Anda di halaman 1dari 2

Penanganan Pasien Kasus Chikungunya

No. Kode : SPO/4.1.1.2/upaya/P2M-1/MJ/2015 Ditetapkan Oleh


Kepala Puskesmas
Terbitan :I Mantrijeron
No. Revisi :0
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 6 Januari 2015
Puskesmas
Mantrijeron Halaman : 1 dari 2
drg. Ambarwati T.
NIP. 19661221 200604 2 001

PENGERTIAN Chikungunya merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus


chikungunya yang bersifat self limiting disease, tidak menyebabkan
kematian.
Gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian dan ruam
makulopapuler (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit yang
kadang disertai gatal-gatal. Gejala lain nyeri otot, sakit kepala, menggigil,
kemerahan pada konjungtiva, pembesaran kelenjar limfe di leher, mual,
dan muntah.
Masa inkubasi antara 1-12 hari, pada umumnya 2-3 hari. Penularan terjadi
bila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk aedes aegypti kemudian
menggigit orang lain.

TUJUAN a. Mengetahui perubahan epidemiologi kasus chikungunya


b. Mengidentifikasi populasi risiko tinggi
c. Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa)

KEBIJAKAN Langkah-langkah penanganan pasien kasus cikungunya dilakukan dengan


menerapkan langkah-langkah SPO yang telah ditetapkan.

REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 1501/Menkes/Per/X/2010


tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan
Wabah dan Upaya Penanggulangan

PROSEDUR a. Pasien dengan keluhan seperti diatas dilakukan anamnesa lengkap, bila
kasus ke arah chikungunya diberikan terapi dan bila kondisi
memberat/adanya tanda-tanda dehidrasi rujuk ke rumah sakit.
b. Kemudian petugas poli menginformasikan kasus tersebut disertai
identitas lengkap kepada petugas surveilans kelurahan/puskesmas.
c. Petugas surveilan kelurahan/puskesmas dan petugas daerah binaan
melakukan konfirmasi ke wilayah untuk memastikan kasus tersebut
sesuai dengan data pasien dan berdomisili di tempat tersebut dan
melakukan anamnesa sesuai format penyelidikan chikungunya.
d. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian mendiskusikan
dengan satu rumah tentang pengertian, tanda/gejala, cara penularan dan
pencegahan dan pengobatan dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota,
kelurahan, RT, RW.
e. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian dilaporkan dinas
kembali bahwa kasus tidak ditemukan.
f. Bila kasus dari rumah sakit, petugas surveilan/puskesmas, petugas
daerah binaan melakukan konfirmasi ke wilayah apakah benar kasus
tersebut berdomisili di daerah tersebut dan melakukan anamnesa sesuai
format penyelidikan chikungunya.
g. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian mendiskusikan
dengan satu rumah tentang pengertian, tanda/gejala, cara penularan dan
pencegahan dan pengobatan.
Penanganan Pasien Kasus Chikungunya
No. Kode : SPO/4.1.1.2/upaya/P2M-1/MJ/2015 Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Terbitan :I Mantrijeron
No. Revisi :0
SPO Tgl. Mulai Berlaku : 6 Januari 2015
Puskesmas
Mantrijeron Halaman : 2 dari 2
drg. Ambarwati T.
NIP. 19661221 200604 2 001

h. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian dilaporkan dinas


kembali bahwa kasus tidak ditemukan.
i. Kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas dilakukan pemetaan kasus
sesuai RW per kelurahan dan dilaporkan dan dicatat.

UNIT TERKAIT Unit BP Umum

DOKUMEN
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai