BAB IV Ketikan
BAB IV Ketikan
EKONOMI ISLAM
Capital bisa kita dapatkan dengan cara mengambil dari sebagian income
(pendapatan) yang diproyeksikan untuk kegiatan investasi sebagi ganti kegiatan konsumsi
yang kita lakukan. Dengan adanya kegiatan tersebut, capital yang akan didapatkan oleh
masyarakat akan menjadi besar sebagai akumulasi atas dana-dana tersebut. Sebagai efek
domino, kegiatan produksi akan semakin berkembang dan roda perekonomian dapat
berjalan.
Dalam fixed asset, akad yang lebih tepat digunakan adalah akad ijarah (sewa), dan
bukan akad musyarakah. Misalnya, ada dua pihak yang mempunyai kemampuan yang
berbeda. Pihak 1 mempunyai peralatan produksi, sedang pihak II mempunyai kecakapan
dalam menjalankan bisnis. Maka gambaran yang tepat untuk menjalankan usaha
tersebut adalah, pihak I menyewakan peralatan kepada pihak II dengan memberikan
upah tertentu dan dalam waktu tertentu. Dalam akad tersebut, tidak tepat apabila
menggunakan akad mudharabah. Dalam artian, pihak I memberikan kemampuan dan
usahannya. Pihak II memberikan peralatan dan modalnya. Kemudian kedua pihak
melakukan partnership dan bersekutu dalam untung dan rugi. Dalam hal ini, jamhur
ulama lebih memilih akad ijarah daripada akad mudharabah dengan beberapa alasan,
yaitu:
Land (bumi) meliputi segala sesuatu yang ada di dalam dan di luar ataupun di sekitar
bumi yang menjadi sumber-sumber ekonomi, seperti pertambangan, pasir, tanah pertanian,
sungai dan lain sebagainya. Bumi bisa diberdayakan untuk pertanian, peternakan, pendirian
kawasan industri, perdagangan, sarana transportasi, ataupun pertambangan.
1. Muzaraah
Al-Muzaraah adalah kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan
penggarap, di mana pemilik tanah memberikan lahan pertanian kepada si penggarap
untuk di tanami dan dipelihara dengan imbalan bagaian tertentu, misalnya setengah atau
sepertiga dari hasil panen sesuai dengan kesepakatan.
2. Sewa Tanah ( Al-Ijarah )
Ulama membolehkan pelaksanaan muzaraah dengan menggunakan uang, makanan,
maupun segala sesuatu yang dapat dikategorikan sebagai harta.