1. Pengertian manajemen
Manajemen adalah Suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui kerjasama dengan oranglain.(Harsey dan Blanchard). Manajemen
sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan suatu
kegiatan.(James A. OBrien). Manajemen adalah pelaksanaan bersama oranglain.(Harold
Konte dan Cyril ODonnel).
Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui perencanaan,
pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai sasaran-sasaran
dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Henry L.Silk).
Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam
rangka pencapaian tujuan dalam batas batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan
seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia
untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
INPUT
Informasi
Personal
Peralatan
Fasilitas
PROSES
Kelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang mempunyai
tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan, organisasi, pengarahan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
OUTPUT
Askep (Asuhan Keperawatan)
Pengembangan staf sampai dengan riset
KONTROL
Budget
Prosedur
Evaluasi Kinerja
Akreditasi
Peran Manajer
Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor
lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer
bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari
kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf
dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut
dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat
ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan memberikan
kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya. Manajer
mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tuga professional sebagaimana
dibahas sebelumnya (Nursalam, 2002).
Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja
yaitu: input, hubungan manajer dengan staf, disiplin kerja, lingkungan tempat kerja,
istirahat dan makanan yang cukup, diskriminasi, kepuasan kerja, penghargaan penampilan,
klarifikasi kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan, mendapatkan kesempatan,
pengambilan keputusan, dan gaya manajer.
c. Communication
Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal ini terkait dengan
keberadaan perawatyang mendampingi pasien selama 24 jam untuk memberikan asuhan
keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Praptianingsi, 2006).
Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh
peran perawat pelaksana yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien,
keluarga, antara sesama perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas. Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan
keluarga, memberikan perlindungan pada klien dari ancaman terhadap kesehatannya,
mengokordinasi dan mengatur asuhan keperawatan dan lainlain tidak mungkin dilakukan
tanpa komunikasi yang jelas.
d. Rehabilitator
Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan fungsi organ atau
bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.
Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya.
Rentang aktivitas rehabilitas dan restoratif mulai dari mangajar klien berjalan dengan
menggunakan alat pembantu berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya
hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis (Potter & Perry, 2005).
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
1. Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC
2. Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
3. Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
4. Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga
5. Swansburg,Russel C.2000.Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan
untuk perawat klinis.Jakarta:EGC
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. MANAJEMEN
Manajemen adalah suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai
Tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain. (Hersey dan Blanchard)
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkungan dimana
ditetapkan dengan seefisien mungkin. (H.Weihrich dan H.Koontz).
Secara garis besar konsep manajemen terbagi menjadi beberapa pengertian diantaranya
sebagai berikut :
a. Konsep kualitas
Dalam konsep ini organisasi mementingkan kualiatas yang mampu memasuki pasar ,
dan dengan demikian harus mementingkan kepuasan pelangggan.
b. Konsep Manajement
Dalam konsep manajemen bukan hanya manajer melainkan semua personil bertugas
malaksanakan manajemen menggunakan fakta dan manajemen dengan siklus PDCA (plan
do check act).
c. Konsep proses
Dalam konsep proses siapapun yang akan melakukan tindak lanjut rangkaian tindakan,
harus dianggap pelanggan yang harus dipuaskan. Pengendalian proses juga lebih
diutamakan agar kesalahan kualitas dapat dihindari.
d. Konsep Standardisasi
Dalam konsep ini semua melaksanankan pekerjaan berpangkal pada standar, seperti
standar prosedur, kualitas dan kompetensi.
e. Konsep homan respect
Dalam konsep ini manusia sepenuhnya perlu dihormati untuk menumbuhkan motivasi.
f. Konsep quality assurance
Dalam konsep ini keikutsertaan pegawai tercermin dari kegiatan dalam gugus kendali
mutu ( quality circle)
g. Konsep Manajemen Jepang
Secara garis besar konsep ini dapat digunakan untuk memilih karakteristik calon
karyawan, melatih karyawan baru, mengenalkan organisasi, merotasi karyawan diberbagai
unit, mengambil keputusan secara kolektif ( kelompok kerja ), dan memotifasi karyawan
untuk mencapai hasil maksimal.
(Suarli dkk, hal :6)
B. MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989)
Manajemen keperawatan adalah suatu prosesn dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara rofesional. (dunia-
askep.blogspot.com/konsep-manajemen-keperawatan.html)
Manajemen pada proses keperawatan mencakup menejemen pada berbagai
tahap dalam keperawatan, yaitu :
1. Pengkajian yaitu langkah awal dalam proses keperawatan yang mengharuskan
perawat setepat mungkin mendata pengalaman masa lalu pasien, pengetahuan yang dimiliki,
perasaan, dan harapan kesehatan dimasa datang.
2. Diagnosis merupakan tahap pengambilan keputusan professional dengan
menganalisis data yang telah dikumpulkan. Keputusan yang diambil dapat berupa rumusan
diagnosis keperawatan, yaitu respon biopsikososio spiritual terhadap masalah kesehatan
actual maupun potensial.
3. Perencanaan , perencanaan keperawatan merupakan dibuat setelah perawat
mampu memformulasikan diagnosis keperawatan. Perawat memilih metode khusus dan
memilih sekumpulan tindakan alternative untuk menolong pasien mempertahankan
kesejahteraan yang optimal.
4. Implementasi merupakan langkah berikutnya dalam proses keperawatan semua
kegiatan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus
direncanakan untuk menunjang Tujuan pengobatan medis, dan memenuhi Tujuan rencana
keperawatan. Implementasi rencana asuhan keperawatan berarti perawat mengarahkan,
menolong, mengobservasi, dan mendidik semua personil keperawatan yang terlibat dalam
asuhan pasien tersebut.
5. Evaluasi adalah pertimbangan sistematis dan standar dari Tujuan yang dipilih
sebelumnya, dibandingkan dengan penerapan praktik yang actual dan tingkat asuhan yang
diberikan. Evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan hanya dapat dibuat jika Tujuan
diidentifikasikan sebelumnya cukup realistis, dan dapat dicapai oleh perawat, pasien, dan
keluarga.
Kelima langkah dalam proses keperawatan ini dilakukan terus menerus oleh perawat,
melalui metode penugasan yang ditetapkan oleh para menejer keperawatan sebelumnya.
Para menejer keperawatan (terutama menejer tingkat bawah) terlibat dalam proses
menejerial yang melibatkan berbagai fungsi manajemen, dalam rangka mempengaruhi dan
menggerakkan bawahan. Hal ini dilakukan agar mampu memberikan asuhan keperawatan
yang memadai, dengan kode etik dan standar praktik keperawatan.
(Suarli, hal: 116)
C. PRINSIP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
Manajemen keperawatan dapat dilaksanakan secara benar. Oleh Karena itu perlu
diprhatikan beberapa prinsip dasar berikut:
a. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan, karena melalui fungsi
perencanaan, pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan
masalah yang efektif dan terencana.
b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan sebelumnya.
c. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi
maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan
pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d. Manajemen keperawatan harus terorganisasi. Pengorganisasian dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
e.Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang
efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan
pengertian diantara pegawai.
f. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan, meliputi penilaian
tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip
prinsip melalui penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan
memperbaiki kekurangan.
(Agus Kuntoro, hal :26)
D. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan
berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling
mendasar bagi semua orang dan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan
membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang
memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif
seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan
perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat
pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari
tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1. Manajemen puncak
2. Manajemen menengah
3. Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada
beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang orang tersebut agar penatalaksanaannya
berhasil. Faktor faktor tersebut adalah
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Ketrampilan kepemimpinan
3. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan
konsep konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
(Agus Kuntoro, hal:4)
F. KOMPONEN SISTEM
Manajemen keperawatn terdiri atas beberapa komponen yang tiap tia omponen saling
berinteraksi. Pada umumnya suatu sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu :
1. Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa informasi, personil,
peralatan dan fasilitas.
2. Proses
Proses pada umumnya merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan. Proses merupakan kegiatan yang cukup pentinf dalam suatu sistem
sehingga mempengaruhi hasil yang diharapkan suatu tatana organisasi.
3. Output
Output atau keluaran yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan pengembangan staf serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti
hasil/keluaran.
4. Kontrol
Kontrol dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan melalui penyusunan
anggaran yang proposional, evaluasi penampilan kerja perawat, pembuatan prosedur yang
sesuai standar dan akreditasi.
5. Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit keperawatan, dan
survei kendali mutu, serta penampilan kerja perawat.
(Agus Kuntoro, hal:24)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada
pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989)
Manajemen pada proses keperawatan mencakup menejemen pada berbagai tahap dalam
keperawatan, yaitu :
1. Pengkajian.
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Manajemen keperawatan sangat berpengaruh dalam proses keperawatan, karena proses
manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar dengan proses
keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan dimaksudkan untuk
mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Dengan manajemen yang baik otomatis
playanan keperawatan dapat diberikan dengan baik juga.
B. SARAN
Kita sebagai perawat hendaklah menerapkan atau mengaplikasikan manajemen keperawatan
dengan efektif dalam setiap melakukan proses keperawatan, sehingga dalam memberikan
pelayanan bisa dilakukan secara optimal.
Manajemen keperawatan dikatakan baik apabila dalam satu tim bisa berpatisipasi secara
aktif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Agus Kontoro.2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan.Yogyakarta:Nuha Medika.
2. Suarli dkk.2002.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.Jakarta:Erlangga.
3. dunia-askep.blogspot.com/konsep-manajemen-keperawatan.html)
4. McLeold, Raymond, DKK.2009.sistem informasi manajemen.Jakarta:Salemba Empat
5. Yukl, Gary A.1998.Leader Ship in Organzations.Jakarta:Prenhallindo
6. Dessler, Gary.1998.Human Resource Management.Jakarta:Prenhallindo