Anda di halaman 1dari 1

BERSAKSI SAMPAI TUHAN DATANG

Yohanes 4: Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya
karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu
yang telah kuperbuat.

doa sebagai pujian, bisa jadi itu akan berubah menjadi kesombongan. Memberikan
kesaksian berarti memberikan kepada Allah semua kemuliaan. Kita periu membagikannya juga
karena orang lain perlu mendengarnya. Kalau kita tidak membagikan kesaksian tentang
bagaimana Allah bekerja dalam Ketika Allah menjawab sebuah doa, besar atau kecil, kita perlu
membagikannya. Ini masalah kepercayaan. Kalau kita tidak menjadikan jawaban kehidupan kita
maka orang-orang akan tergoda untuk berpikir bahwa Tuhan tidak bekerja sama sekali. Ada
beberapa alasan mengapa kita harus bersaksi:

1. Kesaksian kita bukan saja mengingatkan kita bahwa kemenangan itu telah diraih, tetapi
hal itu juga mengingatkan musuh kita (iblis)bahwa ia telah dikalahkan.
2. Ketika kita membagikan kesaksian, kita sedang membangun iman orang lain melalui
pengalaman iman yang kita alami.
3. Kesaksian bukanlah disebut kesaksian kalau kita tidak membagikannya dengan orang
lain.

Di dalam dunia hukum kriminal, ada perbedaan yang sangat besar antara kesaksian
orang pertama dan orang kedua. Kesaksian orang pertama lebih dapat dipercaya karena
mereka melihat kejadian itu dengan mata mereka sendiri. Kesaksian orang kedua hanyalah
desas-desus bukan berarti kesaksian itu tidak benar, hanya bobotnya berbeda. Kita selalu
memperoleh kesaksian dengan mengalami ujian iman. Pada waktu Yesus meninggalkan Yudea
dan kembali ke Galilea, Ia harus melintasi daerah Samaria. Yesus sangat letih oleh perjalanan,
Yesus duduk di pinggir sumur Yakub. Murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
Sementara Yesus duduk di sumur Yakub. Ia berjumpa dengan wanita Samaria yang sedang
pergi menimbah air pada siang hari, padahal biasanya orang-orang mengambil air pagi atau
sore. Singkatnya, percakapan dengan Yesus mengubahkan hidupnya menjadi seorang saksi
yang efektif. Wanita ini kembali ke desanya dan membagikannya kesaksiannya. Kesaksian itu
menyalakan iman orang-orang yang mendengarnya. Kita tidak dapat hidup berdasarkan
pengalaman orang lain selama-lamanya. Kita tidak boleh hanya tahu apa yang kita yakini, kita
juga perlu tahu mengapa kita meyakininya. Jangan puas hanya dengan pergi ke gereja,
masuklah selalu ke dalam hadirat Allah. Jangan hanya puas dengan pengalaman iman orang
lain, perolelah pengalaman iman dengan Tuhan.

Orang-orang yang mengalami perjumpaan dengan Yesus, dia pasti akan mengalami
pengalaman iman yang hebat dengan Yesus, dan akan menjadi saksi sampai Tuhan datang.

Anda mungkin juga menyukai