Anda di halaman 1dari 30

BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

FILOSOPI PEMASANGAN KATUP ISOLASI


DAN ISOLASI MEKANIK
Engineering passion series 2008 publication
Alvin Alfiyansyah - Author
Ronaldo Reagan Co-Author
IIPS and KMI active member

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 1 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

FILOSOPI PEMASANGAN KATUP ISOLASI DAN ISOLASI MEKANIK

DAFTAR ISI .... 2


DAFTAR GAMBAR 3
DAFTAR TABEL 4
PENGANTAR .. 5
ABSTRAK 6

1. PENGENALAN SINGKAT 8
1.1. DASAR UMUM FILOSOPI ISOLASI .. 8
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ISOLASI 9
1.3. KOSA KATA ISOLASI . 9

2. METODE ISOLASI DAN APLIKASI 11


2.1. ISOLASI POSITIF . 11
2.2. ISOLASI DENGAN KATUP (VALVE ISOLATION) . 12
2.2.1 Double Block & Bleed (DB&B), Katup Ganda Dua Sisi Dengan Vent . 13
2.2.2 Single Block & Bleed (SB&B), Katup Tunggal Dengan Vent 15
2.2.3 Single Block (SB) & Double Block (DB), Katup Tunggal dan Katup
Ganda .. 15
2.2.4 Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan DB&B . 15
2.2.5 Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan SB&B . 16
2.3. PEMASANGAN KATUP .. 16
2.4. JENIS-JENIS KATUP DALAM ISOLASI 17
2.4.1 DB&B Menggunakan Satu Katup Saja .. 17
2.4.2 Block Valve yang Menawarkan Solusi Tight Shut Off .. 17
2.4.3 Check Valve 18
2.4.4 Katup Pengontrol Aliran . 18
2.4.5 Katup Lainnya . 18
2.5. PEMILIHAN KATUP 19
2.6 DEFINISI KONDISI DAN PENGGUNAAN 20
2.7 PENGUNCIAN KATUP 20

3. ISOLASI SISTEM 22
3.1. GENERAL ... 22
3.2 PEMBUANGAN SEJUMLAH FLUIDA KE UDARA (VENTING) DAN KE
SISTEM FLARE .. 23
3.3 DRAINING .. 27
3.4 PURGING & FLUSHING .. 29

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 2 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Spectacle Blind atau Spade Dalam Posisi Tertutup .. 11


Gambar 2.2 Pelepasan Spool Piece atau Katup dan Pemasangan Flanges .. 11
Gambar 2.3.aDB&B Desain Normal .. 13
Gambar 2.3.bDB&B ketika Isolasi . 13
Gambar 2.3.cDB&B dengan Bleed Ring 14
Gambar 2.3.dContoh Lengkap dari Double Block and Bleed tag dan Pengaturannya ... 14
Gambar 2.4 DB&B Katup Integral/Modular 14
Gambar 2.5.aSB&B Desain Normal .. 15
Gambar 2.5.bSB&B Desain Sederhana .. 15
Gambar 2.6.aKatup Blok Tunggal . 15
Gambar 2.6.bKatup Blok Ganda 15
Gambar 2.7 Desain Sederhana Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan DB&B . 16
Gambar 2.8 Desain Sederhana Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan SB&B .. 16
Gambar 3.1 Koneksi ke Sistem Vent yang Umum 23
Gambar 3.2 Gambar Pemasangan Katup dalam Sistem Vent 24
Gambar 3.3 Gambar Pemasangan Katup dalam Sistem yang Terkoneksi ke Sistem
Flare .. 24
Gambar 3.4 Gambar posisi Globe Valve dan Ball Valve yang Terkoneksi ke Sistem
Flare Bertekanan Tinggi (HP Flare) . 25
Gambar 3.5 Pengaturan BDV Di mana Orifice Dapat Diinspeksi Ketika Sistem Flare
sedang di Matikan (Shut Down) 25
Gambar 3.6 Pengaturan BDV Di mana Orifice Dapat Diinspeksi Ketika Sistem Flare
sedang Beroperasi . 26
Gambar 3.7 Pengaturan pada saat dilakukan Blow Down Secara Manual untuk
Perawatan .. 26
Gambar 3.8 Desain Sederhana dari Isolasi PSV ganda yang Terkoneksi ke Sistem
Flare .. 27
Gambar 3.9 Posisi Double Block Valve untuk Koneksi ke Sistem Drain Tertutup . 27
Gambar 3.10 Desain Sederhana dari DB&B yang Terkoneksi ke Closed Drain dengan
Spectacle Blind . 28
Gambar 3.11 Desain Sederhana dari DB&B yang Terkoneksi ke Closed Drain dengan
Pressure Break . 28

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 3 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kondisi Proses Kotor dan kasar ... 19


Table 2.2 Clean service 19
Tabel 2.3 System Definitions 20
Tabel 2.4 Valving Requirements .. 20

.. Bersambung kepada tulisan dan bab lain

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 4 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

PENGANTAR
Ketika membaca sebuah tulisan karya Moderator KMI Bidang Keahlian Proses, saya seperti
dipicu untuk lebih mengerti konsep isolasi mekanik. Ternyata memang hal ini tidak mudah dan
diperlukan penjabaran singkat tentang berbagai metode yang sudah ada agar mengerti maksud
dari konsep isolasi tersebut untuk memilih cara isolasi yang paling sesuai dengan proses yang
ada.

Satu perusahaan dengan perusahaan lainnya terkadang memakai rule of thumb yang berbeda,
tetapi pada akhirnya rule of thumb ini tidak berguna jika desainer sistem proses atau desainer
bagi proses perawatan alat-alat yang dimaksud tidak mengerti konsep isolasi mekanik yang
diterapkan oleh perusahaannya.

Ketika rule of thumb tersebut di cek ulang terhadap standar kebutuhan keamanan proses, maka
sudut pandang yang berbeda dapat dilihat disitu. Jika kita melakukan QRA secara kualitatif
terhadap hasil desain dan melihat konsekuensi terjadinya kebakaran, pastilah salah satu tindakan
preventif untuk mencegah skenario terjadi kebocoran dan api adalah mengurangi pemakaian
flange dan valve. Tapi, ketika berbicara mengenai masalah perawatan (maintenance), maka pasti
ditemukan jenis teknik isolasi tertentu sangat disukai, tapi lagi-lagi tunggu dulu jika dilihat dari
sudut keamanannya. Menurut OREDA kalau tidak salah pipe joint mempunyai failure rate 0.5 /
106 hr, sementara Valve mempunyai failure rate yang berbeda sesuai dengan jenis dan cara
pengoperasiannya (manual operated, instr. air driven, solenoid, etc.) dan juga jenis kegagalannya
(FO atau FC).

Berdasarkan hal di atas, sangatlah wajar jika teknik isolasi mekanik sangat perlu diketahui oleh
desainer proses, mekanik maupun maintenance dan belum tentu teknik isolasi yang anda pilih
disetujui oleh Superintendent Process Area di tempat kita bekerja ketika hendak melakukan
perawatan dan pemasangan unit operasi baru.

Tulisan ini akan bersambung ke bagian selanjutnya yang masih dalam renungan penulis. Untuk
masalah aplikasi yang sangat kompleks disarankan untuk melakukan brainstorming dengan
proses dan safety leader di tempat anda, karena tulisan ini hanyalah sebuah artikel petunjuk
singkat untuk berbagai konsep isolasi yang ada.

Memang tulisan ini sebenarnya sangat umum dan mendasar karena banyak juga ditemukan di
internet. Hanya saja perlunya tulisan ini dibuat karena banyak yang memerlukannya untuk
pembahasan dalam bahasa pribumi (baca: Indonesia) yang diharapkan membawa manfaat yang
lebih besar. Data terlampir dalam artikel ini sangat subjektif tergantung kepada engineering
practice yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan.

Pengalaman dan kritik adalah guru terbaik bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Semoga berguna, selamat menikmati.

Terimakasih atas perhatiannya.

Wassalam,
Alvin Alfiyansyah
Ronaldo Reagan

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 5 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

ABSTRAK
Pada umumnya, sebuah desain sistem perpipaan yang aman merupakan syarat utama
yang harus dimiliki oleh sebuah sistem produksi, baik bagi kebutuhan sistem produksi yang baru
ataupun modifikasi sistem yang lama. Seorang desainer sistem perpipaan harus tahu secara
umum karakteristik fluida yang akan dialirkan ke dalam sistem perpipaan tersebut, terlebih jika
fluida yang dialirkan bersifat berbahaya dan beracun.

Seorang desainer yang berpengalaman juga harus mampu memberikan alternatif desain
yang efektif menyangkut falsafah desain (sesuai kode ASME B.31.3, code piping lainnya dan
lain-lain), tanpa melupakan keperluan bahwa sistem perpipaan tersebut juga nantinya perlu
perawatan atau bahkan penggantian.

Jadi alternatif desain perpipaan yang efektif harus mempertimbangkan:

1. Kebutuhan standar
Kebutuhan Standar dapat dilihat pada code praktis, ASME, ANSI, dan lain-lain.
Sebagai contoh pada kode ASME B31.3 2002 dalam hal Kebutuhan Perlindungan
(Safeguarding):
a) Sifat berbahaya dari fluida proses, yang dipertimbangkan dalam kombinasi yang
berbahaya dari suhu, tekanan dan komposisi dalam range kondisi yang diharapkan.
b) Jumlah fluida yang dapat terlepas dari bagian pipa yang rusak yang mengakibatkan
kebocoran, mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, dan menyadari
jangkauan bahaya yang mungkin dari banyaknya jumlah fluida tak berbahaya yang
dapat terlepas hingga fluida beracun dalam jumlah yang sedikit.
c) Kondisi-kondisi yang diharapkan dalam lingkungan yang dievaluasi yang
memperkirakan efek-efek yang mungkin dengan munculnya bahaya-bahaya yang
disebabkan oleh kegagalan perpipaan yang mungkin terjadi.
d) Dengan adanya kemungkinan memperluas/meningkatkan operasi, pemeliharaan, dan
kontak operator, maka hal ini sama dengan adanya kemungkinan kerusakan
perpipaan dari sebab langsung dan tak langsung.
e) Kemungkinan kebutuhan untuk mengalirkan listrik statis ke dalam tanah untuk
mencegahnya tersulutnya uap (vapour) yang mudah terbakar.
f) Keamanan yang bersifat langsung dalam perpipaan yang berasal dari kualitas yang
baik dari konstruksi material, metode penggabungan/sambungan dan catatan rekam
dari keandalan operasi.

2. Kebutuhan Proses dan Operasi


Dalam hal kebutuhan proses dan operasi, yang perlu diketahui adalah kondisi dari fluida
proses tersebut seperti fluida proses mesti diketahui fasanya (gas, liquid, campuran, dan
lain-lain); berapa range tekanan operasi dan suhu maksimum; apakah ada perbedaan
panas dalam operasi sebuah pipa.

3. Kebutuhan perawatan
Kebutuhan perawatan berkaitan dengan proses penutupan (isolasi)-kaidah praktis yang
diterapkan oleh perusahaan untuk masalah isolasi (DB&B, positive isolation only, spec
break, etc.) harus diketahui desainernya, dimana letak low point drain dan high point
vent, mengapa perlu eccentric reducer dan long radius elbow.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 6 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

4. Kebutuhan penggantian
Dalam hal kebutuhan penggantian, yang perlu diketahui adalah apakah spare flange
sudah tersedia, apakah dalam P&ID tergambar sistem perpipaan produksi saat ini atau
malah sudah banyak penggantian dilakukan tanpa pembaharuan/revisi pada P&ID-nya.

5. Kebutuhan keamanan
Untuk kebutuhan keamanan, perhatikan lokasi penempatan sebuah perpipaan apakah
beban rack mampu menahan load yang anda taruh disitu, perhatikan apakah lokasi
routing pipa anda juga tidak mengganggu escape route ketika kondisi darurat terjadi.
Perhatikan juga posisi vent dan drain, apakah dapat dioperasikan dengan mudah juga
letaknya apakah tidak akan membahayakan operator yang mengoperasikannya, di titik
mana pipa tersebut perlu disediakan lining dengan tebal tertentu, dan lain-lain.

6. Kebutuhan spesial
Kebutuhan spesial berkaitan dengan kebutuhan instrumentasi dan panjang pipa yang
diperlukan dalam diameter pipa proses yang ada dan berkaitan juga dengan kebutuhan
operasi apakah dua buah katup perlu dioperasikan secara bersamaan, apakah sebuah
katup ketika dioperasikan maka operator harus dapat melihat set pressure dan suhu-nya,
dan lain-lain.

Jika di dalam sistem perpipaan tersebut terdapat pengaturan dengan bantuan energi listrik
dan energi mekanik maka isolasi terhadap kedua jenis energi ini diperlukan jika hendak
melakukan perawatan atau perbaikan.

Hmm..ternyata repot juga memberikan sebuah desain pipa yang baik. Sebenarnya hal
di atas dapat dipelajari dari pengalaman dan kemauan desainer untuk mempelajari standar praktis
yang ada dan menggabungkannya dengan standar kebutuhan desain sistem yang diperlukan oleh
perusahaannya.

Dengan mengetahui kebutuhan desain maka perlu dipastikan keperluan lainnya saat pipa
tersebut mulai dibuat, dipasang atau diganti sampai dioperasikan, dalam kaidah safety sudah
masuk inherently safer, atau dengan kata lain desain yang efektif mulai dari awal bukan saat
sudah terpasang.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 7 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

1. PENGENALAN SINGKAT

1.1. DASAR UMUM FILOSOPI ISOLASI


Filosopi yang diharapkan mampu menjabarkan secara singkat petunjuk mengenai isolasi,
pengosongan dan pengurasan (venting + draining) dari berbagai peralatan dan perpipaan saat
melakukan start-up, operasi normal, shutdown atau perawatan (maintenance).

Tujuan isolasi mempunyai dua fungsi utama yaitu:


- untuk membuat suatu sistem yang terdiri dari alat utama (vessel, dan lain-lain), perpipaan
dan instrumentasi yang dimaksud tidak dioperasikan untuk sementara dan dalam keadaan
terkendali, sementara proses sistem lainnya tetap berfungsi secara normal.
- Memperlihatkan secara fisik bahwa sebuah alat aman di-isolasi dari semua kemungkinan
sumber aliran dan energi selama perawatan dilakukan atau seseorang diperlukan masuk
ke dalam bejana (vessel) untuk melakukan pembersihan misalnya.
- Memberikan kondisi kerja yang aman bagi seseorang yang hendak melakukan perawatan
terhadap berbagai peralatan dan perpipaan.

Syarat level isolasi minimum harus dipertimbangkan untuk seluruh sistem di mana
intervensi selama operasi dapat diperlukan/diharuskan. Pertimbangan ini harus berdasarkan
risiko-risiko yang berhubungan dengan intervensi operasi, termasuk:
1. Syarat-syarat untuk akses peralatan selama operasi.
2. Kategori fluida (level bahaya fluida yang terlibat contohnya sifat mudah terbakar dan
beracun).
3. Tekanan dan suhu operasi.
4. Dimensi pipa dan volume sistem (volume fluida-fluida yang berada di perpipaan dan di
dalam peralatan).
5. Durasi/lamanya operasi.
6. Frekuensi operasi.
7. Log Out & Tag Out (LOTO) sistem yang berlaku dalam perusahaan dan
penanggungjawabnya.

Kriteria yang spesifik untuk memilih level isolasi harus disediakan oleh project owner
specification yang tentunya selalu berbeda-beda. Jenis katup (valve) yang dipilih untuk tujuan
isolasi harus berdasarkan evaluasi yang sistematis dari syarat-syarat dan karakteristik-
karakteristik dari katup tersebut.

Untuk mengurangi pengaruh perawatan dalam proses produksi, biasanya berbagai alat
dibuat cadangannya dan ketika perawatan terhadap alat utama diperlukan maka teknik
memonitor kondisi selama perawatan berlangsung dapat dikerjakan lebih mudah. Isolasi dibuat
untuk perawatan bagi alat yang saling berhubungan satu sama lain. Isolasi terhadap setiap proses
sistem harus disetujui oleh operations dan seksi maintenance yang tercakup, mungkin juga
dalam hasil HAZOP (Hazard & Operability) terhadap P&ID tertentu.

Sebelum proses isolasi dilakukan perlu dicari tahu kode warna isolasi (Log Out dan Tag
Out) berbagai sistem dan penanggungjawabnya agar semua pihak yang akan mematikan atau
menghidupkan sebuah sistem sudah waspada dan menyetujui terhadap keperluan isolasi tersebut.
Standard Operating Prosedur, Checklist LOTO & Penanggungjawab, dan Job Safety Anayisis

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 8 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

(contohnya: Safety Analysis Table (SAT), Safety Analysis Checklist (SAC), dan Safety Analysis
Function Evaluation (SAFE) chart) tentu saja harus sudah dibuat dan dijadikan panduan sebelum
isolasi dapat dilakukan agar mudah mengkomunikasikan keperluan isolasi kepada orang yang
berkepentingan. Dan Permit to Work untuk maksud isolasi tersebut sudah disetujui oleh
Superintendent atau Kepala Operasi dalam area tersebut. Isolasi untuk persyaratan masuk ruang
terbatas tidak akan dibahas dalam tulisan kali ini.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ISOLASI


Maksud dari tulisan ini adalah:
- Banyaknya keinginan untuk membaca artikel mengenai isolasi dan filosopinya dalam
bahasa Indonesia.
- Perlunya artikel yang berisi petunjuk singkat untuk berbagai konsep isolasi yang ada
dalam bahasa Indonesia.
- Perlunya artikel mengenai isolasi dan filosopinya yang diharapkan membawa mamfaat
yang lebih besar bagi pembaca.

Tulisan ini dibuat untuk menjabarkan:


- Pentingnya keamanan dan biaya isolasi yang murah terhadap perawatan pabrik dan
inspeksi dengan gangguan yang seminim mungkin kepada proses produksi.
- Fasilitas operasional yang memerlukan pengurasan, pembersihan dan pembilasan.
- Lokasi yang memungkinkan untuk tambahan/pencopotan alat selama perkembangan
fasilitas produksi.
- Isolasi untuk tujuan commissioning.
- Petunjuk bagi pengembangan P&ID set yang konsisten dengan proses perawatan dan
isolasi.

1.3. KOSA KATA ISOLASI


Beberapa kosa kata yang digunakan dalam pemahaman jenis-jenis isolasi adalah sebagai
berikut:
1. Isolasi dengan Katup
Ketentuan penggunaan katup untuk mengisolasi sebuah proses sistem atau sebuah alat.
Umumnya, isolasi positif tersedia di dalam sistem atau peralatan yang akan dilepaskan
untuk diinspeksi atau dirawat.
2. Isolasi keamanan (Secure Isolation)
Proses isolasi yang ketika sudah dibuat tidak akan memberikan ketidakefektifan karena
ketidakhati-hatian atau aksi yang tidak diperlukan.
3. Isolasi Positif (Positive Isolation)
Isolasi yang berarti ada penghalang yang tetap seperti spade, spectacle blind atau spool
yang dapat dipindahkan dan blind flanges.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 9 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Index berikut adalah yang jamak digunakan:


LO : Locked Open
LC : Locked Closed
CSO : Car Sealed Open
CSC : Car Sealed Close
DB&B : Double Block & Bleed (Katup ganda dua sisi dengan Vent)
DB : Double Block (Katup Ganda)
SB&B : Single Block & Bleed (Satu Katup dengan Vent)
SB : Single Block (Satu Katup)
CB : Cavity Bleed
ESDV : Emergency Shutdown Valve
FB : Full Bore
FO : Fail to Open
FC : Fail to Close
HSE : Health & Safety Executive
LOTO : Log Out & Tag Out

Kosa kata tambahan yang sering dipakai dalam penjelasan isolasi:


VENTING : Pengurasan berhubungan dengan gas
DRAINING : Pengurasan berhubungan dengan cairan
PURGING : Pembersihan berhubungan dengan gas
FLUSHING : Pembilasan berhubungan dengan cairan

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 10 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

2. MOTODE ISOLASI DAN APLIKASI


Isolasi dapat dibagi menjadi dua kategori:
- Isolasi positif dimana tidak ada kebocoran yang dapat ditoleransi untuk keamanan
ataupun alasan kontaminasi, contohnya pada inlet vessel ketika perawatan dibutuhkan
ataupun peralatan yang diperlukan untuk diisolasi selama periode yang dibutuhkan.
- Isolasi dengan Katup (Valve Isolation) dibutuhkan untuk membuat instalasi atau
pencopotan isolasi positif (tanpa memerlukan shutdown dan pembuangan gas) atau untuk
keperluan yang tidak kritis dibandingkan isolasi positif.

2.1. ISOLASI POSITIF


Isolasi Positif dapat digunakan dengan alasan sebagai berikut:
- Untuk mengisolasi (menutup) peralatan utama atau bagian dari pabrik/proses produksi
untuk inspeksi dan perawatan dalam waktu yang panjang tanpa harus mematikan operasi
proses produksi dari pabrik.
- Untuk mengizinkan isolasi (penutupan) vessel dan tangki ketika diperlukan orang masuk
ke dalam tangki tersebut untuk melakukan perawatan.
- Untuk memenuhi keperluan hydrostatic test, commissioning, dan operasi dari sistem
operasi dan piping ketika aktifitas penyambungan atau konstruksi berlangsung.

Aplikasi penutupan yang umum dilakukan pada bagian yang aktif dari isolasi positif.
Isolasi positif biasanya dilakukan pada sisi upstream piping spec. break, atau jika ada proteksi
overpressure yang dapat dipasang pada sisi yang lebih lemah. Isolasi positif dapat dicapai
dengan memakai metoda berikut:
1. Pemutusan dan Penutupan secara fisik.
2. Line Rated / Fully Rated Spades dan Spectacle Blinds.

Bagaimana caranya:
1. Pemasangan fully rated spade dan spacer atau spectacle blind di pipa tersebut (Gambar
2.1). Ketika diisolasi, maka spectacle blind atau spade yang dipasang dalam keadaan
menutup, dan ketika spade ini dicopot maka spacer ring dipasang dalam flange pipa ini.
Spectacle blind or spade in closed
position (when spade is removed a
spacer ring is inserted)

Gambar 2.1 Spectacle Blind atau Spade Dalam Posisi Tertutup

Spectacle blind harus selalu ada di aliran inlet dan outlet bejana-bejana untuk aplikasi
isolasi positif pada saat dilakukan perawatan bejana-bejana (vessel) tersebut atau
perlunya petugas masuk ke dalam bejana (vessel) dan tangki.

2. Pelepasan spool piece pipa atau katup (valve) dan pemasangan fully rated blind flanges.
B lin d F la n ge s A d d e d
W hen S pool
R e m ov e d

S pool
L o c a tion
Gambar 2.2 Pelepasan Spool Piece atau Katup dan Pemasangan Flanges

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 11 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Setiap spool piece yang dipasang memerlukan 2 set flanges, yang berpotensi menambah
beban. Ketika spool piece dibutuhkan, spesifikasi dibuat tanpa memperhitungkan
penambahan flanges. Aturan panjang spool piece ini relatif terhadap kebutuhan di
perusahaan masing-masing.

Sebagai contoh, ketika katup butterfly tipe sandwich digunakan, flange tambahan harus
disediakan di antara katup dan spool piece untuk memungkinkan pemindahan spool tanpa
mengganggu katup butterfly tersebut.

Semua bejana (vessel) yang bisa dimasuki petugas harus dilengkapi dengan pemutusan
dan penutupan secara fisik pada semua nozzle-nya (termasuk nozzle PSV), kecuali untuk nozzle-
nozzle yang terhubung dengan sistem lain secara permanen. Pemutusan dan penutupan secara
fisik harus ditempatkan sepraktis mungkin dekat dengan bejana, yang normalnya langsung ke
nozzle. Untuk level instrumentasi, pemutusan dan penutupan secara fisik bisa dikombinasikan
dan harus ditempatkan pada koneksi pengurasan (drainage) tertutup yang umum.

Spool piece harus digunakan ketika adanya kebutuhan untuk tujuan perawatan. Setelah
memindahkan spool piece, sebuah blind flange dapat dipasang untuk melakukan pemutusan dan
penutupan secara fisik seperti yang telah dijelaskan di atas. Syarat-syarat ini dipakai untuk
pompa, kompresor dan penukar panas.

Pada pipa bertekanan tinggi (rating ANSI 900 lb dan diatasnya menggunakan sambungan
berupa cincin atau klem) isolasi positif diberikan oleh spool piece yang mudah
dipindahkan/dicopot dan blind flanges.

Pada pipa bertekanan rendah (rating ANSI 600 lb dan dibawahnya menggunakan raised
face dan flanges yang sama), spectacle blind atau spade dan spacer berbentuk cincin digunakan
untuk isolasi positif. Spool piece yang mudah dicopot dan blanked digunakan dalam kasus
dimana pemindahan alat diperlukan (seperti saat perawatan alat perpindahan panas dan pompa).
Sebagai tambahan untuk perpipaan pada vessel, kadang-kadang spool piece digunakan untuk
mengizinkan inspeksi lapisan dari nozzle. Pada pipa berukuran 3 inch atau lebih kecil, dan ANSI
300# ke bawah, isolasi positif dapat dilakukan dengan memasang spade.

Seleksi dan pemakaian spectacle blind atau spade dan spacer dalam berbagai ukuran dan
rating bergantung pada spesifikasi pipa yang akan dipasang, hal ini sangat subjektif tergantung
kebijakan perusahaan masing-masing.

2.2. ISOLASI DENGAN KATUP (VALVE ISOLATION)


Umumnya katup yang dipakai akan memiliki kemungkinan adanya kebocoran sampai
beberapa tingkat, isolasi dengan katup tidak boleh digunakan untuk proses isolasi penutupan,
terkecuali bila sistem prosesnya tidak mengandung bahaya atau dimana proses penutupan dapat
diverifikasi lebih detil dan waktunya terbatas. Lebih jauh lagi, sebuah katup harus mampu untuk
menjaga katup tetap dalam posisi tertutup untuk menghindari malfunction atau mal-operation.

Isolasi dengan katup hanya dapat berlangsung aman jika selalu diawasi dalam waktu
yang terbatas, umumnya dalam satu shift. Isolasi dengan valve digunakan untuk memungkinkan

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 12 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

pemasangan dan melepaskan isolasi positif agar mempunyai pengaruh yang sangat minim
terhadap sistem pabrik/produksi secara keseluruhan.

Dengan banyaknya tipe isolasi menggunakan katup maka kemungkinan naiknya turunnya
tekanan akan ada, sehingga perlu memasang instrumen pembaca tekanan berkatup pada
downstream dari block valve pertama. Ketika isolasi pertama kali dilakukan pantau setidaknya
10 menit atau lebih untuk memastikan integritas katup tersebut. Untuk pemasangan koneksi
bleed, diperlukan tambahan katup sebelum dihubungkan dengan instrumen pembaca tekanan.
Mungkin selain tekanan, naik turunnya suhu yang juga pada akhirnya berhubungan dengan
energi adalah dasar mengapa banyak metode isolasi yang diaplikasikan.

Penjelasan bagi metode isolasi dengan katup dibawah ini berurutan sesuai hirarki
keamanannya.

2.2.1 Double Block & Bleed (DB&B), Katup Ganda Dua Sisi Dengan Vent
Tipe ini harus ada untuk isolasi peralatan-peralatan dan pipa-pipa dengan rating mulai
dari 150 lb hingga di atasnya jika terdapat komponen Sulfur (H2S) dalam fluida yang melewati
peralatan-peralatan atau pipa-pipa tersebut (sour service). Jika komponen sulfur (H2S) tidak ada
dalam fluida (sweet service), maka penggunaan DB&B pada rating 300 lb dan di atasnya.

Pemasangan DB&B dapat digunakan dengan menggunakan 2 katup ganda dua sisi
dengan vent sebagai koneksi bleed. Jika tempat atau panjang pipa terbatas, maka drip ring
dipasang jika dimaksudkan sebagai drain bleed. Sedangkan bleed ring dipasang jika
dimaksudkan untuk venting, baru setelah itu katup bleed dipasang setelah drip/bleed ring
terpasang. Kedua katup biasanya dalam posisi terbuka dengan katup bleed dalam posisi tertutup
untuk operasi normal. Saat isolasi dibutuhkan, katup ganda dua sisi tersebut ditutup dan katup
bleed dibuka.

Pada dasarnya, untuk melakukan isolasi tipe Double Block and Bleed (DBB), sebuah
katup tunggal dapat diterima hanya jika gaya (force) yang bekerja pada permukaan seals bersifat
independent dari sistem bertekanan dalam arti tidak bergantung dari sistem itu sendiri, dan jika
sebuah koneksi bleed disediakan di antara dua permukaan seal (typically a double expanding
gate valve).

Gambar 2.3.a DB&B Desain Normal Gambar 2.3.b DB&B ketika Isolasi

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 13 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 2.3.c DB&B dengan Bleed Ring

Gambar 2.3.d Contoh Lengkap dari Double Block and Bleed tag dan Pengaturannya

Keterbatasan metode ini adalah:


- Pemasangan banyak katup diperlukan, kecuali utk tipe DB&B yang modular.
- Diperlukan tugas pengawasan operasi isolasi yang kompleks.
- Sejumlah fluida terbuang di outlet sistem ketika draining atau venting (pembuangan).
- Aktifitas pembersihan diperlukan akibat adanya fluida yang terbuang.
- Terkadang media pembersih yang cukup besar diperlukan untuk membersihkan fluida
yang terbuang akibat proses bleed ini.
- Operasi dalam keadaan manual akan membuat risiko yang kompleks terhadap
kemungkinan terjadinya kesalahan saat diperlukan pembukaan/penutupan bleed.

Penggunaan katup isolasi plus seat ganda dengan rongga integral bagi katup bleed dapat
digunakan untuk aplikasi yang spesifik, tetapi jangan memakai jenis katup ini jika prosesnya
banyak mengandung pasir atau yang sangat korosif. Untuk pipa yang kecil, umumnya untuk
aliran bahan kimia dan koneksi instrumentasi, maka pemakaian katup integral/modular DB&B
lebih baik digunakan.
CB

D
Gambar 2.4 DB&B Katup Integral/Modular

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 14 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

2.2.2 Single Block & Bleed (SB&B), Katup Tunggal Dengan Vent
Prinsip penggunaan SB&B hampir sama dengan DB&B tetapi tingkat keamanannya lebih
kecil. Jika kebocoran berlangsung dari katup ini, maka penghentian proses diperlukan untuk
menutup sistem operasi.

S
Gambar 2.5.a SB&B Desain Normal Gambar 2.5.b SB&B Desain Sederhana

2.2.3 Single Block (SB) & Double Block (DB), Katup Tunggal dan Katup Ganda
Katup tunggal menyediakan keseimbangan bagi kebutuhan isolasi yang umum, kecuali
ketika katup ganda lebih diperlukan. Contoh ciri yang khas adalah ketika kemungkinan
pembekuan terjadi saat pendinginan dari ekspansi gas terjadi, contohnya: pipa untuk manual
blow down dan koneksi instrumen yang diperlukan.

Gambar 2.6.a Katup Blok Tunggal

Gambar 2.6.b Katup Blok Ganda

2.2.4 Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan DB&B


Metode Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan DB&B adalah standar tertinggi
dari isolasi mekanik berbagai perusahaan jika isolasi positif tidak diperlukan dan sesuai rating
design standard perusahaan. Pengaturan DB&B menyediakan isolasi awal (initial isolation)
untuk mengaplikasikan metode Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik secara bertingkat. Seperti
yang telah dijelaskan di atas, metode penggunaan spectacle blind dalam isolasi positif, ketika
sebuah pipeline atau peralatan hendak diisolasi maka kedua katup blok di sisi upstream dan
downstream bagian yang akan diisolasi akan menutup dan spectacle blind atau spade yang
dipasang juga dalam keadaan menutup. Sedangkan bleed dalam keadaan terbuka.

Penggunaan 2 katup blok di kedua sisi bagian yang akan diisolasi memungkinkan isolasi
pada sistem proses bertekanan tinggi dengan tidak adanya komponen Sulfur (sweet service)
secara bertingkat atau juga pada sistem proses bertekanan rendah jika terdapat komponen Sulfur
(H2S) pada fluida yang melewati sistem proses tersebut (sour service).

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 15 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 2.7 Desain Sederhana Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan DB&B

2.2.5 Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan SB&B


Pengaturan SB&B dalam metode ini juga menyediakan isolasi awal (intial isolation)
untuk mengaplikasikan metode Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik. Metode ini dapat
diaplikasikan pada sistem proses sweet service bertekanan rendah (rated 150 lb).

Gambar 2.8 Desain Sederhana Pemutusan dan Penutupan Secara Fisik dengan SB&B

2.3. PEMASANGAN KATUP


Isolasi pabrik/sistem produksi terhadap jalannya sistem tersebut hanya diizinkan ketika
risiko terhadap penghentian produksi dan pengurangan tekanan sistem tidak dapat dihindari.

Katup penutup atau isolasi tidak boleh digunakan untuk keperluan tekanan yang naik
turun secara terus menerus karena akan berpengaruh terhadap kemampuan katup untuk menutup
dengan rapat. Setiap katup yang digunakan untuk isolasi harus tersedia segel positif yang dapat
diandalkan ketika menutup. Kriteria yang spesifik untuk memilih tingkatan isolasi harus
disediakan oleh project owner yang tentunya selalu berbeda-beda. Sehingga, jenis katup yang
dipilih untuk tujuan isolasi harus bedasarkan evaluasi yang sistematis dari syarat-syarat dan
karakteristik-karakteristik alami dari katup tersebut. Secara umum, katup untuk isolasi adalah
ball valve. Tetapi, gate valve atau conduit gate valve dapat juga digunakan untuk keadaan proses
yang berpasir atau abrasif. Butterfly valve dapat digunakan untuk proses non hazardous ketika
tight shut off tidak begitu diperlukan. Semua katup isolasi harus mampu dikunci rapat untuk
terbuka maupun menutup.

Fail Close ESD Valve dapat digunakan sebagai katup isolasi (sendiri atau sebagian dari
DB&B) dimana actuator valve dapat dicopot untuk mencegah operasi yang tidak sesuai. Fail
Open valve tidak dapat digunakan sebagai katup isolasi.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 16 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Katup bagi koneksi bleed sebaiknya dipasang menurut standar perpipaan yang lebih
mendetil. Bleed harus dipasang dengan seksama agar fluida yang keluar dari bleed tidak
mencederai personil yang mengoperasikan atau yang berada didekatnya, begitu juga diharapkan
tidak mempengaruhi instrumen atau pipa lainnya bila tidak, maka pembersihan harus
dilakukan setiap kali sudah mengoperasikan bleed.

Ketika ada kemungkinan hydrate terbentuk dalam koneksi bleed atau dimana verifikasi
diperlukan terhadap adanya kemungkinan katup pertama atau seat katup tersebut macet (setelah
dilakukan pressure build-up test), maka indikator pembaca tekanan harus dipasang. Bleed yang
tidak tersambung pada sistem vent atau drain, sebaiknya selalu dikosongkan saat tidak
digunakan atau ditutup dengan fully rated blind flange. Umumnya, ukuran bleed harus dibuat
sesuai dengan jumlah kebocoran yang dapat terjadi pada katup pertama. Hal ini untuk
memastikan bahwa katup kedua dalam sistem DB&B kebocoran dapat diabaikan.

2.4. JENIS-JENIS KATUP DALAM ISOLASI


Katup yang umum digunakan pada fasilitas produksi minyak mentah, dapat dibagi ke
dalam 5 kategori sebagai berikut:

2.4.1 DB&B Menggunakan Satu Katup Saja


Katup-katup ini digunakan saat ukuran dan rating tekanan bagi konfigurasi DB&B tidak
ekonomis. Katup ini digunakan pada posisi terbuka atau tertutup penuh. Contoh jenis katup ini
adalah sebagai berikut:
- Double expanding through conduit gate valve.
- Double piston effect ball valve.
- Two plug valves in a single body. (Pressure balanced).

Untuk ukuran 2 inchi dan dibawahnya, modular DB&B dapat digunakan. Katup modular
mempunyai kelebihan karena lebih ringan dan desain yang integral ditambah pengurangan
pemakaian flange untuk koneksi pipa. Instalasi modular umumnya digunakan untuk purging,
injeksi bahan kimia dan koneksi contoh produksi termasuk juga untuk instrumen pembaca
tekanan dan suhu. Biasanya, Check Valve dan Needle Valve dapat disambung ke body katup ini.
Hal ini dapat dilihat lebih jelas dalam P&ID.

2.4.2 Block Valve yang Menawarkan Solusi Tight Shut Off


Katup berikut ini biasa digunakan dalam posisi terbuka atau tertutup penuh:
- Gate valves (wedge, flexi wedge or through conduit).
- Ball valves (floating, trunnion mounted trunnion mounted with metal seats, rising stem or
non-contact).
- Plug valves (pressure balanced).
- Butterfly valves (high performance, see 2.4.4)

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 17 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

2.4.3 Check Valve


Check valve biasa digunakan untuk menahan laju aliran balik. Aliran proses yang
mempunyai kemungkinan aliran balik yang besar misalnya pada tekanan desain proses yang
tinggi akan digunakan dua check valve secara seri untuk mengurangi aliran balik. Asumsinya,
karena satu check valve dapat saja gagal dan dua check valve secara seri akan mengurangi risiko
kegagalan terhadap adanya aliran balik terutama saat tekanan cepat naik dan turun.

Check valve tidak cocok digunakan untuk keperluan isolasi yang aman walau digunakan
bersamaan dengan katup 2.4.2 di atas. Hal ini dikarenakan tidak mungkin diketahui kondisi segel
permukaan dari katup ini walau mechanical clapper dari katup ini tersegel dengan benar.

Contoh beragam check valve yang umum digunakan sebagai berikut:


- Swing check
- Wafer check
- Ball check (small bore)
- Piston check (small bore)

2.4.4 Katup Pengontrol Aliran


Katup ini tidak diizinkan untuk dipakai sebagai alat isolasi yang aman karena ada
kemungkinan terjadi kerusakan pada seat/plug pada saat digunakan untuk mengontrol naik
turunnya tekanan dan aliran.

Contohnya adalah sebagai berikut:


- Butterfly valves (dapat digunakan sebagai katup tunggal tergantung kondisi proses,
lihat paragraf 2.4.2 di atas)
- Globe valve (dapat digunakan sebagai katup tunggal jika tight shut off tersedia)
- Needle valve (small bore)

2.4.5 Katup Lainnya


Katup berikut ini juga lazim digunakan untuk fasilitas produksi, untuk kondisi proses
yang spesial dan ditulis sebagai referensi saja disini.

Contohnya adalah sebagai berikut:


- Diaphragm valves
- Knife gate valves
- Parallel plug valve
- Non-slam check valve (Mokveld or equivalent)

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 18 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

2.5. PEMILIHAN KATUP


Seleksi tipe katup yang digunakan untuk berbagai kondisi proses, ukuran pipa, dan rating
tekanan bergantung pada spesifikasi perpipaan seperti yang terlihat pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.2
di bawah ini.

Tabel 2.1 Kondisi Proses Kotor dan kasar


Isolation
SB&B DB&B D B & B in
Valve type
Single Valve
Semua Semua
Wedge gate Tidak ada
ukuran ukuran
Through conduit
class 600 class 600 Tidak ada
gate
Through conduit
Tidak Tidak class 300
expanding gate
Range Range
Plug Ukuran Ukuran Tidak
Terbatas Terbatas
Double plug Tidak ada Tidak ada class 300
Ball valve, metal
TERGANTUNG KEPUTUSAN ENGINEERING
seated, trunnion
mtg.
Range Range
Ball valve rising
Ukuran Ukuran Tidak ada
stem
Terbatas Terbatas

Table 2.2 Clean service


Isolation SB&B DB&B D B & B in
Valve type Single Valve
Range Range
Ball valve (floating) Ukuran Ukuran Tidak
terbatas Terbatas
Ball valve trunnion
Ya Ya Tidak
mounted
Ball valve double
Tidak Tidak > class 300
piston effect seats
Range
Range
Ukuran
Butterfly valve Ukuran Tidak
Terbatas
terbatas

Wedge gate Ya Ya Tidak

Range Ukuran Terbatas tergantung pada produsen katup.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 19 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

2.6 DEFINISI KONDISI DAN PENGGUNAAN


Tabel-tabel berikut ini (Tabel 2.3 dan Tabel 2.4) berisi tipe isolasi untuk proses yang
spesifik dan sistem utilitas. Definisi yang ada pada tabel-tabel tersebut adalah berdasarkan
publikasi HSE berjudul, Safe Isolation of Chemical Plant (Ref. 1).

Tabel 2.3 System Definitions


Sistem Utilitas Yang Sistem Utilitas Yang Fluida Proses
Tidak Berbahaya Berbahaya
Plant/Instrument Air Inert Gas Minyak Hidrokarbon
Seawater Fresh/Potable Diesel Gas Hidrokarbon
Water Cooling Helifuel Air Terproduksi
Medium Media Pemanas Gas Bahan Bakar
Injeksi Air
Bahan-bahan Kimia
Glikol
Metanol

Tabel 2.4 Valving Requirements


Fluida Operating Pemasangan Katup
Pemasangan Katup
Pressure untuk Isolasi Positif
Tanpa Pekerjaan
Isolasi Positif
Non-HazardousUtilities < 20 barg SB SB
3
HazardousUtilities <10 barg SB SB 1
10-50 barg 2,3 SB&B 1 DB&B 1
1
>50 barg DB&B DB&B 1
Fluida Proses <10 barg 3 SB&B 1 SB&B 1
2,3 1
10-50 barg SB&B DB&B 1
>50 barg 2 DB&B 1 DB&B 1
1
Catatan: Juga mewakili pengawasan terhadap fasilitas tes yang tekanannya turun-
naik dan menjaga isolasi secara teratur. Gas yang dimonitor secara terus-
menerus diperlukan saat ada kemungkinan gas beracun dan berbahaya
ikut terlepas.
2
50 barg mewakili perkiraan tekanan desain untuk perpipaan ANSI 300#.
3
10 barg mewakili perbedaan antara tahapan Proses bertekanan sedang
(MP) dan bertekanan rendah (LP).

2.7 PENGUNCIAN KATUP


Setiap isolasi harus mampu menjaga isi/bagian yang diisolasi dengan aman. Jika isolasi
positif tidak memungkinkan, maka semua katup isolasi harus dikunci atau dijaga agar tidak
bergerak untuk mencegah agar tidak dioperasikan. Manajemen penguncian yang baik selalu
diperlukan dalam sistem produksi.

Katup dapat dikunci menggunakan gembok, rantai, segel bergerak/gerbong, plat disk atau
sistem penguncian yang diizinkan. Ketika katup harus dioperasikan pada serangkaian gerakan,
sistem penguncian yang saling menyambung harus tersedia untuk menjaga agar operasi berjalan
dengan benar. Untuk mengetahuinya, penulisan dalam P&ID antar alat pengunci, maka dapat

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 20 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

ditulis: LC, LO. Hal ini berhubungan dengan alat pengunci yang dipakai, dan CSC, CSO
berhubungan dengan tipe segel bergerak yang dipakai. Sistem penguncian harus ditunjukkan
sebagai bagian dari special piping item (SP items).

Katup isolasi hanya dikunci pada posisi terbuka atau tertutup, dan ketika operasi yang
tidak hati-hati dipaksakan pada katup ini akan membuat katup rusak atau berada dalam kondisi:
Dalam sistem pemadam api menggunakan air, katup pada pipa distribusi atau pada sistem
foam local biasanya mempunyai segel bergerak (atau sama dengan alat pelepas secara
cepat) yang dikunci dalam kondisi normal operasinya.
Katup by-pass di sekitar katup pengontrol harus dikunci secara tertutup.
Katup isolasi pada relief valve (PSV) biasanya dikunci pada posisi terbuka pada satu
katup dan mempunyai penguncian yang berhubungan dengan katup isolasi lain yang
dalam posisi tertutup (misalnya bila PSV tersebut mempunyai spare).
Katup yang berada pada downstream dari blowdown valve biasanya dikunci pada posisi
terbuka.
Katup isolasi yang berhubungan dengan sistem shutdown darurat/emergency shutdown
(ESD) atau juga fungsi HIPS maka harus dikunci terbuka. (Filosofi dari proyek yang
akan menentukan penggunaan jenis kunci atau segel gerbong (care seal) dalam
kondisi ini).
Katup untuk sirkuit aliran minimum pompa harus dikunci dalam posisi terbuka.

Aplikasi jenis proses lainnya harus diidentifikasi sesuai keperluan. Contohnya adalah
sebagai berikut:
1. Clean service
Adalah terminologi yang digunakan untuk mengidentifikasi fluida/gas yang bebas dari
kontaminan padatan untuk memenuhi persyaratan kualitas produk.

2. Abrasive service
Adalah adanya partikel abrasif/kasar seperti sisa pipa, padatan, sisa pengelasan dan pasir
atau batuan yang dapat merusak katup. Bahan ini dapat merusak kondisi segel katup dan
dan menyumbat katup yang membuat katup macet, tidak berfungsi serta bocor yang
akhirnya diperlukan penggantian. Kondisi abrasif ini biasanya hadir pada awal produksi
dan pada saat mature produksi.

3. Sandy service
Kondisi proses ini berkenaan dengan kondisi abrasif yang sangat parah dan ada pratikel
erosif yang terbawa dari aliran sumur minyak atau gas. Pasir adalah salah satu partikel
yang paling merusak dan memerlukan pemilihan katup yang hati-hati dan sesuai untuk
meminimalkan kerusakan yang dapat terjadi.

4. Sour service
Kondisi proses ini berkenaan dengan sistem yang memerlukan proteksi tingkat tinggi
yang tahan terhadap kebocoran karena adanya kadar H2S dalam sistem ini. Hal ini tidak
serupa dengan syarat spesifikasi oleh NACE. Pada kondisi operasi ini, isolasi
menggunakan katup haruslah menggunakan DB&B dalam semua rating tekanan.

Filosopi isolasi yang diperlukan dalam kondisi asin/sour adalah gas yang masuk ke dalam
sistem dan dibuang dengan menurunkan tekanan, pembuangan, membuang uap (ketika

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 21 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

dibolehkan), purging dengan inert gas (contoh N2) dan tes dengan gas sebelum peralatan
dapat dibuka. Izin bekerja dan prosedurnya harus diawasi dengan ketat terutama untuk
operasional dan pada proses perawatan diperlukan. Ketika ada kemungkinan iron sulfide
terbentuk karena adanya reaksi antara H2S dan peralatan dari besi (Fe2+ + H2S FeS +
H2), kemungkinan koneksi tambahan dengan aplikasi semburan air diperlukan untuk
mengatasi bahan piroforic ini. Usahakan pipa selalu dalam keadaan basah untuk
menghindari piroforic terjadi jika memungkinkan. Filter yang mempunyai kemungkinan
terkontaminasi oleh scale dari pipa juga berisiko terhadap hal ini.

3. ISOLASI SISTEM

3.1 GENERAL
Kebutuhan penurunan tekanan, pembuangan gas atau cairan, dan purging harus
dipertimbangkan sesuai dengan cara isolasi yang diperlukan. Pengawasan yang cukup harus
disediakan untuk memastikan keamanan cara penurunan tekanan, pembuangan gas atau cairan
termasuk pengecekan fasilitas karena adanya perpipaan yang hendak diputus atau tidak
dioperasikan untuk beberapa saat.

Jika memang dibutuhkan, maka tambahan katup, spectacle blind, drain dan vent harus
dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan operasional, perawatan, start-up dan shutdown.
Ketika sebuah alat dipertimbangkan untuk diisolasi, maka harus dilihat hubungan antara alat
tersebut dengan sistem prosesnya atau dengan peralatan yang lainnya.
Sebagai contohnya, isolasi sebuah kompresor akan membutuhkan juga isolasi di suction
scrubber dan after cooler-nya. Contoh yang lebih detil lagi, anda dapat membacanya dalam
prosedur di pabrik produksi yang Anda kerjakan atau beberapa tulisan di internet, atau contoh
kecil dari artikel Isolasi Mekanik Moderator KBK Proses KMI Mas Cahyo Hardo dapat juga
dijadikan bahan bacaan isolasi mekanik yang menarik.

Sebelum sistem isolasi digunakan, harus dilakukan pengetesan untuk mengetahui tingkat
keandalan sistem isolasi yang dibuat dengan cara bleeding off tekanan dan memonitor tekanan di
titik yang diisolasi.

Isolasi hanyalah sebagian dari kebutuhan aksi pemenuhan kebutuhan perawatan dari
pabrik. Tahapan khas yang dibutuhkan untuk isolasi terangkum dalam langkah berikut ini:

a. Penurunan tekanan dan membuangnya ke HP/LP Flare.


b. Pengurangan level cairan dan isolasi dengan katup.
c. Pembuangan sejumlah cairan ke sistem pengumpul cairan buangan.
d. Pembuangan sejumlah kotoran dengan air jika diperlukan dan dialirkan ke sistem
pengumpul cairan buangan.
e. Purge.
f. Pemasangan isolasi positif.
g. Gas Test.
h. Pembuangan ke atmosfir.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 22 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Sistem pembuangan ini perlu diklarifikasi ulang sebelum dijadikan rujukan ketika hendak
melakukan isolasi, apakah sanggup menahan sejumlah tekanan dari fluida yang akan dibuang,
apakah mampu menahan sejumlah liquid dan gas yang akan dibuang, dan sebagainya.

3.2 PEMBUANGAN SEJUMLAH FLUIDA KE UDARA (VENTING) DAN KE


SISTEM FLARE
Sistem pengurasan (Blowdown) ketika dibutuhkan, akan digunakan sebagai sistem
kebutuhan utama bagi penurunan tekanan vessel ataupun kompresor. Penghitungan laju venting
(pengurasan berhubungan dengan gas) berdasarkan kalkulasi Restriction Orifice (RO) supaya
diperoleh basis laju alir yang akurat dalam menghitung dimensi vent stack dan dalam melakukan
studi disperse vent. Kehati-hatian harus dipertimbangkan selama venting dilakukan ketika
operator sedang membuka katup pada DB&B yang terpasang pada perpipaan, karena operasi
venting sebanyak dua kali atau lebih secara simultan tidak diijinkan demi menghindari terjadinya
kelebihan tekanan (over pressure) pada sistem vent dan drain-nya.

Syarat-syarat berikut ini harus diaplikasikan dalam koneksi ke Sistem Vent:


a) Atmospheric vent yang lepas dari sumber berbahaya harus diarahkan ke sistem
atmospheric vent atau lokasi lain yang aman. Tangki pengurasan (drain) terbuka yang
berbahaya sebaiknya tidak dihubungkan dengan sistem atmospheric vent. Umumnya,
ketika mengkombinasikan sumber-sumber berbahaya di dalam sebuah sistem vent, aliran
balik ke tangki terbuka harus dicegah.
b) Atmospheric vent yang lepas dari sumber yang tidak berbahaya harus diarahkan ke
atmosfer dan tidak dihubungkan dengan sistem atmospheric vent.
c) Untuk pengosongan/venting ke atmosfer selama perawatan, sebuah katup vent dan blind,
alternatifnya sebuah koneksi permanen ke sebuah sistem vent yang umum, harus
disertakan. Untuk koneksi-koneksi yang permanen ke sebuah sistem vent yang umum,
pengamanan harus dilakukan untuk menghindari tekanan berlebih di dalam sistem dan
perlengkapan yang terhubung ke sistem vent tersebut, dengan cara memakai sebuah katup
blok dan sebuah orifice (Gambar 3.1). Orifice harus diukur untuk melindungi
downstream sistem dalam hal kesalahan membuka katup blok pada tekanan operasi.

Gambar 3.1 Koneksi ke Sistem Vent yang Umum

Pemasangan katup bagi sistem ini umumnya digambarkan sebagai berikut ini. Restriction
Orifice, ball valve dan doownstream expander terpasang saling berdekatan untuk mencegah
adanya choking fluida yang melewati ball valve tersebut.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 23 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

MIN
600 mm MIN

BDV

FB FB
FO LO
FO
Gambar 3.2 Gambar Pemasangan Katup dalam Sistem Vent

Jika penurunan tekanan ini hendak dilakukan secara manual karena suhu operasi yang
rendah, contohnya ketika perawatan pipeline diperlukan atau untuk mencegah hydrate terbentuk,
maka diperlukan koneksi pipa yang terpisah ke dalam flare system.

Koneksi kebutuhan ini terdiri dari ball valve dalam posisi NC (berlaku sebagai
pipeline/bagian utama pemisahan dengan sistem menuju flare), globe valve dalam posisi NC dan
ball valve lain dalam posisi NC di downstream globe valve tersebut. Sebuah orifice plate
disediakan di downstream dari globe valve tersebut untuk mengontrol jumlah fluida yang
dibuang. Pembaca suhu dipasang di upstream globe valve sementara pembaca tekanan dipasang
di downstream globe valve ini agar operator dapat mengontrol jumlah fluida yang dibuang dalam
batas waktu tertentu sesuai manual operasi yang diketahuinya.

PI

TI FO
D To Flare

FB
1000mm

Gambar 3.3 Gambar Pemasangan Katup dalam Sistem yang Terkoneksi ke Sistem Flare

Jarak minimum antara upstream ball valve dan orifice plate adalah 1000 mm. Restriction
orifice (RO), expander dan ball valve di downstream piping harus dipasang saling berdekatan
untuk mencegah choking terjadi. Jika ada kemungkinan sejumlah hydrates terbentuk dan
menghalangi aliran dalam perpipaan saat penurunan tekanan dilakukan, injeksi metanol dalam
jumlah dan konsentrasi tertentu dapat dipertimbangkan.

Berbagai alat yang dihubungkan ke sistem Flare bertekanan tinggi (HP Flare) harus juga
dipasang sistem penurunan tekanan secara manual ke sistem Flare bertekanan rendah (LP Flare)
untuk memastikan bahwa alat tersebut juga dapat diturunkan tekanannya ke tekanan atmosfir.
Koneksi manual dapat disediakan, sebagai kebutuhan minimum maka pemasangan globe valve

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 24 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

dalam posisi NC dan NC ball valve di downstream piping yang dekat dengan expander-nya
dapat dibuat.

To Flare

Gambar 3.4 Gambar posisi Globe Valve dan Ball Valve yang Terkoneksi ke Sistem Flare
Bertekanan Tinggi (HP Flare)

Semua vessel dan alat yang beroperasi dengan tekanan selalu ada katup dan vent yang
menuju atmosfir untuk keperluan perawatan. Pemasangan katup tersebut biasanya berada pada
pipa outlet gas dari vessel. Vent point tambahan juga disediakan biasanya untuk commissioning
dan start-up untuk mengeluarkan udara/uap dari pekerjaan pipa yang berada pada posisi yang
tinggi (high point). High point vent dan low point vent mengandung arti posisi atau letak
dipasangnya vent tersebut apakah pada sebuah routing pipa yang cukup punya elevasi yang
tinggi atau rendah. Udara yang terjebak dalam sebuah routing perpipaan ini perlu diperkirakan
agar penempatan vent sesuai dengan keperluannya.

Syarat-syarat berikut ini harus diaplikasikan dalam sistem proses yang terkoneksi ke
sistem Flare:
a) Pengaturan dan lokasi PSV dan rupture disk harus sesuai dengan kode desain pelepasan
tekanan yang relevan dan kode desain mekanik yang cocok. Pada suatu kasus, di mana
sebuah tambahan PSV diinstal, katup blok (block valve) harus memiliki sebuah sistem
interlock untuk memastikan ketersediaan PSV dan sequence yang benar untuk
membuka/menutup katup-katup blok tersebut.
b) Blow Down Valve (BDV) harus ditempatkan di posisi high points dari batas sistem yang
akan di blow down dalam sistem perpipaan (Gambar 3.5, 3.6, dan 3.7).
c) Blow down harus diatur dengan satu BDV dan sebuah orifice. BDV harus memiliki
isolasi sebelum menuju sistem flare untuk memungkinkan perawatan dan pengetesan
BDV (contohnya membuka katup) tanpa flaring (Gambar 3.5 dan 3.6)

Gambar 3.5 Pengaturan BDV Di mana Orifice Dapat Diinspeksi Ketika Sistem Flare sedang di
Matikan (Shut Down)

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 25 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 3.6 Pengaturan BDV Di mana Orifice Dapat Diinspeksi Ketika Sistem Flare sedang
Beroperasi

d) Blow Down secara manual ke Flare untuk tujuan perawatan, mensyaratkan throttle valve
dan block valve (Gambar 3.7). Alternatif lainnya adalah Orifice dan block valve.

Gambar 3.7 Pengaturan pada saat dilakukan Blow Down Secara Manual untuk Perawatan

e) Untuk aliran blow down, desainnya harus mempertimbangkan suhu yang rendah di
bagian upstream orifice sebagai akibat dari creep-back temperature.
f) Untuk aliran blow down, jika ada suatu potensi solidifikasi/pembentukan solid/padatan
(misalnya icing) di aliran upstream atau downstream, maka heat tracing atau insulasi
harus disediakan.

Semua aliran vent dan drain dari flowlines, perpipaan dan peralatan-peralatan lain di
arahkan menuju bejana pengurasan (drain vessel) dengan desain tekanan 5 bar gauge. Untuk
menghindari kelebihan tekanan (over pressure) dalam presurisasi sistem vent dan drain selama
operasi, semua vent dan drain dilengkapi dengan Restriction Orifice (RO) yang terletak di
bagian downstream dari isolasi dan throttling valve yang secara efektif membatasi tekanan
downstream ke tekanan 3.5 bar gauge (maximum).

Dalam melakukan isolasi terhadap PSV yang terkoneksi ke flare system, Gambar 3.8
menunjukkan skema untuk pengaturan PSV ganda. Kebutuhan akan tambahan katup untuk
memberikan isolasi yang cukup pada saat dilakukan perawatan, harus dievaluasi terlebih dahulu.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 26 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Gambar 3.8 Desain Sederhana dari Isolasi PSV ganda yang Terkoneksi ke Sistem Flare

3.3 DRAINING
Semua peralatan yang bertekanan akan menurun tekanannya karena draining
(pengurasan berhubungan dengan cairan). Semua vessel (baik yang punya weir di dalamnya atau
tidak) dan tangki tersambung dengan pipa menuju ke drain system.

Semua peralatan yang memerlukan perawatan secara berkala, dalam hydrocarbon service
atau mengandung fluida berbahaya, harus tersedia koneksi perpipaan yang tersambung dengan
sistem pembuangan tertutup (closed drain system).

Syarat-syarat berikut ini harus diaplikasikan dalam sistem yang terkoneksi ke sistem
Drain:
a) Koneksi ke sistem pengurasan (drainage) tertutup dari peralatan dan perpipaan harus
seperti yang tergambar dalam Gambar 3.9 di bawah ini.

Gambar 3.9 Posisi Double Block Valve untuk Koneksi ke Sistem Drain Tertutup

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 27 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

b) Pipa pengurasan sepanjang hingga ke bagian bawah koneksi yang berbentuk huruf T
pada header dan/atau pada suatu pipa yang ditambahkan dimensinya, sebaiknya didesain
pada tekanan yang sama karena sistem akan dikuras. Tes tekanan terhadap pipa
pengurasan ini yang terletak di bagian bawah pengaturan katup mungkin dapat dilakukan
sesuai dengan tes tekanan yang disyaratkan untuk downstream dari sistem pengurasan
tertutup (closed drainage system) (Gambar 3.9).
c) Level instrumentasi harus dihubungkan secara permanen ke sistem pengurasan di mana
pencucian (flushing) disyaratkan. Pada kasus ini, blind dapat dibuka ke kiri selama
operasi normal.

Semua pipa yang mempunyai panjang tertentu dan cairan berbahaya dapat tertahan di
dalamnya atau tidak dapat mengalir dengan sendirinya gravitasi mungkin harus dipasang pada
low point drain dan ditunjukkan dalam P&ID. Koneksi drain ini tidak boleh dioperasikan sampai
peralatan sudah diturunkan tekanannya sampai tekanan atmosfir. Koneksi ini biasanya terdiri
dari spectacle blind ditambah DB&B untuk meminimalkan kebocoran yang dapat terjadi. Untuk
perpipaan yang lebih kecil dari 2 inchi, maka dipakai katup DB&B integral atau modular.

To Closed Drains

Gambar 3.10 Desain Sederhana dari DB&B yang Terkoneksi ke Closed Drain dengan Spectacle
Blind

Untuk sistem sampai rating 600 pound, biasanya pressure rating untuk pipa closed drain
sama dengan peralatan/sistem sebelumnya sehingga perpipaan yang akan menampung drain
fluid ini tidak mengalami kelebihan tekanan karena terbukanya drain valve secara tidak sengaja.
Spec break dipasang di downstream katup isolasi ditambah spectacle blind yang mana katup
isolasi dan perpipaan ini tahan pada range suhu yang dimaksud pada saat draining. Spectacle
blind tersebut biasanya berada dalam posisi tertutup juga pada katup bleed-nya. Peralatan di
downstream dari alat yang berhubungan dengan metering (uang), spectacle blind juga biasanya
akan berada dalam posisi tertutup agar kesalahan tidak terjadi saat metering dilakukan.

Pressure
Break
To Closed Drains

Gambar 3.11 Desain Sederhana dari DB&B yang Terkoneksi ke Closed Drain dengan Pressure
Break

Untuk pabrik onshore, terkadang tidak punya drain system yang dipisahkan berdasarkan
tekanannya.

Pengosongan yang sering dilakukan dari sistem pada tekanan atmosfir atau sistem non
hidrokarbon membutuhkan koneksi permanent drain system ke open drain melewati drip tray.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 28 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

Koneksi ini dibuat sesuai dengan isi Tabel 2.3 dan 2.4. Spectacle blind fully rated atau blank
dipasang pada downstream katup terakhir. Sistem non-hidrokarbon atau atmosferik lainnya
disambung dengan katup penyambung dan blind sesuai standard perpipaan. Isolasi tipikal untuk
tipe sistem pembuangan ini dipasang pada low point dari jalur vaporu dan antara katup isolasi
diantara katup pengontrol (control valves). Mereka tidak hanya berguna saat perawatan
(maintenance) tetapi juga akan mencegah pembuangan air saat hydro test dilakukan saat
konstruksi atau penyambungan.

3.4 PURGING & FLUSHING


Koneksi dan lokasi purging harus diseleksi untuk memastikan sistem dapat di-purging
dengan waktu yang singkat. Peralatan untuk purging harus dipastikan mampu membuat atmosfir
internal dalam pipa aman ketika purging berlangsung selama beberapa saat.

Purging hidrokarbon dalam sebuah peralatan dan perpipaan dapat dilakukan oleh dua
metode berikut ini:

Membanjirinya dengan air dan membuang uap hidrokarbon ke flare, lalu


mengosongkannya ke drain system untuk fluida berbahaya ketika mengisinya dengan
inert gas atau udara. Desain full vacuum dapat dipertimbangkan untuk peralatan yang
memerlukan purging dengan jalan ini.

Pressure cycling (sweeping & pressurization/depressurize) dengan inert gas. Digunakan


untuk sistem yang lebih kecil atau sistem yang dijaga agar tetap kering dengan kadar
oksigen terbatas dan tidak memicu timbulnya api. Contoh sistem yang memakai metode
ini adalah bed dehydrator dalam dehydration unit. Purging dengan metode ini dilakukan
terhadap bed dehydrator pada saat Start-Up agar internal dehydrator terutama bagian
bed-nya terhindar dari kondisi di mana bed sudah mengadsorpsi air (water) sebelum
dehydration cycle time dimulai yang mana bed akan mengadsorpsi air (water) dari wet
feed gas.

Dalam beberapa kasus, peralatan dapat digabungkan dalam satu grup yang membutuhkan
purging secara bersama-sama.

Secara umum, syarat-syarat yang harus diaplikasikan dalam operasi draining, venting,
dan flushing terhadap isolasi mekanik adalah sebagai berikut:

a) Semua peralatan dan pipa-pipa harus dilengkapi dengan vent di posisi bagian atas (high
point) dan drain di posisi bagian bawah (low point) di antara katup isolasi yang
mengisolasi peralatan-peralatan dan atau bagian-bagian proses. Segala bentuk vent dan
drain harus dilengkapi katup dan blind flange. Untuk perpipaan dan headers, drain dan
vent harus ada.

b) Koneksi untuk uap yang keluar dari peralatan dan utilitas harus disediakan dan
ditempatkan untuk memastikan persyaratan flushing dan cleaning yang efisien untuk
inspeksi dan perawatan.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 29 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA

c) Jika pengkondisian harus dilakukan untuk chemical cleaning terhadap penukar panas
dengan tube bundle tetap berada di tempat, maka koneksi blind flange harus disediakan
untuk pipa tambahan bagi bahan kimia tersebut. Koneksinya harus memiliki Minimum
Nominal Diameter 80 mm (3 inch), tapi tidak melebihi dimensi pipanya (line size), dan
harus ditempatkan di antara nozzle penukar panas dan katup-katup blok.

.. to be continued by author and other supporter.

*****

Author
Alvin is just ordinary engineer with passion of engineering practice and solution with approach of
project safety, process and safety engineering. At present, he works as Project Safety Engineer in
Chevron Indonesia Company, East Kalimantan. He is in charge at high risk, development, major
modification and capital project. In current position, Alvin also involved as OE/HES leadership
support, lean six sigma champion for OE/HES department, Contractor HES program review, and
project HES evaluation. He was SHEQ Advisor, Process and Safety Engineer in various oil and
gas contractor company. He is a member of KMI, IIPS, PII, AICHe. He can be further contacted
in alfiyansyah@yahoo.com .

Reference:
1. Technip design experience 2002 -2006.
2. Process Piping Guideline dari berbagai engineering company (Technip, Kvaerner, Worley, Engineers India Ltd.) yang pernah
diintip untuk dibaca dan dipahami.
3. Mechanic Isolation from various oil and gas company
4. P&ID System Guideline , Engineers India Ltd. , 1983
5. Email correspondence with oil and gas company client representative during the design experience.

Co-Author
Ronaldo Reagan? People always compare his name with that Brazillian famous soccer striker. Yes,
both of them have same famous name: Ronaldo. Otherwise, they compare him with Ronald
Reagan, the fortieth President of the United States (1981-1989). But, Ronaldo is just Ronaldo with
complex ideas, but logic and simple as better engineering practises and solutions with approach of
process (design) engineering of upstream oil and gas plants (main process facilities). He can be
further contacted in process.reagan@gmail.com .

Reference:
1. API 14 C Recommended Practise for Analysis, Design, Installation, and Testing of Basic Surface Safety Systems for Offshore
Production Platforms, 2003.
2. ASME B31.3 2002 Process Piping, Revision from 1999.
3. NORSOK STANDARD Process Design, P-001 5th Edition, Spetember 2006.
4. Conoco Phillips Process Requirements, Doc. No. 4911, Rev. No. 05, App. 29-02-2008.
5. Amerada Hess (Indonesia-Pangkah) Limited Safety Relief Venting, Draining and Isolation Phylosophy for Wellhead Platform A,
Doct. No. UPD-RG-W1-PR-PH-1125-0, Rev. 0, January 2006.
6. Video Presentation about mechanical isolation from BP Canada held by HSE Manager of PT. Istana Karang Laut, 2007 (seingat
saya, safety engineer dari BP Canada yang mempraktekkan metode isolasi mekanik di video itu).
7. Email correspondence with oil and gas company client representative during the design experience.

Filosopi Pemasangan Katup Isolasi dan Isolasi Mekanik Halaman 30 dari 30 Kontributor : Alvin Alfiyansyah dan Ronaldo Reagan

Anda mungkin juga menyukai