Petogenesis HCC

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Petogenesis

Mekanisme infeksi virus hepatitis B masih belum sepenuhnya diketahui. Perkembangan


hepatoselular karsinoma kemungkinan dapat terjadi secara langsung melalui virus itu sendiri atau
dapat juga melalui efek tida klangsung, melalui proses inflamasi, regenerasi dan fibrosis yang
berkaitan dengan sirosis karena infeksi virus hepatitis B. DNA virus hepatitis B telah
ditunjukkan terintegrasi kedalam kromosom hepatosit yang terinfeksi, integrasi material genetic
virus terjadi pada lokasi kritis dalam genom seluler. Contohnya, integrasi DNA virus hepatitis B
telah diamati di dalam reseptror gen alfa asam retinoid dan dalam gen cyclinA manusia, di mana
keduanya berperan dalam pertumbuhan seluler. Selanjutnya, panjang dan komponen bervariasi
dalam integrasi DNA virus hepatitis B bervariasi jumlahnya dan DNA virus dapat diatur, dihapus
atau ada berulang-ulang. Dikemukakan bahwa hal tersebut bukanlah proses integrasi virus itu
sendiri yang menginduksi hepatoseluler karsinoma.

Produk gen x hepatitis B (HBx) diimplikasikansebagaipenyebabhepatoselulerkarsinomakarena


activator transkripsidaribeberapa gen seluler yang berkaitandengankontrolpertumbuhan. Ekspresi
gen HBxjugadihubungkandenganjaluraktivasiRas-Raf-MAP kinase, yang
merupakanjalurseluulerpenting yang mengimplikasikanhepatokarsinogenesis. Ditambah pula,
HBxditemukanberinteraksidengan p53, mengganggufungsinyasebagaisupresor tumor.Produk gen
virus lainterlibatsebagaipenyebabhepatoselulerkarsinomadenganmemotongproduk gen HBsAg,
meskipunmekasimenyadalammenghasilkanhepatoselulerkarsinomamasihbelumjelas.

Untukmeyakinkanbahwahepatoselulerkarsinomaterhubungsecaralangsungdenganinfeksi virus
hepatitis B, dilakukanpengamatanterhadapbeberapastuditentangpeningkatankadar DNA HBV
dalam serum (sebagai marker daritingginyareplikasi HBV) yang
dihubungkandengantingginyaresikohepatoselulerarsinoma. Studiterakhirdari 3.653 subjek yang
positifHBsAg di Taiwan diketahiubahwapeningkatankadar DNA HBV dalam serum (>10.000
copy/mL, ~2000 IU/mL)sebagaidasar predictor kuatyagmengakibatkanhepatoseluelrkarsinoma,
tidakbergantungpada status antigen e hepatitis B dalam serum (HBeAg), kadar serum
aminotransferase, atauadanyasirosis. Meskipundatanyadipaksakan, beberapapengukurankadar
DNA HBV dalam serum tidakadadaripenelitian cohort. Kekurangandata secaraterus-
menerusmempengaruhitingguinyaperubahanataufluktuasikadar DNA HBV serum.
Buktilainmengemukakanperan HBV
dalamhepatokarsinogeniklangsungdihubungkandenganbeberapa genotype
dengantingginyahepatoselulerkarsinoma. Dalamstudi cohort orang asia, genotype C HBV
umumnyadianggapmeningkatkanresikohepatoselulerkarsinomalebihdaripadagenontipe B.
dispekulasikanbahwahaltersebutkemungkinankarenapasienterinfeksidengan genotype C
kemungkinanbesarsisanya seropositive HBeAguntukperiode yang lama
danselanjutnyamenunjukkankadar DNA HBVdalam serum yang tinggi. Bagaimanapun,
studiterhadapbeberapapopulasitelahditemukan genotype B ataubahkan F
lebihkuatmemepengaruhihepatocelulerkarsinoma.Selanjutnya, peranan yang pastidari genotype
HBV dalamhepatokarsinogenesisperludiklarifikasikembali..

Konsistenterhadaphiptesisbahwa HBV
berkaitandenganhepatoselulerkarsinomadapatterjadisecaratidaklangsung, melaluisirosis yang
diamatibahwakira-kira 70% kasusu HBV
terkaithepatoselulerkarsinomaterjadidalamkaitannyadengansirosis, meskipun rata-rata
sirosismuncullebihrendahpadapasien yang lebihdulumengalamihepatoselulerkarsinoma.

Referensi :

M. Adrian, Bisceglie, M.D. 2009. Hepatitis B and Hepatocellular Carcinoma.Hepatology, Author


Manuscript.Doi : 10.1002/hep.22962.

Anda mungkin juga menyukai