Anda di halaman 1dari 8

Cara Ampuh Dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian

Judul : 30 Konsep penting dalam pembagunan

Pedesaan dan Pertanian

Penulis : Syahyuti

Penerbit : PT.BINA RENA PARIWARA

Tahun : 2006

Jumlah Halaman : 262 halaman

Buku ini adalah buku yang bertema materi-materi yang dikhususkan untuk
membawa pembacanya memahami konsep-konsep pembanguanan desa tidak
hanya membaca saja namun, akan menemukan bagaimana cara untuk membangun
desa yang baik dan sejaterah. Terdapat 30 konsep penting dalam pembangunan
pedesaan dan pertanian antara lain, advokasi, agraria, agribisnis, analisis SWOT,
capacitybuild, ekonomi kerakyatan, kemiskinan, kepemimpinan, kewirausahaan,
pembangunan perdesaan, dan lain-lain

Advokasi adalah suatu proses yang bersifat strategis dan mengarahkan


berbagai kegiatan yang dirancang dengan cermat kepada berbagai pemangku
kepentingan (stakeholders) dan pembuat kebijakan. Gerakan advokasi penting
setidaknya untuk tiga hal. Pertama, menciptakan kebijakan baru ketika dibutuhkan
namun belum ada. Kedua, mereformasi kebijakan yang telah ada namun dinilai
atau berpotensi merugikan, berbahaya dan tidak efektif. Ketiga, menjamin bahwa
kebijakan yang baik akan diimpelementasikan dan didukung secara cukup.

Langkah-langkah yang dilakukan adalah merumuskan isu, merumuskan


tujuan jangka panjang dan tujuan strategis, menentukan sasaaran advokasi,
membagun dukungan, mengembangkan isu atau pesan, memilih saluran-saluran
komunikasi, mengalang dan implementasi, pengumpulan data, monitoring dan
evaluasi.

1
Konsep berikutnya adalah agaria. Salah satu aspek agraria adalah tentang
"pemilikan" dan "penguasaan". Pemilikan merupakan status hukum antara
seseorang dengan sebidang tanah. Sedangkan penguasan lebih kepada aspek
ekonomi yaitu akses pemanfataan seseorang terhadap sebidang tanah. Namun,
ada yang membedakannya menjadi pemilikan merupakan penguasaan efektif.
Konsep ini dikembangkan dari "land tenure" dan " land tenancy". Dalam konteks
agraria, dua konsep penting yang paling sering menjadi perhatian adalah
"reforma agraria" dan " landreform".

Pertanian merupakan aktivitas pokok yang berkaitan dengan agraria.


Dalam konteks pembangunan desa dan pertanian, maka persoalan tentang tanah
merupakan masalah pokok agraria. ada empat permasalahan agraria di indonesia
secara umum, yaitu ketidak konsistenan hukum dan perundangan-perundangan,
penguasaan yang timpang, konflik penguasaan dan penggunaan, serta degradasi
sumber daya alam. Khusus untuk pertanian, permasalahan agraria yang dihadapi
adalah penguasaan, lahan kritis dan marjinal, tingginya alih fungsi lahan
pertanian ke nonpertanian, sulitnya mewujudkan konsolidasi usaha tani dan
semakin besarnya ketimpangan penguasaan lahan pertaninan.

Selanjutnya adalah agribisnis "agriculture regarded as a busniess".


Agribisnis mencakup seluruh aktivitas produksi, penyimpanan, distribusi, dan
processing bahan dasar dari usahatani serta suplai input dan penyediaan pelayanan
penyuluhan, penelitian, dan kebijakan lain. Strategi pembagunan pertanian
dengan menerapkan konsep agribisnis, seungguhnya terdiri dari 3 tahap
perkembangan yang semestinya terjadi secara berurutan yaitu, agribisnis sumber
daya yang diselengarakan oleh kelimpahan sumber daya sebagai faktor produksi
(factor-driven), dan berbentuk eksentsifikasi agribisnis dengan dominasi
komoditas primer, agribisnis bebasis investasi (investment-driven) melalui
percepatan industri hulu serta peningkatan sumber daya manusia, agribisnis
bebasis inovasi (innovation-driven), dengan kemajuan teknologi. Pada tahap ini,
komoditas yang di produksi adalah hasil penerapan ilmu pengetahuan yang tinggi

2
dan tenaga kerja terdidik, memiliki nilai tambahan yang besar, dan tujuan pasar
yang lebih luas.

Kemudian konsep analisis SWOT. Analisis SWOT mengunakan empat


faktor yaitu, Strenght (kekuatan), Weeknes (kelemahan), Opportunities
(kesempatan), Thearts (ancaman). Faktor kekuatan dan kelemahan merupakan
faktor internal sedangkan, dua faktor eksternal adalah kesempatan dan ancaman.
Kerangka pikir SWOT (swot frame work) akan membantu untuk memfokuskan
aktivitas kita dalam area di mana kita memiliki kekuatan, dan di mana peluang
terbesar anda. Pada umumnya swot hanya mencerminkan pandangan seorang atau
kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam tindakan yang telah
di tentukan sebelumnya, dari pada digunakan sebagai alat untuk menemukan
kemungkian-kemungkinan peluang baru.

Konsep yang tidak kalah penting adalah Capacity build. Pengertian


capacity build sendiri adalah upaya penguatan sebuah komunitas dengan bertolak
dari kekayaan tata nilai dan juga di prioritaskan kebutuhan mereka dan
mengorganisasikan mereka untuk melakukanya sendiri. Sebagai konsep
pembangunan, capacity building juga fokus kepada pemasalahan hubungan-
hubungan sosial dan politik. Karena itu ia tidak di pandang sebagai terisolasi dari
lingkungan sosial, ekonomi, dan politik. Dari sisi level, maka dalam melakukan
capacity building akan tercakup di dalamnya apa dan bagimana peran untuk
pemerintah, pasar, sektor swasta, NGO, serta komunitas, rumah tangga, dan
individual.

Jadi Capacity buiding ini adalah sebuah respon menuju proses multi
dimensi tidak semata mata hanya sekedar intervensi teknik. Berbagai kapasitas
yang harus di bangun untuk ini adalah pembangunan intelektual, oraganisional,
sosial, politik, kultural, material, maupun finasial. Selanjutnya adalah Comunity-
based management. Comunity-based management artinya, komunitas lah sebagai
pelaku utama dalam pendekatan ini. Ada tiga tujuan CBNRM yaitu untuk
meningkatkan kesejahteraan dan terjaminan hidup masyrakat local dan
meningakatkan konservasi sumber daya alam serta memberdayakan masyarakat
lokal. Asumsi kenapa pentingnya peranan masyarakat lokal adalah, bahwa

3
efisiensi yang lebih besar dalam menajemen SDA datang dari pengetahuan
masyarakat setempat, lebih mengehemat biaya, dan keputusan yang lebih baik
hanya akan di capai melalui internalisasi biaya sosial dan lingkungan. Tingginya
tingkatan keefektifan jika mengandalkan manejemen masyarakat lokal adalah
karena masih menjalankan mekanisme tekanan dan sanksi, dapat mengambarkan
secara lebih detail pegentahuan lokal dan dinamika ekologi yang khas, serta
komunitas lokal yang juga di percepat akan lebih mendorong konservasi sumber
daya alam.

Comunity development konsep memiliki bahwa ada masyarakat yang


perlu mendapatkan bantuan oleh pihak luar. Konsep CD ini merupakan kritik dari
pendekatan pembangunan yang menggarap manusia secara individu demi
individu. Suatu kelompok masyarakat yaitu komunitas, komunitas adalah satu
unit yang ibarat seorang manusia memiliki kemampuan, keinginan, jiwa dan lain-
lain.

Berikutnya, ekonomi kerakyatan. Ekonomi kerakyatan Secara umum


adalah suatu bentuk ekonomi yang pelakun ya adalah masyarakat banyak yang
dicirikan dengan pemiliki sumber daya dan keterampilan yang rendah, namun
dikelola secara efisien, menguntungkan, dan berdaya saing.

Istilah ekonomi kerakyatan pertama kali dicetus oleh bung hatta, untuk
menunjuk kepada sektor kegiatan ekonomi orang kecil yang sering kali disebut
sebagai sektor informal. Ekonomi kerakyatan kancah kegiatan ekonomi orang
kecil yang merupakan usaha formal berbadan hukum tidak secara resmi sebagai
sektor ekonomi nasional. Tekanan dalam ekonomi rakyat adalah pada kegiatan
produksi bukan konsumsi, sehingga buruh pabrik tidak masuk profesi atau
ekonomi kerakyatan, karena buruh adalah bagian dari unit produksi luas yaitu
pabrik atau perusahaan.

Cirinya adalah masyarakat banyak sebagai pelakunya bukan sebagai


tenaga kerja tapi sebagai pemilik. Karakteristik yang lain adalah harus terlihat
kandungan kemandirian, kemerataan dan keswadayaan di dalamnya. Konsep
selanjutnya yaitu kemiskinan. Kemiskinan pada hakikatnya merupakan persoalan

4
klasik yang telah ada sejak dulu, dan mungkin akan terus menjadi persoalan
sampai nanti. Belum ada formula penanganan kemiskinan yang dianggap paling
jitu dan sempurna sampai sekarang ini. Namun pemahaman konsep ini penting
sebagai upaya merumuskan lagi konsep indicator serta strategi pengetasannya di
masa depan. Secara umum miskin keadaaan dimana seorang tidak sanggup
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompoknya dan tak
mampu memanfaatkan tenaga, mental, dan pikirannya dalam kelompok tersebut.
Kemiskinan mendapat perhatian bukan semata karena kemiakinan itu saja. Ia
menjadi penting, karena kemiskinan memiliki korelasi sangat kuat dengan
berbagai masalah sosial terutama masalah kriminalitas dan penyakit.

Untuk menanggulangi kemiskinan salah satunya kita dapat bertolak dari


apa sesungguhnya kebutuhan manusia. Dalam konsep ADB (1999) ada hierarkhi
kebutuhan yaitu kebutuhan survival berupa makan, gizi, kesehatan, air bersih,
sanitasi, dan pakaian, kebutuhan security berupa rumah, adanya sumber
pendapatan dan perkerjaan, kebutuhan untuk mencakupi pendidikan dasar,
partisipasi, perawatan keluarga, dan psikososial.

Salah satu konsep penting berikutnya adalah kepemimpinan.


Kepemimpinan dimasukan karena faktanya banyak sekali kita temukan di
lapangan, keberhasilan suatu usaha pembangunan di pedesaan semata mata
merupakan andil dari seorang tokoh. Kepemipinan dapat bermakna sebagai
kemampuan untuk megomandoi/arahan. Kepemimpinan bukan hanya merupakan
apa yang anda lakukan terhadap orang-orang. Kemitraan akan mengumpulkan
pontensi-potensi yang ada dari anggota tim sementara, penegasan berarti
menjadikan orang lain mengetahui kalu apa yang dilakukan adalah penting.
Penegasan juga menjadikan orang-orang terasa di hargai. kepemimpinan menjadi
efektif apabila semuanya di mulai dari self leardership setiap anggota, karena
pada hakikatnya kepemimpinan bersifat dua arah.

Selanjutnya, kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk


melihat dan menilai Peluang-peluang bisnis kemampuan mengotimalisasikan
sumberdaya yang di kuasai, serta mengambil tindakan dan bermotivasi tinggi

5
dalam mengambil resiko untuk mencapai tujuan bisnisnya. Ada empat hal yang
harus di perhatikan dalam mengembangkam usaha. Pertama Start. Memulai
usaha apa pun bentuknya selau berisiko gagal kesulitan dana dan sebagianya.
Agar sukses di perlukan waktu, kesabaran, dan kesiapan. Kedua Simple. Untuk
memulai usaha tidak perlu sampai semuanya ada. Manfaatkan yang ada dan
lengakapi sambil berjalan. Ketiga Self. Memulai usaha sering kali perlu bantuan
orang lain. seperti dari keluarga, teman, atau bank. Sebelum mendapat dukungan
orang lain kita harus mulai dari diri sendiri. Kita harus yakin bahwa kita akan
sukses. Kempat Satisfy. Modal utama dari sebuah usaha adalah rasa senang.
yaitu senang dan cinta terhadap bisnis yang di kerjakan.

Dan yang terakhir adalah Pembangunan desa. Pembangunan desa berdiri


di atas paradigma untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan tujuannya
adalah untuk kesejahteraan berupa peningkatan pendapatan atau pembagunan
ekonomi pedesaan secara berurutan. Yang dimaksud secara berurutan adalah
Pertama, Pelajari kondisi atau karakteristik dasarnya yang berkenann dengan
sumber daya alam, pasar, pendapatan, dan politik yang eksis. Kedua, Identifikasi
teknologi apa yang sudah dimiliki mereka. Ketiga, Komoditas atau sektor apa
yang berpotensi di kembangkan. Kempat, Identifikasi sifat dan mekanisme
keterkaitan ekonomi antar sektor ekonomi atau jenis kegiatan. Kelima, Pelajari
kelembagaan masyarakat yang ada dan berpotensi di kembangkan.

Pembangunan pedesaan adakalanya bertolak dari tujuan untuk


menghalangi urbanisasi. Urbanisasi adalah suatu gejala beberapa proses yang
saling berbeda namun saling berkaitan. Yaitu Meningkatnya rasio kepadatan
penduduk kota secara relatif terhadap kepadatan penduduk desa sebagai akibat
gerak penduduk dari desa ke kota secara besar besaran. Perluasan pengembangan
kota sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk. Merembes dan menyebar
pengaruh pola perilaku kehidupan kota ke wilayah di sekitarnya. Bahkan ke
seluruh masyarakat Semakin kaburnya batas-batas ciri budaya antara "rural" dan
"urban" sebagai akibat dari perembasan pola perilaku tersebut.

Petani didefinisikan sebagai orang yang berkerja di sektor pertanian dan


sebagian besar penghasilannya berasal dari sektor pertanian. Namun definisi ini

6
memiliki bias dalam batasan statistik, orang yang berkerja di sektor petanian
minimal satu jam seminggu, dapat disebut petani. Akibatnya jumlah petani,
selain itu orang yang tinggal diperdesaan dan secara psikologis menjadi petani,
sering juga disebut petani. Akibatnya jumlah petani menjadi sangat. Hal ini
merupakan salah satu penyebab rendahnya produktivitas di sektor pertanian,
karena jumlah petani merupakan faktor pembagi dalam pengukuran produktivitas.

Di Indonesia, masalah rendahnya tingkat pendidikan dan banyaknya


tenaga kerja setengah pengguran yang ada di pertanian, telah menjadikan sektor
pertanian menjadi tidak efisien. Masalah lain adalah banyak program pertanian
telah di jalankan, namun usaha tani yang dilakukan dibawah skala ekonomi
membuat petani terpaksa berkerja apa saja karena tidak dapat mengandalkan
usahataninya untuk mencakupi kebutuhan hidup. Pembangunan pedesaan di
pandang perlu dibicarakan secara terpisah, karena selain 80 persen pendudukan
bumi hidup di wilayah desa, masyrakat pedesaan memiliki karakteristik sendiri
yang khas. Selain itu, karakteristik sosial ekonomi penduduk perdesaan dan
sumber daya alam yang mendukungnya sangat beragam antar belahan dunianya.

Kelebihan dari buku ini adalah Dalam buku ini Tim Penerbit
menggunakan gaya bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh
pembaca, cover buku dibuat sangat menarik dan menunjukkan unsur-unsur
bukusehingga dapat menarik minat pembaca dengan hanya melirik ke cover buku.
Selain itu, buku ini memuat konsep-konsep pembangunan desa, yang belum
pernah terkuak dikalangan publik sehingga dapat menambah wawasan pembaca.
Dari segi penyajian, buku ini memberikan penjelasan secara lengkap.

Kekurangan buku ini adalah pada buku ini tidak dilengkapi ilustrasi
gambars ehingga kurang menarik dalam penjelasan konsep pembangunan desa,
dan kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca khususnya para pemula
sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak tersampaikan pada
pembaca.

7
Kesimpulan dari buku ini adalah Buku ini hadir dengan konsep-konsep
dan meteri dalam membangun desa dengan teori-teori baru dan buku ini sangat
bermanfaat, dengan ada konsep-konsep baru yang belum pernah terkuak
dikalangan publik sehingga dapat menambah wawasan pembaca. Dari segi
penyajian, buku ini memberikan penjelasan secara lengkap.

Saran untuk buku ini sangat cocok bagi seseorang yang ingin
membangun dan memajukan perdesaan dan pertanian dengan konsep-konsep dan
cara cara yang ampuh dalam pembangunan perdesaan dan pertanian

Anda mungkin juga menyukai