Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH SABUN CAIR TERHADAP GAYA TEGANGAN PERMUKAAN

PADA BENANG

A. Tujuan Percobaan
1. Memperdalam wawasan pengetahuan tentang Fisika.
2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh gejala fisika dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menyelidiki gejala tegangan permukaan

B. Dasar Teori
Permukaan zat cair mempunyai sifat ingin merenggang, sehingga permukaannya
seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya tarik-
menarik antar partikel sejenis didalam zat cair sampai ke permukaan. Di dalam cairan, tiap
molekul ditarik oleh molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke
segala arah. Akibatnya tidak terdapat sisa (resultan) gaya yang bekerja pada masing-
masing molekul. Adanya gaya atau tarikan kebawah menyebabkan permukaan cairan
berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang. tegangan ini disebut dengan tegangan
permukaan (Herinaldi, 2004).

Tegangan dalam permukaan ini adalah gaya persatuan panjang yang harus
diberikan sejajar pada permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Gaya ini tegangan
permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam satuan cgs. Hal ini analog dengan keadaan
yang terjadi bila suatu objek yang menggantung dipinggir jurang pada seutas tali ditarik ke
atas oleh seseorang memegang tali tersebut dan berjalan menjauhi seutas tali. (Marthen,
2010).
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastic. Selain itu,
tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan atau kecenderungan zat cair
untuk selalu menuju ke keadaan yang luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan
datar atau bulat seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha yang membentuk
luas permukaan baru. Dengan sifat tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda
kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan zat cair sedikit
melengkung ke bawah tampak silet itu berada. Lengkungan itu memperluas permukaan zat
cair namun zat cair dengan tegangan permukaannya berusaha mempertahankan luas
permukaan-nya sekecil mungkin.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair
(fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan didefinisikan
sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setia garis di
permukaan fluida.
Tegangan antar muka adalah gaya persatuan panjang yang terdapat pada antarmuka
dua fase cair yang tidak bercampur. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari pada
tegangan permukaan karena gaya adhesi antara dua cairan tidak bercampur lebih besar dari
pada adhesi antara cairan dan udara (Hamid.2010).

1
Tegangan permukaan bervariasi antar berbagai cairan. Air memiliki tegangan
permukaan yang tinggi dan merupakan agen pembasah yang buruk karena air membentuk
droplet, misalnya tetesan air hujan pada kaca depan mobil. Permukaan air membentuk
suatu lapisan yang cukup kuat sehingga beberapa seranga dapat berjalan diatasnya
(suminar, 2001). Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada
zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis). Tegangan permukaan
didefinisikan sebagai gaya F persatuan panjang L yang bekerja tegak lurus pada setiap
garis di permukaan fluida.

Keterangan : = Tegangan Permukaan (N/m)


F = Gaya (N)
L = Panjang Permukaan Selaput Fluida (m)
Molekul biasanya saling tarik-menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas
tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang
lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian
dalam caian. Sebaliknya molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul
cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan
terdapat gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke
bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan
cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Peristiwa ini
dikenal dengan tegangan permukaan.

Sumber: http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/
Gambar 1. Teori molekul mengenai tegangan permukaan, menunjukkan gayagaya tarik
(hanya) pada molekul di permukaan, dan pada satu molekul jauh di kedalaman zat cair

2
Sumber: http://rumushitung.com/
Gambar 2. Gaya Adhesi dan Kohesi pada Air

Macam-macam Metode yang digunakan dalam Tegangan Permukaan


Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara
lain (Kosman dkk, 2005) :
1. Metode Cincin de-Nouy
Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan dan tegangan
antar permukaan zat cair. Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa
gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair
sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka. Gaya yang
dibutuhkan untuk melepaskan cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi yang
dinyatakan dalam dyne.
2. Metode Kenaikan Kapiler
Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak
dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang
tidak bercampur. Bila pipa kapiler dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat
tersebut akan naik ke dalam pipa sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh
gaya gravitasi ke bawah akibat berat zat cair.

Komponen gaya ke atas akibat tegangan permukaan yaitu ;


Keliling penampang pipa = 2 r
Sudut kontak antar permukaan zat dengan dinding kapiler = maka gaya ke
atas total = 2 r cos .

Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan


(Ansel, 1985) tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair
cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat cair
yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada gaya
adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model
peralatan yang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair
adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler
adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang
dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara
zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zat yang
berbeda (adesi).
(Anief, 1993) molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam
cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul cairan di samping

3
dan di bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul
cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian. Sebaliknya
molekul cairan yang terletak di permukaan di tarik oleh molekul cairan yang
berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat
gaya total yang berarah ke bawah karena adanya gaya total yang arahnya ke
bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan
lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.
Istilah permukaan biasanya dipakai bila membicarakan suatu antarmuka gas/cair.
Walaupun istilah ini akan dipakai dalam penentuan tegangan permukaan. Karena
setiap artikel zat, apabila itu bakteri, sel, koloid, granul atau manusia, mepunyai
suatu antarmuka pada batas sekelilingnya, maka pada topik ini memang penting.
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang terdapat antarmuka
dua fase cair yang tidak bercampur, sedangkan tegangan permukaan adalah gaya
persatuan panjang bias juga digambarkan dengan suatu rangka kawat tiga sisi
dimana suatu bidang datar bergerak diletakkan. (Marthen, 1990)
(Kosman, 2006) molekul-molekul zat
aktif permukaan (surfaktan) mempunyai gugus
polar dan non polar. Bila suatu zat surfaktan
didispersikan dalam air pada konsentrasi yang
rendah, maka molekul-molekul surfaktan akan
terabsorbsi pada permukaan membentuk suatu
lapisan monomolekuler. Bagian gugus polar
akan mengarah ke udara. Hal ini mengakibatkan
turunnya tegangan permukaan air. Pada
konsentrasi yang lebih tinggi nolekul-molekul surfaktan masuk ke dalam air
membentuk agregat yang dikenal sebagai misel. Konsentrasi pada saat misel ini
mulai terbentuk disebut konsentrasi misel kritik (KMK). Pada saat KMK ini
dicapai maka tegangan permukaan zat cair tidak banyak lagi dipengaruhi oleh
perubahan konsentrasi misel kritik suatu surfaktan dapat ditentukan dengan
metode tegangan permukaan.

Hubungan Sabun Cair dengan Tegangan Permukaan Air


Semua cairan memiliki tegangan permukaan, tetapi tegangan permukaan
air lebih tinggi dari yang lainnya. Tegangan permukaan dari air bisa diturunkan
dengan penambahan zat pembasah seperti sabun atau deterjen. Sabun dan
deterjen adalah surfaktan (zat aktif permukaan). Ketika suatu deterjen
ditambahkan ke butiran air dalam permukaan yang berminyak, tegangan
permukaan akan menurun, butiran-butiran akan hancur, dan air akan menyebar.
Tegangan permukaan cairan dapat didefinisikan sebagai gaya per satuan panjang
pada permukaan cairan yang melawan ekspansi dari luas permukaan. Tegangan
permukaan cairan , berbeda-beda bergantung pada jenis cairan dan suhu.

4
Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan
tegangan permukaan tergantung sifat zat terlarutnya. Makin kecil nilai suatu
cairan, makin besar kemampuan cairan tersebut membasahi benda.
Penelitian mengenai sifat-sifat deterjen dan dampaknya terhadap perairan
yang telah dilakukan Manik, J.M (1987), yang menyimpulkan bahwa secara
fisika deterjen merupakan zat yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan
zat cair. Bhattacharya (2004) telah meneliti tentang studi tegangan permukaan
poly (vinil alcohol) yang dipengaruhi konsentrasi, suhu dan penambahan zat
chaotropic telah menyimpulkan bahwa suhu dan konsentrasi dapat meningkatkan
dan menurunkan tegangan permukaan molekul polimer tersebut. Syahra (2004)
telah meneliti pengaruh konsentrasi deterjen komersil dan komposisi linier
alkilbenzen sulfonat pada beberapa merek dagang deterjen cair terhadap
tegangan antar permukaan air-minyak tanah.

5
C. Alat Dan Bahan
1. Air
2. Benang Jahit
3. Baskom
4. Sabun Cair

Gambar 1.1 Alat dan Bahan

D. Prosedur Kerja
1. Masukkan air ke dalam mangkuk
2. Bentuk benang menjadi lingkaran yang agak besar
3. Letakkan benang yang sudah dibentuk lingkaran ke dalam mankuk yg berisi air
(usahakan benang jangan sampai tenggelam)
4. Teteskan sabun cair di tengah-tengah lingkaran benang.

6
E. Hasil dan Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya tiap satuan panjang yang bekerja pada
permukaan atau sebagai energi persatuan luas yang diperlukan untuk memperluas
permukaan tiap satu satuan luas pada suhu, tekanan dan komposisi tetap. Tegangan
permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis dan dapat menahan benda .
Pada zat cair yang adesi berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada
gaya adesinya dan pada zat yang non-adesi berlaku sebaliknya. Hal ini dikarenakan
adanya gaya tarik menarik antara partikel zat cair (kohesi).Benang yang tadinya
berbentuk lingkaran perlahan-lahan melebar sehingga ujung-ujungnya memisah.
Dalam penelitian ini digunakan benang jahit kurang lebih 20 cm yang diletakkan
diatas suatu wadah yang berisi air dan kemudian ditetesi sabun cair, hasilnya
memperlihatkan bahwa benang yang diletakkan secara melingkar tanpa terikat kedua
sisinya akan berubah menjadi lebih panjang dan tidak berbentuk lingkaran lagi. Hal
ini karena pada awalnya, gaya tegang permukaan menahan posisi benang sehingga
bisa berbentuk lingkaran.

Gambar 1.2 Benang yang Diletakkan pada Permukaan Cairan

Tapi kemudian setelah ditetesi sabun cair, daerah disekitar tetesan sabun
tersebut menjadi lemah ikatannya. Dan daerah permukaan diluar benang yang ikatan
molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk benang menjadi
melebar dan tidak lagi berbentuk lingkaran,setelah sabun diteteskan pada tengah
permukaan air, maka benang akan semakin menjauh dan lingkarannya semakin
melebar. Jika diteteskan secara terus menerus. Maka, benang akan tenggelam.Benda
yang massa jenisnya lebih besar dari fluida dapat mengapung karena adanya tegangan
permukaan. Penyebab terjadinya tegangan permukaan adalah karena pada permukaan
air terdapat gaya tarik-menarik antar partikel-partikel air (gaya kohesi).
Akibatnya pada permukaan air seolah-olah terdapat suatu selaput atau lapisan
yang tegang yang dapat menahan benda-benda. Akibat dari tegangan permukaan yaitu
benda terapung di atas permukaan air. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya
tegangan adalah F (gaya) dan l (Panjang) benda yang terapung.Jika dilihat dari nilai
tegangan permukaan diperoleh, pengaruh konsentrasi pemberian sabun cair tidak

7
dimasukkan dalam rumus sehingga seolah -olah pemberian konsentrasi
sabun cair tidak berpengaruh terhadap nilai tegangan permukaan padahal
sebenarnya fungsi dari sabun cair itu sendiri ketika dilarutkan dalam air yaitu untuk
menurunkan tegangan permukaan pada air tersebut.Molekul cairan biasanya saling
tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-
molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya ada molekul-molekul
cairan di samping dan di bawah.
Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling
tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada
molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak
dipermukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya.
Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah. Karena
adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan
cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal
ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh
selaput elastis yang tipis.

8
F. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan percobaan yaitu mengetahui berapa besar pengaruh gejala
fisika dalam kehidupan sehari-hari dan menyelidiki gejala tegangan permukaan, dapat
disimpulkan bahwa setelah benang ditetesi sabun cair daerah permukaan diluar
benang yang ikatan molekul airnya lebih kuat akan menarik benang sehingga bentuk
benang menjadi melebar dan tidak lagi berbentuk lingkaran. Benda yang massa
jenisnya lebih besar dari fluida dapat mengapung karena adanya tegangan
permukaan.Penyebab terjadinya tegangan permukaan adalahkarena pada permukaan
air terdapat gaya tarik- menarik antar partikel-partikel air (gaya kohesi). Akibatnya
pada permukaan air seolah-olah terdapat suatu selaput atau lapisan yang tegang yang
dapat menahan benda-benda. Akibatnya dari tegangan permukaan yaitu benda
terapung di atas permukaan air.

9
SPEKTROSKOPI SEDERHANA

A. Tujuan Percobaan
1. Memperagakan model sederhana dari spektroskop.
2. Mengetahui konsep cahaya tentang Spektrum Cahaya.
3. Mengetahi cahaya monokromatik dan polikromatik.

B. Dasar Teori

Spektroskopi merupakan alat analisis cahaya yang dihasilkan suatu objek yang
sangat berguna dalam bidang fisika. Spektrofotometri adalah suatu metode analisis
yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur
larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau tabung
foton hampa(Harjadi, 1990).

Alat yang digunakan adalah spektrofotometer, yaitu sutu alat yang digunakan
untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan
mengukur transmitan ataupun absorban dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari
konsentrasi. Spektrometer menghasilkan sinar dari spectrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas
cahaya yang ditransmisikan atau
diabsorbsi (Harjadi, 1990).

Spektroskopi menggunakan
prinsip difraksi dan interferensi untuk memisahkan cahaya yang dihasilkan suatu
objek menjadi garis-garis warna berbeda yang dikenal dengan Spektrum. Alat ukur
yang digunakan disebut Spektrometer.Spektrometer adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengamati spektrum cahaya yang terurai setelah melewati suatu
medium sehingga membentuk suatu spektrum. Spektrometer adalah alat untuk
mengukur spektrum. (Harjadi, 1990)

Spektrofotometer digunakan untuk mengukur transmitan atau absorban suatu


sampel sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan

10
spektrofotometer ini, metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri
(Basset, 1994).

Untuk eksperimen spektrum sederhana ini gelombang cahaya akan mengalami


difraksi dengan melewati sebuah celah sempit. Spektrometer dapat membantu kita
untuk mengamati garis garis spektrum warna yang berasal dari sumber cahaya,
warna-warna spektrum ini terdiri dari warna merah, orange, kuning, hijau, biru, ungu.
Dengan gelombang yang berbeda untuk masing masing spektrum warna.
(Lestari,2013)
Gelombang mempunyai frekuensi, panjang gelombang, dan kecepatan.
Cahaya dengan panjang gelombang tertentu memiliki warna tertentu juga. Misalnya,
650 nm adalah merah, sedangkan 400 nm adalah biru. Nilai panjang gelombang yang
lain menentukan warnanya, seperti yang terdapat pada pelangi (Giancoli,2010)
Sekarang, cahaya bisa dicampur. Misalnya, campuran semua warna pelangi
menjadi putih, sedangkan merah dicampur hijau menjadi kuning. Spektrum
merupakan susunan warna-warna yang menghasilkan suatu warna. Misalnya, merah
dan hijau dengan intensitas sama menjadi kuning. Jika hijaunya sedikit, dihasilkan
oranye.Pertama, cahaya adalah gelombang. Memang cahaya adalah partikel, tapi
cahaya adalah gelombang. Gelombang mempunyai frekuensi, panjang gelombang,
dan kecepatan. Cahaya dengan panjang gelombang tertentu memiliki warna tertentu
juga. Misalnya, 650 nm adalah merah, sedangkan 400 nm adalah biru. Nilai panjang
gelombang yang lain menentukan warnanya, seperti yang terdapat pada pelangi.
Spektroskopi menggunakan prinsip difraksi dan interferensi untuk
memisahkan cahaya yang dihasilkan suatu objek menjadi garis-garis warna berbeda
yang dikenal dengan Spektrum. Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian
cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik).
nterferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih
yang menimbulkan pola gelombang yang baru.Thomas Young dengan menggunakan
percobaan celah ganda telah dapat mengukur panjang gelombang cahaya. Masalahnya
adalah pola interferensi yang dihasilkan oleh celah ganda terlalu menyebar (kurang
tajam). Pertanyaannya bagaimana caranya supaya dihasilkan pola interferensi yang
lebih tajam di layar ?
Ternyata jika cahaya dihalangi oleh penghalang yang memiliki lebih banyak
celah dengan lebar sama dan jarak antar celah yang berdekatan juga sama, diperoleh

11
pola pita-pita terang lebih tajam atau disebut pola terang. Jadi, untuk mengukur
panjang gelombang dengan lebih teliti harus harus digunakan penghalang yang
memiliki banyak celah. Ini disebut dengan kisi difraksi.
Kisi difraksi adalah alat yang berguna untuk menganalisis sumber-sumber
cahaya. Sebuah kisi terdiri atas banyak celah sejajar yang berjarak sama, biasanya
dibuat dengan cara membuat goresan garis-garis sejajar pada sekeping kaca dengan
menggunakan teknik mesin yang sangat akurat. Ternyata hal seperti ini terdapat pada
CD/ DVD, ketika ada cahaya memantul pada bahan tersebut terjadi penguraian
warna.
Suatu kisi difraksi terdiri dari sejumlah besar celah sejajar yang serba sama yaitu:
Kisi transmisi yaitu suatu kisi dengan celah cahaya yang melewatinya.
Kisi refleksi yaitu suatu kisi dengan celah cahaya yang memantulkan cahaya.
Perumusan untuk difraksi kisi memenuhi persamaan :
d sin = (n+1/2 )
Suatu celah yang dikenai cahaya dari arah depan akan memproyeksikan
bayangan terang yang sebentuk dengan celah tersebut di belakangnya. Tetapi di
samping itu, terbentuk juga bayangan-bayangan terang yang lain dari celah tersebut di
sebelah menyebelah bayangn aslinya, dan yang semakin ke tepi, terangnya semakin
merosot. Jadi seolah-olah sinar cahaya yang lolos lawat celah itu ada yang dilenturkan
atau didifraksikan kearah menyamping. Gejala difraksi demikian tak lain ialah
interferensi sinar-sinar gelmbang elektromagnetik cahaya dari masing-masing bagian
medan gelombang sebagai sumber gelombang cahaya (Soedojo,2004 : 123).
Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana
"cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif
dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring
teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya
tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, foton, gelombang suara, sinar X
dan lain sebagainya(Wikipedia,2017)
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang
diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga
digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan

12
teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur
komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk
mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis
spektral. Salah satu jenis spektroskopi adalah spektroskopi infra merah (IR).
spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul (Wikipedia,2017).
Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi
molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0.75 - 1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 - 10 cm-1. Inframerah adalah
radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak,
tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti "bawah merah"
(dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak
dengan gelombang terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order"
dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm (Silverstein,2002).
Inframerah ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell,
astronom kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan
penyaring optik yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari
dalam tata surya teleskop Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan
suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang
berada pada daerah panjang gelombang 0,75 1.000 m atau pada bilangan
gelombang 13.000 10 cm-1. Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali
oleh James Clark Maxwell, yang menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan
gelombang elektromagnetik(Wikipedia,2017).

13
C. Alat dan Bahan

a. CD/DVD bekas 1 buah


b. Kardus bekas 1 buah
c. Isolasi dan double tipe
d. Gunting
e. Karton
f. Kertas kado
h. Cutter
i. Penggaris
j. Spidol

D. Langkah Percobaan
1. Membuat 2 lubang pada salah satu sisi kardus, misalkan pada sisi kanan kardus.
Dimana lubang yang pertama berukuran lebih besar yang berguna untuk melihat
spektrum cahaya yang di hasilkan dan lubang kedua yang berukuran sangat kecil
sebagai tempat masuknya cahaya.
2. Membuat kardus manjadi bentuk jajaran genjang berdimensi, yang berfungsi untuk
membantu kita melihat spektrum cahaya di dalam kardus
3. Meletakkan CD/DVD di dalam kardus dan merekatkannya dengan lem berseberangan
dengan tempat sumber cahaya dan dengan sudut 450 terhadap lubang untuk melihat.
4. Menutupi sekeliling kardus dengan kertas kado dan lakban agar cahaya tidak ada yang
masuk. Satu-satunya cahaya yang mengenai CD/DVD ialah bersumber dari senter.

14
E. Hasil dan Pembahasan

Sebuah berkas cahaya putih (senter) jatuh pada sebuah permukaan keeping
CD/VCD dengan membentuk sudut terhadap permukaan tersebut kemudian
memantulkan cahaya dari keeping CD/VCD, maka cahaya putih itu akan diuraikan
atau didespersikan menjadi spektrum warna. Fenomena ini membuat Newton percaya
bahwa cahaya putih merupakan campuran dari komponen-komponen warna. Dispersi
atau penguraian warna terjadi di dalam CD/VCD karena kecepatan gelombang cahaya
di dalam CD/VCD berbeda untuk setiap panjang gelombang dapat terlihat pola
spektrum cahaya polikromatik menjadi monokromatik
.

Gambar.2.1 Penguraian Cahaya Polikromatik Menjadi Monokromatik


Spektroskop berfungsi untuk menghitung panjang gelombang tiap spektrum
cahaya secara pasti, tetapi kita bisa melihat sebuah fenomena bahwa cahaya putih
(polikromatik) itu ternyata tersusun atas gabungan cahaya monokromatik dengan
panjang gelombang yang berbeda-beda. Namun pada percobaan ini tidak dapat
menghitung suatu panjang gelombang secara pasti. Merah, misalnya, memiliki
panjang gelombang sekitar 625 - 740 nm1, dan biru sekitar 435 - 500 nm. Kumpulan
warna-warna yang dinyatakan dalam panjang gelombang (biasa disimbolkan dengan
) ini disebut spektrum warna.
Spektrum cahaya dihasilkan dengan adanya dispersi yaitu suatu peristiwa
terjadinya penguraian cahaya putih untuk menjadi berbagai warna. Karena cahaya
putih itu tersusun oleh berbagai macam warna yang berbeda dari indek biasnya dan
serangkai warna-warna yang di peroleh dari dispersi dinamakan Spektrum. Sehingga
ketika cahaya putih diarahkan pada keping DVD maka akan menghasilkan spektrum
warna yang berbeda dan memiliki panjang gelombang tertentu. Warna-warna ini

15
adalah komponen dari cahaya putih yang disebut cahaya tampak (visible light) atau
gelombang tampak.
Komponen lainnya adalah cahaya yang tak tampak (invisible light), seperti
inframerah (di sebelah kanan warna merah) dan ultraviolet (di sebelah kiri
jingga)Sinar putih yang biasa kita lihat (disebut juga cahaya tampak atau visible light)
terdiri dari semua komponen warna dalam spektrum di atas - tentu saja ada komponen
lain yang tidak terlihat, disebut invisible light.Cahaya matahari yang berwarna putih,
jika ditembakkan ke sebuah keping CD ataupun DVD maka cahaya putih tersebut
akan terbagi membentuk 7 spektrum warna sebagaimana yang kita telah disebutkan
tersebut.
Sehingga sebenarnya, cahaya putih adalah gabungan dari 7 spektrum cahaya
yang berwarna merah, jingga (oranye), kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu,
maka ketika kita melihat sebuah benda yang berwarna merah, maka sebenarnya yang
terjadi adalah bahwa benda tersebut menyerap semua spektrum warna dari cahaya
putih (cahaya matahari) kecuali warna merah, dan begitupun sample-nya jika kita
melihat baju berwarna biru, maka sebenarnya yang terjadi adalah bahwa baju itu
menyerap seluruh cahaya putih kecuali spektrum warna biru, demikian pula jika kita
melihat benda yang berwarna putih, maka sesungguhnya anda melihat benda yang
tidak menyerap satu pun spektrum warna yang dipancarkan oleh matahari, alias benda
putih adalah benda yang memantulkan kembali seluruh cahaya putih yang
diterimanya, adapun jika kita melihat benda hitam, maka sesungguhnya yang terjadi
adalah bahwa benda ini menyerap seluruh cahaya putih yang
diterimanya.Sebagaimana dijelaskan bahwa cahaya berwarna merah adalah cahaya
dengan panjang gelombang tertinggi sedangkan cahaya berwarna ungu memiliki
frekuensi tertinggi. Dengan kata lain, semakin tinggi frekuensi maka semakin rendah
panjang gelombang

Urutan Spektrum Gelombang Elektromagnetik dari Frekuensi Besar ke


Frekuensi Kecil / dari Panjang gelombang Kecil ke Panjang Gelombang Besar
1. Sinar gamma( )
2. Sinar Rontgen atau Sinar x
3. Sinar ultraungu atau sinar ultraviolet
4. Sinar tampak
5. Sinar inframerah Atau IR

16
6. Gelombang RADAR
7. Gelombang TV
8. Gelombang Radio
Urutan Frekuensi Cahaya Tampak dari kecil ke besar, yaitu sebagai berikut :

Warna Panjang gelombang frekuensi


Merah 780-622 nm 384-482 Hz

Jingga 622-597 nm 482-503 Hz


Kuning 597-577 nm 503-520 Hz

Hijau 577-492 nm 520 610 Hz


Biru 492-455 nm 610-659 Hz

Ungu 455-390 nm 659-769 Hz

Dalam kehidupan sehari- hari terdapat dua jenis cahaya yaitu : Cahaya
polikromatik dan cahaya monokromatik.
Cahaya polikromatik seperti :Cahaya matahari dan cahaya lampu yang kita lihat
sehari-hari merupakan cahaya putih. Disebut demikian karena cahaya matahari dan
lampu memang tampak putih. Namun, cahaya putih itu sebenarnya terdiri dari
berbagai macam warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Deretan warna ini disusun berdasarkan panjang gelombangnya. Deretan warna
cahaya ini disebut spektrum warna. Karena terdiri dari berbagai macam warna,
maka cahaya putih disebut cahaya polikromatik.Demikian juga, cahaya putih
matahari, lampu fluoresens (neon), LED putih, putih layar komputer tersusun atas
komposisi warna-warna yang (mungkin) berbeda. Misalnya, cahaya matahari
merupakan campuran semua warna violet sampai merah dengan intensitas yang
sesuai dengan pola radiasi benda hitam, dengan sedikit perubahan: pada nilai-nilai
panjang gelombang tertentu ada sedikit pelemahan, ini disebut garis Fraunhofer.
Sedangkan, putih lampu neon ternyata merupakan campuran tiga nilai panjang
gelombang saja yang dominan, yaitu biru sekian nanometer, hijau sekian nm, dan
jingga sekian nm. Ini menunjukkan bahwa lampu neon tidak berisi gas neon,
tetapi gas raksa.
Peristiwa dispersi dapat diperlihatkan dengan menggunakan prisma maupun
keping CD ataupun DVDdan kotak cahaya. Cahaya putih dijatuhkan pada salah

17
satu bidang sisi prisma. Cahaya tersebut mengalami deviasi yang dispersi oleh
prisma. Itulah sebabnya cahaya yang keluar dari prisma telah terurai menjadi
berbagai warna.
Mengapa dispersi bisa terjadi ?dispersi terjadi karena setiap warna cahaya dari
senter(putih) jika terurai mempunyai indeks bias yang berbeda. Warna bias
memiliki indeks bias terkecil sehingga mengalami deviasi terkecil. Sementara
warna ungu memiliki indeks bias terbesar sehingga mengalami deviasi terbesar.
Sudut yang dibentuk oleh sinar merah dan sinar ungu yang paling pinggir disebut
sudut dispersi. Diantara sinar merah dan sinar ungu terdapat sinar berwarna jingga,
kuning, hijau, biru dan nila. Spektrum cahaya inilah yang membentuk cahaya
putih.Alat untuk menyelidiki spektrum warna berbagai zat disebut spektroskop.
Alat ini terdiri dari kolimator yang mempunyai celah (S) pada salah satu ujungnya,
sedangkan pada ujung yang lain terdapat lensa cembung (L1). Celah terletak pada
titik fokus utama lensa (L1). Dengan posisi celah seperti ini, maka sinar yang
datang pada celah merupakan berkas sinar sejajar sebelum memasuki prisma (P). di
dalam prisma, berkas sinar mengalami deviasi dan dispersi. Masing-masing warna
mempunyai arah tertentu yang dapat dilihat melalui spektroskop yang dilengkapi
lensa cembung L2.Spektrum warna dapat dilihat pada pelangi. Pelangi terbentuk
karena cahaya matahari diuraikan oleh tetes-tetes air hujan. Pelangi terlihat kalau
hujan turun dihadapan kita, sedangkan posisi matahari berada di belakang.Seperti
yang telah disebutkan bahwa cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai warna,
yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Beberapa diantara sinar ini
merupakan sinar dengan warna dasar. Sebagai warna dasar maka sinar ini tidak
dapat diuraikan lagi.Sinar yang warnanya tidak dapat diuraikan lagi dengan warna
lain disebut sinar monokromatik. Contohnya : sinar merah dan hijau. Hal ini dapat
dibuktikan dengan mengarahkan spektrum warna pada sebidang layar yang
memiliki lubang sempit. Lubang sempit ini dibuat sedemikian rupa sehingga hanya
sinar dengan warna tertentu yang dapat melewati lubang.
Pertanyaan diskusi: Apakah cahaya monokromatik dapat diuraikan menjadi
polikromatik?
Penjelasan : Sinar yang warnanya tidak dapat diuraikan lagi dengan warna lain
disebut sinar monokromatik. Contohnya : sinar merah dan hijau. Hal
ini dapat dibuktikan dengan mengarahkan spektrum warna pada
sebidang layar yang memiliki lubang sempit. Lubang sempit ini

18
dibuat sedemikian rupa sehingga hanya sinar dengan warna tertentu
yang dapat melewati lubang. Sehingga cahaya monokromatik tidak
dapat diuraikan menjadi polikromatik karena hanya memiliki satu
warna tunggal.

19
F. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan percobaan yaitu untuk mengetahui konsep cahaya dan
peristiwa penguarain cahaya polikromatik menjadi monkrommatik dapat disimpulkan
bahwa spektroskop adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghitung panjang
gelombang tiap spektrum cahaya secara pasti, tetapi kita bisa melihat sebuah
fenomena bahwa cahaya putih (polikromatik) itu ternyata tersusun atas gabungan
cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Ketika sinar
putih, jika ditembakkan ke sebuah keping CD ataupun DVD maka cahaya putih
tersebut akan terbagi membentuk 7 spektrum warna yang berbeda. Demikian juga,
cahaya putih matahari, lampu fluoresens (neon), LED putih, putih layar komputer
tersusun atas komposisi warna-warna yang (mungkin) berbeda. Semakin tinggi
frekuensi cahaya tersebut maka semakin rendah panjang gelombang yang di hasilkan.
Meskipun alat yang digunakan dalam percobaan tidak dapat menentukan nilai panjang
gelombang setiap cahaya monokromatik tetapi percobaan ini dapat membuktikan
konsep dispersi dan spektroskop.

20
DAFTAR PUSTAKA

21

Anda mungkin juga menyukai