Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I LANDASAN TEORI................................................................................1
A. PENGERTIAN....................................................................................1
B. ETIOLOGI..........................................................................................1
C. PATOFISIOLOGI................................................................................3
D. KOMPLIKASI....................................................................................4
E. PENANGANAN.................................................................................5
BAB II TINJAUAN KASUS...............................................................................15
A. PENGKAJIAN..................................................................................15
B. ANALISA DATA..............................................................................19
C. PERENCANAAN.............................................................................20
D. IMPLEMENTASI.............................................................................22
E. EVALUASI.......................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
iv
1BAB I
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
- ABORTUS IMMINENS adalah pengakhiran kehamilan sebelum janin
dapat mencapai 500 gr atau kurang dari 20 minggu yang ditandai dengan:
Terdapat keterlambatan datang bulan.
Terdapat perdarahan, disertai perut sakit (mules).
Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sama dengan umur
kehamilan dan terjadi kontraksi otot rahim.
Hasil pemeriksaan dalam terdapat perdarahan kanalis servikalis,
kanalis servikalis masih tertutup, dapat dirasakan kontraksi otot rahim.
Hasil pemeriksaan tes hamil masih positif.
(Manuaba, 1998:218-219)
B. ETIOLOGI
Penyebab keguguran sebagian tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat
beberapa faktor sebagai berikut :
1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin
dan cacat bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan.
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi karena:
a. Kelainan kromosom
Kelainan yang sering terjadi pada abortus spontan ialah: trisomi
poliploidi dan kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
(Sarwono, 1991:303)
b. Lingkungan kurang sempurna
Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang
sempurna, sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi
terganggu.
1
2
C. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau
seluruh jaringan placenta menyebabkan perdarahan, sehingga janin
kekurangan nutrisi dan O2.
Bagian yang terlepas dianggap benda asing, sehingga rahim berusaha untuk
mengeluarkan dengan kontraksi.
Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya sebagian masih
tertinggal, yang menyebabkan berbagai penyulit.
Oleh karena itu keguguran memberikan gejala umum sakit perut, karena
kontraksi rahim, terjadi perdarahan dan disertai pengeluaran seluruh atau
sebagian hasil konsepsi.
Bentuk perdarahan bervariasi di antaranya :
1. Sedikit-sedikit dan berlangsung lama.
2. Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan.
3. Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun, dapat
menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis
dan daerah akral dingin.
Bentuk pengeluaran hasil konsepsi bervariasi :
1. Umur hamil di bawah 14 minggu, di mana placenta belum terbentuk
sempurna, dikeluarkan seluruh atau sebagian hasil konsepsi.
2. Di atas 10 minggu, dengan pembentukan placenta sempurna dapat
didahului dengan ketuban pecah diikuti pengeluaran hasil konsepsi dan
dilanjutkan dengan pengeluaran placenta, berdasarkan proses
persalinannya dahulu disebut persalinan imaturus.
3. Hasil konsepsi tidak dikeluarkan lebih dari minggu sehingga terjadi
ancaman baru dalam bentuk gangguan pembekuan darah.
4
D. KOMPLIKASI
Keguguran mempunyai penyulit sebagai berikut :
1. Perdarahan
Dapat terjadi sedikit dalam waktu panjang.
Dapat terjadi mendadak banyak, sehingga menimbulkan syok.
2. Infeksi
3. Degenerasi ganas
Keguguran dapat menjadi korio karsinoma sekitar 15%-20%.
Gejala korio karsinoma adalah terdapat perdarahan berlangsung lama,
terjadi pembesaran/perlunakan rahim, terdapat metastase ke vagina
atau lainnya.
4. Penyulit saat melakukan kuretage
Dapat terjadi perforasi dengan gejala
5
E. PENANGANAN
1. Penanganan awal
Untuk penanganan awal yang memadai segera lakukan penilaian dari:
Keadaan umum pasien.
Tanda-tanda syok (pucat, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik
< 900 mmHg > 112/menit).
Bila syok disertai masa lunak di adneksa, nyeri perut bawah adanya
cairan bebas dalam cavum pelvis, pikirkan kemungkinan kehamilan
ectopik yang terganggu.
Tanda-tanda infeksi/sepsis (demam tinggi, secret berbau pervaginam,
nyeri perut tegang, nyeri goyang portio, dehidrasi, gelisah atau
pingsan).
Tentukan evaluasi medis apakah pasien dapat ditatalaksana pada
fasilitas kesehatan setempat atau dirujuk (setelah dilakukan stabilisasi).
2. Penanganan spesifik
ABORTUS IMMINENS
Tidak diperlukan pengobatan medis yang khusus atau tirah baring
secara total.
Anjurkan untuk tidak melakukan aktivitas secara berlebihan atau
melakukan hubungan seksual.
Bila perdarahan :
Berhenti: lakukan asuhan antenatal terjadwal dan penilaian ulang
bila terjadi perdarahan lagi.
Terus berlangsung: nilai kondisi janin (uji kehamilan/USG),
lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain (hamil
ektopik/mola).
6
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data subyektif
1. Biodata
Umur:
Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman
untuk hamil dan persalinan adalah 20-30 tahun.
(Hanifa, 1994:23)
Frekuensi abortus yang dikenal secara klinis bertambah dari 12%
pada wanita yang berusia kurang dari 20 tahun menjadi 26% pada
wanita berumur di atas 40 tahun.
(Williams, 1995:1573)
Paritas:
Resiko abortus spontan kelihatannya semakin meningkat dengan
bertambahnya paritas, di samping dengan semakin lanjutnya usia ibu
serta ayah (Warburton dan Fraser, 1964, Wilsod dkk, 1986).
(Williams, 1995:1573)
Pekerjaan:
Sering dijumpai pada wanita yang bekerja berat karena ovum terlepas
sebagian menimbulkan kontraksi yang berakibat perdarahan.
(Unpad, 1997:8-9)
2. Keluhan utama
a. Abortus harus diduga bila seorang wanita dalam masa reproduksi
mengeluh tentang perdarahan pervaginam setelah mengalami
terlambat haid, sering terdapat pula rasa mules, kecurigaan tersebut
diperkuat dengan ditentukannya kehamilan muda.
(Hanifa, 1999:304)
7
jarang.
(Hanifa, 1999:303)
5. Riwayat kesehatan keluarga
Peranan faktor paternal dalam proses timbulnya abortus spontan
yang pasti translokasi kromosom dalam sperma dapat
menimbulkan zigot yang mendapat bahan kromosom terlalu sedikit
atau terlalu banyak, sehingga terjadi abortus.
(Williams, 1995:560)
Penyakit bapak: umur lanjut, penyakit kronis seperti TBC, anemia,
decompensasi cordis, malnutrisi, nefititis, keracunan (alcohol,
nikotin, Pb dll), sinar rontgen, avitaminosis dapat menyebabkan
abortus.
(Rustam Mochtar, 1990:233)
6. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
Abortus terjadi pada usia kehamilan < 22 minggu.
Terjadi perdarahan bercak hingga derajat sedang pada kehamilan
muda.
Perdarahan masif/hebat pada kehamilan muda.
(Saifudin, 2001:146)
b. Riwayat KB
Kontrasepsi pada waktu lampau pernah berkaitan dengan
peningkatan insiden abortus, namun kaitan tersebut sekarang sudah
tidak ditemukan lagi. Hal tersebut benar untuk kontrasepsi oral dan
obat spermissid yang digunakan dalam krem dan jeli kontrasepsi.
Kendai demikian alkon dalam rahim (IUD) berkaitan dengan
kenaikan insiden septic setelah kegagalan kontrasepsi.
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Bila seseorang pernah mengalami abortus maka cenderung
mengalami abortus lagi pada kehamilan selanjutnya.
(Rustam Mochtar, 1994:236)
9
2. Thorax/buah dada
Mama dan papilla membesar tampak tegak dan tampak lebih hitam
karena agak hiperpigmentasi.
(Hanifa, 1999:95)
Pada missed abortion mama agak membesar.
(Hanifa, 1999:308)
3. Abdomen
Membesar sesuai umur kehamilan/lebih kecil dari usia gestasi.
Nyeri perut bawah/sedikit/tanpa nyeri.
4. Genetalia
Pengeluaran perdarahan pervaginam
Perdarahan bercak sampai sedang
Perdarahan sedang sampai masif
Perdarahan lanjut
Secret vagina
Pemeriksaan khusus
1. Palpasi
TFU sesuai dengan usia gestasi
TFU lebih kecil dari usia gestasi/tidak teraba
Uterus teraba lemas
(Hanifa, 1999:308)
2. VT
Servik uteri masih tertutup
Servik uteri terbuka dan dapat teraba ketuban. Dan hasil konsepsi
dalam cavum uteri atau pada kanalis servikalis
Besarnya rahim telah mengecil
Konsistensinya lunak
(Manuaba, 1998:217)
Pemeriksaan penunjang
12
Diagnosa 1
GIP00000 umur kehamilan 8 minggu dengan abortus imminens.
Tujuan : Pendarahan tidak terjadi
Kriteria hasil : Perdarahan berhenti
Keadaan umum pasien baik
Tanda vital dalam batas normal
T : 110/80 - 140/90 mmHg R: 20-24/menit
N: 60-100/menit S : 36-37C
Intervensi :
1. Berikan pengertian pada ibu tentang perdarahan yang dialami.
R/ Ibu tahu tentang kondisinya saat ini dan lebih kooperatif terhadap
tindakan yang akan dilakukan.
13
Diagnosa 2
Gangguan rasa nyaman (nyeri perut) sehubungan dengan adanya kontraksi
uterus.
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang
14
Diagnosa 3
Cemas sehubungan dengan adanya perdarahan pada kehamilan muda
Tujuan : Cemas berkurang sampai hilang
Kriteria hasil : Pasien tenang
Ekspresi wajah tidak cemas
Pasien mengerti penjelasan petugas
Intervensi :
1. Temani dan perhatikan keluhan pasien.
R/ Klien lebih tenang sehingga cemas berkurang.
2. Jelaskan proses terjadinya perdarahan.
R/ Menambah pengetahuan klien sehingga lebih mengerti dan kooperatif.
3. Beri pengertian pada ibu bahwa semua ini kehendak Tuhan.
R/ Klien akan tabah menerima kenyataan yang terjadi.
4. Anjurkan pada ibu untuk selalu berdoa.
R/ Ibu lebih tenang menghadapi kondisi saat ini.
2BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 18-7-2008
Tempat pengkajian : Puskesmas Plaosan
1. Data subyektif
a. Biodata Klien Suami
Nama : Ny. M Tn. P
Umur : 26 tahun 28 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD SMP
Pekerjaan : IRT Tani
Penghasilan : - Rp 350.000,-
Status marital : Kawin/1/1tahun Kawin/1/1tahun
Alamat : Kec. Plaosan Kec. Plaosan
b. Keluhan utama
Ibu mengatakan ini hamil yang pertama 2 bulan mengeluarkan darah
sedikit-sedikit sejak tanggal 16-7-05 disertai perut terasa nyeri dan ibu
mengatakan merasa takut kehamilan tidak bisa dipertahankan.
c. Riwayat kesehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Klien tidak pernah menderita suatu penyakit seperti batuk lama,
jantung berdebar-debar, sesak nafas, kencing manis, dan tidak
mengalami kelainan alat kandungan.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pada tgl 16-7-08 jam 07.00 ibu mengatakan perdarahan sedikit-
sedikit disertai nyeri perut. Ibu tgl 16-7-08 diberi obat penguat
kandungan. Perdarahan masih tetap pada tanggal 17-7-08 jam
15
16
2) Aktifitas
Klien sebagai pekerja pabrik roti berangkat pagi jam 07.00 WIB
sampai sore jam 16.00 WIB dan juga sebagai ibu rumah tangga
bekerja di rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci dan
memasak.
3) Istirahat
Tidur malam 6-7 jam/hari, mulai jam 22.00-04.00 WIB, tidur siang
kadang - 1jam/hari. Tidak mengalami gangguan dalam pola tidur
siang maupun tidur malam.
4) Eliminasi
BAB 1/hari, konsistensi lembek, warna kuning tengguli, BAK 3-
4/hari, warna kuning jernih, tidak mengalami gangguan/keluhan
dalam BAB/BAK baik rasa panas ataupun nyeri saat BAK.
5) Personal hygiene
Klien mandi 2/hari, termasuk gosok gig, ganti celana dalam,
keramas 2/minggu, cebok dengan air dan sabun tiap kali selesai
BAB.
6) Riwayat ketergantungan
Ibu mengatakan tidak pernah minum jamu dan ramuan-ramuan
tradisional, tidak pernah merokok dan minum alkohol.
7) Keadaan psikososial dan spiritual
Klien mengatakan takut kalau kehamilannya tidak dapat
dipertahankan sebab klien sangat mengharapkan kehamilannya.
8) Hubungan seksual
Selama hamil ini ibu biasa melakukan hubungan seksual 1 minggu
sekali.
2. Data obyektif
a. Pemeriksaan umum
1) Keadaan umum : baik
2) Tanda-tanda vital : T : 120/80 mmHg S : 36C
N: 88/menit R: 20/menit
18
b. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : Rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada
ketombe, penyebaran merata tidak mudah dicabut.
2) Mata : Konjungtiva palpebra merah muda, sclera tidak
icterus.
3) Muka : Tidak sembab, tidak terdapat chloasma
gravidarum, ekspresi wajah tegang dan tampak
takut, menyeringai menahan sakit.
4) Gigi dan mulut: Bersih, tidak pecah-pecah, tidak ada stomatitis,
mukosa bibir lembab, gigi tidak ada karies.
5) Telinga : Simetris, bersih, fungsi pendengaran normal.
6) Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip.
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar
limfe dan tidak ada pembendungan vena
jugularis.
8) Dada : Bentuk simetris, bersih, kedua payudara, tegang
puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar
sedikit, warna kekuningan, papila membesar
tampak lebih hitam agak hiperpigmentasi.
9) Abdomen : TFU belum merata, striae albicans dan lividae
tidak ada, nyeri pada perut bagian bawah, tidak
terdapat bekas luka operasi.
10) Genetalia : Terdapat perdarahan bercak pervaginam, jumlah
sedikit, vulva/vagina taa tidak ada kondiloma
talata/akuminata
VT : Terdapat perdarahan kanalis servikalis, kanalis
servikalis masih tertutup, dapat dirasakan
kontraksi otot rahim, tidak ada.
11) Ekstremitas : Kedua tangan tidak ada oedema pada jari dan
tangan, kedua lengan normal, pada kaki tidak ada
varises, oedema, reflek patella /.
19
B. ANALISA DATA
D. IMPLEMENTASI
Tanggal 17-7-2008 jam 09.10 WIB
1. Memberikan pengertian pada ibu tentang perdarahan yang dialami.
Perdarahan yang dialami ibu dapat menyebabkan keguguran ini mungkin
dikarenakan aktifitas ibu yang berlebihan selama hamil, penyebab lain dari
keguguran adalah adanya kelainan dari janin, kelainan kandungan
penyakit ibu dan pengaruh lingkungan yang mengganggu kehamilan.
2. Menganjurkan untuk tidak melakukan pekerjaan berat seperti mencuci,
memasak dan lain-lain dan tidak melakukan hubungan seksual selama
perdarahan belum berhenti.
3. Menjelaskan pada ibu apabila perdarahan berlanjut segera menghubungi
tenaga kesehatan dan apabila perdarahan berhenti anjurkan untuk
memeriksakan kehamilannya secara rutin 1 bulan sekali pada usia
kehamilan 1-3 bulan, 2 minggu sekali pada usia kehamilan 4-6 bulan dan 1
minggu sekali pada usia kehamilan 7-9 bulan.
4. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pada waktu pasien
periksa ke puskesmas.
23
E. EVALUASI
Tanggal 17-7-2008 jam 09.30 WIB
S : - Ibu mengatakan mengerti penjelasan dari petugas dan tahu
kondisinya saat ini.
- Ibu mengatakan mau melakukan anjuran dari petugas seperti :
24