Anda di halaman 1dari 10

PENJERNIHAN AIR DENGAN SARINGAN PASIR

DAN DESINFEKTAN ALAMI

Soehartono *)

Abstrak

Air kotor dapat membahayakan bagi kesehatan dan keselamatan jiwa bagi manusia, yang
bisa menjadikan wabah penyakit kolera, kurap, kudis, diare/disentri dan tipus adalah sebagian
dari penyakit yang timbul dari air kotor yang tetap dikonsumsi tanpa pengolahan yang lebih
lanjut.
Kebutuhan akan air bersih untuk konsumsi masyarakat masih terhambat dikarenakan air
kotor dan sumber air yang ada tidak didayagunakan secara maksimal. Salah satu sumber air baku
yang mudah diperoleh adalah air sungai, tetapi masih dikatagorikan/tergolong sebagai air kotor
dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang membuang limbah ke sungai.
Untuk mengatasi air kotor dari sungai solusi dengan sistem penyaringan air sungai dengan
menggunakan metode penjernihanpasir, dengan dua kali tahapan yang menggunakan
penjernihandan desinfeksi alami menggunakan biji kelor, selain itu dalam konsep ini kita
memanfaatkan gaya ke atas air (upflow).
Dengan sistem penyaringan ini diharapkan dapat menghasilkan air yang memenuhi standar
air bersih yang dapat diminum serta memenuhi standar kesehatan dan dapat dikonsumsi bagi
masyarakat di daerah aliran sungai bahkan bisa menyuplai ke daerah yang kekurangan air bersih,
sehingga masyarakat mengkonsumsi air dengan standar kualitas kesehatan.

Keyword: Penjernihan Air, Dengan Pasir & Biji Kelor

PENDAHULUAN yang mempengaruhinya, diharapkan dapat


Air adalah kebutuhan dasar bagi membantu di dalam pemilihan air baku untuk
kehidupan, karena kehidupan manusia sangat suatu sistem penyediaan air bersih, serta
bergantung pada air, terutama adanya air mempermudah
bersih. Mulai dari penggunaan untuk tahapan selanjutnya di dalam pemilihan tipe
kebutuhan rumah tangga antara lain ; dari pengolahan untuk menghasilkan air yang
mencuci, mandi, minum, industri, dan memenuhi standar kualitas secara fisik,
pertanian. Banyak wilayah Indonesia yang kimiawi dan bakteriologis.
menderita kekeringan rutin tiap tahunnya, Air sungai merupakan sumber air baku
bahkan banyak pula yang krisis air bersih. yang melimpah dibandingkan sumber air baku
Dalam sistem penyediaan air bersih, yang lain, seperti halnya air tanah yang
sumber air merupakan satu komponen yang volumenya dipengaruhi oleh musim, jika
mutlak harus ada, karena tanpa sumber air musim kemarau ketersediaan air terbatas dan
sistem penyediaan air tidak akan berfungsi, juga sebaliknya jika musim hujan
dengan mengetahui akan karakteristik ketersediaan air melimpah.
masing-masing sumber air serta faktor-faktor

* Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pandanaran


Sungai juga banyak sekali I. Sumber Air Minum
manfaatnya, terutama sebagai sumber air baku
1. Air Permukaan.
untuk air minum atau untuk kebutuhan mandi
Adalah air hujan yang mengalir di
cuci kakus (MCK) Tetapi pada kenyataannya
permukaan bumi, pada umumnya air
oleh masyarakat umum dalam penggunaan
permukaan ini akan mendapat pencemaran
sumber air minum
selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur,
masih jarang digunakan karena kandungan air
batang-batang kayu, daun-daun, kotoran
sungai yang kotor. industri kota dan sebagainya.
Air Permukaan ada 2 (dua) macam yaitu :
Tujuan
a. Air Sungai
Tujuan adalah merumuskan suatu
Dalam penggunaannya untuk air
konsep untuk pemanfaatan di daerah aliran
minum, haruslah mengalami suatu
sungai atau daerah yang sering kekurangan air
pengolahan yang sempurna, karena air sungai
bersih yang bertujuan untuk mengubah air
mempunyai derajat pencemaran
sungai yang kotor menjadi air bersih yang
yang sangat tinggi sekali.
dapat digunakan oleh warga sekitar
khususnya yang berada di daerah aliran b. Air Rawa/Danau
sungai dan yang minim Kebanyakan air rawa ini berwarna
akan kebutuhan air bersih. yang disebabkan oleh zat-zat organis yang
telah membusuk, dengan adanya pembusukan
Manfaat
kadar air zat organis tinggi, maka umumnya
Konsep diharapkan bermanfaat
kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam
sebagai upaya untuk pengadaan air bersih ke
keadaan kelarutan
tempat penduduk khususnya di daerah yang
O2 kurang sekali, maka unsur-unsur Fe dan
kekurangan air bersih, konsep pengaliran dan
penyaringan air ini dapat menanggulangi Mn ini akan larut.
banjir, pemerataan air bersih dan membuat air
II. Syarat - Syarat Air Minum
lebih ekonomis/tidak mahal juga mudah
1. Syarat Fisik :
didapat. Desain konsep ini yaitu dengan
Syarat-syarat fisik dapat dilihat dari
membuat saluran sebelum sungai dibendung
kekeruhan air dan warna harus dipenuhi oleh
lalu mengalirkan ke petak-petak pengaliran
setiap jenis air minum di mana dilakukan
yang berisi arang, ijuk dan biji kelor yang
penyaringan dalam pengolahannya,
akan ditampung di bak penampung dan
kadar/bilangan yang diisyaratkan dan tidak
selanjutnya disalurkan ke perumahan
boleh dilampaui adalah sebagai berikut :
penduduk di sekitar daerah aliran sungai.
Tabel 2.1 Syarat Fisik Air Minum Per.Men.Kes.R.I. No.
01/BIRHUKMAS/I/1975, yaitu :
Kadar yang 1. Pengaruh adanya unsur-unsur
Kadar yang (bilangan) tersebut dalam air
(bilangan) ang tak 2. Sumber/asal unsur-unsur tersebut
diisyaratkan boleh 3. Beberapa sifat yang perlu diketahui
dilampaui dari unsur tersebut
Keasaman 6,5 dan 4. Efek yang dapat ditimbulkan
7,0-8,5
sebagai PK 9,5 terhadap kesehatan manusia
Bahan- Tak melebihi Tak melebihi 5. Alasan mengapa unsur tersebut
bahan padat 50 mg/l 1500 mg/l dicantumkan dalam standar kualitas.
Warna
Tak melebihi Tak melebihi 3.a Proses Pengolahan Air
(skala Pt
satuan 50 kesatuan
CO) 1) Pengolahan Physics : Suatu tingkat
Tak pengolahan yang bertujuan untuk
Rasa -
mengganggu mengurangi/menghilangkan kotoran-
Tak kotoran yang kasar, penyisihan
Bau -
mengganggu lumpur dan pasir, serta mengurangi
kadar zat-zat organik yang ada dalam

2. Syarat-Syarat Bakteriologik air yang akan diolah


2) Pengolahan Kimia : Suatu tingkat
Air minum tidak boleh mengandung
pengolahan dengan menggunakan
bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali
zat-zat kimia untuk membantu proses
dan tak boleh mengandung bakteri-bakteri
pengolahan selanjutnya
golongan Coli melebihi batas-batas yang telah
3) Pengolahan Bakteriologis : Suatu
ditentukan yaitu 1 Coli/100ml air, dalam
tingkat pengolahan untuk membunuh
pemeriksaan
bakteri-bakteri yang terkandung
bakteriologik, diperiksa dengan indikator
dalam air minum.
bakteri golongan Coli.
3.b Desinfektan Alami
III. Standar Kualitas Air Minum
Biji kelor ternyata merupakan
Adapun parameter penilaian kualitas air
penjernih air yang baik, biji kelor bersifat
minum yang tercantum pada berbagai
koagulan atau pengendap, mampu
peraturan tentang Standar kualitas air minum
mengendapkan kotoran berupa partikel sangat
tersebut di atas khususnya yang tertera pada
kecil yang larut dalam air dengan cara
mengikat partikel partikel tersebut. Secara tersebut harus memiliki sifat tidak
umum, satu biji kelor dapat menjernihkan 1 merusak jaringan tubuh atau tidak
liter air, namun hal itu dipengaruhi juga oleh bersifat keras. Terkadang
tingkat kekeruhan airnya. Hebatnya, biji kelor penambahan bahan desinfektan
tidak hanya sekedar menjernihkan air, namun juga dijadikan sebagai salah satu
juga bisa membunuh kuman dan bakteri yang cara dalam proses sterilisasi, yaitu
terkandung di dalam air karena adanya proses pembebasan kuman. Tetapi
kandungan senyawa antibiotik di dalam biji pada kenyataannya tidak semua
kelor tersebut. bahan desinfektan dapat berfungsi
1. Desinfektan didefinisikan sebagai sebagai bahan dalam proses
bahan kimia atau pengaruh fisika sterilisasi.
yang digunakan untuk mencegah Biji buah kelor (Moringan oleifera)
terjadinya infeksi atau pencemaran mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-
jasad renik seperti bakteri dan isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan
virus, juga untuk membunuh atau menetralisir partikel-partikel lumpur serta
menurunkan jumlah logam yang terkandung dalam air limbah
mikroorganisme atau kuman suspensi, dengan partikel kotoran melayang di
penyakit lainnya. dalam air. Penemuan yang telah
2. Sedangkan antiseptik didefinisikan dikembangkan sejak tahun 1986 di Negeri
sebagai bahan kimia yang dapat Sudan untuk menjernihkan air dari anak
menghambat atau membunuh Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di
pertumbuhan jasad renik seperti masa datang dapat dikembangkan sebagai
bakteri, jamur dan lain-lain pada penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya
jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
dapat digunakan untuk proses Kandungan logam besi (Fe) dalam air
desinfeksi tangan, lantai, ruangan, Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai
peralatan dan pakaian 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk
(Signaterdadie, 2009). biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan
3. Pada dasarnya ada persamaan jenis telah memenuhi standar baku mutu air
bahan kimia yang digunakan minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu
sebagai antiseptik dan desinfektan. air bersih 1,0 mg/l.
Tetapi tidak semua bahan 3.b.1 Sinar Matahari
desinfektan adalah bahan antiseptik Diperoleh data penurunan jumlah
karena adanya batasan dalam bakteri total Coliform dan Escherichia coli di
penggunaan antiseptik. Antiseptik bawah sinar matahari dari 1100 menjadi 0
dengan peningkatan temperatur pada dioperasikan melalui sistem komputer yang
penjemuran di bawah sinar matahari dari ada. Selain berbagai macam peralatan, PDAM
28C sampai 57C. Kadar logam Fe dari juga menggunakan bahan kimia seperti
semula 0,048 ppm turun menjadi 0,030 ppm. kaporit dan trawas dalam proses pengolahan
Kondisi optimum penyerapan selama 5 jam air bersih. Sistem ini biasanya memerlukan
penjemuran di bawah sinar matahari pada biaya yang relatif mahal dan susah diterapkan
kondisi yang baik dan paling tidak mencapai oleh masyarakat umum.
temperatur 55C. Prosentase penurunan Sumber
logam Fe (http://amarikhsanudin.blogspot.com/2011/09
akibat bakteri total Colifortn dan Escherichia /proses-pengolahan-air-baku-menjadi-
coli dalam air sebesar 1,14 % air.html)
Ozon merupakan senyawa oksigen Secara ringkas sistem Penjernihan Air
yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3) Dengan Saringan Pasir dan Desinfektan
dan mempunyai sifat sebagai oksidator kuat. Alami menggunakan komponen komponen
Secara alamiah ozon terbentuk melalui dua utama antara lain :
cara yaitu melalui bantuan radiasi sinar Bangunan
1. Intake 5.
ultraviolet matahari pada atmosfer bumi dan Pengaduk
kilat yang terjadi di udara. Proses ozonisasi Reservoir
2. PenjernihanPertama 6.
dalam pengolahan air minum dilakukan Bawah
berdasarkan prinsip pembentukan ozon secara Reservoir
3. Bangunan Penenang 7.
alamiah. Melalui dua cara diatas, ikatan atom Utama
dari 3 molekul oksigen (O2) akan terpecah 4. PenjernihanKedua
dan membentuk 2 molekul ozon (O3). Ikatan
atom yang membentuk ozon sangat lemah Juga menggunakan desinfektan alami yang
sehingga ozon yang terbentuk dapat cepat berupa biji kelor. Sistem ini merupakan
kembali menjadi oksigen (O2). sistem yang ekonomis dan juga mudah
Hal ini menyebabkan ozon mempunyai sifat diterapkan oleh masyarakat
umum.
oksidator yang kuat.
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan
3.c Kondisi Saat Ini
untuk membunuh mikroorganisme patogen
Pengolahan yang biasa dilakuakan
yang terdapat di dalam air baku yang masuk
PDAM meliputi beberapa fasilitas yang
ke dalam instalasi pengolahan air minum.
dimiliki antara lain : Intake, Menara Air,
Proses ini tidak berlaku bagi mikroorganisme
Clarifier, Pulsator, Filter, dan Reservoir.
yang berada dalam bentuk spora. Terdapat
Semua peralatan peralatan tadi dapat
berbagai metode untuk melakukan desinfeksi,
antara lain dengan penggunaan zat menghasilkan debit air hasil penyaringan
pengoksidasi (ozon, halogen, senyawa yang lebih banyak daripada saringan pasir
halogen), kation dari logam berat (perak, lambat.
emas, merkuri), senyawa organik, senyawa Sumber air baku yang digunakan yaitu
berbentuk gas, dan pengolahan fisik (panas, berasal dari air sungai dengan menggunakan
UV, pH). sistem free intake. Air sungai akan masuk
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam melalui pintu intake dan langsung menuju ke
pemilihan filter air desinfektan yang akan kantung lumpur versi mini, karena kantung
digunakan adalah kemampuan desinfektan lumpur ini berfungsi mengendapkan lumpur
untuk memerangi kontaminasi yang terjadi tahap pertama sebelum masuk ke sistem
setelah pengolahan pada sistem distribusi air saringan pasir dan berukuran lebih kecil
sehingga desinfektan yang terpilih harus dibandingkan dengan kantung lumpur untuk
memiliki kekuatan desinfeksi yang tersisa di kebutuhan air irigasi.
dalam air selama proses distribusi terjadi. Untuk penyaringan sendiri dibagi
menjadi 3 tahap, yang pertama penyaringan
IV. Pembahasan dengan pasir dan agregat kasar untuk
4.1 Prinsip Kerja mengendapkan lumpur dan butiran butiran
Melihat latar belakang bahwa yang berukuran sedang, kemudian tahap dua
kebutuhan air bersih untuk masyarakat di ada filter dari arang, ijuk, dan pasir.
Indonesia, terutama di sekitar daerah aliran Sebenarnya sistem ini mengadopsi dari
sungai daerah lainnya yang sangat kurang sistem sumur buatan masyarakat di desa
memanfaatkannya, perlu buat sebuah sistem desa secara tradisional dan kelemahannya
filtrasi yang mudah dilaksanakan oleh yaitu air yang ada di sumur ini berkualitas
masyarakat secara umum. Maka Penjernihan tidak lebih baik dari air sungai yang
Air Dengan Pasir dan Desinfektan Alami mengandung zat zat yang kurang baik
merupakan inovasi sistem pemurnian alami apabila langsung dikonsumsi oleh
dengan metode saringan pasir ditambahkan masyarakat.
dengan biji kelor dan cahaya matahari sebagai
desinfektan. Konsep ini mengembangkan dari
sistem pasir yang menyaring air kotor
menjadi air bersih melewati saringan pasir
dengan memanfaatkan gaya uplift air,
sehingga air bergerak dari arah bawah ke atas.
Saringan pasir disebut juga Rapid Sand Filter,
Gambar 1. Tampak Atas Bangunan
yaitu penjernih anair yang dapat
Gambar 2. Saluran Intake
4.2 Bangunan Penangkap Air
Air diambil menggunakan sistem free
4.3 Penjernihan Tahap Pertama
intake yaitu dengan mengalirkan air sungai
Air sungai yang telah melewati saluran
langsung ke tempat filtrasi yang pertama
penangkap, maka akan masuk ke penjernihan
dengan mengandalkan gravitasi bumi,
tahap pertama yang berisi batu kerikil dan
sehingga tidak memerlukan tenaga tambahan
pasir. Air akan masuk melalui bawah
yang biasanya menggunakan pompa, sebelum
penjernihan dan mengandalkan gaya upflow
memasuki ke sistem penjernihan ini, air akan
air untuk melewati penjernihan tersebut.
melewati kantung lumpur, yang berfungsi
Dengan mempertimbangkan koefisien
untuk mengendapkan lumpur lumpur
permeabilitas tanah, maka akan terjadi
berukuran besar, sehingga diharapkan tidak
kehilangan energi yang dapat mengurangi
terjadi sedimentasi secara cepat yang akan
debit aliran. Dari penjernihan ini diharapkan
terjadi di sistem pembersihan ini dan
dapat menyaring lumpur yang terbawa oleh
memperpanjang usia perawatan.
air dan belum sempat diendapkan di kantong
Bangunan ini berbentuk seperti saluran irigasi
lumpur.
pada umumnya, menggunakan pasangan batu
sebagai bahan dasarnya, dan dengan bentuk
permukaan trapesium. Serta diupayakan
bangunan yang kedap air dengan pengunaan
spesi yang kedap air pula 1 :2 atau 1:3, hal ini
sangat penting diperhatikan mengingat
bangunan penangkap air ini merupakan
tempat pertama kali menerima/menyimpan air
Gambar 3. Detail Penjernihan Pertama
dari sungai apabila terjadi
kebocoran/perembesan dari bangunan tersebut 4.4 Bangunan Penenang
akan terjadi keterlambatan dalam proses Untuk menjaga kestabilan aliran air di
penyaringannya. tahap selanjutnya, maka diperlukan bangunan
penenang untuk mengumpulkan air terlebih
dahulu.
menggunakan trawas. Dalam bangunan ini
juga ditambahkan pengaduk berupa kincir air
dengan tenaga manual, sehingga ketika
mengaduk dan mencampur dapat lebih
terkontrol oleh pengguna.

Gambar 4. Posisi Bangunan


Penenang
4.5 Penjernihan Tahap Kedua
Penjernihan tahap kedua terdiri dari 3
lapisan, lapisan paling bawah yaitu arang,
selanjutnya ada ijuk, dan paling atas pasir.
Seperti penjernihan tahap pertama, akan
terjadi kehilangan energi dikarenakan lapisan
lapisan pada penjernihan tahap kedua.

Gambar 6. Bangunan Pengaduk

4.7 Reservoir Bawah


Setelah melalui penyaringan dan
pencampuran desinfektan, maka air akan
ditampung di bagian reservoir bawah tanah.
Dalam reservoir ini juga akan terjadi
Gambar 5. PenjernihanKedua pengendapan dari kotoran yang tergumpal
akibat reaksi sari biji kelor. Setelah
4.6 Bangunan Pengaduk Desinfektan ditampung di reservoir bawah maka
Bangunan pada tahap ini berfungsi selanjutnya akan dialirkan ke reservoir atas.
untuk tempat desinfeksi air baku terhadap Pada waktu pengaliran harus juga
kuman dan bakteri yang masih terkandung di diperhatikan, supaya air mengalir dengan
air. Koagulan yang digunakan dalam sistem tenang dan tidak gerakan/gelombang yang
ini memanfaatkan koagulan alami, yaitu biji bisa memepengaruhi kejernihan air yang
kelor. ditampung di reservoir bawah.
Biji kelor diproses menjadi serbuk
yang biasa dijual di internet walaupun masih
sedikit. Tujuan lain dari biji kelor ini adalah
sebagai pengganti trawas dan membuat air
yang dihasilkan lebih alami dibandingkan
Gambar 7. Reservoir Bawah Dalam akan diletakan baja dengan bentuk jaring,
Keadaan Terbuka Dan Tertutup pengurasan agar dilakukan dalam jangka
Tempat pengambilan waktu yang tidak begitu lama dan bisa dilihat
Untuk tempat pengambilan didesian untuk tingkat sendimentasi/endapan lumpurnya
mempermudah warga, seperti gambar di yang berada di baik bangunan intake maupun
bawah ini: pada bangunan yang lainnya.

Gambar 8. Tempat Pengambilan Air Gambar 10. Baja Dengan Bentuk Jaring

Sebagai Alas Saringan

Baja dengan bentuk jaring ini yang


Penjernihan Pertama
Penjernihan kedua berfungsi sebagai alas saringan air paling
bawah dimaksudkan untuk menyaring
kotoran/limbah jangan samapai bisa
ikut/masuk ke dalam air yang sudah di saring
dengan beberapa tahapan diatas, serta
dimaksudkan dengan bahan dari baja ini agar
Gambar 9. Cara Kerja Penjernihan Air
kuat menahan beban diatasnya serta kuat
Mengalir Dari Kiri Ke Kanan
terhadap karat karena air yang disaring/masuk
Pemeliharaan / Maintanance. kadar kimianya beragam.
Perawatan dan pemeliharaan Bangunan
Bangunan ini perlu perawatan berupa PENUTUP
penggantian penjernihan secara periodik, Dalam konsep ini desain Penjernihan
yaitu berupa batu kerikil, pasir, arang dan Air Dengan Saringan Pasir dan Desinfektan
ijuk. Tidak hanya itu, pengurasan bangunan Alami memanfaatkan gaya angkat air dan
juga perlu dilakukan untuk membersihkan menggunakan sistem penjernihan pasir cepat
kotoran kotoran yang mengendap di bagian dengan berbagai lapisan yang dapat
bawah bangunan. Untuk mempermudah mengurangi kotoran dalam air. Desinfektan
dalam perawatan, bagian bawah penjernihan
yang digunakan adalah biji kelor sebgai 3. Anonim.
pengganti trawas. (http://amarikhsanudin.blogspot.com/2011
Diharapkan dengan dirancangnya /09/proses-pengolahan-air-baku-menjadi-
konsep ini dapat menanggulangi air.html)
kebutuhan air minum masyarakat umum di 4. Untung, Onny. 2011. Menjernihkan Air
Kotor. Niaga Swadaya : Jakarta.
sekitar dareah aliran sungai.
5. Sutrisno, Totok,dkk. 2006. Teknologi
Teknik Implementasi Gagasan
Penyediaan Air Bersih. Rineka Cipta :
Gagasan Penjernihan Air Dengan
Jakarta.
Saringan Pasir dan Desinfektan Alami ini
dapat diimplementaskan dengan baik apabila
didukung oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Kesadaran masyarakat untuk
memanfaatkan air sungai sebagai
sumber air baku
2. Kerjasama berbagai bidang yang
bersangkutan, mulai dari masyarakat
sampai Pemerintah Daerah.

Prediksi Keberhasilan Gagasan


Dengan direalisasikannya Penjernihan
Air Dengan Saringan Pasir dan Desinfektan
Alami ini, maka akan didapatkan dua
keuntungan dari pihak Pemerintah Daerah,
yang pertama adalah mengatasi kebutuhan air
minum pada masyarakat, dan menambah nilai
guna dari sungai itu sendiri.

Daftar Pustaka

1. Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet.


Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
2. Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Yogya : Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai