Disusun Oleh:
FAKULTAS FARMASI
YOGYAKARTA
2014
PENETAPAN KADAR PEMANIS BUATAN (\SIKLAMAT) DALAM MINUMAN
DENGAN METODE NITRIMETRI
I. Tujuan
Menetapkan kadar siklamat dalam minuman dengan menggunakan metode
nitrimetri.
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan berupa senyawa kimia yang
dapat menyebabkan rasa manis pada yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai
gizi dan biasanya digunakan untuk keperluan olahan pangan, industri serta minuman
dan kesehatan. Pemanis buatan ada yang di golongkan nutritive (selain rasanya manis
juga mengandung kalori yang bisa di gunakan tubuh) contohnya sorbitol dan laktosa;
dan non-nutritive (yang tidak mengandung kalori yang bisa di gunakan tubuh) contoh
nya siklamat dan sakarin.(Cahyadi, 2008).
Natrium Siklamat
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, dalam 250 bagian etanol (95%)
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir
2. Pembakuan NaNO2
0.4 g asam sulfanilat dan 0.2 g natrium bikarbonat dikeringkan pada suhu 120C
Dimasukkan ke Erlenmeyer lalu ditambah sedikit H2O dan diaduk hingga larut
Ditambah 5 mL HCl 37% lalu ditetesi indikator Metilen blue (2 tetes) dan Tropaeolin
OO (3 tetes)
Dititrasi pelan-pelan dengan NaNO2 sampai terjadi perubahan warna menjadi biru
kehijauan
3. Penetapan kadar siklamat
Diambil 50 ml sampel dilarutkan dalam campuran 45 mL H2O dan 5 mL HCl pekat
37% b/v lalu didiamkan selama 2-3 menit
Ditambahkan indikator Metilen Blue (2 tetes) dan Tropaeolin OO (3 tetes) pada suhu
15C
SO3H N Cl
SO3H NH2
0,1
Normalitas : 17,32
0,1151 +0,0994+0,0902
N= = 0,1016
H3
N SO3 NH2
.
Volume sampel = 50 ml
Volume titran I = 0,6 ml
Volume titran II = 0,2 ml
Volume titran III = 0,4 ml
Volume titran VI = 0,2 ml
a. Kadar Na-siklamat
0,6 0,1016 201
S1 = = 2,45 x 10-4 % b/v
50 1000
0,2 0,1016 201
S2 = = 0,82 x 10-4 % b/v
50 1000
0,4 0,1016 201
S3 = = 1,63 x 10-4 % b/v
50 1000
0,2 0,1016 201
S4 = = 0,82 x 10-4 % b/v
50 1000
VI. Pembahasan
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan kadar pemanis buatan dalam
sampel minuman ringan secara kuantitatif. Sampel minuman ringan adalah Okky Koko
Drink Rasa Leci kemasan 170 ml. Pemanis buatan yang terdapat dalam minuman
sampel adalah natrium siklamat.
Pemanis buatan termasuk dalam bahan tambahan makanan (BTM). Definisi
bahan tambahan makanan adalah bahan yg tidak digunakan sebagai makanan dan
bukan merupakan komposisi makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi,
sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi ( termasuk
organoleptis ) pada pembuatan pengolahan, penyediaan , perlakuan, pewadahan,
pembungkusan, penyimpanan dan pengangkutan makanan untuk menghasilkan suatu
komponen makanan atau mempengaruhi sifat khas makanan. Persyaratan BTM antara
lain :
1. Aman ( telah diuji dan di evaluasi )
2. Pada kadar yang diperlukan tidak membahayakan.
3. Selalu diadakan pengamatan dan evaluasi ulang
4. Memenuhi persyaratan mutu dan kemurnian
5. Penggunaannya dibatasi untuk tujuan tertentu
6. Penggunaannya dibatasi untuk makanan tertentu,maksud tertentu dan kadar
serendah
mungkin
Bahan tambahan makanan hanya dapat ditambahkan ke dalam makanan dalam
kadar tertentu dan serendah mungkin, karena dalam kadar yang tinggi dapat berefek
negatif atau bahkan toksik bagi manusia. Regulasi bahan tambahan makanan diatur
dalam Peraturan Kementrian Kesehatan no.722/ MEN KES/ PER / IX /88.
Pemanis buatan (sintesis) merupakan bahan tambahan yang dapat
memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki nilai gizi . Sekalipun
penggunaanya diizinkan, pemanis buatan dan juga bahan kimia lain sesuai peraturan
penggunaannya harus dibatasi. Alasannya, meskipun pemanis buatan tersebut aman
dikonsumsi dalam kadar kecil, tetap saja dalam batas-batas tertentu akan menimbulkan
bahaya bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Pembatasan tersebut dikenal
dengan ADI (Acceptable Daily Intake) atau asupan harian yang dapat diterima. ADI
merupakan jumlah maksimal pemanis buatan dalam mg/kg berat badan yang dapat
dikonsumsi tiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek yang merugikan kesehatan.
Siklamat pada manusia mempunyai nilai ADI maksimal 45% atau setara dengan 11
mg/kg berat badan (BB). Angka ini setara dengan 550 mg per hari untuk manusia yang
berat badannya 50 kg. Regulasi pemanis sebagai bahan tambahan makanan telah diatur
tersendiri dalam SNI 01-6993-2004.
Penetapan kadar siklamat dalam berbagai produk makanan dan minuman sangat
penting untuk menjamin bahwa kadar yang terkandung dalam produk tidak merugikan
konsumen jika melebihi batas yang ditentukan (quality assurance). Selain itu juga
dapat mencegah tindakan penipuan oleh produsen yang tidak mencantumkan
kandungan sebenarnya dalam komposisi produk tersebut.
Merupakan salah satu metode yang diakui oleh AOAC (Association of Official
Analytical Chemist) untuk memperoleh kadar siklamat yang akurat dan tepat (Sheridan
et al., 2008). Pada jurnal disebutkan bahwa sampel dipreparasi dengan cara
homogenisasi, ekstraksi kloroform dan dilusi ke air, detektor yang digunakan adalah
tandem MS, dan fase diam yang digunakan ethyl-hybrid C18 dengan fase diam asam
asetat dan metanol (0,15 : 1 v/v). Di jurnal lain menyebutkan validasi dari uji HPLC
(menggunakan detektor UV dengan teknik spiking) ini baik dan teruji presisi dan
selektif untuk mendapatkan kadar kandungan siklamat di minuman dan makanan yang
beredar di masyarakat (Novelina et al., 2009)
5. Titrimetri/Nitrimetri
Metode ini dapat digunakan karena HONO dari hasil reaksi NaNO2 dan asam,
dapat bereaksi dengan sikloheksilamin, hasil hidrolisis siklamat dengan asam kuat,
menjadi senyawa nitrosamine. Kelebihan dari HONO dapat bereaksi dengan indikator
luar, kertas kanji-KI, menyebabkan warna biru, dan indikator dalam Tropeolin OO-
metilen blue (3:2). Metode termasuk sederhana dan murah, sehingga masih sering
digunakan dalam sampel skala kecil (Anonim, 2011).
Dalam praktikum ini dipilih metode nitrimetri atau titrasi diazotasi karena
sederhana, tidak memakan banyak waktu, alat dan bahan tersedia walaupun tidak cukup
sensitif untuk mendeteksi analit dalam jumlah yang sangat kecil. Namun keterbatasan
ini dapat dimodifikasi dengan metode standar adisi, yaitu dengan penambahan larutan
standar berisi analit yang jumlahnya telah diketahui kedalam sampel, sehingga
diharapkan metode nitrimetri ini akan cukup sensitif dalam mendeteksi analit.
Metode titrasi diazotasi disebut juga dengan nitrimetri yakni metode penetapan
kadar secara kuantitatif dengan mengunakan larutan baku natrium nitrit. Metode ini
didasarkan pada reaksi diazotasi yakni reaksi antara amin aromatik primer dengan asam
nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium. Beberapa reaksi diazotasi
yang mungkin terjadi adalah :
1. Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatik primer (amin
aromatiksekunder dapat dihidrolisis terlebih dahulu, sedangkan gugus nitro
aromatik dapat direduksi terlebih dahulu agar menjadi amin aromatik primer)
2. Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder
3. Pembentukan senyawa azidari gugus hidrazida dan
4. Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya nitrasi dengan
menggunakan asam nitrit dalam suasana asam
Siklamat dapat dianalisis dengan metode nitrimetri karena pada struktur siklamat
terdapat gugus amin alifatik sekunder yang dapat dihidrolisis menjadi senyawa
nitrosamin.
HCl
NH2 + HNO2 N Cl + 2H2O
O
O
S
HO
NH2
4-aminobenzenesulfonic acid
Nama kimia : 4-amino asam benzena sulfonat, asam para anilin sulfonat
Berat molekul : 173.19
Kelarutan : sedikit larut dalam air, alkohol dan eter ; larut dalam air panas
dan asam klorida panas
Kelarutan dalam air : 1g/100ml
Pemerian : kristal serbuk keabu-abuan
Stabilitas : stabil dalam keadaan normal
Na
N N O
H N S O
N
Kesetaraan : Tiap ml larutan NaNO2 setara dengan 13,319 g NH2-C6H4-SO3H
0,1
2 =
17,32
Dari hasil perhitungan pembakuan didapatkan molaritas natrium nitrit sebesar
0,1016N dengan CV sebesar 12,40%. Hasil ini mendekati teoritis yaitu sebesar 0,1 N.
Penetapan kadar siklamat dilakukan dengan titrasi langsung sampel dengan
natrium nitrit yang telah dibakukan. Pertama- tama diambil 50 ml sampel. Kemudian
sampel dilarutkan dalam campuran 45 ml akuadest dan 5 ml HCl 37% b/v. Selanjutnya
tambahkan indikator tropeolin OO dan methylen blue dengan perbandingan 3 : 2 pada
suhu 15oC. Campuran larutan siap dititrasi dengan Natrium Nitrit hingga warna larutan
yang awalnya ungu berubah menjadi biru kehijauan. Titrasi ini dilakukan dengan 3 kali
replikasi.
Dari titrasi yang dilakukan dan melalui perhitungan, didapat kadar rata-rata
Natrium Siklamat sebesar 1,43 x 10-4 % b/v dengan CV sebesar 54,54%. Kemudian
dicari kadar sikalamat dalam setiap kemasan Koko Jelly Drink, dan didapat rata-rata
kadar sebesar 24,302 mg/cup. Didapatkan harga CV sebesar 54,70%. Koefisien variasi
yang didapatkan sangat besar yaitu 5% sehingga presisi yang didapatkan kurang
bagus.Kesalahan-kesalahan yang terjadi ini, kemungkinan disebabkan oleh praktikan
yang kurang cermat dan kurang hati-hati dalam penimbangan, penuangan, pembacaan,
dan lain sebagainya.
VII. Kesimpulan
1. Penetapan kadar siklamat dalam minuman ringan dapat dengan menggunakan
metode nitrimetri
2. Natrium nitrit dibakukan dengan asam sulfanilat.
3. Indikator yang digunakan adalah indikator dalam yaitu campuran tropeolin OO dan
metilen blue, titik akhir titrasi ditandai dengan berubahnya warna ungu menjadi biru
kehijauan.
4. Sampel minuman yang digunakan yaitu Okky Koko Drink , mengandung siklamat
dalam bentuk garamnya yaitu natrium siklamat.
5. Kadar siklamat dalam sampel adalah 1,43 x 10-4 % b/v, sementara kadar siklamat
yang terkandung dalam 1 cup Okky Koko Drink adalah 24,302 mg/cup
VIII. Daftar Pustaka
Anonim, 2000, Cyclohexylsulphamate (Cyclamate) salt in non alchoholic beverages,
AOAC Official Method:957.09
Anonim, 2011, Kimia Farmasi Analisis II, Nitrimetri dapat diunduh pada
http://malapharmacheticalword.blogspot.com/2011/03/kimia-farmasi-analisis-
2nitrimetri.html diakses pada tanggal 04 Mei 2014
Branton PG, Gaunt IF, dan Grasso P, 1973, Long-term toxicity of sodium cyclamate
in mice, Food Cosmet.Toxicol., 11:735.
Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Novelina YM, Sutanto, Fatimah A. 2009. Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar
Senyawa Siklamat dalam Minuman Ringan.Jakarta :Prosiding PPI Standardisasi
Richard RK, Taylor JD, OBrien JL, dan Duescher HO. 1951.Studies cyclamate
sodium (sucaryl sodium), a new non-caloric sweetening agent.J. Am. Pharm. Assoc., 40: 1.