Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asesmen BK Tes
Yang diampu oleh Dra. Asni, M.Pd.
Disusun Oleh:
Kelompok 6 Kelas 3D
Nur Rizqillah Al-Maulidah 1601015116
Shafira Anggita Putri 1601015040
Nita Novia Pratiwi 1601015008
Siti Dina Novita Astuti 1601015125
Nurfitri Dewi 1601015124
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah dengan pokok
bahasan Tes Kreativitas. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Asesmen BK Tes.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan pengembangan
penyusunan tugas makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
senantiasa menjadi pedoman dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2
SIMPULAN ....................................................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian dan penjelasan tes kreativitas dari berbagai ahli
2. Dapat mengetahui ciri-ciri anak kreatif
3. Dapat memahami jenis-jenis dari tes kreativitas
4. Dapat mengetahui kegunaan tes kreativitas
5. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tes kreativitas baik dari
dalam maupun dari luar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes Kreativitas
Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar
kreatif, yaitu memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan
sesuatu. Sedangkan, kreativitas sendiri memiliki arti kemampuan untuk
menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru yang berbeda dari yang
sebelumnya.
Menurut buku Muhammad Ali dan Muhammad Asrori (2011:41) Baron
mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi
dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya. Guilford
menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai ciri-ciri
seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara berpikir yaitu berpikir konvergen
dan divergen. Cara berpikir konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan
sesuatu dengan berpandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.
Sedangkan berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai
alternative jawaban terhadap suatu persoalan. Guilford menekankan bahwa orang-
orang kreatif lebih banyak memiliki cara berpikir divergen dari pada konvergen.
Sedangkan Utami Munandar menyimpulkan konsep kreativitas dengan
pendekatan Empat P, Yaitu: Pribadi, Proses, Produk, dan Pendorong.
Yang pengertian definisinya sebagai berikut:
1. Definisi Pribadi menjelaskan bahwa kreativitas muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Hulbeck).
Kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas antara 3 atribut psikologis:
intelegensi, gaya kognitif, kepribadian atau motivasi (Sternberg).
2. Definisi Proses menjelaskan bahwa kreativitas nampak di dalam cara
menemukan masalah, kesulitan, informasi yang salah, unsur-unsur yang
salah, hingga menyampaikan hasilnya.
3. Definisi Produk menjelaskan bahwa kreativitas menekankan unsur
orisinalitas, kebaruan, dan kebermaknaan. Barron dan Vernon menyatakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan
sesuatu yang baru. Ditambahkan oleh Haefele bahwa produknya tidak harus
selalu baru tetapi kombinasinya. Munandar menambahkan bahwa produknya
harus mempunyai makna sosial.
4. Definisi Pendorong menjelaskan bahwa kreativitas menekankan pada faktor
pendorong internal yaitu diri sendiri dan eksternal, yaitu lingkungan sosial
dan psikologis. Faktor internal termasuk motivasi intrinsik (pendorong
internal). Dan lingkungan sosial yang kondusif (pendorong eksternal).
Dilihat dari bebagai pengertian krativitas di atas, dapat disimpulkan bahwa
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan karya-karya baru
yang dapat berwujud imajinatif dan kreativitas juga dapat memahami kesenjangan
atau hambatan dalam hidup seseorang, karena orang kreatif lebih banyak memiliki
cara-cara divergen dan mengkomunikasikan karya-karyanya serta memodifikasi
karya-karya yang baru lalu diterapkan ke dalam suatu tindakan.
Sedangkan tes kreativitas itu sendiri adalah suatu tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir divergen, dengan membedakan aspek kelancaran,
kelenturan, orisionalitas dan kerincian dalam berpikir serta untuk merasakan dan
mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,
menilai dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya
lagi, dan akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.
B. Ciri-ciri Individu yang Kreatif
Menurut Guilford ciri-ciri orang yang kreatif terdiri dari:
1. Kelancaran: Kemampuan memproduksi banyak ide.
2. Keluwesan: Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan
jalam pemecahan masalah.
3. Keaslian: Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil
pemikiran sendiri.
4. Penguraian: Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.
5. Perumusan Kembali: Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan
melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.
Sedangkan menurut Campbell (dalam Manguhardjana, 1986) mengemukakan ciri-
ciri kreatif yang secara umum dapat dikelompokan menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Ciri-ciri pokok yang disebut dengan kunci untuk melahirkan ide, gagasan,
ilham, pemecahan, cara baru, penemuan. Ciri-ciri pokok ini meliputi:
a. Kelincahan mental adalah: kemampuan untuk bermain-main dengan ide-
ide, gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata, angka-angka, dan
khususnya melihat hubungan yang tidak biasa dari ide-ide.
b. Berpikir ke segala arah adalah: kemampuan untuk berpikir dari satu ide,
gagasan lalu menyebar ke sagala arah tidak hanya terfokus pada satu
jawaban saja.
c. Fleksibilitas konseptual adalah: kemampuan untuk secara spontan
mengganti cara memandang, pendekatan, kerja yang tak jalan.
d. Orisinalitas adalah: kemampuan untuk mengeluarkan ide, gagasan,
pemecahan, cara kerja yang tidak lazim, yang jarang, bahkan mengejutkan.
e. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas, dari penyelidikan
diketemukan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif lebih menyukai
kerumitan dari pada kemudahan, memilih tantangan dari keamanan,
cenderung pada yang lebih kompleks dari yang sederhana. Akibatnya
mereka dapat bertemu dengan gagasan-gagasan aneh dan hal-hal baru dari
pada orang-orang yang puas dengan yang mudah, aman dan sederhana.
f. Latar belakang yang merangsang, orang-orang kreatif biasanya sudah lama
hidup dalam lingkungan orang-orang dapat menjadi contoh dan dalam
suasana ingin belajar, ingin bertambah tahu, ingin maju dalam bidang-
bidang yang ditekuninya.
g. Kecakapan dalam banyak hal, para manusia kreatif pada umumnya
mempunyia banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang.
2. Ciri-ciri yang memungkinkan dimana individu mampu mempertahankan ide-ide
kreatif. Ciri-ciri ini meliputi:
a. Kemampuan untuk bekerja keras.
b. Berpikir mandiri. Orang-orang kreatif memiliki ras individualitas yang
kuat. Mereka membuat keputusan sendiri, mereka percaya kepada daya
pikir mereka, dan mereka mempunyai pendapat sendiri.
c. Pantang menyerah. Orang-orang kreatif tidak mudah menyerah bila gagal.
Mereka tetap berisaha dan selalu mencoba lagi.
d. Mampu berkomunikasi dengan baik, orang-orang kreatif pada umumnya
juga komunikator-komunikator yang baik, mendalam, jelas, dan bagus.
Karena untuk mewujudkan impian, mereka harus menjelaskan perkara dan
menyakinkan orang.
e. Lebih tertarik pada konsep dari pada segi-segi yang kecil
f. Memiliki tingkat keingintahuan yang cukup tinggi
g. Kaya humor dan fantasi. Mereka mampu mendapatkan dunia yang lebih
luas dan penuh dengan berbagai unsur menarik. Hal ini mendorong mereka
makin terjun dalam kegiatan-kegiatan kreatif dan ada saja yang dicipta.
h. Tidak segra menolak ide atau gagasan baru.
i. Arah hidup yang mantap. Orang-orang kreatif kebanyakan menampkan diri
dalam diri mereka sikap terlibat dalam sesuatu, yakin akan tujuan dan arti
hidup mereka. Motivasi batin semacam itu dapat menjadi daya hebat untuk
untuk membuat kemajuan.
3. Ciri-ciri sampingan. Hal ini tidak langsung berhubungan dengan dengan
penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi
kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif. Ciri-ciri ini tidak berhubungan
dengan ciri-ciri orang kreatif tetapi ciri-ciri ini merupakan akibat dari kekuatan
kepribadian orang-orang kreatif dan situasi batin yang diakibatkan oleh kreativitas.
Ciri-ciri ini meliputi,
a. Tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain. orang-orang kratif
berpikir sendiri dan mereka tidak mengambil pusing mengenai apa yang
dipikirakan orang lain. akibatnya mereka tidak peka terhadap perasaan
orang-orang sekitar.
b. Kekacauan psikologis. Karena selalu berpikir yang tidak lazim dapat
membawa mereka ketengah kekacauan psikolgis dan dapat mengakibatkan
keberantakan hidup.
Berdasarkan materi yang telah dibahas mengenai tes kreativitas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa tes kreativitas adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan pribadi seseorang dengan membedakan aspek kelancaran,
kelenturan, orisionalitas dan kerincian dalam berpikir, sehingga dengan melakukan suatu
tes kreativitas individu menjadi mengetahui kemampuan baru yang ada pada dirinya yang
sebelumnya tidak diketahui. Dengan diadakannya serangkaian tes kreativitas akan
memudahkan guru BK untuk mengetahui kemampuan khusus yang dimiliki oleh siswa
sehingga guru mampu mengarahkan serta memberikan dorongan untuk mengembangkan
kemampuan siswa. Guru harus menghargai keunikan pribadi dan potensi setiap siswa. Pada
waktu tertentu guru harus memberi kebebasan pada siswa untuk melakukan sesuatu yang
disenangi oleh siswa, sehingga kreativitas dari masing-masing siswa akan terlihat dengan
sendirinya.