Anda di halaman 1dari 5

a.

Ciri-Ciri Vertebrata

Hewan Vertebrata mempunyai tulang belakang yang berkembang dari notokord dan mempunyai
saraf spinal. Tubuhnya simetri bilateral, organ tubuh dan otak dilindungi oleh tulang. Selain
sebagai pelindung, tulang juga berfungsi sebagai penimbun kalsium dan fosfat dan menyokong
sistem gerak hewan karena otot-otot melekat pada tulang. Tulang juga mendukung
perkembangan tubuh, sehingga hewan Vertebrata mempunyai ukuran yang jauh lebih besar
dibandingkan hewan Invertebrata. Vertebrata mempunyai alat tubuh yang berkembang baik yaitu
alat pencernaan dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup, alat ekskresi berupa
ginjal, bernafas dengan insang atau paru-paru yang efisien, sistem koordinasi berupa sistem
endokrin dan sistem saraf yang lebih kompleks, seluruh tubuh dilindungi oleh kulit, dan
berkembang biak secara seksual.

b. Klasifikasi Vertebrata

Subfilum Vertebrata terdiri dari dua superkelas yaitu Agnatha dan Gnathostomata. Superkelas
Agnatha meliputi berbagai hewan Vertebrata yang tidak mempunyai rahang, misalnya belut
lamprey. Lamprey hidup di air tawar dan air laut dan hidup parasit dengan menempel dan
mengisap darah ikan lain. Superkelas Gnathostomata meliputi berbagai hewan Vertebrata yang
mempunyai rahang, dibagi menjadi enam kelas yaitu Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia,
Reptilia, Aves, dan Mammalia. Pada bagian ini hanya dibahas mengenai klasifikasinya saja,
sedangkan organ-organ tubuhnya akan dibahas lebih mendalam di kelas XI.

1) Chondrichthyes

Chondrichthyes meliputi berbagai jenis ikan bertulang rawan yaitu berbagai hiu dan ikan pari.
Karena tidak mempunyai tulang, maka hewan ini tidak mempunyai sumsum tulang tempat
pembuatan darah merah, sehingga darah merah dibuat di limpa dan kelenjar di sekitar organ
kelamin serta pada organ khusus yang disebut organ leidig. Selain itu ikan ini mempunyai organ
khusus lain yang disebut organ epigonal yang berfunsi sebagai sistem imunitas/kekebalan.
Tubuhnya mempunyai 5 7 celah insang yang tidak ditutupi oleh operkulum, terletak pada
kedua sisi faring. Tubuhnya dilapisi kulit yang ditutupi oleh sisik plakoid. Sisik plakoid tersusun
oleh bahan tulang yang dilapisi email, sehingga jika kamu meraba kulit ikan Chondrichthyes
akan terasa kasar. Pada mulut ikan hiu terdapat gigi yang merupakan modifikasi sisik yang
mengalami pergantian secara tak terbatas. Tidak semua ikan hiu bersifat predator. Hiu putih
raksasa memakan plankton dan makhluk hidup laut kecil lainnya (filter feeder). Contoh
Chondrichthyes adalah Chimaera sp. (ikan tikus), Isurus oxyrinchus (hiu Atlantik),
Eugomphodus cuvier (hiu macan), Pristis pectinata (hiu gergaji), Raja erinacea (ikan pari), dan
Carcharodon carcharias (hiu putih raksasa).
2) Osteichthyes

Osteichthyes meliputi berbagai jenis ikan bertulang keras atau bertulang sejati. Terdapat sekitar
29.000 jenis yang masih hidup sehingga Osteichthyes merupakan kelas terbesar dari Vertebrata.
Ilmu yang mempelajari ikan dan kehidupannya disebut iktiologi. Bentuk tubuh, ukuran, tempat
hidup, dan cara hidup bermacam-macam. Tubuhnya ditutupi oleh sisik bertipe sikloid dan
stenoid. Ikan bertulang sejati mempunyai alat-alat yang berkembang baik, seperti sistem
pencernaan, sistem sirkulasi dengan jantung beruang dua, alat pernapasan menggunakan insang,
mempunyai otak dan sistem saraf, sistem otot, alat ekskresi berupa ginjal, dan sistem reproduksi.
Ikan ini juga mempunyai gelembung renang berupa kantong udara pada rongga perut untuk
membantu mengapung dan alat bantu pernapasan. Selain itu ikan bertulang sejati mempunyai
gurat sisi atau linea lateralis untuk mengetahui tekanan air. Contohnya adalah Salmo salar (ikan
salmon Atlantik), Trichogaster trichopterus (ikan sepat mutiara), Scleropages formosus (arwana),
dan Achiroides melanorhynchus (ikan lidah).

3) Amphibia

Saat ini diketahui sekitar 6.000 jenis Amphibia yang masih hidup. Ilmu yang mempelajari
Amphibia disebut herpetologi. Amphibia meliputi berbagai jenis katak, kodok, salamander, dan
Amphibia tak berkaki. Amphibia hidup di air dan di darat (amphibia = dua kehidupan). Dalam
daur hidupnya mengalami metamorfosis. Telur menetas menjadi kecebong yang hidup di
perairan (bernapas dengan insang), kemudian kecebong tumbuh menjadi Amphibia dewasa yang
hidup di darat. Amphibia yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru dan dibantu dengan
pertukaran udara melalui seluruh permukaan tubuh. Kulit Amphibia licin, tidak bersisik, dan
mempunyai banyak kelenjar yang menghasilkan semacam lendir untuk membasahi kulit. Kulit
yang selalu basah ini efektif untuk terjadinya pertukaran udara. Beberapa jenis katak
menghasilkan racun pada kulitnya. Sistem peredaran darah tertutup dengan jantung beruang tiga
(dua serambi dan satu bilik). Hewan ini bersifat poikiloterm yaitu suhu tubuh diatur
menyesuaikan dengan suhu lingkungan. Amphibia bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi
eksternal. Contoh: Bufo viridis (bangkong), Rana cetesbina (katak sawah), Dendrobates azureus
(katak beracun), Salamandra salamandra, (salamander api), dan Notophthalmus viridescens
(kadal salamander merah).

4) Reptilia

Reptilia hidup di darat, tubuhnya ditutupi sisik yang tebal, mengandung zat keratin sehingga
tidak dapat ditembus air. Sisik ini merupakan skeleton yang berfungsi sebagai pelindung tubuh.
Dalam hidupnya beberapa jenis Reptilia mengalami pergantian kulit/ekdisis. Reptilia bernapas
dengan paru-paru. Pada Reptilia yang hidup di perairan mempunyai kulit yang permeabel dan
mempunyai insang di dekat anus. Sistem sirkulasi tertutup dengan jantung mempunyai empat
ruang namun belum tersekat sempurna. Sistem saraf lebih berkembang dibandingkan Amphibia.
Hewan ini berkembang biak secara seksual, bersifat ovipar atau ovovivipar. Reptilia merupakan
hewan poikiloterm. Telurnya dibungkus cangkang dari zat kapur. Reptilia meliputi berbagai jenis
buaya dan aligator (23 jenis dari ordo Crocodilia), tuatara yang hanya ada di Selandia Baru (2
jenis dari ordo Rhynchocephalia), berbagai cicak, kadal, dan ular (sekitar 7.000 jenis dari ordo
Squamata), dan kura-kura (300 jenis dari ordo Chelonia). Beberapa ordo yang lain meliputi
jenis-jenis Reptilia yang telah punah, misalnya Ichthyosauria, Pterosauria, Ornithischia, dan
Therapsida.

5) Aves
Aves meliputi berbagai jenis burung. Saat ini terdapat sekitar 10.000 jenis burung yang masih
hidup sehingga merupakan kelompok Vertebrata darat yang paling banyak. Tubuh burung
ditutupi bulu dan kebanyakan dapat terbang, hewan diurnal (aktif pada siang hari) dan beberapa
jenis nokturnal (aktif pada malam hari, misalnya burung hantu). Sayap burung dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu plumae, plumulae, dan filoplumae. Burung merupakan hewan
homeoterm, yaitu hewan yang menjaga suhu tubuh selalu tetap pada kisaran tertentu meskipun
suhu lingkungan berubah. Kemampuan terbang didukung oleh struktur yang disebut pundi udara
yang berfungsi untuk membantu pernapasan ketika terbang, membantu meringankan tubuh, dan
memperkeras suara burung. Makanan burung bervariasi, misalnya madu, biji, tumbuhan,
serangga, ikan, mamalia, bangkai, bahkan burung lain. Beberapa jenis burung melakukan migrasi
pada musimmusim tertentu untuk mendapatkan habitat yang optimal. Ciri khas kelompok burung
adalah mempunyai paruh yang keras dan tidak bergigi, merupakan hewan ovipar dengan telur
dilindungi cangkang yang keras, laju metabolisme tinggi, jantung terdiri dari empat ruang yang
tersekat sempurna, dan mempunyai tulang yang ringan namun kuat.

Burung mempunyai ciri khas, yaitu suhu tubuh yang tidak tergantung pada Iingkungan (hewan
yang homoiotherm), mempunyai sayap yang berfungsi untuk terbang dan mengerami telurnya.
Contoh: Columba livia (merpati), Gallus gallus (ayam), Struthio camelus (burung unta),
Haliaeetus leucocephalus (elang), dan Leucopsar rothschildi (jalak bali).

6) Mammalia
Mammalia meliputi sekitar 5.500 jenis hewan (termasuk manusia) yang ciri khasnya mempunyai
kelenjar susu dan tubuh ditutupi oleh kulit yang berambut. Mempunyai dua pasang alat gerak
yang dapat mengalami modifikasi untuk memegang, berjalan, lari, memanjat, menggali,
berenang, atau terbang. Otak Mammalia berkembang lebih baik dari hewan yang lain dan
membentuk struktur khas yang disebut neokorteks. Gigi mamalia juga mengalami diferensiasi
sesuai dengan jenis makanannya. Sistem peredaran darah tertutup, jantung terdiri dari empat
ruangan, dan bernapas dengan paru-paru. Embrio Mammalia berkembang di dalam rahim dan
hewan betina menghasilkan susu untuk memelihara anak yang baru lahir hingga usia tertentu.
Umumnya hewan Mammalia bersifat vivipar, kecuali platipus (Ornithorynchus sp) bersifat
ovipar. Mammalia dibagi atas beberapa ordo yaitu Monotremata (hewan berparuh yaitu platypus
dan ekidna), Marsupialia (hewan berkantong, misalnya kangguru, kuskus, dan oposum), dan
Placentalia (hewan yang mempunyai plasenta ketika embrio)

Anda mungkin juga menyukai