Solusi Krisis Energi : Pembangkit Listrik Tenaga Limbah
Kelapa Sawit di Propinsi Riau
oleh : Irma Yunica A.P, Sulistyani, Wuryaninsih (AGROTEKNOLOGI, UNIVERSITAS TIDAR)
Pemerintah kita telah mempunyai kebijakan tentang pengembangan energi baru-
terbarukan serta kaitannya terhadap pemanfaatan potensi limbah pengolahan kelapa sawit berupa Biogas dan Biomasa untuk pembangkit tenaga listrik. Sayangnya Kebijakan pemerintah selama ini terlihat kurang intensif dan kurang konsisten dalam upaya mendorong pengembangan dan pemanfaatan sumber energy baru-terbarukan (Renewable energy, EBT), padahal potensinya cukup besar. Bila kondisi ini tidak segera disikapi, maka ancaman terhadap dampak lingkungan dan krisis energy akan semakin nyata. Propinsi Riau mempunyai cadangan sumber energy Biogas dan Biomasa dari limbah kelapa sawit cukup besar. Biogas yang belum termanfaatkan di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mencapai 112MW, sedangkan Biomasa sebesar 905,8MW. Bisa dibayangkan apabila sumber energi ini dimanfaatkan dengan sempurna, maka berapa besar ratio elektrifikasi yang bisa ditingkatkan terutama untuk daerah perdesaan. Namun hal ini tentu saja tidak mudah. Diperlukan Strategi untuk mengimplementasikan hal tersebut melalui beberapa pola yang melibatkan perusahaan PKS (Pabrik kelapa sawit) atau investor serta PT. PLN yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah secara intensif dan konsisten Bila dilihat dari data yang ada Dari total potensi limbah kelapa sawit yang dimanfaatkan oleh PKS hanya 193,5 MW atau 17,6% dari biomassa dan 2,9 MW atau 2,5% dari biogas. Inilah kenyataan yang ada, kenapa kita tidak bisa memanfaatkan sumber daya yang sudah tersedia di depan mata ? Alternatif pemanfatan limbah pengolahan kelapa sawit untuk pembangkit tenaga listrik dapat direalisasikan dengan sistem PLTMG (Pembangkit Tenaga Listrik Mesin Gas). Pembangunan PLTMG biogas ini secara finansial cukup menguntungkan diperkirakan setelah 6 tahun operasi. Disamping itu pemerintah memberikan kemudahan dalam pembangunan PLTMG ini dengan memberi insentif sesuai dengan UU No. 30/ 2007. Pemerintah daerah diharapkan dapat memfasilitasi dan melakukan kooordinasi secara intensif dan konsisten dengan perusahaan PKS, PT, PLN maupun investor dengan membuat beberapa pola kerjasama yang saling menguntungkan dengan tujuan untuk mendorong pemanfaatan kelebihan potensi biogas dan biomassa pada PKS di Provinsi Riau.
Sumber : Mufrizon, Eddon dan Purwo Subekti. 2013. Kebijakan Energi Baru-terbarukan serta Peluang Pemanfaatan Biogas dan Biomasa Limbah Pengolahan Kelapa Sawit untuk Pembangkit Tenaga Listrik di Propinsi Riau. JURNAL APTEK Vol. 5 No. 1 Januari 2013