ANALISIS
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran
2017/2018
Puji syukur dipanjatkan kehadiran Allah, SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
maka penyusunan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ini dapat diselesaikan.
Kriteria ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan (Permendikbud Nomor 23 tahun 2016).
Kriteria ketuntasan minimal diperlukan oleh guru untuk mengetahui kompetensi yang
harus dikuasai secara tuntas oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang
optimal dapat segera diperbaiki. Penemuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan
pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan
memperhatikan; 1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik), 2) Kompleksitas
(mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya kompetensi dasar), 3) Kemampuan
Daya Dukung (orientasi pada sumber belajar).
Pengetahuan (KI-3) dan Keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas jika pencapaian
kompetensinya minimal 60. Sedangkan Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2)
minimal Baik (B). Satuan pendidikan berhak untuk menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal
di atas ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui analisa dengan
mempertimbangkan kriteria ketuntasan belajar.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam hasil analisis KKM ini,
untuk itu penyusun membuka diri dalam menerima kritik dan saran yang konstruktif guna
perbaikan di masa mendatang. Terima kasih.