Anda di halaman 1dari 91

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Informasi kesehatan sangat dibutuhkan guna dalam mendukung
keberhasilan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai program
berkelanjutan yang bertujuan meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat
yang berkeadilan sosial. Sesuai dengan visi Kementerian Kesehatan Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan dan dengan Misinya 1) Meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta
dan masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan; 3)
Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4) Menciptakan
tata kelola kepemerintahan yang baik diperlukan suatu indikator.

Dalam mencapai itu semua maka diperlukan suatu perencanaan yang


sistematis. Perencanaan yang baik dapat dilaksanakan dengan mengacu pada data-
data kesehatan yang ada. Sumber data kesehatan yang akurat ditunjang dengan
adanya sitem informasi kesehatan yang baik. Dalam Rencana Pokok Program
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RP3JPK) disebutkan bahwa
Sistim Informasi Kesehatan perlu dimantapkan dan dikembangkan untuk
menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan pengembangan upaya
kesehatan melalui penerapan teknologi dari yang sederhana sampai yang mutakhir.

Profil Kesehatan adalah salah satu bentuk sistem infomasi kesehatan yang
berupa gambaran umum tentang keadaan kesehatan di suatu wilayah. Data yang
ada dalam Profil Kesehatan dapat berupa tabel maupun grafik yang menunjukkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah tertentu. Sehingga dari Profil Kesehatan
tersebut dapat diketahui daerah mana yang perlu penanganan khusus. Oleh karena
itu Profil Kesehatan Kabupaten Mojokerto di susun guna untuk menyediakan
data/informasi yang akurat, situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah
Kabupaten Mojokerto.

Dengan disusunnya buku Profil Kesehatan Kabupaten Mojokerto, maka


akan lebih mudah dalam menentukan arah pengambilan kebijakan atau keputusan

1
untuk pembangunan yang lebih intensif, merata dan berkesinambungan. Maka
diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai tersebut dapat semakin
ditingkatkan serta dapat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat.

I.2 Definisi Puskesmas


Puskesmas sebagai unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kerja tertentu.
Wilayah kerja puskesmas meliputi wilayah kerja administratif, yaitu satu
wilayah kecamatan, atau beberapa desa/kelurahan di satu wilayah kecamatan.

I.3 Tujuan Dan Metodologi Dokter Muda


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menyiapkan dokter muda untuk menjadi dokter yang mampu
melaksanakan dan mengembangkan upaya-upaya kesehatan melalui
Puskesmas sebagai pos terdepan dalam system pelayanan kesehatan.

b. Tujuan Khusus
Memahami pelaksanaan upaya-upaya puskesmas.
Memahami daerah kerja puskesmas.
Memahami fungsi dan tugas pokok puskesmas.
Memahami sumber daya yang ada di puskesmas.
Memahami cara merancang survey, mengumpulkan, mengolah,
menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga mampu
merumuskan masalah kesehatan.
Memahami cara pemecahan masalah atau pelaksanaan program
kesehatan.
Mampu menginterprestasikan hambatan-hambatan dalam setiap
upaya pemecahan masalah kesehatan.
Memahami dan mampu menerapkan teknik-teknik penyuluhan
kesehatan.

2
Memahami keterkaitan dari sektor organisasi lain.

2. Metodologi
a. Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Gayaman Mojokerto.
b. Mencatat data data yang diperlukan secara langsung mengenai
kegiatan-kegiatan di Puskesmas Gayaman Mojokerto.

I.4 Visi, Misi, Slogan dan Motto Puskesmas


A. VISI
Terwujudnya masyarakat Kecamatan Mojoanyar mandiri dan hidup sehat
B. MISI
1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
2. Mewujudkan memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau.
3. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan
masalah kesehatan.
4. Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan.

C. MOTTO
Kepuasan pasien harapan kami
D. TATA NILAI
PRESTASI
P Profesional : Bekerja sesuai SOP
R Religious : Bekerja sebagai ibadah
E Exelent : Berusaha memberikan pelayanan terbaik
S Simpatik : Selalu senyum, sapa, salam
T Teamwork : Kompak bekerja sebagai TIM
A Amanah : Dapat di percaya
S Sosial : Memiliki kepedulian terhadap sesama
I Indah : Berpenampilan rapi dan menjaga lingkungan lebih
baik

3
I.5 Tujuan Puskesmas
Tujuan dari Puskesmas
a. Mendapatkan gambaran pencapaian kinerja UPT Puskesmas Gayaman dan
mutu pelayanannya
b. Mendapatkan gambaran system manajemen UPT Puskesmas Gayaman
c. Mendapatkan informasi sebagai bahan analisa kinerja tahunan puskesmas
mencari permasalahan dan menentukan pemecahannya

I.6 Sasaran

Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan


hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara
operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat
memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi
yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Sasaran Puskesmas Gayaman :

Seluruh Masyarakat Wilayah Kerja UPT Puskesmas Gayaman Kecamatan Mojoanyar.

4
BAB II
ANALISIS SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. Analisis Situasi
1. Data Wilayah / Geografis

a. Luas Wilayah : Luas daerah sebesar 2.668.541 km2

Gambar 2.1: Peta Batas Wilayah Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten


Mojokerto
Wilayah kerja Puskesmas Gayaman terdiri dari 12 desa, antara lain :
1. Desa Gayaman 7. Desa Kepuhanyar
2. Desa Lengkong 8. Desa Gebangmalang
3. Desa Wunut 9. Desa Ngarjo
4. Desa Kweden Kembar 10. Desa Sadar Tengah
5. Desa Jabon 11. Desa Jumeneng
6. Desa Sumberjati 12. Desa Kwatu

5
B. Data Dasar
1. Data Umum
a. Nama Puskesmas : Gayaman
b. Kecamatan : Mojoanyar
c. Kabupaten : Mojokerto
d. Propinsi : Jawa Timur
2. Data Wilayah
Luas wilayah : 2.668.541 km2
a. Dataran rendah :0%
b. Dataran Tinggi :0%
Jumlah desa / kelurahan : 24 desa / kel
a. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 4 : 12 desa/ kel
b. Yang dapat dijangkau kendaraan roda 2 : 12 desa/ kel
c. Yang tidak dapat dijangkau kendaraan roda 4 & 2 : 12
desa/ kel
3. Data Kependudukan
1. Jumlah penduduk seluruhnya : 53.981 jiwa
Laki laki : 27.330 jiwa
Perempuan : 26.651 jiwa
2. Piramida Penduduk
LAKI-LAKI UMUR PEREMPUAN

1.438 0-4 1.854


1.867 5-9 1.993
1.269 10 - 14 1.345
1.248 15 - 19 1.247
1.415 20 - 24 1.131
1.588 25 - 29 1.836
2.180 30 - 34 2.046
2.189 35 - 39 2.076
2.169 40 - 44 2.050
2.251 45 - 49 1.988
2.056 50 - 54 1.996
2.158 55 - 59 ..998
2.086 60 - 64 ..993
1.168 65 - 69 ..086
1.179 70 - 74 ..004

6
1.069 75+ ..008

3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 15.794 KK


4. Jumlah Penduduk Total Miskin (Jamkesmas) : 11.311 Jiwa
5. Jumlah Kepala Keluarga Miskin (KK) : 3.121 KK
6. Jumlah Anggota Keluarga Miskin (JAMKESMAS) : 8.190 orang
7. Jumlah yang mempunyai kartu Jamkesmas : 11.311 orang
8. Jumlah ibu hamil : 830 orang
9. Jumlah ibu hamil Miskin : 0 orang
10. Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 674 bayi
11. Jumlah Anak balita ( 1-4 tahun) : 3.454 Anak
13. Jumlah Wanita Usia Subur : 11.523 Orang
14. Jumlah Pasangan Usia Subur : 9.254 Pasang
15. Jumlah ibu bersalin : 671 Orang
16. Jumlah ibu Nifas : 673 Orang
17. Jumlah Ibu meneteki : 1.113 Orang

Gambar 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
tahun 2016 UPT Puskesmas Gayaman

4. Kepadatan Penduduk
Luas Wilayah : 2.668.541 km2
Jumlah Desa : 12 Desa
Jumlah Penduduk : 53.981 Jiwa
Jumlah Rumah Tangga : 15.794

7
Rata-rata jiwa/Rumah Tangga : 3.42
Kepadatan Penduduk : 2,39 per km2

Gambar 2.3
Kepadatan Penduduk tahun 2016 UPT Puskesmas Gayaman

5. Data Derajat Kesehatan


DATA DERAJAT KESEHATAN
1. Jumlah Kematian Ibu : 0
2. Jumlah kematian perinatal : 5
3. Jumlah Kematian Neonatal : 2
4. Jumlah lahir mati : 3
5. Jumlah lahir hidup : 674
6. Jumlah kematian bayi : 3
7. Jumlah kematian Balita : 0
8. Jumlah Kematian semua umur : 8

C. Sarana dan Ketenagaan


a) Sarana Kesehatan yang ada di Puskesmas Gayaman
1. Rumah Sakit
i. Rumah Sakit Pemerintah : 0
ii. Rumah Sakit Swasta : 0
2. Rumah bersalin : 1
3. Puskesmas Pembantu : 3

8
4. Puskesmas keliling : 1
5. Polindes : 8
6. BP Swasta : 2
7. Praktek Dokter Swasta : 1
8. Praktek Bidan Swasta : 16
9. Praktek Perawat : 10
10. Ponkesdes : 8

b. Sarana Pendidikan

a) Jumlah Sekolah : 61 buah


1. Taman Kanak-kanak yang ada : 26 buah
2. SD / MI yang ada : SD : 18 / MI : 6 Buah
3. SLTP / MT yang ada : SLTP : 3 / MTS : 1 Buah
4. SMU / MA yang ada : SMU : 1 / SMK : 2 Buah
5. Akademi yang ada : 3 Buah
6. Perguruan Tinggi yang ada : 1 Buah
7. Jumlah Ponpes yang ada : 3 buah
b) Jumlah murid yang ada : 8.129 murid
1. Taman Kanak-kanak : 1.373 murid
2. SD / MI : 3.923 murid
3. SLTP / MT : 1.824 murid
4. SMU / MA : 558 murid
5. Akademi : 0 mahasiswa
6. Perguruan Tinggi : 0 mahasiswa
7. Jumlah santri Ponpes yang ada : 451 santri

c. Data Ketenagaan

1. Dokter : 2
2. Dokter gigi : 2
3. Jumlah dokter mahir jiwa : 0
4. Sarjana Kesehatan Masyarakat : 0
5. Bidan : 12
- P2B 1
- D3 Kebidanan 11
6. Bidan di desa : 11
7. Perawat Kesehatan : 11
- SPK 0
- D3 Keperawatan 11
- S1 Keperawatan 0

9
8. Perawat Gigi : 1
9. Perawat mahir jiwa : 0
10. Sanitarian/D3 Kesling : 2
11. Petugas Gizi/ D3 Gizi : 1
12. Asisten Apoteker : 0
13. Analis laboratorium/D3 Laboratorium : 2
14. Juru Imunisasi / juru malaria : 1
15. Tenaga Administrasi : 6
16. Sopir , penjaga : 2
17. Lain lain : 0

D. Peran Serta Masyarakat

1. Jumlah Dukun Bayi : 2


2. Jumlah kader Posyandu : 265
3. Jumlah Kader Poskesdes : 120
4. Jumlah kader Tiwisada : 400
5. Jumlah Guru UKS : 31
6. Jumlah Santri Husada : 0
7. Jumlah Kader Lansia : 60
8. Jumlah kelompok Usia lanjut : 0
9. Jumlah kelompok batra : 0
10. Jumlah Posyandu : 53
11. Jumlah Polindes : 0
12. Jumlah Poskesdes : 12
13. Jumlah Poskestren : 0
14. Jumlah Pos UKK : 1
15. Jumlah Saka Bhakti Husada : 1
16. Jumlah Organisasi Masyarakat/LSM peduli kesehatan : 0
17. Jumlah Panti Asuhan : 0
18. Jumlah Panti Wreda : 0
19. Jumlah Posyandu Lansia : 12
20. Jumlah UKBM lainnya : 0
21. Jumlah Kader Kes.jiwa : 0

E. Program Kesehatan

a. Perbaikan Gizi
Penimbangan

10
a. Jumlah balita yg ada (S) : 3.454
b. Jumlah balita yg punya KMS (K) : 3.454
c. Jumlah balita yg ditimbang (D) : 2.905
d. Jumlah balita yg naik BB (N) : 1.949
e. Jumlah balita yang tetap/turun berat badannya ( T ) : 636
a. Jumlah bayi
dengan ASI Eksklusif
b. Penyehatan Lingkungan
1. Jumlah TPA yang ada / terdaftar : 0
2. Jumlah TPA yang memenuhi syarat : 0
3. Jumlah TPS yang ada / terdaftar : 1
4. Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 1
5. Jumlah TTU yang ada / terdaftar : 33
6. Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 31
7. Jumlah SAB : 11.370
8. Jumlah SAB yang memenuhi syarat : 11.370
9. Jumlah TPM yang ada / terdaftar : 9
10. Jumlah TPM yang Laik sehat : 9
11. Jumlah penjamah makanan yang ada : 9
12. Jumlah JAGA yang ada / berfungsi : 8.386
13. Jumlah SPAL yang ada / berfungsi : 9.359
14. Jumlah rumah yang ada : 11.423
15. Jumlah Rumah memenuhi syarat : 7.693

c. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular


Jmlh kasus diare yg ditemukan & diobati (semua
1. umur) : 947
2. Jumlah kasus diare yang mendapatkan oralit : 947
Jumlah kasus diare yang mendapatkan cairan ringer
3. lactat (RL) : 0
4. Jumlah penderita diare balita : 284
Jmlh penderita diare balita yg mendapatkan tambahan
5. tablet zinc : 284
6. Jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) diare : 0
7. Jumlah penderita KLB diare : 0
8. Jumlah Kematian KLB diare : 0
9. Jumlah kasus pneumonia balita yang ditemukan : 312
10. Jumlah kasus pneumonia balita yang dirujuk : 0
11. Jumlah kasus pneumonia balita yang meninggal : 0
Jumlah penderita kusta baru ditemukan & diobati
12. (MDT) : 2

11
13. Jumlah penderita kusta baru anak (usia < 15 th) : 0
14. Jumlah penderita kusta baru dengan cacat TK.II : 2
15. Jumlah penderita kusta PB yang RFT : 0
16. Jumlah penderita kusta MB yang RFT : 0
17. Jumlah suspek penderita TB yang diperiksa dahak : 449
18. Jumlah pasien baru BTA positif diobati : 19
19. Jumlah pasien baru BTA positif konversi : 19
20. Jumlah pasien baru BTA positif yang sembuh : 19
21. Jumlah pasien BTA positif yang berobat lengkap (PL) : 0
22. Jumlah kasus HIV/AIDS : 1
23. Jumlah kasus HIV/AIDS yang meninggal : 0
24. Jumlah kasus IMS yang ditemukan dan diobati : 0
25. Jumlah kasus DBD : 23
26. Jumlah kematian kasus DBD : 0
Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi (PE) kasus
27. DBD : 23
28. Pelaksanaan Penanggulangan Focus (PF) kasus DBD : 23
29. Jumlah desa endemis DBD : 5
30. Jumlah desa Sporadis DBD : 3
31. Jumlah Desa potensial/bebas DBD : 4
32. Jumlah tenaga pemantau jentik : 1
33. Jumlah rumah yang diperiksa jentik : 3.735
34. Jumlah rumah yang positif jentik : 234
35. Jumlah sediaan darah malaria yang diperiksa : 0
Jumlah penderita positif malaria (ACD,PCD, lain-
lain) : 0
37. Jumlah penderita positif malaria yang diobati ACT : 0
Jumlah penderita positif malaria yang diobati non
38. ACT : 0
Jumlah penderita positif malaria yang diobati dan di
39. Follow up : 0
40. Jumlah penderita malaria yang meninggal : 0
41. Jumlah Desa HCl malaria : 0
42. Jumlah Desa MCl malaria : 0
43. Jumlah Desa LCl malaria : 0
44. Jumlah kasus yg kena gigitan hewan perantara rabies : 0
45. Jumlah kasus Filaria diobati : 0
46. Kasus TN yang ditemukan : 0

d. Kesehatan Keluarga
1. Jumlah ibu hamil Risiko tinggi ditemukan : 292

12
2. Jumlah bumil dengan Hb < 11 g% : 44
3. Jumlah bumil dengan LILA < 23,5 cm : 0
4. Jumlah peserta KB aktif semua metode : 6370
5. Jumlah peserta KB baru Semua Metode : 452
Jumlah peserta KB yg mengalami kegagalan Semua
6. Metode : 3
7. Jumlah peserta KB Semua Metode yg drop out : 633
Jumlah peserta KB yg mengalami efek samping
8. Semua Metode : 328
Jumlah peserta KB yang mengalami komplikasi
9. semua metode : 1

e. Kesehatan Indera penglihatan & pendengaran


1. Jumlah penderita yg diskrining katarak : 284
2. Jumlah penderita yg diskrining kelainan refraksi : 319
3. Jumlah kasus buta katarak : 0
Jumlah kasus sulit dan dirujuk ke Spesialis THT
4. (pendengaran) : 68
Jumlah komplikasi operasi kasus pendengaran yang
5. ditemukan : 0

f. Kesehatan Olahraga
1. Jumlah pelatihan kes.olahraga yg pernah dilakukan
dimasy : 0
(kader posyandu, PKK,dll)
Jumlah kelompok olahraga (club kebugaran, fitnes
2 center, : 0
S
Jumlah kelompok olahraga yg dibina (club kebugaran,
3 fitnes center, : 0
Usila, Ibu hamil, Penyakit tdk menular, jamaah
haji,dll)
Pembinaan kelompok olahraga berdasarkan kelompok
4 khusus : 0
(Ibu hamil,Lansia,Penyakit tdk menular, Haji,
penyandang cacad,dll)
5 Jumlah siswa yg diukur kebugaran jasmani
a. SD : 4.013
b. SMP : 1.738
c. SMA : 1.287

g. Kesehatan Jiwa
1 Jumlah kasus NAPZA : 0
2 Jumlah kasus keswa : 456
3 Jumlah Bumil dengan gangguan jiwa : 0

h. Kesehatan Kerja

13
1 Jumlah pekerja formal yg mndpt pelayanan kesehatan : 10.400
2 Jumlah pekerja formal yg ada : 10.400
3 Jumlah klinik perusahaan yang berijin dan dibina : 0
4 Jumlah Klinik perusahaan yang ada : 1

i. Data Morbiditas
1. Angka Kesakitan :
2. Jumlah 15 Penyakit terbesar
- INFLUENZA : 6.214
- HYPERTENSI : 4.751
- NEUROSA : 4.580
- MYALGIA : 3.594
- CONJUNGTIVITIS : 3.017
- GASTRITIS : 2.962
- DERMATITIS : 2.683
- GE / DIARE : 1.869
- SCABIES : 1.574
- ANEMIA : 1.447
- CARDIO : 1.390
- DM : 1.339
- STOMATITIS : 823
- PAROTITIS : 753
- OMC : 615
- CYSTITIS : 579
- LUKA : 463
- VARICELLA : 455
- TB PARU : 84
- KUSTA : 21

14
BAB III

TARGET DAN PENCAPAIAN PROGRAM

UPAYA KESEHATAN WAJIB


1. PROGRAM UPAYA KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA
BERENCANA (KB)
Tujuan
1. Menurunkan angka kematian bayi, anak dan ibu hamil, ibu bersalin.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bayi, anak dan ibu hamil.
3. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.
Laporan KIA
Kesehatan Ibu ( Kesga Yankes) Puskesmas Gayaman tahun 2016

No Jenis Kegiatan ( T ) Satuan Target Pencapaian Cakupan


Sasaran (H)
(T) SV Va
(%) ri
a
b
el
1. Pelayanan Kesehatan bagi Ibu 830 639 100 %
Bumil sesuai standar, Hamil
untuk kunjungan
lengkap(K4)
2. Drop Out K1 K4 Ibu 830 95 00.00
Hamil %
3. Pelayanan Persalinan oleh Ibu 788 671 85.15
tenaga kesehatan yang bersalin %
berkompeten
4. Pelayanan nfas Lengkap Ibu Nifas 788 673 85.41
sesuai standar %
5. Pelayanan Maternal Ibu 166 191 115.0
Risti/Komplikasi yang di Hamil 6%
tangani

15
Kesehatan Bayi Puskesmas gayaman Tahun 2016

No Jenis Kegiatan ( T ) Satuan Target Pencapaian Cakupan


Sasaran SV Va
(T) (%) ri
a
b
el
1. Pelayanan Neonatal Bayi 92 70 76.09
Ristio/Komplikasi yang %
ditangani)
2. Pelayanan Neonatal sesuai Bayi 619 667 107.7
standar (KN lengkap) 5%
3. Pelayanan Bayi Paripurna Bayi 765 650 84.97
%

Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra SekolahPuskesmas gayaman tahun 2016

No Jenis Kegiatan ( Satuan ( Target Pencapaian Cakupan


T) H) Sasaran SV (%) Variabel

1. Pelayanan Anak 2990 2377 79.50


Kesehatan Balita %
Anak dan
Balita
2. Pelayanan Anak Pra 777 708 91.12
Kesehatan Sekolah %
Anak Pra
Sekolah

PROGRAM KELUARGA BERENCANA


Tujuan
1. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pengendalian
pertumbuhan
2. Meningkatkan keikutsertaan kelestarian ber KB seluruh pelosok sehingga
akan menurunkan angka fertilitas yang bermakna.
Sasaran
1. Pasangan usia subur (PUS) (19 - 49)
2. Pasangan usia muda

16
3. Pasangan usia subur yang umurnya kurang dari 30 tahun (20 29 tahun)
dan sudah mempunyai anak 2 atau lebih dianjurkan memakai MKJP.
4. Generasi muda atau tua, karyawan dan karyawati perusahaan dan lain lain
Hasil Pencapaian Program Pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas
Gayaman Tahun 2016
No. Jenis kegiatan Satuan Target Pencapaian Perhitungan Analisa
sasaran
(dalam
setahun)
1. Cakupan KB aktif PUS 70% x 6478 98,33% Kegiatan
(Contraseptive dalam PUS tercapai
prevalence ratio)
2. Cakupan peserta PUS 15% x 1388 32,56% Kegiatan
KB baru dalam tidak
jumlah PUS tercapai
3. Cakupan Peserta Peserta 10% x jml 0 0,0% Kegiatan
KB Drop Out peserta kb tidak
aktif tercapai
4. Cakupan peserta Peserta 3,5% x jml 0 0% Kegiatan
KB mengalami peserta kb tidak
komplikasi aktif tercapai
5. Cakupan peserta Peserta 0,2% xjml 13 3% Kegiatan
KB yang peserta kb tercapai
mengalami sktif
kegagalan
kontrasepsi
6. Cakupan peserta Peserta 12,5% x jml 796 100.00% Kegiatan
KB mengalami peserta kb tercapai
efek samping aktif

Evaluasi
Berdasarkan data program Keluarga Berencana pada Bulan Januari-
Desember 2016 dapat diambil kesimpulan bahwa hampi semua kegiatan Pelayanan
Keluarga Berencana hamper mencapai target, kecuali kb baru yang belum
memenuhi target (4,88%).

17
2. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
1. Definisi
Gabungan kegiatan dan kesempatan yang dilandaskan prinsip-prinsip
belajar yang mencapai suatu keadaan, dimana individu-individu
kelompok/masyarakat. Secara keseluruhan ingin hidup sehat tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan secara perorangan maupun
kelompok dan pertolongan bila perlu.

2. Tujuan
a. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menuju kualitas
hidup.

b. Khusus
Meningkatkan pengertian masalah kesehatan terutama
masalah gizi, kesehatan lingkungan, immunisasi, KB dan
pemberantasan penyakit menular dengan harapan untuk
memperoleh dukungan dari semua pihak melalui
komunikasi dan informasi kesehatan.
Pengembangan kemampuan petugas dibidang komunikasi
serta pembinaan peran aktif dari masyarakat.
Kerjasama lintas sektor program dan lintas dalam rangka
mendukung program kesehatan.
3. Target dan pencapaian
a. Sasaran
a) Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gayaman.
b) Rumah tangga.
c) Institusi kesehatan.
d) Tempat-tempat umum
e) Tempat-tempat kerja
b. Target

18
Frekuensi penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di
Puskesmas Gayaman Bulan Januari Desember 2016 dari sasaran yang
dikaji

1) Penyuluhan kelompok dan umum di dalam dan di luar


Puskesmas
2) Peran serta masyarakat :
a. Pengembangan posyandu oleh tenaga kesehatan
(minimal 12x)
b. Pembinaan dan hubungan teknis.
Kader
Pengobatan tradisional
c. Pembinaan lintas sektoral
4. Strategi Promosi Kesehatan di Puskesmas
Penyuluhan kesehatan merupakan bagian integral dari program
kesehatan dan berfungsi sebagai keterbatasan program-program
tersebut. Peningkatan perilaku penduduk dalam membina hidup sehat
juga diarahkan untuk meningkatkan peran sertanya mewujudkan
masyarakat yang mandiri dalam membina derajat kesehatan yang di
bidang kesehatan wilayah. Selain itu, Sikap mental petugas kesehatan,
terutama petugas kesehatan masyarakat akan dikembangkan dan dibina
ke arah sikap mental yang partisipatif dan lebih berorientasi pada aspek
pencegahan dan peningkatan. Peningkatan penyuluhan kesehatan dan
lembaga pendidikan dasar, pemerintah dan swasta, agar kesadaran dan
perilaku hidup sehat dapat di tumbuhkan dan dibudidayakan sedini
mungkin.
Adapun hal-hal yang harus dilakukan dalam strategi promosi
kesehatan, sebagai berikut:
a. Advokasi Kesehatan
1. Pengertian
Advokasi adalah upaya secara sistematis untuk
mempengaruhi pimpinan, pemangku kepentingan,
keputusan penyandang dana, dan pimpinan media massa

19
agar proaktif mendukung berbagai kegiatan suatu
pengendalian penyakit sesuai dengan bidang dan keahlian
masing-masing.
2. Luaran
Adanya komitmen, kebijakan, dan dana untuk
mendukung upaya pengendalian suatu penyakit.
3. Kegiatan
a). Pertemuan resmi seperti: rapat, koordinasi,
lokakarya, orientasi.

b). Pertemuan tidak resmi seperti: Lobi, acara minum


kopi, negosiasi

c). Demonstrasi, Kampanye

d). Wawancara di media massa seperti: obrolan, menulis


artikel di koran.

b. Bina Suasana
1. Pengertian
Bina suasana adalah upaya pengalangan kemitraan
antara berbagai kelompok masyarakat untuk menciptakan
suasana yang mendukung upaya pengendalian penyakit

.
2. Luaran
a). Terciptanya opini publik dan kondisi masyarakat
yang peduli terhadap upaya pengendalian penyakit.
b). Terjadinya kemitraan
3. Kegiatan
a). Pelatihan
b). Seminar
c). Lokakarya
d). Sarasehan

20
e). Studi Banding
f). Dialog terbuka
c. Gerakan Masyarakat
1. Pengertian
Gerakan masyarakat adalah upaya proaktif untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan individu dan
masyarakat agar mau dan mampu mempraktekkan
(melaksanakan) upaya pengendalian.
2. Luaran
Adalah upaya masyarakat baik individu maupun
kelompok untuk mengenali suatu hal secara dini.

3. Kegiatan

a). Penyebarluasan Informasi melalui tatap muka, media


baik media massa, media cetak, maupun suatu media
elektronik.

b). Mengadakan berbagai lomba : Poster, mengarang,


semacam simulasi kasus

c). Forum pertemuan di masyarakat utamanya pada


organisasi masyarakat setempat.

d). Kunjungan Rumah

e). Dana Sehat untuk menunjang pencarian suatu


pengobatan ke tenaga kesehatan atau rujukan ( oleh,
untuk, dan dari masyarakat).

5. Teknik dan Penyuluhan Metode Kesehatan Masyarakat


Metode
Pengertian sederhana disebut metode dan penyuluhan
kesehatan adalah cara untuk melaksanakan penyuluhan tersebut
kepada masyarakat.

21
Teknik
Telah segala upaya tertentu agar cara yang dilaksanakan
dapat terwujud secara baik dan sempurna.

Alat peraga
Papan tulis Modul
Buku Booklef
OHP Slide Leaflet
Buku Slide
Poster Video
film
Program promosi kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas
Gedangan adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan Desa Siaga


b. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
c. Pengembangan Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
(UKBM)
d. Penyuluhan Napza
6. Definisi Operasional

A. Pengembangan Desa Siaga

1. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki


kesiapan sumber daya dan kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.
2. Desa Siaga Aktif adalah desa atau kelurahan yang
penduduknya dapat mengakses dengan mudah pelayanan
kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari
melalui Poskesdes atau Sarkes yang ada di wilayah tersebut
seperti Pustu, Puskesmas, dll serta penduduknya
mengembangkan UKBM dan melaksanakan surveillance
berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan

22
penanggulangan bencana, serta penyehatan lingkungan
sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
B. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS

1. Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada


tatanan Rumah Tangga
a) Rumah Tangga dikaji adalah 20% dari jumlah KK se
wilayah kerja Puskesmas di wilayah kerjanya selama
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya,
Sasaran pengkajian adalah seluruh KK yang ada di
wilayah desa/kelurahan setempat, sejumlah hasil
perkalian dimaksud yang dipilih secara random.
b) Rumah Tangga Sehat adalah jumlah rumah tangga
yang memenuhi 10 indikator PHBS sebagai berikut :
- Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
- Memberi bayi ASI ekslusif
- Menimbang bayi dan anak balita
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
- Menggunakan air bersih
- Menggunakan jamban sehat
- Rumah bebas jentik
- Makan sayur dan buah setiap hari
- Tidak merokok di dalam rumah
- Aktifitas fisik
2. Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat

a. Kelompok Rumah tangga adalah jumlah kelompok


rumah tangga yang telah diintervensi baik dengan
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lain (dengan
metode apapun) oleh petugas Puskesmas di wilayah

23
kerjanya pada periode Januari s/d Desember di
Posyandu
b. Institusi Pendidikan adalah jumlah institusi
Pendidikan yang telah diintervasi baik dengan
penyuluhan dan atau bentuk intervensilainnya oleh
petugas puskesmas di wilayah kerjanya pada periode
Januari s/d Desember
c. Institusi Sarana Kesehatan adalah jumlah institusi
kesehatan yang telah diintervensi baik dengan
penyuluhan dan atau bentuk intervensi lainnya oleh
petugas puskesmas di wilayah ekerjanya pada periode
Januari s/d Desember
d. Institusi TTU adalah jumlah TTU yang telah
diintervensi baik dengan penyuluhan atau bentuk
intervensi lainnya oleh petugas Puskesmas di wilayah
kerjanya pada periode Januari s/d Desember
e. Institusi tempat kerja adalah jumlah tempat kerja
yang telah diintervensi baik dengan penyuluhan atau
bentuk intervensi lainnya oleh petugas Puskesmas di
wilayah kerjanya pada periode Januari s/d Desember
f. Institusi Pondok Pesantren adalah jumlah pondok
pesantren yang telah diintervensi baik dengan
penyuluhan atau bentuk intervensi lainnya oleh
petugas Puskesmas di wilayah kerjanya pada periode
Januari s/d Desember
C. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM)

a. Jumlah Posyandu adalah jumlah posyandu yang ada di


wilayah kerja puskesmas selama periode Januari s/d
Desember.

24
b. Posyandu Pratama adalah posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya <50 di wilayah kerja Puskesmas selama
periode Januari s/d Desember
c. Posyandu Madya adalah posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya 50-69 di wilayah kerja Puskesmas
selama periode Januari s/d Desember
d. Posyandu Purnama adalah posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya 70-89 di wilayah kerja Puskesmas
selama periode Januari s/d Desember
e. Posyandu Mandiri adalah posyandu dengan nilai tingkat
perkembangannya 90-100 di wilayah kerja Puskesmas
selama periode Januari s/d Desember
f. Posyandu Purnama Mandiri adalah posyandu purnama dan
Mandiri di wilayah kerja Puskesmas selama periode Januari
s/d Desember.

D. Penyuluhan Napza
adalah semua usaha secara sadar dan berencana yang
dilakukan untuk memperbaiki perilaku manusia sesuai prinsip-
prinsip pendidikan yakni pada tingkat sebelum seseorang
menggunakan NAPZA pada kelompok potensial (generasi muda,
tokoh masyarakat, kader dll) yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan tertentu di wilayah kerjanya selama periode Januari s/d
Desember 2016.

25
Analisa masalah dalam kinerja upaya promosi kesehatan masyarakat di
Puskesmas Gayaman Tahun 2016

Target Sasaran CAKUPAN


Pencapai
No JENIS KEGIATAN Satuan (T)
an
V
SV (%)
(%)

I PROMOSI KESEHATAN

A PENGEMBANGAN DESA SIAGA (PROMKES PKM)

a. Desa/kelurahan Siaga yang terbentuk: 12


b. Desa/kelurahan Siaga Pratama: 1
c. Desa/kelurahan Siaga Madya: 11

d. Desa/kelurahan Siaga Purnama: 3

e. Desa/kelurahan Siaga Mandiri: -


75% x jml
f. Desa/kelurahan Siaga Aktif: 12 Desa/kel 9 133,33%
desa
B PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PHBS

1 Pengkajian PHBS pada Tatan Rumah Tangga


20% jml KK
a. Rumah Tangga dikaji KK 2757 100%
sewlyah pkm
b. Rumah Tangga sehat (10 indikator) KK 65% RT dikaji 2267 100%

2 Intervensi dan Penyuluhan PHBS pada

a. Kelompok Rumah Tangga Klompok 6X total Posy 318 100%


2X total
b. Institusi Pendidikan (sekolah) Sekolah 31 50%
sekolah
c. Institusi Sarana Kesehatan Sarkes 2X total sarkes 15 50%

d. Institusi TTU Lokasi 2X total TTU 24 70,59%


2X total
e. Institusi tempat kerja Institusi 13 34,21%
tempat kerja
42 % x ponpes
f. Pondok Pesantren Ponpes 0 0%
pertahun
C PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
Posyandu
a. Jumlah Posyandu: 49
gayaman
b. Posyandu Pratama: -

c. Posyandu Madya: 25

d. Posyandu Purnama: 21

e. Posyandu Mandiri: 3

26
52%
f. Posyandu Purnama Mandiri (PURI): 24 Posyandu 28 107,14%
xPosyandu
20% dri jml
D Penyuluhan NAPZA Kali penyuluhan yg 43 13,95%
dilakukan
(SumberData :Pemegang Program Promosi Kesehatan Puskesmas gayaman2016).

Evaluasi:
Berdasarkan data program penilaian kinerja Promosi Kesehatan pada bulan
Januari- Desember Tahun 2016 sebagian besar kegiatan telah memenuhi target.
1. Program yang belum tercapai:
- Institusi TTU
- Penyuluhan NAPZA
2. Penyebab masalah:
Belum semua tempat tempat umum mendapatkan penyuluhan
karena
a. Perlu adanya koordinasi lintas sector dan lintas program
b. Kurangnya petugas penyuluhan
c. Kurangnya kelompok sasaran
d. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap penyuluhan
masyarakat
3. Solusi masalah:
Meningkatkan koordinasi antara lintas sector dengan lintas
program untuk menyusun waktu mengadakan penyuluhan.
Yang harus dilakukan adalah advokasi , binasuasana, dan
pemberdayaan masyarakat yang baik sesuai dengan strategi dari
promosi kesehatan.

3. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN


Kegiatan Puskesmas gayaman Tahun 2016
Penyehatan air (PL P2PL)
Penyehatan makanan dan minuman (SDK)
Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar (PL)
Pembinaan tempat tempat umum (TTU)

27
Klinik sanitasi (PL)
Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
Tujuan
Meningkatkan pengetahuan mengenai penyakit yang berhubungan
dengan :
Upaya untuk memutuskan mata rantai sumber penularan penyakit yang
berbasis lingkungan.
Program Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas gayaman Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Sat Target Pencap Cakupan
ua Sasaran aian Sub Variabel
n (T) (H) Variabel (V)
(SV)
A Penyehatan Air ( PL P2PL ) X X X ....
1 Pengawasan sarana air bersih % 87% 400 4,02% X
(SAB) (9938)
2 Sarana air bersih yang % 81,5% 408 121,43% X
memenuhi syarat kesehatan (336)
3 Jumlah kepala keluarga (KK) % 83% 13.558 118,48% X
yang memiliki akses terhadap (11.443)
SAB
B Penyehatan Makanan Dan X x X ....
Minuman ( SDK )
1 Pembinaan tempat pengelolaan % 96% 9 100% X
makanan (TPM) (9)
2 Pembinaan tempat pengelolaan % 76,5% 9 128,57% X
makanan ( TPM ) yang (7)
memenuhi syarat kesehatann
C Penyehatan Perumahan dan X x X ....
Sanitasi Dasar ( PL )
1 Pembinaan sanitasi perumahan % 91% 412 3,96% X
dan sanitasi dasar (10400)

28
2 Jumlah rumah yang memenuhi % 86% 302 85,07% X
syarat kesehatan (355)
D Pembinaan Tempat Tempat X x X ....
Umum (TTU) (PL)
1 Pembinaan sarana tempat % 91% 33 110% X
tempat umum (30)
2 Tempat tempat umum yang % 85,5% 31 110.71% X
memenuhi syarat kesehatan (28)
E Klinik Sanitasi (PL) X x X ....
1 Klinik sanitasi % 2 341 75.37% X
2 Jumlah klien yang sudah Ka 2% 258 99.61% X
mendapat intervensi / tindak sus
lanjut yang diperlukan
F Sanitasi Total Berbasis X x X ....
Masyarakat (STBM) =
(KESLING)
1 Jumlah kepala keluarga (KK) % 73% 10.4 103,33% X
yang memiliki akses terhadap (10,065)
jamban
2 Jumlah desa / kelurahan yang % 24% 1 52.08% X
sudah ODF (Open Defecation
Free)
3 Jumlah desa sehat % 73% 9 0.00 X
4 Pelaksanaan kegiatan STBM di % 55% 7 171,43% X
puskesmas

Evaluasi:
Berdasarkan data program penilaian kinerja Promosi Kesehatan pada bulan
Januari- Desember Tahun 2016 sebagian besar kegiatan telah memenuhi target.
4. Program yang belum tercapai:
Pengawasan sarana air bersih (SAB)
- Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar

29
- Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan
- Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) 0%
dari target 87% (9 desa dari 12 desa)
Penyebab masalah:
Belum semua tempat tempat umum mendapatkan penyuluhan karena
e. Perlu adanya koordinasi lintas sector dan lintas program
f. Kurangnya petugas penyuluhan
g. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap program penyuluhan
1. Solusi masalah:
Meningkatkan koordinasi antara lintas sector dengan lintas
program untuk menyusun waktu mengadakan penyuluhan.
Mengadakan penyuluhan terhadap warga yang berdomisili di
dekat sungai
Pemberian penghargaan dari kader bagi pemilik jamban sehat
Melakukan penerapan sanksi, peraturan dan upaya lain oleh
masyarakat untuk mencegah ODF
Yang harus dilakukan adalah pemberdayaan dan pembinaan
masyarakat yang baik sesuai dengan strategi dari promosi
kesehatan.
Menyarankan kepada warga untuk mengikuti program kredit
jamban

4. PROGRAM USAHA PERBAIKAN GIZI


a. Definisi
Usaha perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang
ditunjuk untuk mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok yang
ada di Indonesia dengan jalan menurunkan jumlah penderita kurang gizi
serta untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara keseluruhan.
b. Tujuan
a. Tujuan Umum:

30
1) Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui
kegiatan posyandu, pelayanan di puskesmas-puskesmas
pembantu maupun pos kesehatan.
2) Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran
serta aktif dari ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh
masyarakat dalam pelaksanaan posyandu.
3) Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun
lintas program.
b. Tujuan Khusus:
1) Menurunkan penderita KEP dan Gaki
2) Menurunkan penderita anemia gizi pada ibu hamil
3) Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
c. Target dan Capaian
Sasaran:
a. Balita
b. Ibu menyusui
c. Ibu hamil
d. Penderita dari Balai Pengobatan
Kegiatan Gizi:
a. Dalam gedung
1) Pojok gizi
b. Luar gedung
1. Kegiatan posyandu
2. Kegiatan Bidan
3. Survei Konsumsi
4. Monitoring Konsumsi Garam Beryodium
5. Pemantauan status gizi
d. Pelaksanaan Pojok Gizi
1. Kegiatan Pojok Gizi
Diawali dengan pengenalan program kesemua staf
Puskesmas dengan materi yang sama pada saat pelatihan gizi se-
Kabupaten.

31
2. Bentuk Kegiatan Pojok Gizi
a. Penyuluhan perorangan di ruang gizi
b. Konsultasi gizi di ruang rawat inap.
3. Sasaran program pojok gizi
a. Bayi dan balita KEP.
b. Bumil resiko tinggi.
c. Penderita DM, hipertensi, obesitas, KP, thypoid,
hiperkolesterol, hiperuricemia.
d. Rujukan dari posyandu / posyandu lansia.
4. Metode pelaksanaan
a. Waktu
Setiap hari sesuai dengan jam kerja puskesmas
b. Sarana
1) Ruang gizi
2) Peralatan yang digunakan
a) Leaflet DM, rendah garam, rendah kolesterol,
TKTP, rendah urat, rendah kalori, makanan
anak < 24 bulan, makanan bumil atau ibu
menyusui.
b) Satu set food model
c) Macam-macam buku bantuan yaitu buku
kunjungan bayi / balita, buku kunjungan
penderita dewasa dan buku kunjungan ibu
hamil.
c. Pelaksanaan : 2 orang petugas gizi
d. Metode
1) Wawancara, observasi (ruang gizi dan posyandu)
2) Membaca kedalaman medis
3) Pengamatan langsung di lapangan
e. Cara evaluasi dengan monitor perkembangannya BB, keadaan
fisik, data laboraturium dan data klinis.
5. Dana : Swadaya puskesmas dan program

32
6. Kriteria yang digunakan
7. Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pokok gizi di
Puskesmas
a. Kebijakan dari kepala puskesmas.
b. Tersedia sarana dan prasarana dari swadaya puskesmas
meskipun masih kurang.
c. Adanya tenaga profesional dan bidan yang memantau
memonitoring sasaran.
d. Keberadaan polindes, sehingga membantu memonitoring
sasaran.

33
Tabel
Hasil Pencapaian Program Gizi Puskesmas Gayaman Januari-Desember Tahun 2016

TARGET PENCAPAIAN CAKUPAN


SATUAN
No KEGIATAN /THN SV V

(%) (%)

PELAYANAN GIZI MASYARAKAT 85%

Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi Anak


1. 83% balita umur 6-59 92,75%
pada balita 2x per tahun 3105 2880
bulan

Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu Ibu Hamil


2.
hamil 83% ibu hamil 689 640 92,89%
(1378)

Ibu Hamil
3. Bumil KEK
20% bumil 166 35 100%
(1378)

PENANGANAN GANGGUAN GIZI 100%

1. Balita gizi buruk mendapat perawatan Anak 100% x jml balita gizi buruk 6 6 100%

Anak
2. MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan 100%
100 % 1 1

34
3. Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk Anak - - - -

Anak
4. Balita bawah garis merah 100%
2.5% 70 37

Cakupan Rumah Tangga yang KK


5. 93.85%
mengkonsumsi garam yodium 85% 130 122

PEMANTAUAN STATUS GIZI 87,80%

1. Desa
Desa bebas rawan gizi 80% Desa 12 12 100%

2. Anak 111.82
Balita naik berat badannya (N/D)
60% balita ditimbang 1743 1949 %

3. Presentase balita yang ditimbang berat Anak


110.67%
badannya 76% balita yang ada 2625 2905

4. Bayi
Presentase bayi dengan ASI eksklusif 24.07%
60% Bayi 860 207
(76)

35
Evaluasi

Berdasarkan data Program upaya perbaikan gizi di Puskesmas gayaman


Bulan Januari Desember 2016, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat
beberapa program yang masih belum memenuhi target.
PROBLEM 1 :

Pada program Pemantauan Status Gizi (PSG) terdapat beberapa Program


yang masih belum memenuhi target, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan antara
lain :

1. Tingginya angka balita yang dihitung oleh Badan Pusat Statiskik (BPS),
sedangkan angka real hanya setengah dari angka yang dihitung oleh BPS.
2. Diduga Karena banyaknya penduduk musiman

SOLUSI :

1. Sasaran balita disesuaikan dengan sasaran PIN, atau sasaran bulan februari-
agustus saat pemberian Vitamin A. Sehingga S Pada bulan tersebut 2X lebih
banyak dari bulan bulan sebelumnya.
2. Diadakan pendataan / Sweeping ulang

5. PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P2M)


Tujuan

Menentukan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah terjadinya


penyakit sehingga menjadi masalah masyarakat.

Target dan Sasaran

a. Sasaran

1. Penderita dan keluarga yang kontak dengan penyakit menular.


2. Murid SD
3. Masyarakat umum
b. Kegiatan

1. Surveillance Epidemiologi
2. Mengamati dan mengawasi kasus-kasus yang dapat menjadi masalah
masyarakat yang kemudian pelacakan dan pemberantasan.

5.1 P2 PENYAKIT DIARE

Pengertian

Suatu kegiatan dalam usaha penanggulanganan dan pemberantasan penyakit


diare.

Tujuan

Menurunkan angka kesakitan dan kematian pada penderita diare.


Memutuskan mata rantai penularan dan mendidik masyarakat agar dapat
mengatasi mata rantai penularan diare.
Melaksanakan pengobatan penderita diare yang standar di sarana kesehatan
dan rumah tangga
Mengamati dan menangani KLB sedini mungkin.
Sasaran

1. Penyakit diare yang menyerang balita dan usia produktif.


2. Penduduk pedesaan yang berpenghasilan rendah.
3. Penduduk dengan angka kesakitan dan kematian tinggi.

37
Tabel Hasil kegiatan P2 kasus diare di Puskesmas gayaman Bulan Januari-Desember Tahun
2016

Evaluasi :

Target CAKUPAN
Satua Pencapai
No JENIS KEGIATAN Sasaran (T)
n an
SV(%) V(%)
I DIARE
PenemuanPenderitaDiareYg Di Obati
1 Kasus 2283 947 27.18
Di Puskesmasdan Kader
2 CakupanPelayananDiare % 100% 2283 41.48
3 AngkaPenggunaanOralit % 100% 2283 41.48
4 AngkaPenggunaan RL % 0 0 0
ProporsiPenderitaDiareBalitaYgDiberi
5 kasus 2283 284 12.44
Tablet Zinc
6 Case Fatality Rate KLB Diare % 10 0 0

Berdasarkan data kegiatan P2 diare secara kumulatif Tahun 2016 dapat


disimpulkan bahwa sebagian target telah tercapai kecuali pada proporsi penderita diare
balita yg diberi tablet zinc yaitu 284 dari target 2283. Hal ini disebabkan kurangnya
pasokan tablet zinc, sehingga balita diare diberi sirup zink.

Evaluasi:
Berdasarkan data program penilaian kinerja Promosi Kesehatan pada bulan Januari-
Desember Tahun 2016 sebagian besar kegiatan telah memenuhi target.
5. Program yang belum tercapai:
-Cakupan pelayanan Diare dan angka penggunaan oralit
- Proporsi penderita diare balita yg diberi tablet Zinc
Penyebab masalah:
Belum semua tempat tempat umum mendapatkan penyuluhan karena
h. Kurangnya kader dalam pemantauaaan penggunaan oralit
i. Kurangnya pencatatan dan pelaporan penyediaan obat diare dan oralit
j. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap program penyuluhan
2. Solusi masalah:
Memperbanyak akses kesehatan dengan memperbanyak kader kesehatan
Meningkatkan kerjasama dengan balai pengobatan swasta
38
Melakukan pembinaan dan pelatihan kader mengenai pemberian oralit pada
penderita diare
Melakukan pencatatan dan pelaporan yang baik agar perencanaan penyediaan
obat diare dan oralit
5.2 P2 KUSTA

Kusta merupakan penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium leprae


menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.

Tujuan :

1. Jangka Panjang: Eliminasi kusta dari Indonesia


2. Jangka Menengah: Menemukan angka kesakitan kusta menjadi 1/10.000 penduduk
3. Jangka pendek:
1) Pembinaan pengobatan (case holding) pada semua penderita PB
2) Penemuan penderita (case finding) sedini mungkin sehingga proporsi tingkat
kecamatan dapat ditekan serendah mungkin.
3) Implementasi dengan meningkatkan pengobatan MDT sebagai obat standar di
daerah pengembangan sehingga mencakup 80 % penderita terdaftar, 100 % bagi
penderita baru.
4) Penyuluhan kesehatan di bidang kusta agar masyarakat memahami kusta yang
sebenarnya.
5) Pendataan dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
memenuhi kebutuhan program.
6) Pengawasan setelah RFT dengan memberikan motivasi kepada semua penderita
agar datang memeriksa diri selama 2 tahun untuk tipe PB dan 5 tahun untuk tipe
MB.

Sasaran :

1. Penderita kusta :
- Pengobatan kombinasi
- Evaluasi pengobatan
Masyarakat :

- Pencarian penderita
39
- Penyuluhan tentang kusta
- Pemeriksaan anak sekolah
- Petugas, dengan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam menangani
penyakit kusta.
Tabel Hasil Pencapaian P2 Kusta Puskesmas Gayaman Bulan Januari-
Desember Tahun 2016

No. Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan


Kusta SV (%) V (%)
1 Penemuan Orang 2 2 100%
Penderita Baru
Kusta ( Case
Detection Rate )
2 Proporsi Kasus % 0 0 0%
Kusta Anak
3 Proporsi kasus % 0 0 0%
kusta TK II
4 Prevalensi Kusta( % 6 2 100%
PR)
5 RFT Rate % 0 0 0.0%
penderita PB
6 RFT Rate % 2 2 100%
penderita MB
Evaluasi:

Berdasarkan data program P2 Kusta tahun 2016 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian

besar kegiatan mencapai target.

5.3. P2 TB PARU
TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium
tuberculosa dengan gejala yang sangat bervariasi.

Tujuan :

a. Jangka Panjang
Memutus rantai penularan, sehingga penyakit TB paru tidak lagi merupakan
masalah kesehatan di Indonesia

b. Jangka Pendek
Tercapainya angka kesembuhan minimal 90% dari semua penderita BTA (+)
yang ditemukan.

40
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga pada tahun
2016 dapat mencapai 83,42% dari perkiraan semua penderita baru BTA.

Tabel. Hasil Pencapaian P2 TB Paru Puskesmas Gedangan Selama Bulan Januari -

Desember Tahun 2016 (Sumber: Data Pemegang Program P2 TB Puskesmas gayaman,

2016)

Cakupan
Target Sasaran
Satua Pencapa (SV) (V)
No JenisKegiatan (TS)
n ian (H)
Thn

TB paru 83,42%
Penemuan suspect penderita TB Orang 359 449 125.0
1 7%
Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif % 10-15% 32 90%
2
diantara suspek TB (57)
Angka keberhasilan pengobatan % 90 100 100%
3
pasien baru BTA positif
Angka kesalahan Laboratorium % 45 19 42.22
4 (untuk PPM & PRM) %

Evaluasi :

Berdasarkan data kegiatan program P2M TB Paru secara kumulatif Tahun 2016
dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar kegiatan memenuhi target.

41
5.4 P2 DEMAM BERDARAH DENGUE

Tujuan

1. Umum :
Menurunkan angka kesakitan dan kematian DBD, serta mencegah /
membatasi terjadinya KLB

2. Khusus :
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit DBD
b. Mencegah / membatasi terjadinya KLB Demam Berdarah
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk
Sasaran

1. Masyarakat
a. Melaporkan bila ada penderita demam berdarah yang ditemukan.
b. Pemeriksaan jentik berkala / pemberantasan sarang nyamuk
c. Meningkatkan kebersihan lingkungan
2. Petugas
a. Meningkatkan koordinasi dengan lintas program maupun lintas sektor
b. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit demam berdarah, terutama pada
musim hujan datang
c. Pemeriksaan jentik berkala

Tabel .Hasil kegiatan pencegahan DBD di Puskesmas GedanganTahun 2016

No Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

SV V

(%) (%)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 78.80%

1. Insiden kasus DBD Kasus 24 23 95.83

%
2. Persentase Kasus DBD % 23 23 100%
Yg Ditangani

3. Case Fatality Rate Kasus % 24 23 100%


(CDR) Penyakit DBD

4. Angka Bebas Jentik (ABJ) % 10.910 11485% 105.27

5. Jumlah Wilayah KLB Desa 12 10 0.00%


DBD

(Sumber: Data Pemegang Program P2 DBD Puskesmas Gayaman, 2016)

Evaluasi
Berdasarkan data kegiatan program P2M (DBD) secara kumulatif Tahun 2016 dapat
diambil kesimpulan bahwa seluruh kegiatan berjalan sesuai target

Kegiatan yang dilakukan

1. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)


Program PSN yang dilakukan oleh masyarakat dilaksanakan tiap bulan oleh
desa atau kelurahan yang dikirim ke ketua kelompok PSN Kecamatan dengan
tembusan Puskesmas dan meneruskan ke Dinas Kesehatan

2. Penanggulangan fokus bila ada kasus


Survey penyelidikan epidemi 20 rumah, bila ditemukan jentik 3 rumah dan
ada penderita panas maka diadakan fogging / pengasapan.

3. Pemantauan jentik berkala


Survei jentik berkala dilaksanakan dengan sasaran 100 rumah / desa tiap 3
bukan sekali.

4. Abatisasi selektif
Apabila ditemukan jentik pada PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala) di
pemukiman

5. Penemuan pengobatan / perawatan penderita


5.5 P2 PMS dan HIV / AIDS

Tujuan
Memberikan informasi mengenai penyakit PMS dan HIV / AIDS

Menemukan dan mengobati penderita PMS dan HIV/ AIDS sesuai dengan standart.

Sasaran
Anak-anak, remaja, dan dewasa yang rentan

Tabel. Hasil kegiatan pencegahan PMS dan HIV/AIDS di Puskesmas Gayaman Selama
Bulan Januari-Desember Tahun 2016

no PENCEGAHAN dan sasaran satuan target pencapaian variable


PENANGGULANGAN
PMS dan HIV / AIDS
1 Jml siswa SMA/MA yg Siswa 100% x 558 558 100,00%
mendpt penyuluhan Jml siswa
HIV/AIDS SMA/MA
2 Kelompok sasaran yang Kelompok 100% x 12 4 33.33%
dijangkau 12
kelompok

(Sumber: Data Pemegang Program pencegahan pms dan hiv/aids Puskesmas gayaman

, 2016)

Evaluasi
Dari data hasil kegiatan pencegahan PMS dan HIV/AIDS di Puskesmas Gayaman Selama

Bulan Januari-Desember Tahun 2016 dapat diambil kesimpulan bahwa kelompok sasaran yang

di jangkau belum mencapai target.

Penyebab masalah:

Kurangnya pemantauan langsung terhadap kelompok sasaran.

Solusi masalah:

Pemantauan langsung dan Sweeping ulang


5.6 PROGRAM IMUNISASI
Tujuan

Tujuan Umum

Menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat


dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri, pertusis, tetanus neonatorum, polio
dan hepatitis.

Tujuan Khusus

Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tahun 2016

a.Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi:

BCG 1X
DPT 3X
Polio 4x
Hepatitis B 4x
Campak 1x

b.Ibu hamil dengan TT 1x


c.Murid kelas I SD / MI dengan DT 1 x
d. Murid SD / MI kelas II-III untuk mendapatkan TT 1x
e. Calon pengantin wanita dengan TT 2x.
Sasaran
1. Bayi berusia 0-1 tahun (kurang 1 hari) untuk mendapatkan imunisasi BCG serta
mendapatkan imunisasi Hepatitis, DPT, Polio, dan 9-12 bulan,
mendapatkan campak
2. Ibu hamil, wanita usia subur dan calon pengantin wanita untuk mendapatkan TT
3. Murid kelas 1 SD / MI untuk mendapatkan DT
4. Murid SD/Mi kelas II III untuk mendapatkan TT
Tabel. Hasil Pencapaian Program Imunisasi Puskesmas Gayaman Selama Bulan Januari- Desember Tahun 2016

Target Sasaran CAKUPAN


No JENIS KEGIATAN Satuan (T) Pencapaian
SV (%) V (%)

I PELAYANAN IMUNIASI
1 Imunisasi HB 0 7 hari pada bayi Bayi 90% 765 88,63%

2 Imunisas BCG pada bayi Bayi 95% 765 109.15%

3 Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi Bayi 95% 765 88.10%

4 Imunisasi DPT/HB 3 bayi Bayi 90% 765 100.13%

5 Imunisasi Campak pada bayi Bayi 90% 765 96.08%

6 Drop Out DPT/HB 1-Campak Bayi 10% x10% 0 0%

7 Drop out DPT/HB 1-DPT/HB3 Bayi 10% x10% 0 0%

8 UCI desa Desa 12 9 75.00%

9 Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD Anak 680 680 100%

10 Imunisasi Campak Pada Anak Kelas 1 SD Anak 680 680 100%

11 Imunisasi TT Pada Anak SD Kelas 2&3 Anak 1356 1356 100%

12 Imunisasi TT 5 Pada WUS 15-45 tahun WUS 11.33 11.33 100%


13 Imunisasi TT 2 Plus Bumil Bumil 1133 1133 100%

14 Grafik Pemantauan Suhu Lemari Es (Pagi dan Sore) Buku 227 227 100.00%

15 Ketersediaan stok vaksin per bulan Buku 11 11 100.00%

16 Pemantauan KIPI Per Bulan Laporan 11 11 100%


(Sumber: Data Pemegang Program Imunisasi Puskesmas Gayaman, 2016)
Evaluasi

Berdasarkan data Program Imunisasi di Puskesmas Gayaman tahun 2016 dapat diambil
kesimpulan bahwa lebih dari separuh program memenuhi target. Namun Imunisasi HB 0 - 7
hari pada bayi, Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi, dan Imunisasi Campak pada bayi, Drop Out
DPT /HB 1 - Campak belum mencapai target.
Penyebab masalah:

Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi HB, DPT dan campak.

Solusi masalah:

Pemantauan langsung dan Sweeping ulang


5.7 PENGAMATAN EPIDEMIOLOGI

Tabel. Hasil Pencapaian Pengamatan Epidemiologi Puskesmas Gayaman Tahun 2016

Target Sasaran
Pencapaian CAKUPAN
No. Jenis kegiatan Satuan (T)
(H)
SV (%) V (%)

Pengamatan Penyakit (surveilance epidemiologi) 77,78%

1 Laporan STP yang tepat waktu Bulan 12 12 100%

2 Kelengkapan laporan STP Bulan 12 12 100%

3 Laporan C1 (campak) yang tepat waktu Bulan 12 12 100%

4 Kelengkapan laporan C1 (campak) Bulan 12 12 100%

5 Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu Minggu 48 46 95.83%

6 Kelengkapan laporan W2 Minggu 48 46 95.83%

7 Grafik penyakit potensial wabah Minggu 48 46 95.83%

49
8 Laporan KIPI Zero reporting Bulan 12 0 0.00%

9 Desa/kelurahan yang mengalami KLB di tanggulangi Desa 1 0 0.00%


<24 jam

50
6. Pengobatan
Tujuan
Tujuan Jangka Pendek

Mengobati penderita dengan standar pengobatan dan


menggunakan obat yang termasuk DOEN.
Memutuskan rantai penularan dari penyakit menular tertentu,
dengan jalan mengobati penderita penyakit menular yang
sumber penularan.
Menghindari timbulnya cacat atau penyakit menular.
Tujuan Jangka Panjang

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pengobatan


rawat jalan dan rawat inap.

Target dan Capaian


Kegiatan :

Pengobatan di dalam maupun diluar gedung oleh tenaga perawat


dan secara terpadu bersama tenaga KIA.
Perawatan Darurat.
- Siaga penanggulangan kasus darurat dan merujuk ke Rumah
Sakit.
- Melakukan rehidrasi bagi penderita GEA yang mengalami
dehidrasi.
- Melakukan tindakan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas
atau kecelakaan kerja.

51
TARGET CAKUPAN

VI PENGOBATAN SATUAN SASARAN PENCAPAIAN


SV V
ANGKA
%
RIIL
A. PENGOBATAN 152,39
1 Visite Rate % 42 % ( 33,51 79,79 238,11 x
RUMUS : : ( Kasus Baru + dari hasil
Lama ) x 100 % rumus )
Jumlah Penduduk
2 CONTACT RATE jml 1,5 ( dari 1,2 0,8 66,67 x
kontak px hasil
RUMUS : ( Kasus Baru + rumus )
Lama)
Kasus Baru
304,77

B PEMERIKSAAN LABORATORIUM*) 64,78


1 Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil Spesimen 100 % x 830 250 30,12 x
Jml
Bumil
2 Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD Spesimen 100 % x 201 201 100,00 x
Tersangka
DBD
52
3 Pemeriksaan test kehamilan Spesimen 90 % x 747 19 2,54 x
Jml
Bumil
4 Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB Spesimen 75 % x 337 197 58,46 x
Tersangka
TB
5 Pemeriksaan Protein Urine pada ibu hamil Spesimen 75 % x 125 166 132,80 x
Bumil
tersangka
Pre
eklamsi
323,92
C PENANGANAN KASUS GAWAT 100,00
DARURAT
1 Jumlah kasus GD Yang ditangani di % 100 % x 1902 1902 100,00 x
Puskesmas sesuai Standart Jml
Pasien
GD
2 Jumlah kasus GD Yang dirujuk ke RS Sesuai % 100 % x 1 1 100,00 x
Standart Rujukan Jml
Pasien
GD
dirujuk
200,00

53
EVALUASI
Berdasarkan data Program Pengobatan pada bulan Januari - Desember 2016 dapat
disimpulkan Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil, pemeriksaan test kehamilan
dan Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB tidak memenuhi target.

B. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN


1. PROGRAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
1. Pendahuluan
Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga adalah jumlah KK (Kepala
Keluarga) rawan yang mendapat asuhan keperawatan di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Keluarga rawan adalah keluarga miskin yang rentan atau mempunyai
resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan
diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat rawan adalah
jumlah kelompok masyarakat rawan yang mendapat asuhan keperawatan di
wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya.
Kelompok masyarakat rawan adalah kelompok masyarakat yang rentan
atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan yang
dibina, dilayani dan diobati di wilayah kerjanya pada kurun waktu tertentu.
Sasaran Kelompok :
a. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi:
1) Posyandu balita dan lansia
2) Kelompok Balita
3) Kelompok Ibu Hamil
4) Kelompok Usia Lanjut
5) Kelompok Penderita Penyakit tertentu:
a) Diabetes Melitus
b) Kanker
c) Hipertensi
d) Jiwa
54
b. Kelompok masyarakat yang tidak terkait dalam suatu institusi
1) Sekolah
4) Pesantren
5) Panti asuhan
6) Panti usia lanjut
7) Rumah Tahanan ( Rutan)
8) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
9) Kelompok Pekerja.
Sasaran Masyarakat yaitu Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW,
Kelurahan/Desa) yang mempunyai :

1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah


lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain,
diantaranya:
a. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (
malaria,diare,demam berdarah dll)
b. Masyarakat di lokasi barak pengungsian .
c. Masyarakat di daerah terpencil/perbatasan..
d. Pemukiman baru dengan transportasi sulit
Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga rawan adalah
jumlah keluarga (KK) rawan yang dibina dan mendapat asuhan keperawatan
telah mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya
periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya .
Kemandirian Keluarga berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan.

55
4. Mampu memodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok rawan adalah
jumlah kelompok rawan yang dibina telah mandiri dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember
tahun sebelumnya
Kemandirian Kelompok berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam
mengatasi masalahkesehatannya,yaitu:
1. Mampu mengenal masalah kesehatannya
2. Mampu mengambil keputusan tepat untuk mengatasi kesehatannya.
3. Mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota Kelompok
yang memerlukan bantuan keperawatan.
4. Mampumemodifikasi lingkungan sehingga menunjang upaya
peningkatan kesehatan.
5. Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang ada.

56
Tabel . Hasil kegiatan program Perawatan Kesehatan Masyarakat Puskesmas gayaman Pada Bulan Januari- Desember
Tahun 2016

Target Sasaran (T) Cakupan

No. Jenis Kegiatan Satuan Pencapaian


/THN 10BLN SV (%) V (%)

VIII. PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT 100%

Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga 108 216 100 % X


1 Keluarga rawan
rawan

Kegiatan asuhan keperawatan pada 0 0 X


2 Kelompok rawan
kelompok masyarakat rawa

Pemberdayaan dalam upaya kemandirian 108 216 100 % X


3 Keluarga rawan dibina
pada keluarga rawan

Pemberdayaan dalam upaya kemandirian 4 4 100 % X


4 Kelompok rawan dibia
pada kelompok rawan

57
Evaluasi
Berdasarkan dataProgram Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gedangan
Bulan Januari Desember tahun 2016 dari data yang didapatkan, semua program
telah berjalan sesuai target. Diharapkan masyarakat untuk senantiasa menjaga dan
meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan.

2. Program Usaha Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dan


Mulut
1) Pendahuluan
Tujuan Umum

Tercapainya derajat kesehatan gigi masyarakat yang optimal

Tujuan Khusus

1. Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam


kemampuan pelihara dini (self care) di bidang kesehatan gigi dan
mulut dan mengetahui pengobatan sedini mungkin.
2. Menurunkan pravalensi penyakit gigi dan mulut yang banyak
diderita masyarakat (karies dan peridontitis) dengan upaya
perlindungan atau pencegahan tanpa mengabaikan upaya
penyembuhan dan pemulihan, terutama pada kelompok
masyarakat yang rawan.
2) Sarana dan Alat
1. Dental Chair : 2 unit

2. Dental unit : 2 unit

3. Alat-alat pencabutan : 2 set

4. Alat-alat tambal : 2 set

5. Hand instrumen : 2 set

3) Tenaga Kerja

58
1. Dokter gigi : 2 orang

4) Kegiatan
Unit rawat jalan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi :
o Pelayanan di dalam poli gigi Puskesmas Gedangan (di
dalam gedung): Penderita yang datang langsung ke
Puskesmas
o Pelayanan di luar poli gigi Puskesmas Gedangan (diluar
gedung): Kunjungan ke sekolah
Usaha kegiatan kesehatan gigi dan mulut
5) Target dan Capaian
Target

1. Masyarakat umum

2. Anak prasekolah

3. Anak sekolah

4. Ibu hamil

59
Tabel.. Hasil Pencapaian Program Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Gayaman Tahun 2016

No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

Sasaran (H)

/Thn SV(%) V(%)

VII. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI 76,62%

1. Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu Posyandu 53 25 47,17 X

2. Pembinaan kesehatan gigi pada TK TK 20 7 35,00 X

3. Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI SD/MI 24 X


8 33,33

4. Perawatan kesehatan gigi pada SD/MI SD/MI 24 5 20,83 X

5. Murid SD/MI yang mendapat perawatan kesehatan gigi ORANG 58 X


paripurna 116 200,00

6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang dicabut Gigi 3848 X
3848 100

7. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi Bumil 191 X


191 100

60
Evaluasi

Berdasarkan data program Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut di


Puskesmas Gayaman tahun 2016 diambil kesimpulan bahwa program
Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD/MI dan Perawatan
kesehatan gigi pada SD/MI telah tercapai.

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah, pada pelita IV
baru mencapai anak tingkat pendidikan dasar (STPD), selanjutnya program
ini akan dikembangkan ke tingkat SMTP, SMTA dan SLB. Di tingkat STPD
upaya kesehatan gigi merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistematik,
dengan kegiatan yang bertahap disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan
sarana yang ada, sebagai berikut :

Tahap I (Paket Minimal)

Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangkau oleh tenaga


kesehatan gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan lain dan guru
ORKES (Olah Raga dan Kesehatan), berupa :

Upaya peningkatan oleh guru dengan materi sesuai kurikulum ORKES.


Upaya pencegahan berupa kegiatan bimbingan, pembinaan pelihara diri
(paket sikat gigi bersama).
Rujukan bagi yang perlu pengobatan.
Tahap II (Paket Optimal)

Sudah ada sarana atau tenaga kesehatan gigi yang terbatas, kegiatan
berupa :

Upaya peningkatan oleh guru.


Upaya pencegahan (sikat gigi bersama, perlindungan dengan fluor,
pembersihan karang gigi).
Upaya pengobatan (pengobatan dasar pada murid yang memerlukan
pengobatan).
Tahap III (Paket paripurna)

61
Sudah ada tenaga atau sarana, kesehatan gigi yang lengkap, kegiatan
berupa :

Upaya peningkatan oleh guru.


Upaya pencegahan (sikat gigi bersama, pembersihan karang gigi,
aplikasi fluor).
Upaya pengobatan berupa pengobatan atas permintaan pada murid kelas
I-VI dan pengobatan komprehensif pada murid kelas selektif sesuai
kondisi penyakit setempat.
Pelayanan Kesehatan Gigi

Anak Usia Sekolah

Di luar lingkungan sekolah Di dalam lingkungan sekolah

Pramuka, Karang Taruna, PKK UKGS, di lingkungan SD,


SMP/SLTA, atau SLB

Gambar III.2. Pembagian Pelayanan Kesehatan Gigi Anak Usia

3. PROGRAM KESEHATAN USIA LANJUT


A. Pendahuluan
Tujuan Umum

Diperolehnya peningkatan derajat kesehatan dan kehidupan usia lanjut


mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kebudayaan di tengah-tengah masyarakat

Tujuan Khusus

1. Kelompok Usia Lanjut tahu dan ingin melaksanakan

62
Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan
berkesinambungan memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas
atau instansi pelayanan kesehatan lainnya.Latihan fisik dan
mental secara teratur
Diet seimbang
Kebersihan perorangan
Kelompok untuk bersosialisasi
Hidup sehat dengan menghindari kebiasaan yang tidak baik,
seperti merokok, alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara teratur.
2. Kelompok Keluarga Yang Memiliki Usia Lanjut tahu dan ingin
melaksanakan
Pemeliharaan peran usia lanjut dan keterlibatan usia lanjut dalam
keluarga dan diluar keluarga.
Bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan usia lanjut secara
tepat dan benar.
Dukungan, bantuan dan dorongan untuk menyalurkan dan
pengembangan minat dan hobi.
Pemeliharaan fisik dan mental dan spiritual yang teratur dan
berkesinambungan ditengah penuh kasih sayang dan tanggung
jawab.
3. Kelompok Masyarakat Lingkungan usia lanjut
Program pembinaan kesehatan usia lanjut
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan
masyarakat yang berlintas dengan pemeliharaan kesehatan usia
lanjut.
Penyelenggara Kesehatan tahu dan melaksanakan pembinaan,
pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta kemandirian
usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan
yang berkaitan dengan usia lanjut.
4. Lintas Sektor tahu dan ingin melaksanakan :

63
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut.
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan
yang berkaitan dengan usia lanjut.
B. Target dan Capaian
Target

Usia lanjut Undang-Undang No. 4 tahun sama atau lebih dari 55 tahun.
Menurut Departemen Kesehatan

1. Sasaran Langsung
1) Kelompok pertengahan umur : 45-54 tahun
2) Kelompok usia lanjut dini : 55-64 tahun
3) Kelompok usia lanjut : lebih dari 64 tahun
4) Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi lebih dari 70 tahun
hidup sendiri, terpencil hidup dalam panti, penderita penyakit
berat, cacat dan lain-lain.
2. Sasaran Tidak Langsung
Keluarga dimana usia lanjut berada
Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatan
usia lanjut.
Masyarakat lain.

64
Tabel III.18. Hasil Pencapaian Program Usia Lanjut Puskesmas Gayaman
Tahun 2016

Target
Pencapaian Cakupan
Sasaran (T)
No. Jenis Kegiatan Satuan
SV V
/Thn
(%) (%)
II . UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT (PSKM PKM) 76,38%
Jumlah posyandu lansia
1 Kelompok X
yang dibina 12 12 100.0
Jumlah pralansia dan Orang x
2
lansia baru yang dilayani 16198 8547 52,77

Evaluasi

Berdasarkan data Program Usia Lanjut di Puskesmas Gayaman Tahun 2016,


program telah berjalan sesuai target.

4. UPAYA KESEHATAN KERJA


1. Pendahuluan
Tujuan :

1. Meningkatnya status kesehatan perorangan, keluarga, komunitas


dan masyarakat.
Tertanggulanginya berbagai masalah kesehatan masyarakat
prioritas.
Terselenggaranya berbagai program kesehatan masyarakat
yang inovatif, efektif dan efisien.
2. Meningkatnya peran serta dan kemandirian perorangan, keluarga
dan komunitas dalam pemeliharaan kesehatan.
3. Terhimpunnya sumberdaya dari masyarakat dalam mendukung
penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.

65
4. Terlibatnya secara aktif berbagai pelaku dalam peningkatan
derajat dan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat.

2. Target dan Capaian


Sasaran :

Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan keluarga.


Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan komunitas.
Terpelihara dan meningkatnya status gizi masyarakat.
Terpelihara dan meningkatnya status kesehatan jiwa masyarakat.
Meningkatnya jumlah dan cakupan pemeliharaan kesehatan
dengan pembiayaan pra upaya.

66
Tabel III.26. Hasil kegiatan Bina kesehatan kerja Puskesmas Gayaman Tahun
2016

No Target Cakupan
Pencapaian
JenisKegiatan Satuan Sasaran
(H) (SV) (V)
(T)

X. Bina Kesehatan Kerja (PSKM PKM) 100%

Jumlahpekerja formal yang 10400 100%


1 % 10400
mendapatpelayanankesehatan

2 Jumlahklinikperusahaanygdibina % 1 0 0%

100%

Evaluasi

Dari data program Binakesehatankerjakerja Puskesmas Gedangan pada


tahun 2016 dari data yang didapatkan, program .

5. UPAYA KESEHATAN OLAHRAGA


Tujuan Umum :

Menyelenggarakan upaya kesehatan olah raga di puskesmas untuk


menunjang terwujudnya kecamatan sehat.

Tujuan Khusus :

Meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan puskesmas dalam


menyelenggarakan upaya kesehatan olah raga
Meningkatnya kemitraan melalui kerjasama lintas program, lintas
sektor, dunia usaha atau swasta, LSM, organisasi profesi, dan media
massa
Meningkatnya jangkauan, cakupan, dan mutu pelayanan kesehatan olah
raga di puskesmas

67
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan olah
raga.

Tabel III.22. Hasil Pencapaian Program Kesehatan Olahraga Puskesmas


Gedangan Pada Bulan Januari-Desember 2016

N Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapai


o Sasaran an CAKUPAN
(T)

/Th 10bl SV V(%)


n n (%)

VI UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA (PSKM PKM) 49,46

Kelompok/Klub Olah
1 Klub 1 1 100
Raga yang di Bina

Pembinaan kelompok
potensial / klub Kelomp
2 0 0 0
(khusus) kesehatan olah ok
raga

Pemeriksaan kesegaran
3 % 31 15 48,39
jasmani anak sekolah

148,3
9

68
Evaluasi

Berdasarkan data program usaha kesehatan olahraga bulan Januari Desember 2016
dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pemeriksaan kesegaran jasmani anak
sekolah belum tercapai sesuai target..

6. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL


Tujuan

Meningkatkan fungsi dan kualitas masyarakat dalam kemandirian


hidup sehat

Target dan Capaian

Target

1. Meningkatkan fungsi dan kualitas dari tempat-tempat kesehatan


tradisional
2. Meningkatkan fungsi dari JPKM

69
Tabel Hasil kegiatan program Bina Kesehatan Tradisional Puskesmas
Gayaman dari Bulan Januari- Desember Tahun 2016

Target CAKUPAN
Satua Sasaran (T)
No. JENIS KEGIATAN Pencapaian
n SV(%) V (%)

IX . BINA KESEHATAN TRADISIONAL (PSKM PKM) 100%

Pembinaan pengobatan tradisional 0 5 0.00%


1 Orang
ramuan

Pembinaan pengobatan tradisional 0 0,00 %


2 %
ketrampilan

Pembinaan fasilitas pelayanan 0 0 0,0%


3 Sarana
kesehatan tradisional lainnya

Frekuensi pembinaan pengobatan 3 0%


4 Kali
tradisional

Evaluasi
Berdasarkan data Program Bina Pengobatan Tradisional di Puskesmas Gedangan
Bulan Januari Desember 2016 dari data yang didapatkan, semua program telah
berjalan sesuai target.

7. UPAYA KESEHATAN JIWA


A. Pendahuluan

Tujuan :

Usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik jasmani


maupun rohani guna keluarga bahagia dan sejahtera.

70
Memberikan pelayanan kepada penderita gangguan jiwa secara
teratur dengan biaya murah.
Perawatan penderita gangguan jiwa dan pembinaan pada
keluarga.
Menemukan kasus-kasus jiwa sedini mungkin.
Mengurangi penderita gangguan jiwa yang dipasung oleh
keluarganya.
B. Target dan Capaian

Target

Pengobatan psikosa atau neurosa serta gangguan jiwa lainnya.


Pencarian penderita baru psikosa, retardasi mental, epilepsi dan
gangguan jiwa lainnya.

71
Tabel Hasil Pencapaian Program Usaha Kesehatan Jiwa Puskesmas Gedangan Bulan Januari
Desember Tahun 2016

PENCAP CAKUPAN
No KEGIATAN SATUAN TARGET
AIAN SV (%) V (%)
Upaya Kesehatan Jiwa

Pemberdayaan kelompok masyarakat


1. khusus dalam upaya penemuan dini dan % 0 0 57%

rujukan kasus gangguan jiwa


Penemuan dan penanganan kasus gangguan
2. % 0 14%
0
perilaku, masalah NAPZA dll

Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui 32 61 59%


3. %
rujukan ke RS / spesialis
Deteksi Dini dan penanganan kasus jiwa,
(gangguan perilaku, gangguan jiwa, 137 456 40%
4. %
gangguan spikosomatik, masalah napza dll)
yang datang berobat ke Puskesmas

523,47

Evaluasi

Berdasarkan data program usaha kesehatan jiwa bulan januari - desember tahun 2016
dapat diambil kesimpulan bahwa hanya program Penemuan dan penanganan kasus gangguan
perilaku, masalah NAPZA dll yang tidak mencapai target.

8. PROGRAM KESEHATAN INDRA MATA / PENCEGAHAN KEBUTAAN

A. Pendahuluan
Tujuan Umum

Meningkatnya derajat kesehatan mata masyarakat secara optimal.


Tujuan Khusus

Meningkatkan kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat dalam pemeliharaan


dirinya di bidang kesehatan mata dan pencegahan kebutaan.
Menurunnya prevalensi kesakitan mata, dan kebutaan sehingga tidak lagi
menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Meningkatkan jangkauan refraksi sehingga masyarakat yang mengalami
gangguan fungsi penglihatan dapat dilayani.

B. Target dan Capaian


Target

Pengunjung Puskesmas
Murid sekolah
Masyarakat pada umumnya
Tabel . Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Mata Puskesmas Gayaman Tahun
No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

SV V

(%) (%)

III . Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan (Yansus-Yankes)

1. Penemuan kasus di masyarakat %


dan puskesmas melalui
pemeriksaan visus / refraksi 255 319 125,10

2. Penemuan kasus penyakit mata di %


puskesmas 0 0 0

3. Penemuan kasus buta katarak Kali


pada usia > 45 0 0 0

4. Pelayanan rujukan mata Orang 242 242 100

350,21

2016
Evaluasi

Berdasarkan dataProgram Program Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Gayaman


Tahun 2016 dari data yang didapatkan, hampir semua program telah berjalan sesuai target.
Hanya Program Penemuan kasus di masyarakat dan puskesmas melalui pemeriksaan visus /
refraksi dan Program Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun yang kurang dari
target.

9. PROGRAM UPAYA KESEHATAN TELINGA / PENCEGAHAN GANGGUAN


PENDENGARAN
A. Pendahuluan
Tujuan :
Melaksanakan pencegahan gangguan pendengaran dan ketulian melalui langkah-
langkah kegiatan :
Menentukan besaran masalah (magnitude) dan penyebab utama gangguan
pendengaran dan ketulian pada populasi tertentu.
Mencegah penggunaan obat-obat ototoksik secara bebas.
Menurunkan prevalensi gangguan pendengaran akibat pemaparan bising pada
kelompok risiko tinggi.
Mengembangkan kesehatan telinga dasar (basic ear care) sebagai bagian Program
Pelayanan Kesehatan Dasar ( PUSKESMAS)
Meningkatam kegiatan deteksi dini dan penatalaksanaan gangguan pendengaran.
Mengembangkan teknologi tepat guna (appropriate technology) untuk pemeriksaan
dan penanganan gangguan pendengaran.
Mengadakan kerjasama teknis dengan pihak Pemerintah (DEPKES) untuk
mengembangkan Program Nasional di bidang kesehatan telinga dan pendengaran.
Memiliki sistim manajemen dan administratif untuk suatu program Nasional,
Regional maupun Global.

B. Target dan Capaian

Mencegah kecacatan yang ditimbulkan akibat penyakit telinga dan gangguan


pendengaran yang sering ditemukan pada masyarakat setempat dengan melaksanakan
pencegahan terhadap penyakit telinga dibawah ini :
1. OMSK
2. Tuli sejak lahir ( kongenital ).
3. Pemaparan bising (NIHL).
4. Presbiakusis.

Tabel . Hasil Pencapaian Program Upaya Kesehatan Telinga Puskesmas Gedangan Tahun
2016

No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

SV(%) V(%)

III . Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran

1. Penemuan kasus sulit dan rujukan %


spesialis di puskesmas melalui
pemeriksaan fungsi pendengaran
68 68 100,00

2. Penemuan kasus penyakit telinga di %


puskesmas
1,70

3 Kejadian komplikasi operasi orang

0 0 0

101,70

Evaluasi

Berdasarkan data program upaya kesehatan telinga tahun 2016 yaitu Penemuan kasus
sulit dan rujukan spesialis di puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaranbelum
memenuhi target.

10. Puskesmas Dengan Rawat Inap


No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

SV(%) V(%)

Puskesmas dengan rawat inap 66,67

1. BOR Puskesmas tempat tidur % X

0,02 0,04 166,67

2. Hasil rawat rata-rata (ALOS) di Hari X


Puskesmas tempat tidur
3 3 100,00

3 Pelayanan PONED Meterna x


l dan
neonatal 0 0 0

266,67

Evaluasi

Berdasarkan data Program Puskesamas dengan rawat inap di Puskesmas Gayaman Tahun
2016 dari data yang didapatkan, program telah berjalan sesuai target.

11. Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS

Program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan
edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Sosial Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).

A. Tujuan
Program ini juga dapat membawa manfaat bagi masyarakat :
Masyarakat mampu mengupayakan peningkatan kesehatan lingkungan secara mandiri .
Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah masalah kesehatan.
Masyarakat mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia secara optimal
dengan berpedoman pada paradigma sehat.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) seperti : posyandu, dana sehat, pondok bersalin desa (polindes), arisan
jamban, kelompok pemakai air, dll.

No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

SV(%) V(%)

Pemberdayaan Masyarakat Dalam PHBS 66,67

1. Institusi Pendidikan yang dikaji Sekolah X

20 2 100,00

2. Instititusi sarana kesehtan yang dikaji Institusi X

15 0 0,00

3 Tatatanan tempat-tempat umum TTU

10 0 0,00

4 Tempat tempat kerja Tempat


kerja
9 0 0,00

5 Tatanan produk pondok pesantren ponpes x

1 0 0,00

100,00

Evaluasi

Berdasarkan data Program Puskesamas dengan rawat inap di Puskesmas Gayaman Tahun
2016 dari data yang didapatkan, seluruh program belum tercapai targetnya.
12. Pengembangan UKMBM

A. Tujuan
1. Tujuan umum :
Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM.
2. Tujuan khusus
Meningkatnya kemampuan pemimpin / Toma dalam merintis dan
mengembangkan UKBM.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
penyelenggaraan UKBM.
Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam
menggali, menghimpun dan mengelola perdanaan masyarakat untuk menumbuh
kembangkan UKBM
B. Sasaran dan pencapaian
1. Sasaran
Individu /Toma berpengaruh.
Keluarga dan puluhan keluarga.
Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll
Organisasi masyarakat : organisasi profesi, LSM, dll

Target Sasaran CAKUPAN


Pencapai
No JENIS KEGIATAN Satuan (T)
an
V
SV (%)
(%)

I PENGEMBANGAN UKBM

Bina Poskesdes
1
Jumlah Poskesdes yang ada : 12

a. Poskesdes pratama : 4
b. Poskesde madya : 7
c. Poskesde purnama : 1 Poskesdes 9 7 77,78 X

d. Poskesde mandiri : -

Poskesdes Madya, Purnama, Mandiri


Bina Polindes
2 Polindes 0 0 0,00 X
Jumlah yang ada : -
Bina Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
3 Pos UKK 1 1 100,00 X
Jumlah Pos UKK yang ada : 1
Bina Poskestren
4 Poskestren 0 0 0,00 X
Jumlah Pondok Pesantren yang ada : 3
177,78

Evaluasi :

Berdasarkan data Program Puskesamas dengan rawat inap di Puskesmas Gayaman Tahun
2016 dari data yang didapatkan, program yang tercapai Bina upaya kesehatan kerja sedangkan
program lainnya masih belum tercapai.

13. Program Gizi


Program gizi adalah usaha pokok kesehatan yang ditunjuk untuk mencegah dan
menanggulangi masalah gizi pokok yang ada di Indonesia dengan jalan menurunkan
jumlah penderita kurang gizi serta untuk meningkatkan status gizi masyarakat secara
keseluruhan.

No Jenis Kegiatan Satuan Target Pencapaian Cakupan

SV(%) V(%)

Program Gizi 5,34

1. Kunjungan Pojok Gizi % X

21,54 1,15 5,34

5,34

Evaluasi
Berdasarkan data Program Puskesamas dengan rawat inap di Puskesmas Gayaman Tahun
2016 dari data yang didapatkan, seluruh program belum tercapai targetnya
BAB IV

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan data-data kinerja yang kita dapat dari Puskesmas Gayaman selama
periode bulan Januari Desember 2016, yang kemudian kita olah lebih lanjut maka kami
dapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
A. Program Promosi Kesehatan
- Penyuluhan NAPZA tercapai 2,79% dari target 20%?
B. Program Kesehatan Lingkungan
- Pengawasan sarana air bersih (SAB) tercapai 3,50% dari target 87%?
- Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar tercapai 3,60% dari target
91%?
- Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan tercapai 73,12% dari target
86%?
- Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) 0% dari target
87% (9 desa dari 12 desa)?
C. Program Upaya Perbaikan Gizi
- Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun tercapai
2880 balita umur 6-59 bulan (76,9%) dari target 3105 balita umur 6-59 bulan
(83%)?
- Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Bumil tercapai 640 ibu hamil (77%) dari
target 689 ibu hamil (83%)?
D. Program Kesehatan Ibu dan Anak
- Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap
(K4) tercapai 639 ibu hamil (67,76%) dari target 830 ibu hamil (88%)?
- Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten tercapai 671 ibu
hamil (80,94%) dari target 788 ibu hamil (95%)?
- Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar tercapai 673 ibu nifas (81,18%) dari
target 788 ibu nifas (95%)?
- Pelayanan Bayi Paripurna tercapai 650 bayi (80,75%) dari target 765 bayi
(95%)?
- Pelayanan kesehatan anak Balita tercapai 2377 (65,99%) anak balita usia 1-4
tahun dari target 2990 anak balita usia 1-4 tahun (83%)?
- Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah tercapai 708 anak pra sekolah (71,95%)
dari target 777 anak pra sekolah (79%)?
E. Program Keluarga Berencana
- Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/CPR) taercapai 6370 (68,84%)
PUS dari target 6478 PUS (70%)?
- Cakupan peserta KB baru tercapai 452 PUS (4,88%) dari target 1388 PUS
(15%)?
F. Program Pemberantasan Diare
- Cakupan pelayanan Diare dan angka penggunaan oralit tercapai 947 dari
penemuan pasien diare (41,48%) dari target 2283 dari penemuan pasien diare
(100%)?
- Proporsi penderita diare balita yg diberi tablet Zinc tercapai 284 kasus pasien
diare (12,44%) dari target 2283 kasus penderita diare balita (100%)?
G. Program Pemberantasan ISPA
H. Program Pemberantasan Kusta
I. Program Pemberantasan TB Paru
J. Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue
K. Program Pelayanan Imunisasi
- Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi tercapai 678 bayi (79,76%) dari target 765
bayi (90%)?
- Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi tercapai 674 bayi (79,29%) dari target 765 bayi
(90%)?
- Imunisasi Campak pada bayi tercapai 735 bayi (86,47%) dari target 765 bayi
(90%)?
L. Program Pemberantasan Penyakit
M. Program Pengobatan
N. Program Laboratorium
- Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil tercapai 250 spesimen ibu hamil
(30,12%) dari target 831 ibu hamil (100%)?
- Pemeriksaan test kehamilan tercapai 19 spesimen ibu hamil (2,29%) dari target
747 ibu hamil (90%)?
- Pemeriksaan sputum penderita tersangka TB tercapai 197 spesimen tersangka
TB (43,88%) dari target 337 tersangka TB (75%)?
O. Program Lansia
- Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannya standar tercapai
8547 prelansia dan lansia (41,16%) dari target 16198 prelansia dan lansia
(78%)?
P. Program Upaya Kesehatan Mata dan Telinga
Q. Program Kesehatan Jiwa
R. Program Upaya Kesehatan Olahraga
S. Program Upaya Kesehatan Gigi
- Pembinaan kesehatan gigi pada TK tercapai 7 TK (35%) dari target 20 TK
(100%)?
- Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD / MI tercapai 8 SD/MI
(33,33%) dari target 24 SD/MI (100%)?
- Perawatan kesehatan gigi pada SD/Mi tercapai 5 SD/MI (20,83%) dari target 24
SD/MI (100%)?
T. Perawatan Kesehatan Masyarakat
U. Bina Kesehatan Tradisional dan Kesehatan Kerja
V. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
- Instusi Pendidikan yg dikaji (Institusi Pendidikan Klasifikasi IV) tercapai 2
sekolah (6,45%) dari target 20 sekolah (65%)?
- Institusi sarana kesehatan yg dikaji (Institusi kesehatan klasifikasi IV) tercapai
0 institusi (0%) dari target 15 institusi (100%)?
- Tatanan Tempat-tempat Umum/TTU yg dikaji (TTU klasifikasi IV) tercapai 0
TTU (0%) dari target 10 TTU (60%)?
- Tatanan tempat kerja yang dikaji (Tempat Kerja Klasifikasi IV) tercapai 0
tempat kerja (0%) dari target 9 tempat kerja (45%)?
- Tatanan pondok pesantren yang dikaji (Pondok Pesantren Klasifikasi IV)
tercapai 0 ponpes (0%) dari target 1 ponpes (25%)?
W. Pengembangan UKBM
T. Program Gizi

BAB V
PRIORITAS MASALAH

Dari berbagai penelitian yang ada team penelitian mengambil 2 masalah teratas dengan
metode USG yaitu :

NILAI KRITERIA NILAI


NO MASALAH
U S G AKHIR

1 Penyuluhan NAPZA 5 4 6 15

Pengawasan sarana air bersih


2 3 4 3 10
(SAB)

Pembinaan sanitasi perumahan dan


3 5 5 5 15
sanitasi dasar

Jumlah rumah yang memenuhi


4 4 3 4 11
syarat kesehatan

Jumlah desa/kelurahan yang sudah


5 7 7 7 21
ODF (Open Defecation Free)

Pemberian kapsul Vitamin A dosis


6 6 6 6 18
tinggi Pada Balita 2 kali per tahun

Pemberian tablet besi (90 tablet)


7 7 7 5 19
pada Bumil

Pelayanan Kesehatan bagi Bumil


8 6 3 7 16
sesuai standard

9 Pelayanan persalinan oleh tenaga 6 5 5 16


kesehatan yang berkompeten

Pelayanan Nifas Lengkap sesuai


10 4 3 3 10
standar

11 Pelayanan Bayi Paripurna 3 3 4 10

12 Pelayanan kesehatan anak Balita 5 4 3 11


Pelayanan kesehatan Anak Pra
13 4 4 4 12
Sekolah

14 Cakupan KB aktif 3 3 3 9

15 Cakupan peserta KB baru 3 3 2 8

Cakupan pelayanan Diare dan


16 7 7 6 20
angka penggunaan oralit

Proporsi penderita diare balita yg


17 5 4 2 11
diberi tablet Zinc

18 Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi 2 2 2 6

19 Imunisasi DPT/HB 1 pada bayi 3 2 3 8

20 Imunisasi Campak pada bayi 2 3 2 7

21 Drop Out DPT /HB 1 Campak 3 3 2 8

Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu


22 2 2 2 6
hamil

23 Pemeriksaan test kehamilan 2 4 4 10

Pemeriksaan sputum penderita


24 tersangka TB 197 spesimen 5 2 4 11
tersangka TB

Jumlah pralansia dan lansia baru


25 5 3 5 13
yang dilayani kesehatannya standar

Pembinaan kesehatan gigi pada


26 4 5 4 14
TK

Pembinaan dan bimbingan sikat


27 3 3 7 13
gigi massal pada SD / MI

Perawatan kesehatan gigi pada


28 5 6 4 15
SD/Mi
Instusi Pendidikan yg dikaji
29 (Institusi Pendidikan Klasifikasi 4 4 4 12
IV)

Institusi sarana kesehatan yg dikaji


30 6 3 2 11
(Institusi kesehatan klasifikasi IV)

Tatanan Tempat-tempat
31 Umum/TTU yg dikaji (TTU 4 5 5 14
klasifikasi IV)

Tatanan tempat kerja yang dikaji


32 5 4 4 13
(Tempat Kerja Klasifikasi IV)

Tatanan pondok pesantren yang


33 dikaji (Pondok Pesantren 6 5 5 16
Klasifikasi IV)

Sesuai dengan metode USG diatas urutan prioritas masalah yang ada yaitu :

1. Jumlah desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) 0% dari target

87% (9 desa dari 12 desa).

2. Cakupan pelayanan Diare dan angka penggunaan oralit tercapai 947 dari penemuan

pasien diare (41,48%) dari target 2283 dari penemuan pasien diare (100%).
MANUSIA LINGKUNGAN

Masyarakat merasa tidak ada


masalah selama open defection Tempat tinggal yang
dekat dengan sungai
mempengaruhi
kebiasaan open
defection
Masyarakat tidak mau meninggalkan
kebiasaan open defection
Jumlah
desa/kelurahan
yang sudah ODF
(Open Defecation
Program program Free) 0% dari target
pemerintah yang 87% (9 dari 12
kurang diminati oleh desa)
masyarakat

Kurangnya pendekatan
dengan masyarakat

Metode
MANUSIA LINGKUNGAN

Banyaknya
Pengetahuan masyarakat tentang
masyarakat yang
sanitasi yang kurang
mengalami diare Masi banyaknya Open Defection

Sanitasi lingkungan
Masyarakat tidak mengetahui kegunaan yang kurang
oralit pada penderita diare

Cakupan pelayanan
Diare dan angka
penggunaan oralit
tercapai 947 dari
penemuan pasien
diare (41,48%) dari
Kerjasama lintas sector Kurangnya koordinasi target 2283 dari
dan lintas program UKBM dengan Pengadaan oralit penemuan pasien
masih kurang puskesmas diare (100%)

Metode Dana
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH

Dari Prioritas Masalah yang ditetapkan, kami menentukan Prioritas Jalan Keluar
dengan menggunakan Rumus MIVC :

Tabel Prioritas Penyelesaian Masalah (Subur Prayitno, 1971)

Jumlah
Efektivitas Efisiensi
No Masalah MxIxV

M I V C C

Menyarankan kepada
1 warga untuk mengikuti 3 3 2 2 9
program kredit jamban

Mengadakan
penyuluhan terhadap
2 warga yang 4 4 3 3 16
berdomisili di dekat
sungai

Memperbanyak akses
kesehatan dengan
3 4 3 3 3 12
memperbanyak kader
kesehatan

Pemberian
penghargaan dari
4 3 3 4 3 12
kader bagi pemilik
jamban sehat
Dana PNPM
disisihkan untuk
5 transport kader yang 4 2 3 3 8
masih belum bisa
dilaksanakan oleh desa

Meningkatkan
kerjasama dengan
6 4 3 3 4 9
balai pengobatan
swasta

Melakukan pembinaan
dan pelatihan kader
7 mengenai pemberian 4 3 2 3 8
oralit pada penderita
diare

Melakukan pencatatan
dan pelaporan yang
8 baik agar perencanaan 3 3 4 3 12
penyediaan obat diare
dan oralit sesuai

Melakukan penerapan
sanksi, peraturan dan
9 upaya lain oleh 3 3 2 2 9
masyarakat untuk
mencegah ODF

Pemantauan mandiri
10 4 3 4 2 24
dilakukan oleh kader

11 Sweeping ulang 4 3 4 3 16

89
SOLUSI

1) Pemberian penghargaan dari kader bagi pemilik jamban sehat.

2) Mengadakan penyuluhan terhadap warga yang berdomisili di dekat sungai.

3) Menyarankan kepada warga untuk mengikuti program kredit jamban.

4) Melakukan pembinaan dan pelatihan kader mengenai pemberian oralit


pada penderita diare.

5) Melakukan pencatatan dan pelaporan yang baik agar perencanaan


penyediaan obat diare dan oralit sesuai.

6) Melakukan sweeping (pendataan) ulang.

90
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari keseluruhan kegiatan pembangunan kesehatan yang dilakukan di


Puskesmas Gayaman, Kecamatan Mojoanyar Mojokerto, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :

- Hasil akhir pencapaian dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan di


Puskesmas Gayaman pada Tahun 2016 hampir keseluruhan program
kinerjanya mendekati target yang diharapkan.

- Pada umumnya pencapaian program-program kesehatan yang dilaksanakan


di Puskesmas Gayaman sudah mencapai target walaupun demikian masih
ada juga beberapa program yang hasil akhirnya belum memenuhi target.

- Sarana dan fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gayaman sudah


memadai.

B. SARAN

- Meningkatkan penyuluhan terhadap masyarakat dengan memanfaatkan


pertemuan formal maupun informal seperti rapat desa, arisan ibu rumah
tangga, pengajian dsb.

- Mengoptimalkan dana operasional.

- Perlu diadakannya kerjasama lintas sektoral, lintas program dan swasta


untuk sama-sama melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat.

- Peningkatan kinerja SDM dalam semua aspek untuk menjalankan program-


program pokok puskesmas.

91

Anda mungkin juga menyukai