PENGERTIAN OUTSOURCING
A. Pengertian Pekerja
zaman feodal atau jaman penjajahan Belanda dahulu yang dimaksud dengan
buruh adalah orang-orang pekerja kasar seperti kuli, mandor, tukang dan
para bangsawan yang bekerja di kantor dan juga orang-orang Belanda dan
collar dengan white collar ini semata-mata untuk memecah belah golongan
19
repository.unisba.ac.id
20
buruh yang sebenarnya merupakan istilah teknis biasa saja, telah berkembang
mengandalkan otot.
itu dengan dipengaruhi oleh paham Marxisme, buruh dianggap satu kelas
karena itu, penggunaan kata buruh telah mempunyai motivasi yang kurang
memang tidak mudah. Oleh karena itu, kita harus kembali dalam Undang-
pekerja, dan lain-lain badan kolektif. Jelas di sini UUD 1945 menggunakan
1
Hartono Widodo dan Judiantoro, dalam buku Zaeni Asyhadie, Hukum
Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja, PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm 39.
repository.unisba.ac.id
21
yang mengurus rumah tangga golongan ini mengurus rumah tangga tanpa
golongan ini terdiri dari dua macam, yaitu f) Penerima pendapatan, yaitu
pendapatan seperti tunjangan pensiun, bunga atas simpanan uang atau sewa
atas milik, g) Mereka yang hidupnya tergantung dari orang lain misalnya
repository.unisba.ac.id
22
B. Pemberi Kerja/Pengusaha
membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain (pasal 1 angka 4 Undang-
Menurut pasal 1 angka 5 UUK No. 13 Tahun 2003 pengusaha adalah : orang
adalah :
a. Setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
repository.unisba.ac.id
23
lain.
dan memiliki izin operasional dari instansi yang bertanggung jawab di bidang
copy anggaran dasar memuat kegiatan usaha penyedia jasa pekerja, c) copy
Isi perjanjian sebenarnya tidak dikenal dalam KUH Perdata yang ada
ialah perikatan atau verbintenis (pasal 1233) dan persetujuan atau over
reenkomst (pasal 1313). Beberapa ahli hukum juga berbeda pendapat dalam
2
Zaeni Asyhadie, Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja,
PT.Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm 27.
3
Sehat Damaika, Outsourcing dan Perjanjian Kerja menurut UU. No 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan, DDS Publishing, 2006, hlm 36.
repository.unisba.ac.id
24
untuk dibawah perintah pihak yang lain, si majikan untuk suatu waktu
pihak kesatu, buruh, mengikatkan diri untuk bekerja dan menerima upah pada
pihak lainnya, majikan, yang mengikatkan diri untuk mengerjakan buruh itu
persyaratan yang secara timbal balik harus di penuhi oleh kedua belah pihak,
4
Iman Soepomo, hukum perburuhan bagian pertama hubungan kerja, PPAKRI
Bhayangkara, Jakarta, 1986, hlm 5.
repository.unisba.ac.id
25
selaras dengan hak dan kewajiban mereka masing-masing terhadap satu sama
lainnya5
perjanjian antara pekerja dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat
upah atau gajih tertentu yang diperjanjikan dan adanya suatu hubungan
mengikatkan diri dalam suatu perjanjian dibawah perintah orang lain . hal ini
terdapat unsur perjanjian kerja yang bisa dianggap sah dan konsekuensinya
5
A. Ridwan Halim, Sari Hukum Perburuhan Aktual, Pradnya Paramita, Jakarta,
1987, hlm 29.
repository.unisba.ac.id
26
pekerjaannya,
satu pihak.
repository.unisba.ac.id
27
lain,
yang satu dengan pihak yang lain di mana pihak yang satu
6
Idem, Abdul Khakim, hlm 55.
repository.unisba.ac.id
28
karena hanya sifat dan jenis atau kegiatan penunjang perusahaan saja yang
dapat di outsource, outsourcing tidak dapat dilakukan untuk sifat dan jenis
kegiatan pokok. Konsep dan pengertian usaha pokok (core business) dan
kegiatan penunjang atau (non core business) adalah konsep yang berubah
Putra Jaya penegakan hukum adalah suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide
menjadi kenyataan itu, agar hukum berfungsi dengan baik, hukum harus
7
Undang-Undang No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
8
Nyoman Serikat Jaya, Sistem Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia,
Sekjen Kepanitraan Mahkamah konsitusi, 2006, hlm 134.
9
ibid, hlm 134.
repository.unisba.ac.id
29
yang tinggi.
efektivitas hukum.10
sistem hukum, sebab apabila salah satu tidak terpenuhi maka akan terdapat
yuridis, maka ada kemungkinan bahwa hukum yang tadi hanya merupakan
kaedah yang mati, Jika kaedah hukum hanya mempunyai kekuatan sosiologis
dalam arti teori kekuasaan, maka hukum tersebut menjadi aturan pemaksa,
dan apabila suatu kaedah hukum mempunyai kelakuan filosofis, maka hukum
bagi mereka yang membuatnya. Oleh karena itu agar keberadaan suatu
10
Op cit, Soejono Soekanto, hlm 35.
repository.unisba.ac.id
30
dalam pasal 1320 KUH Perdata yang menyebutkan bahwa untuk sahnya suatu
perjanjian atau persetujuan tersebut agar lebih jelas tepat maksudnya dan
perjanjian tersebut harus bersepakat, setuju dan seia sekata atas hal-
kewajiban adalah orang dan badan hukum. Siapa- siapa saja yang bisa
repository.unisba.ac.id
31
Ada organisasi
orang, maka orang yang dianggap sebagai subyek hukum yang biasa
tertentu.
repository.unisba.ac.id
32
suatu perjanjian.
barang tidak tertentu, asal saja jumlah itu kemudian dapat ditentukan
atau dihitung. Atau barang yang akan ada dikemudian hari juga bisa
menjadi obyek dari suatu perjanjian, ketentuan ini disebut pada pasal
1334 ayat (1) KUHPerdata. Selain itu yang harus di perhatikan adalah
hukum.
KUHPerdata.
(dua) diantaranya yang terdapat dalam pasal 52 tentang syarat materil dan
repository.unisba.ac.id
33
Syarat materil yang diatur dalam pasal 52 UUK No. 13 Tahun 2003
antara pekerja dan pengusaha secara yurudis haruslah bebas. Dalam arti tidak
perbuatan hukum adalah para pihak yang mampu atau cakap menurut hukum
orang bebas melakukan hubungan kerja, asalkan obyek pekerjannya jelas ada,
yang belaku.
perusahaan dan jenis usaha, b) Nama, jenis kelamin, umur dan alamat
upah dan cara pembayarannya, f) syarat-syarat kerja yang memuat hak dan
repository.unisba.ac.id
34
secara tertulis dan perjanjian kerja secara lisan. Kekuatan hukum perjanjian
kerja baik secara tertulis maupun lisan adalah sama, yang membedakan
keduanya adalah dalam hal pembuktian dan kepastian hukum mengenai isi
para pihak untuk membuktikan isi perjanjian kerja apabila terjadi suatu
perselisihan.
repository.unisba.ac.id
35
mengehendaki bentuk tulis, itu tergantung pada kesepakatan para pihak yang
hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu yang
bersifat sementara dan selesai dalam waktu tertentu . PKWT diatur dalam
tertentu.
selesai dalam waktu tertentu yang relatif pendek jangka waktunya paling
lama 2 (dua) tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 (satu) kali untuk paling
lama sama dengan waktu perjanjian kerja pertama, dengan ketentuan seluruh
(masa) perjanjian tidak boleh melebihi 3 (tiga) tahun lamanya. PKWT didasar
atas jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaan tertentu, jadi tidak dapat
dilakukan secara bebas. PKWT harus dibuat secara tertulis dalam bahasa
(probation), PKWT juga tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat
11
Salim H.S, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta, 2003, hlm.8
repository.unisba.ac.id
36
hubungan kerja yang bersifat tetap, jangka waktunya tidak ditentukan, baik
asas yang terbuka atau open sytem maksudnya bahwa setiap orang boleh
mengadakan perjanjian apa saja dan dengan siapa saja. Ketentuan tentang
mereka yang membuatnya. Asas ini biasanya disebut dengan asas kebebasan
Sebagai lawan dari asas ini adalah closed system, maksudnya adalah
di dalam hukum benda, aturan yang di anut adalah terbatas dan peraturan
yang di uraikan dalam buku ini. Ternyata di dalam perjanjian kerja itu sendiri,
asas kebebasan berkontrak juga masih dipakai sebagai asas yang utama, yaitu
hubungan kerja antara majikan dan buruh, dimana mereka telah membuatnya.
repository.unisba.ac.id
37
ketertiban umum.
ini disebutkan pada pasal 1458 KUHPerdata. Maksud dari asas ini adalah,
bahwa perjanjian itu ada sejak tercapainya kata sepakat, antara para pihak
jika dalam perjanjian tersebut selain telah memenuhi 3 syarat, tetapi yang
paling utama dan pertama adalah telah terpenuhinya kata sepakat dari mereka
macam perjanjian.
Asas kelengkapan atau optimal system adalah apabila para pihak yang
pasal yang ada pada Undang-undang. Akan tetapi jika tidak secara tegas
berada pada waktu penjualan, jika tentang itu tidak diadakan perjanjian lain
maksud dari ketentuan tersebut di atas, adalah apabila dalam suatu perjanjian
repository.unisba.ac.id
38
yang dibuat oleh para pihak tidak menentukan secara tegas dan tidak
menentukan lain, maka penyerahan barang yang terjual tersebut ada di tempat
lainnya.
perselisihan, keadan ini akan membawa dampak terhadap kedua belah pihak,
repository.unisba.ac.id
39
hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu
Oleh karena itu, UUK No. 13 Tahun 2003 telah mengatur pedoman dan tata
hubungan industrial.
repository.unisba.ac.id
40
Tahun 2003 tersebut dalam pasal 150 ditentukan bahwa ketentuai mengenai
berbadan hukum atau tidak milik orang perseorangan, milik persekutuan, atau
milik badan hukum baik milik swasta maupun milik negara, maupun usaha-
bentuk lain.
yang berbadan hukum atau tidak, b) badan usaha milik orang perseorangan
milik persekutuan atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik
dan memperkerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
repository.unisba.ac.id
41
harus dilakukan dengan dasar dan alasan yang kuat, sebagaimana diatur pada
menurut pasal 1603v KUH Perdata tiap pihak setiap waktu, juga sebelum
keadaan pribadi atau kekayaan pemohon atau pihak lainnya atau perubahan
sehingga adalah layak segera atau dalam waktu pendek diputuskan hubungan
kerja itu.
repository.unisba.ac.id
42
Pengadilan Negeri dapat dilihat pada uraian pemutusan hubungan kerja oleh
buruh (pasal 1603 KUH Perdata jo pasal 19 (1) Peraturan Mentri tenaga kerja
majikan/pengusaha dapat dilihat pada pasal 1603 KUH Perdata yang inti
bahwa : Hubungan kerja berakhir demi hukum jika habis waktu yang
repository.unisba.ac.id
43
undangan.
PHK demi hukum. Namu tidak demikian halnya jika pengusaha yang
meninggal dunia. Jadi hubungan kerja tidak dapat berakhir karena alasan
murni tanpa adanya rekayasa pihak lain. Dalam praktik bentuknya adalah
tanpa adanya indikasi tekanan dari pengusaha. jika terjadi indikasi penekanan
repository.unisba.ac.id
44
E. Pengertian Outsourcing
tindakan ini terkait dalam suatu kontrak kerja sama. Dapat juga dikatakan
negara tujuan untuk pekerja seperti IT, call center, Data entry, Human
yang gaji dan hak-hak lainnya dibayar sesuai dengan peraturan yang
berlaku.14
12
Idem, Abdul Khakim, hlm 74.
13
Lftida Yasar, Sukses Implementasi outsourcing, PPM, Jakarta , 2008, hlm 1.
14
Pedoman Penerapan Pola Hubungan Kerja Outsourcing di Perusahaa, Bp Panca
Bhakti CV, Jakarta, 2012, hlm 1.
repository.unisba.ac.id
45
purchased from other through long-term contracts instead of being made with
sumber-sumber daya beli dari orang lain melalui kontrak jangka panjang
sebagai ganti yang dulunya dibuat sendiri oleh perusahaan). Pengertian di atas
lebih menekan pada istilah yang berkaitan dengan proses Alih Daya dari
outsourcing).16
15
Amin Widjaja, Outsourcing Konsep , Harvarindo, Jakarta, 2008, hlm 11.
16
Libertus Jehani, Hak-Hak karyawan jontrak, forum sahabat, 2008, hlm 1.
repository.unisba.ac.id
46
dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan jasa outsourcing).
satu bagian atau beberapa bagian kegiatan perusahaan yang tadinya di kelola
kerja.
jangka pendek dan tidak diikuti dengan transfer sumber daya manusia,
yang diharapkan adalah untuk jangka waktu panjang (long term) sehingga
selalu diikuti dengan transfer sumber daya manusia, peralatan atau asset
perusahaan17
17
Sehat Damaika, Outsourcing dan Perjanjian Kerja menurut UU. No 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan, DDS Publishing, 2006, hlm.38.
repository.unisba.ac.id
47
f) Putusan MK no 27/PUU-IX/2011.
18
Op cit, Pedoman Penerapan Pola Hubungan Kerja Outsourcing di Perusahaa,
hlm7.
repository.unisba.ac.id