Anda di halaman 1dari 4

SPINA BIFIDA

Definisi

Spina Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra),
yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal
terbentuk secara utuh.

Spina bifida adalah gagal menutupnya columna vertebralis pada masa perkembangan fetus.
Defek ini berhubugan dengan herniasi jaringan dan gangguan fusi tuba neural.

Gangguan fusi tuba neural terjadi sekitar minggu ketiga setelah konsepsi, sedangkan
penyebabnya belum diketahui dengan jelas.

Beberapa hipotesis terjadinya spina bifida antara lain adalah :

1. Terhentinya proses pembentukan tuba neural karena penyebab tertentu


2. Adanya tekanan yang berlebih dikanalis sentralis yang baru terbentuk sehingga
menyebabkan ruptur permukaan tuba neural
3. Adanya kerusakan pada dinding tuba neural yang baru terbentuk karena suatu
penyebab.

Penyebab

Resiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam
folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan. Kelainan bawaan lainnya yang juga
ditemukan pada penderita spina bifida (diagnosa banding) :

- Hidrocephalus

- Siringomielia

- Dislokasi pinggul

Beberapa jenis spina bifida :

1. Okulta : merupakan spina bifida yang paling ringan. Satu atau beberapa vertebra tidak
terbentuk secara normal, tetapi korda spinalis dan selaputnya (meningens) tidak
menonjol.

Gejalanya :

- Seberkas rambut pada daerah sakral (panggul bagian belakang)

- Lekukan pada daerah sakrum

1. Meningokel : meningens menonjol melalui vertebra yang tidak utuh dan teraba
sebagai suatu benjolan dari cairan dibawah kulit.

- menonjolnya meninges
- sumsum tulang belakang

- cairan serebrospinal

1. Mielokel : jenis spina bifida yang paling berat, dimana korda spinalis menonjol dan
kulit diatasnya tampak kasar da merah.

Gejala

Gejalanya bervariasi, tergantung kepada beratnya kerusakan pada korda spinalis dan saraf
yang terkena. Gejalanya berupa:

- Penonjolan seperti kantung dipunggung tengah sampai bawah pada bayi baru lahir

- Jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya

- Kelumpuhan/kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki

- Penurunan sensasi

- Inkontinensia urine, maupun inkontinensia tinja

- Korda spinalis yang terkena, rentan terhadap infeksi (meningitis).

Komplikasi

Terjadi pada salahsatu syaraf yang terkena dengan menimbulkan suatu kerusakan pada syaraf
spinal cord, dengan itu dapat menimbulkan suatu komplikasi tergantung pada syaraf yang
rusak.

Patofisiologi

Cacat terbentuk pada trisemester pertama kehamilan, prosesnya karena tidak terbentuknya
mesoderm pada daerah tersebut sehingga bagian yang telah menyatu (prosesus nasalis dan
maksilaris) pecah kembali. (Media Aesculapius. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke-3 Jilid 2.
2000. Jakarta: MA.)

Hidrosefalus seringsepalus empuan 3 kali lebih dominan. pusatsi i foramen Luschkahasilkan


peningkatan tekanan dan dilatasi dari aliran proksikali dihubungkan dengan
Mielomeningokel yang seharusnya diamati perkembangannya pada bayi. Pada kasus yang
masih tersisa terdapat riwayat infeksi intrauterin (toksoplasmosis, sitomegalovirus),
perdarahan perinatal (anoksik atau traumatik), dan meningoensepalitis neonatal (bakteri atau
virus).

Pengobatan

Tujuan dari pengobatan awal adalah:

- Mengurangi kerusakan saraf akibat spina bifida


- Meminimalkan komplikasi (misalnya infeksi)

Pembedahan dilakukan untuk menutup lubang yang terbentuk dan untuk mengobati
hidrosefalus, kelainan ginjal dan kandung kemih serta kelainan bentuk fisik yang
sering menyertai spina bifida.
Terapi fisik dilakukan agar pergerakan sendi tetap terjaga dan untuk memperkuat
fungsi otot.
Untuk mengobati atau mencegah meningitis, infeksi saluran kemih dan infeksi
lainnya, diberikan antibiotik.
Untuk membantu memperlancar aliran air kemih bisa dilakukan penekanan lembut
diatas kandung kemih.
Diet kaya serat dan program pelatihan buang air besar bisa membantu memperbaiki
fungsi saluran pencernaan.

Pencegahan

Resiko terjadinya spina bifida bisa dikurangi dengan mengkonsumsi asam folat.
Kekurangan asam folat pada seorang wanita harus ditangani sebelum wanita tersebut
hamil, karena kelainan ini terjadi sangat dini.
Pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat sebanyak 0,4 mg/hari.
Kebutuhan asam folat pada wanita hamil adalah 1 mg/hari.

Pemeriksaan Diagnostik

- USG : Untuk mengetahui apakah ada kelainan spina bifida pada bayi yang dikandung
adalah melalui pemeriksaan USG. Hal itu dapat diketahui ketika usia bayi 20 minggu.

- Pemeriksaan darah pada ibu

Dengan teknik AFP : hanya membutuhkan sedikit sampel darah dari lengan ibu dan tidak
beresiko terhadap janin. Bila hasil skrining positif biasanya diperlukan test lanjutan untuk
memastikan adanya kelainan genetik pada janin yang lahir kelak menderita cacat.

- Pemeriksaan air ketuban ibu

Anda mungkin juga menyukai