedur operasional yg berlaku
Etika profesi
Menghormati hak pasien dan
Mengutamakan keselamatan pasien

Kewajiban Bekerja Sesuai Standar, Menghormati Hak


Pasien Dan Mengutamakan Keselamatan Pasien
Definisi Akreditasi
ISQua (2001) :Accreditation is a public
recognition by a national healthcare
accreditation body of the achievement of its
accreditation standards by a healthcare
organisation, demonstrated through an
independent external peer assessment of that
organisations level of performance in relation
to the standards.
Keunggulan Akreditasi:
Standar yg dipakai spesifik untuk pelayanan kesehatan
Pengembangan standar dilakukan oleh pakar
kesehatan/perumahsakitan
Pengembangan standar dilakukan dlm dunia
perumahsakitan
Asesmen elemen-elemen akreditasi terlengkap: struktur-
proses-hasil/outcome lebih diarahkan pd output
/outcome
Surveior : pakar/praktisi kesehatan/rumah sakit

ISQua (International Society for Quality in Healthcare)


Evaluasi Mutu Eksternal Untuk Rumah Sakit terbaik adalah
AKREDITASI
Standar
Akreditasi Nasional Baru
SUMBER ACUAN AKREDITASI RS BARU

1. International Principles for Healthcare Standards,


A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
4. Standar-standar spesifik lainnya.

10
Standar Akreditasi Rumah Sakit
Baru

Elemen
Standar
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048

11
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

12
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan
Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

13
BEDA STANDAR AKREDITASI VERSI 2007 DAN
STANDAR AKREDITASI BERSTANDDAR
INTERNASIONAL VERSI 2012

Versi 2007 Versi 2012

Berfokus pada provider Berfokus Pada Pasien


Kuat pada input dan Kuat Pada Proses , Output
dokumen Dan Outcome
Lemah implementasi Kuat Pada Implementasi
kurang melibatkan petugas Melibatkan Seluruh Petugas
Kesinambungan Pelayanan
STANDAR AKREDITASI versi 2007
Administrasi dan Medis I
Manajemen
1. PELAYANAN MEDIS
1. ADMINISTRASI
MANAJEMEN. 2. GAWAT DARURAT
2. REKAM MEDIK 3. KAMAR OPERASI
3. FARMASI. 4. INTENSIF
4. K3

Keperawatan Medis II
1. KEPERAWATAN. 1. RADIOLOGI
2. P I N 2. REHAB. MEDIK
3. PERISTI 3. LABORATORIUM.
4. GIZI 4. DARAH
(Section I:
I. KELOMPOK STANDAR Patient-Centered
PELAYANAN BERFOKUS PADA Standards)
PASIEN (8 Chapter)

(7 Bab)
(Section II: Health
Care Organization
STANDAR II. KELOMPOK STANDAR Management
AKREDITASI MANAJEMEN RS standards)
RS (6 Bab)
(6 Chapter)
BARU
(International
III. SASARAN KESELAMATAN Patient Safety
PASIEN Goals (IPSG))
(Chapter 1
Section I)

IV. SASARAN PROGRAM MDGS


J.C.I
Edisi 4. Thn

2011
Perubahan Paradigma
Standar Akreditasi Baru
1. Tujuan akreditasi adalah peningkatan mutu
pelayanan RS bukan semata-mata sertifikat
kelulusan
2. Standar akreditasi harus memenuhi krieria
kriteria internasional dan bersifat dinamis
3. Pelayanan berfokus pada pasien
4. Keselamatan Pasien menjadi standar utama
5. Kesinambungan pelayanan harus dilakukan ,
baik saat merujuk keluar maupun serah terima
pasien di dlm RS ( antar unit, antar sift, antar
petugas)
Lanjutan..
6. Proses akreditasi : tidak semata mata meneliti
secara cross sectional tetapi juga longitudinal
7. Proses akreditasi : dan mencari bukti bukti thdp
penerapan dan pengembangan standar mutu
pelayanan dan keselamatan pasien metode
telusur
8. Hasil survey merupakan upaya pencapaian RS
thdp skoring yg ditentukan berupa level level
pencapaian DASAR, MADYA, UTAMA,
PARIPURNA
Akreditasi Sebagai Tujuan

TERAKREDITRASI TERAKREDITRASI

Saat
Penilaian

3 6
TAHUN
Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Berkesinambungan
AKREDITASI

AKREDITASI

TAHUN 1 2 3 4 5 6
Akreditasi Sebagai Upaya Peningkatan Mutu
Berkesinambungan
SURVEILANS
AKREDITASI

SURVEILANS

SURVEILANS

AKREDITASI
SURVEILANS

PPS/SIP

AKREDITASI 1 2 3 4 5 6
TAHUN
Hasil Penilaian Survei
Akreditasi Baru

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PRATAMA
DASAR MADYA UTAMA PARIPURNA
URUTAN BAB DALAM PENETAPAN KELULUSAN
1. Sasaran keselamatan pasien rumah sakit (SKP)
2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Pendidikan pasien dan keluarga (PPK)
4. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP)
5. Millenium Development Goals (MDGs)
6. Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
7. Asesmen Pasien (AP)
8. Pelayanan Pasien (PP)
9. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
10. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12. Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14. Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)
15. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Pembagian GROUP
Group Mayor: Nilai >80%
Group Minor: Nilai >20%
PENILAIAN
ELEMEN PENILAIAN = SKOR = O/5/10
STANDAR = NILAI DALAM PERSEN
BAB = NILAI DALAM PERSEN
GROUP =NILAI DALAM PERSEN
Prinsip-prinsip kelulusan :

Kelulusan dibagi menjadi 4 tingkat.


Akreditasi Tingkat Dasar
Akreditasi Tingkat Madya
Akreditasi Tingkat Utama
Akreditasi Tingkat Paripurna
Nilai kelulusan minimal 80%
Bila RS belum terakreditasi paripurna, maka untuk
akreditasi selanjutnya (akreditasi ulang) harus terjadi
peningkatan status akreditasi. Misalnya, pd waktu
akreditasi pertama RS mendpt status akreditasi
tingkat dasar, maka pd waktu akreditasi kedua status
akreditasinya minimal harus tingkat madya.
Keselamatan Ketentuan re-survei (survei ulang)
hanya untuk bab dasar yaitu :
- Sasaran Pasien Rumah Sakit (SKP)
- Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
- Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
- Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Dgn ketentuan sbb :
Bila pd waktu survei akreditasi ada 4 (empat)
bab dasar yg nilai kurang dari 80 % tetapi
masih 60 % dan 11 bab lainnya tidak ada yg
kurang dari 20 % maka RS diberi waktu untuk
melakukan perbaikan dan kemudian dilakukan
survei ulang. Survei ulang akan dilakukan
paling cepat 3 (tiga) bulan dan paling lambat 6
(enam) bulan. Surveior akan ditunjuk oleh
KARS dgn biaya dari RS. Jumlah surveior 1 2
orang, lama survei 2 3 hari tergantung
jumlah bab dasar yg akan silakukan survei
ulang dan besar kecilnya RS.
Kriteria tingkat kelulusan akreditasi sbb :

Akreditasi Tingkat Dasar


RS mendpt akreditasi tingkat dasar bila memenuhi
ketentuan sbb :
Empat bab dasar mempunyai nilai minimal 80
%, yaitu bab :
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (SKP)
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Sebelas bab lainnya mempunyai nilai minimal
20 % yaitu bab :
Sebelas bab lainnya mempunyai nilai minimal 20 %
yaitu bab :
Milenium Development Goals (MDGs)
Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
Asesmen Pasien (AP)
Pelayanan Pasien (PP)
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Akreditasi Tingkat Madya

RS mendpt akreditasi tingkat madya bila memenuhi


ketentuan sbb :
a)Empat bab dasar mempunyai nilai minimal 80 %, yaitu bab :
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
b)Ada (4) empat bab lainnya selain 4 (empat) bab dasar
mempunyai nilai minimal 80%.
c)Tujuh bab sisanya yaitu selain bab yg ada di ad. a) dan b)
mempunyai nilai minimal 20 %
Akreditasi Tingkat Utama
RS mendpt akreditasi tingkat utama bila memenuhi
ketentuan sbb :
a)Empat bab dasar mempunyai nilai minimal
80%, yaitu bab :
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
b)Ada 8 (delapan) bab lainnya, selain 4 (empat) bab
yg ada di ad. a) mempunyai nilai minimal 80 %
c)Tiga bab sisanya yaitu bab selain yg di ad. a) dan ad
b) mempunyai nilai minimal 20 %
Akreditasi Tingkat Paripurna
Akreditasi tingkat paripurna diberikan kpd RS dgn ketentuan sbb :
Bab yg harus mempunyai nilai minimal 80 %, yaitu :
Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Millenium Development Goals (MDGs)
Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
Asesmen Pasien (AP)
Pelayanan Pasien (PP)
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS (PPS)/ STRATEGIC
IMPROVEMENT PLAN (SIP)

ADALAH RENCANA TINDAKAN YG WAJIB DIBUAT TERTULIS


SETELAH RS MENDPT SERTIFIKAT AKREDITASI SBG BUKTI
UPAYA PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN BERUPA
RESPON THDP HASIL REKOMENDASI SURVEIOR
1. Merupakan strategi/pendekatan yg akan diambil untuk memenuhi
setiap persyaratan yg belum terpenuhi

2. Menjelaskan tindakan spesifik yg akan dilakukan RS untuk mencapai


hasil sesuai Standar / elemen penilaian yg belum terpenuhi

3. Menjelaskan metoda yg dipakai untuk perbaikan/ pemenuhan standar


dan elemen penilaian guna perbaikan mutu berkesinambungan

4. Mengidentifikasi indikator pencapaian (berupa data) untuk


mengevaluasi efektivitas dari rencana perbaikan itu dan akan dicek
setiap tahun oleh surveior pendamping
Model Penilaian
Proses akreditasi : mencari bukti bukti terhdp
penerapan dan pengembangan standar mutu
pelayanan dan keselamatan pasien Metode Telusur

IMPLEMENTASI STANDAR BARU DIBUTUHKAN


PERUBAHAN PERILAKU PELAYANAN BARU YG SESUAI DGN
STANDAR BARU

PERUBAHAN PERILAKU DPT DILAKSANAKAN DGN LEBIH


CEPAT KALAU DILAKSANAKAN DGN SUKA CITA DAN GEMBIRA
KESIMPULAN
1. KARS Telah Ditetapkan Oleh Menkes Sbg Badan
Akreditasi Nasional Yg Independen Sesuai Dgn
Ketentuan UU No 44 Tahun 2009 Ttg RS
2. Akreditasi RS Nasional Berstandar Internasional
Mulai Diberlakukan Tahun 2012
3. Akreditasi Baru Yg Menggunakan Standar
Internasional Diharapkan Dpt Meningkatkan
Mutu Pelayanan RS
4. Diperlukan perubahan paradigma baru dlm
menerapkan standar akreditasi baru
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai