Kelistrikan Jambi
Oleh :
Delima 1), Syafii 2)
1) Program Magister Teknik Elektro Universitas Andalas
2) Teknik Elektro Universitas Andalas
Email: delimarara@gmail.com
Abstrak
Operasi ekonomis pada pembangkit tenaga listrik merupakan suatu aspek penting dalam manajemen sistem
tenaga listrik khusus nya operasi ekonomis, dalam makalah ini membahas tentang operasi ekonomis dan unit
Commitment untuk koordinasi pembangkit sistem kelistrikan Jambi dengan menerapkan metode daftar
prioritas. Makalah ini bertujuan untuk menentukan penjadwalan pada masing masing unit pembangkit tenaga
listrik sehingga didapatkan daya keluaran yang optimal dengan biaya total bahan bakar yang minimum. Data
yang digunakan dalam makalah ini adalah pembangkit listrik tenaga termal pada bulan November 2015
dilakukan di Provinsi Jambi diperoleh hasil kurang ekonomis, untuk itu perlu adanya perhitungan pada operasi
ekonomis untuk unit-unit pembangkit. Perhitungan operasi ekonomis data ini dilakukan dengan mencari
kombinasi penjadwalan (On/Off) dari masing masing unit pembangkit. Kemudian menentukan biaya bahan
bakar pada masing masing kombinasi menggunakan metode daftar prioritas. Kombinasi yang dipilih adalah
kombinasi yang menghasilkan biaya bahan bakar yang paling minimum. Pada pembebanan daya 235 MW
dengan mengoperasikan 4 unit pembangkit yaitu PLTG Batanghari unit 1, PLTMG segai gelam unit 3, PLTG
Sewa unit 6, PLTG Batanghari unit 2. Dengan biaya operasi sebesar Rp.102.864.238,65. Metode daftar prioritas
dalam menyelesaikan permasalahan unit commitment memberikan hasil yang lebih yang lebih optimal
dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan oleh PT.PLN (Persero) Wilayah Jambi. Total biaya
pembangkit dari PT.PLN (Persero) Wilayah Jambi Sebesar Rp. 163.755.996,30 dengan demikian ada
penghematan sebesar Rp. 60.891.757,65. Dari hasil pengolah data ini maka operasi ekonomis pada pembangkit
tenaga listrik di Provinsi Jambi perlu dikaji ulang agar lebih efesien dalam penggunaan energy listrik.
Kata Kunci : Optimalisasi penjadwalan pembangkit , Operasi ekonomis, Kombinasi on/off Daftar prioritas .
Abstrak
Economical operation in power plants is an important aspect in the management of electric power systems
specifically its economical operation, in this study discusses the economical operation and co-ordination unit for
generating Commitment Jambi electrical system by applying the priority list. This paper aims to determine the
scheduling on eachs unit of the power plant to obtain an optimal output power with total fuel costs to a
minimum. The data used in this paper is a thermal power plant in November 2015 on this research conducted in
the province Jambi less economical result, it is necessary to their calculations on the economic operation of
generating units. Calculation of economical operation in the research done by looking for a combination of
scheduling (On / Off) of eachs generating unit. Then determine the cost of fuel on eachs combination using the
priority list. The selected combination is the combination that produces the most fuel cost minimum. At 235
MW power loading by operating four generating units that Batanghari power plant unit 1, PLTMG segai gelam
unit 3, rental power plant unit 6, Batanghari power plant unit 2. With operating costs of
Rp.102.864.238,65. Methods of the list of priorities in resolving commitment units provide a mores optimal
than the total expenses incurred by PT. PLN (Persero) Region Jambi. The total cost of generation of PT. PLN
(Persero) Jambi region of Rp. 163,755,996.30 thus no savings of Rp. 60,891,757.65. From these results it is
economical operation in power plants in Jambi province needs to be readjusted to be more efficient in the use of
electrical energy.
Keywords: Optimization of plant scheduling, economical operation, Combination on / off the priority list.
1
1. PENDAHULUAN masing-masing pusat pembangkitnya, sedemikian
rupa sehingga jumlah biaya pengoperasian adalah
Suatu sistem pembangkit secara garis besar seminimal mungkin. Seluruh pusat-pusat
terdiri dari pembangkit listrik tenaga hidro dan pembangkit dalam suatu sistem dikontrol terus
pembangkit listrik tenaga termal. Kedua pusat listrik menerus sehingga pembangkitan tenaga dilakukan
tersebut terinterkoneksi untuk melayani kebutuhan dengan cara paling ekonomis.
beban, Pembangkit listrik tenaga termal
menggunakan sumber energi yang tidak dapat 2.3 Karakteristik Input-Output Pembangkit
diperbaharui. Karena itu memerlukan pengoperasian Untuk menganalisis permasalahan mengenai
yang optimal agar tidak ada energi yang terbuang operasi dalam sistem tenaga, khususnya masalah
percuma. operasi ekonomis, diperlukan dasar tentang
Pada pembangkit dan penyaluran daya listrik karakteristik input-ouput dari suatu unit pembangkit
ini selalu dilakukan pembangian pembeban pada thermal. Karakteristik input output pembangkit
unit pembangkit yang akan mensuplai beban[1]. thermal adalah karakteristik yang menggambarkan
Pertimbangan yang diambil untuk mencapai operasi hubungan antara input bahan bakar (liter/jam) dan
ekonomis pada sistem tenaga, terdapat dua pokok output yang dihasilkan oleh pembangkit (MW).
permasalahan yang harus dipecahkan dalam operasi Untuk menggambarkan karakteristik input output
ekonomis pembangkit pada sistem tenaga listrik dapat dilihat pada gambar 1, yang menunjukkan
yaitu : karakteristik input-output suatu unit pembangkit
pengaturan unit pembangkit (unit commitment) dan tenaga uap yang ideal. Input unit yang ditunjukkan
penjadwalan ekonomis (economic dispatch). pada sumbu ordinat adalah kebutuhan energi panas
Unit commitment bertujuan untuk menentukan (MBtu/jam) atau biaya total per jam (R/jam).
jadwal (schedule) on/off unit pembangkit yang Output nya adalah output daya listrik dari unit
paling optimun dioperasikan dalam memenuhi tersebut. Untuk masalah operasi ekonomis, biasanya
beban yang diperkirakan untuk mencapai biaya kurva karakteristik
bahan bakar minimum rupiah [2]. input output pembangkit didekati dengan persamaan
polynomial tingkat dua (kuadrat) persamaannya :
2. LANDASAN TEORI
2.1 Pertimbangan Operasi Ekonomis Hi = i + i PT i+ PT 2i (1)
Operasi ekonomis ialah proses pembagian
beban total kepada masing-masing unit pembangkit, Dimana :
seluruh unit pembangkit dikontrol terus menerus H = Input Pemakaian bahan bakar(Liter/Jam)
dalam interval waktu tertentu sehingga dicapai P = Daya listrik yang dibangkitkan(MW)
pengoperasian yang optimal, dengan demikian ,, = Konstanta-konstanta
pembangkit tenaga listrik dapat dilakukan dengan
cara paling ekonomis. 2.4 Economic Dispatch
Pertimbangan yang diambil untuk mencapai Kenaikan biaya produksi (Inceremental
operasi ekonomis pada sistem tenaga dapat dibagi production Cost) didefinisikan sebagai perubahan
atas dua bagian, yaitu : biaya bahan bakar yang terjadi bila terjadi
1. Economic Dispatch yaitu pengaturan sistem perubahan daya listrik yang dibangkitkan.
pembangkit yang berkomitmen dalam Perubahan jumlah bahan bakar yang terjadi karena
melayani beban untuk meminimalisasi rugi- perubahan keluaran, didefinisikan sebagai IFR
rugi saluran dan total biaya produksi. ( Incremantal Fuel Rate ), Persamaan
2. Unit commitment yaitu menentukan jadwal matematisya adalah :
(schedule) on/off pembangkit untuk dapat
memenuhi kebutuhan beban.
3
Gambar 2 Unit Pembangkit Sistem Kelistrikan P.selincah 1 unit dan pembangkit Listrik
Jambi Tenaga Gas BOT P.selincah 2 unit.
Pada metode daftar ini kombinasi on-off unit Penetapan urutan Prioritas
pembangkit didasarkan pada urutan prioritas. Untuk
menentukan urutan prioritasdiperoleh dari biaya Pembentukan kombinasi pembangkit
berdasarkan daftar prioritas
produksi rata-rata persatuan output yang didasarkan
pada Pmax. Economic Dispatch
Tidak
5
4.2.1 Karakteristik Persamaan Biaya Bahan
Bakar Pembangkit Sistem Kelistrikan
Jambi
Karakteristik ini diperoleh dari mengalikan 4.2.3 Urutan Prioritas Unit Baiya Bahan
karakteristik input output dengan bahan bakarnya. Bakar Pembangkit Sistem Kelistrikan Jambi
Dari perhitungan laju pertambahan biaya
bahan bakar diatas, maka dapat diperoleh urutan
prioritas pembangkit yang dioperasikan duluan.
Pembangkit yang dioperasikan terlebih dahulu yaitu
pembangkit yang biaya per-kwh paling murah yaitu
dengan cara mengalikan masing-masing persamaan
laju pertambahan biaya bahan bakar dari unit-unit
pembangkit dengan daya maksimalnya. Urutan
prioritas dapat dilhat pada tabel 7.
6
pembangkit. Dengan n = 6 unit pembangkit jadi 2n- Karakteristik input output pembangkit termal dan
1 = 26-1 = 63 kombinasi. Kemudian kombinasi daya mampu minimum serta daya mampu
on/off unit pembangkit yang akan digunakan dalam maksimum pembangkit (lihat tabel 4).
penjadwalan adalah dapat dilihat pada (tabel 8).
H1 = 440.0110 + 17.226 PT1 + 0.2372 PT12
H3 = 1.7262 + 0.2558 PT3 + 0.0191 PT32
H6 = 3.3565 + 0.0568 PT6 + 0.002372 PT62
H2 = 561.7875 + 28.625 PT2 + 0.4856 PT22
26 PT1 29 MW
60 PT3 80 MW
66 PT6 100 MW
26 PT2 29 MW
5. KESIMPULAN
8
Rp.102.864.238,65. Ada pun biaya [8] Sugeng Riyanto, Hadi Suyono, Mahfudz
pembangkit dari penjadwalan PT. PLN shidiq.(2013). Jurnal Penjadwalan
(Persero) Wilayah Jambi sebesar Pembangkit Tenaga Listrik
Rp.163.755.996,30 sehingga dengan Menggunakan ANT Coliny optimization.
demikian ada penghematan sebesar Rp . Teknik Elektro Universitas Brawijaya
60.891.757 dalam satu bulan. Malang.
9
10