Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Mandiri Muntok
Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit Dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Bank Mandiri Muntok
1. Pendahuluan
suatu negara. Dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan
UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dana yang telah berhasil dihimpun oleh
pemberian kredit.
dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Loen dan
Ericson, 2007:84).
tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit,
karena apabila kredit yang diberikan kepada nasabah memiliki suku bunga yang
bagi perbankan dan perekonomian suatu negara. Fluktuasi suku bunga kredit
tingginya tingkat suku bunga kredit, hal ini akan sangat meresahkan para
para pengusaha kepada pihak perbankan karena dana yang ditawarkan sangat
mahal.
Untuk menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan
diantaranya cost fund, biaya operasi, cadangan risiko kredit macet, laba yang
oleh bank mengandung resiko yaitu berupa tidak lancarnya pembayaran kredit
atau dengan kata lain kredit bermasalah (Non Performing Loan) sehingga akan
kredit.
solvabilitas.
Salah satu hal yang mempengaruhi profitabilitas adalah suku bunga kredit. Suku
bunga ini akan menentukan berapa persen bunga yang akan diberikan oleh pihak
memperoleh laba secara efektif dan efisien. Secara garis besar, laba yang dihasilkan
perusahaan berasal dari penjualan dan pendapatan investasi yang dilakukan oleh
laba dalam suatu periode tertentu yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Profitabilitas. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank dapat bersumber
dari berbagai kinerja profitabilitas yang ditunjukkan beberapa indikator (Nasser & Aryati,
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank
(Sofyan, 2003). Menurut Sartono (2001: 114) rasio profitabilitas dapat digunakan untuk
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba, baik hubungannya dengan
Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, bank memiliki tujuan utama yaitu mencapai
tingkat profitabilitas yang maksimal (Fifit, 2013). Profitabilitas menggambarkan kemampuan bank
untuk menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efisien, selain itu profitabilitas
dalam satu atau setiap periode (Fifit Syaiful Putri, 2013). Tingginya profitabilitas suatu bank dapat
menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja bank tersebut dapat dikatakan baik, karena
diasumsikan bahwa bank telah beroperasi secara efektif dan efisien dan memungkinkan bank
menyuimpulkan