Anda di halaman 1dari 86

KEEFEKTIFAN ALBENDAZOLE

PEMBERIAN SEKALI SEHARI SELAMA 1, 2 DAN 3 HARI


DALAM MENANGGULANGI INFEKSI Trichuris trichiura
PADA ANAK SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

TESIS

Oleh

RUSDI YUNUS
047027008/KT

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
KEEFEKTIFAN ALBENDAZOLE
PEMBERIAN SEKALI SEHARI SELAMA 1, 2 DAN 3 HARI
DALAM MENANGGULANGI INFEKSI Trichuris trichiura
PADA ANAK SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Tropis dalam


Program Studi Ilmu Kedokteran Tropis pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh

RUSDI YUNUS
047027008/KT

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Judul Tesis : KEEFEKTIFAN ALBENDAZOLE PEMBERIAN
SEKALI SEHARI SELAMA 1, 2, DAN 3 HARI
DALAM MENANGGULANGI INFEKSI
Trichuris trichiura PADA ANAK SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Nama Mahasiswa : Rusdi Yunus


Nomor Pokok : 047027008
Program Studi : Ilmu Kedokteran Tropis

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(dr.Endang Haryanti Gani, DTM&H, Sp.ParK)


U

Ketua

(dr.Nurfida Khairina Arrasyid, MKes)


U U (drs. Abdul Jalil Amri Arma, MKes)
U

Anggota Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof.Dr.dr.Syahril Pasaribu,DTM&H,
U U (Prof.Dr.Ir.T.Chairun Nisa B,M.Sc)
U

MSc(CTM).SpA(K))
U

Tanggal lulus : 11 Februari 2008

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Telah diuji pada

Tanggal : 11 Februari 2008

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : dr. Endang Haryanti Gani, DTM&H, Sp.ParK.

Angota : 1. dr. Nurfida Khairina Arrasyid, MKes.

2. drs. Abdul Jalil Amri Arma, MKes.

3. Prof.dr.A A Depari, DTM&H, SpParK.

4. dr.Daten Bangun,MSc, SpFK.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
ABSTRAK

Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di


Indonesia dan beberapa negara di dunia terutama pada negara berkembang di daerah
tropis. Infeksi cacing dapat mengenai semua golongan umur, tetapi prevalensi tinggi
terutama pada golongan anak usia sekolah dasar. Trikuriasis merupakan penyakit
infeksi cacing Trichuris trichiura yang diperkirakan mencapai 800 juta kasus
diseluruh dunia.
Dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit kecacingan, pemerintah
telah melaksanakan berbagai program pemberantasan penyakit kecacingan, antara
lain pemberian obat cacing pada anak usia sekolah dasar, tetapi hasilnya belum
cukup memuaskan.
Laporan hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian
Albendazole dosis sekali sehari selama 1 hari untuk menanggulangi trikuriasis
belum memberikan efek yang optimal. Berdasar kenyataan ini perlu diteliti berapa
lama pemberian Albendazole dosis sekali sehari untuk mencapai efek yang optimal
pada penanggulangan infeksi Trichuris trichiura. Dilakukan penelitian pemakaian
Albendazole dosis 400 mg sekali sehari selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari, metode
Clinical Trial prospektip dengan one group pre and post test design di Sekolah
Dasar Negeri No.067230, Kelurahan Tembung Kota, Kecamatan Medan Tembung,
Kota Madya Medan pada bulan Juni 2007. Dari 559 murid yang ada, 165 murid
memenuhi persyaratan penelitian yang kita bagi dalam 3 kelompok pemberian obat.
Ada perbedaan bermakna dalam penurunan jumlah telur rata-rata sebelum dan
sesudah pengobatan pada ketiga kelompok pengobatan dan penurunan intensitas
infeksi pada ketiga kelompok pengobatan.( p= 0,0001 ). Albendazole dosis 400 mg
sekali sehari selama 1 hari kurang efektif untuk trikuriasis dengan intensitas sedang
dan berat pada ketiga kelompok pengobatan, tetapi albendazole dosis 400 mg sekali
sehari selama 3 hari efektif untuk intensitas ringan karena mempunyai Cure Rate
96,65 % dan Eggs Reduction Rate 99,64 %

Kata kunci : Trichuris trichiura, Intensitas infeksi, Cure Rate, Eggs Reduction
Rate

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
ABSTRACT

The worm infection is still becoming a health problem of Indonesian people


and some countries in the world especially in the development country in tropical
area. The worm infection is almost occurred in all of people at all age, but the high
prevalence especially age school children. Trichuriasis is a worm infection disease
which is estimated reach 800 million cases in the world.
In the effort of prevention and curation of the worm disease, i.e. by giving
antihelminthic drugs for the primary school children, but the result is not satisfied
enough.
Some research show that Albendazole dosage one time in a day to cure
trichuriasis was not give the optimum effect. Base on the fact, it need to studied how
long the Albendazole dosage giving one time in a day to get the optimum effect in
the curation of Trichuris trichiura infection. The research used Albendazole dosage
400 mg a day for 1 day, 2 days and 3 days, the Clinical Trial Prospective method
with one group pre and post test design at Sekolah Dasar No. 067230, Kelurahan
Tembung Kota, Kecamatan Medan Tembung, Kota Madya Medan on June, 2007.
From 559 students, 165 students fulfill the the reaserch requirements which is
separated in three groups of medicine giving.
There are significant difference in decreasing of eggs quantity before and
after medical at 3 groups of medical giving and intensity decreasing of infection at 3
groups.(p=0,0001). 400 mg dosage Albendazole one time a day is not effective for
trichuriasis with medium and high intensity at 3 groups of medicine, but 400 mg
dosage Albendazole one time a day for 3 days is effective for low intensity because
it has 96,65 % Cure Rate and Eggs Reduction Rate 99,64 %.

Keywords :Trichuris trichiura, Infection intensity, Cure Rate, Eggs Reduction


Rate

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,

taufiq dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang

merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan program

Pascasarjana Magister Ilmu Kedokteran Tropis di Universitas Sumatera Utara.

Dengan selesainya penulisan tesis ini, perkenankanlah penulis untuk

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

Rektor Universitas Islam Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang

diberikan kepada penulis dalam mengikuti pendidikan Program Pascasarjana

Magister Ilmu Kedokteran Tropis Universitas Sumatera Utara.

Pimpinan Harian Yayasan Universitas Islam Sumatera Utara atas pemberian

beasiswa kepada penulis dalam mengikuti pendidikan Program Pascasarjana

Magister Ilmu Kedokteran Tropis Universitas Sumatera Utara.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, atas

kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Program

Pascasarjana Magister Ilmu Kedokteran Tropis Universitas Sumatera Utara.

Kepala dan Staf Bagian Parasitologi yang telah memberikan kesempatan dan

dorongan dalam mengikuti pendidikan Program Pascasarjana Magister Ilmu

Kedokteran Tropis Universitas Sumatera Utara.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Ketua Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis Universitas

Sumatera Utara, Prof. DR. dr. H. Syahril Pasaribu, DTM & H, MSc (CTM),

Sp.A(K) beserta jajarannya, atas kesempatam, bimbingan dan petunjuk kepada

penulis selama penulis menjadi mahasiswa Program Pascasarjana Magister Ilmu

Kedokteran Tropis Universitas Sumatera Utara.

Kepala Sekolah Dasar Negeri No.067230 Kelurahan Tembung Kota,

Kecamatan Medan Tembung, Kota Madya Medan berserta staf, yang telah

memberikan izin dan bantuan kepada penulis untuk dapat meneliti pada murid

sekolah dasar, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan Program

Pascasarjana.

Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada dr.

Endang Haryanti Gani, DTM&H, Sp.ParK, dr. Nurfida Khairina Arrasyid Mkes dan

Drs. Abdul Jalil Amri Arma, MKes, sebagai komisi pembimbing, demikian juga

kepada Prof.dr.AA Depari,DTM&H, SpParK dan dr. Daten Bangun,MSc,SpFK

sebagai komisi Pembanding yang telah membimbing dan memberikan pengarahan

kepada penulis dari mulai proposal tesis hingga selesainya pembuatan tesis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan peserta

pendidikan Program Pascasarjana Magister Ilmu Kedokteran Tropis Universitas

Sumatera Utara, yang tidak dapat penulis sebutkan nama satu persatu, yang selalu

mengikuti mulai dari seminar proposal hingga seminar hasil.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Akhirnya tidak terlupakan penulis ucapkan terima kasih kepada istri tercinta

beserta putra-putri tersayang yang telah memberikan semangat, dorongan dan doa

dalam menyelesaikan pendidikan Program Magister Ilmu Kedokteran Tropis di

Universitas Sumatera Utara Medan

Berkat Ridho dan Rahmat dari Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan

tesis ini, semoga apa yang didapat penulis selama pendidikan dan hasil penelitian

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan,

Wassalam,

Penulis

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .....i

ABSTRACT .......................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ...........iii

DAFTAR ISI .............vi

DAFTAR TABEL ...........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ............ix

DAFTAR SINGKATAN .......x

DAFTAR LAMPIRAN ....xi

BAB I: PENDAHULUAN ......1

1.1.Latar Belakang ...........1

1.2. Perumusan Masalah .......4

1.3. Tujuan Penelitian ...4

1.4. Hipotesa .... 5

1.5. Manfaat Penelitian .....5

1.6. Kerangka konsep .......... 6

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ...........7

2.1. Trichuris trichiura......... ...8

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
2.2. Obat Anticacing di Indonesia ..............12

BAB III : METODE PENELITIAN ...........15

3.1. Disain Penelitian .....15

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ..........15

3.3. Populasi Terjangkau .....15

3.4. Kriteria Inklusi .....15

3.5. Kriteria Eksklusi ......16

3.6. Perkiraan Besar Sampel ...16

3.7. Cara Kerja ....17

3.8. Definisi Operasional ........19

3.9. Kelompok Perlakuan .......20

3.10. Variabel ............20

3.11. Analisa Statistik ...............................21

BAB-IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........22

4.1. Hasil .....22

4.2. Pembahasan .....33

BAB-V KESIMPULAN DAN SARAN .........40

DAFTAR PUSTAKA ...41

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1. Prevalensi cacing usus sebelum pengobatan .................................22

2. Karakteristik sampel berdasar kelompok pengobatan .........24

3. Karakteristik penderita trikuriasis sebelum pengobatan ......26

4. Intensitas infeksi sebelum pengobatan pada kelompok pengobatan....28

5. Jumlah rata-rata telur pada tinja sebelum dan sesudah pengobatan


pada kelompok pengobatan ............................................29

6. Sembuh- tidak sembuh berdasarkan intensitas infeksi pada kelompok


pengobatan .31

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1. Kerangka konsep ..6

2. Telur Trichuris trichiura matang(isi larva) .............10

3. Cacing dewasa Trichuris trichiura(jantan dan betina .....10

4. Siklus hidup cacing Trichuris trichiura ................ .......11

5. Struktur kimia Albendazole ............................................14

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Persetujuan Komite Etik tentang pelaksanaan Penelitian Bidang


Kesehatan ..43

2. Surat permohonan izin penelitian kepada sekolah SDN 067230


Kecamatan Medan Tembung ...44

3. Surat Pernyataan ..45

4. Flow Diagram for the collection of data in school ..46

5. Data tesis murid SD Tembung ...47

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR SINGKATAN

C.R : Cure Rate

EPG/TPG : Eggs Per Gram/Telur Per Gram

ERR : Egg Reduction Rate

kg : Kilogram

mg : milligram

mm : millimeter

SD : Sekolah Dasar

Spp : Spesies

STH : Soil Transmitted Helminths

TPG : Telur per gram

UISU : Universitas Islam Sumatera Utara

WHO : Wold Health Organisation

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Infeksi cacing usus masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia

dan beberapa negara di dunia terutama pada negara berkembang di daerah tropis.

Dalam kehidupan sehari-hari cacingan merupakan penyakit yang banyak dijumpai,

terutama pada masyarakat golongan sosial ekonomi rendah. Walaupun infeksi

cacing sangat jarang menimbulkan kematian, tetapi dalam keadaan kronis dapat

menimbulkan masalah di bidang kesehatan, seperti akibat infeksi berat dan kronis

dapat menyebabkan kurang gizi, kurang darah (anemi), yang mana secara tidak

langsung dapat menyebabkan gangguan fisik, gangguan kognitip, gangguan

pertumbuhan anak, penurunan daya kerja dan kuwalitas hidup, serta masa depan dari

penderita. Infeksi cacing dapat mengenai semua golongan umur, tetapi prevalensi

tinggi terutama pada golongan anak usia sekolah dasar. Trikuriasis merupakan

penyakit infeksi cacing Trichuris trichiura yang diperkirakan mencapai 800 juta

kasus di seluruh dunia. Di daerah tropis dan lembab seperti di Indonesia, penderita

dengan infeksi berat dan menahun, terutama pada anak-anak sering dengan gejala

khas, seperti sindroma disentri, anemia, penurunan berat badan, disertai dengan

infeksi mikro organisme lain, bahkan dapat terjadi prolapsus rekti.

Pada negara berkembang termasuk Indonesia infeksi cacing usus yang

ditularkan melalui tanah /Soil-Transmitted Helminths (STH) mempunyai angka

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
prevalensi yang sangat tinggi terutama pada anak usia bawah lima tahun (Balita)

ataupun golongan anak sekolah dasar.

Dari penelitian pada tahun 1995 didapatkan prevalensi penyakit cacingan yang

ditularkan melalui tanah sebesar 60 70%. Anak usia sekolah dasar dan merupakan

kelompok yang rentan terhadap penularan penyakit ini (Subahar R; Mahfudin H;

Ismid IS).

Hasil penelitian tahun 1996 pada anak SD di Jakarta Utara menemukan

prevalensi askariasis 59.6 % dan trikuriasis sebesar 79.64 %. Tinggi rendahnya

penularan penyakit askariasis dan trikuriasis sangat berhubungan erat dengan

pencemaran tanah oleh tinja yang mengandung telur cacing (Subahar R; Mahfudin

H; Ismid IS).

Dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit kecacingan, pemerintah

telah melaksanakan berbagai program pemberantasan penyakit kecacingan, terutama

pada anak usia sekolah dasar. Kegiatan tersebut meliputi penyuluhan kepada murid,

guru, dan orang tua murid mengenai penyakit cacingan yang ditularkan melalui

tanah, termasuk penyebab, pencegahan, dan cara penanggulangan serta pemberian

obat cacing.

V.Y.Belizario,ME Amarillo,W.D.Leon tahun 2003 dalam penelitian

pengobatan albendazole dosis tunggal pada anak sekolah dasar di Philipina

mendapatkan Cure Rate untuk cacing Trichuris trichiura 69,7%.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
V.J.Adams, Lombard C J, Dhansay M A dkk , tahun 2004 dalam penelitian

pemakaian albendazole dosis tunggal 400 mg pada anak sekolah dasar di Cape

Town Afrika selatan mendapatkan Cure Rate sebesar 23 %.

Legesse M, Erko B, Medhin G, tahun 2004 dalam penelitian pemakaian

albendazole dosis sekali sehari selama 1 hari pada anak sekolah umur 6 tahun

hingga 19 tahun di Ethiopia mendapatkan Cure Rate sebesar 69,8 %.

Sirivichayakul C, Pojjoen Anant C,Wisetsing P dkk, tahun 2003 dalam

penelitian pemakaian albendazole 400 mg sekali sehari selama 3 hari, 5 hari dan 7

hari menyarankan agar pemakaian albendazole 3 hari digunakan untuk infeksi

ringan Trichuris trichiura, sedangkan untuk infeksi berat 5 hingga 7 hari.

Laporan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa pemberian Albendazole

dosis sekali sehari selama 1 hari untuk menanggulangi trikuriasis belum

memberikan efek yang optimal. Berdasar kenyataan ini perlu diteliti berapa lama

pemberian Albendazole dosis sekali sehari untuk mencapai efek yang optimal pada

penanggulangan infeksi Trichuris trichiura.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
1.2. Perumusan Masalah

1.2.1 Masih rendahnya tingkat keberhasilan pengobatan(Cure Rate)

Albendazole dosis 400 mg sekali sehari terhadap infeksi Trichuris

trichiura.

1.2.2 Untuk hal tersebut diatas perlu dibandingkan efektifitas pemberian

Albendazole dengan pemberian sekali sehari 400 mg selama 1, 2 dan 3

hari.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan umum:

Untuk mengetahui dosis efektif Albendazole dalam menanggulangi

infeksi cacing Trichuris trichiura secara masal.

1.3.2. Tujuan khusus:

1.3.2.1.Untuk mengetahui efektifitas pemberian obat Albendazole dengan cara

pemberian dosis sekali sehari selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari dalam

menanggulangi infeksi Trichuris trichiura secara massal.

1.3.2.2.Mengetahui gambaran penurunan intensitas infeksi cacing Trichuris

trichiura yang diakibatkan oleh obat anti cacing Albendazole.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
1.4. Hipotesa

1.4.1. Ada perbedaan tingkat keberhasilan pengobatan Albendazole dengan

pemberian dosis sekali sehari selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari.

1.4.2. Ada perbedaan penurunan intensitas infeksi cacing Trichuris trichiura

dengan pemberian Albendazole 400 mg dosis sekali sehari selama 1

hari, 2 hari, dan 3 hari.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Mendapatkan terapi yang lebih efektif dan efisien dalam

menanggulangi infeksi Trichuris trichiura secara masal.

1.5.2. Mendapatkan pengaturan pemberian obat yang optimal dan efisien

untuk pengobatan masal dalam program penanggulangan STH.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
1.6. Kerangka Konsep

Behaviour:
Pengetahuan
Sikap
Tindakan

Albendazole
1 hari
Cure rate 1 hr

Cure rate 2 hr
Albendazole Anak SD + infeksi
2 hari Trichuris trichiura

Cure rate 3 hr

Albendazole
3 hari
Higiene /Sanitasi
lingkungan:
Rumah tinggal
Sekolah

Gambar 1. Kerangka Konsep

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Cacing Usus

Manusia merupakan salah satu hospes (tempat hidup) dari beberapa cacing

usus, yang sebagian besar dari cacing ini dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Dari beberapa cacing usus ini sebagian merupakan cacing yang ditularkan melalui

tanah yang disebut Soil-Transmitted Helminths (STH), antara lain Ascaris

lumbricoides, Ancylostoma duodenale, Necator americanus, Trichuris trichiura,

Strongyloides stercoralis, dan spesies Trichostrongylus (Ganda husada.S,1998 ).

Cacing usus yang ditularkan melalui tanah sangat mudah menginfeksi

masyarakat pada daerah negara berkembang dengan higiene dan sanitasinya masih

kurang, termasuk Indonesia. Dampak infeksi cacing usus yang ditularkan melalui

tanah dan siklus hidupnya perlu dipelajari untuk dapat menentukan cara-cara

pencegahan. Penyebaran infeksi Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura

hampir sama, sehingga infeksi kedua cacing ini hampir selalu bersamaan pada orang

yang sama. Demikian juga epidemiologi dari kedua cacing ini hampir sama,

sehingga sering terlihat prevalensi askariasis dengan trikuriasis selalu hampir sama

(PC Beaver,dkk, 1984). Di daerah yang endemis dengan insiden askariasis dan

trikuriasis tinggi, terjadi penularan secara terus menerus. Transmisi ini sangat

dipengaruhi oleh beberapa hal yang dapat menguntungkan pihak parasit, seperti

keadaan tanah dan iklim yang sesuai (Ganda husada.S,1998).

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Trichuris trichiura

Nama lain cacing ini adalah Trichocephalus dispar atau cacing cambuk.

Manusia merupakan hospes definitif cacing ini dan penyakitnya disebut trikuriasis.

Distribusi cacing ini kosmopolitan, terutama ditemukan pada daerah tropis dan

lembab seperti di Indonesia dan daerah tropis lainnya. Trichuris trichiura

mempunyai bentuk seperti cambuk dengan bagian anterior/ bagian kepala yang lebih

halus dibanding dengan bagian posterior/ bagian ekor. Panjang cacing jantan lebih

kurang 4 cm dengan bagian ujung ekor melengkung, sedangkan cacing betina

mempunyai panjang sekitar 5 cm dan bagian ujung ekor lurus. Cacing dewasa hidup

di sekitar sekum dan kolon asenden dengan bagian anterior yang halus masuk ke

dalam mukosa usus untuk mengambil makanan dan mengisap darah

(Brown.H.W,1978).

Cacing betina dewasa akan menghasilkan telur sebanyak 3.000 10.000

butir sehari. Telur berukuran 50 54 mikron x 32 mikron, berbentuk seperti

tempayan dengan 2 penonjolan berbentuk knob pada kedua kutubnya . Kulit telur

relatif tebal dengan bagian luar berwarna kekuning kuningan. dan bagian luarnya

berwarna jernih. Telur yang telah dibuahi akan keluar dari tubuh hospes melalui

tinja. Di atas permukaan tanah telur akan matang dalam waktu 10 14 hari

tergantung lingkungan dan iklim yang sesuai, seperti tanah yang lembab dan teduh.

Manusia akan terinfeksi bila tertelan telur matang yang berisi larva, telur menetas di

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
dalam usus halus dan setelah dewasa cacing ini akan bergerak menuju sekum dan

kolon asenden ( Ichiro Miyazaki, 1991).

Waktu yang diperlukan untuk masa pertumbuhan mulai dari telur matang

yang tertelan hingga menjadi cacing betina yang siap untuk menghasilkan telur lebih

kurang 30 90 hari. Secara klinis gejala yang diakibatkan oleh cacing dewasa

dengan bagian kepala yang masuk ke mukosa usus dan mengisap darah, terjadi

iritasi dan peradangan mukosa usus, sehingga dapat menimbulkan anemia, dan

mudah terinfeksi bakteri / parasit lain, seperti Entamoeba histolytica dan Eschericia

coli.

Penderita dengan infeksi berat dan menahun, terutama pada anak-anak sering

menunjukan gejala klinis yang nyata seperti diare yang sering diselingi dengan

sindroma disentri dan anemia, berat badan menurun, dan kadang-kadang disertai

dengan prolapsus rektum, gejala ini dapat berjalan bertahun-tahun.

Diagnosa trikuriasis ditegakkan dengan menjumpai telur didalam tinja

(Gandahusada.S, 1998).

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Gambar 2. Telur Trichuris trichiura matang (isi larva)

Gambar 3. Cacing dewasa Trichuris trichiura (jantan dan betina)

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Gambar 4. Siklus hidup cacing Trichuris trichiura

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
2.2. Obat anti cacing di Indonesia

Banyak sediaan obat anti cacing usus yang beredar di Indonesia antara lain:

1. Piperazine hexahydrate

2. Albendazole

3. Mebendazole

4. Oxantel pamoate

5. Pyrantel pamoate

Albendazole

Albendazole merupakan antihelmintik dengan spektrum yang sangat luas,

termasuk dalam golongan Benzimidazole. Secara farmakologi Benzimidazole

bekerja menghambat mitochondrial fumarate reductase, pelepasan posporilasi dan

mengikat -tubulin, sehingga menghambat kerja polimerisasi(Goodman, 1996).

Pada parasit cacing Albendazole dan metabolit-nya diperkirakan bekerja dengan

jalan menghambat sintesis mikrotubulus, dengan demikian mengurangi pengambilan

glucose secara irreversible, mengakibatkan cacing lumpuh(Bertram.G.K, 2004).

Dengan pemberian per oral Albendazole akan cepat mengalami metabolisme

dalam tubuh menjadi albendazole sulfoxide. Tiga jam setelah pemberian per oral

dengan dosis 400 mg, sulfoxide mengalami konsentrasi maximal sekitar 113 367

ng/ml dan waktu paruh plasmanya 8 -12 jam. Bahan metabolisme dikeluarkan dari

tubuh melalui empedu dan urine. Penyerapan Albendazole akan meningkat hingga

lima kali bila diberikan dengan makanan yang berlemak. Dengan demikian bila kita

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
ingin membunuh cacing yang berada di jaringan, maka obat cacing diberikan

bersama makanan, dan bila kita ingin memberantas cacing yang berada di dalam

lumen usus, maka obat cacing diberikan pada waktu sebelum makan / perut kosong

(Bertram.G.K, 2004).

Abendazole dapat bekerja sebagai larvisid dan ovisid. Obat ini disediakan

dalam berbagai bentuk dan nama dagang, seperti:

1. Helben (PT.MECOSIN INDONESIA), kaplet 400mg dan suspensi 200 mg

per 5 ml.

2. Albendazole (INDOFARMA), kaplet mengandung 400 mg.

Albendazole diindikasikan untuk mengobati infeksi cacing usus baik infeksi tunggal

maupun infeksi campuran dari:

1. Ascaris lumbricoides

2. Trichuris trichiura

3. Necator americanus

4. Ancylostoma duodenale

5. Enterobius vermicularis

6. Strongyloides stercoralis

7. Taenia spp.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Dosis Albendazole

a. Untuk dewasa dan anak-anak dipakai 1 kaplet atau 10 ml suspensi yang

mengandung 400 mg diberikan sebagai dosis tunggal.

b. Pada kasus strongyloidiasis dan taeniasis diberikan 1 kaplet atau suspensi

yang mengandung 400 mg diberikan selama 3 hari berturut-turut.

c. Pengobatan tidak memerlukan puasa atau pemakaian pencahar.

Efek samping Albendazole

Efek samping biasanya ringan dan bersifat sementara. Gangguan saluran

pencernaan, sakit kepala, dizziness, lemas, dan insomnia dapat terjadi pada

beberapa kasus.

Kontra indikasi

Wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui. Hati-hati bila digunakan pada

penderita dengan gangguan fungsi hati dan gangguan fungsi ginjal. Albendazole

sebaiknya tidak diberikan pada anak usia dibawah 2 tahun (Bertram.B.K, 2004).

Gambar 5. Struktur kimia Albendazole

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan Clinical Trial prospektif dengan one group pre and

post test design (Pratiknya A W, 2001).

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2007.

Tempat penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri No.067230 Kelurahan

Tembung Kota, Kecamatan Medan Tembung, Kota Madya Medan, Propinsi

Sumatera Utara.

3.3. Populasi terjangkau

Anak Sekolah Dasar Negeri No.067230 Kelurahan Tembung Kota, Kecamatan

Medan Tembung dengan dijumpainya telur Trichuris trichiura.

3.4. Kriteria inklusi

1. Bersedia makan obat

2. Dijumpai telur Trichuris trichiura dalam tinja

3. Mengisi lembar persetujuan informed concent

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
4. Memenuhi protokol, bersedia untuk pemeriksaan tinja pada waktu yang telah

ditentukan peneliti.

5. Tidak ada penyakit penyerta yang lain.

3.5.Kriteria eksklusi

1. Makan obat cacing dalam masa penelitian

2. Makan obat cacing dua minggu sebelum penelitian

3. Timbul efek samping terhadap obat cacing

4. Tidak bersedia mengisi informed concent

5. Mengalami diare

6. Adanya penyakit infeksi penyerta yang dapat melemahkan evaluasi

pengobatan dalam penelitian

3.6. Perkiraan besar Sampel ( Sudigdo, 2002 ).

{z2PQ + zP1Q1 +P2Q2}2


n1 = n2 =n3= ------------------------------------
( P1- P2 ) 2

-P=1/2 (P1+P2 )

-P1: proporsi penurunan cure rate trikuriasis oleh Albendazole

-P2: proporsi penurunan cure rate trikuriasis oleh albendazole yang

diharapkan (clinical judgment)

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
-P1= 0,542 P2 = 0,825

-P= 0,684 Q = 0,316

Q1=1 P1 = 1 0,542 = 0,458

Q2=1 P2 = 1 0,825 = 0,175

Z = 1,96 Z = 0,842

Dari perhitungan diatas, besar sample masing-masing kelompok = 41,17

Jumlah masing-masing kelompok perlakuan ditetapkan = 42 orang

3.7. Cara Kerja

Dilakukan pemeriksaan tinja pada anak sekolah dasar kelas 1 sampai kelas

6. Pemeriksaan tinja dilakukan di laboratorium Parasitologi Fakultas

Kedokteran UISU dengan menggunakan metode KATO-KAZT. Semua anak

dengan positif telur Trichuris trichiura dimasukkan dalam peserta penelitian.

Pemeriksaan tinja dinyatakan negatif, bila 3 kali pemeriksaan tinja yang sama

tidak dijumpai telur cacing.

Bahan:

Aplicator stick / spatula dari kayu

Kawat saring ukuran 60 105 mesh

Karton tebal 1,37 mm, yang telah dilubangi dengan diameter 6 mm

Kaca benda

Hydrophilic cellophane ukuran 25 x 30 mm

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Pinset

Kertas saring

Larutan Kato (Glycerol malachite green)

Letakkan sejumlah tinja di atas kertas saring, ambil kawat saring tekan ke

bawah di atas tinja hingga tinja tersaring di atas kawat saring. Letakkan karton

yang telah dilubangi diatas kaca benda dengan lubang di tengah kaca benda,

ambil tinja yang telah disaring isikan pada lubang karton hingga penuh dan

ratakan permukaan atasnya dengan menggunakan spatula dari kayu. Karton

kita angkat ke atas hingga tinja tertinggal di atas kaca benda. Letakkan plastic

cellophane hydrophilic yang sebelumnya telah direndam dalam larutan Kato

selama 24 jam di atas tinja, tekan ke bawah hingga tinja tipis dan rata. Lapisan

tinja yang kita harapkan diketahui dengan meletakkan tulisan kertas koran

yang dapat dibaca di bawah lapisan tinja. Sediaan kita biarkan selama lebih

kurang 15 menit, kemudian kita baca di bawah mikroskop dengan pembesaran

10 x 10.

Hitung jumlah telur Trichuris trichiura pada semua lapangan pandang secara

sistematis tanpa ada bagian lapangan pandang yang tersisa.

Dihitung kepadatan telur dalam tinja dengan hitungan Egg Per Gram (EPG) /

Telur Per Gram (TPG). Sesuai dengan rekomendasi WHO sediaan yang

diperiksa berdasarkan volume tinja yang diambil dari lubang karton tebal 1,37

mm dan diameter 6 mm mempunyai berat 41,7 mg dan hasilnya dikalikan

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
dengan 24. Klasifikasi berat ringannya penderita berdasarkan tuntunan dari

WHO dengan rincian sebagai berikut:

Ringan : Jumlah telur 1 - 999 telur per gram

Sedang : Jumlah telur 1000 - 4999 telur per gram

Berat : Jumlah telur lebih dari 4999 telur per gram (Montressor; 1998)

Pemeriksaan tinja dilaksanakan pada awal pelaksanaan penelitian dan 2

minggu setelah pemberian obat cacing hari pertama, dengan metode sama.

3.8. Definisi Operasional

1. Trikuriasis adalah pasien yang terinfeksi oleh cacing Trichuris trichiura

yang didiagnosa dengan dijumpainya telur Trichuris trichiura pada tinja

atau keluarnya cacing dewasa dari dalam tubuh pasien.

2. Dosis Albendazole adalah 1 tablet yang mengandung 400 mg bahan aktip,

diberikan per-oral, sekali sehari.

3. Intensitas infeksi adalah kepadatan telur per gram tinja yang dipakai

menentukan berat ringannya penyakit secara tidak langsung berdasarkan

ketentuan WHO (Montressor, 1998).

4. Sembuh bila tidak dijumpai telur pada 3 kali pemeriksaan tinja penderita

setelah diberi pengobatan.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
3.9. Kelompok Perlakuan

Penelitian terdiri dari 3 kelompok perlakuan sebagai berikut :

1. Kelompok yang mendapatkan Albendazole 1 tablet mengandung 400 mg

diberikan per oral sekali sehari selama 1 hari.

2. Kelompok yang diberikan 1 tablet Albendazole 400 mg per oral sekali

sehari selama 2 hari.

3. Kelompok yang mendapatkan Albendazole 1 tablet mengandung 400 mg

diberikan per oral sekali sehari selama 3 hari.

Pada penelitian ini data tidak terkelompokkan dalam intensitas infeksi secara

proporsional.

3.10. Variabel

Variabel bebas : Albendazole 1 hari, 2 hari dan 3 hari

Variabel tergantung : Eggs Per Gram(EPG), Cure Rate(CR)

Eggs Reduction Rate(ERR)

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
3.11. Analisa Statistik

1. Untuk melihat perbedaan rata-rata telur cacing kelompok yang diberi

pengobatan selama 1 hari, 2 hari, dan 3 hari pada awal penelitian diuji

Anova jika variant populasi sama. Bila variant tidak sama diuji dengan

Kruskal- Wallis.

2. Untuk melihat perbedaan pemberian selama 1 hari, 2 hari, 3 hari, sebelum

dan sesudah pengobatan digunakan uji t-berpasangan jika data berdistribusi

normal, sedangkan untuk data yang tidak berdistribusi normal dengan uji

Wilcoxon.

3. Untuk melihat perbedaan rata-rata jumlah telur cacing pada kelompok

pemberian 1 hari, 2 hari, 3 hari, sebelum dan sesudah pengobatan

digunakan uji t-berpasangan bila data berdistribusi normal, sedangkan

untuk data yang tidak berdistribusi normal dengan uji Wilcoxon.

4. Untuk melihat perbedaan selisih rata-rata jumlah telur cacing akibat

pemberian obat pada masing-masing kelompok diuji dengan Anova.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan jumlah murid kelas 1 sampai kelas 6 Sekolah Dasar Negeri

No.067240 jl.Benteng Hulu No 40 B Kecamatan Medan Tembung sebanyak 559

murid, hanya 374(66,91%) murid yang bersedia memeriksakan tinjanya. Sedangkan

185 murid tidak memberikan tinja. Pada pemeriksaan tinja pertama terhadap 374

murid yang belum diberikan pengobatan terdapat 273(73%) menderita infeksi

cacing usus dari 4 jenis cacing usus antara lain Trichuris trichiura, Ascaris

lumbricoides, Cacing tambang, dan Hymenolepis nana.

Tabel 1. Prevalensi penderita cacing usus sebelum pengobatan

Parasit Jumlah sampel

n(%)

Trichuris trichiura 237(63,37 %)

Ascaris lumbricoides 174(46,52 %)

Cacing tambang 2(0,53 %)

Hymenolepis nana 2(0,53 %)

T.trichiura + A.lumbricoides 136(36,33 %)

T.trichiura + A.lumbricoides+ ccg tambang 2( 0,53 %)

T.trichiura + H.nana 2(0,53 %)

T.trichiura infeksi tunggal 97(25,94 %)

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Setelah dilakukan pemberian Albendazole dosis 400 mg sehari terhadap

semua penderita infeksi cacing usus dengan jumlah hari sesuai dengan kelompok

pengobatan yang diambil secara acak, dijumpai adanya efek samping berupa sakit

kepala ringan pada 2 orang murid pada kelompok pemberian obat 3 hari dan gejala

ini hilang pada hari keempat tanpa pemberian obat.

Dua minggu setelah diberikan pengobatan pada ketiga kelompok subjek

penelitian dilakukan pemeriksaan tinja kedua, ada 273 murid yang infeksi cacing

usus memberikan tinja untuk pemeriksaan kedua, dan hanya 165 tinja murid yang

memenuhi persyaratan penelitian.

Dari hasil pemeriksaan tinja yang dilakukan, 273(73,00%) murid menderita

cacingan dari berbagai jenis cacing usus. Prevalensi cacing Trichuris trichiura

mempunyai angka tertinggi dibandingkan dengan prevalensi cacing usus yang lain

(63,37 %), disusul oleh cacing Ascaris lumbricoides (46,52 %), cacing tambang

(0,53 %) dan cacing H.nana (0,53%). Dari hasil pemeriksaan tinja yang dilakukan,

273(73,00 %) murid menderita cacingan dari berbagai jenis cacing usus. Dijumpai

adanya infeksi campuran cacing usus antara lain Trichuris trichiura dengan Ascaris

lumbricoides 136(36,33 %), Trichuris trichiura dengan H.nana 2 (0,53 %),

Trichuris trichiura dengan Ascaris lumbricoides dan cacing tambang 2 (0,53 %),

sedangkan infeksi tunggal Trichuris trichiura sebanyak 97 (25,94 %) (Tabel 1).

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Tabel 2. Karakteristik sampel berdasar kelompok pengobatan

Obat 1 hari Obat 2 hari Obat 3 hari Total


Karakteristik
n(%) n(%) n(%) n(%)

Jenis kelamin

Wanita 22(27,8%) 23(29,1%) 34(43,0%) 79(100%)

Pria 23(26,7%) 30(34,9%) 33(38,4%) 86(100%)

Total 45(27,3%) 53(32,1%) 67(40,6%) 165(100%)

Kedudukan
kelas
Kelas I 4(18,2%) 12(54,5%) 6(27,3%) 22(100%)

Kelas II 3(8,3%) 20(55,6%) 13(36,1%) 36(100%)

Kelas III 5(20,0%) 11(44,0%) 9(36,0%) 25(100%)

Kelas IV 18(42,9%) 6(14,3%) 18(42,9%) 42(100%)

Kelas V 10(31,3%) 3(9,4%) 19(59,4%) 32(100%)

Kelas VI 5(62,5%) 1(12,5%) 2(25,0%) 8(100%)

Total 45(27,3%) 53(32,1%) 67(40,6%) 165(100%)

Dari 165 murid yang menjadi subjek penelitian, dijumpai 22(27,8%) murid

wanita dan 23(26,7%) murid pria untuk kelompok pemberian obat 1 hari yang

berjumlah 45 orang.Pada kelompok pemberian obat 2 hari dengan jumlah murid 53

orang terdapat 23(29,1%) murid wanita dan 30(34,9%) murid pria. Sedangkan pada

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
kelompok pemberian obat selama 3 hari yang berjumlah 67 orang terdapat

34(43,0%) murid wanita dan 33(38,4%) murid pria (Tabel 2).

Bila kita lihat kedudukan murid yang menjadi subjek penelitian dalam kelas

berdasarkan kelompok pengobatan, maka terlihat ada 22 murid duduk di kelas satu

dengan 4(18,2%) murid pada kelompok pengobatan 1 hari, 12(54,5%) murid pada

kelompok pengobatan 2 hari dan 6(27,3%) murid pada kelompok pengobatan 3 hari.

Murid yang duduk di kelas dua sebanyak 36 orang , dengan 3(8,3%) murid

pada kelompok pemberian obat 1 hari 20(55,6%) murid pada kelompok pemberian

obat 2 hari dan 13(36,1%) orang pada kelompok pemberian obat 3 hari.

Untuk murid yang duduk di kelas tiga ada 25 murid yang menjadi subjek

penelitian, 5(20,0%) murid pada kelompok pengobatan 1 hari, 11(44,0%) murid

pada kelompok pemberian obat 2 hari dan 9(36,0%) murid pada kelompok

pemberian obat 3 hari.

Murid yang duduk di kelas empat ada 42 murid, 18(42,9%) murid pada

kelompok pengobatan 1 hari, 6(14,3%) murid pada kelompok pemberian obat 2 hari

dan 18(42,9%) murid pada kelompok pemberian obat 3 hari.

Murid peserta penelitian yang duduk di kelas lima ada 32 murid, 10(31,3%)

orang pada kelompok pengobatan 1 hari, 3(9,4%) orang pada kelompok pengobatan

2 hari dan 19(59,4%) orang pada kelompok pengobatan 3 hari.

Sedangkan murid peserta penelitian yang duduk di kelas enam ada delapan

murid, 5(62,5%) orang pada kelompok pemberian obat 1 hari, 1(12,5%) orang pada

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
kelompok pemberian obat 2 hari dan 2(25,0%) orang pada kelompok pemberian

obat 3 hari (Tabel 2).

Tabel 3. Karakteristik penderita trikuriasis sebelum pengobatan

Karakteristik Obat 1 hr Obat 2 hr Obat 3 hr p

subjek n = 45 n = 53 n = 67

Umur rata-rata 9,86 + 1,48


U U 8,12 + 1,34
U U 9,68 + 1,39U U 0,0001

( Tahun )

B.badan rata-rata 25,57 + 7,27 U U 19,69 + 3,79


U U 24,05 + 5,29 U U 0,0001

( Kg )

T.badan 1,30 + 0,09


U U 1,21 + 0,08
U U 1,30 + 0,09U U 0,0001

( Meter )

Jlh telur cacing 1276,36 + 1435,66 U U 789,06 + 96,38 U U 993,69+1389,37 0,168


U U

( Epg-1: jlh telur

pergram tinja )

Test distribution is normal

Dari pengamatan pada subjek penelitian dengan penentuan kelompok yang

diambil secara acak, sebelum pengobatan dapat kita lihat umur rata-rata(tahun)

kelompok pemberian obat 1 hari 9,86 + 1,48, kelompok pemberian obat 2 hari 8,12
U U

+ 1,34 dan pada kelompok pemberian obat 3 hari 9,68 + 1,39. Ada perbedaan
U U U U

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
bermakna umur rata-rata kelompok pemberian obat 1 hari dengan pemberian obat 2

hari, dan ada perbedaan bermakna umur rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari

dengan kelompok pemberian obat 3 hari (p=0,0001).

Berat badan rata-rata(kg) pada kelompok pemberian obat 1 hari 25,57 + U U

7,27, kelompok pemberian obat 2 hari 19,69 + 3,79, dan pada kelompok pemberian
U U

obat 3 hari 24,05 + 5,29. Ada perbedaan bermakna berat badan rata-rata kelompok
U U

pemberian obat 1 hari dengan pemberian obat 2 hari, dan ada perbedaan bermakna

berat badan rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari dengan kelompok pemberian

obat 3 hari (p=0,0001).

Tinggi badan rata-rata(meter) pada kelompok pemberian obat 1 hari 1,30 + U U

0,09, kelompok pemberian obat 2 hari 1,21 + 0,08, dan pada kelompok pemberian
U U

obat 3 hari 1,30 + 0,09. Ada perbedaan bermakna tinggi badan rata-rata kelompok
U U

pemberian obat 1 hari dengan pemberian obat 2 hari, dan ada perbedaan bermakna

tinggi badan rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari dengan kelompok pemberian

obat 3 hari (p=0,0001).

Jumlah telur rata-rata pada kelompok pemberian obat 1 hari 1276,36 + U U

1435,66, kelompok pemberian obat 2 hari 789,06 + 96,38, dan pada kelompok
U U

pemberian obat 3 hari 993,69+1389,37. Ada perbedaan jumlah telur rata-rata


U U

kelompok pemberian obat 1 hari dengan kelompok pemberian obat 2 hari, dan

kelompok pemberian obat 3 hari, tetapi secara statistik tidak bermakna (p=0,168)

(Tabel 3).

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Tabel 4. Intensitas infeksi sebelum pengobatan pada kelompok pemberian obat

Obat 1 hr Obat 2 hr Obat 3 hr Total


Intensitas p
n(%) n(%) n (% ) n(%)

Ringan 25(22,3%) 41(36,6 %) 46(41,1%) 112(100%)

Sedang 17(36,2%) 12(25,5%) 18(38,3%) 47(100%) 0,137*

Berat 3(50,0 %) 0(0,0%) 3(50,0 %) 6(100%)

Total 45(27,3%) 53(32,1%) 67(40,6%) 165(100%)

* Chi-Square Tests

Pada pengamatan intensitas infeksi cacing kelompok pemberian obat sebelum

pengobatan terlihat pada kelompok pemberian obat 1 hari terdapat 25(22,3%) orang

dengan infeksi ringan, 17(36,2%) orang infeksi sedang dan 3(50,0 %) orang infeksi

berat. Pada kelompok pemberian obat 2 hari terdiri dari 41(36,6 %) orang dengan

infeksi ringan, 12(25,5%) orang dengan infeksi sedang dan tidak dijumpai infeksi

berat. Sedangkan pada kelompok pemberian obat 3 hari terdiri dari 46(41,1%) orang

dengan infeksi ringan, 18(38,3%) orang dengan infeksi sedang dan 3(50,0 %) orang

dengan infeksi berat (Tabel 4).

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Tabel 5. Jumlah rata-rata telur dalam tinja sebelum dan sesudah pengobatan
pada kelompok pengobatan

Kelompok Sebelum Sesudah ERR p


Obat 1 hari
N= 45
Ringan 383,04 + 222,94
U U 10,40 + 7,27 U U 97,28 %
Sedang 1862,35 + 879,85
U U 322,82 + 197,08 U U 82,67 % 0,001
Berat 5400,00 + 392,90
U U 1712,00 + 121,17 U U 68,30 %

Obat 2 hari
N= 53
Ringan 368,49 + 209,26
U U 15,80 + 8,96 U U 95,71 %
Sedang 2226,00 + 901,57
U U 252,25 + 199,96 U U 88,50 % 0,001
Berat - - -

Obat 3 hari
N=67
Ringan 287,91 + 196,95
U U 1,04 + 0,49 U U 99,64 %
Sedang 2002,67 + 895,06
U U 37,33 + 12,08 U U 98,14 % 0,001
Berat 5304,00 + 197,05
U U 240,07 + 42,08 U U 98,49 %

*Wilcoxon Signed Rank Test

Dari hasil pemeriksaan tinja sebelum pengobatan pada kelompok pengobatan

1 hari jumlah rata-rata telur infeksi ringan 383,04 + 222,94, infeksi sedang 1862,35 U U

+ 879,85, infeksi berat 5400,00 + 392,90,


U U U U dan sesudah diberikan pengobatan,

jumlah rata-rata telur untuk infeksi ringan menjadi 10,40 + 7,27, infeksi sedang U U

322,82 + 197,08 dan infeksi berat 1712,00 + 121,17.


U U U U

Pada kelompok pengobatan 2 hari jumlah rata-rata telur untuk infeksi ringan

368,49 + 209,26, infeksi sedang 1862,35 + 879,85, infeksi berat tidak dijumpai.
U U U U

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Sesudah diberikan pengobatan jumlah rata-rata telur untuk infeksi ringan menjadi

15,80 + 8,96, infeksi sedang 252,25 + 199,96.


U U U U

Untuk kelompok pemberian obat 3 hari jumlah rata-rata telur infeksi ringan

287,91 + 196,95, infeksi sedang 2002,67 + 895,06, infeksi berat 5304,00 + 197,05.
U U U U U U

Setelah diberi pengobatan jumlah rata-rata telur untuk infeksi ringan 1,04 + 0,49, U U

infeksi sedang 37,33 + 12,08 dan infeksi berat 240,07 + 42,08 (Tabel 5).
U U U U

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Tabel 6. Sembuh Tidak sembuh berdasarkan intensitas infeksi cacing pada
kelompok pengobatan

Sebelum Sesudah
Kelompok CR p
n (%) n (%)
Obat 1 hari, n=45

Ringan 25 Sembuh : 21(46,7%) 84 %


(55,6%) Ringan : 4 (8,9%)
0,0001
Sedang 17 Sembuh : 5(11,1%) 29,41 %
(37,8%) Ringan : 9(20%)
Sedang : 3 (6,7%)

Berat 3 Sembuh : 0 (0,0%) 0%


(6,7%) Sedang : 3 (6,7%)
Obat 2 hari, n=53

Ringan 41 Sembuh : 29(54,7%) 70,73 %


(77,4%) Ringan : 12(22,6%)
0,0001
Sedang 12 Sembuh : 1(1,9%) 8,30 %
(22,6%) Ringan : 11(20,8%)
Berat 0 - -
Obat 3 hari, n=67

Ringan 46 Sembuh : 44(65,7%) 95,65 %


(68,7%) Ringan : 2 (3%)
0,0001
Sedang 18 Sembuh : 5(7,5%) 27,78 %
(26,9%) Ringan :13(19,4%)

Berat 3 Sembuh : 1(1,5%) 33,33 %


(4,5%) Ringan : 2 (3,0%)

* Chi-Square Tests
* * Significant

Dari hasil penelitian ini dapat kita lihat, pada kelompok pemberian obat 1 hari

dengan jumlah kasus 45 orang, 25(55,6%) orang infeksi ringan, 17(37,8%) orang

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
infeksi sedang dan 3(6,7%) orang infeksi berat, terjadi konversi setelah pengobatan

pada golongan infeksi ringan, sembuh 21(46,7%) orang dan 4(8,9%) orang masih

infeksi ringan, pada golongan infeksi sedang sembuh 5(11,1%) orang, infeksi ringan

9(20%) orang dan yang masih infeksi sedang 3(6,7%) orang, sedangkan golongan

infeksi berat tidak dijumpai kasus yang sembuh, 3(6,7%) orang menjadi infeksi

sedang.

Pada kelompok pemberian obat 2 hari dengan jumlah kasus 53 orang,

41(77,4%) orang infeksi ringan ringan, 12(22,6%) orang infeksi sedang dan tidak

ada infeksi berat, terjadi konversi setelah pengobatan, pada golongan infeksi ringan

29(54,7%) orang sembuh dan 12(22,6%) orang masih tetap infeksi ringan, pada

golongan infeksi sedang 1(1,9%) orang sembuh dan 11(20,8%) orang masih tetap

infeksi sedang.

Pada kelompok pemberian obat 3 hari dengan jumlah kasus 67 orang,

46(68,7%) orang infeksi ringan, 18(26,9%) orang infeksi sedang dan 3(4,5%) orang

infeksi berat, terjadi konversi setelah pengobatan, pada golongan infeksi ringan

44(65,7%) orang menjadi sembuh dan 2(3,0%) orang menjadi infeksi ringan, pada

golongan infeksi sedang 5(7,5%) orang menjadi sembuh dan 13(19,4%) orang

menjadi infeksi ringan, sedangkan pada golongan infeksi berat 1(1,5%) orang

sembuh, 2(3,0%) orang menjadi infeksi ringan (Tabel 6).

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
4.2. Pembahasan

Dari tabel-1 dapat kita lihat prevalensi cacing cambuk sebesar 63,37% ,

berbeda dengan hasil yang diperoleh Subahar R dkk pada tahun 1996 sebesar

79,64%. Untuk infeksi cacing gelang peneliti mendapatkan prevalensi cacing gelang

sebesar 46,52%, lebih rendah dari yang didapatkan oleh Subahar R dkk pada tahun

1996 sebesar 59,60%. Secara garis besar peneliti mendapatkan prevalensi cacing

usus yang lebih rendah dibandingkan peneliti sebelumnya. Hal ini dimungkinkan

oleh karena dari waktu kewaktu bertambahnya pengetahuan masyarakat akan

kesehatan, penyakit cacing dan adanya program pengobatan cacing pada anak

sekolah.

Cacing gelang dan cacing cambuk mempunyai cara infeksi dan temperatur

optimal perkembangan biakan yang hampir sama, sehingga sering terjadi infeksi

yang bersamaan pada penderita dan prevalensi yang hampir sama. Dari hasil

penelitian yang dilakukan pada anak sekolah dasar SD Negeri No.067240

kecamatan Medan Tembung dijumpai prevalensi cacing cambuk lebih tinggi dari

prevalensi cacing gelang, hal ini dimungkinkan oleh karena adanya program

pemerintah memberikan obat cacing secara berkala pada murid sekolah dasar

dengan memakai sediaan obat cacing pyrantelpamoat selama 1 hari, seperti kita

ketahui cacing cambuk kurang sensitif terhadap preparat pyranthelpamoat.

Infeksi cacing tambang yang dijumpai pada murid sekolah dasar di kecamatan

Medan Tembung sangat rendah (0,53%), hal ini dapat dimungkinkan karena

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
lingkungan tempat tinggal dan tempat bermain anak murid yang sebagian besar

terdiri dari lantai semen atau tanah yang padat, kurang sesuai untuk perkembang

biakan larva cacing tambang. Demikian juga halnya dengan perilaku murid dalam

kehidupan sehari-hari yang selalu memakai alas kaki, sulit untuk terjadinya infeksi

cacing tambang melalui kulit.

Dari penelitian ini kita jumpai adanya infeksi campuran cacing gelang dan

cacing cambuk dengan prevalensi yang tinggi (36,33 %). Hal ini dimungkinkan oleh

karena kedua cacing ini mempunyai sifat yang hampir sama baik cara infeksi atau

temperatur optimal perkembangbiakan.

Jumlah pria dan wanita yang ikut dalam tiap kelompok pemberian obat tidak

ada perbedaan bermakna. Hal ini terjadi hanya secara kebetulan, dikarenakan

pengambilan sampel secara acak (Tabel 2).

Dari pengamatan terlihat bahwa murid yang duduk di kelas enam hanya

sedikit sekali (8 orang), hal ini dikarenakan waktu pengambilan sampel berdekatan

dengan masa ujian nasional sekolah dasar, pengambilan tinja pertama sebelum ujian

nasional sedangkan pengambilan tinja yang kedua setelah ujian nasional, sehingga

sedikit murid yang memberikan tinja untuk pemeriksaan kedua (Tabel 2).

Umur rata-rata murid yang menjadi peserta penelitian untuk kelompok

pemberian obat 1 hari 9,86 + 1,48 tahun, kelompok pemberian obat 2 hari 8,12 +
U U U U

1,34 tahun dan kelompok pemberian obat selama 3 hari 8,96 + 1,39 tahun. Ada U U

perbedaan bermakna umur rata-rata kelompok pemberian obat 1 hari dengan umur

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari, tetapi tidak ada perbedaan bermakna

umur rata-rata antara kelompok pemberian obat 1 hari dengan kelompok pemberian

3 hari. Sedangkan umur rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari ada perbedaan

bermakna dengan umur rata-rata kelompok pemberian obat 3 hari (Tabel 3).

Berat badan rata-rata murid yang menjadi peserta penelitian untuk kelompok

pemberian obat 1 hari 25,57 + 7,27 kg, kelompok pemberian obat 2 hari 19,69 +
U U U U

3,79 kg dan kelompok pemberian obat selama 3 hari 24,05 + 5,29 kg. Ada U U

perbedaan bermakna berat badan rata-rata kelompok pemberian obat 1 hari dengan

berat badan rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari, tetapi tidak ada perbedaan

bermakna berat badan rata-rata antara kelompok pemberian obat 1 hari dengan

kelompok pemberian 3 hari. Sedangkan berat badan rata-rata kelompok pemberian

obat 2 hari ada perbedaan bermakna dengan berat badan rata-rata kelompok

pemberian obat 3 hari (Tabel 3).

Tinggi badan rata-rata murid yang menjadi peserta penelitian untuk

kelompok pemberian obat 1 hari 1,30 + 0,09 meter, kelompok pemberian obat 2 hari
U U

1,21 + 0,08 meter dan kelompok pemberian obat selama 3 hari 1,30 + 0,09 meter.
U U U U

Ada perbedaan bermakna tinggi badan rata-rata kelompok pemberian obat 1 hari

dengan tinggi badan rata-rata kelompok pemberian obat 2 hari, tetapi tidak ada

perbedaan bermakna tinggi badan rata-rata antara kelompok pemberian obat 1 hari

dengan kelompok pemberian 3 hari. Sedangkan tinggi badan rata-rata kelompok

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
pemberian obat 2 hari ada perbedaan bermakna dengan tinggi badan rata-rata

kelompok pemberian obat 3 hari (Tabel 3).

Adanya perbedaan bermakna umur rata-rata, berat badan rata-rata dan tinggi

badan rata-rata antara kelompok pemberian obat 1 hari dengan pemberian obat 2

hari, tapi tidak berbeda bermakna dengan kelompok pemberian obat 3

hari(p=0,0001) dikarenakan kelompok pemberian obat selama 1 hari dan pemberian

obat 3 hari didominasi peserta murid kelas empat dan kelas lima, sedangkan

kelompok pemberian obat selama 2 hari didominasi oleh peserta murid kelas satu

dan kelas dua. Untuk jumlah rata-rata telur sebelum pengobatan pada ketiga

kelompok pengobatan tidak ada perbedaan bermakna secara statistik (p=0,168)

(Tabel 3).

Intensitas infeksi cacing kelompok pemberian obat sebelum pengobatan

terlihat pada kelompok pemberian obat 1 hari terdapat 25(22,3%) orang dengan

infeksi ringan, 17(36,2%) orang infeksi sedang dan 3(50,0 %) orang infeksi berat.

Pada kelompok pemberian obat 2 hari terdiri dari 41(36,6 %) orang dengan infeksi

ringan, 12(25,5%) orang dengan infeksi sedang dan tidak dijumpai infeksi berat.

Sedangkan pada kelompok pemberian obat 3 hari terdiri dari 46(41,1%) orang

dengan infeksi ringan, 18(38,3%) orang dengan infeksi sedang dan 3(50,0 %) orang

dengan intensitas berat. Secara keseluruhan intensitas infeksi ringan mempunyai

jumlah yang terbesar, yaitu 112 orang, intensitas sedang sebanyak 47 orang dan

intensitas berat hanya 6 orang dari jumlah total 165 orang. Secara statistik tidak ada

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
perbedaan bermakna dari jumlah tiap golongan intensitas pada setiap kelompok

pemberian obat ( p= 0,137) (Tabel 4).

Jumlah telur rata-rata pergram tinja pada murid yang menjadi peserta

penelitian untuk kelompok pemberian obat 1 hari, kelompok pemberian obat 2 hari,

dan kelompok pemberian obat selama 3 hari terjadi penurunan yang signifikan

setelah pemberian obat (p= 0,001), baik untuk golongan infeksi berat, sedang

ataupun infeksi ringan.Dari perhitungan ERR yang didapat maka untuk kelompok

pengobatan 1 hari, intensitas ringan ERR = 97,28%, intensitas sedang ERR =

82,67%, dan untuk intensitas berat ERR = 68,30 %. Untuk kelompok pemberian

obat 2 hari, intensitas ringan ERR = 95,71%, intensitas sedang ERR = 88,50%.

Untuk kelompok pemberian obat 3 hari, intensitas ringan ERR = 99,64%, intensitas

sedang ERR = 98,14 %, dan intensitas berat ERR = 98,49 %. Dari pengamatan

penurunan jumlah rata-rata telur cacing akibat pengobatan, maka ERR tinggi diatas

90% pada kelompok pemberian obat 3 hari baik untuk infeksi ringan, sedang

ataupun infeksi berat. Sedangkan untuk pemberian obat 1 hari dan 2 hari ERR tinggi

hanya untuk intensitas ringan, sedangkan untuk intensitas sedang dan intensitas

berat ERR masih rendah ( dibawah 90 %) (Tabel 5).

Angka kesembuhan (Cure Rate) akibat pengobatan pada kelompok

pengobatan 1 hari untuk intensitas ringan sebesar CR = 84,0%, intensitas sedang CR

= 29,41%, dan intensitas berat CR = 0,0 %. Angka kesembuhan (CR) akibat

pengobatan pada kelompok pengobatan 2 hari untuk intensitas ringan sebesar CR =

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
70,73 %, intensitas sedang CR = 8,30 %, Angka kesembuhan (CR) akibat

pengobatan pada kelompok pengobatan 3 hari untuk intensitas ringan sebesar CR =

95,65 %%, intensitas sedang CR = 27,78 % dan intensitas berat CR = 33,3 %.

Dari angka kesembuhan (CR) terlihat, nilai tertinggi yang mencapai diatas

90 % adalah pada pengobatan 3 hari pada intensitas infeksi ringan, sedangkan untuk

intensitas infeksi sedang dan berat nilai angka kesembuhan(CR) rendah baik pada

kelompok pemberian obat 1 hari, 2 hari dan 3 hari. Nilai angka kesembuhan pada

kelompok pemberian obat 2 hari untuk intensitas sedang lebih rendah dibandingkan

nilai angka kesembuhan pada kelompok pemberian obat 1 hari intensitas sedang, hal

ini kemungkinan disebabkan adanya kesalahan tehnis dilapangan, seperti adanya

beberapa murid makan dirumah sebelum minum obat di sekolah walaupun sudah

diberitahu oleh peneliti untuk tidak sarapan di rumah (Tabel 6).

Dibandingkan dengan penelitian terdahulu, peneliti mendapatkan Cure Rate

untuk pemberian obat 1 hari sebesar 55,6%, lebih rendah dari penelitian

V.Y.Belizario dkk, tahun 2003 sebesar 69,7 % dan M.Legesse dkk, tahun 2004

sebesar 69,8 %. Tetapi bila dibandingkan dengan penelitian V.J.Adam dkk tahun

2004 di Afrika Selatan sebesar 23 % untuk pengobatan albendazole dosis sekali

sehari. Ada perbedaan angka yang jauh berbeda angka penyembuhan yang

didapatkan V J Adam dkk dengan hasil yang didapat oleh peneliti dan peneliti

terdahulu, hal ini dapat terjadi oleh perbedaan tehnis dilapangan

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Dari hasil penelitian yang didapat pada ketiga kelompok pemberian obat,

pemberian obat selama 1 hari dan 2 hari mempunyai ERR yang tinggi untuk semua

tingkat intensitas infeksi, tetapi mempunyai angka CR yang rendah terutama untuk

intensitas infeksi sedang dan intensitas berat. Sedangkan untuk kelompok pemberian

obat tiga hari dengan ERR mencapai 99,64 % dan Cure Rate 95,65 % untuk infeksi

intensitas ringan, diharapkan dapat efektif untuk menanggulangi infeksi cacing

cambuk dengan intensitas ringan. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Sirivichayakul C dkk, tahun 2003 yang menyarankan pemakaian

Albendazole selama 3 hari untuk menanggulangi infeksi cacing cambuk intensitas

ringan, sedangkan untuk infeksi berat diperlukan pengobatan selama 5 hari hingga 7

hari.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1.Pemakaian albendazole dosis 400 mg sehari selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari

dapat menurunkan intensitas infeksi secara signifikan.

2.Pemakaian obat cacing albendazole dosis 400 mg sekali sehari selama 3 hari

hanya efektif untuk pengobatan trikuriasis dengan intensitas ringan karena

mempunyai Cure Rate dan ERR tinggi.

3.Dijumpai adanya efek samping obat pada 2 orang murid (0,73%) dan ringan

berupa sakit kepala yang timbul pada hari ketiga pemberian obat, dan hilang

dalam 1 hari tanpa diberi pengobatan.

5.2. Saran

Perlu penelitian lanjutan dengan dosis dan lama pemakaian yang berbeda

untuk mencari dosis efektif dalam menanggulangi infeksi cacing cambuk

dengan intensitas sedang dan intensitas berat untuk penyempurnaan penelitian

ini.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA

Adams,V.J.; Lombard,C,J,; Dhansay,M,A,; Markus,M,B,; Fincham,J,E,; 2004;


Efficacy of albendazole against whipworm Trihuris trichiura a randomised
controlled trial; South African Medical Journal; 94(12): 972 976

Beaver P C, Jung R C, Eddie Wayne Cupp; 1984; Clinical Parasitology; Lea &
Febigeer; Philadelphia; 9 tn Edition; p. 240 245

Bertram G.Katzung . 2004. Farmakologi Dasar dan Klinis, Bagian Farmakologi


Fakultas Kedokteran Universitas Erlangga, Penerbit Salemba Medika, Mc
Graw Hill, edisi 8, Hal. 261 269

Brown,H.W. 1979. Dasar Parasitologi Klinik , Edisi ke-3, Penerbit Gramedia


Jakarta Hal. 183 189

Cox, F,E,G ; 1994; Modern Parasitology; 2 nd Edition; Blackwell Scientific


Publication; pg. 225 227

Faust Ernest C.; Russel Paul F; Graig and Faust; 1965; Clinical Parasitology ;
Phladelphia ; Lea & Fabiger ; Seventh edition , ; p. 354 365

Gandahusada, S; Ilahude, Herry D; Pribadi , W; 1998 ; Parasitologi


Kedokteran; Edisi ketiga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; . Hal
.20 - 23

Goodman G A; 1996; The Pharmacological Basis of Therapeutics; Mc Grow-Hill;


International Edition; ninth edition; p. 1012 - 1015

Legesse, M; Erko, B; Medhin,G ; 2004; Comparative efficacy of Albendazole and


three brands of mebendazole in the treatment of ascariasis and
trichuriasis; Easth African Medical Journal; 81(3) : 134 138

Markell E. K; John D. T. , Krotoski W. A. 1999. Medical Parasitology,


Philadelphia, Pennsylvania ,19106, Eighth edition, p. 267 293

Miyazaki I, ; 1991; An Illustrated Book of Helminthic Zoonoses; Shukosha Printing


Fukuoka, Jepang; First edition; p 442 445

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Montresor,S ; Crompton,D.W.T.; Hall, Brundy,D.A.P.; Savioli,L; 1998;
Guideline for the evaluation of soil-transmitted helminth and
Schistosomiasis at community level . WHO / CTD / SIP / 98.1

Pratiknya A W; 2001; Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran & Kesehatan


; PT Raja Grafindo Persada;Jakarta;Edisi1;hal.117 163

Sasongko A. 1996. Program pemberantasan cacingan di sekolah- sekolah dasar


DKI Jakarta 1987-1995. Dalam: Seminar Parasitologi Nasional VIII dan
Kongres P4I VII, Medan;:2-3 sekolah dasar DKIJakarta 1987-1995. Dalam:
Seminar Parasitologi Nasional VIII dan Kongres P4I VII, Medan;:2-3

Siregar, C ; 2005; Pengaruh Albendazole Pada Pertumbuhan Fisik Anak


Penderita Infeksi Cacing Usus yang Ditularkan Melalui Tanah; Thesis;
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara; Medan

Sirivichayakul C, Pojjoen-anant C, Wisetsing P, Praevanit R, Chantavanish P,


Limkittikal K; 2003; The effectiveness of 3, 5 or 7 days of albendazole for
the treatment of Trichuris trichiura infection; Ann trop Med Parasitolo,
97(8): 647-53

Subahar R; Mahfudin H; Ismid IS. 1995.Pendidikan dan pengetahuan orangtua


murid sehubungan dengan upaya pemberantasan penyakit cacing usus di
Duren Sawit Jakarta Timur. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia;:4-21.

V.Y.Belizario; M.E.Amarillo; W.U.de Leon; et al . 2003 . A comparison of the


efficacy of single dose of Albendazole, Ivermectin, and Diethylcarba mazine
alone or in combinations against Ascaris and Trichuris spp., World Health
Organization Bulletin of the World Health Organization; 81 , 1; Proquest
Medical Library, pg. 35

Zaman, V; 1997; Atlas Parasitologi Kedokteran; Edisi-II , Penerbit Hypokrates;


Jakarta; Alih bahasa: dr.Chairil Anwar, drs.med.Yandi Mursal; hal.200

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
NPar Tests (Obat 1)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlah telur Jumlah telur


cacing cacing
pergram tinja pergram tinja
Berat Tinggi Body mass sebelum setelah
Umur (tahun) bdan (Kg) badan (cm) index pengobatan pengobatan
N 45 45 45 45 45 45
Normal Parameters a,b Mean 9.856 25.567 1.3038 14.7416 1276.36 246.76
Std. Deviation 1.4795 7.2665 .09003 2.44052 1435.660 554.448
Most Extreme Absolute .138 .155 .098 .137 .243 .362
Differences Positive .087 .155 .098 .137 .243 .362
Negative -.138 -.073 -.063 -.056 -.210 -.328
Kolmogorov-Smirnov Z .928 1.041 .655 .917 1.633 2.425
Asymp. Sig. (2-tailed) .355 .229 .784 .369 .010 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

NPar Tests (obat 2)


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlah telur Jumlah telur


cacing cacing
pergram tinja pergram tinja
Berat Tinggi Body mass sebelum setelah
Umur (tahun) bdan (Kg) badan (cm) index pengobatan pengobatan
N 53 53 53 53 53 53
Normal Parameters a,b Mean 8.123 19.689 1.2104 13.3798 789.06 70.19
Std. Deviation 1.3370 3.7930 .07901 1.73855 896.328 165.599
Most Extreme Absolute .177 .157 .092 .080 .219 .365
Differences Positive .177 .157 .092 .080 .219 .365
Negative -.125 -.090 -.061 -.061 -.212 -.336
Kolmogorov-Smirnov Z 1.287 1.143 .672 .581 1.595 2.654
Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .147 .757 .889 .012 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

NPar Tests (obat 3)


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Jumlah telur Jumlah telur


cacing cacing
pergram tinja pergram tinja
Berat Tinggi Body mass sebelum setelah
Umur (tahun) bdan (Kg) badan (cm) index pengobatan pengobatan
N 67 67 67 67 67 67
Normal Parameters a,b Mean 9.679 24.052 1.3004 14.0533 993.61 15.76
Std. Deviation 1.3945 5.2902 .08691 1.78159 1389.387 34.083
Most Extreme Absolute .173 .058 .076 .073 .243 .424
Differences Positive .125 .058 .076 .073 .238 .424
Negative -.173 -.044 -.064 -.043 -.243 -.322
Kolmogorov-Smirnov Z 1.417 .474 .618 .599 1.986 3.474
Asymp. Sig. (2-tailed) .036 .978 .839 .866 .001 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Crosstabs
Kelas * Kelompok pemberian obat
Crosstab

Kelompok pemberian obat


Pemberian 1 Pemberian 2 Pemberian 3
hari hari hari Total
Kelas Kelas I Count 4 12 6 22
Expected Count 6.0 7.1 8.9 22.0
% within Kelas 18.2% 54.5% 27.3% 100.0%
% within Kelompok
8.9% 22.6% 9.0% 13.3%
pemberian obat
% of Total 2.4% 7.3% 3.6% 13.3%
Kelas II Count 3 20 13 36
Expected Count 9.8 11.6 14.6 36.0
% within Kelas 8.3% 55.6% 36.1% 100.0%
% within Kelompok
6.7% 37.7% 19.4% 21.8%
pemberian obat
% of Total 1.8% 12.1% 7.9% 21.8%
Kelas III Count 5 11 9 25
Expected Count 6.8 8.0 10.2 25.0
% within Kelas 20.0% 44.0% 36.0% 100.0%
% within Kelompok
11.1% 20.8% 13.4% 15.2%
pemberian obat
% of Total 3.0% 6.7% 5.5% 15.2%
Kelas IV Count 18 6 18 42
Expected Count 11.5 13.5 17.1 42.0
% within Kelas 42.9% 14.3% 42.9% 100.0%
% within Kelompok
40.0% 11.3% 26.9% 25.5%
pemberian obat
% of Total 10.9% 3.6% 10.9% 25.5%
Kelas V Count 10 3 19 32
Expected Count 8.7 10.3 13.0 32.0
% within Kelas 31.3% 9.4% 59.4% 100.0%
% within Kelompok
22.2% 5.7% 28.4% 19.4%
pemberian obat
% of Total 6.1% 1.8% 11.5% 19.4%
Kelas VI Count 5 1 2 8
Expected Count 2.2 2.6 3.2 8.0
% within Kelas 62.5% 12.5% 25.0% 100.0%
% within Kelompok
11.1% 1.9% 3.0% 4.8%
pemberian obat
% of Total 3.0% .6% 1.2% 4.8%
Total Count 45 53 67 165
Expected Count 45.0 53.0 67.0 165.0
% within Kelas 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%
% within Kelompok
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pemberian obat
% of Total 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 39.003a 10 .000
Likelihood Ratio 40.821 10 .000
Linear-by-Linear
.583 1 .445
Association
N of Valid Cases 165
a. 3 cells (16.7%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 2.18.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Kelas * Kelompok pemberian obat
Crosstab

Kelompok pemberian obat


Pemberian 1 Pemberian 2 Pemberian 3
hari hari hari Total
Kelas Kelas I-III Count 12 43 28 83
Expected Count 22.6 26.7 33.7 83.0
% within Kelas 14.5% 51.8% 33.7% 100.0%
% within Kelompok
26.7% 81.1% 41.8% 50.3%
pemberian obat
% of Total 7.3% 26.1% 17.0% 50.3%
Kelas IV-VI Count 33 10 39 82
Expected Count 22.4 26.3 33.3 82.0
% within Kelas 40.2% 12.2% 47.6% 100.0%
% within Kelompok
73.3% 18.9% 58.2% 49.7%
pemberian obat
% of Total 20.0% 6.1% 23.6% 49.7%
Total Count 45 53 67 165
Expected Count 45.0 53.0 67.0 165.0
% within Kelas 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%
% within Kelompok
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pemberian obat
% of Total 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 32.148a 2 .000
Likelihood Ratio 34.137 2 .000
Linear-by-Linear
.887 1 .346
Association
N of Valid Cases 165
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 22.36.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Jenis kelamin * Kelompok pemberian obat
Crosstab

Kelompok pemberian obat


Pemberian 1 Pemberian 2 Pemberian 3
hari hari hari Total
Jenis kelamin Wanita Count 22 23 34 79
Expected Count 21.5 25.4 32.1 79.0
% within Jenis kelamin 27.8% 29.1% 43.0% 100.0%
% within Kelompok
48.9% 43.4% 50.7% 47.9%
pemberian obat
% of Total 13.3% 13.9% 20.6% 47.9%
Pria Count 23 30 33 86
Expected Count 23.5 27.6 34.9 86.0
% within Jenis kelamin 26.7% 34.9% 38.4% 100.0%
% within Kelompok
51.1% 56.6% 49.3% 52.1%
pemberian obat
% of Total 13.9% 18.2% 20.0% 52.1%
Total Count 45 53 67 165
Expected Count 45.0 53.0 67.0 165.0
% within Jenis kelamin 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%
% within Kelompok
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pemberian obat
% of Total 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square .666a 2 .717
Likelihood Ratio .667 2 .716
Linear-by-Linear
.079 1 .779
Association
N of Valid Cases 165
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 21.55.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Intensitas infeksi sebelum pengobatan * Kelompok
pemberian obat
Crosstab

Kelompok pemberian obat


Pemberian 1 Pemberian 2 Pemberian 3
hari hari hari Total
Intensitas Ringan (1-999 telur/gr) Count 25 41 46 112
infeksi sebelum Expected Count 30.5 36.0 45.5 112.0
pengobatan % within Intensitas infeksi
22.3% 36.6% 41.1% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Kelompok
55.6% 77.4% 68.7% 67.9%
pemberian obat
% of Total 15.2% 24.8% 27.9% 67.9%
Sedang(1000-4999 Count 17 12 18 47
telur/gr) Expected Count 12.8 15.1 19.1 47.0
% within Intensitas infeksi
36.2% 25.5% 38.3% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Kelompok
37.8% 22.6% 26.9% 28.5%
pemberian obat
% of Total 10.3% 7.3% 10.9% 28.5%
Berat (>= 5000 telur/gr) Count 3 0 3 6
Expected Count 1.6 1.9 2.4 6.0
% within Intensitas infeksi
50.0% .0% 50.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Kelompok
6.7% .0% 4.5% 3.6%
pemberian obat
% of Total 1.8% .0% 1.8% 3.6%
Total Count 45 53 67 165
Expected Count 45.0 53.0 67.0 165.0
% within Intensitas infeksi
27.3% 32.1% 40.6% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Kelompok
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pemberian obat
% of Total 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 6.970a 4 .137
Likelihood Ratio 8.619 4 .071
Linear-by-Linear
1.421 1 .233
Association
N of Valid Cases 165
a. 3 cells (33.3%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.64.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Intensitas infeksi setelah pengobatan * Kelompok pemberian
obat
Crosstab

Kelompok pemberian obat


Pemberian 1 Pemberian 2 Pemberian 3
hari hari hari Total
Intensitas infeksi Ringan (1-999 telur/gr) Count 39 53 67 159
setelah pengobatan Expected Count 43.4 51.1 64.6 159.0
% within Intensitas infeksi
24.5% 33.3% 42.1% 100.0%
setelah pengobatan
% within Kelompok
86.7% 100.0% 100.0% 96.4%
pemberian obat
% of Total 23.6% 32.1% 40.6% 96.4%
Sedang(1000-4999 Count 6 0 0 6
telur/gr) Expected Count 1.6 1.9 2.4 6.0
% within Intensitas infeksi
100.0% .0% .0% 100.0%
setelah pengobatan
% within Kelompok
13.3% .0% .0% 3.6%
pemberian obat
% of Total 3.6% .0% .0% 3.6%
Total Count 45 53 67 165
Expected Count 45.0 53.0 67.0 165.0
% within Intensitas infeksi
27.3% 32.1% 40.6% 100.0%
setelah pengobatan
% within Kelompok
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pemberian obat
% of Total 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 16.604a 2 .000
Likelihood Ratio 16.209 2 .000
Linear-by-Linear
12.026 1 .001
Association
N of Valid Cases 165
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 1.64.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Sembuh * Kelompok pemberian obat

Crosstab

Kelompok pemberian obat


Pemberian 1 Pemberian 2 Pemberian 3
hari hari hari Total
Sembuh Sembuh Count 24 30 50 104
Expected Count 28.4 33.4 42.2 104.0
% within Sembuh 23.1% 28.8% 48.1% 100.0%
% within Kelompok
53.3% 56.6% 74.6% 63.0%
pemberian obat
% of Total 14.5% 18.2% 30.3% 63.0%
Belum sembuh Count 21 23 17 61
Expected Count 16.6 19.6 24.8 61.0
% within Sembuh 34.4% 37.7% 27.9% 100.0%
% within Kelompok
46.7% 43.4% 25.4% 37.0%
pemberian obat
% of Total 12.7% 13.9% 10.3% 37.0%
Total Count 45 53 67 165
Expected Count 45.0 53.0 67.0 165.0
% within Sembuh 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%
% within Kelompok
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pemberian obat
% of Total 27.3% 32.1% 40.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 6.622a 2 .036
Likelihood Ratio 6.775 2 .034
Linear-by-Linear
5.757 1 .016
Association
N of Valid Cases 165
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 16.64.

Oneway
Descriptives

Umur (tahun)
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Pemberian 1 hari 45 9.856 1.4795 .2205 9.411 10.300 6.0 13.0
Pemberian 2 hari 53 8.123 1.3370 .1837 7.754 8.491 6.0 12.0
Pemberian 3 hari 67 9.679 1.3945 .1704 9.339 10.019 6.5 13.0
Total 165 9.227 1.5883 .1236 8.983 9.471 6.0 13.0

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Test of Homogeneity of Variances

Umur (tahun)
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.063 2 162 .939

ANOVA

Umur (tahun)
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 96.113 2 48.056 24.511 .000
Within Groups 317.615 162 1.961
Total 413.727 164

Post Hoc Tests


Multiple Comparisons

Dependent Variable: Umur (tahun)


LSD

Mean
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference 95% Confidence Interval
pemberian obat pemberian obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari 1.733* .2838 .000 1.172 2.293
Pemberian 3 hari .176 .2699 .514 -.356 .709
Pemberian 2 hari Pemberian 1 hari -1.733* .2838 .000 -2.293 -1.172
Pemberian 3 hari -1.556* .2574 .000 -2.065 -1.048
Pemberian 3 hari Pemberian 1 hari -.176 .2699 .514 -.709 .356
Pemberian 2 hari 1.556* .2574 .000 1.048 2.065
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Means Plots
10.0

9.5

9.0
Mean of Umur (tahun)

8.5

8.0
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari Pemberian 3 hari

Kelompok pemberian obat

Oneway
Descriptives

Berat bdan (Kg)


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Pemberian 1 hari 45 25.567 7.2665 1.0832 23.384 27.750 15.0 45.0
Pemberian 2 hari 53 19.689 3.7930 .5210 18.643 20.734 14.5 29.5
Pemberian 3 hari 67 24.052 5.2902 .6463 22.762 25.343 14.5 35.5
Total 165 23.064 5.9825 .4657 22.144 23.983 14.5 45.0

Test of Homogeneity of Variances

Berat bdan (Kg)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4.976 2 162 .008

ANOVA

Berat bdan (Kg)


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 951.101 2 475.551 15.663 .000
Within Groups 4918.480 162 30.361
Total 5869.582 164

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Berat bdan (Kg)


LSD

Mean
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference 95% Confidence Interval
pemberian obat pemberian obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari 5.878* 1.1169 .000 3.672 8.084
Pemberian 3 hari 1.514 1.0620 .156 -.583 3.612
Pemberian 2 hari Pemberian 1 hari -5.878* 1.1169 .000 -8.084 -3.672
Pemberian 3 hari -4.364* 1.0129 .000 -6.364 -2.363
Pemberian 3 hari Pemberian 1 hari -1.514 1.0620 .156 -3.612 .583
Pemberian 2 hari 4.364* 1.0129 .000 2.363 6.364
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Means Plots
26

25

24

23
Mean of Berat bdan (Kg)

22

21

20

19
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari Pemberian 3 hari

Kelompok pemberian obat

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
NPar Tests
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Kelompok N Mean Rank
Berat bdan (Kg) Pemberian 1 hari 45 100.02
Pemberian 2 hari 53 54.80
Pemberian 3 hari 67 93.87
Total 165

Test Statisticsa,b

Berat
bdan (Kg)
Chi-Square 27.684
df 2
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok pemberian obat

Oneway
Descriptives

Tinggi badan (cm)


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Pemberian 1 hari 45 1.3038 .09003 .01342 1.2767 1.3308 1.11 1.49
Pemberian 2 hari 53 1.2104 .07901 .01085 1.1886 1.2322 1.06 1.45
Pemberian 3 hari 67 1.3004 .08691 .01062 1.2792 1.3216 1.12 1.59
Total 165 1.2724 .09502 .00740 1.2578 1.2870 1.06 1.59

Test of Homogeneity of Variances

Tinggi badan (cm)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.280 2 162 .756

ANOVA

Tinggi badan (cm)


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups .301 2 .150 20.659 .000
Within Groups 1.180 162 .007
Total 1.481 164

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Tinggi badan (cm)


LSD

Mean
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference 95% Confidence Interval
pemberian obat pemberian obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari .0934* .01730 .000 .0592 .1276
Pemberian 3 hari .0033 .01645 .840 -.0291 .0358
Pemberian 2 hari Pemberian 1 hari -.0934* .01730 .000 -.1276 -.0592
Pemberian 3 hari -.0901* .01569 .000 -.1210 -.0591
Pemberian 3 hari Pemberian 1 hari -.0033 .01645 .840 -.0358 .0291
Pemberian 2 hari .0901* .01569 .000 .0591 .1210
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Means Plots
1.32

1.30

1.28
Mean of Tinggi badan (cm)

1.26

1.24

1.22

1.20
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari Pemberian 3 hari

Kelompok pemberian obat

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Oneway
Descriptives

Body mass index


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Pemberian 1 hari 45 14.7416 2.44052 .36381 14.0083 15.4748 10.75 21.63
Pemberian 2 hari 53 13.3798 1.73855 .23881 12.9006 13.8590 10.24 17.84
Pemberian 3 hari 67 14.0533 1.78159 .21766 13.6187 14.4878 10.62 18.92
Total 165 14.0247 2.02718 .15782 13.7131 14.3363 10.24 21.63

Test of Homogeneity of Variances

Body mass index


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.194 2 162 .306

ANOVA

Body mass index


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 45.221 2 22.611 5.826 .004
Within Groups 628.731 162 3.881
Total 673.952 164

Post Hoc Tests


Multiple Comparisons

Dependent Variable: Body mass index


LSD

Mean
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference 95% Confidence Interval
pemberian obat pemberian obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari 1.3617* .39934 .001 .5732 2.1503
Pemberian 3 hari .6883 .37970 .072 -.0615 1.4381
Pemberian 2 hari Pemberian 1 hari -1.3617* .39934 .001 -2.1503 -.5732
Pemberian 3 hari -.6735 .36215 .065 -1.3886 .0417
Pemberian 3 hari Pemberian 1 hari -.6883 .37970 .072 -1.4381 .0615
Pemberian 2 hari .6735 .36215 .065 -.0417 1.3886
*. The mean difference is significant at the .05 level.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Means Plots
15.0

14.8

14.6

14.4

14.2
Mean of Body mass index

14.0

13.8

13.6

13.4

13.2
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari Pemberian 3 hari

Kelompok pemberian obat

Oneway
Descriptives

Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Pemberian 1 hari 45 1276.36 1435.660 214.015 845.04 1707.68 120 5832
Pemberian 2 hari 53 789.06 896.328 123.120 542.00 1036.12 72 3792
Pemberian 3 hari 67 993.61 1389.387 169.741 654.71 1332.51 24 5304
Total 165 1005.02 1272.759 99.084 809.37 1200.66 24 5832

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.613 2 162 .076

ANOVA

Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5793684 2 2896841.947 1.806 .168
Within Groups 2.60E+08 162 1604150.327
Total 2.66E+08 164

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons

Dependent Variable: Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


LSD

Mean
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference 95% Confidence Interval
pemberian obat pemberian obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari 487.30 256.739 .059 -19.69 994.28
Pemberian 3 hari 282.74 244.111 .248 -199.31 764.79
Pemberian 2 hari Pemberian 1 hari -487.30 256.739 .059 -994.28 19.69
Pemberian 3 hari -204.56 232.829 .381 -664.33 255.22
Pemberian 3 hari Pemberian 1 hari -282.74 244.111 .248 -764.79 199.31
Pemberian 2 hari 204.56 232.829 .381 -255.22 664.33

Means Plots
Mean of Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum

1400

1300

1200

1100

1000

900

800

700
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari Pemberian 3 hari

Kelompok pemberian obat

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
NPar Tests (obat 1)
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Jumlah telur cacing Negative Ranks 44a 22.50 990.00
pergram tinja setelah Positive Ranks 0b .00 .00
pengobatan - Jumlah
telur cacing pergram tinja Ties 1c
sebelum pengobatan Total 45
a. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan < Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan
b. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan > Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan
c. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan = Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan

Test Statisticsb

Jumlah telur
cacing
pergram tinja
setelah
pengobatan -
Jumlah telur
cacing
pergram tinja
sebelum
pengobatan
Z -5.778a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Intensitas infeksi
sebelum pengobatan
45 100.0% 0 .0% 45 100.0%
* Intensitas infeksi
setelah pengobatan

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Intensitas infeksi sebelum pengobatan * Intensitas infeksi setelah pengobatan Crosstabulation

Intensitas infeksi setelah


pengobatan
Ringan
(1-999 Sedang(1000-
telur/gr) 4999 telur/gr) Total
Intensitas Ringan (1-999 telur/gr) Count 25 0 25
infeksi sebelum Expected Count 21.7 3.3 25.0
pengobatan % within Intensitas infeksi
100.0% .0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
64.1% .0% 55.6%
setelah pengobatan
% of Total 55.6% .0% 55.6%
Sedang(1000-4999 Count 14 3 17
telur/gr) Expected Count 14.7 2.3 17.0
% within Intensitas infeksi
82.4% 17.6% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
35.9% 50.0% 37.8%
setelah pengobatan
% of Total 31.1% 6.7% 37.8%
Berat (>= 5000 telur/gr) Count 0 3 3
Expected Count 2.6 .4 3.0
% within Intensitas infeksi
.0% 100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
.0% 50.0% 6.7%
setelah pengobatan
% of Total .0% 6.7% 6.7%
Total Count 39 6 45
Expected Count 39.0 6.0 45.0
% within Intensitas infeksi
86.7% 13.3% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0% 100.0%
setelah pengobatan
% of Total 86.7% 13.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided)
Pearson Chi-Square 23.620a 2 .000
Likelihood Ratio 19.497 2 .000
Linear-by-Linear
17.274 1 .000
Association
McNemar Test .b
N of Valid Cases 45
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .40.
b. Computed only for a PxP table, where P must be greater than 1.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
NPar Tests (obat 2)
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Jumlah telur cacing Negative Ranks 53a 27.00 1431.00
pergram tinja setelah Positive Ranks 0b .00 .00
pengobatan - Jumlah
telur cacing pergram tinja Ties 0c
sebelum pengobatan Total 53
a. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan < Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan
b. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan > Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan
c. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan = Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan

Test Statisticsb

Jumlah telur
cacing
pergram tinja
setelah
pengobatan -
Jumlah telur
cacing
pergram tinja
sebelum
pengobatan
Z -6.338a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Crosstabs
Warnings
No measures of association are computed for the crosstabulation of Intensitas
infeksi sebelum pengobatan * Intensitas infeksi setelah pengobatan. At least one
variable in each 2-way table upon which measures of association are computed is a
constant.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Intensitas infeksi
sebelum pengobatan
53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
* Intensitas infeksi
setelah pengobatan

Intensitas infeksi sebelum pengobatan * Intensitas infeksi setelah pengobatan Crosstabulation

Intensitas
infeksi
setelah
pengobatan
Ringan
(1-999
telur/gr) Total
Intensitas infeksi Ringan (1-999 telur/gr) Count 41 41
sebelum pengobatan Expected Count 41.0 41.0
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
77.4% 77.4%
setelah pengobatan
% of Total 77.4% 77.4%
Sedang(1000-4999 Count 12 12
telur/gr) Expected Count 12.0 12.0
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
22.6% 22.6%
setelah pengobatan
% of Total 22.6% 22.6%
Total Count 53 53
Expected Count 53.0 53.0
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
setelah pengobatan
% of Total 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Exact Sig.
Value (2-sided)
Pearson Chi-Square .a
McNemar Test .b
N of Valid Cases 53
a. No statistics are computed because Intensitas
infeksi setelah pengobatan is a constant.
b. Computed only for a PxP table, where P must
be greater than 1.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
NPar Tests (obat 3)
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Jumlah telur cacing Negative Ranks 67a 34.00 2278.00
pergram tinja setelah Positive Ranks 0b .00 .00
pengobatan - Jumlah
telur cacing pergram tinja Ties 0c
sebelum pengobatan Total 67
a. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan < Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan
b. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan > Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan
c. Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan = Jumlah telur cacing
pergram tinja sebelum pengobatan

Test Statisticsb

Jumlah telur
cacing
pergram tinja
setelah
pengobatan -
Jumlah telur
cacing
pergram tinja
sebelum
pengobatan
Z -7.119a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Crosstabs
Warnings
No measures of association are computed for the crosstabulation of Intensitas
infeksi sebelum pengobatan * Intensitas infeksi setelah pengobatan. At least one
variable in each 2-way table upon which measures of association are computed is a
constant.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Intensitas infeksi
sebelum pengobatan
67 100.0% 0 .0% 67 100.0%
* Intensitas infeksi
setelah pengobatan

Intensitas infeksi sebelum pengobatan * Intensitas infeksi setelah pengobatan Crosstabulation

Intensitas
infeksi
setelah
pengobatan
Ringan
(1-999
telur/gr) Total
Intensitas Ringan (1-999 telur/gr) Count 46 46
infeksi sebelum Expected Count 46.0 46.0
pengobatan % within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
68.7% 68.7%
setelah pengobatan
% of Total 68.7% 68.7%
Sedang(1000-4999 Count 18 18
telur/gr) Expected Count 18.0 18.0
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
26.9% 26.9%
setelah pengobatan
% of Total 26.9% 26.9%
Berat (>= 5000 telur/gr) Count 3 3
Expected Count 3.0 3.0
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
4.5% 4.5%
setelah pengobatan
% of Total 4.5% 4.5%
Total Count 67 67
Expected Count 67.0 67.0
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0%
setelah pengobatan
% of Total 100.0% 100.0%

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Chi-Square Tests

Exact Sig.
Value (2-sided)
Pearson Chi-Square .a
McNemar Test .b
N of Valid Cases 67
a. No statistics are computed because Intensitas
infeksi setelah pengobatan is a constant.
b. Computed only for a PxP table, where P must
be greater than 1.

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Oneway
Descriptives

ERR
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Pemberian 1 hari 45 1029.60 1016.321 151.504 724.26 1334.94 0 4512
Pemberian 2 hari 53 718.87 823.312 113.091 491.94 945.80 72 3768
Pemberian 3 hari 67 977.85 1366.358 166.927 644.57 1311.13 24 5304
Total 165 908.78 1122.936 87.420 736.16 1081.39 0 5304

Test of Homogeneity of Variances

ERR
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3.196 2 162 .044

ANOVA

ERR
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 2888057 2 1444028.660 1.147 .320
Within Groups 2.04E+08 162 1258725.157
Total 2.07E+08 164

Post Hoc Tests


Multiple Comparisons

Dependent Variable: ERR


LSD

Mean
(I) Kelompok (J) Kelompok Difference 95% Confidence Interval
pemberian obat pemberian obat (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari 310.73 227.423 .174 -138.36 759.83
Pemberian 3 hari 51.75 216.237 .811 -375.26 478.76
Pemberian 2 hari Pemberian 1 hari -310.73 227.423 .174 -759.83 138.36
Pemberian 3 hari -258.98 206.244 .211 -666.26 148.29
Pemberian 3 hari Pemberian 1 hari -51.75 216.237 .811 -478.76 375.26
Pemberian 2 hari 258.98 206.244 .211 -148.29 666.26

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Means Plots
1100

1000

900
Mean of ERR

800

700
Pemberian 1 hari Pemberian 2 hari Pemberian 3 hari

Kelompok pemberian obat

Crosstabs
Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Intensitas infeksi
sebelum pengobatan *
Intensitas infeksi setelah 165 100.0% 0 .0% 165 100.0%
pengobatan * Kelompok
pemberian obat

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Intensitas infeksi sebelum pengobatan * Intensitas infeksi setelah pengobatan * Kelompok pemberian obat Crosstabulation

Intensitas infeksi setelah pengobatan


Ringan
Kelompok (1-999 Sedang(1000-
pemberian obat Sembuh telur/gr) 4999 telur/gr) Total
Pemberian 1 hari Intensitas Ringan (1-999 telur/gr)
Count 21 4 0 25
infeksi sebelum % within Intensitas infeksi
pengobatan 84.0% 16.0% .0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
80.8% 30.8% .0% 55.6%
setelah pengobatan
% of Total 46.7% 8.9% .0% 55.6%
Sedang(1000-4999 Count 5 9 3 17
telur/gr) % within Intensitas infeksi
29.4% 52.9% 17.6% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
19.2% 69.2% 50.0% 37.8%
setelah pengobatan
% of Total 11.1% 20.0% 6.7% 37.8%
Berat (>= 5000 telur/gr) Count 0 0 3 3
% within Intensitas infeksi
.0% .0% 100.0% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
.0% .0% 50.0% 6.7%
setelah pengobatan
% of Total .0% .0% 6.7% 6.7%
Total Count 26 13 6 45
% within Intensitas infeksi
57.8% 28.9% 13.3% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
setelah pengobatan
% of Total 57.8% 28.9% 13.3% 100.0%
Pemberian 2 hari Intensitas Ringan (1-999 telur/gr) Count 29 12 41
infeksi sebelum % within Intensitas infeksi
pengobatan 70.7% 29.3% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
96.7% 52.2% 77.4%
setelah pengobatan
% of Total 54.7% 22.6% 77.4%
Sedang(1000-4999 Count 1 11 12
telur/gr) % within Intensitas infeksi
8.3% 91.7% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
3.3% 47.8% 22.6%
setelah pengobatan
% of Total 1.9% 20.8% 22.6%
Total Count 30 23 53
% within Intensitas infeksi
56.6% 43.4% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0% 100.0%
setelah pengobatan
% of Total 56.6% 43.4% 100.0%
Pemberian 3 hari Intensitas Ringan (1-999 telur/gr) Count 44 2 46
infeksi sebelum % within Intensitas infeksi
pengobatan 95.7% 4.3% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
88.0% 11.8% 68.7%
setelah pengobatan
% of Total 65.7% 3.0% 68.7%
Sedang(1000-4999 Count 5 13 18
telur/gr) % within Intensitas infeksi
27.8% 72.2% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
10.0% 76.5% 26.9%
setelah pengobatan
% of Total 7.5% 19.4% 26.9%
Berat (>= 5000 telur/gr) Count 1 2 3
% within Intensitas infeksi
33.3% 66.7% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
2.0% 11.8% 4.5%
setelah pengobatan
% of Total 1.5% 3.0% 4.5%
Total Albendazole Pemberian Sekali Sehari
Rusdi Yunus : Keefektifan Count Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam,
50 17
2008 67
USU e-Repository 2008 % within Intensitas infeksi
74.6% 25.4% 100.0%
sebelum pengobatan
% within Intensitas infeksi
100.0% 100.0% 100.0%
setelah pengobatan
% of Total 74.6% 25.4% 100.0%
Chi-Square Tests

Kelompok Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


pemberian obat Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pemberian 1 hari Pearson Chi-Square 33.255b 4 .000
Likelihood Ratio 28.912 4 .000
Linear-by-Linear
22.331 1 .000
Association
N of Valid Cases 45
Pemberian 2 hari Pearson Chi-Square 14.714c 1 .000
Continuity Correctiona 12.284 1 .000
Likelihood Ratio 16.090 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
14.437 1 .000
Association
N of Valid Cases 53
Pemberian 3 hari Pearson Chi-Square 34.305d 2 .000
Likelihood Ratio 34.354 2 .000
Linear-by-Linear
28.934 1 .000
Association
N of Valid Cases 67
a. Computed only for a 2x2 table
b. 6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .40.
c. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.21.
d. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .76.

Oneway (1 hari, sebelum)


Descriptives

Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Ringan (1-999 telur/gr) 25 383.04 222.942 44.588 291.01 475.07 120 792
Sedang(1000-4999
17 1862.35 879.853 213.396 1409.97 2314.73 1032 3624
telur/gr)
Berat (>= 5000 telur/gr) 3 5400.00 392.897 226.839 4423.99 6376.01 5064 5832
Total 45 1276.36 1435.660 214.015 845.04 1707.68 120 5832

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
17.582 2 42 .000

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
ANOVA

Jumlah telur cacing pergram tinja sebelum pengobatan


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 76801327 2 38400663.73 116.132 .000
Within Groups 13887883 42 330663.877
Total 90689210 44

Oneway
Descriptives

Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Sembuh 26 .00 .000 .000 .00 .00 0 0
Ringan (1-999 telur/gr) 13 120.00 111.714 30.984 52.49 187.51 24 384
Sedang(1000-4999
6 1570.67 472.736 192.994 1074.56 2066.77 1032 2136
telur/gr)
Total 45 244.09 555.453 82.802 77.21 410.97 0 2136

Test of Homogeneity of Variances

Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
125.096 2 42 .000

ANOVA

Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 12308090 2 6154045.156 203.976 .000
Within Groups 1267157 42 30170.413
Total 13575248 44

Oneway
Descriptives

Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan


95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
Sembuh 21 .00 .000 .000 .00 .00 0 0
Ringan (1-999 telur/gr) 4 90.00 49.477 24.739 11.27 168.73 48 144
Total 25 14.40 37.947 7.589 -1.26 30.06 0 144

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008
Test of Homogeneity of Variances

Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
473.340 1 23 .000

ANOVA

Jumlah telur cacing pergram tinja setelah pengobatan


Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 27216.000 1 27216.000 85.235 .000
Within Groups 7344.000 23 319.304
Total 34560.000 24

Rusdi Yunus : Keefektifan Albendazole Pemberian Sekali Sehari Selama 1,2 Dan 3 Hari Dalam, 2008
USU e-Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai