Anda di halaman 1dari 3

1.

Penaturan Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam KUHD yang sudah berumur lebih dari

seratus tahun. Selama perjalanna waktu tersebut telah banyak terjadi perkembangan

ekonomi dan dunia usaha, baik nasional maupun internasional. Hal ini mengakibatkan

KUHD tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan. Di samping itu, di luar KUHD

masih terdapat pula pengaturan badan hukum semacam perseroan terbatas bagi golongan

bumiputra sehingga timbul dualisme badan hukum perseroan yang berlaku bagi warga

negara Indonesia.

Untuk mengatasi hal ini dan untuk memenuhi kebutuhan hukum yang sesuai

dengan tuntutan perkembangan dan pembangunan nasional, sudah tiba waktunya

mengadakan pembaruan hukum tentang perseroan terbatas. Pada tahun 1995 mulailah

babak baru karena pada tanggal 7 Maret 1995 dundangkan Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Undang-undang ini mencabut ketentuan Pasal

36-56 KUHD tentang Perseroan Terbatas dan berikut segala perubahannya terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1971 dan Stb. Nomor 569 da Nomor 717 Tahun

1939 tentang Ordonansi Maskapai Andil Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1995 terdiri atas 12 Bab dengan 129 Pasal dan mulai berlaku satu tahun kemudian

terhitung sejak tanggal diundangkan.

Namun, dalam perkembangan berlakunya selama dua belas tahun, ketentuan dalam

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tersebut dipandang tidak lagi memenuhi

perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat karena keadaan ekonomi serta

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi sudah berkembang begitu

pesat khususnya pada era globalisasi. Di samping itu, meningkatnya tuntutan masyarakat

akan layanan yang cepat, kepastian hukum, serta tuntutan akan perkembangan dunia
usaha yang sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate

governance) menuntut penyempurnaan dan pergantian Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1995 tentang Perseroan Terbatas.

Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 disempurnakan dan diganti

dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang

diundangkan melalui Lembaran Negara Nomor 106 Tahun 2007. Undang-undang ini

mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Diundangkan di Jakarta pada tanggal 16

Agustus 2007. Undang-Undnag Nomor 40 Tahun 2007 terdiri atas 14 Bab dengan 161

pasal. Pada saat berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

2. Ketentuan Baru Tentang Perseroan

Menurut penjelasan umum Undnag-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas, undang-undang ini telah mengakomodasi berbagai peraturan baru

menganai perseroan, baik berupa penambahan ketentuan baru, perbaikan,

penyempurnaan, maupun mempertahankan ketentuan lama yang dinilai masih relevan.

Berikut ini diuraikan beberapa ketentuan yang mengakomodasi berbagai ketentuan baru

mengenai perseroan.

a. Perseroan badan hukum persekutuan modal;

b. Layanan cepat kepada masyarakat;

c. Permohonan pengesahan badan hukum;

d. Organ perseroan;

e. Modal dan laba perseroan;

f. Tanggung jawab sosial dan lingkungan;


g. Status badan hukum perseroan;

h. Tim ahli pemantauan hukum perseroan;

3. Konsep Perseroan Terbatas

Konsep perseroan terbatas dirumuskan dalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang

Nomor 40 Tahun 2007. Menerut ketentuan pasal tersebut, perseroan terbatas yang

selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,

didirikan berdasar pada perjanjian melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang

seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Istilah perseroan menuju pada cara menentukan modal, yaitu terbagi dalam

saham dan istilah terbatas menunjuk pada batas tanggung jawab pemegang saham,

yaitu sebatas jumlah nominal saham yang dimilikinya pada perseroan terbatas itu.

Berdasar pada rumusan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 di atas,

berikut dapat di rinci unsur-unsur konsep perseroan terbatas

a. Badan hukum

Setiap perseroan adalah badan hukum. Artinya, badan yang memenuhi syarat undnag-

undang sebagai subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban, mampu melakukan

perbuatan hukum, dan memiliki tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan itu, perseroan

memiliki harta kekayaan sendir, terpisah dari harta kekayaan pribadi pendiri atau

pengurusnya. Perseroan terbatas adalah persekutuan modal yang bertujuan melakukan

kegiatan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai