Anda di halaman 1dari 12

HIDROLOGI DAN DRAINASE

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Air merupakan aspek yang penting bagi kehidupan, terutama bagi manusia.
Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar ,oleh sebab itu air tidak dapat
terlepas dari kehidupan manusia. Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas
dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik.
Hampir 71% permukaan bumi tertutupi oleh air. Terdapat 1,4 triliun
kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di bumi akan tetapi ketersediaan air masih saja
kurang, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti semakin meningkatnya penggunaan
air bersih oleh masyarakat, menipisnya ketersediaan air bersih yang dikarenakan oleh
kekeringan, sebagian besar air terdapat di laut (air asin), serta terjadinya pencemaran air
sehingga tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Salah satu sumber air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari adalah air tanah. Air tanah ini digunakan oleh manusia untuk minum, mandi,
memasak, mencuci, ataupuan memenuhi kebutuhan lainnya. Oleh karena itu, air tanah yang
ada harus dijaga dengan baik. Akan tetapi pada masa kini, ketersediaan air tanah mulai
berkurang, ditambah lagi banyaknya sumber air tanah yang sudah mulai tercemar oleh zat-
zat berbahaya sehingga tidak dapat digunakan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan suatu pokok
masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
Apa pengertian air tanah?
Bagaimana susunan air tanah?
Bagaimana kandungan dalam air tanah?
Bagaimana cara memperoleh air tanah?

3. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam kajian ini adalah:
Untuk mengetahui air tanah

Septyan Wisnudana - 14114002 1


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

Untuk mengetahui susunan air tanah


Untuk mengetahui kandungan dalam air tanah
Untuk mengetahui bagaimana cara memperoleh air tanah

4. Pemecahan Masalah
Prosedur pemecahan masalah yang digunakan dalam menjawab rumusan
masalah dalam makalah ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif yaitu metode
yang mengembangkan suatu permasalahan atau tema penulisan yang bersumber dari buku,
internet, atau sumber lain yang telah ada.

Septyan Wisnudana - 14114002 2


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

PEMBAHASAN

1. Pengertian Air Tanah


Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satusumber daya air.
Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting
terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan
rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Air tanah juga berarti air yang
mengalir di lapisan akuifer di bawah water table. Dibeberapa daerah, ketergantungan
pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai 70%.Penduduk biasanya mengambil air
dan air tanah ditingkat dangkal untuk kebutuhan domestk dan pertanian, sedangkan industri
biasanya memerlukan air dalam jumlah banyak sehingga mengambil air tanah dalam, yaitu
dari sumur artesis. Air tanah bergerak di dalam tanah mengisi ruang-ruang antarbutir tanah
atau dalam retakan batuan. Aliran air tanah merupakan salah satu rangkaian proses dalam
siklus hidrologi. Sumber utama air tanah adalah air hujan yang terinfiltrasi, dikurangi
penguapan dari permukaan tanah dan transpirasi.

2. Susunan Air Tanah


Keberadaan air tanah sangat tergantung pada sifat lapisan batuan yang ada
dibawahnya. Lapisan batuan yang mudah dilalui oleh air, minyak, dan gas disebut lapisan
permiabel, terdiri dari batuan lepas-lepas, seperti kerikil atau pasir. Permeabilitas ini
tergantung dari jenis tanah.Lapisan ini juga disebut lapisan akuifer. Akuifer dapat dibedakan
menjadi empat tipe, yaitu :
Akuifer tidak tertekan, batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman dan
bentuk muka air tanah sangat tergantung pada keadaan air di permukaan tanah, luas daerah
tangkapan air, debit air, dan banyaknya sumur.
Lapisan akuifer tertekan, sering disebut juga akuifer artesis, yakni suatu
lapisan air tanah yang terletak diantara dua lapisan kedap air.
Akuifer setempat, merupakan lapisan air yang lokasinya setempat-setempat
mengikuti lapisan kedap air yang keberadaannya juga setempat setempat.
Akuifer semi tertekan, merupakan akuifer yang dibatasi oleh lapisan yang

Septyan Wisnudana - 14114002 3


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

agak tembus air.


Daerah-daerah yang banyak mengandung air tanah (akuifer) diantaranya
adalah dataran aluvial, daerah antargunung api, daerah kapur, dan daerah delta/gosong pasir.
Di daerah pantai, air tanah tawar banyak dijumpai pada bekas beting pantai, air alam gosong
pasir (natural levee). Lahan ini basanya dignkan untuk areal pemukiman karena tersedia air
tanah dangkal yang tawar.
Secara alamiah, tinggi permukaan air tanah akan naik turun (berfluktuasi),
namun tetap dalam keadaan seimbang. Fluktuasi permukaan air tanah terjadi karena:
Adanya kegiatan penghambatan air tanah untuk konsumsi manusia (rumah
tangga), industri, dan pertanian
Adanya pergantian musim, sehingga pada musim hujan tinggi muka air tanah
mengalami kenaikan, tetapi pada musim kemarau cenderung menurun secara bertahap.
Lapisan batuan yang tidak dapat dilalui oleh air disebut lapisan impermeabel
atau lapisan kedap air yang terdiri dari tanah bertekstur lempung. Adanya lapisan batuan
yang berbeda ini mengakibatkan perbedaan daya tampung lapisan batuan terhadap air.
Sistem perairan di bawah permukaan dapat disamakan dengan sistem
perairan permukaan dalam hal adanya input, output, dan penyimpanan. Perbedaan yang
paling mendasar adalah kecepatan dan kapasitasnya; air tanah mengalir dengan kecepatan
bervariasi, antara beberapa hari hingga ribuan tahun untuk muncul kembali ke perairan
permukaan dari wilayah tangkapan hujan, dan air tanah memiliki kapasitas penyimpanan
yang jauh lebih besar dari perairan permukaan.
Input alami dari air tanah adalah serapan dari perairan permukaan, terutama
wilayah tangkapan air hujan. Sedangkan output alaminya adalah mata air dan serapan
menuju lautan.

3. Sumber-Sumber Air Tanah


a. Meteoric Water
Air tanah ini berasal dari air hujan, dan terdapat pada lapisan tanah yang
tidak jenuh.Air dari danau, sungai, dan lelehan salju termasuk dalam air
meteorik yang perasal dari pengendapan secara tidak langsung. Sementara
sebagian besar air hujan atau air lelehan dari salju dan es mencapai laut

Septyan Wisnudana - 14114002 4


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

melalui aliran permukaan, sebagian besar dari air meteorik merembes ke


dalam tanah. Air yang sudah terinfiltasi akan mengalir ke lapisan tanah jenuh
dan menjadi bagian dari air tanah di akuifer.
b. Connate Water
Air tanah ini berasal dari air yang terperangkap dalam rongga-rongga
batuan endapan, sejak pengendapan tersebut terjadi. Termasuk juga air yang
terperangkap pada rongga-rongga batuan beku leleran (lelehan) ketika magma
tersembur ke permukaan bumi. Dapat berasal dari air laut atau air darat. Ait
connate juga disebut air fosil. Air ini memiliki salinitas yang tinggi
dibandingkan dengan air daerah laut.
c. Fossil Water
Air tanah ini berasal dari hasil pengendapan fosil-fosil, baik fosil
tumbuhan maupun fosil binatang.
d. Juvenil Water
Air ini berasal dari dalam bumi (magma). Air ini bukan dari atmosfer
atau air permukaan, tetapi berasal dari magma yang berupa gas (H2O) tang
masuk ke bagian pori-pori bumi bagian dalam.
e. Pellicular Water
Air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul tanah.
f. Phreatis Water
Air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang poreus (sarang).
Lapisan air tersebut berada di atas lapisan yang tidak tembus air
(pejal/kedap) atau di antara dua lapisan yang tidak tembus air.
g. Artesian Water
Air artesis ini dinamakan juga air tekanan (pressure water). Air tersebut
berada di antara dua lapisan batuan yang kedap (tidak tembus) air
sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan tertekan. Jika
air tanah ini memeroleh jalan keluar baik secara disengaja atau tidak,
akan keluar dengan kekuatan besar ke permukaan bumi dan terjadilah
sumber air artesis.

Septyan Wisnudana - 14114002 5


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

4. Klasifikasi Air Tanah


a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air
dan biasanya tidak begitu dalam. Air ini banyak dimanfaatkan unutk sumur
galian.
b. Air Tanah Dalam
Air tanah dalam adalah air tanah yang terletak di antara dua lapisan
kedap air, seperti air yang berasal dari pegunungan. Umunya air ini terletak
pada lapisan akuifer dengan jumlah air yang relatif besar. jika tekanan air
sangat besar

5. Kandungan dalam Air Tanah


Air tanah memiliki kandungan mineral seperti kalium, kalsium, magnesium,
dan silika, meski dalam satuan ppm. Hal itu karena dalam perjalanannya, air tanah menemui
banyak bebatuan sehingga air mengikis bebatuan tersebut dan melarutkannya. Selain yang
disebutkan diatas, air tanah, khususnya untuk pemakaian rumah tangga dan industri, di
wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan untuk mengandung kadar besi
atau asam organik tinggi. Hal ini bisa diakibatkan dari kondisi geologis Indonesia yang
secara alami memiliki deposit Fe tinggi terutama di daerah lereng gunung atau diakibatkan
pula oleh aktivitas manusia. Sedangkan air dengan kandungan asam organik tinggi bisa
disebabkan oleh adanya lahan gambut atau daerah bakau yang kaya akan kandungan
senyawa organik. Ciri-ciri air yang mengandung kadar besi tinggi atau kandungan senyawa
organik tinggi bisa dilihat sebagai berikut :
Air mengandung zat besi
Air dengan kandungan zat besi tinggi akan menyebabkan air berwarna
kuning. Pertama keluar dari kran, air nampak jernih namun setelah beberapa saat air akan
berubah warna menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena air yang berasal dari sumber air
sebelum keluar dari kran berada dalam bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan
teroksidasi menjadi Fe3+ yang berwarna kuning.
Air kuning permanen
Air kuning permanen biasanya terdapat di daerah bakau dan tanah gambut

Septyan Wisnudana - 14114002 6


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

yang kaya akan kandungan senyawa organik. Berbeda dengan kuning akibat kadar besi
tinggi, air kuning permanen ini sudah berwarna kuning saat pertama keluar dari kran sampai
beberapa saat kemudian didiamkan akan tetap berwarna kuning.

6. Cara Memperoleh Air Tanah


Untuk memperoleh air tanah ini dengan melakukan penggalian atau
pengeboran tanah. Kedalaman menggali dan mengebor tanah sangat bergantung pada
struktur tanah setempat. Dengan terbentuknya awan dari titik-titik air dan proses
pengembunan dan titik air tersebut bergabung terjadilah hujan. Hujan ini mengakibatkan
tanah menjadi basah dan meresap ke dalam permukaan tanah dan sebagian yang lain masuk
ke saluran dan akhirnya masuk sungai. Lewat cara demikian ini maka di dalam tanah
terdapat cadangan air yang sangat banyak. Cadangan air dalam tanah inilah yang
memberikan kesempatan kepada kita untuk memperoleh air bersih dengan cara menggalinya.
Ada kalanya dengan menggali sebentar telah diperoleh sumber mata air,
namun ada kalanya harus dikerjakan berhari-hari baru diperoleh sumber mata air. Dengan
diperolehnya batuan yang kedap air, hal ini merupakan faktor yang penting bagi
diperolehnya air tanah yang dapat disimpan. Penggalian sumur dapat diupayakan mencapai
zona air jenuh sehingga air tanah dapat tertampung. Zona air jenuh merupakan daerah yang
pori-pori tanahnya menyimpan air melebihi daya tampungnya. Zona air terbuka merupakan
daerah yang pori-porinya belum jenuh dengan air.
Sumur artesis merupakan sumur yang dapat memancarkan air secara
langsung. Sumur ini dibuat pada daerah cekungan yang struktur cadangannya melengkung.
Dengan menggali pada daerah cekungan ini akan diperoleh air yang dapat memancar ke luar.
Distribusi air dalam tanah yang dimulai dari adanya hujan, air meresap
dalam tanah yang tak jenuh. Pada derah tak jenuh ini air masih terus mrembes menuju ke
tempat yang rendah dan jenuh lalu ditampung. Lapisan tak permiabel merupakan bagian
yang menahan air.
Sumur artesis terbentuk bila pada saat menggali berada pada daerah yang
cekung/rendah dan penggalian lapisan tanah mencapai daerah akuiver yang jenuh dengan air.
Untuk menemukan sumber air dalam tanah diperlukan penguasaan ilmu tentang struktur
bumi dan lapisan-lapisannya.

Septyan Wisnudana - 14114002 7


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

7. Analisis Kualitas Air Tanah


Analisis kualitas air tanah dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Evaluasi komposisi kimia untuk mendapatkan informasi tentang asal
usul (genesa), kecepatan, dan arah pergerakan air tanah, serta
penentuan daerah imbuhan air tanah dan daerah lepasan air tanah
Evaluasi bakteriologi untuk mengetahui kandungan bakteri patogen
dan coli di dalam air tanah dengan tujuan untuk mendeteksi
pencemaran biologi terhadap air tanah serta menguji kelayakan
penggunaannya untuk keperluan air minum.
Evaluasi peruntukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan air
tanah bagi berbagai keperluan antara lain air minum, rumah tangga,
industri, dan pertanian.
a. Kriteria Kuantitas
Kuantitas air tanah yang dapat dieksploitasi ditentukan berdasarkan
parameter akuifer dan parameter sumur yang meliputi keterusan (T), debit
jenis (Qs), dan debit optimum (Qopt). Kriteria kuantitas air tanah bergantung
pada jenis peruntukannya (air minum, industri, pertanian, dan keperluan lain).
b. Kriteria Kualitas
Kriteria kualitas bergantung pada jenis peruntukan, penentuan parameter
kunci, dan standar yang digunakan untuk menilai kualitas air tanah.

8. Masalah Pada Air Tanah


Seiring dengan pesatnya pembangunan yang dilakukan muncul beberapa
masalah lingkungan yang terkait dengan air tanah, yaitu semakin berkurangnya sumber air
tanah yang tersedia dan pencemaran air tanah pun semkain meningkat. Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya berkurangnya sumber air tanah yaitu :
Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan
pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan
air tanah. Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara
memperoleh sumber air. Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung
boros dalam pengggunaan air tanah melalaikan unsurkonservasi. Bila air tanah dangkaldan

Septyan Wisnudana - 14114002 8


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

air tanah dalam diambil secara berlebihan, maka sumber air tanah akan berkurang.
Akibatnya, terjadi penuruan tanah (amblesan) dan penerobosan air asin ke dalamair tanah
(aintrusi air asin) unutk daerah pesisir. Terjadinya intrusi air laut menyebabkan penyediaan
air bersih terganggu karena air tawar tercampur dengan air laut. Upaya untuk
membersihkannya kembalai memerlukan waktu bertahun-tahuan. Oleh karena itu, berbagai
cara harus dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan terjadinya intrusi air laut.
Batas antara air tawar dan air asin di dalam air tanah disebut interface.
Interface ini kan bergerak sesuai dengan keseimbangan antara air tawar dan air asin.
Pengambilan air tanah yang berlebihan di daerah pantai akan menyebabkan garis interface
bergerak ke arah daratan atau air asin mendesak air tawar sehingga air asin akan masuk ke
dalam sumur-sumur di daerah pantai.

9. Pencemaran Air Tanah


Pencemaran air tanah adalah keadaan dimana tanah tercemar oleh pollutant
sehingga membuat air yang berada didalamnya ikut tercemar.Zatpencemar (pollutant) dapat
didefinisikan sebagai zat kimia biologi, radio aktif yang berwujud benda cair, padat, maupun
gas, baik yang berasal dari alam yang kehadirannya dipicu oleh manusia (tidaklangsung)
ataupun dari kegiatan manusia (anthropogenic origin) yang telah mengakibatkan efek yang
buruk bagi kehidupanmanusia dan lingkungannya. Tanda-tanda pencemaran air dapat dilihat
secara:
Fisis, yaitu pada kejernihan air, perubahan suhu, perubahan rasa, dan
perubahan warna air.
Kimia, yaitu adanya zat kimia yang terlarut dalam air dan perubahan
pH
Biologi, yaitu adanya mikroorganisme di dalam air tersebut

10. Penyebab Pencemaran


a. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik
yang kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila
dibuang ke air menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan,

Septyan Wisnudana - 14114002 9


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

pengendapan ataupun pembentukan koloidal.


b. Bahan Buangan Organik
Bahan buangan organik umumnya berupa limbah yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan
akan menaikkan populasi mikroorganisme. Seperti :sayur, bahanmakanan
yang membusuk, buah-buahan, dan lain sebagainya.
c. Bahan Buangan Anorganik
Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme,
umumnya adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi
peningkatan jumlah ion logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini
biasanya berasal dari limbah industri yang melibatkan unsur-unsur logam
seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium (Mg), dll.
d. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahan buangan berminyak yang di buang ke air lingkungan akan
mengapung menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak
mengandung senyawa yang volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas
permukaan minyak yang menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan
minyak ini tergantung jenis minyak dan waktu .Lapisan minyak pada
permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme tertentu, tetapi
membutuhkan waktu yang lama.

11. Akibat Pencemaran Air Tanah


Dapat menaikkan populasi mikroorganisme yang bersifat patogen.
Terganggunya kesehatan, karena air yang digunakan tercemar.
Penyakit yang umum dirasakan oleh manusia akibat tercemarnya air
tanah adalah penyakit kulit maupun terganggunya sistem pencernaan.
Ketersediaan air bersih berkurang, sehingga sulitnya mendapatkan
air yang dapat digunakan untuk minum, mandi, maupun mencuci.

12. Penanganan Pencemaran Air Tanah


a. Remediasi

Septyan Wisnudana - 14114002 10


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang


tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-
situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut
disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak
yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-
site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton
Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi
adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan
langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung,
karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan
tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme
bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Septyan Wisnudana - 14114002 11


HIDROLOGI DAN DRAINASE
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUTE SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA

KESIMPULAN

Air tanah merupakan salah satu sumber air yang diandalkan masyarakat
untuk keperluan sehari-hari. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, air tanah mulai
tercemar karena adanya zat buang yang kemudian mengendap dan meresap ke dalam tanah
sehingga mencemari air tanah. Dampak terbesar yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah
adalah terganggunya kesehatan pada manusia, yaitu dapat berupa gangguan pencernaan
maupun penyakit kulit. Selain itu, mengurangi persediaan air bersih. Jika air tanah sudah
tercemar dapat ditanggulangi dengan bioremediasi dan remediasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://agussunthe.blogspot.com/2013/03/klasifikasi-air-tanah.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah
http://jumianto.blogspot.com/2011/03/upaya-penanggulangan-
pencemaran-air.html

Septyan Wisnudana - 14114002 12

Anda mungkin juga menyukai