Anda di halaman 1dari 8

TUGAS METODE PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB V-VI

Disusun oleh:

Ardis Nur Hikmah (201502045)


2B D3 Kebidanan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Sehat PPNI


Jln. Raya Jabon Km. 6 Mojokerto 61364 Telp. (0321) 390203
E-mail : stikes_ppni@yahoo.co.id website: stikes-ppni.ac.id
2017

BAB V
PEMBAHASAN
Sesuai dengan penulisan laporan tugas akhir ini, yaitu melakukan asuhan kebidanan secara
continuity of care dengan kasus nyata yang ada di lapangan.
Penulis melakukan asuhan kebidanan pada Ny A sejak tanggal 10 mei sampai 10 juli 2017 atau
sejak masa kehamilan hingga Ny A be KV. Dalam bab ini akan di bahas mengenai kesenjangan
antara teori dengan pengkajian yang telah dilakukan oleh penulis.

5. Asuhan Kebidanan Kehamilan

Asuhan kebidanan yang telah diberikan kapada Ny. A pada kehamilan 36 minggu adalah
pengkajian data dari mulai anamnesa tentang biodata, status pernikahan, keluhan utama,
riwayat kesehatan ibu dan keluarga, pola kehidupan sehari-hari. Selanjutnya penulis melakukan
pemeriksaan sesuai dengan standar pelayanan minimal 14 T yaitu menimbang berat badan,
mengukur tekanan darah, menilai status gizi, mengukur tinggi fundus uteri, melakukan
pemeriksaan presentasi kepala dan DJJ, pemberian imunisasi TT sebanyak 1 kali, pemberian
tablet zat besi, test penyakit menular seksual tidak dilakukan karena sarana dan failitas tidak
tersedia, melakukan tata laksana kasus, dan temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Pemberian imunisasi Tetanus toxoid telah diberikan pada saat pengkajian mendapatkan
imunisasi TT1. Memberikan konseling tentang pentingnya imunisasi TT untuk dapat
menurunkan angka kemtian bayi karena infeksi tetanus, dilakukan 2 kali selama hamil.

Pemberian tablet zat besi (tablet tambah darah), Ny. A sudah mengonsumsi sejak usia
kehamilan 21 minggu, walau setiap bulanya kadag-kadang masih ada 4 atau 5 tablet karena Ny.
S lupa meminumnya, dan Ny. A sudah merasakan manfaatnya selama ini. Ny. A tidak merasa
keluhan yang berarti atau mengarah pada tanda bahaya.

Penulis dalam melaksanakan asuhan kebidanan Ny. A menemukan beberapa masalah atau
keluhan yang diraskan oleh Ny. S yaitu mengeluh sering kencing dan cepat merasa lelah. Hal ini
merupakan keadaan fisiologis pada kehamilan trimester III karena bayi sudah masuk pintu atas
panggul.
Ny. A melakukan kunjungan antenatal care (ANC) sebanyak 6 kali kunjungan selama hamil
dan berdasarkan program pemerintah ANC dilakukan minimal 4 kali kunjungan selama hamil.
(Saifudin AB, 2006)

Selama melaksanakan asuhan antenatal, semua asuhan yang diberikan pada Ny. S, dapat
terlaksana dengan baik, keadaan normal. Ny. S, suami dan keluarga bersifat kooperatif sehingga
tidak terjadi kesulitan dalam memberikan asuhan.

4.3 Asuhan Kebidanan Persalinan

Kala I

Pada saat usia kehamilan menginjak 36 minggu, Ny. A dan keluarga datang keklinik bidan,
ibu mengeluh mules-mules dan telah mangeluarkan lendir bercampur darah. Menurut referensi
tanda-tanda awal persalinan adalah his yang datang lebih kuat dan teratur, diikuti dengan
keluarnya lender bercampur darah yang menendakan bahwa jalan lahir telah mulai membuka.
Kemudian bidan melakukan pemeriksaan dan ditemukan hasilnya Ny, A benar telah
mengalami proses persalinan.

Kala I dimulai dari pembukaan serviks sampai menjadi lengkap (10 cm) dimana proses ini
dibagi dalam 2 fase, yaitu fase laten (7-8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (6-8
cm) serviks membuka dari 4-10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. (APN,
2007)

Pada saat Ny. A datang kerumah bidan pembukaan serviks sudah 7 cm, portio tipis lunak,
ketuban belum pecah, kepala berada dibidang hodge III dan his kuat. Kurang lebih 2 jam
kemudian dilakukan pemeriksaan didapatkan bahwa kemajuan persalinan Ny. A berlangsung
normal dengan hasil pembukaan serviks 10 cm dan kepala sudah berada di hodge IV.
Kala II

Selama kala II ibu dipimpin meneran ketika ada his dan menganjurkan ibu untuk minum di sela-
sela his, 25 menit kemudian ibu mengatakan bahwa ia ingin meneran dan sudah ada tanda-
tanda persalinan yaitu : adanya dorongan meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol,
dan vulva membuka. Kala II berlangsung selama 25 menit terdapat robekan derajat 1 pada jalan
lahir dengan jumlah darah 150 cc.

Kala III

Kala III dimulai dari setelah pengeluaran janin sampai pengeluaran uri biasanya berlangsung 5-
30 menit (conny,2015). Segera setelah melakukan asuhan pada bayi baru ahir, maka manajemen
aktif kala III segeraa dilakukan untuk meminimalkan kejadian kompikasi. Kala III segera selama
10 menit dengan perdarahan 100 cc.

Kala IV

Kala IV adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya atau pardarahan. (mochtar, 2007). Setelah proses
persalinan selesai maka bidan mamntau kondisi Ny. A selama 2 jam diantaranya yaitu
melakukan pemantauan tanda-tanda vital, perdarahan dan menilai kontraksi fundus uteri dari
hasil pemantauan tersebut didapatkan keadaan ibu baik secara keseluruhan persalinan Ny. A
berlangsung normal tanpa ada penyulit.

4.3 Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) didefinisikan sebagai periode 6 minggu segera setelah lahirnya dan
mencerminkan periode saat fisiologis ibu, terutama sistem reproduksi kembali mendekati
keadaan sebelum hamil (APN, 2007). Dimana pada masa nifas ini perlu mendapat perhatian
lebih karena banyak hal yang dapat terjadi pad masa nifas ini, yaitu perdarahan dan infeksi.
Dalam hal ini penulis melakukan kunjungan nifas sesuai dengan program yang ada dan
hasilnya masa nifas Ny. A belangsung secara normal tanpa ada komplikasi seperti adanya
perdarahan, sub involusi, maupun infeksi dan pengeluaran ASI tidak ada masalah. Selama
melakukan asuhan penulis melakukanya sesuai dengan tujuan pengawasan masa nifas
diantaranya menjaga kesehatan bayinya baik fisik maupun psikologi, melaksanakan skrining
yang komprehensif, mendeteksi masalah, memeberikan pendidikan kesehatn tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, dan imunisasi pada bayi sesuai dengan teori.
Dari hasil pemantauan tersebut didapatkan keadaan ibu baik. Secara keseluruhan persalinan Ny.
A berlangsung normal tanpa ada penyulit.

4.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Bayi Ny. A lahir spontan pada tanggal 12 Desember 2015 pukul 13:42 WIB, menangis keras
dan warna kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki, tidak ada cacat kongenital, lingkar kepala 34
cm, lingkar dada 33 cm. Asuhan segera yang dilakukan pada bayi baru lahir adalah bebaskan
jalan nafas, mengeringkan bayi, memotong tali pusat, menjaga kehangatan bayi, pemberian ASI,
pencegahan infeksi, pemberian imunisasi. (APN, 2007)

Asuhan yang diberikan pada bayi segera setelah lahir yaitu penulis melakukan penilaian
dengan cepat dan hasilnya adalah normal, maka langsung meletakan bayi di atas perut Ny. A
segera mengeringkan, membungkus kepala dan badan bayi, tali pusat kemudian di jepit dengan
klem dan memotongnya. Setelah itu mengganti kain yang tadi membungkus bayi dengan kain
yang bersih dan kering kemudian dilakukan IMD. Sebagai upaya profilaksis diberikan salep mata
tetracyclin 1 % dn vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan 1 jam setelah IMD. 1 jam
kemudian bayi dalam keadaan sehat, bayi dapat menyusu pada ibunya dengan baik dan
kebersihan bayinya terjaga dengan baik.

Asuhan yang dilakukan penulis dalam setiap kunjungan adalah memberikan konseling
tentang menjaga kehangatan dan kebersihan bayi, pemberian ASI, perawatan tali pusat, yaitu
dilakukan dengan cara membersihkan dan mengeringkan setelah bayi di mandikan tanpa
menggunakan apapun.

Setelah melakukan pengkajian sampai evaluasi asuhan bayi baru lahir mulai dari 2 jam, 6
jam, 4 hari, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi dalam keadaan sehat tanpa
komplikasi apapun.

4.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Pada Ny. A usia 35 tahun A0P3 akseptor suntik 1 bulan Cyclofem telah menjadi akseptor kb
suntik 1 bulan Cyclofem selama 1 tahun. Dia mengatakan bahwa mengalami gangguan
menstruasi. Gangguan menstruasi merupakan salah satu efek samping dari suntikan Cyclofem.
Ini hanya bersifat sementara karena terjadi akibat hormon yang meningkat sehingga
menimbulkan terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa Ny. A dalam keadaan sehat tanpa komplikasi apapun.
BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Asuhan Antenatal yang diberikan kepada Ny. A pada umur kehamilan 36minggu
sudah sesuai dengan kebijakan Program pelayanan / Asuhan Standar Minimal 14 T. Selama
kehamilan tidak ada keluhan yang serius, Ny. A dan janinya dalam keadaan normal.

2. Asuhan Intranatal dari kala I sampai kala IV, dilakukan sesuai dengan asuhan
persalinan normal, tidak ada kesenjangan dalam melakukan asuhan Intranatal, ibu dan bayi lahir
tanpa ada penyulit maupun komplikasi.

3. Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dilakukan sebanyak 4 kali dengan tujuan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan mendetaksi, serta malayani masalah-
masalah yang terjadi. Tetapi hanya dilakukan 2 kali kunjungan. Selama memberikan asuhan
kebidanan pada ibu nifas, tidak ditemukan adanya masalah atau komplikasi.

4. Asuhan bayi baru lahir Ny.A yang dilanjutkan dengan asuhan kebidanan 2 jam, 6
jam, 4 hari, postnatal tidak ditemukan masalah ataupun komplikasi.

5. Asuhan Keluarga Berencana Ny. A tidak ditemukan masalah karena selama


memberikan asuhan ibu memahami efek sampingnya.
5.2 Saran

1. Untuk Institusi Pendidikan

Memeberikan kesempatan untuk memperluas area lahan praktek di lapangan sehingga


diharapkan mahasiswa dapat mahir dan mengenal banyak kasus di lapangan yang tidak
diterangkan dalam bacaan, refrensi atau literatur yang ada, termasuk yang tidak diberikan di
dalam kelas.

2. Bagi Mahasiswa

Agar mahasiswa mampu belajar lebih tentang teori-teori dalam

kebidanan yang telah di dapat selama pendidikan dan dapat mengamalkan ilmu-ilmu yang telah
didapat dengan sebaik-baiknya, serta dapat bermanfaat bagi mahasiswa tingkat selanjutnya.

3 Untuk Klien

Diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk kehamilan-kehamilan


berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai