Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kelautan Tropis Juni 2015 Vol.

18(1):3337 ISSN 0853-7291

Kondisi Arus dan Gelombang Pada Berbagai Kondisi Morfologi


Pantai di Perairan Pantai kendal Provinsi Jawa Tengah
Gentur Handoyo* dan Agus A.D Suryoputro

Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275
Email: genturhandoyo@yahoo.com

Abstrak

Kondisi oseanogreafi sangat berpengaruh terhadap proses akresi dan abrasi yang
berlangsung di pantai. Apabila faktor dari daratan lebih dominan maka pantai akan
mengalami akresi, sedangkan apabila faktor dari daratan tidak dapat meredam faktor
oseanografi maka akan terjadi abrasi di pantai tersebut. Untuk mengetahui perkembangan
akresi dan abrasi pantai, sangat diperlukan data kondisi arus dan gelombang di perairan
sehingga diperlukan penilaian yang lebih mendalam mengenai karakteristik arus dan
gelombang di perairan kendal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakteristik arus dan gelombang di perairan Kendal serta untuk mengetahui pengaruh
karakteristik arus dan gelombang terhadap kondisi pantai di perairan Kendal. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode pengambilan data
dilakukan dengan metode survey dan metode sampling yang digunakan adalah metode
sampling puposive. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut
: Pola arus di perairan Kendal dipengaruhi oleh Pasang Surut serta pola arus regional di Laut
jawa yang bergerak sesuai dengan angin musim dari Timur ke Barat. Karakteristik gelombang
pada lokasi penelitian memperlihatkan kondisi yang sama.

Kata kunci : arus, gelombang, morfologi, Kendal.

Abstract

Wave and Current on Varions Condition of Coastel Morphology in Coastal Terrritorial Water of
Kendal, Central Java

Oceanographic condition affect to acreation adn abration process on shore. Acretion


happen if upland factor is dominant, while abration happen if uplland factor can not faint
oceanographic process. To find out the expansion of acreation and abration, current and
wave condition data are definitely neede so thats way a deeply research about the
characteristics of current and wave on Kendal waters is carry on. The objective of the
research is to find out the characteristic of current and wave on Kendal waters, and the
effect to the coastel condition. Descriptif methode was used in the research, data sampling
by using survey method and sampling by using purposive method. The conclusion based on
the research is : current pattern on territorial water Kendal influence by tides and regional
current panttern on Java sea. Current panttern move according to mensoon from East to
West.

Keywords: current, wave, morphology, kendal

PENDAHULUAN didadalmnya yaitu arus dan gelombang


yang merupakan roses yang berasal dari
Pantai merupakan bentang alam laut dan aliran sungai yang membawa
yang selalu mengalami perubahan, hal ini sedimen yang merupakan proses dari
disebabkan oleh proses yang berlangsung daratan (Triadmodjo, 1999). Selanjutnya

*) Corresponding author Diterima/Received : 19-04-2015, Disetujui/Accepted : 15-05-2015


Jurnal Kelautan Tropis Juni 2015 Vol. 18(1):33-37

dinyatakan bahwa kegiatan manusia gelombang dengan puncak


didaerah pesisir secara tidak langsung gelombang berikutnya pada suatu titik
yang akan mempengaruhi tanggapan tertentu.
dinamis paintai terhadap proses yang
berlangsung sehingga daerah pesisir akan b. Data tinggi gelombang (H)
semangat mudah berubah baik maju Diukur dengan menggunakan tongkat
(akresi) atau berubah mundur (abrasi). ukur atau tongkat berskala.

Menurut Setiono (1994) perairan


c. Kedalaman Pertanian (d)
pantai Kendal secara garis besar
Diukur dengan tongkat ukur
mengalami perubahan maju (akresi)
walaupun ada sebagian kecil yang
mengalami abrasi. Selanjutnya dinyatakan d. Arah gelombang ()
bahwa perkembangan daratan baru Diketahui dengan menggunakan
kearah utara (ujung delta Bodri menuju ke kompas
arah laut lepas) terlihat tidak menunjukkan
perkembangan berarti apabila e. Arah arus
dibandingkan dengan perkembangan Diketahui dengan menggunakan
kearah timur. Dinas Perikanan dan kompas
Kelautan Kendal (2003) menyatakan
bahwa perairan pantai Kendal terjadi f. Kecepatan Arus (m/s)
abrasi. Hal tersebut juga diperkuat oleh Diukur dengan menggunakan bola
penelitian yang dilakukan oleh Boediono duga
(1996) bahwa perairan timur Kendal
sampai semarang telah mengalami abrasi. Pengolahan data gelombang

Menurut Ongkosongo (1982) faktor-


Data gelombang yang diperoleh dari
faktor penyebab perubahan garis pantai
lapangan dihitung berdasarkan rumus dari
ada dua macam yaitu faktor alami dan
Triatmodjo (1999) sebagai berikut :
faktor manusia. Faktor alami antara lain
gelombang arus, angin, sedimentasi,
pasang surut, dll. Sedangkan faktor Gelombang signifikan
manusia meliputi penggalian, penimbunan,
reklamasi pantai, dll. h1 + h 2............ + hn
Hs = .......................... (1)
Berdasarkan uraian tersebut
n
enelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pola arus dan berkarakteristik gelombang n = 33,3 x jumlah data
yang meliputi tinggi gelombang, panjang
gelombang dan periode gelombang. Mencari kecepatan gelombang pada tiap
titik sampling
MATERI DAN METODE
9T 2d
C= tan ............................................ (2)
Penelitian ini dilaksanakan di 2 L
sepanjang pantai Kendal mulai dari
kecamatan Kaliwungu sampai dengan Mencari arah datang gelombang
kecamatan Purwosari pada bulan juli
2013.Parameter oseanografi diukur
C
dilapangan berdasarkan titik sampling sin = sin o ........................................... (3)
yang telah ditentukan . Adapun parameter Co
oseanografi yang diukur adalah :
Mencari koefisien refraksi
a. Data periode gelombang (T)
Diukur dengan menggunakan
o
stopwatch, yaitu mengukur waktu K = cos .............................................. (4)
yang diperlukan antara puncak

Kondisi Arus dan Gelombang Pada Berbagai Kondisi Morfologi Pantai (Gentur Handoyo dan Agus A.D Suryoputro) 34
Jurnal Kelautan Tropis Juni 2015 Vol. 18(1):33-37

Mencari tinggi gelombang pecah HASIL DAN PEMBAHASAN

Hb 1 Berdasarkan pengukuran gelombang


= .......................................... (5) didaerah penelitian hasilnya dapat dilihat
Ho Ho 13
3,3( ) pada tabel 1.
Lo
Tabel 1. Hasil Pengukuran Gelombang
Pengolahan data arus
Lokasi d T Hs
Data arus yang diperleh dari St1 1,30 2,53 0,191
lapangan dihitung kecepatan data St2 1,15 2,23 0,175
ratanya dan arahnya pada tiap-tiap titik St3 1,25 2,33 0,184
sampling. St4 1,30 2,54 0,195
St5 1,05 2,10 0,161
Pengolahan data angin St6 0,95 2,00 0,214
St7 1,40 2,67 0,214
Data angin didapat dari Badan St8 1,35 2,63 0,195
Metereologi dan geofisika semarang, St9 1,45 2,71 0,214
kemdudian dicari kecepatan rata-rata dan
St10 1,30 2,48 0,187
arahnya.
Keterangan
d : kedalaman perairan pada titik
Pengolahan data pasang surut sampel (m)
T : Periode gelombang (m/s)
Data pasang surut bulan juli 2013 Hs : gelombang signifikan (m)
yang didapat dari PELINDO II Semarang Arah : arah datang gelombang ()
diolah untuk mencari besar jangkauan
(range) serta tipe pasang surutnya. Untuk Berdasarkan data pada Tabel 1
memperoleh hasil tersebut digunakan dapat ditentukan karakteristik gelombang
metode admiralti sehingga diperoleh nilai yang meliputi panjang gelombang,
Amplitude (A) dan kelambatan fase (g). kecepatan gelombang, arah datang
Berdasarkan nilai Ampotude dan nilai gelombang pada suatu titik, koefisien
kelmbatan fase dapat dikethui juga air laut refuaksi dan koefisien pendangkalan (tabel
rata-rata (MSL), air rendah terendah (LLW), 2).
pasang tinggi tertinggi (HHW) dan tipe
pasang (F) dengan cara menggunakan Berdasarkan data Kr dan Hs dapat
rumus dari ongkosongo (1989), sebagai diketahui tinggi gelombang di laut dalam
berikut : ekuivalen tinggi gelombang pecah dan
tipe gelombang pecah (Tabel 3)
Muka air laut rata-rata (MSL)
MSL = A (SO) ................................................. (6) Arah arus di St1 dan St2 kearah barat,
St3, St4 arah arus kearah selatan.
Air rendah terendah (LLW) Sedangkan St5, St6, dan St7 bergerak ke
arah barat dan di St8, St9 bergerak kearah
LLW = A (SO) |A(M2) + A (S2)+A(K1)+ A timur. St10 bergerak kearah barat. Pola arus
(O1) + A (P1) + A (K2)| ................. (7) tersebut seperti tidak menentu. Hal tersebut
disebabkan pengambilan data pada St1,
Pasang tinggi tertinggi (HHW) St2, St5, St6, St7, St10 diambil pada surut
pasang, sedangkan pada St3, St4, St9
HHW : A (SO) + |A(M2)+A(S2)+A(K1)+A diambil pada saat surut sehingga arah arus
(O1) +A (P1) +A(K2)|..................... (8) pada saat pasang adalah kearah barat
dan pada saat suruh kearah timur. Menurut
Tipe pasang (F) Wyrilki (1961) dalam Dahwi (1996)
pengerahan massa air diwilayah pantai
A(k1) + A(01) salah satunya disebabkan oleh pasang
F= .................................... (9)
A(M2) + A(S2) surut.

35 Kondisi Arus dan Gelombang Pada Berbagai Kondisi Morfologi Pantai (Gentur Handoyo dan Agus A.D Suryoputro)
Jurnal Kelautan Tropis Juni 2015 Vol. 18(1):33-37

Tabel 2. Panjang gelombang, kecepatan gelombang, arah datang gelombang.


Lokasi Lo L Co C Kr Ks
St1 9,985 7,800 3,946 3,083 23,99 0,969 0,917
St2 7,757 6,325 3,478 2,836 24,06 0,973 0,914
St3 8,469 6,897 3,634 2,960 24,03 0,973 0,914
St4 10,064 7,840 3,962 3,086 22,92 0,969 0,917
St5 6,879 5,661 3,276 2,645 24,30 0,974 0,913
St6 6,240 6,131 3,120 2,565 24,28 0,974 0,913
St7 11,12 8,594 4,165 3,218 22,73 0,969 0,918
St8 10,240 8,311 4,102 3,160 33,00 0,918 0,918
St9 11,456 8,862 4,227 3,270 33,16 0,919 0,918
St10 9,594 7,594 3,868 3,062 34,03 0,923 0,916
Keterangan
Lo : Panjang gelombang di laut dalam (m)
L : Panjang gelombang (m)
Co : Kecepatan gelombang di laut dalam (m/s)
C : Kecepatan gelombang (m/s)
: arah datang gelombang disuatu titik ()
Kr : Koefisien refraksi
Ks : Koefisien Pendangkalan

Tabel 3. Tinggi gelombang dilaut dalam ekuivalen, tinggi gelombang pecah, tipe
gelombang pecah
Lokasi HO Hb Tipe
St 1 0,028 0.229 Spillling
St2 0.192 0.199 Spillling
St3 0.201 0.212 Spillling
St4 0.213 0.233 Spillling
St5 0.176 0.181 Spillling
St6 0.167 0.169 Spillling
St7 0.232 0.256 Spillling
St8 0.213 0.239 Spillling
St9 0.233 0.259 Spillling
St10 0.204 0.223 Spillling
Keterangan
H0 : Tinggi gelombang laut dalam ekivalen (m)
Hb : Tinggi gelombang pecah (m)

Tabel 4. Arah dan kecepatan arus di denah penelitian


Lokasi Kecepatan arus (m/det) Arah
St1 0.045 270
St2 0.036 300
St3 0.039 120
St4 0.053 120
St5 0.035 300
St6 0.032 300
St7 0.067 270
St8 0.048 90
St9 0.069 90
St10 0.042 270

Kondisi Arus dan Gelombang Pada Berbagai Kondisi Morfologi Pantai (Gentur Handoyo dan Agus A.D Suryoputro) 36
Jurnal Kelautan Tropis Juni 2015 Vol. 18(1):33-37

Kecepatan arus tertinggi terdapat DAFTAR PUSTAKA


pada St9, dan terendah pada St6.
Tingginya kecepatan arus yang Black, J.A. 1986. Oceans and Coast; An
terdatapat pada St9 disebabkan karena Introduction to Oceanography. Wm.
pengaruh gelombang yang tinggi di St9. John Weley and son, Inc.
Dan bentuk pantai yang terbuka sehingga Dubuquie.Lowa
gelombang akan leluasa menerjang
pantai dan mengakibatkan arus yang Duxbiwy, A.C. And Duxbuiy, A.B. 1991. An
besar di St9. Judson dan Kaufiman (1990) Introduction to The Worlds Oceans.
menyatakan bahwa arus didalam 3th ed.Wm C. Brown Pubblishers. AS
pengerahannya sangat dipengaruhi oleh Dahwi, R. Dkk. 1996. Pengelolaan
topografi dan bentuk pantai. Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut
secara terpadu Pt. Prading Para mita.
Karakteristik gelombang di perairan Jakarta
Kendal relatif sama dan tidak Ingmanson, O.E. dan Wallace, W.T.. 1989.
memperlihatkan perbedaan yang Oceanograpy an Introduction.
mencolok. Tipe gelombang pecah Wadworth Pubblishing Company.
diperairan Kendal mempunyai tipe yang Judson, S dan Kauffman M.E.1990 Physical
seragam, yaitu tipe gelombah pecah Geologi 8 ed. Prentice Hall Inc. New
spilling. Hal tersebut disebabkan karena Jersey.
tinggi gelombang laut ekivalen dan tinggi Yuwono, N. 1986. Teknik Pantai vol.1 : Biro
gelombang pecah yang tidak terlalu Penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik
tinggi.Tinggi gelombang di perairan pantai Sipil Fakultas Teknik Universitas Geologi
Kendal dapat dikategorikan kecil hal ini Mada. Yogyakarta.
dimungkinkan karena angin yang Ongkosongo, S.1989. Pasang Surut.LIPI.
berhembus yang relatif kecil. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan
Bretssheider (1954) dalam Kamiludin, dkk Oseonologi. Jakarta.
(1991), kecepatan angin mempengaruhi Radiono, 1998. Tinjauan Geomorfologi
besar kecilnya gelombang. Semakin tinggi Pada Perubahan Garis Pantai
kecepatan dan kekuatan angin yang Kecamatan Kaliwungu Kabupaten
berhembus maka akan semakin besar Kendal. Fakultas Perikanan dan Ilmu
pula gelombang yang terjadi pada suatu Kelautan Universitas Diponegoro.
perairan. Semarang (Tdk Dipublikasikan)
Setiono, H.1994. Akresi dan Rekresi pantai
Delta Bodri hingga Semarang Jawa
KESIMPULAN Tengah. PS. Ilmu Kelautan UNDIP.
Semarang (Tdk dipublikasikan)
Pola arus diperairan pantai Kendal Setiono, H. 1997. Sirkulasi Atmosfer. Jurusan
pada bulan juli dipengaruhi oleh pasang Ilmu Kelautan UNDIP Semarang.
suruh serta pola arus regional di laut Jawa Triatmodjo, B. 1996. Pelabuhan. Betta
yang bergerak sesuai dengan angin Offset. Yogyakarta
musim. Karekteristik gelombang pada tiap Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Betta
stasiun tidak memperlihatkan perbedaan Offset. Yogyakarta.
yang mencolok atau relatif sama.

37 Kondisi Arus dan Gelombang Pada Berbagai Kondisi Morfologi Pantai (Gentur Handoyo dan Agus A.D Suryoputro)

Anda mungkin juga menyukai