Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

DISUSUN OLEH :

RAMLAH RAM
P07131014039

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATANKEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI

Topik : Hipertensi

Sub Topik : Diet Rendah Garam Untuk Pasien Hipertensi

Hari / tanggal :

Sasaran :

I. Tujuan
Tujuan umum :
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami dan mengerti tentang
Hipertensi
Tujuan khusus:
Setelah mengikuti konsultasi tentang Diet Rendah Garam, diharapkan Ny.Pipit dapat :
a) Menjelaskan tentang hipertensi
b) Menyebutkan penyebab hipertensi
c) Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d) Menjelaskan Cara Perawatan Hipertensi
e) Menjelaskan tentang Diet Rendah Garam

II. Kegiatan proses Penyuluhan

Kegiatan
No. Tahapan Media
Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan Kertas, Memberikan salam, Mendengar dan
polpen meperkenalkan diri dan Menenggapi.
menyempaikan maksud dan
tujuan.
2. Pengembangan materi
Brosur, Food Melakukan pretest sebelum Mendengarkan ,
Model, Meja menyampaikan materi, dan menjawab atau Tanya
dan kursi, menyampaikan / menjeleskan jawab dan
Laptop, materi. memeperhatikan serta
mengamati
3. Penutup Merangkum semua materi, Mendangar dan
melakukan evaluasi dengan menjawab
cara menanyakan kembali.

III. Materi Konsultasi


Materi yang disampaikan pada saat Konsultasi adalah:
a) Definisi hipertensi
b) Penyebab hipertensi
c) Tanda dan gejala hipertensi
d) Cara perawatan Hipertensi

IV. Metode
Metode yang digunakan yaitu metode :
a. Diskusi
b. Tanya jawab

V. Media Atau Alat Dan Bahan

Media atau alat yang digunakan adalah :

1. Brosur
2. Leptop
3. Food Model
4. LCD

VI. Evaluasi
Sasaran memahami dengan apa yang telah disampaikan ditandai dengan mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan secara lisan.
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang hipertensi ?
2. Menjelaskan penyebab hipertensi ?
3. Menjelaskan yang diketahui tentang Diet Rendah Garam ?
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap
stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab
utama gagal jantung kronis.
Gangguan kesehatan ini ditandai terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140
mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih. Pada Populasi
lansia,hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan sistolik 90
mmHg. (Smelter,2001). Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena :
1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.
2. Bila 2x kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.
3. Beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih.

B. PENYEBAB HIPERTENSI

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena orang yang
terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, serta mempunyai
konsekuensi tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :

1. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan


dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan lemak tinggi,strees,
merokok.
2. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti, seperti :
gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.
C. Tanda dan Gejala

Adapun tanda-tanda gejala pada hipertensi antara lain

1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.
2. Rasa berat ditengkuk atau leher.
3. Kadang mimisan
4. Telinga berdenging.
5. Gemetar
6. Sering marah marah
7. Jantung berdebar-debar
8. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
9. Keringat berlebihan
10. Gangguan penglihatan
11. Sukar tidur
12. Rasa mual atau muntah.

D. Cara Perawatan Hipertensi

1. Berobat secara teratur.


2. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk
dokter.
3. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain
karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertens
4. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).
5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.

Pengobatan tradisonal untuk Hipertensi


1. buah ketimun
2. Buah belimbing.
3. Daun seledri
Cara membuat obat tradisional :
1. 1/2 kg buah ketmun/belimbing cuci hingga bersih.
2. Kupas kulit dan kemudian diparut.
3. Saring airnya dengan penyaring.
4. Setelah disaring kemudian diminum.
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

E. Diet Rendah Garam

Yang dimaksud rendah garam disini bukan hanya garam tetapi semua garam natrium yang terdapat
pada makanan awetan dan makanan olahan. Garam dapur merupakan sumber utama natrium. Tujuan diet
adalah untuk membantu menghilangkan penimbunan garam dan air, juga membantu menurunkan tekanan
darah pada penderita hipertensi yang sensitif terhadap garam.

Makanan yang harus dihindari:


Karbohidrat
Roti, biskuit dan kue-kue yang di olah dengan garam dapur dan baking powder atau soda
Sumber Protein Hewani
Telur maximal 1 butir sehari, Otak, ginjal, lidah, keju, Sardin, daging yang diawetkan
dengan garam dapur seperti dendeng, abon, kornet, daging asap, ham, ikan asin, ikan
pindang, sarden, ebi, telur asin, mentega dan margarine.
Sumber Protein Nabati
Semua kacang tanah yang akan diolah dengan garam dapur/ vetsin
Buah-buahan dan sayuran yang diawetkan dengan garam dapur, misalnya sayuran dalam
kaleng, sawi asin, asinan, acar dll
Bumbu-bumbu yang mengandung natrium seperti garam dapur, soda kue, baking powder,
kecap, terasi, vetsin, petis dan tauco

Makanan yang harus dibatasi:


Daging dan ikan, maksimum 100 gram sehari
Telur maksimum 1 butir sehari
Susu maksimum 2 gelas sehari
Makanan yang dibolehkan :
Beras, kentang, ubi, mie, maezena, hunkue, terigu, gula pasir.
Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang
tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
Minyak gorng, margarine tanpa garam.
Sayuran dan buah-buahan tawar.
Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos,
lombok, salam, sere, cukak.

Anda mungkin juga menyukai