Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. M GI P00000 DENGAN ABORTUS IMMINENS


Di Puskesmas Plaosan

Disusun Memenuhi Tugas Pengalaman Belajar


Praktek dan Praktek Klinik Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN MAGETAN
MAGETAN
2008
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Kebidanan pada Ny. M GI P00000 dengan Abortus Imminens di


Puskesmas Plaosan, Magetan telah diperiksa dan disetujui pada tanggal

Mengetahui

Pembimbing Program Studi Pembimbing Praktek

SHERLY JENIAWATI, SST ELIZABETH


NIP. 140 364 901 NIP. 140 117 022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan
Asuhan Kebidanan pada Ny. M GIP00000 dengan Abortus Imminens di
Puskesmas Plaosan, Magetan.
Laporan ini disusun sebagai syarat tugas pengalaman belajar praktek dan
praktek klinik kebidanan sesuai dengan kurikulum pendidikan di Program Studi
Kebidanan Magetan.
Dalam menyusun laporan ini penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran dari pembimbing praktek maupun akademik. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Tumirah, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Kebidanan Magetan.
2. Ibu Sherly Jeniawati, SST selaku pembimbing Program Studi Kebidanan
Magetan
3. Ibu Elizabeth, selaku pembimbing praktek lapangan.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Magetan, Juli 2008

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I LANDASAN TEORI................................................................................1
A. PENGERTIAN....................................................................................1
B. ETIOLOGI..........................................................................................1
C. PATOFISIOLOGI................................................................................3
D. KOMPLIKASI....................................................................................4
E. PENANGANAN.................................................................................5
BAB II TINJAUAN KASUS...............................................................................15
A. PENGKAJIAN..................................................................................15
B. ANALISA DATA..............................................................................19
C. PERENCANAAN.............................................................................20
D. IMPLEMENTASI.............................................................................22
E. EVALUASI.......................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA

iv
1BAB I
LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN
- ABORTUS IMMINENS adalah pengakhiran kehamilan sebelum janin
dapat mencapai 500 gr atau kurang dari 20 minggu yang ditandai dengan:
Terdapat keterlambatan datang bulan.
Terdapat perdarahan, disertai perut sakit (mules).
Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur
kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim.
Hasil pemeriksaan dalam terdapat perdarahan kanalis servikalis,
kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim.
Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif.
(Manuaba, 1998:218-219)

B. ETIOLOGI
Penyebab keguguran sebagian tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat
beberapa faktor sebagai berikut :
1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin
dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan.
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi karena:
a. Kelainan kromosom
Kelainan yang sering terjadi pada abortus spontan ialah: trisomi
poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
(Sarwono, 1991:303)
b. Lingkungan kurang sempurna
Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang
sempurna, sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.

1
2

c. Pengaruh dari luar


Radiasi, virus, obat-obatan dan sebagainya dapat mempengaruhi baik
hasil konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.
Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
(Sarwono, 1991:303)
2. Kelainan pada placenta
Endarteritis dapat terjadi dalam vili koriales dan menyebabkan oksigenasi
placenta terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan
kematian janin.
Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi
menahun.
(Sarwono, 1991:303)
Gangguan pembuluh darah placenta, di antaranya pada DM.
(Manuaba, 1998:215)
3. Penyakit ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis,
malaria dan lain-lain dapat menyebabkan abortus toxin, virus dan
plasmodium dapat melalui placenta masuk ke janin, sehingga
menyebabkan kematian janin kemudian terjadilah abortus.
Anemia berat, keracunan, laparatomi, peritonis umum dan penyakit
menahun seperti brusellosis, mononukleosis, toksoplasmosis juga dapat
menyebabkan abortus walaupun lebih jarang.
(Sarwono, 1991:303)
4. Kelainan tractus genitalis
Retroversio uteri, mioma uteri atau kelainan bawaab uterus dapat
menyebabkan abortus.
Tetapi harus diingat bahwa retroversio uteri gravidi inkarserata atau
mioma submukosa yang memegang peranan penting.
Sebab lain abortus dalam trimester II ialah servik inkompeten yang dapat
disebabkan oleh kelemahan bawaan pada servik, dilatasi berlebihan,
3

amputasi atau robekan servik luas yang tidak dijahit.


(Sarwono, 1991:303)

C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau
seluruh jaringan placenta menyebabkan perdarahan, sehingga janin
kekurangan nutrisi dan O2.
Bagian yang terlepas dianggap benda asing, sehingga rahim berusaha untuk
mengeluarkan dengan kontraksi.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya sebagian masih
tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit.
Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut, karena
kontraksi rahim, terjadi perdarahan dan disertai pengeluaran seluruh atau
sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi di antaranya :
1. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama.
2. Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan.
3. Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun, dapat
menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis
dan daerah akral dingin.
Bentuk pengeluaran hasil konsepsi bervariasi :
1. Umur hamil di bawah 14 minggu, di mana placenta belum terbentuk
sempurna, dikeluarkan seluruh atau sebagian hasil konsepsi.
2. Di atas 10 minggu, dengan pembentukan placenta sempurna dapat
didahului dengan ketuban pecah diikuti pengeluaran hasil konsepsi dan
dilanjutkan dengan pengeluaran placenta, berdasarkan proses
persalinannya dahulu disebut persalinan imaturus.
3. Hasil konsepsi tidak dikeluarkan lebih dari minggu sehingga terjadi
ancaman baru dalam bentuk gangguan pembekuan darah.
4

Berbagai bentuk perubahan hasil konsepsi yang tidak dikeluarkan dapat


terjadi
1. Mola karnosa: hasil konsepsi menyerap darah, terjadi gumpalan mirip
daging.
2. Mola tuberosa: amnion berbenjol-benjol, karena terjadi hematoma antara
amnion dan korion.
3. Fetus kompresus: janin mengalami mumifikasi, terjadi penyerapan
kalsium dan tertekan sampai gepeng.
4. Fetus papiraseus: kompresi fetus berlangsung terus, terjadi penipisan
laksana kertas.
5. Blighted ovum: hasil konsepsi yang dikeluarkan tidak mengandung janin,
hanya benda kecil yang tidak berbentuk.
6. Missed abortion: hasil konsepsi yang tidak dikeluarkan lebih dari 6
minggu. Bila keguguran pada umur lebih tua dan tidak segera dikeluarkan
dapat terjadi maserasi dengan ciri kulit mengelupas, tulang belakang
kepala berimpitan dan perut membesar karena asites/pembentukan gas.
(Manuaba, 1998:216-217)

D. KOMPLIKASI
Keguguran mempunyai penyulit sebagai berikut :
1. Perdarahan
Dapat terjadi sedikit dalam waktu panjang.
Dapat terjadi mendadak banyak, sehingga menimbulkan syok.
2. Infeksi
3. Degenerasi ganas
Keguguran dapat menjadi korio karsinoma sekitar 15%-20%.
Gejala korio karsinoma adalah terdapat perdarahan berlangsung lama,
terjadi pembesaran/perlunakan rahim, terdapat metastase ke vagina
atau lainnya.
4. Penyulit saat melakukan kuretage
Dapat terjadi perforasi dengan gejala
5

Kiret terasa tembus.


Penderita kesakitan, syok.
Dapat terjadi perdarahan dalam perut dan infeksi dalam abdomen.
(Manuaba, 1998:219-220

E. PENANGANAN
1. Penanganan awal
Untuk penanganan awal yang memadai segera lakukan penilaian dari:
Keadaan umum pasien.
Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik
< 900 mmHg > 112/menit).
Bila syok disertai masa lunak di adneksa, nyeri perut bawah adanya
cairan bebas dalam cavum pelvis, pikirkan kemungkinan kehamilan
ectopik yang terganggu.
Tanda-tanda infeksi/sepsis (demam tinggi, secret berbau pervaginam,
nyeri perut tegang, nyeri goyang portio, dehidrasi, gelisah atau
pingsan).
Tentukan evaluasi medis apakah pasien dapat ditatalaksana pada
fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi).
2. Penanganan spesifik
ABORTUS IMMINENS
Tidak diperlukan pengobatan medis yang khusus atau tirah baring
secara total.
Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas secara berlebihan atau
melakukan hubungan seksual.
Bila perdarahan :
Berhenti: lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang
bila terjadi perdarahan lagi.
Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG),
lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil
ektopik/mola).
6

Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas, pemantauan hanya


dilakukan melalui gejala klinik dan hasil pemeriksaan ginekologik.
(Acuan Nasional, 2000:140-151)

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data subyektif
1. Biodata
Umur:
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman
untuk hamil dan persalinan adalah 20-30 tahun.
(Hanifa, 1994:23)
Frekuensi abortus yang dikenal secara klinis bertambah dari 12%
pada wanita yang berusia kurang dari 20 tahun menjadi 26% pada
wanita berumur di atas 40 tahun.
(Williams, 1995:1573)
Paritas:
Resiko abortus spontan kelihatannya semakin meningkat dengan
bertambahnya paritas, di samping dengan semakin lanjutnya usia ibu
serta ayah (Warburton dan Fraser, 1964, Wilsod dkk, 1986).
(Williams, 1995:1573)
Pekerjaan:
Sering dijumpai pada wanita yang bekerja berat karena ovum terlepas
sebagian menimbulkan kontraksi yang berakibat perdarahan.
(Unpad, 1997:8-9)
2. Keluhan utama
a. Abortus harus diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi
mengeluh tentang perdarahan pervaginam setelah mengalami
terlambat haid, sering terdapat pula rasa mules, kecurigaan tersebut
diperkuat dengan ditentukannya kehamilan muda.
(Hanifa, 1999:304)
7

b. Dengan keguguran diperlukan beberapa kriteria sebagai berikut:


sakit perut, dapat diikuti oleh pengeluaran hasil konsepsi,
pemeriksaan hasil tes hamil masih positif atau sudah negatif.
(Manuaba, 1998:217)
c. Abortus imminens
Terdapat keterlambatan datang bulan.
Terdapat perdarahan, disertai perut sakit (mules).
(Manuaba, 1998:218-219)
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Insiden abortus bisa disebabkan oleh hipertiroidisme, DM dan
defisiensi progesterone.
(Williams, 1995:576)
Kelainan hormonal, gangguan nutrisi menyebabkan keguguran
kehamilan.
(Hanifa, 2000:248)
Anomali congenital (hipoplasi uterus, uterus bikornis dll), kelainan
letak dari uterus seperti retroflexi uterus fixota, dapat
menyebabkan abortus.
(Rustam Mochtar, 1998:210)
4. Riwayat kesehatan sekarang
Jika herpes genitalis terjadi dalam kehamilan 20 minggu maka
angka abortus akan meningkat.
(Williams, 1995:576)
Penyakit ibu yang mendadak seperti pneumone, tifus abdominalis,
pielonepritis, malaria dll dapat menyebabkan abortus,
toxin, bakteri, virus atau plasmodium dapat melalui placenta masuk
ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin, kemudian
terjadilah abortus.
Anemia berat, keracunan, laparatomi, peritonitis umum dan
penyakit menahun seperti brusellosis, monomikleosis,
toxoplasmosis juga dapat menyebabkan abortus walaupun lebih
8

jarang.
(Hanifa, 1999:303)
5. Riwayat kesehatan keluarga
Peranan faktor paternal dalam proses timbulnya abortus spontan
yang pasti translokasi kromosom dalam sperma dapat
menimbulkan zigot yang mendapat bahan kromosom terlalu sedikit
atau terlalu banyak, sehingga terjadi abortus.
(Williams, 1995:560)
Penyakit bapak: umur lanjut, penyakit kronis seperti TBC, anemia,
decompensasi cordis, malnutrisi, nefititis, keracunan (alcohol,
nikotin, Pb dll), sinar rontgen, avitaminosis dapat menyebabkan
abortus.
(Rustam Mochtar, 1990:233)
6. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
Abortus terjadi pada usia kehamilan < 22 minggu.
Terjadi perdarahan bercak hingga derajat sedang pada kehamilan
muda.
Perdarahan masif/hebat pada kehamilan muda.
(Saifudin, 2001:146)
b. Riwayat KB
Kontrasepsi pada waktu lampau pernah berkaitan dengan
peningkatan insiden abortus, namun kaitan tersebut sekarang sudah
tidak ditemukan lagi. Hal tersebut benar untuk kontrasepsi oral dan
obat spermissid yang digunakan dalam krem dan jeli kontrasepsi.
Kendai demikian alkon dalam rahim (IUD) berkaitan dengan
kenaikan insiden septic setelah kegagalan kontrasepsi.
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Bila seseorang pernah mengalami abortus maka cenderung
mengalami abortus lagi pada kehamilan selanjutnya.
(Rustam Mochtar, 1994:236)
9

d. Riwayat kehamilan sekarang


Ibu mengatakan hamil <5 bulan, mengalami mual, muntah.
Pagi hari terutama trimester I, tetapi menghilang setelah
trimester II, sudah dapat TT 2, tablet Fe maksimal 2 bungkus,
kapsul yodium 1.
(Manuaba, 1998:217)
7. Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Pada saat ini hanya malnutrisi umum sangat berat yang paling
besar kemungkinannya menjadi predisposisi meningkatkan
kemungkinan abortus.
(Williams, 1995:576)
Malnutrisi, avitaminosis A, C, E, gangguan metabolisme (DM)
cenderung menimbulkan abortus incomplete.
(Rustam Mochtar, 1994:233)
b. Aktifitas
Trauma, misalnya: kecelakaan dapat menimbulkan abortus.
(Unpad, 1981:9)
Sering dijumpai pada wanita yang bekerja berat karena ovum
terlepas sebagian sehingga menimbulkan kontraksi yang
berakibat perdarahan.
(Unpad, 1981:8-9)
c. Riwayat ketergantungan
Tembakau diidentifikasikan sebagai zat yang berkaitan dengan
peningkatan insiden abortus, alcohol pernah terlibat dalam
peningkatan insiden abortus.
(Williams, 1995:576)
d. Psikososial dan spiritual
Perangsangan pada ibu sehingga menyebabkan uterus berkontraksi
umpamanya terkejut sangat ketakutan.
(Rustam Mochtar, 1990:233)
10

Dalam suatu tinjauan mengenai faktor kepribadian yang berkaitan


dengan dengan abortus tuppes dan weil (1962) menemukan adanya
2 tipe wanita yang pada dasarnya belum matang dan wanita bebas
yang frustasi.
(Williams, 1995:576)
8. Hubungan seksual
Coitus sebaiknya dihentikan pada mereka yang sering mengalami
keguguran.
(Manuaba, 1998:139)
B. Data obyektif
Pemeriksaan umum
1. Keadaan umum : baik sampai syok
(Hanifa, 2002:M9)
2. Tanda vital
Tensi : Tidak boleh lebih dari 140/90 mmHg.
Sistolik bisa mengalami penurunan kurang dari 90
mmHg.
Nadi : Normal 60-100/menit
Bisa mengalami peningkatan lebih dari 112/menit.
(Hanifa, 2002:M9)
Pernafasan : normal 20-24/menit
Suhu : Normal 36-37C
Bila suhu lebih dari normal mungkin adanya infeksi.
(Depkes RI, 1993:35)
Pemeriksaan umum
1. Kepala
Muka : Normal, tidak sembab, ada cloasma gravidarum.
(Depkes RI, 1998:110)
Tidak pucat sampai pucat.
Mata : Konjungtiva palpebra normal berwarna merah muda, bila
pucat mungkin anemia.
11

2. Thorax/buah dada
Mama dan papilla membesar tampak tegak dan tampak lebih hitam
karena agak hiperpigmentasi.
(Hanifa, 1999:95)
Pada missed abortion mama agak membesar.
(Hanifa, 1999:308)
3. Abdomen
Membesar sesuai umur kehamilan/lebih kecil dari usia gestasi.
Nyeri perut bawah/sedikit/tanpa nyeri.
4. Genetalia
Pengeluaran perdarahan pervaginam
Perdarahan bercak sampai sedang
Perdarahan sedang sampai masif
Perdarahan lanjut
Secret vagina
Pemeriksaan khusus
1. Palpasi
TFU sesuai dengan usia gestasi
TFU lebih kecil dari usia gestasi/tidak teraba
Uterus teraba lemas
(Hanifa, 1999:308)
2. VT
Servik uteri masih tertutup
Servik uteri terbuka dan dapat teraba ketuban. Dan hasil konsepsi
dalam cavum uteri atau pada kanalis servikalis
Besarnya rahim telah mengecil
Konsistensinya lunak
(Manuaba, 1998:217)
Pemeriksaan penunjang
12

1. Pemeriksaan air kencing terhadap tes kehamilan masih positif atau


sudah negatif.
(Manuaba, 1998:217)
2. Darah
Kadar Hb bervariasi tergantung dari jumlah perdarahan.
Hb 11 gr% tidak anemi
Hb 9-10 gr% anemi ringan
Hb 7-8 gr% anemi sedang
Hb < 7 gr% anemi berat

II. DIAGNOSA MASALAH KEBIDANAN


GIP00000 umur kehamilan 8 minggu dengan abortus imminens dengan masalah:
1. Gangguan rasa nyaman (nyeri perut) sehubungan dengan adanya
kontraksi.
2. Cemas sehubungan dengan adanya perdarahan pada kehamilan muda.
(Marlyn E.D, 2001:410)
Prognosa : baik bila tidak terjadi komplikasi.

Diagnosa 1
GIP00000 umur kehamilan 8 minggu dengan abortus imminens.
Tujuan : Pendarahan tidak terjadi
Kriteria hasil : Perdarahan berhenti
Keadaan umum pasien baik
Tanda vital dalam batas normal
T : 110/80 - 140/90 mmHg R: 20-24/menit
N: 60-100/menit S : 36-37C
Intervensi :
1. Berikan pengertian pada ibu tentang perdarahan yang dialami.
R/ Ibu tahu tentang kondisinya saat ini dan lebih kooperatif terhadap
tindakan yang akan dilakukan.
13

2. Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas secara berlebihan atau


melakukan hubungan seksual.
R/ Dengan istirahat kontraksi uterus akan berkurang dan prostaglandin
yang ada dalam sperma akan merangsang kontraksi uterus.
3. Tidak diperlukan pengobatan medis yang khusus atau tirah baring secara
total.
R/ Prognosis baik bila perdarahan berhenti dan kontraksi hilang.
4. Bila perdarahan
Berhenti: lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang bila
terjadi perdarahan lagi.
Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG, lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil ektopik/mola).
Pada fasilitas kesehatan dengan sarana terbatas, pemantauan hanya
dilakukan melalui
R/ Untuk melakukan deteksi dini dan apabila ada kelainan akan dapat
segera ditangani.
5. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.
R/ Untuk mengetahui keadaan pasien.
6. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan.
R/ Untuk mengetahui keadaan kehamilan.
7. Anjurkan pada ibu untuk makan/minum dengan gizi seimbang.
R/ Memenuhi kebutuhan nutrisi.
8. Berikan therapy pada ibu.
R/ Untuk memperbaiki kondisi ibu hamil.
9. Lakukan tes urine.
R/ Untuk mengetahui kondisi kehamilan ibu.

Diagnosa 2
Gangguan rasa nyaman (nyeri perut) sehubungan dengan adanya kontraksi
uterus.
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang
14

Kriteria hasil : Pasien tidak mengeluh nyeri


Pasien dapat melakukan teknik distraksi
Keadaan umum baik
Intervensi :
1. Perhatikan keluhan yang dialami oleh klien.
R/ Klien akan merasa lebih diperhatikan sehingga rasa sakit berkurang.
2. Ajak keluarga untuk menemani klien.
R/ Klien akan merasa lebih tenang sehingga dapat menambah
kenyamanan bagi klien.
3. Berikan posisi yang nyaman.
R/ Klien lebih nyaman dan rileks.
4. Ajarkan teknik distraksi.
R/ Dengan teknik distraksi dapat mengalihkan perhatian klien sehingga
rasa nyeri dapat berkurang.

Diagnosa 3
Cemas sehubungan dengan adanya perdarahan pada kehamilan muda
Tujuan : Cemas berkurang sampai hilang
Kriteria hasil : Pasien tenang
Ekspresi wajah tidak cemas
Pasien mengerti penjelasan petugas
Intervensi :
1. Temani dan perhatikan keluhan pasien.
R/ Klien lebih tenang sehingga cemas berkurang.
2. Jelaskan proses terjadinya perdarahan.
R/ Menambah pengetahuan klien sehingga lebih mengerti dan kooperatif.
3. Beri pengertian pada ibu bahwa semua ini kehendak Tuhan.
R/ Klien akan tabah menerima kenyataan yang terjadi.
4. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdoa.
R/ Ibu lebih tenang menghadapi kondisi saat ini.
2BAB II
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 18-7-2008
Tempat pengkajian : Puskesmas Plaosan
1. Data subyektif
a. Biodata Klien Suami
Nama : Ny. M Tn. P
Umur : 26 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD SMP
Pekerjaan : IRT Tani
Penghasilan : - Rp 350.000,-
Status marital : Kawin/1/1tahun Kawin/1/1tahun
Alamat : Kec. Plaosan Kec. Plaosan
b. Keluhan utama
Ibu mengatakan ini hamil yang pertama 2 bulan mengeluarkan darah
sedikit-sedikit sejak tanggal 16-7-05 disertai perut terasa nyeri dan ibu
mengatakan merasa takut kehamilan tidak bisa dipertahankan.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah menderita suatu penyakit seperti batuk lama,
jantung berdebar-debar, sesak nafas, kencing manis, dan tidak
mengalami kelainan alat kandungan.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pada tgl 16-7-08 jam 07.00 ibu mengatakan perdarahan sedikit-
sedikit disertai nyeri perut. Ibu tgl 16-7-08 diberi obat penguat
kandungan. Perdarahan masih tetap pada tanggal 17-7-08 jam

15
16

09.00 WIB ibu datang ke puskesmas untuk periksa.


Pada saat ini ibu tidak menderita penyakit yang dapat
menyebabkan abortus seperti herpes genetalis, pnemoni, tifus
abdominalis, pielonefritis dan tidak memelihara binatang piarang
(penyebab toxoplasmosis).
3) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami sesak nafas,
kencing manis, penyakit jantung, penyakit menular seperti typhus,
batuk lama yang tidak sembuh-sembuh maupun penyakit jantung.
d. Riwayat kebidanan
1) Haid
Menarche umur 15 tahun, haid teratur, siklus 28 hari, lama 5-7
hari, jumlah sedang, ganti pembalut 2-4/hari, tidak ada gumpalan
pada saat haid kadang disertai nyeri perut bagian bawah, keputihan
sebelum haid, warna jernih, tidak gatal dan tidak berbau.
2) Riwayat KB
Klien mengatakan selama ini belum pernah menggunakan KB
apapun, karena keinginan ibu setelah menikah ingin punya anak.
3) Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan hamil yang pertama, terlambat haid 2 bulan, tes
kehamilan positif pada tanggal 16-6-2008 kemudian pada tanggal
16-7-2008 mengalami perdarahan, jumlah sedikit disertai nyeri
perut.
Ibu langsung periksa ke dr. Alex, SpOG diberi obat penguat
kandungan, perdarahan tidak berhenti lalu keesokan harinya
tanggal 17-7-2008 ibu ke datang ke puskesmas.
e. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Makan 3/hari, porsi 1 piring habis dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk (tempe, tahu, telur, ikan, daging), buah (pisang, pepaya),
minum air putih 6-7 gelas/hari.
17

2) Aktifitas
Klien sebagai pekerja pabrik roti berangkat pagi jam 07.00 WIB
sampai sore jam 16.00 WIB dan juga sebagai ibu rumah tangga
bekerja di rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci dan
memasak.
3) Istirahat
Tidur malam 6-7 jam/hari, mulai jam 22.00-04.00 WIB, tidur siang
kadang - 1jam/hari. Tidak mengalami gangguan dalam pola tidur
siang maupun tidur malam.
4) Eliminasi
BAB 1/hari, konsistensi lembek, warna kuning tengguli, BAK 3-
4/hari, warna kuning jernih, tidak mengalami gangguan/keluhan
dalam BAB/BAK baik rasa panas ataupun nyeri saat BAK.
5) Personal hygiene
Klien mandi 2/hari, termasuk gosok gig, ganti celana dalam,
keramas 2/minggu, cebok dengan air dan sabun tiap kali selesai
BAB.
6) Riwayat ketergantungan
Ibu mengatakan tidak pernah minum jamu dan ramuan-ramuan
tradisional, tidak pernah merokok dan minum alkohol.
7) Keadaan psikososial dan spiritual
Klien mengatakan takut kalau kehamilannya tidak dapat
dipertahankan sebab klien sangat mengharapkan kehamilannya.
8) Hubungan seksual
Selama hamil ini ibu biasa melakukan hubungan seksual 1 minggu
sekali.
2. Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : baik
2) Tanda-tanda vital : T : 120/80 mmHg S : 36C
N: 88/menit R: 20/menit
18

b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : Rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, penyebaran merata tidak mudah dicabut.
2) Mata : Konjungtiva palpebra merah muda, sclera tidak
icterus.
3) Muka : Tidak sembab, tidak terdapat chloasma
gravidarum, ekspresi wajah tegang dan tampak
takut, menyeringai menahan sakit.
4) Gigi dan mulut: Bersih, tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis,
mukosa bibir lembab, gigi tidak ada karies.
5) Telinga : Simetris, bersih, fungsi pendengaran normal.
6) Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan tidak ada pembendungan vena
jugularis.
8) Dada : Bentuk simetris, bersih, kedua payudara, tegang
puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar
sedikit, warna kekuningan, papila membesar
tampak lebih hitam agak hiperpigmentasi.
9) Abdomen : TFU belum merata, striae albicans dan lividae
tidak ada, nyeri pada perut bagian bawah, tidak
terdapat bekas luka operasi.
10) Genetalia : Terdapat perdarahan bercak pervaginam, jumlah
sedikit, vulva/vagina taa tidak ada kondiloma
talata/akuminata
VT : Terdapat perdarahan kanalis servikalis, kanalis
servikalis masih tertutup, dapat dirasakan
kontraksi otot rahim, tidak ada.
11) Ekstremitas : Kedua tangan tidak ada oedema pada jari dan
tangan, kedua lengan normal, pada kaki tidak ada
varises, oedema, reflek patella /.
19

12) Anus : Tidak ada hemoroid.


c. Pemeriksaan penunjang
PP tes :
Hb : 11 gr%
d. Pemeriksaan khusus
- Palpasi : - TFU belum teraba
- Nyeri perut bagian bawah
VT : - Terdapat perdarahan kanalis servikalis, kanalis
servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi
uterus, tidak ada.

B. ANALISA DATA

No Diagnosa masalah Data dasar


1. GIP00000, umur kehamilan 8 DS : Ibu mengatakan ini hamil yang pertama,
minggu, mengalami umur kehamilan 2 bulan, mengeluarkan
perdarahan, K/U baik, darah sedikit-sedikit sejak tgl 16-7-08.
abortus iminens. HPHT: 17-5-2008
DO: K/U baik
- T : 120/80 mmHg S : 36C
N: 88/menit R: 20/menit
VT : V/V taa, tidak terdapat kondiloma
talata/akuminata, terdapat
perdarahan kanalis servikalis
masih tertutup, dapat dirasakan
kontraksi otot rahim, tidak ada.
- TFU belum teraba
- HPL : 24-2-2006
2. Gangguan rasa nyaman DS : Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah.
(nyeri perut) sehubungan DO: - T : 120/80 mmHg S : 36C
dengan adanya kontraksi N: 88/menit R : 20/menit
20

No Diagnosa masalah Data dasar


- Ekspresi wajah tegang dan menyeringai
menahan sakit.
3. Cemas sehubungan dengan DS : Ibu mengatakan takut kalau kehamilannya
ce adanya perdarahan pada tidak dapat dipertahankan.
kehamilan muda DO: K/U baik
- T : 120/80 mmHg S : 36C
N: 88/menit R: 20/menit
- Ekspresi wajah tegang dan tampak takut
- Ekspresi wajah tegang dan menyeringai
menahan sakit

DIAGNOSA MASALAH KEBIDANAN


GIP00000, umur kehamilan 8 minggu, mengalami perdarahan, K/U baik, abortus
iminens, dengan masalah :
1. Gangguan rasa nyama (nyeri perut) sehubungan dengan adanya kontraksi.
2. Cemas sehubungan dengan adanya perdarahan pada kehamilan muda.
Prognosa baik dan kehamilan dapat dipertahankan jika dipertahankan berhenti
dan nyeri perut hilang.

C. PERENCANAAN tgl 17-7-2005 jam 10.00 WIB


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kebidanan diharapkan kondisi ibu
baik dan kehamilan dapat dipertahankan.
Kriteria hasil : Tanda vital dalam batas normal
T : 110/80 - 140/90 mmHg R: 20-24/menit
N: 60-100/menit S : 36-37C
Perdarahan berhenti
Kontraksi hilang
Hasil tes urine negatif
Nyeri perut hilang
21

Ekspresi wajah rileks dan tidak kesakitan


Ibu mengerti tentang kondisinya dan ibu lebih tenang
Ekspresi wajah tenang dan tidak gelisah
Intervensi :
Tanggal 17-7-2008 jam 18.00 WIB
1. Berikan pengertian pada ibu tentang perdarahan yang dialami.
R/ Ibu tahu tentang kondisinya saat ini dan lebih kooperatif terhadap
tindakan yang akan dilakukan.
2. Anjurkan untuk tidak melakukan aktifitas secara berlebihan atau
melakukan hubungan seksual.
R/ Dengan istirahat kontraksi uterus akan berkurang dan prostaglandin
yang ada dalam sperma akan merangsang kontraksi uterus.
3. Jelaskan pada ibu apabila perdarahan berlanjut segera menghubungi
tenaga kesehatan dan apabila perdarahan berhenti anjurkan untuk periksa
hamil secara rutin 1 bulan sekali.
R/ Untuk melakukan deteksi dini dan apabila ada kelainan akan dapat
segera ditangani.
4. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital.
R/ Untuk mengetahui keadaan pasien.
5. Observasi kontraksi uterus dan perdarahan.
R/ Untuk mengetahui keadaan kehamilan.
6. Anjurkan pada ibu untuk makan/minum dengan gizi seimbang.
R/ Memenuhi kebutuhan nutrisi.
7. Berikan therapy pada ibu.
R/ Untuk memperbaiki kondisi ibu hamil.
8. Lakukan tes urine.
R/ Untuk mengetahui kondisi kehamilan ibu.
9. Perhatikan keluhan yang dialami oleh klien.
R/ Klien akan merasa lebih tenang sehingga dapat menambah
kenyamanan bagi klien.
10. Ajak keluarga untuk menemani klien.
22

R/ Klien akan merasa lebih tenang sehingga dapat menambah


kenyamanan bagi klien.
11. Ajarkan teknik distraksi.
R/ Dengan teknik distraksi dapat mengalihkan perhatian klien sehingga
rasa nyeri dapat berkurang.
12. Jelaskan proses terjadinya perdarahan.
R/ Menambah pengetahuan klien sehingga lebih mengerti dan kooperatif.
13. Beri penjelasan pada ibu bahwa semua ini kehendak Tuhan.
R/ Klien akan tabah menerima kenyataan yang terjadi.
14. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdoa.
R/ Ibu lebih tenang menghadapi kondisinya saat ini.

D. IMPLEMENTASI
Tanggal 17-7-2008 jam 09.10 WIB
1. Memberikan pengertian pada ibu tentang perdarahan yang dialami.
Perdarahan yang dialami ibu dapat menyebabkan keguguran ini mungkin
dikarenakan aktifitas ibu yang berlebihan selama hamil, penyebab lain dari
keguguran adalah adanya kelainan dari janin, kelainan kandungan
penyakit ibu dan pengaruh lingkungan yang mengganggu kehamilan.
2. Menganjurkan untuk tidak melakukan pekerjaan berat seperti mencuci,
memasak dan lain-lain dan tidak melakukan hubungan seksual selama
perdarahan belum berhenti.
3. Menjelaskan pada ibu apabila perdarahan berlanjut segera menghubungi
tenaga kesehatan dan apabila perdarahan berhenti anjurkan untuk
memeriksakan kehamilannya secara rutin 1 bulan sekali pada usia
kehamilan 1-3 bulan, 2 minggu sekali pada usia kehamilan 4-6 bulan dan 1
minggu sekali pada usia kehamilan 7-9 bulan.
4. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pada waktu pasien
periksa ke puskesmas.
23

5. Mengobservasi kontraksi uterus dan perdarahan pada waktu pasien periksa


ke puskesmas.
6. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum dengan gizi seimbang
sesuai dengan kebutuhan ibu hamil trimester I: nasi, lauk, sayur, buah 3
sehari, susu 1 pada pagi hari, ditambah selingan 2 di antara jam makan
berupa kue, minum air putih 8 gelas sehari.
7. Memberikan therapy pada ibu dengan pemberian :
Vit K injk 1 amp
Vit K tablet 12
Fe 21
Vit C V 31 tablet
Amoxilin 31 tablet
8. Melakukan tes urine hasil positif.
9. Mengajak keluarga untuk menemani klien.
10. Memperhatikan keluhan yang dialami klien, berusaha menjadi pendengar
yang baik dan berusaha memberi tanggapan terhadap keluhan klien.
11. Mengajarkan teknik distraksi dengan mengalihkan perhatian dan nafas
panjang pada saat nyeri.
12. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilannya mungkin bisa dipertahankan
apabila perdarahan berhenti dan nyeri perut hilang sehingga ibu harus
mengikuti anjuran dari petugas seperti yang dijelaskan tadi.
13. Memberikan pengertian pada ibu bahwa semua ini kehendak Tuhan dan
menganjurkan pada ibu agar tetap tabah.
14. Menganjurkan pada ibu untuk selalu berdoa agar kehamilannya dapat
dipertahankan dan kondisi janinnya baik.

E. EVALUASI
Tanggal 17-7-2008 jam 09.30 WIB
S : - Ibu mengatakan mengerti penjelasan dari petugas dan tahu
kondisinya saat ini.
- Ibu mengatakan mau melakukan anjuran dari petugas seperti :
24

Istirahat, tidak melakukan aktifitas berlebihan, hubungan sex.


Makan minum dengan gizi seimbang.
Segera datang ke petugas apabila perdarahan berlanjut.
- Ibu mengatakan nyeri sedikit berkurang.
- Ibu mengatakan akan tabah menghadapi kondisinya dan
menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
- Ibu mengatakan lebih tenang setelah mendapatkan penjelasan dari
petugas mungkin kehamilannya dapat dipertahankan.
O : - K/U ibu baik.
T : 120/80 mmHg R: 20/menit
N: 80/menit S : 36C
- Ekspresi wajah tidak menyeringai menahan sakit.
- Klien tampak lebih tenang, muka tidak tegang.
A : GIP00000, umur kehamilan 8 minggu mengalami perdarahan, abortus
imminens dengan gangguan rasa nyaman nyeri dan cemas.
P : - Anjurkan pada ibu untuk kontrol apabila perdarahan berlanjut atau
sewaktu-waktu ada keluhan.
- Anjurkan minum obat sesuai dosis.
- Beri motivasi pada ibu untuk mematuhi anjuran petugas seperti :
Istirahat, tidak melakukan aktifitas berlebihan, hubungan sex.
Makan minum dengan gizi seimbang.
Segera datang ke petugas apabila perdarahan berlanjut.

Anda mungkin juga menyukai