Hukum Internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan
hubungan antarnegara. Namun, dalam perkembangan pola hubungan internasional yang
semakin meluas, hukum internasional juga mengurus struktur dan perilaku organisasi
internasional, individu, dan perusahaan multinasional.
Hukum internasional adalah hukum antarbangsa yang digunakan untuk menun jukkan
pada kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antar penguasa dan
menunjukkan pada kompleks kaidah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota
masyarakat bangsa-bangsa.
2. J.G Starke
Sekumpulan hukum (Body of Law) yang sebagian besar terdiri dari asas-asas. Oleh
karena itu, hukum internasional wajib ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia dalam
menjalin hubungan internasional.
3.Wirjono Prodjodikoro
Hukum yang mengatur hubungan hukum antarberbagai bangsa di berbagai negara
4. Ivan A.Shearer
Sekumpulan peraturan hukum yang sebagian besar mengatur tentang prinsip -prinsip dan
aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh negara-negara dan hubungannya satu sama lain
meliputi
a. Aturan-aturan hukum yang berhubungan dengan fungsi institusi atau organisasi
tersebut, serta hubungan antara institusi dan organisasi-organisasi tersebut dengan negara
dan individu
b. Aturan-aturan hukum tertentu yang berhubungan dengan individu-individu yang
menjadi perhatian komunitas internasional
5. Hugo de Groot
Hukum yang didasarkan pada kemauan bebas dan berdasarkan persetujuan sebagian atau
seluruh negara demi tercapainya kepentingan bersama dari negara -negara yang
menyertakan diri di dalamnya
6.Rebecca M.Wallace
Peraturan dan norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lain yang ada
pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional dan individu, dalam hal
hubungan satu dengan yang lainnya.
Masalah ini berkaitan erat dengan persoalan apakah suatu forum asing memiliki
kewenangan yurisdiksional dalam memutus suatu perkara. Tidak perlu
dipermasalahkan juga, apakah forum asing ini telah menerapkan system hukum atau
aturan hukum yang tepat. Dalam hal ini, masalah-masalah pokok yang dijawab oleh
HPI banyak berkaitan dengan dasar-dasar bagi pengadilan untuk mengakui atau
menolak hukum asing/ hak-hak asing di dalam yurisdiksinya.
Antara HI dan HPI terdapat titik taut, atau persamaan yaitu, keduanya mengatur
hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara, yang biasa disebut dengan
internasional, namun sifat hukum atau persoalan yang diaturnya atau objeknya berbeda.
Perbedaan yang sangat menonjol antara HI dan HPI terletak pada sumber hukumnya.
Sumber HI, sesuai Pasal 38 Piagam Mahkamah Internasional, yaitu Perjanjian
Internasional (traktat), Kebiasaan-kebiasaan intenasional, asas umum hukum yang diakui
bangsa-bangsa beradab, kuputusan hakim (yurisprudensi) dan doktrin (pendapat pada ahli
hukum). Sedangkan HPI menggunakan sumber hukum nasional Negara yang dipilih
untuk menyelesaikan permasalahan.