r1 Dan r2 Rangkaian Astabel Dan Monostabel
r1 Dan r2 Rangkaian Astabel Dan Monostabel
Oleh :
Nama :
Nurul Hasanah 0614 4034 0734
Kelas :
5 EL.A
RANGKAIAN ASTABEL
Dua hambatan luar R1 dan R2 serta kapasitor C1diperlukan untuk memperoleh
getaran (frekuensi) yang diinginkan dengan perhitungan.
1,4
= Hz
( 1+2 X C1)
R1 dan R2 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan farad. Bila R2 jauh lebih besar
dari R1seperti pada contoh ini maka:
1,4 0,7
= = R2 X C1
2 X R2 X C1
1. Temukan kaki 1 dari IC, dengan tanda bulatan pada salah satu ujung wadahnya.
Tempatkan IC dengan teliti pada papan rangkaian dengan posisi seperti pada
gambar masukkan IC dengan hati-hati, jangan sampai ada kaki yang bengkok.
2. Sisipkan kawat penghubung dari IC ke jalur positif dan jalur negatif, serta
antara soket-soket lain pada papan rangkaian, sesuai dengan gambar rangkaian.
3. Sisipkan R1, R2,R3, C1,C2.Usahakan agar pemasangan kapasitor C1 tidak keliru;
biasanya dekat kutub + terdapat lekukan, sedang dekat kutub - ada gelang
hitam.
4. Sisipakan LED jangan lupa, kaki katoda adalah yang terdapat dekat potongan
rata pada alas kotaknya (atau: kaki katoda c biasanya lebih pendek dari kaki
anoda a).
5. PERIKSALAH RANGKAIAN DENGAN TELITI.
6. Hubungkan batere dengan memperhatikan kutub-kutubnya. Kawat penghubung
S1 bertindak sebagai sakelar hidup/mati (on/off). Bila sakelar S1 dalam
keadaan On, maka LED akan menyala kira-kira satu kali setiap detik
(menunjukkan bahwa astabel bekerja). Apabila tidak demikian, mungkin
terdapat sambungan yang salah.
PERCOBAAN
1. Pengaruh R2 dan C1 terhadap frekuensi. Frekuensi akan bertambah dengan
mengubah nilai R2 dan C1 sebagai berikut:
a. R2 = 220 kdan C1 = 1F
b. R2 = 220 kdan C1 = 0,1F
c. R2 = 33 kdan C1 = 0,1 F
Pada keadaan b dan c LED akan menyala-mati dengan cepat sehingga nampak
seolah-olah menyala terus.
Pada setiap mencoba nilai R2 dan C1 ini engkau dapat menghubungkan
loudspeaker pada output astebel (kaki 5) melalui kapasitor 1F, hingga
terdengar bunyi. Disamping terjadi efek cahaya.
2. Reset (kaki 4) biasanya dihubungkan dengan tegangan positif batere. Jika
tegangan yang dipasang padanya lebih kecil dari 0,7 volt, astabel berhenti
bekerja (hal ini diterapkan pada percobaan : Bel dua nada
Periksalah hal ini dengan memindahkan ujung kawat yang menghubungkan
jalur positif dari kaki 4 dan masukkan pada jalur negatif. Astabel akan berhenti
bekerja.
3. Tegangan pengatur (kaki 3) dihubungkan kepada kutub negative batere melalui
kapasitor 0,01 F, seperti akan kita lihat pada percobaan 3 (sirene polisi),
dengan memberikan tegangan kepadanya, frekuensi output astabel dapat
diubah-ubah tanpa bergantung dari R1,R2 dan C1. Proses seperti ini dinamakan
modulasi frekuensi
Hubungkan dua hambatan 10 k, R4, dan R5 secara seri (sebagai pembagi
tegangan) antara jalur positif dan negative, seperti yang digambarkan dengan
garis titik-titik pada diagram papan rangkaian di halaman 12. Pasanglah
sepotong kawat pada sebuah soket yang dihubungkan dengan kaki 3 sewaktu
astabel sedang bekerja, lalu pasangkan ujung yang satu lagi pada titik temu R4
dan R5, sehingga memberikan setengah tegangan batere (4,5 volt) kepada kaki
3. Frekuensi astabel akan naik; peningkatannya akan tampak dari lebih
kerapnya nyala LED dan lebih tinggi nada dari loudspeaker.
RANGKAIAN MONOSTABEL
Diperlukan sebuah resistor luar R1 dan kapasitor C1. Waktu T untuk satu pulsa
dapat dihitung dari :
T = 1,1 X R1 X C1
Dimana T dalam satuan detik R1 dalam satuan ohm dan C1 dalam satuan Farad.
Sebagai contoh bila R1 = 2,2 M = 2,2 X 106dan C1 = 10-6 farad, maka T = 1,1 X
2,2 X 106 X 10-6 = 2,4 detik.
5. Pada rangkaian Monostabil, jumper yang terpasang adalah pin 1 dan pin 2.
6. Pin 6 digunakan sebagai Trigger.